BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suhu Panas (hot point) pada peralatan gardu induk PLN, merupakan suatu parameter yang banyak dipantau dan dianalisa perubahannya setiap saat. Hal ini berkaitan erat dengan keamanan dan keandalan sistem yang terjadi pada Gardu Induk itu sendiri. Selama ini pemantauan suhu panas (hot point) pada peralatan gardu induk PLN yang dilakukan masih menggunakan alat-alat manual berupa thermometer atau thermograph dan dilakukan secara manual pula yaitu dengan mendatangi Gardu Induk tersebut dan di cek suhunya satu per satu. Hal ini memiliki keterbatasan, terutama terhadap suhu panas (hot point) pada peralatan gardu induk (switcyard) yang tidak kita ketahui telah mengalami kelainan seperti clampnya kendor, kapasitas bebannya berlebihan, kotor atau berkarat dan perbedaan masa jenis, sehingga dengan cepat suhu tersebut mendadak tinggi / panas dan perlu penanganan pebaikan segera mungkin. Dan hal tersebut tidak bisa diketahui secara dini dikarenakan terbenturnya jadwal thermovisi yang dilakukan oleh petugas ophar di gardu induk tersebut. Mengingat akan pentingnya pemantauan terhadap suhu panas (hot point) pada peralatan gardu induk PLN secara kontinyu, penulis mencoba memberikan kontribusi dengan merancang dan membuat sistem pemantauan suhu panas (hot point) pada peralatan gardu induk PLN secara elektrik yang dapat digunakan untuk memantau perubahan suhu panas secara kontinyu,
real time dan dengan menggunakan wirelles. Dengan memanfaatkan sensor Thermopile TPA 81 sebagai detektor guna mendeteksi suhu panas secara tepat pada satu titik yang akan mendapatkan suatu harga besaran listrik. Sensor ini bekerja berdasarkan radiasi panas. Dengan menggunakan sinar infra merah dengan panjang gelombang 2 µm 22 µm, yang merupakan panjang gelombang dari radiasi panas. Sensor ini memiliki 8 buah sensor panas yang tersusun dalam satu baris. Selain itu dapat mengukur suhu pada 8 titik yang berdekatan secara bersamaan dan dapat mendeteksi api lilin pada jarak 2 meter dengan tidak terpengaruh oleh cahaya luar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu cara alternatif untuk suhu panas (hot point) pada peralatan gardu induk PLN secara kontinyu dan ditampilkan pada Komputer. 1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diungkapkan tersebut diperoleh beberapa permasalahan, diantaranya sebagai berikut: 1. Bagaimana cara mengukur suhu panas (hot point) pada peralatan gardu induk PLN dengan menggunakan rangkaian elektrik. 2. Bagaimana mengolah hasil yang didapatkan oleh sensor dan melakukan antarmuka antara mikrokontroler dan komputer, serta transmisi data dengan gelombang FM. 3. Bagaimana melakukan pemantauan terhadap perubahan suhu panas (hot point) pada peralatan gardu induk PLN secara kontinyu dan real time melalui computer
1.3 Batasan masalah Mengingat terlalu luasnya aspek-aspek yang menyangkut tentang perancangan sistem alat ini, maka dalam penyusunan laporan tugas akhir ini penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut : 1. Jarak antara transmitter dan receiver ditentukan yaitu maksimal 4-5 meter. 2. Mikrokontroler yang dipergunakan adalah ATMega 8535. 3. Suhu maksimal yang bisa di baca oleh sensor panas ini adalah 100 derajat celcius. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun hal-hal yang ingin dicapai dari penelitian tugas akhir ini adalah: 1. Merancang dan membuat purwarupa alat yang mampu mengirimkan sinyal suhu dengan pemancar FM, sehingga suhu panas di gardu induk dapat dipantau secara jarak jauh dan terus menerus. 2. Merancang dan membuat purwarupa alat yang dapat mengirimkan suhu secara real time dan kontinyu dengan delay sekitar kurang dari 1detik. 3. Merancang dan membuat purwarupa alat dimana data masukannya dapat ditampilkan sementara dengan menggunakan indikator lampu led.
1.5 Manfaat Penemuan Adapun manfaat tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peneliti Digunakan sebagai sarana untuk mempraktekkan teori-teori yang diperoleh dari bangku kuliah. 2. Bagi instansi Memudahkan pegawai ophar PLN dalam memonitoring dan mamantau suhu panas (hot point) pada peralatan gardu induk PLN secara kontinyu. sehingga bila terjadi gangguan atau kelainan berupa suhu panas (hot point) dapat diketahui lebih dini dan langsung dapat dilaksanakan perbaikan, dengan hal tersebut maka keandalan peyaluran listrik tetap terjaga. Tambahan referensi akademik pada Perpustakaan Universitas Muhamadiyah Semarang, serta dapat digunakan sebagai perbandingan untuk penelaahan yang serupa bagi peneliti selanjutnya. 3. Bagi pengguna Terwujudnya sistem pemantauan pengukuran suhu panas (hot point) secara elektrik yang dapat digunakan untuk memantau perubahan panas terhadap peralatan gardu induk PLN secara kontinyu. 1.6 RUANG LINGKUP Penelitian pembuatan alat ini mengacu pada mata kuliah mikrokontroler yang dapat digunakan sebagai pengukur suhu panas (hot point) pada peralatan gardu induk PLN.
1.7 SISTEMATIKA PENULISAN Tugas akhir ini disusun berdasarkan sistematika pembahasan sebagai berikut BAB I PENDAHULUAN Bagian ini berisikan latar belakang, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bagian ini menjelaskan tentang pustaka yang berkaitan dengan alat pengukur suhu panas (hot point) pada peralatan gardu induk PLN secara wireless berbasis mikrokontroler atmega 8535, yang akan digunakan sebagai acuan untuk penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bagian ini berisikan tentang alat, bahan dan langkahlangkah yang dilakukan dalam penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini memaparkan tentang alat pengukur suhu panas (hot point) pada peralatan gardu induk PLN secara wireless berbasis mikrokontroler atmega 8535 dan contoh laporan hasil yang diperoleh dari praktek (uji coba) di lapangan, yang sudah di input dan diolah di dalam komputer. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini berisikan beberapa kesimpulan dan saran dari penulisan Tugas Akhir ini