BAB III DAMPAK HUMAN TRAFFICKING TERHADAP ASEAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN PENGATURAN KEBIJAKAN PERSAINGAN USAHA DI ASEAN Sejarah Masyarakat Ekonomi ASEAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

TENAGA KERJA ASING (TKA) DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) : PELUANG ATAU ANCAMAN BAGI SDM INDONESIA?

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BENTUK KERJA SAMA ASEAN

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. seperti ASEAN Industrial Project (AIP) tahun 1976, the ASEAN Industrial

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

KERJASAMA ASEAN DALAM BERBAGAI BIDANG

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang krusial. Oleh karena itu, menjadi negara maju adalah impian

INOVASI GOVERNMENTAL MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN. penangkapan bertanggung jawab. Illegal Fishing termasuk kegiatan malpraktek

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. dicapai karena setiap negara menginginkan adanya proses perubahan

KEJAHATAN TRANSNASIONAL DI INDONESIA DAN UPAYA PENANGANANNYA. Penyunting Humphrey Wangke

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darusalam, Vietnam,

KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. yang melimpah membuat beberapa Negara di Eropa mempunyai niat untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang tentunya tidak akan dan tidak dapat mengasingkan diri

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA) Lola Liestiandi & Primadona Dutika B.

I. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pemaparan-pemaparan pada bab-bab sebelumnya, penulis. dengan ini menarik kesimpulan sebagai sebagai berikut :

MENILIK KESIAPAN DUNIA KETENAGAKERJAAN INDONESIA MENGHADAPI MEA Oleh: Bagus Prasetyo *

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Chalengging Change : Non-Tradional Security, Democracy and Regionalism

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Polandia, selanjutnya disebut Para Pihak :

BAB I PENDAHULUAN. mendorong perkembangan dan kemakmuran dunia industri modern Perdagangan

Perluasan Lapangan Kerja

PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA SEHUBUNGAN DENGAN PERDAGANGAN MANUSIA (ANAK)

Organisasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN)

BAB 7 PERDAGANGAN BEBAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

BAB I PENDAHULUAN. satu kriterianya dilihat dari daya saing produk-produk ekspornya. Yang menjadi

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Romania, selanjutmya disebut Para Pihak :

MEMBANGUN TIM EFEKTIF

BAB III PERUBAHAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130 TAHUN 1998 TENTANG PENGESAHAN ASEAN AGREEMENT ON CUSTOMS (PERSETUJUAN ASEAN DI BIDANG KEPABEANAN)

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI REGIONAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

BAB I P E N D A H U L U A N. lebih maju. Organisasi-organisasi internasional dan perjanjian-perjanjian

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

REVITALISASI KOPERASI DI TENGAH MEA. Bowo Sidik Pangarso, SE Anggota DPR/MPR RI A-272

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN KUNJUNGAN. Ke Sekretariat ASEAN dan Kedutaan Besar Malaysia. Sekretariat ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya masyarakat yang sejahtera dan damai. Namun, kerjasama

BAB IV PENUTUP. Pencurian minyak dengan modus illegal tapping, illegal drilling dan

2 b. bahwa Persetujuan dimaksudkan untuk menetapkan prosedur penyelesaian sengketa dan mekanisme formal untuk Persetujuan Kerangka Kerja dan Perjanjia

50 Tahun ASEAN, Menuju Episentrum Pertumbuhan Ekonomi Dunia Jumat, 11 Agustus 2017

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

BAB. I PENDAHULUAN. akan mengembangkan pasar dan perdagangan, menyebabkan penurunan harga

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

PENGUATAN EKONOMI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha Kota Bandung Tahun

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perdagangan orang merupakan bentuk modern dari perbudakan manusia.

TANTANGAN PUSTAKAWAN INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN. Sri Suharmini Wahyuningsih 1 Abstrak

UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

Para Kepala Kepolisian, Ketua Delegasi, Para Kepala National Central Bureau (NCB),

Daya Saing Industri Indonesia di Tengah Gempuran Liberalisasi Perdagangan

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

ASEAN YANG BERDAYA SAING, INOVATIF, DAN DINAMIS. DR. Mhd. Saeri, M.Hum. (PSA Universitas Riau) Abstrak

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

POLICY BRIEF KAJIAN KESIAPAN SEKTOR PERTANIAN MENGHADAPI PASAR TUNGGAL ASEAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. dan membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi tahun 2015 pada

BAB II PEMBAHASAN 2.1. LATAR BELAKANG BERDIRINYA ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kawasan Industri Utama Kota Bandung. Unit Usaha Tenaga Kerja Kapasitas Produksi

RESUME 21 BUTIR PLATFORM KEBIJAKAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (1) PEMANTAPAN EKONOMI MAKRO

PERKEMBANGAN KERJA SAMA ASEAN PASCA IMPLEMENTASI AEC 2015

TERM OF REFERENCE MATERI: ASEAN COMMUNITY DAN REALITAS BANGSA

Perlindungan sosial untuk pekerja migran di ASEAN. Celine Peyron Bista Kantor Regional ILO untuk Asia dan Pasifik Jakarta, 29 September 2016

AKTOR NEGARA DAN NON NEGARA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL. Pengantar Hubungan Internasional FISIP UMJ 2017

Efektivitas ASEAN Economic Community Terhadap Optimalisasi Kualitas Industri Kerajinan Keramik Dinoyo Malang

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut.

PIDATO KETUA DPR-RI Dr. MARZUKI ALI PADA SIDANG PLENO I AIPA GENERAL ASSEMBLY KE-32 PHNOM PENH, THE KINGDOM OF CAMBODIA

PERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi

Transkripsi:

BAB III DAMPAK HUMAN TRAFFICKING TERHADAP ASEAN 3.1 Dampak Human Trafficking Terhadap Ekonomi ASEAN Lemahnya sektor ekonomi sangat merugikan bagi perekonomian suatu negara, dimana perlu menciptakan lebih dari 2 juta pekerjaan setiap tahunnya agar dapat menyerap pencari kerja baru. Orang-orang yang bekerja pada sektor informal merasa bahwapekerjaannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Sehingga salah satu profesi yang sejak lama menjadi pelarian utama orang-orang dan pengangguran di desa adalah menjadi buruh migran. Namun menjadi buruh migran bukan pula pilihan yang aman ketika perekonomian dalam keadaan memburuk. Lemahnya perekonomian tersebut merupakan kondisi ideal bagi perdagangan dan ekspolitasi serta kekerasan terhadap buruh, calon buruh perempuan dan anak-anak, karena banyak orang telah terperangkap di jurang kemiskinan di desa maupaun di kota. Perdagangan manusia memiliki dampak negatif pada pasar tenaga kerja, yang menimbulkan hilangnya sumber daya manusia yang tidak dapat diperoleh kembali, sehingga akan mengurangi masalah perekonomian dan pendidikan bagi perempuan maupun anak-anak yang menjadi melemahnya sumber daya manusia. Sehingga akan berdampak terhadap produktivitas dan sumber pendapatan pemerintah di masa mendatang karena terhalang tidak mendapat pendidikan dan menimbulkan kemiskinan serta buta huruf yang memperlambat perkembangan kemajuan perekonomian Negara. Sehingga pemerintah membentuk Masyarakat Ekonomi ASEAN yang dimana Negara ASEAN dijadikan sebagai sistem perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN untuk 50

meyeimbangkan kebutuhan ekonomi masyarakat ASEAN serta meningkatkan standart hidup masyarakat yang dimana integrasi tersebut dapat membangun perekonomian ASEAN sebagai tulang punggung perdagangan di Asia. 61 MEA dibentuk sebagai kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi yang tinggi, yang memerlukan suatu kebijakan yang meliputi competition policy, consumer protection, Intellectual Property Rights (IPR), taxation, dan E- Commerce. Dengan demikian, tercipta persaingan yang adil, mencegah terjadinya pelanggaran hak cipta, menciptakan jaringan transportasi yang efisien, aman, dan terintegrasi. Kemudian dijadikan sebagai kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan pada Usaha Kecil Menengah (UKM). Kemampuan daya saing dan dinamisme UKM ditingkatkan dengan memfasilitasi akses informasi terkini, kondisi pasar, pengembangan sumber daya manusia dalam hal peningkatan kemampuan, keuangan, serta teknologi. Sehingga MEA akan diintegrasikan terhadap perekonomian global dengan membangun sebuah sistem untuk meningkatkan koordinasi terhadap negara-negara anggota, yang dimana akan ditingkatkan partisipasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara pada jaringan global melalui pengembangkan bantuan teknis kepada negara-negara Anggota ASEAN yang kurang berkembang. 62 Sebagai pasar tunggal, arus barang dan jasa yang bebas merupakan sebuah kemestian. Selain itu negara dalam kawasan diharuskan membebaskan arus investasi, modal dan tenaga terampil untuk keseimbangan pasar itu sendiri. 61 Dampak Human Trafficking Terhadap Human Security di ASEAN dalam http://digilib.unpas.ac.id/files/disk1/11/jbptunpaspp-gdl-achmadfend-537-1-babi.pdf Di akses (26-07-2017/15:21wib) 62 Peluang dan Tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN dalam http://crmsindonesia.org/knowledge di akses (26-07-2017,16:34 wib) 51

Sehingga integrasi ekonomi yang berdasarkan konvergensi kepentingan negaranegara anggota ASEAN dapat memperluas dan memperdalam integrasi ekonomi lewat inisiatif yang ada dan memiliki batas waktu yang jelas. Dalam hal perekonomian, pemerintah dapat membantu pekerja atau buruh untuk ikut berpartisipasi melakukan kegiatan umkm guna mengurangi tindak kejahatan perdagangan manusia yang sedang marak terjadi di kawasana ASEAN. Sehingga keamanan untuk masyarakat ASEAN sendiri dapat terminimalisir dengan adanya pasar bebas ASEAN. Pasar bebas yang berbasis dari produksi tunggal dapat membuat negara ASEAN terlihat dinamis dan dapat bersaing dengan adanya mekanisme dan langkah-langkah dalam memperkuat pelaksanaan baru yang berinisiatif ekonomi, serta mempercepat perpaduan regional yang ada disektorsektor prioritas dan memberikan fasilitas terhadap gerakan bisnis, tenaga kerja memiliki bakat dan terampil. 63 Dengan adanya MEA perpindahan penduduk tenaga kerja akan meningkat yang dimana masyarakat berlomba-lomba untuk mendirikan berbagai usaha untuk bersaing dipasar bebas ASEAN untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Pasar bebas ASEAN ini juga membantu terhadap kaum perempuan yang dimana dulunya sebagai tulang punggung keluarga untuk mencari nafkah bisa bersanding dengan keluarga terutama anak 63 Lompatan Integrasi Ekonomi pada ASEAN Economic Community Dalam http://pssat.ugm.ac.id/2017/01/24/asean-way 52

yang dinilai kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya dan melampiaskan ke hal-hal yang negative. 64 Adapun pengaruh dari MEA yaitu memberikan peluang bagi SDM dan perekonomian masyarakat ASEAN dan meraup keuntungan dari MEA tersebut agar kesejahteraan masyarakat ASEAN bisa terjamin. MEA juga memberikan kesempatan besar terhadap pencari kerja, karena banyak perusahaan-perusahaan memberikan peluang dengan berbagai bidang. Tenaga kerja berperan penting dalam industri karena di dalam pasar bebas menilai dari segi kualitas pekerja di Negara berkembang. Dalam MEA sendiri terdapat beberapa dampak yang berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi yang sedang terjadi di kawasan ASEAN, diantaranya dampak positif yang meliputi : Dengan adanya MEA pendudukk ASEAN menstabilkan perekonomian negara menjadi lebih baik. Salah satu contohnya yaitu dengan adanya pasar bebas, yang dimana jangkauan perdagangan ekspor dan impor tanpa ada biaya dan penahanan barang terlalu lama di bea cukai. Para investor juga dapat memperluas ruang investasinya tanpa ada batasan ruang antar negara anggota ASEAN. Para pengusaha akan semakin kreatif karena persaingan yang ketat, para tenaga kerja semakin meningkatakan tingkat profesionalitas dan bakat yang dimilikinya untuk memajukan usahanya. Selain itu terdapat dampak pada sisi ketenagakerjaan yang dimana hal tersebut merupakan kesempatan yang besar bagi para pencari kerja karena dapat banyak tersedia lapangan kerja dengan berbagai kebutuhan dan keahlian yang beraneka ragam. Selain itu, akses untuk pergi keluar negeri dalam 64 artikel -umum/20545-masyarakat-ekonomi-asean-mea-dan-perekonomian-asean dalam http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/150- diakses (13/06/2017,19:38 WIB 53

rangka mencari pekerjaan menjadi lebih mudah bahkan tanpa ada hambatan tertentu. Para tenaga kerja penduduk juga dapat bekerja di negara anggota ASEAN dengan bebas dan sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya. Sedangkan dampak negative yang ditimbulkan dari MEA yaitu meliputi : Kompetisi akan muncul dengan banyaknya barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak akan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk-produk luar negeri yang jauh lebih berkualitas. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan defisit neraca perdagangan bagi Negara anggota ASEAN sendiri. Selain itu Industri kecil yang masih merints usaha akan mendapat tantangan persaingan barang produksi yang berharga murah dari luar dan bersaing di perekonmian ASEAN. Selain dilihat dari sisi kompetisi, dampak buruk terhadap MEA adalah dari sisi keamanan yang dimana pendatang gelap yang tidak menutup kemungkinan berasal dari organisasi kriminal antar negara untuk memberi pengaruh buruk terhadap para pengusaha yang mengikuti kegiatan MEA yang ada di ASEAN. Selain itu tenaga kerja bisa timbul berbagai motif, misalnya datang sebagai buruh nyambih sebagai pelacur, sehingga kemungkinan sangat mengkhawatirkan terutama peredaran penyakit menular seperti HIV yang akan mengancam masyarakat ASEAN. Kemudian dari sisi ketenagakerjaan juga mempengaruhi kualitas kinerja, yang dimana pendidikan dan kemampuan berbahasa juga berpengaruh terhadap para pekerja harus bersaing dengan para pekerja dari pihak asing yang akan mudah masuk ke ASEAN untuk berkompetisi di MEA. 54

3.2 Dampak Human Trafficking Terhadap Keamanan di ASEAN Kejahatan transnasional merupakan tidak pidana atau kejahatan lintas batas Negara yang dimana kejahatan tersebut menimbulkan berbagai permasalahan seperti perdagangan manusia yang sedang marak, hal ini terjadi dikarenakan keamanan yang kurang diperhatikan terutama didaerah perbatasan Negara. Selain itu kejahatan transnasional yang terjadi lainnya adalah terorisme, pencurian objek seni dan kebudayaan, pencurian kekayaann intelektual, perdagangan gelap tentara dan senjata, yang dimana hal tersebut membutuhkan kerjasama antar negara anggota ASEAN dalam menanggapi kejahatan transnasional yang diimplementasikan oleh para kepala delegasi ASEAN yang berbagi pengalaman dalam memerangi kejahatan di Asia Tenggara dan berusaha untuk meningkatkan kerjasama di kawasan ASEAN. 65 Isu kejahatan transnasional lainnya yang mengkhawatirkan Asia Tenggara yaitu masalah penyelundupan dan perdagangan manusia, yang dimana penyelundupan dan perdagangan manusia telah terorganisasi ke dalam kelompok criminal dan memiliki banyak penghasilan dengan memperdagangkan manusia dari satu negara ke negara lain. Kurangnya keamanan yang terjadi di kawasan ASEAN ini mengakibatkan para pelaku kejahatan transnasional bergerak bebas melakukan kejahatan dengan menyelundupkan manusia, terorisme, transaksi narkoba,dan senjata illegal. Hal ini menjadi ancaman serius bagi kemanan Negara dikarenakan perbuatan ilegal yang 65 Anik Yuniarti. Implementasi Mekanisme Regional ASEAN Dalam Penanggulangan Masalah Terorisme Di Asia Tenggara. Jurusan Hubungan Internasional. UPN Jogjakarta 55

dilakukan oleh beberapa oknum tersebut mampu menarik perhatian besar negara. 66 Salah satu contoh dari kejahatan transnasional yang paling menonjol saat ini adalah isu terorisme yang dimana kasus tersebut selalu mengintai keamanan yang berada di kawasan Asia Tenggara dan menuntut ASEAN berperan besar dalam penyelesaian masalah tersebut. Bali Concord menghendaki agar ASEAN memperkuat solidaritas politik dan keamanan dengan menumbuhkan pandangan yang selaras, posisi terkoordinasi, dan mengambil tindakan bersama mengembangkan sikap terpadu dalam bidang politik dan keamanan. Dalam upaya pemberantasan terorisme pemerintah ASEAN membentuk kerjasama di bawah mekanisme AMMTC. Untuk memperkuat kerjasama, ASEAN telah menyusun dan menandatangani ASEAN Convention on Counter Terrorism (ACCT), saat KTT ASEAN ke-12 di Cebu, Filipina, pada tanggal 13 Januari 2007. Konvensi ini merupakan instrumen penting kerjasama ASEAN yang memberikan dasar hukum yang kuat guna meningkatkan kerjasama untuk pencegahan, penanggulangan dan pemberantasan terorisme. 67 Selain itu, ASEAN juga mengembangkan kapasitas dalam meningkatkan kemampuan negara-negara anggota ASEAN untuk menyelidiki, mendeteksi, memantau dan melaporkan tindakan teroris. ASEAN juga membahas dan mencari ide-ide praktis dan inisiatif untuk meningkatkan peran dalam ASEAN dan keterlibatan dengan masyarakat internasional termasuk mitra luar seperti Mitra Dialog ASEAN dan ASEAN Regional Forum (ARF) 66 Kejahatan Transnasional Asia Tenggara Sebagai Isu Keamanan Regional dalam http://devianggraini-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-104221- Diakses (13/06/2017, 21:04 WIB) 67 Forum Regional ASEAN dan Terorisme dalam http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=5264&coid=1&caid=45&gid=3 Diakses (13/06/2017, 21:42 WIB) 56

untuk memerangi tindakan teroris yang didasarkan pada enam strategi thrust pertukaran informasi, kerja sama dalam persoalan hokum, kerjasama dalam hal penegakan hukum, peningkatan kapasitas kelembagaan, pelatihan, dan ekstrakerjasama regional. 68 3.3 Dampak Human Trafficking Terhadap Politik ASEAN ASEAN merupakan sebuah asosiasi yang berdiri pada 8 Agustus 1967 dan beranggotakan 10 negara berkembang di kawasan Asia tenggara. Asosiasi ini didirikan oleh Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand melalui penandatangan Deklarasi Bangkok ( Bangkok Declaration). Kerjasama antarnegara ASEAN terus terjalin dengan baik dari tahun ke tahun. Berbagai konflik yang terjadi di kawasan selalu berusaha diselesaikan secara damai antara negara-negara anggotanya. Konferensi tingkat tinggi diadakan setiap tahunnya untuk membahas current issues yang terjadi dan melakukan diskusi untuk menyelesaikan masalah yang ada dikawasan secara bersama-sama. Konflik seperti sengketa batas wilayah, masalah ekonomi, hingga masalah kejahatan lintas batas menjadi bahasan dalam pertemuan pertemuan ASEAN. Tujuan ASEAN yaitu menciptakan pemeliharaan dan peningkatan perdamaian, keamanan, ketahanan dan kawasan bebas senjata nuklir dan senjata illegal. 69 Selain itu, ASEAN menciptakan kerja sama di bidang perdagangan, penanaman modal, 68 Upaya Penanggulangan Terorisme di ASEAN on Regional dalam http://www.kemlu.go.id/id Diakses (14/06/2017, 10:21 WIB) 69 Potret Politik Negara Anggota ASEAN Dalam Kerangka Integrasi Kawasan dalam https://www.academia.edu/7254087 57

ketenagakerjaan, pengentasan masyarakat dari kemiskinan, dan pengurangan kesenjangan pembangunan di kawasan. 70 ASEAN juga ingin menciptakan penguatan demokrasi, pemajuan dan pelindungan hak asasi manusia, dan lingkungan hidup, serta penciptaan lingkungan yang aman dari narkoba. Selain itu, ASEAN mengembangkan sumber daya manusia, meningkatkan partisipasi masyarakat dan kesejahteraan rakyat. Contoh kasus seperti politik di Negara Thailand yang dimana krisis politik di Negara tersebut belum menemukan titik terang dan memicu kudeta militer yang terjadi di kawasan ASEAN. Instabilitas politik Thailand yang berlarut-larut dikhawatirkan dapat mengganggu rencana ASEAN penyatuan komunitas ekonomi ASEAN.untuk menyatu dan bersaing secara sehat dalam satu wadah yang sama di bidang ekonomi. Dengan kondisi tersebut, ASEAN berharap semua pihak di dalam Thailand mampu menahan diri agar tidak melakukan kekerasan dan menghormati aturan hukum. Situasi politik Thailand juga mendapat reaksi dari negara luar kawasan seperti Amerika Serikat (AS). AS mendesak Thailand untuk mencari jalan damai guna menyelesaikan perbedaan pendapat di negeri itu dan menghormati aturan hukum. Selain itu AS juga memuji pengekangan pihak berwenang yang dimana aparat keamanan menahan diri untuk menyikapi aksi unjuk rasa. Bagi Thailand sendiri, integrasi melalui ASEAN Community cukup efektif terlihat dari upaya-upaya diplomatik melalui keanggotaan negara-negara ASEAN untuk menengahi dan mencari solusi bersama di dalam pencapaian penyelesaian terhadap konflik Thailand. Tetapi, dalam hal kelas dan Kekuasaan 70 Krisis Politik Thailand dan Dampaknya Terhadap Kawasan dalam http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/info%20singkat-vi-2-i-p3di-januari-2014-60.pdf 58

Pemerintah Thailand mengenyampingkan tentang perhatian pemerintah atas ketidakmerataan dengan mengumpulkan dukungan politik dari kelas-kelas tertentu, dan merupakan politik-politik yang dominan,sehingga Pada saat penyelenggaraan pemilihan, mereka melibatkan banyak partai dan pemerintah selalu lemah dan partai-partai yang terlibat tidak pernah mengembangkan kebijakan-kebijakan di luar pembagian berskala lokal. 71 Kemudian dalam hal menangani ketidakmerataan, struktur-struktur yang mempertahankannya telah menghadapi tantangan yaitu penolakan terhadap pemberontakan yang muncul menghubungkan ketidakmerataan dan debat-debat mengenai demokratisasi. Hubungan ini disebabkan oleh satu seri krisis-krisis politik dan ekonomi yang dimulai dengan pemberontakan militer. Dampak positif politik lain yang terjadi dikawasan ASEAN adalah memperkukuh ikatan solidaritas, terciptanya perdamaian antar negara ASEAN, dan dampak negative yang timbul adalah pengaruh dari liberalisme yang banyak dibawa melalui liberalisasi ekonomi yang mempengaruhi kebijakan politik pemerintah. Sikap konsumerisme dan hedonism yang mendorong meningkatnya tindak korupsi di kawasan ASEAN 71 Ketidakmerataan dan Politik di Thailand dalam http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2014/05/140521_bisnis_thailand 59