UPAYA MENINGKATKAN TEKNIK DASAR TOLAK PELURU MELALUI MODIFIKASI ALAT DI SMP NEGERI 22 PALEMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

PENERAPAN TEKNIK DASAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI DARI BOLA PLASTIK

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lain yang menggunakan kata atletik adalah athletics (bahasa Inggris), athletiek

PENERAPAN TEKNIK DASAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI DARI BOLA PLASTIK

TOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH

LOMPAT TINGGI GAYA FLOP DENGAN MODIFIKASI ALAT TALI KARET DI SDN 05 SEBERANG KAPUAS

III. METODE PENELITIAN. penelitian suatu subyek akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik

PENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI METODE LEARNING TOGETHER

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA. Oleh I Made Dwi Ariyuda NIM

PENINGKATAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DENGAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK DI SDN 35 SULANG BETUNG

KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR TOLAK PELURU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SISWA KELAS V SD NEGERI 1 DEMANGSARI AYAH KABUPATEN KEBUMEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan

I. METODOLOGI PENELITIAN. meningkatkan atau mengefektifkan proses belajar mengajar dengan menggunakan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS MENGGUNAKAN MEDIA BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RUSLI NIM F

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH MELALUI PENDEKATAN MEDIA BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH GUNAWAN

MENINGKATKAN HEADING SEPAK BOLA MELALUI MEDIA BOLA PLASTIK DI SDN 07 SEBABAS

Dedi Asmajaya

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran, dan hasil belajar yang dicapai siswa sangat dipengaruhi oleh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Negeri 1 Tri Tunggal Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu

III. METODOLOGI PENELITIAN. tindak kelas (Clas room action research) CAR. Dari namanya sudah

UPAYA MENGOPTIMALKAN KETERAMPILAN ROLL DEPAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU SIMPAI DAN BOLA JURNAL. Oleh CANDRA BUANA

Kemampuan One Hand Set Shoot Dengan Jump Shoot Terhadap Efektifitas Mencetak Skor Dalam Permainan Bola Basket di SMA N 1 Pengasih Kulon Progo

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE DRILL

Upaya Meningkatkan Pembelajaran...(Badar Eko Saputro)1

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP GERAK DASAR SEPAKSILA PERAIMAINAN SEPAKTAKRAW JURNAL. Oleh.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI BANTUAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 PALEMBANG

SERVIS BAWAH BOLA VOLI MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMPETENSI BERMAIN DI SDN 05 TERDUK DAMPAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI STRATEGI MODIFIKASI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI MENGGUNAKAN MEDIA YANG DIMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU. Samiun Alim

II. TINJAUAN PUSTAKA. mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan

Andri Gromiko, Hastari Mayrita, Arif Hidayat Dosen Universitas Bina Darma, Mahasiswa Universitas Bina Darma Pos-el :

MENINGKATKAN LEMPAR LEMBING DENGAN METODE TUGAS DI SMPN 04 BOYAN TANJUNG KABUPATEN KAPUAS HULU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLA BASKET DENGAN METODE TUGAS DI SDN 04 SEBETUNG

KUSNAN. Pendahuluan. Abstrak:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENGEMBANGAN MODEL AKTIVITAS LARI SPRIN 50 M MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA DESA MELATI KECAMATAN MOJO KEDIRI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensipotensi

Kata Kunci : Efektivitas Tolak Peluru Gaya O Brien, Modifikasi Bola Plastik

SKRIPSI. Oleh : AZIDZAT RODHI ARDHANA K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA November 2012

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

ABSTRAK. Kata Kunci : tolak peluru, Pembelajaran, modifikasi peluru, bola Kasti. A. Pendahuluan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

PENINGKATAN AKTIVITAS GERAK LOKOMOTOR, NONLOKOMOTOR DAN MANIPULATIF MENGGUNAKAN MODEL PERMAINAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN EFEKTIFITAS LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE DENGAN PENDEKATAN BERMAIN DI SEKOLAH DASAR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi (2003:93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR TOLAK PELURU GAYA SAMPING MELALUI MEDIA BOLA KASTI PADA SISWA KELAS VI SDN 26 SABING

PASSING BAWAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOMPETISI PERMAINAN BOLA VOLI DI SDN 14 NANGA SURI

III. METODE PENELITIAN. penelitian terhadap subyek yang akan diteliti. guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA

PENGARUH MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING BAWAH BOLAVOLI ARTIKEL PENELITIAN. Oleh DAHLAN SUGITO NIM : F

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING SEPAKBOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM MENGGUNAKAN METODE BERMAIN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah aktivitas atau upaya sadar dan terencana, dirancang untuk

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Selanjutnya menurut Nurhuda dan Kusumawaty (2010 : 47) bahwa istilah

UPAYA PENINGKATAN PASSING BAWAH BOLA VOLI DENGAN PENDEKATAN BERMAIN DI SDN 13 MANGARO ARTIKEL ILMIAH BLANDINA JUWITA NIM F

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS PERTAMA

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

Ontong Sinaga Surel:

SANDY EKO CAHYONO NPM.

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 2, Tahun 2013 Annisa Rahmawati & Isroah 91-98

BAB 1V DESKRIPSI HASIL PENILAIAN. Peneliti melaksanakan proses penelitian di laksanakan di SMP Satap Negeri Bone Baru

PENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SEPAK SILA MELALUI VARIASI LATIHAN BERPASANGAN PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA KELAS V SD NEGERI 18 KOTA BENGKULU

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan pada siswa kelas IV

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BELAJAR YANG DIMODIFIKASI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan menjaga kelangsungan hidup. sejauh mungkin dan bola besi berat inilah diberi nama peluru yang

PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN TEKNIK DASAR TOLAK PELURU MELALUI MODIFIKASI ALAT DI SMP NEGERI 22 PALEMBANG Dewi Septaliza Universitas Bina Darma Jalan Jendral Ahmad Yani No.3 Palembang Sur-el: dewi.septaliza@binadarma.ac.id Abstract: The objective of this study was to find out significantly or not to improve basic learning technique shot trought tool modification to the VIII grade students of junior high school 22 palembang this study used PTK. PTK is a classroom the aim of improving the quality of classroom practice. The subjects usd in this study is VIII.5 grade students of SMP Negeri 22 palembang. The result in thid study show that beforeaction, there are 7 students from 40 students who are or 47%, and 14 less, or 37,5%. Student mastery in doing shot put 26 students completed or 65%, and 15 students who did not complete or 35%. Average in the can on the test cycle I is 6.5, wich meaans in the medium category. Keywords: Basic Shot Put, Modified Basebal, PTK Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah upaya meningkatkan pembelajaran teknik dasar tolak peluru melalui modifikasi alat pada siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Palembang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah suatu penelitian yang berbasis kepada kelas yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII.5 SMP Negeri 22 Palembang.Sedangkan data yang diambil dari penelitian ini adalah hasil tes awal dan tes akhir dalam menolak peluru. Hasil dalam penelitian pada siklus pertama, terdapat 7 siswa dari 40 siswa yang baik atau 17,5%, 19 siswa yang sedang atau 47%, dan 14 kurang atau 37,5%. Ketuntasan siswa dalam melakukan tolak peluru 26 siswa tuntas atau 65%, dan 15 orang siswa yang tidak tuntas atau 35%. Rata-rata yang di dapat pada tes siklus 1 yaitu 6,5%. Kata Kunci: Tolak Peluru, Modifikasi Bola Kasti, PTK 1. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan peranan penting dalam mengembangkan sumber daya manusia. Pendidikan disebut juga pedagogik yang artinya membimbing atau bimbingan yang diberikan kepada anak-anak oleh orang dewasa secara sadar dan bertanggung jawab, baik mengenai aspek jasmaniahnya maupun aspek rohanianya menuju ketingkat kedewasaan anak (Patarusi, 2012:3). Ruang lingkup pelajaran pendidikan jasmani yang ditunjukkan untuk mencapai pendidikan melalui gerak fisik salah satunya adalah permainan dan olahraga yang meliputi cabang olahraga atletik yaitu tolak peluru. Berdasarkan informasi yang peneliti dapatkan dari guru bidang studi Penjasorkes yaitu di SMP Negeri 22 Palembang khususnya pada kelas VIII, keaktifan siswa dalam pembelajaran teknik dasar tolak peluru masih dirasakan kurang. Hal ini mungkin terjadi karena proses pembelajaran yang kurang aktif, siswa kurang bersemangat, dan keterbatasan akan sarana dan prasarana berupa peluru. Hasil yang didapatkan dalam hasil tolakan peluru pun tidak maksimal karena tidak mencapai angka standar 75. Pembelajaran tolak peluru memerlukan metode yang tepat dalam memberikan pembelajaran sehingga siswa ingin bergerak, aktif, dan menyenangkan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah penelitian ini adalah keaktifan siswa dalam pembelajaran teknik dasar tolak peluru masih Upaya Meningkatkan Teknik Dasar Tolak Peluru Melalui (Dewi Spetaliza) 1

dirasakan kurang, proses pembelajaran kurang hasil penelitian diharapkan dapat aktif, siswa kurang bersemangat, keterbatasan meningkatkan motivasi dan kemampuan akan prasarana dan prasarana berupa tolak peluru, dan hasil tolakan tolak peluru siswa belum sesuai dengan kriteria. Dari identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian ini dibatasi pada masalah prestasi teknik dasar tolak peluru melaksanakan penelitian masalah serupa pada masa yang akan datang. Sedangkan untuk Program Studi Pendidikan Olahraga, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah masalah ilmu, khususnya pembelajaran cabang olahraga atletik. siswa, pembelajaran melalui modifikasi alat, peningkatan teknik dasar tolak peluru melalui modifikasi alat, dan penelitian dilaksanakan di 2. METODOLOGI PENELITIAN SMP Negeri 22 Palembang. Dari uraian tentang batasan masukan di 2.1 Jenis Penelitian atas dirumuskan masalah, bagaimanakah teknik dasar tolak peluru siswa? Jenis penelitian ini tergolong pada jenis Bagaimanakah pembelajaran dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah menggunakan modifikasi alat? dan suatu penelitian yang berbasis kepada kelas Bagaimanakah peningkatan teknik dasar tolak peluru melalui modifikasi alat? yang dilakuakan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas, yang Penelitian bertujuan untuk mengetahui: memiliki tujuan utama yaitu untuk peningkatan teknik dasar tolak peluru melalui modifikasi alat di SMP Negeri 22 Palembang. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya membantu berbagai pihak. Untuk siswa (Paizaluddin, 2014:8). penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan Secara utuh, tindakan yang diterapkan motivasi dan hasil teknik dasar tolak peluru. dalam penelitian tindakan kelas seperti Untuk guru mata pelajaran penjasorkes, hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan digambarkan dalam bagan, melalui tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, sebagai bahan pertimbangan dalam tahap pengamatan, dan tahap refleksi. pembelajaran cabang olahraga atletik khususnya nomor tolak peluru. Untuk Sekolah, 2.2 Lokasi dan Subjek Penelitian hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan program pengembangan Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Palembang yang beralamat di Jalan prestasi Mata Pelajaran Penjasorkes, Inspektur Marzuki No. 252 Palembang. khususnya nomor tolak peluru. Untuk Peneliti, 2 Jurnal Ilmiah BINA EDUKASI Vol.6 No.1, Juni 2013: 01-10

Adapun yang menjadi subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII.5 SMP Negeri 22 Palembang yang berjumlah 40 orang siswa, terdiri dari 18 orang siswa putra dan 22 orang siswi putri. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan maret 2013. Alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010:203). Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai acuan dalam penyusunan materi yang akan diajarkan, lapangan tolak peluru, bola tolak peluru sebenarnya untuk tes, bola kasti untuk latihan tolak peluru, peluit, dan stopwatch. Rencana penelitian ini akan dilakukan selama 1 bulan, setelah ujian proposal dan setelah dinyatakan lulus ujian proposal. Dengan rincian waktu seminggu 2 x pertemuan. Penelitan ini di mulai pada awal juni pada tanggal 3 sampai 24. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data kuantitatif. Data kuantitatif akan diperoleh dari observasi hasil lemparan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Data tentang peningkatan hasil tolak peluruh setelah melakukan pembelajaran tolak peluru dengan modifikasi alat, ini dilakukan pada waktu pembelajaran.observasi dilakukan peneliti dan rekan dengan indikator peningkatan hasil lemparan yang diperoleh oleh siswa dalam melakukan tolakan peluru. Dalam pengelolaan data dilakukan analisis untuk menelaah semua data yang terkumpul. Menurut Sugiyono (2010:90), tahap proses pengolahan data. Pada tahap ini dilakukan seleksi dan penyederhanaan data yang diperoleh dari berbagai sumber data seperti observasi, wawancara tes belajar dan angket yang semuanya itu merupakan bagian dari proses penelitian yang dipelajari secara cermat. Data yang direduksi adalah data siswa yang aktif dan tidak aktif, kemampuan siswa serta data siswa yang aktif dan tidak aktif, senang atau tidak senang dalam mengikuti proses tindakan yang diberikan. Rusman (2010:134), mengatakan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan. Belajar bukan hanya sekedar menghapal, melainkan suatu proses mental yang terjadi dalam diri seseorang. Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran. Didasari oleh adanya perbedaan interaksi tersebut, maka kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan berbagi pola pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model- Upaya Meningkatkan Teknik Dasar Tolak Peluru Melalui (Dewi Spetaliza) 3

model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Istilah atletik berasal dari bahasa Yunani. Atletik yang berarti berlomba atau bertanding dan dapat dijumpai pada kata Athtlon yang berarti lomba atau perlombaan. Istilah atletik juga kita jumpai dalam berbagai bahasa antara lain dalam bahasa Inggris athletic, dalam bahasa Prancis ateletigue, dalam bahasa Belanda atletik, dalam bahasa Jerman athletic. Sejarah atletik di mulai oleh bangsa Yunani yang pertama kali menyelenggarakan perlombaan atletik.atletik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani Athios, artinya lomba.pada waktu itu cabang olahraga atletik di kenal dengan pentahlon atau panca lomba. Pada tahun 776 SM, Yunani mengadakan olimpiade. Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang terpenting dalam pelaksanaan Olimpiade modern. Cabang atletik diselenggarakan disemua negara, karena nilainilai pendidikan yang terkandung di dalamnya memegang peran yang sangat penting dalam pengembangan kondisi fisik, sering pula menjadi dasar pokok untuk pengembangan/ peningkatan prestasi yang optimal bagi cabang olahraga lain dan bahkan dapat diperhitungkan sebagai suatu ukuran kemajuan suatu negara (Khomsin, 2011:2). menolak dapat juga merupakan persiapan dari seorang atletik untuk mendapatkan tolakan yang besar secara keseluruhan. Faktor utama untuk mendapatkan lemparan yang jauh meliputi: 1) Kecepatan tolakan, 2) Sudut tolakan, 3) Tinggi tolakan. Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak tangan. Jari-jari tangan di buka atau direnggangkan. Jari kelingking ditekuk disamping peluru, sehingga dapat membantu untuk menahan peluru supaya tidak mudah tergeser dari tempatnya. Ibu jari dan ke tiga jari lainnya meregang seenaknya, wajar dan rileks. Atlet memulai luncurannya di ujung belakang lingkaran dengan punggung menghadap ke arah lemparan. Setelah menempatkan peluru dalam posisi yang betul, atlet menjatuhkan diri ke bawah dengan lutut kanan yang ditekuk, kemudian atlet memindahkan lutut kirinya sehingga hampir berdampingan lutut kanan. 2.2 Tolak Peluru Tolak peluru adalah merupakan nomor yang sangat sederhana.bgaimanapun, tehnik Gambar 1. Tolak Peluru 4 Jurnal Ilmiah BINA EDUKASI Vol.6 No.1, Juni 2013: 01-10

2.2.1 Teknik Berputar Atlet berputar pada jantung kedua telapak kaki kearah lemparan.dengan terus berputar pada kaki kiri, atlet kemudian bergerak melintasi ring. Kaki kanan ditekukkan dan kaki kiri dijulurkan ke depan. Badan ditekukkan pada pinggul ke arah belakang. 2) Tolak peluru dari posisi berdiri Atlet memulai dari tolakan berdiri menjauhi arah lemparan, menjaga pandangan tetap ke belakang, dan memegang peluru di bawah dagu.atlet menekukkan kaki kanan dan menggapai ke belakang dengan kaki kiri pada posisi menolak, merendahkan badan pada pinggul. Pada titik ini bahu tetap lurus ke belakang. 2.4 Lapangan Tolak Peluru Berikut merupakan gambar dari lapangan tolak peluru. Gambar 2. Tolak Peluru Teknik Berputar 2.3 Langkah-Langkah Pengajaran Tolak Peluru Ada beberapa langkah dalam pengajaran tolak peluru. Langkahlangkahnya dapat diuraikans ebagai berikut: 1) Pengantar Aktivitas persiapan untuk tolak peluru dapat dimulai dengan semua bentuk lemparan menggunakan bola sepak bola, bola basket, atau bola kesehatan yang ringan.pada mulanya, lemparan dilakukan dengan dua tangan (yaitu, dari belakang kepala, diantara kaki, dan dari samping tubuh).kemudian dengan satu atau dua tangan dalam gerakan "mendorong", yang menirukan gerakan yang dibutuhkan dalam tolak peluru. Gambar 3. Lapangan Tolak Peluru 2.5 Modifikasi Modifikasi merupakan alternatif dalam pembelajaran pendidikan jasmani.dalam hal ini mutlak harus dilakukan, dan guru harus mampu untuk melakukan modifikasi keterampilan yang hendak diajarkan agar sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Pendekatan pembelajaran tolak peluru selain Upaya Meningkatkan Teknik Dasar Tolak Peluru Melalui (Dewi Spetaliza) 5

menerapkan metode bermain tidak terlepas dari peralatan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran tersebut. Modifikasi alat diharapkan dapat berpengaruh secara langsung kepada peningkatan kemampuan pembelaran tolak peluru. Alat sederhana untuk tolak atau lempar dapat dibuat dengan menggunakan bola softball, keuntungannya karena penggunaan bola tersebut ringan tidak diperlukan pengamanan seperti halnya pemakaian peluru yang sesungguhnya sebagai contoh sebuah bentuk permainan dengan posisi peserta didik saling berhadapan diantara dua teman. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 22 Palembang, Sekolah yang terletak di Jl. Inspektur Marzuki No 2521 Ilir Barat 1 Pakjo Ujung Palembang. SMP Negeri 22 Palembang. 3.2 Data Awal teknik awalan, 2) teknik tolakan, 3) teknik akhir tolakan. Berdasarkan kriteria tes tolak peluru diperoleh data bahwa siswa yang memperoleh kriteria baik berjumlah 6 orang atau 15%, sedang berjumlah 13 orang atau 32,5%. Kriteria kurang berjumlah 21 orang atau 52,5%. Ketuntasan yaitu 19 orang atau 47.5%.tidak tuntas 21 orang atau 52,5%. Ratarata yang didapat pada tes siklus I yaitu 5,5 yang berarti pada kategori kurang. Berdasarkan data awal tabel frekuensi untuk yang kriteria baik 6 atau 15%, untuk kriteria yang sedang 13 atau 32,5%, sedangkan untuk kriteria yang kurang 21 atau 52,5%, dengan jumlah keseluruhan siswa yaitu 40 atau 100%. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini meliputi: 1) Menyusun Rencana Pembelajaran (RPP) (Terlampir). 2) Menyiapkan alat peraga berupa bola kasti, dan mengadakan alat-alat lain seperti pluit, stopwatch. 3) Membuat format lembar penelitian. 4) Menyiapkan prasarana, lapangan tempat pelaksanaan. 5) Meminta bantuan rekan guru olahraga dalam pelaksanaan kegiatan. Sebelum masuk ke siklus peneliti Proses pelaksanaan dilakukan mengambil data awal pada tanggal 21 april dilapangan di SMP Negeri 22 Palembang. 2013 untuk mengetahui kemampuan siswa saat Dengan materi Pembelajaran tolak peluru melakukan teknik dasar tolak peluru dengan dengan alat yang dimodifikasi. Kegiatan awal: benar. Adapun kesempatan yang diberikan didahulukan dengan membariskan siswa, kepada masing-masing siswa untuk melakukan mengucap salam (doa), mengecek kehadiran gerakan teknik dasar tolak peluru yaitu: 1) siswa dan berdoa lalu melakukan pemanasan. 6 Jurnal Ilmiah BINA EDUKASI Vol.6 No.1, Juni 2013: 01-10

Kegiatan inti: setelah melakukan pemanasan peneliti menjelaskan materi berikut tujuannya. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada siklus pertama dalam proses pembelajaran tolak peluru dengan modifikasi alat. Alat yang dipakai adalah bola kasti. Sebelum melakukan pembelajaran peneliti menjelaskan kepada siswa tujuan yang hendak dicapai dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam proses belajar. Kemudian melakukan pemanasan, dan melakukan kegiatan tolak peluru dengan alat modifikasi. Data diproleh dari hasil pembelajaran tolak peluru pada masing-masing siswa yang dilakukan oleh peneliti setelah menyelesaikan siklus pertama. Bentuk tes dengan melakukan gerakan tolakan, adapun urutannya adalah sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir. 3.3 Data Hasil Siklus I Berdasarkan kriteria tes tolak peluru diperoleh data bahwa siswa yang memperoleh kriteria baik berjumlah 7 orang atau 17,5%, sedang berjumlah 19 orang atau 47,5%. Kriteria kurang berjumlah 14 orang atau 37,5%. Ketuntasan yaitu 26 orang atau 65%.tidak tuntas 14 orang atau 37,5%. Ratarata yang didapat pada tes siklus I yaitu 6,55 yang berarti pada kategori Sedang. Berdasarkan data awal tabel frekuensi untuk yang kriteria baik 7 atau 17,5%, untuk kriteria yang sedang 19 atau 47,5%, sedangkan untuk kriteria yang kurang 14 atau 37,5%, dengan jumlah keseluruhan siswa yaitu 40 atau 100%. Berdasarkan kriteria tes tolak peluru diperoleh peningkatan dari grafik di atas bahwa siswa yang kurang dalam melakukan teknik dasar tolak peluruh terdapat 37,5% uantuk yang baik 17,5% sedangkan untuk yang sedang 47,5%. Tidak tercapainya sasaran belajar 85% pada siklus pertama ini disebabkan oleh kesalahan yang dilakukan siswa pada saat pembelajaran karena siswa belum memahami teknik gerakan tolak peluru yang benar.dari catatan guru dan rekan sebagian anak belum bisa melakukan gerakan tolakan yang benar.dengan belum tercapainya hasil belajar pada siklus pertama maka akan dilaksanakan siklus berikutnya, dengan modifikasi alat. Menarik kesimpulan dari siklus I, bahwa hasil pembelajaran belum mencapai ketuntasan 85% secara klasikal. Ketuntasan yang diperoleh dari analisi siklus I baru mencapai 26 siswa tuntas atau 65%, dan 14 orang siswa yang tidak tuntas atau 35% dari 40 siswa. Belum tercapainya ketuntasan tersebut disebabkan adanya kesalahan seperti yang dijelaskan pada refleksi pertama. Belajar dari siklus I, maka pada siklus 2 ini peneliti berusaha untuk lebih meningkatkan lagi kemampuan siswa agar lebih memperhatikan maksud dan tujuan materi yang disajikan dan lebih bersungguh-sungguh mengikuti pelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Seperti siklus I, pada siklus 2 ini sebelum melakukan tindakan penelitian melakukan lagkah-langkah sebagai berikut: Berdasarkan kriteria tes tolak peluru diperoleh data bahwa siswa yang memperoleh kriteria baik dapat dilihat dalam tabel di atas, Upaya Meningkatkan Teknik Dasar Tolak Peluru Melalui (Dewi Spetaliza) 7

penjelasan tabel di atas sebagai berikut: terdapat 11 siswa dari 40 siswa yang baik atau karena standar nilai yang ingin dicapai 85% sudah dapat dicapai. 27,5%, 24 siswa yang sedang atau 60%, dan 5 siswa yang kurang atau 12,5%. Rata-rata yang didapat pada tes siklus 2 yaitu 7,5 atau 6 yang berarti pada kategori baik. Berdasarkan data awal tabel frekuensi untuk yang kriteria baik 11 atau 27,5%, untuk Siklus 1 Setelah dilakukan tes akhir siklus satu dapat dilihat sebagai berikut: terdapat 7 siswa dari 40 siswa yang baik atau 17,5%, 19 siswa yang sedang atau 47,5%,, dan 15 yang kurang kriteria yang sedang 24 atau 60%, sedangkan atau 37,5%. Ketuntasan siswa dalam untuk kriteria yang kurang 5 atau 12,5%, dengan jumlah keseluruhan siswa yaitu 40 atau 100%. Berdasarkan kriteria tes tolak peluru diperoleh peningkatan dari grafik di atas bahwa siswa yang kurang dalam melakukan melakukan tolak peluru 26 siswa tuntas atau 65%, dan 15 orang siswa yang tidak tuntas atau 35%. Dengan mengamati hasil yang telah diperoleh, tindakan pada siklus pertama belum berhasil disebabkan oleh siswa yang belum memahami teknik tolak peluru dengan benar. teknik dasar tolak peluruh terdapat 12,5% untuk yang baik 27,5% sedangkan untuk yang sedang 60%. Pada siklus kedua ketuntasan siswa dalam melakukan tolak peluru 35 siswa tuntas atau 87,5% dan 5 orang siswa yang tidak tuntas atau 12,5%. Dengan mengamati hasil Siklus II Pada siklus kedua ketuntasan siswa dalam melakukan tolak peluru 35 siswa tuntas atau 87,5%, dan 5 orang siswa yang tidak tuntas atau 12,5%. Dengan mengamati hasil yang telah disimpulkan bahwa pada siklus yang telah diperoleh, ketuntasan belajar kedua ini telah mencapai target yang mencapai 87,5% diatas 85%, dapat diinginkan sehingga tidak perlu lagi diadakan disimpulkan bahwa pada siklus kedua ini telah siklus berikutnya. mencapai target yang diinginkan sehingga tidak perlu lagi diadakan siklus berikutnya. Pada siklus kedua ini kekurangan yang dilakukan siswa pada saat pembelajaran sudah 4. SIMPULAN berkurang.dari catatan guru dan rekan Berdasarkan pembahasan hasil sebagian besar keaktifan dan kemampuan pada pembelajaran tolak peluru sudah meningkat, penelitian yang berlangsung dalam 2 siklus melalui model pembelajaran tolak peluru ini terlihat dari hasil data yang diperoleh dengan modifikasi alat meningkatkan setelah melakukan tes tolakan. Dengan keaktifan kemampuan gerak siswa dalam tercapainya hasil belajar pada siklus kedua maka untuk siklus berikutnya ditiadakan melakukan pembelajaran tolak peluru siswa SMP Negeri 22 Palembang. 8 Jurnal Ilmiah BINA EDUKASI Vol.6 No.1, Juni 2013: 01-10

Adapun bentuk peningkatan tersebut adalah sebagai berikut: Sebelum dilakukan tindakan, data awal yang diperoleh dari guru penjaskes di sekolah bahwa pada teknik dasar tolak peluru diperoleh data siswa yang berkriteria baik berjumlah 6 orang atau 15%, sedang berjumlah 13 orang atau 32,5 %, kriteria kurang berjumlah 21 orang atau 52,5%. Ketuntasan yaitu 19 orang atau 47,5%, tidak tuntas 21 orang atau 52,2%. Rata-rata pada tes awal yaitu 5,5 yang berartipada kategori kurang. Pada siklus pertama, setelah dilakukan tes akhir siklus satu dapat dilihat dalam tabel, sebagai berikut: terdapat 7 siswa dari 40 sisiwa yang baik atau 17,5%, 19 siswa yang sedang atau 47%, dan 14 kurang atau 37,5%. Ketuntasan siswa dalam melakukan tolak peluru 26 siswa tuntas atau 65%, dan 15 orang siswa yang tidak tuntas atau 35%. Rata-rata yang didapat pada tes siklus 1 yaitu 6,5 yang berarti pada kategori sedang. Pada siklus kedua, mengalami peningkatan keaktifan dan kemampuan gerak dalam melakukan tolak peluru. Pada siklus kedua ketuntasan siswa dalam melakukan tolak peluru 35 siswa tuntas atau 87,5%, dan 5 orang siswa yang tidak tuntas atau 12,5%. Dengan mengamati hasil yang telah diperoleh, ketuntasan belajar mencapai 87,5% Secara klasikal ketuntasan belajar siswa setelah tindakan mencapai 87,5% diatas 85%. Dapat disimpulkan bahwa pada siklus kedua ini telah mencapai target diinginkan sehingga tidak perlu lagi diadakan siklus berikutnya. Upaya Meningkatkan Teknik Dasar Tolak Peluru Melalui (Dewi Spetaliza) 9

DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta. Khomsin. 2011. Atletik I. Unnes Press. Semarang. Patarusi. 2012. Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Rineka Cipta. Jakarta. Paizaluddin. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Alfabeta. Bandung. Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Rajawali Pers. Jakarta. Sugiyono. 2010. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. 10 Jurnal Ilmiah BINA EDUKASI Vol.6 No.1, Juni 2013: 01-10