BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang sekolah dasar mata pelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan

kebutuhan anak yang berusia antara 7-12 tahun. Anak dalam kelompokusia 7-12 tahun menurut Piaget (dalam Riyanto : 2002), anak pada usia ini pada tahap

BAB I PENDAHULUAN. diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTS/SMPLB. IPS mengkaji

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional bertujuan: Untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang terencana diarahkan untuk mewujudkan suasana

Jumiah Abd. Rasul, Jamaludin, dan Hasdin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

Sriwinda Mana a, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Palimbong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan mulai dari tingkat sekolah dasar. Pendidikan Ilmu

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu soal. Pada jenjang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. budaya (Trianto, 2010:171). Tujuan utama dari pendidikan IPS adalah untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa untuk menghadapi kehidupan di masyarakat dapat bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan sub sistem pendidikan nasional yang memegang peranan

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang mengalami krisis, yang harus dijawab oleh dunia pendidikan. Jika proses-proses

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran. Hal tersebut menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan dijabarkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan keterampilan siswa tentang masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga pendidikan formal sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum di Sekolah Dasar (SD) yang digunakan saat ini yaitu

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang dihadapkan kepada masalah-masalah yang menuntut adanya. pemecahan masalah itulah yang kita kenal dengan diskusi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peserta didik yang berkualitas, baik dilihat dari prestasi bidang

BAB I PENDAHULUAN. negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa

DESI WIDYA NINGRUM (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta S.Pd, M.Pd Irvin Novita Arifin S.Pd, M.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. melalui proses pembelajaran. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Republik

TINJAUAN PUSTAKA. Pemahaman berasal dari kata paham yang menurut Kamus Besar Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki sikap positif terhadap segala hal,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan melalui pendekatan mata pelajaran untuk kelas tinggi (kelas IV s.d VI).

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS MELALUI KELOMPOK KECIL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. menjadi output yang unggul dalam bidang kehidupan manusia. tujuan pendidikan negara tersebut telah tercapai. Tidak berbeda halnya

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta ketajaman penalaran

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. lanjut dan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPS di

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk menimbulkan suatu hasil yang diinginkan sesuai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semua mata pelajaran yang ada di SD tentunya memegang peranan yang

METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED-HEAD-TOGETHER (NHT)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan atau mewujudkan pendidikan nasional yaitu menurut Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. cenderung menggunakan metode-metode yang monoton, misalnya. yang tradisional, maka apa yang diharapkan oleh pemerintah akan sukar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. datang. Pendidikan bukan hanya belajar dari tidak tahu untuk menjadi tahu

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan akan membawa siswa pada pengalaman belajar yang mengesankan dan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

Miyandi Eko Anugrah Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran. Guru juga sebagai pengatur dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD) dan berhubungan erat dengan masalah kehidupan dan lingkungan masyarakat. Menurut pendapat Trianto (2007:126) mengemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, dan bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama. Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimbangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun menimpa masyarakat. (Trianto, 2007: 128) Tujuan pembelajaran IPS tersebut dapat terealisasikan apabila pengembangan potensi siswa dapat diberdayakan dengan baik. Suatu bentuk pengembangan potensi siswa yang dapat diberdayakan adalah dengan merencanakan, melaksanakan, menilai dan mengawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. (Trianto, 2007: 128) Sehingga pengembangan potensi peserta didik dengan materi yang terkandung dalam pelajaran IPS diharapkan peserta didik dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan ketika nanti masuk dalam kehidupan di masyarakat, seperti berinteraksi dengan teman, guru, orang tua maupun orang lain yang ada disekitarnya 1

2 Berkenaan dengan hal tersebut, ada beberapa bentuk-bentuk model pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan pembelajaran siswa agar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk terciptanya pembelajaran yang efektif dan efisien, sehingga diperlukan guru yang kreatif dalam mengajar yang dapat menimbulkan pembelajaran yang lebih menarik dan dapat menimbulkan siswa lebih tertarik pada materi pelajaran yang disajikan oleh guru. IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di SD yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu-isu global. Melalui mata pelajaran IPS anak di arahkan menjadi warga Negara yang demokratis, bertanggung jawab serta berwawasan luas. Oleh karena itu pembelajaran IPS di SD bertujuan agar siswa : (a) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan masyarakat dan lingkungan, (b) memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial, (c) memiliki kemampuan berkomunikasi, berinteraksi bekerja sama dan menghargai segala perbedaan yang ada dalam kehidupan siswa sehari-hari,(d) memahami lingkungan antara manusia dan lingkungannnya dan dalam memahami ciri-ciri fisik bumi. Pengalaman belajar diperoleh melalui serangkaian kegiatan diluar dan didalam kelas melalui interaksi aktif dengan teman,lingkungan dan narasumber lainnya. Belajar IPS bagi siswa pada saat ini adalah usaha untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap, ketrampilan berfikir, serta meningkatkan ketrampilan motoriknya bukan sekedar usaha untuk mencari dan mengumpulkan pengetahuan sosial saja.

3 Berdasarkan hasil observasi di sekolah terutama pada kelas III SDN Junrejo 1 Batu pada tanggal 16 Juli 2012 yang dilakukan oleh peneliti. Pengamatan tersebut dilakukan di SDN Junrejo 1 Batu kelas III dengan jumlah 20 siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan, diperoleh hasil bahwa siswa kelas III cenderung menggunakkan model pembelajaran konvensional dan diskusi dalam mata pelajaran IPS berkaitan dengan materi lingkungan alam dan buatan. Para siswa sudah diberi kesempatan bertanya kepada guru ketika mengajar, namun hanya satu dua siswa yang mengajukan pertanyaan, begitu juga pada saat guru bertanya kepada siswa hanya satu dua siswa saja yang bisa menjawab pertanyaan itu dengan benar. Hasil wawancara kepada guru kelas III pada tahun ajaran 2011/2012 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan materi yang berhubungan dengan Lingkungan alam dan buatan. Siswa yang belum tuntas adalah 60% dan berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas pada pelajaran IPS sebelum diadakan penelitian tindakan kelas menunjukkan hasil data awal yang diperoleh peneliti terlihat bahwa nilai rata-rata kelas 61,2 (Daftar Nilai Siswa, 2011) masih banyak yang belum memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Sedangkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70. Berikut ini adalah daftar Nilai Ulangan Harian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) siswa kelas III SDN Junrejo 1 BATU.

4 Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian IPS kelas III SDN Junrejo 1 Batu. (Sumber : Data nilai pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial semester 1 tahun ajaran 2011/2012) Data diatas dapat disimpulkan, dari 24 siswa di SDN Junrejo 1 Batu yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ada 9 anak (40%), sedangkan yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ada 16 anak (60%). Model diskusi kelompok yang digunakan selama ini masih mengandung 2 kelemahan yang cukup mendasar:1) semua siswa belum terlibat secara aktif.2) siswa masih mengalami kesulitan mengeluarkan pendapat dan menanggapi pendapat teman sekelasnya. Berdasarkan permasalahan diatas diperlukan inovasi model diskusi yang benar-benar dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah dengan cara perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep dan wawasan baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang seiring pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. No. Nilai Jumlah siswa 1 100-90 - 2 89-80 3 3 79-70 5 4 69-60 7 5 59-50 5 6 49-40 4 Jumlah siswa keseluruhan 24

5 Salah satu model yang digunakan adalah model pembelajaran Number HeadsTogether (NHT)dimana yang melibatkan para siswa dalam mereview bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek atau memeriksa pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut (Nurhadi,2004:67). Model pembelajaran ini dikembangkan oleh Spencer Kegan. Model pembelajaran Number Heads Together ini melibatkan lebih banyak siswa dalam mempelajari materi yang tercantum dalam suatu pembelajaran dan memeriksa pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Pembelajaran ini memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi waktu lebih banyak dalam berpikir, menjawab dan saling membantu antar anggota dalam kelompok. Pembelajaran model Number Heads Together (NHT) ini pernah dilakukan oleh penelitian terdahulu yang merupakan acuan dilaksanakan penelitian mengenai Penerapan model pembelajaran Number Head Together (NHT) pada pembelajaran IPS kelas IV SD. Penelitian yang dilakukan oleh Luhana dia Pertiwi (2009) menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran Number Head Together menunjukkan peningkatan yang cukup berarti dengan perolehan skor siswa mencapai KKM atau sebesar 80% Berdasarkan uraian diatas dan upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPS serta demi tercapainya proses pembelajaran yang lebih baik, maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul Peningkatan Pembelajaran Karakter dan Hasil Belajar Siswa dengan Model Number Heads Together (NHT) Mata Pelajaran IPS Siswa kelas III SDN Junrejo 1 Batu

6 B. Fokus Masalah Permasalahan yang terjadi pada kelas ini adalah hasil belajar yang tercapai masih kurang maksimal sesuai dengan KKM yang ditentukan pada siswa kelas III SDN Junrejo 1 Batu.Dalam Pembelajaran sering menggunakan model diskusi dengan mengikuti urutan materi dalam kurikulum. sehingga siswa kurang memperhatikan dalam pembelajaran,tanggung jawab siswa terhadap tugas masih rendah, dan tidak dapat menerima penyampaian materi secara maksimal. Untuk itu peneliti dan guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ingin membantu siswa meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan model Number Head Together (NHT). C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan pembelajaran model Number Head Together (NHT) untuk meningkatkan hasil belajarips pada siswa kelas III SDN Junrejo 1 Batu? 2. Bagaimana pembelajaran dengan model NumberHead Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas III SDN Junrejo 1 Batu? 3. Bagaimana pembelajaran dengan model NumberHead Together (NHT) dapat meningkatkan kemampuan karakter belajar siswa?

7 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian pada rumusan masalah diatas maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui penerapan pembelajaran model Number Haed Together (NHT)dapat meningkatkan hasil belajarips pada siswa kelas III SDN Junrejo 1 Batu 2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dengan penerapan model Number Heads Together (NHT) pada siswa kelas III SDN Junrejo 1 Batu 3. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan karater belajar siswa dengan penerapan model Number Heads Together (NHT) pada siswa kelas III SDN Junrejo 1 Batu E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat baik secara teoritis maupun manfaat secara praktis. Adapun manfaat secara teoritis yaitu penelitian ini dapat menumbuhkembangkan pembelajaran IPS dan meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran model Number Head Together. Sedangkan manfaat penelitian secara praktis dapat memberikan manfaat bagi: 1. Bagi guru 1.1 Dapat dijadikan variasi dalam prose belajar mengajar. 1.2 Sebagai alternatif strategi pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

8 2. Bagi siswa Diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam meningkatkan hasil belajar IPS dengan penggunaan model Number Heads Together (NHT) 3. Bagi sekolah Dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa kelas III di SDN Junrejo 1 Batu 4. Bagi peneliti Dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang penerapan pembelajaran dengan model NumberHeads Together (NHT) sehingga dapat dijadikan acuan bagi peneliti ketika menjadi seorang pendidik nantinya agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa didiknya. F. Batasan Istilah 1. Peningkatan dalam penelitian ini adalah perubahan yang terjadi pada hasil belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2 melalui pembelajaran modelnumber Heads Together (NHT) dalam pembelajaran IPS di kelas III SDN Junrejo 1 Batu. 2. Model Number Head Together (NHT) adalah suatu model pembelajaran kelompok yang dimulai dengan pemberian nomor anggota yang berbeda pada setiap siswa dalam satu kelompok pengajuan pertanyan, diskusi kelompok, penyampaian jawaban oleh siswa yang ditunjuk oleh guru, yang dapat diterapkan pada mata pelajaran IPS pada siswa kelas III.

9 Pada penelitian ini pembelajaran model NHT terdiri dari tahap penomoran (Numbering),tahap pengajuan pertanyaan (Questioning), tahap berpikir bersama (Heads Together) dan tahap menjawab pertanyaan (Answering). Model terstruktur yang dimulai dengan pemberian nomor masingmasing anggota kelompok, pemberian pertanyaan dan penyampaian jawaban dalam diskusi kelas dengan cara mengacak nomor yang harus dijawab. 3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berupa skor tes yang diberikan pada setiap akhir siklus. 4. Penelitian ini dilaksanakan di kelas III mata pelajaran IPS materi pembelajaran lingkungan alam sekitar