dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH DASAR TAHUN 2017

CERDAS, TERAMPIL, KREATIF, dan KOMPETITIF untuk MERAIH PRESTASI TERBAIK

OLIMPIADE SAINS NASIONAL

OLIMPIADE MATEMATIKA DAN IPA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2016

Olimpiade Sains Nasional

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2015

OLIMPIADE SAINS NASIONAL (MATEMATIKA) SMP

PETUNJUK PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL [OSN] SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2018

LEMBAR INFORMASI OLIMPIADE SAINS TERAPAN TINGKAT KOTA BATAM TAHUN 2014 BIDANG LOMBA FISIKA TERAPAN

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2014

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2006 TENTANG

PERANAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS OLIMPIADE SAINS NASIONAL TINGKAT SEKOLAH DASAR

: Q$( / c?l/'r i;,/: li t!

PEDOMAN PELAKSANAAN KOMPETISI SAINS MADRASAH (KSM) TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN. MI, MTs, MA

Monika Rianti, Yanita dan Arrival Rince Putri 2

PEDOMAN PELAKSANAAN KOMPETISI SAINS MADRASAH ( KSM ) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 MADRASAH IBTIDAIYAH

B. Dasar C. Tujuan D. Tema

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120 TAHUN 2014 TENTANG

KISI- KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU (UKG) Kompetensi Kompetensi Inti Guru (Standar Kompetensi) Kompetensi Guru Mapel (Kompetensi Dasar)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr. Wb Salam Sejahtera

PANDUAN UMUM LOMBA BUDAYA MUTU SEKOLAH DASAR TAHUN 2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PETUNJUK TEKNIS LOMBA CIPTA SENI PELAJAR NASIONAL TAHUN 2016

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Nomor : 0457/E3.4/ Maret 2012 Lampiran : 2 (dua) lampiran Perihal : ON MIPA-PT

PEDOMAN OLIMPIADE PENELITIAN SISWA INDONESIA (OPSI) TAHUN 2010

PEDOMAN PEMBERIAN BEASISWA PERAIH MEDALI BIDANG KO DAN EKSTRA KURIKULER

PANDUAN LOMBA CIPTA SENI PELAJAR NASIONAL TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH BIDANG PENDIDIKAN DASAR

OLIMPIADE SAINS NASIONAL

PEDOMAN PELAKSANAAN OLIMPIADE GURU NASIONAL (OGN) UNTUK GURU SD DAN SMP 2017

PANDUAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TAHUN 2016

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI TAHUN 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI JENJANG PENDIDIKAN DASAR MATA PELAJARAN SAINS. 4 Pilar Pendidikan UNESCO

Nomor : 0304/E3.4/ Februari 2013 Lampiran : 2 (dua) lampiran Perihal : Penyelenggara ON MIPA-PT Tahun 2013

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei 2011 Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd NIP

BAB IV BAB IV LANGKAH-LANGKAH TEROBOSAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR

OLIMPIADE SAINS NASIONAL

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 3879 TAHUN 2015 TAHUN 2015

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI

Lampiran : Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor : Tanggal :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. Baru-baru ini, banyak sekolah pada tingkat menengah atas di Indonesia

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG BEASISWA UNGGULAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

PEDOMAN OLIMPIADE PENELITIAN SISWA INDONESIA (OPSI) TAHUN 2013

KETUA PANITIA: TOTO SUPRIYANTO, S.T., M.T

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI TAHUN 2013

03/02/2010. Mari kita renungkan bersama sama!!!

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN TINGKAT PROVINSI TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

SURABAYA YOUNG SCIENTISTS TAHUN 2017

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

Lampiran III : SK KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA BLITAR Nomor Tanggal. 420/ 09 / / Februari 2016 : :

Nomor : 33 /B3.1/KM/ Januari 2016 Lampiran : 2 (dua) lampiran Perihal : Penyelenggaraan ON MIPA-PT Tahun 2016

Lomba Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi 2017 Tingkat Universitas Esa

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BAGAIMANA MENGOPTIMALKAN OLIMPIADE MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR?

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA

PANDUAN PELAKSANAAN FESTIVAL DAN LOMBA ABK BERSERI PKLK TAHUN 2018

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) agar siswa memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan

PANDUAN TEKNIS LOMBA VOKAL GRUP BAGI MAHASISWA TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

PANDUAN PPDB. Website: atau 2018/2019

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 67/Permentan/OT.140/11/2007. TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Dl SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN

PANDUAN LOMBA PENELITIAN ILMIAH REMAJA (LPIR) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2015

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA PRESTASI TAHUN 2016

SILABUS OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN Milik Negara Tidak Diperdagangkan KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PEDOMAN LOMBA KARYA INOVASI PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH TINGKAT NASIONAL TAHUN 2017

, NlP

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MATEMATIKA SMP KOTA SURAKARTA DALAM PEMBINAAN OLIMPIADE MATEMATIKA NASIONAL

PANDUAN TEKNIS PENULISAN NASKAH BACAAN SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH, TAHUN 2009 KATA PENGANTAR

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017

LOMBA INOVASI PEMBELAJARAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALI KOTA BANDUNG, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SEKOLAH UNGGULAN DAERAH SMA NEGER 1 TUBAN KABUPATEN TUBAN TP. 2014/2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEWENANGAN PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN RSBI/SBI menurut PP No 17/2010

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NO. 08 TH PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN BIDANG PENDIDIKAN KHUSUS DAN PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS JL. DR. RADJIMAN NOMOR 6 BANDUNG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK TEKNIS BEASISWA UNGGULAN BIDANG PERFILMAN PUSAT PENGEMBANGAN PERFILMAN FAKULTAS FILM DAN TELEVISI INSTITUT KESENIAN JAKARTA TAHUN AJARAN 2018

KATA PENGANTAR. Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP

05/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PNGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI

FORMAT KISI-KISI PENDIDIKA IPA PJJ S1 PGSD

Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

10. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7

Transkripsi:

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2018

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2018

KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan petunjuk-nya sehingga kita dapat melakukan upaya-upaya perbaikan pendidikan ke arah terwujudnya generasi bangsa Indonesia yang lebih baik. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayan telah menyusun berbagai kebijakan dan strategi, salah satunya dengan menyelenggarakan kegiatan Olimpiade Sains Nasional (OSN) bagi siswa SD/MI dan atau yang sederajat tahun 2018. Pada Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggara Pendidikan tertera bahwa pemerintah melakukan penjaminan mutu pendidikan serta pembinaan berkelanjutan kepada peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mencapai prestasi puncak di bidang pengetahuan, teknologi, seni, dan/ atau olahraga pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, dan internasional. Berdasar pada hal di atas, pemerintah melakukan usaha peningkatan mutu pendidikan dengan mengembangkan Olimpiade Sains Nasional tingkat sekolah dasar (OSN-SD) untuk memotivasi seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan untuk melakukan konsolidasi, koordinasi, dan pembinaan yang lebih baik, sehingga prestasi siswa tingkat sekolah dasar di Indonesia dapat ditingkatkan. i

Olimpiade Sains Nasional Tahun 2018 diharapkan menjadi salah satu wahana strategis untuk membentuk generasi yang selalu berusaha mengembangkan daya nalar, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis, sehingga pada saatnya nanti mereka akan tumbuh menjadi generasi yang berkepribadian kokoh, kompetitif, dan mandiri. Petunjuk teknis olimpiade ini disusun sebagai acuan bagi panitia penyelenggara baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional serta pihak-pihak terkait sehingga pelaksanaan olimpiade dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Jakarta, Desember 2017 Wowon Widaryat NIP 195801251981031002 ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...iii BAB I... 1 PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. DASAR HUKUM... 2 C. TUJUAN... 3 D. RUANG LINGKUP... 4 E. TEMA... 4 BAB II... 5 PELAKSANAAN... 5 A. PESERTA DAN PENDAMPING... 5 B. SKEMA DAN PROSEDUR SELEKSI... 7 C. TIM JURI... 16 D. WAKTU DAN TEMPAT... 17 E. PENDANAAN... 17 F. JUARA DAN PENGHARGAAN... 17 BAB III... 19 KETENTUAN PELAKSANAAN... 19 1. BIDANG MATEMATIKA... 19 2. BIDANG IPA... 21 BAB IV... 25 PENUTUP... 25 iii

iv

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Olimpiade Sains Nasional tingkat SD/MI (OSN-SD) dan atau yang sederajat telah dirintis sejak tahun 2003 merupakan salah satu wadah strategis untuk mengembangkan daya nalar, kemampuan memecahkan masalah, kreativitas, dan sportivitas siswa. Pelaksanaan OSN-SD secara berkelanjutan akan berdampak positif pada peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran sehingga siswa memiliki daya juang yang tinggi, kompetitif dan inovatif. Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah di bidang pendidikan yang telah berlangsung sejak 2001, maka sebagian kewenangan pemerintah pusat dalam penyelenggaraan pendidikan dilimpahkan pada daerah, baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi. Namun demikian, standarisasi mutu penyelenggaraan pendidikan tetap menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Oleh karena itu, usaha-usaha untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan perlu dilakukan secara sistematik dan komprehensif. Penguatan mutu pendidikan di jenjang sekolah dasar merupakan pondasi yang sangat penting bagi jenjang yang lebih tinggi. Upaya penguatan pondasi tersebut harus ditempuh dengan mewujudkan pendidikan yang berorientasi pada peserta didik. Salah satu indikator peningkatan mutu pada suatu jenjang pendidikan adalah meningkatnya kemampuan peserta didik dalam hal kemampuan berpikir kritis, daya nalar, kreativitas, sikap, dan budi pekerti peserta didik. 1

Olimpiade Sains Nasional untuk peserta didik SD/MI (OSN-SD) dan atau yang sederajat Tahun 2018 ini diselenggarakan secara berjenjang untuk memotivasi para peserta didik, guru, pengelola, dan pembina pendidikan untuk berkompetisi secara sehat dengan mengedepankan sportivitas guna mencapai prestasi terbaik, sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan di daerah masing-masing yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan nasional. B. DASAR HUKUM 1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah. 3. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2013. 4. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015 2019. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.34 tahun 2006 tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.39 tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.36 tahun 2

2010 tentang Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar. 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. 10. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar No: SP.DIPA:023.03.1.666.011/2017 tanggal 7 Desember Tahun 2017. C. TUJUAN 1. Tujuan Umum Olimpiade Sains Nasional Sekolah Dasar (OSN-SD) tahun 2018 diselenggarakan sebagai wahana kompetisi dalam bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bagi peserta didik SD/MI dan atau yang sederajat, sebagai bagian dari upaya komprehensif dalam penumbuhkembangan budaya belajar, kreativitas, dan motivasi berprestasi. Kompetisi ini dirancang sebagai kompetisi yang sehat serta menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus Olimpiade Sains Nasional Sekolah Dasar (OSN-SD) tahun 2018 adalah sebagai berikut: a. Menyediakan wahana bagi peserta didik SD/MI dan atau yang sederajat untuk mengembangkan bakat dan minat di bidang Matematika dan IPA sehingga peserta didik dapat berkreasi, terampil, memecahkan masalah, dan mampu mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya; 3

b. Memotivasi peserta didik SD/MI dan atau yang sederajat untuk selalu meningkatkan kemampuan spiritual, emosional, dan intelektual berdasarkan norma dan tata nilai yang baik; c. Memotivasi guru untuk meningkatkan kualitas dan kreativitas pembelajaran Matematika dan IPA di SD/ MI dan atau yang sederajat; d. Memotivasi institusi/lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan. e. Memotivasi para pemangku kepentingan untuk menyosialisasikan dan menanamkan nilai-nilai spiritual, emosional, dan intelektual pada lingkungan yang menjadi tanggung jawabnya. D. RUANG LINGKUP Bidang yang dilombakan dalam Olimpiade Sains Nasional Sekolah Dasar (OSN-SD) Tahun 2018 adalah sebagai berikut: a. Matematika b. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) E. TEMA Tema Olimpiade Sains Nasional Sekolah Dasar (OSN-SD) Tahun 2018 adalah: Membangun generasi berkarakter, berkualitas, dan kompetitif 4

BAB II PELAKSANAAN A. PESERTA DAN PENDAMPING 1. PESERTA OSN-SD TINGKAT NASIONAL a. Peserta adalah Warga Negara Indonesia (WNI). b. Peserta adalah peserta didik SD/MI dan/atau yang sederajat baik Negeri maupun Swasta tingkat Sekolah Dasar yang telah lolos seleksi OSN-SD tingkat provinsi dan dibuktikan dengan Surat Keputusan Direktur Pembinaan Sekolah Dasar. c. Peserta belum pernah meraih medali emas, perak, perunggu pada OSN-SD tingkat nasional tahun sebelumnya. d. Peserta belum pernah meraih medali emas, perak, perunggu pada lomba tingkat internasional yaitu International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) dan International Mathematics Competition (IMC) pada tahun sebelumnya. e. Jumlah peserta OSN-SD tingkat nasional berjumlah 136 peserta didik untuk Bidang Matematika dan 136 peserta didik untuk bidang IPA berdasarkan ketentuan sebagai berikut: 1) Sejumlah 68 peserta didik berdasarkan ranking nasional hasil seleksi tingkat provinsi dengan jumlah maksimal setiap provinsi sebanyak 3 peserta didik. 5

2) Sejumlah 2 peserta didik wakil masing-masing provinsi diambil dari ranking tertinggi provinsi. Sehingga setiap provinsi dapat diwakili oleh minimal 2 (dua) peserta didik dan maksimal 5 (lima) peserta didik untuk masing-masing bidang studi berdasarkan hasil penilaian seleksi tingkat provinsi. 2. PENDAMPING Pendamping OSN-SD tingkat nasional terdiri dari: a. Ketua tim adalah unsur Dinas Pendidikan Provinsi. Ketua tim bertanggungjawab terhadap seluruh anggota tim yang dipimpinnya dan bertindak sebagai penghubung antara panitia pelaksana dengan anggota tim. 6

b. Pembina berjumlah 2 orang, yaitu 1 orang pembina bidang Matematika dan 1 orang pembina bidang IPA yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi. Pembina yang dimaksud adalah mereka yang terlibat dalam pembinaan peserta OSN-SD di tingkat provinsi dan mampu melakukan moderasi dengan tim juri. B. SKEMA DAN PROSEDUR SELEKSI 1. Prosedur Seleksi Seleksi dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi. a. Seleksi tingkat Kecamatan 1) Seleksi dilaksanakan oleh Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan Kecamatan. 2) Peserta seleksi tingkat kecamatan adalah peserta didik SD/MI dan atau yang sederajat baik negeri maupun swasta yang masih duduk di kelas IV atau V dengan usia maksimal 12 tahun pada 31 Juli 2018 dan memenuhi persyaratan sebagai berikut: a) Peserta adalah Warga Negara Indonesia (WNI); b) Memiliki kompetensi dibidang Matematika atau IPA; c) Peserta belum pernah meraih medali emas, perak, perunggu pada OSN SD tingkat nasional tahun sebelumnya; 7

d) Peserta belum pernah meraih medali emas, perak, perunggu pada lomba tingkat internasional yaitu International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) dan International Mathematics Competition (IMC) pada tahun sebelumnya e) Diusulkan oleh sekolah dan atau gugus SD di wilayahnya dengan suatu surat keputusan. 3) Seleksi tingkat kecamatan menentukan masingmasing 3 (tiga) orang peserta didik tiap bidang (Matematika dan IPA) untuk dikirim pada seleksi OSN tingkat kabupaten/kota. 4) Membuat Surat Keputusan pemenang yang ditandatangani oleh Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan dan selanjutnya mengirimkan Surat Keputusan tersebut kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. b. Seleksi tingkat Kabupaten/Kota 1) Seleksi tingkat kabupaten/kota dilaksanakan pada bulan Maret 2018; 2) Peserta seleksi tingkat kabupaten adalah wakil dari hasil seleksi tingkat kecamatan; 3) Peserta seleksi tingkat kabupaten/kota adalah peserta didik SD/MI dan atau yang sederajat baik negeri maupun swasta yang masih duduk di kelas IV atau V dengan usia maksimal 12 tahun pada 31 Juli 2018 dan memenuhi persyaratan sebagai berikut: 8

a) Peserta adalah Warga Negara Indonesia (WNI); b) Memiliki kompetensi di bidang Matematika atau IPA; c) Peserta belum pernah meraih medali emas, perak, perunggu pada OSN SD tingkat nasional tahun sebelumnya; d) Peserta belum pernah meraih medali emas, perak, perunggu pada lomba tingkat internasional yaitu International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) dan International Mathematics Competition (IMC) pada tahun sebelumnya; 4) Peserta seleksi tingkat Kabupaten/Kota adalah 3 (tiga) orang peserta terbaik bidang Matematika dan 3 (tiga) orang peserta terbaik bidang IPA hasil seleksi tingkat kecamatan yang ditunjukkan dengan surat keputusan Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan. 5) Seluruh pendanaan kegiatan seleksi dibiayai oleh dana APBD kab/kota; 6) Kegiatan seleksi OSN-SD tingkat kabupaten/kota dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kab/Kota dengan menggunakan naskah soal seleksi yang disusun oleh tim independen yang terdiri dari lembaga pendidikan dan/atau KKG/MGMP yang ditunjuk Dinas Pendidikan Kab/Kota. 7) Seleksi OSN tingkat Kab/Kota memilih 3 (tiga) orang peserta terbaik bidang Matematika dan 3 (tiga) orang peserta terbaik bidang IPA yang 9

ditunjukkan dengan surat keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota untuk mengikuti seleksi OSN tingkat provinsi. Rambu-rambu tes seleksi untuk setiap bidang adalah sebagai berikut: ALOKASI WAKTU 90 Menit MATEMATIKA Set soal Matematika : Sesuai dengan materi Matematika kelas IV, V dan VI dan soal-soal pengembangan lainnya; Memuat soal Matematika berbahasa Inggris (maksimal 2 soal Soal : a. Set 1 - Matematika: 20 soal isian singkat (IS) b. Set 2 - Matematika: 5 soal uraian (UR) Penilaian : Nilai total 100, yaitu; a. Jumlah 20 IS x 3 poin = 60 b. Jumlah 5 UR x 8 poin = 40 10

ALOKASI WAKTU 90 Menit ILMU PENGETAHUAN ALAM Set soal Ilmu Pengetahuan Alam : Sesuai dengan materi IPA kelas IV, V, dan VI Memuat soal IPA berbahasa Inggris (maksimal 20% dari banyaknya soal) Soal : a. Set IPA-1 : 40 soal pilihan ganda (PG) Penilaian : Nilai total 100, yaitu; a. Jumlah 40 PG x 2,5 poin = 100 c. Seleksi tingkat provinsi 1) Seleksi tingkat provinsi dilaksanakan pada bulan April 2018, dengan ketentuan sebagai berikut: a) Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar menunjuk tim independen untuk menyiapkan naskah soal dan melakukan penilaian; b) Pelaksanaan seleksi dibantu oleh Dinas Pendidikan Provinsi; 11

c) Setiap kabupaten/kota diwakili oleh 3 (tiga) orang peserta didik untuk bidang Matematika dan 3 (tiga) orang peserta didik untuk bidang IPA sebagai hasil seleksi tingkat kabupaten/kota yang dibuktikan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; d) Setiap provinsi membuat Surat Keputusan Peserta Seleksi OSN-SD Tingkat Provinsi berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kabupaten/Kota dan dikirim ke Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar paling lambat tanggal 19 Maret 2018. 2) Peserta seleksi tingkat provinsi adalah peserta didik SD/MI dan atau yang sederajat baik negeri maupun swasta yang masih duduk di kelas IV atau V dengan usia maksimal 12 tahun pada 31 Juli 2018 dan memenuhi persyaratan sebagai berikut: a) Peserta adalah Warga Negara Indonesia (WNI); b) Memiliki kompetensi di bidang Matematika atau IPA; c) Peserta belum pernah meraih medali emas, perak, perunggu pada OSN SD tingkat nasional tahun sebelumnya; d) Peserta belum pernah meraih medali emas, perak, perunggu pada lomba tingkat internasional yaitu International 12

Mathematics and Science Olympiad (IMSO) dan International Mathematics Competition (IMC) pada tahun sebelumnya. 3) Transportasi dan akomodasi peserta menuju ibukota provinsi (lokasi seleksi) dibebankan kepada APBD Kabupaten/Kota atau APBD Provinsi. 4) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi membentuk Panitia Seleksi OSN-SD tingkat Provinsi dengan tugas sebagai berikut: a) Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan panitia seleksi tingkat Kabupaten/ Kota, dan panitia pusat. b) Menetapkan dan menyiapkan tempat penyelenggaraan seleksi tingkat provinsi. c) Membentuk tim pembina tingkat provinsi (dapat berasal dari PT, LPMP, pengawas, guru). 5) Biaya seleksi di tingkat provinsi dibebankan kepada dana APBD Provinsi atau Kabupaten/ Kota. 13

Rambu-rambu tes seleksi untuk setiap bidang adalah sebagai berikut: ALOKASI WAKTU 90 Menit MATEMATIKA Set soal Matematika : Sesuai dengan materi Matematika kelas IV, V dan VI dan soal-soal pengembangan lainnya; Soal : c. Set Matematika 1: 28 soal isian singkat (IS) dengan 5 soal diantaranya berbahasa Inggris d. Set Matematika 2: 2 soal uraian (UR) dengan 1 soal diantaranya berbahasa Inggris Penilaian : Nilai total 100, yaitu; c. Jumlah 28 IS x 3 poin = 84 d. Jumlah 2 UR x 8 poin = 16 14

ALOKASI WAKTU 90 Menit ILMU PENGETAHUAN ALAM Set soal Ilmu Pengetahuan Alam : Sesuai dengan materi IPA kelas IV, V, dan VI Memuat soal IPA berbahasa Inggris (maksimal 20% dari banyaknya soal) Soal : b. Set IPA-1 : 40 soal pilihan ganda (PG) c. Set IPA-2 : 10 soal isian singkat (IS) Penilaian : Nilai total 100, yaitu; b. Jumlah 40 PG x 1,5 poin = 60 c. Jumlah 2 UR x 8 poin = 16 6. Hasil seleksi diumumkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar pada bulan Mei 2018. 7. Daftar nama peserta OSN-SD tingkat nasional tahun 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Pembinaan Sekolah Dasar. 15

SKEMA SELEKSI OSN TK. NASIONAL Olimpiade Tingkat Nasional Juara Olimpiade Sains Nasional Seleksi Tingkat Provinsi Peserta Hasil Seleksi Tingkat Provinsi Seleksi Tingkat Kabupaten/Kota Peserta Terbaik Tingkat Kab/Kota Peserta Terbaik Tingkat Kecamatan Seleksi Tingkat Kecamatan C. TIM JURI Tim juri independen untuk masing-masing bidang yang dilombakan terdiri dari akademisi perguruan tinggi dan/atau tenaga ahli lain di bidang Matematika/IPA yang ditunjuk oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. 16

D. WAKTU DAN TEMPAT OSN-SD tingkat nasional dilaksanakan pada bulan 1 s.d. 7 Juli 2018 di Padang, Sumatera Barat. E. PENDANAAN 1. Pembiayaan seleksi di tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi dibebankan pada dana APBD tahun anggaran 2018. 2. Pendanaan OSN-SD Tingkat Nasional dibiayai oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar melalui DIPA Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar meliputi biaya transportasi, akomodasi dan konsumsi. F. JUARA DAN PENGHARGAAN Penentuan juara dan pemberian penghargaan kepada peraih medali OSN-SD Tahun 2018 dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut: 1. Tim juri menentukan pemenang berdasarkan hasil penilaian terhadap seluruh jawaban peserta didik (tes tertulis dan praktik) dengan teknik penilaian yang telah disosialisasikan. 2. Untuk masing-masing bidang akan disediakan 3 trofi sebagai berikut: a. Hasil tes teori terbaik (best theory), eksplorasi terbaik (best exploration), dan peserta terbaik (best overall) bidang Matematika. 17

b. Hasil tes teori terbaik (best theory), eksperimen terbaik (best experiment), dan peserta terbaik (best overall) bidang IPA. 3. Untuk masing-masing bidang disediakan 5 medali emas, 10 medali perak, dan 15 medali perunggu. 4. Seluruh peraih medali dan trofi mendapatkan uang pembinaan dan piagam penghargaan. 5. Seluruh peserta mendapatkan sertifikat dan beasiswa bakat dan prestasi. 18

BAB III KETENTUAN PELAKSANAAN 1. BIDANG MATEMATIKA a. Tujuan Olimpiade Sains Nasional Sekolah Dasar (OSN-SD) bidang Matematika bertujuan meningkatkan kemampuan bernalar, berpikir kritis, analitik, dan kreativitas peserta didik secara sportif. b. Materi 1) Cakupan materi dan tingkat kesulitan dari soal-soal OSN-SD ini didasarkan pada kurikulum SD/MI. 2) Materi yang diujikan/dikompetisikan terdiri dari soal-soal teori dan eksplorasi. 3) Penyelesaian soal-soal eksplorasi selain memerlukan pemahaman konsep juga memerlukan kemampuan bernalar, psikomotor dan kreativitas dalam memanfaatkan alat peraga. 4) Rincian materi olimpiade antara lain sebagai berikut: Bilangan Aritmatika Geometri Statistika, Data, dan Pengukuran Kombinatorik c. Teknik Pelaksanaan a. Penjelasan teknis akan diberikan oleh panitia pelaksana OSN-SD tahun 2018 dan harus diikuti 19

Pembina dan Ketua Tim. Penjelasan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada para pembina dan Ketua Tim mengenai hal-hal yang berkenaan dengan pelaksanaan tes. b. Semua peserta OSN-SD tahun 2018 diwajibkan mengikuti seluruh tes yang telah disediakan, yaitu tes teori dan eksplorasi. c. Tes akan dilaksanakan dalam dua hari dengan rincian sebagai berikut: 1) Hari pertama, peserta menyelesaikan dua set soal yaitu jenis isian singkat dan uraian. 2) Hari kedua, peserta menyelesaikan soal-soal jenis eksplorasi. d. Skema penilaian dibuat oleh tim juri dan disosialisasikan/didiskusikan dengan Pembina masing-masing provinsi. e. Jawaban peserta digandakan 1 rangkap: 1) Asli untuk Tim Juri dan diserahkan ke panitia setelah dinilai 2) Satu copy untuk Tim Pembina f. Tim juri dan tim pembina bidang Matematika melakukan penilaian terhadap jawaban peserta OSN- SD dengan skema penilaian yang telah ditentukan. g. Pembina bidang Matematika diberi kesempatan untuk menanggapi penilaian tim juri dalam forum moderasi. Tanggapan terhadap jawaban didasarkan pada kaidah keilmuan yang ada dan lazim digunakan dalam forum-forum ilmiah. Tanggapan di luar forum 20

ini tidak akan diperhatikan dan tidak mempengaruhi penilaian. Peserta moderasi adalah seorang pembina bidang Matematika. d. Kriteria Penilaian Nilai total peserta diperoleh dengan menjumlahkan nilai tes teori (isian singkat dan uraian) serta ekplorasi dengan komposisi sebagai berikut: 1. Tes Isian Singkat terdiri dari 25 soal dengan nilai 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah. 2. Tes Uraian yang terdiri dari 13 soal dengan nilai maksimal 3 tiap jawaban yang benar. 3. Tes Eksplorasi yang terdiri dari 6 soal dengan nilai maksimal 6 tiap jawaban soal yang benar. 2. BIDANG IPA a. Tujuan Olimpiade Sains Nasional Sekolah Dasar (OSN-SD) bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bertujuan agar siswa mampu memahami dan menganalisis fenomena alam di sekitar kita. b. Materi 1) Keterampilan dan metode ilmiah; 2) Pengklasifikasian makhluk hidup berdasarkan makanan, anatomi, sistematik, dan habitat; 3) Proses dan mekanisme yang terjadi pada makhluk hidup (manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme); 21

4) Interaksi organisme dengan lingkungan dan informasi mengenai hewan langka; 5) Isu, perkembangan dan permasalahan umum tentang kesehatan, lingkungan dan teknologi; 6) Mekanika, yang mencakup gerak benda, gaya, momentum, energi mekanik, dan fluida; 7) Wujud benda, yang mencakup sifat dan kegunaan benda padat, benda cair, dan gas; 8) Listrik dan Kemagnetan, yang mencakup listrik statis, listrik dinamis, sifat magnet, dan induksi elektromagnetik; 9) Gelombang dan Optik, yang mencakup gelombang tali, bunyi, sifat-sifat gelombang, cahaya, gelombang elektromagnetik, dan alat optik (cermin, lensa, dan aplikasinya); 10) Suhu dan panas, yang mencakup skala suhu, termometer, dan hantaran panas; 11) Energi dan perubahannya, yang mencakup energi panas, energi bunyi, energi terbarukan, konversi energi, dan aplikasinya; 12) Struktur Atom, yang mencakup inti atom dan elektron; 13) Bumi, Tata surya, dan Galaksi: struktur bumi, atmosfer bumi, proses terbentuknya planet, struktur planet, iklim, rotasi dan revolusi benda langit, bintang dan galaksi. 22

c. Teknis Pelaksanaan 1) Penjelasan teknis akan diberikan oleh panitia pelaksana OSN-SD tahun 2018 dan harus diikuti Pembina dan Ketua Tim. Penjelasan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada para pembina dan Ketua Tim mengenai hal-hal yang berkenaan dengan pelaksanaan tes. 2) Semua peserta OSN-SD tahun 2018 diwajibkan mengikuti seluruh tes yang telah disediakan, yaitu tes teori dan eksperimen. 3) Tes akan dilaksanakan dalam dua hari dengan rincian sebagai berikut: a) Hari pertama, peserta menyelesaikan soal Tes I dalam bentuk pilihan ganda (30 soal) dan isian singkat (10 soal), serta Tes II dalam bentuk uraian (12 soal). b) Hari kedua, peserta melakukan eksperimen dan menganalisis hasil yang diperoleh. 4) Skema penilaian dibuat oleh tim juri dan disosialisasikan / didiskusikan dengan Pembina masing-masing provinsi. 5) Jawaban peserta digandakan 1 rangkap: a) Asli untuk Tim Juri dan diserahkan ke panitia setelah dinilai b) Satu salinan untuk Tim Pembina 23

6) Tim juri dan tim pembina bidang IPA melakukan penilaian terhadap jawaban peserta OSN-SD dengan skema penilaian yang telah ditentukan. 7) Pembina bidang IPA diberi kesempatan untuk menanggapi penilaian tim juri dalam forum moderasi. Tanggapan terhadap jawaban didasarkan pada kaidah keilmuan yang ada dan lazim digunakan dalam forum-forum ilmiah. Tanggapan di luar forum ini tidak akan diperhatikan dan tidak mempengaruhi penilaian. Peserta moderasi adalah seorang pembina bidang IPA. d. Kriteria Penilaian Nilai total peserta diperoleh dengan menjumlahkan presentase nilai tes teori dan eksperimen dengan komposisi sebagai berikut: 1. Tes I memiliki bobot 30%. 2. Tes II memiliki bobot 30%. 3. Eksperimen memiliki bobot 40%. 24

BAB IV PENUTUP Keberhasilan penyelenggaraan Olimpiade Sains Nasional SD (OSN-SD) tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional tahun 2018 ditentukan oleh para pemangku kepentingan dalam melaksanakan kegiatan OSN-SD secara tertib, teratur, disiplin, transparan dan penuh tanggungjawab. Oleh sebab itu, semua pihak dapat menjunjung tinggi nilai-nilai di atas dan terlibat aktif mendukung keberhasilan kegiatan OSN mulai dari persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan dari tingkat sekolah hingga tingkat nasional. Petunjuk teknis ini diharapkan dapat dipahami oleh panitia dan semua pihak yang terkait dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, sehingga tercapai hasil secara optimal. Harapannya pelaksanaan OSN 2018 dapat memberi manfaat untuk peningkatan mutu pendidikan, serta menghasilkan siswa yang mencintai ilmu pengetahuan sekaligus berprestasi pada perlombaan tingkat internasional, sebagai bagian dari upaya menciptakan generasi emas Indonesia. Semoga petunjuk teknis ini dapat dijadikan acuan semua pihak terkait, sehingga kegiatan OSN-SD Tahun 2018 ini dapat terlaksana dengan baik, efektif dan efisien. 25

26