BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit serta pemulihan

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan bermutu serta berorientasi pada kepuasan pasien. (2)

EFISIENSI RUMAH SAKIT DI SUKOHARJO DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. Peran utama pemerintah terhadap rakyat adalah memberikan. pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 menyatakan bahwa rumah sakit. merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna (UU No.44, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

BAB I LATAR BELAKANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan. kepuasan bagi konsumen selaku pengguna jasa kesehatan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan beberapa tahun terakhir masih

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan di era globalisasi ini, berupaya meningkatkan

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien

BAB I PENDAHULUAN. jasa atau pelayanan yang mereka jual. Dahulu kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit lainnya. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. sakit dalam bahasa inggris disebut hospital. Kata hospital berasal dalam

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang didukung kemampuan dan mental yang sehat, sehingga

BAB I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah sektor jasa yang mampu menciptakan kesempatan kerja lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan elemen utama di rumah

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN. atau nasional kini dituntut untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan. elemen utama di rumah sakit dan unit kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. hidup di era telekomunikasi, kini menuju era full competition, dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. dan rehabilitasi dengan mendekatkan pelayanan pada masyarakat. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Banyak persepsi yang menganggap komunikasi itu hal yang mudah, yang menerima pesan dalam berkomunikasi (Suryani, 2015)

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era Otonomi Daerah dengan keterbatasan sumber daya yang tersedia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. dapat mewujudkan derajat pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata, yang mampu mewujudkan kesehatan optimal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat baik di pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dari

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap gaya hidup dan cara berfikir di kalangan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang Undang Nomor 24 tahun 2011 mengatakan bahwa. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat mewujudkan derajat pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Sistem pelayanan kesehatan yang semula berorientasi pada pembayaran

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya yang dinilai mempunyai peranan cukup penting adalah penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. memenuhinya serta meminimalkan kesalahan yang membuat pasien kecewa.

SKRIPSI. GAMBARAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PADA 10 BESAR ANGKA KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam prakteknya rumah sakit digunakan sebagai tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan jasa atau pelayanan di sektor kesehatan. merupakan sektor ekonomi terbesar dalam masyarakat maju (Heizer, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, terdiri dari pulau-pulau yang tersebar di seluruh

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TERAS BOYOLALI TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Sakit. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia kesehatan. Sumber daya manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah Sakit merupakan suatu sistem atau bagian yang integral

BAB 1 : PENDAHULUAN. orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang

BAB I PENDAHULUAN. kemantapan, kemapanan, kesejahteraan, dan kepuasan. Bekerja bukan hanya

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai institusi yang bergerak di bidang pelayanan

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

1.1.2 Logo perusahaan Berikut ini adalah logo dari rumah sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung Beserta penjelasannya

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan pelayanan kesehatan atau rumah sakit tersebut, perlu

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan. rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu mewujudkan kesehatan optimal. Sedangkan sasaran

BAB I PENDAHULUAN. melakukan diferensiasi adalah melalui jasa atau pelayanan yang diberikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan rumah sakit menghadapi suatu masalah global akan

BAB I PENDAHULUAN. PERSI 1995 mengutip pendapat Ohmae (1992) menyebutkan bahwa perubahan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan dorongan atau motivasi kepada pasien untuk menjalin ikatan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupaan salah satu kebutuhan dasar masyarakat, maka kesehatan adalah hak bagi setiap warga masyarakat yang dilindungi Undang- Undang Dasar. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk mencapai kesejahteraan. Oleh karena itu, perbaikan pelayanan kesehatan pada dasarnya merupakan suatu investasi sumber daya manusia untuk mencapai masyarakat yang sejahtera (welfare society) (Daryanto & Setyabudi, 2014). Sejalan dengan reformasi dibidang kesehatan melalui paradigma sehat, pelayanan kesehatan dirumah sakit lebih difokuskan pada upaya promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif) dengan tidak mengabaikan upaya kuratif-rehabilitatif. Selain itu, Pelayanan kesehatan dirumah sakit bukan hanya kepada individu (pasien), melainkan juga keluarga dan masyarakat sehingga pelayanan kesehatan yang dilakukan merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna (komprehensif dan holistik) (Sianturi, 2015). Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik (nasional) maupun pasar internasional/global (Supranto, 2011). Sektor jasa adalah area yang berkembang dengan pesat pada perekonomian dunia dan pelayanan kesehatan adalah organisasi memainkan peran penting dalam pertumbuhan tersebut (Dagger dkk, 2007). Apalagi setelah pemerintah menerapkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak 01 Januari 2014 yang mewajibkan seluruh penduduk Indonesia untuk memiliki kepesertaan JKN yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS). Dengan konsep pelayanan BPJS yang menggunakan sistem rujukan berjenjang, maka kompetisi dalam memberikan pelayanan kesehatan akan semakin variatif dan ramai dengan regulasi-regulasi baru ini. 1

2 Pasar yang sangat kompetitif di industri rumah sakit telah menyebabkan meningkatnya tekanan pada rumah sakit dalam memberikan layanan dengan kualitas yang lebih tinggi dan baik (Zerei, dkk). Untuk memenangkan persaingan, rumah sakit harus mampu memberikan kepuasan kepada pasiennya, misalnya dengan memberikan produk(barang/jasa) yang mutunya lebih baik, harganya lebih murah, penyerahan produk lebih cepat dan pelayanan yang lebih baik daripada pesaingnya (Supranto, 2011). Kualitas dianggap sebagai faktor kunci dalam diferensiasi dan keunggulan layanan dan merupakan sumber potensi keunggulan kompetitif yang berkelanjutan sehingga pemahaman, pengukuran, dan perbaikan kualitas merupakan tantangan penting bagi semua organisasi pelayanan kesehatan (Taner & anthony, 2006). Banyak rumah sakit menyediakan layanan yang sejenis dengan kualitas yang berbeda. Kualitas dapat digunakan sebagai diferensiasi strategis untuk membangun keunggulan khas, itu sulit bagi para pesaingnya untuk mengikuti atau mengkopi (Lim & Tang, 2000). Banyak peneliti telah menekankan pentingnya menentukan peran kualitas dalam memilih rumah sakit oleh para pasien, serta kepuasan juga bagaimana mempertahankan pelanggan dan para peneliti telah mengklaim bahwa peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit akan meningkatkan jumlah pasien puas dan dengan demikian loyalitas pelanggan (Arasli dkk, 2008). Kepuasan pasien adalah kriteria utama dalam mengevaluasi kualitas pelayanan kesehatan (Goldwag dkk, 2002). Penelitian Sitzia dalam Sekandi dkk (2011) mengutarakan bahwa pendapat pasien terhadap kualitas pelayanan rumah sakit dan umpan balik mereka sangat penting dalam pemantauan kualitas perawatan dan perbaikan. Schoenfelder (2011) menyatakan bahwa kepuasan dapat digambarkan sebagai reaksi pasien untuk beberapa aspek dari pengalaman mereka medapatkan layanan. Dengan demikian pasien mengevaluasi pelayanan kesehatan serta penyedia dari sudut pandang subjektif mereka sendiri. Meskipun banyak karya telah membahas topik ini, kepuasan pasien tetap sulit untuk ditentukan (Jackson dkk, 2001). Ini adalah konsep

3 multidimensi yang terdiri dari berbagai aspek yang kesemuanya tidak selalu ada hubungannya dengan kualitas yang sebenarnya dari perawatan dan layanan yang dialami oleh pasien. Salah satu kritik dari penilaian kepuasan pasien tentang ketidakmampuan untuk memperhitungkan harapan mengenai perawatan medis, yang dapat dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya dengan sistem perawatan kesehatan (Zhang dkk, 2007). Selain itu, karakteristik pasien juga berdampak: pasien yang lebih tua dan orang-orang dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah tampak lebih puas (Schoenfelder dkk, 2011). Selanjutnya, faktor penentu psikososial berperan dalam arti bahwa pasien melaporkan kepuasan lebih besar daripada yang sebenarnya mereka rasakan karena mereka takut konsekuensi negatif jika mereka memberikan umpan balik negatif (Sitzia & Wood, 1997). Ada beberapa motivasi untuk mensurvei kepuasan pasien. Hal ini dapat mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan, serta dapat menjadi alat prediksi perilaku yang berhubungan dengan kesehatan berikutnya dan apakah pasien bersedia atau tidak untuk merekomendasikan penyedia layanan kesehatan mereka kepada orang lain. Kepuasan pasien adalah ukuran yang berguna dalam menilai pola komunikasi. Meskipun pasien mungkin tidak dapat menilai aspek teknis tertentu, namun mereka menyediakan sumber terbaik dari informasi yang akurat mengenai kejelasan penjelasan, menolong apakah pasien menerima informasi dengan baik, hambatan untuk mendapatkan perawatan atau perilaku antarpribadi dokter (Schoenfelder dkk, 2011). Data-data kepuasan pasien ini secara rutin dikumpulkan dan digunakan untuk perbaikan kualitas terus menerus oleh lembaga layanan kesehatan dan rumah sakit di negara berkembang (Boyer dkk, 2006). Rumah sakit sebagai subsistem pelayanan kesehatan, yang pada dasarnya melaksanakan dua jenis pelayanan, yakni pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan yang diberikan adalah pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik, dan pelayanan keperawatan. Pelayanan yang dilakukan dirumah sakit meliputi pelayanan gawat darurat, rawat jalan, dan rawat inap (Sianturi, 2015).

4 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karanganyar merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar. Sejak tanggal 2 Maret 2009 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan status BLUD penuh. Dengan bergesernya orientasi pembangunan kesehatan, mendorong rumah sakit melakukan perubahan visi, misi dan strategi dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Visi merupakan impian atau cita-cita yang ingin diwujudkan, yang dapat mengantisipasi perubahan yang sedang dan akan terjadi. Jika suatu organisasi tidak memiliki visi, perubahan lingkungan yang tidak diduga sebelumnya sering dirasakan sebagai musibah, sedangkan misi dan strategi dibuat dalam rangka merealisasikan visi yang telah ditetapkan(sianturi, 2015). Begitu juga dengan RSUD Kabupaten Karanganyar yang memiliki Visi "RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PILIHAN MASYARAKAT BERSTANDAR NASIONAL". Sehingga, dalam janji pelayanannya RSUD Kabupaten Karanganyar akan memberikan pelayanan kesehatan secara profesional, mengutamakan kesembuhan pasien serta melayani dengan senyum dan ramah. Sebagai rumah sakit rujukan untuk Kabupaten Karanganyar, pertumbuhan RSUD Kabupaten cukup signifikan. Berikut adalah data jumlah kunjungan pasien selama 4 tahun terakhir yang dikumpulkan oleh Tim Mutu RSUD Kabupaten Karanganyar (2016): Tahun Rawat Jalan Rawat Inap IGD 2012 74.603 16.627 4.435 2013 74.453 17.683 4.207 2014 76.600 17.179 5.078 2015 91.458 17.819 8.526 Tabel 1. Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti ingin mengetahui dan menganalisis tentang pengaruh kualitas pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien di

5 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh dimensi kualitas pelayanan kesehatan terhadap tingkat kepuasan pasien Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar? 2. Apakah dimensi reliability, responsivenes, assurance, emphathy dan tangible secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar? 3. Apakah bukti fisik (tangible) memiliki pengaruh terhadap kepuasan 4. Apakah (reliability) keandalan memiliki pengaruh terhadap kepuasan 5. Apakah ketanggapan (responsiveness) memiliki pengaruh terhadap kepuasan konsumen Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar? 6. Apakah empati (emphaty) memiliki pengaruh terhadap kepuasan 7. Apakah jaminan (assurance) memiliki pengaruh terhadap kepuasan C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini antara lain: 1. Mengetahui pengaruh dimensi kualitas pelayanan kesehatan terhadap tingkat kepuasan pasien Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. 2. Mengetahui pengaruh dimensi reliability, responsivenes, assurance, emphathy dan tangible secara bersama-sama terhadap tingkat kepuasan pasien 3. Mengetahui pengaruh bukti fisik (tangible) terhadap kepuasan konsumen 4. Mengetahui pengaruh (reliability) keandalan terhadap kepuasan konsumen

6 5. Mengetahui pengaruh ketanggapan (responsiveness) terhadap kepuasan konsumen 6. Mengetahui pengaruh empati (emphaty) terhadap kepuasan konsumen 7. Mengetahui pengaruh jaminan (assurance) terhadap kepuasan konsumen D. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan ilmu yang terkait dengan kualitas pelayanan kesehatan dan kepuasan pasien pada rumah sakit. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memperkuat khasanah teori-teori dalam bidang manajemen pelayanan kesehatan. Penelitian ini juga dapat sebagai referensi ilmiah bagi penulisan lebih lanjut pada masalah yang berkaitan dengan kualitas pelayanan kesehatan dan kepuasan pasien pada rumah sakit. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar 1) Sebagai masukan kepada pihak Manajemen Rumah Sakit dalam menyusun rencana strategis, sehingga visi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar tercapai. 2) Sebagai bahan evaluasi untuk menentukan langkah-langkah kebijakan dimasa mendatang, khususnya di bidang pelayanan kesehatan. 3) Sebagai referensi dalam program peningkatan kualitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kepuasan pasien Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.

7 b. Bagi institusi pendidikan Sebagai bahan untuk menambah bahan pustaka serta meningkatkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa serta pembaca pada umumnya tentang kualitas pelayanan kesehatan dan kepuasan pasien pada rumah sakit. c. Bagi peneliti Sebagai sarana menambah wawasan tentang pengaruh kualitas pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien dan sebagai aplikasi dari ilmu yang telah diperoleh peneliti selama perkuliahan. E. Sistematika Penulisan Tesis Dalam penulisan penelitian ini, sistematika penulisan disusun berdasarkan bab demi bab yang akan diuraikan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penelitian. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang landasan teori dan penelitian terdahulu. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Berisi tentang kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, definisi variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis data. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Berisi tentang hasil penelitian secara sistematika kemudian dianalisis untuk selanjutnya diadakan pembahasan. BAB V :PENUTUP Berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran dari hasil penelitian.