BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR KELAS II BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Desember Volume V - No.

dokumen-dokumen yang mirip
BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Agustus Volume V - No.

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR KELAS II BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Oktober Volume V - No.

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. September Volume V - No.

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Juli Volume V - No.

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Juni Volume V - No.

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Mei Volume V - No.

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR KELAS II BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. November Volume V - No.

I. PENGERTIAN A. SIFAT HUJAN

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR KELAS II BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Januari Volume VI - No.

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR KELAS II BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Februari Volume VI - No.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

[Document title] [Document subtitle] Klimatologi

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR

Buletin Edisi Oktober 2017

Buletin Edisi Januari 2018

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

I. INFORMASI METEOROLOGI

Buletin Edisi Desember 2016

KATA PENGANTAR. Buletin Edisi Januari 2017

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, September 2017 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru, GOEROEH TJIPTANTO, M.T.I NIP

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN METEOROLOGI TANJUNGPANDAN

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Buletin Edisi September 2017

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

I. INFORMASI METEOROLOGI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

I. INFORMASI METEOROLOGI

ANALISIS CUACA KEJADIAN BANJIR TANGGAL 26 OKTOBER 2017 DI BANDARA PONGTIKU KABUPATEN TANA TORAJA

I. INFORMASI METEOROLOGI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BULETIN AGROKLIMAT KALIMANTAN SELATAN September, 2013 KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS EKSTRIM DI KECAMATAN ASAKOTA ( TANGGAL 4 dan 5 DESEMBER 2016 )

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS KLIMATOLOGI BANJIR BANDANG BULAN NOVEMBER DI KAB. LANGKAT, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 26 November 2017) (Sumber : Waspada.co.

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Ir. PURWANTO NIP Buletin Edisi Oktober 2012

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Hujan 2014/2015 Provinsi Kalimantan Selatan ini disusun berdasarkan hasil

ANALISIS CUACA KEJADIAN BANJIR DAN TANAH LONGSOR TANGGAL 7 MARET 2018 DI LEMBANG TUMBANG DATU SANGALLA UTARA KABUPATEN TANA TORAJA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Propinsi KALIMANTAN SELATAN. Total Kabupaten/Kota

ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI NEGARA-BALI (Studi Khasus 26 Juni 2017)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

Buletin Meteorologi Penerbangan Edisi XXVII, Maret 2017 I. PENDAHULUAN

Prakiraan Musim Kemarau 2015 KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN JANUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

16. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS KEJADIAN BANJIR TANGGAL 10 SEPTEMBER 2017 DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI, PROVINSI SUMATERA UTARA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN FEBRUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH-ACEH UTARA. Oleh Febryanto Simanjuntak S.Tr

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG BEDAGAI, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 16 dan 18 September 2017)

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS CUACA KEJADIAN KELEMBABAN SANGAT RENDAH TANGGAL 31 JANUARI 2018

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

ANALISIS CUACA TERKAIT BANJIR DI KELURAHAN WOLOMARANG, KECAMATAN ALOK, WILAYAH KABUPATEN SIKKA, NTT (7 JANUARI 2017)

LAPORAN POTENSI HUJAN AKHIR JANUARI HINGGA AWAL FEBRUARI 2016 DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

ANALISIS ANGIN KENCANG DI ABDYA, ACEH BARAT DAN ACEH SELATAN 05 AGUSTUS 2015

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS KEJADIAN ANGIN KENCANG DAN HUJAN LEBAT DI KAB. MEMPAWAH KALIMANTAN BARAT TANGGAL 09 AGUSTUS 2017

ANALISIS KEJADIAN HUJAN SANGAT LEBAT DISERTAI ANGIN KENCANG DI WILAYAH RASAU JAYA, KAB. KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT TANGGAL 10 SEPTEMBER 2017

ANALISIS KEJADIAN KABUPATEN SEKADAU, KALIMANTAN BARAT TANGGAL 19 FEBRUARI 2017

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Hujan 2013/2014 Provinsi Kalimantan Selatan ini disusun berdasarkan hasil

Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh

ANALISIS TERKAIT HUJAN SANGAT LEBAT (128,1 mm) di BALIKPAPAN

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT & PROSPEK CUACA WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR DESEMBER 2016 JANUARI 2017 FORECASTER BMKG EL TARI KUPANG

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP

PROSPEK IKLIM DASARIAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Update: 01 Februari 2016

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

ANALISIS CUACA SAAT TERJADI BANJIR DI WILAYAH KAB. SUMBAWA TANGGAL 11 FEBRUARI 2017

Lampiran I.63 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

BIDANG ANALISIS VARIABILITAS IKLIM

STASIUN METEOROLOGI GAMAR MALAMO GALELA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS CUACA TERKAIT BANJIR DI KECAMATAN ALOK WILAYAH KABUPATEN SIKKA, NTT (16 DESEMBER 2016)

Transkripsi:

BULETIN METEOROLOGI Desember 2017 Volume V - No. 12 BMKG BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR KELAS II Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarbaru - Kalimantan Selatan 70724 Telp (0511) 4705198, Faks (0511) 4705098 email : met_bjm@yahoo.com website : http://stametsyamsudinnoor.com/

DAFTAR ISI PENGANTAR I. PENGERTIAN. 2 II. RINGKASAN.. 3 III. ANALISIS KONDISI CUACA BULAN DESEMBER 2017...... 4 A. Gambaran Kondisi Cuaca Global Dan Regional.. 4 1. El Nino La Nina... 4 2. Dipole Mode... 5 3. Madden Julian Oscillation (MJO).. 5 4. Suhu Muka Laut.. 7 5. Monsun 8 6. Gradien Angin Lapisan Atas... 10 7. Estimasi curah hujan pantauan Satelit TRMM.. 13 B. Gambaran Kondisi Cuaca Lokal... 14 1. Angin... 14 2. Kelembaban Udara. 15 3. Suhu Udara. 16 4. Jarak Pandang Mendatar 17 5. Curah Hujan 18 6. Keadaan Cuaca... 20 7. Kalender Cuaca... 21 III. KEJADIAN CUACA EKSTREM. 22 IV. PRAKIRAAN. 24 A. PRAKIRAAN HUJAN. 24 1. Prakiraan Sifat Hujan Januari 2018.... 24 2. Prakiraan Curah Hujan Januari 2018.. 25 B. Informasi Kelautan.. 26 1. Gelombang..... 26 2. Pasang Surut. 27 Lampiran....... 29

2 A. SIFAT HUJAN I. PENGERTIAN Sifat Hujan adalah perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat. B. NORMAL CURAH HUJAN Normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun berturut-turut yang periodenya dapat ditentukan secara berkala. C. STANDAR NORMAL CURAH HUJAN BULANAN Standar normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan pada masingmasing bulan selama periode 30 tahun dimulai dari Januari 1981 s/d Januari 2010, Februari 1981 s/d Februari 2010, Maret 1981 s/d Maret 2010, dan seterusnya. D. INTENSITAS CURAH HUJAN KRITERIA CH CH/hari CH/Jam Sangat Lebat > 100 mm > 20 mm Lebat 50-100 mm 10-20 mm Sedang 20-50 mm 5-10 mm Ringan 5-20 mm 1-5 mm E. CUACA EKSTRIM Cuaca ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta. Dalam peraturan KBMKG tentang Prosedur Standar Operasional Peringatan Dini, Pelaporan dan Diseminasi Informasi Cuaca Ekstrim yang termasuk kategori ekstrim antara lain adalah: a. Angin kencang diatas 25 knots b. Angin puting beliung yang keluar dari awan Cumulunimbus dengan kecepatan lebih dari 34,8 knots c. Hujan lebat dengan intensitas paling rendah 50 mm/ hari atau 20 mm/jam d. Hujan es yang mempunyai garis tengah minimum 5 mm dan berasal dari awan Cumulunimbus e. Jarak Pandang Mendatar Ekstrim yang kurang dari 1000 meter f. Suhu Udara Ekstrim yang mencapai 3 0 C atau lebih di atas nilai normalnya.

3 II. RINGKASAN Secara umum, kondisi fenomena cuaca secara global pada Desember 2017 menunjukkan bahwa suhu muka laut di wilayah Indonesia nilainya 28 0 C. Suhu muka laut di Samudera Pasifik Ekuator bagian tengah (Nino3.4) berkisar antara -0.7 0 C s.d -0.8 0 C yang menunjukkan suhu lebih rendah dibandingkan keadaan normalnya. Indeks SOI pada bulan Desember 2017 sebesar 0.5 12 yang menunjukkan bahwa ENSO (El-Nino Southern Oscillation) pada awal bulan Desember masih berada pada kondisi netral dan pada pertengahan bulan Desember dari hasil pantauan menunjukan peluang untuk terjadinya La Nina dengan intensitas lemah. Nilai OLR rata-rata bulan Desember 2017 di wilayah Indonesia berkisar antara 180 240 W/m 2. Sedangkan di wilayah Kalimantan Selatan, nilai OLR berkisar antara 180-200 W/m 2. Hal ini menunjukan tutupan awan di wilayah Kalimantan Selatan pada bulan Desember masih cukup banyak. Posisi gerak semu matahari pada bulan Desember berada di Bumi bagian Selatan. Daerah bertekanan tinggi terdapat di belahan bumi utara dan beberapa terdapat di Belahan Bumi Selatan, sementara daerah bertekanan rendah berada di wilayah ekuator. Kondisi ini mengakibatkan masa udara dari belahan bumi selatan dan utara bergerak menuju ke daerah ekuator yang menyebabkan menjadi daerah pertemuan massa udara sehingga masih terjadinya hujan di sebagian wilayah Indonesia bagian Utara termasuk sebagian Kalimantan Selatan. Hasil pantauan satelit TRMM menunjukkan bahwa akumulasi curah hujan pada bulan Desember 2017 untuk wilayah Kalimantan Selatan berkisar antara 150 500 mm. Hasil pengamatan Stasiun Meteorologi Banjarmasin selama bulan Desember 2017 arah angin dominan bertiup dari arah Barat Daya (247.5 292.5 ), kecepatan angin terbanyak adalah 4 7 knot dengan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knot. Kelembaban maksimum harian berkisar antara 94 100% dan kelembaban udara minimum harian berkisar antara 55-85%. Suhu udara maksimum harian berkisar antara 27.4 34.0 0 C dan suhu udara minimum harian berkisar antara 22.8 25.6 0 C. Jarak pandang mendatar rata-rata perjam pada umumnya > 8 km. Hasil pengukuran curah hujan kumulatif bulan Desember 2017 adalah sebesar 401.5 mm bersifat Normal dengan hari hujan sebanyak 26 hari. Kondisi cuaca didominasi oleh kejadian hujan sebanyak 26 kali, petir sebanyak 13 kali dan jarak pandang ekstrim < 1000 meter sebanyak 5 kali kejadian.

4 III. ANALISIS KONDISI CUACA BULAN DESEMBER 2017 A. GAMBARAN KONDISI CUACA GLOBAL DAN REGIONAL 1. Anomali Sea Surface Temperature (SST) Nino 3.4 dan Southern Oscillation Index (SOI) Pada bulan Desember 2017 anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik Equator bagian tengah (Nino3.4) berkisar antara -0.7 0 C s.d -0.8 0 C yang menunjukkan suhu lebih rendah dibandingkan keadaan normalnya, sedangkan nilai suhu muka laut di akhir bulan Desember sebesar -0.8 0 C. Indeks SOI pada bulan Desember 2017 sebesar 0.5 12 yang menunjukkan bahwa ENSO (El-Nino Southern Oscillation) pada awal bulan Desember masih berada pada kondisi netral dan pada pertengahan bulan Desember dari hasil pantauan menunjukan peluang untuk terjadinya La Nina dengan intensitas lemah. Gambar 1. Grafik Indeks NINO 3.4 (Sumber: http://www.bom.gov.au) Gambar 2. Grafik Indeks SOI (South Oscillation Index) (Sumber: http://www.bom.gov.au)

5 2. Dipole Mode Index (DMI) Nilai DMI bulan Desember 2017 yang ditunjukkan oleh rincian tabel 1 di bawah. Pada dasarian I (0.05 s/d -0.44), dasarian II (-0.48 s/d -0.34), dan pada dasarian III (-0.34 s/d -0.41). Pada bulan Desember 2017 dominan bernilai negatif yang menunjukan arah pergerakan uap air dari Samudera Hindia bagian Barat menuju Samudera Hindia bagian Timur. Kondisi ini berpotensi meningkatkan intensitas hujan di wilayah Indonesia bagian Barat Tabel 1. Nilai DMI Bulan Desember 2017 No. Tanggal DMI 1 1-3 Desember 0.05 2 4-10 Desember -0.44 3 11-17 Desember -0.48 4 18-24 Desember -0.34 5 25-31 Desember -0.41 Gambar 3. Grafik Nilai Dipole Mode Indeks (Sumber: http://www.bom.gov.au) 3. Madden Julian Oscillation (MJO) a. Outgoing Longwave Radiation (OLR) Bumi memancarkan radiasi gelombang panjang ke luar angkasa yang disebut Outgoing Longwave Radiation (OLR). Tidak semua radiasi gelombang panjang yang terpancar dari bumi sampai ke luar angkasa. Adanya awan-awan konvektif merupakan salah satu faktor yang menghalangi radiasi gelombang panjang dari bumi sehingga nilai OLR yang cenderung rendah menunjukkan banyaknya tutupan awan pada daerah tersebut, sebaliknya nilai OLR yang tinggi menunjukkan kurangnya tutupan awan.

6 Gambar 4. Rata-rata nilai OLR Desember 2017 (Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/#tabs=cloudiness) Nilai OLR rata-rata bulan Desember 2017 di wilayah Indonesia berkisar antara 180 240 W/m 2. Nilai rata-rata OLR terendah 180-200 W/m 2 terdapat di wilayah Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, seluruh pulau Kalimantan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan wilayah Utara Papua. Nilai rata-rata OLR tertinggi 220-240 W/m 2 terdapat di wilayah Sulawesi Utara dan Maluku Utara. Dapat dikatakan bahwa secara umum tutupan awan di wilayah Indonesia relatif banyak terutama di Indonesia bagian Barat. Sedangkan di wilayah Kalimantan Selatan, nilai OLR berkisar antara 180 200 W/m 2. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat tutupan awan yang masih cukup banyak selama bulan Desember 2017. b. Fase Madden Julian Oscillation (MJO) Pada awal bulan Desember 2017 fase MJO aktif di fase 4 (Maritime Continent). Pada dasarian I fase MJO aktif di fase 4 (Maritime Continent) dan menjalar sampai fase 7 (Western Pasific). Pada dasarian II fase MJO aktif di fase 7 (Western Pasific). Pada dasarian III MJO berada pada fase 8 (Western Hemisphere & Africa) dan menjalar sampai fase 2

7 (Indian Ocean). Selama dasarian I bulan Desember 2017 MJO mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Indonesia. Gambar 5.Fase MJO Desember 2017 (Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/graphics/rmm.phase.last40days.gif) 4. Suhu Muka Laut Secara umum rata-rata suhu muka laut pada bulan Desember 2017 di perairan Indonesia dengan nilai 28 0 C dengan suhu muka laut tertinggi di wilayah Indonesia berada di Samudra Pasifik utara Papua dan Laut Arafuru. Suhu muka laut yang hangat menunjukkan banyaknya kandungan uap air atau berpotensi menghasilkan penguapan yang tinggi. Uap air yang dihasilkan dari penguapan tersebut merupakan sumber utama bagi pembentukan awan-awan hujan, khususnya di sekitar wilayah dengan suhu muka laut yang sangat tinggi.

8 Gambar 6. Rata-rata Suhu Muka Laut Desember 2017 (Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monsstv2.png) Gambar 7. Rata-rata Anomali Suhu Muka Laut Desember 2017 (Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monanomv2.png) Anomali suhu muka laut bulan Desember 2017 di sebagian besar wilayah perairan Indonesia berkisar antara -2.0 s/d 1.5 0 C. Secara umum anomali suhu muka laut di wilayah Indonesia bagian Timur bernilai positif atau lebih tinggi dari normalnya dan wilayah Indonesia bagian Selatan bernilai Negatif atau lebih rendah dari normalnya. Daerah perairan Samudra Hindia dan Laut Jawa umumnya bernilai negatif, sementara daerah perairan Laut Banda, Perairan Maluku, Laut Arafuru dan Samudra Pasifik utara Papua umumnya bernilai positif. Anomali suhu muka laut bernilai positif atau di atas normal memberikan dampak terhadap bertambahnya uap air di wilayah Indonesia. Kondisi ini berpotensi meningkatkan intensitas curah hujan di wilayah tersebut. Sementara wilayah bernilai negatif memberikan dampak terhadap berkurangnya uap air di wilayah tersebut. 5. Monsun Posisi gerak semu matahari pada bulan Desember berada di Bumi bagian Selatan. Daerah bertekanan tinggi terdapat di belahan bumi utara dan beberapa terdapat di Belahan Bumi Selatan, sementara daerah bertekanan rendah berada di wilayah ekuator. Kondisi ini mengakibatkan masa udara dari belahan bumi selatan dan utara bergerak menuju ke daerah ekuator yang menyebabkan menjadi daerah pertemuan massa udara sehingga masih terjadinya hujan di sebagian wilayah Indonesia bagian Utara termasuk sebagian Kalimantan Selatan.

9 Gambar 8. Rata-rata Tekanan Permukaan Laut Desember 2017 (Sumber: ftp://ftp.bom.gov.au/anon/home/ncc/www/cmb/mslp/mean/month/colour/latest.rsmc.gif) Nilai rata-rata tekanan permukaan laut bulan Desember 2017 dapat dilihat pada Gambar 8. Daerah tekanan tinggi berada di Daratan Benua Asia (1031.6 hpa). Daerah tekanan rendah berada di Samudera Pasifik bagian Tengah (1007.5 hpa). Di wilayah Indonesia rata-rata tekanan permukaan laut berkisar 1010.0 hpa. Berdasarkan Gambar 9 rata-rata angin lapisan 3000ft pada bulan Desember di wilayah Indonesia bagian selatan angin bertiup dari arah Selatan hingga Barat. Sedangkan di Indonesia bagian utara angin dominan bertiup dari arah Timur Laut hingga Barat. Terdapat wilayah pertemuan angin atau konvergensi di Sumatera Utara, Riau, Jambi, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, dan Maluku. Belokan angin atau shearline terjadi di Aceh, Riau, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat. Di sekitar wilayah Indonesia tidak terdapat daerah netral. Berdasarkan kondisi normal angin bulan Desember, daerah pertemuan angin (konvergensi) umumnya berada di wilayah Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua. Pola angin berupa pertemuan angin atau konvergensi serta belokan angin atau shearline dapat memicu pengangkatan masa udara yang berpotensi membentuk awan hujan di wilayah tersebut.

10 Gambar 9. Normal Angin Lapisan 3000 ft dan Rata-rata angin 3000ft Desember 2017 (Sumber: http://www.esrl.noaa.gov/ dan BMKG) 6. Gradien Angin Lapisan Atas a. Dasarian Pertama Pada sepuluh hari pertama (dasarian I) bulan Desember 2017, dari peta gradien terlihat wilayah Indonesia sekitar equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 3 s/d 7 sel tekanan rendah yaitu di DI Aceh Teluk Benggala, Filipina, Samudera Pasifik, Samudera Hindia, dan Australia. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s/d 4 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 2 sistem tekanan rendah yang aktif di Samudera Hindia yakni badai tropis Ockhi dan siklon tropis Dahlia. Badai tropis Ockhi aktif mulai dari 30 November s/d 6 Desember 2017 dengan tekanan minimum 978 mb dan kecepatan maksimum 85 knot, siklon ini aktif di Perairan Sri Lanka dan bergerak ke Barat Laut, dan punah di Laut Arab. Siklon tropis Dahlia aktif mulai dari 29 November s/d 4 Desember 2017 dengan tekanan minimum 985 mb dan kecepatan maksimum 50 knot, badai

11 ini aktif di Samudera Hindia bagian Barat Daya Lampung dan bergerak ke Tenggara, dan punah di Samudera Hindia bagian Barat Australia. Gambar 10. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian I Desember 2017 Pola angin di wilayah Indonesia sebelah utara ekuator pada umumnya bertiup dari arah Barat Daya Timur Laut dengan kecepatan berkisar antara 0 30 knot, sedangkan di sebelah selatan ekuator dari arah Tenggara Barat Laut dengan kecepatan berkisar antara 0 45 knot. Daerah konvergensi (pertemuan angin) umumnya terjadi di Lampung, Laut Jawa, Sulawesi tengah, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya masa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 6 hari hujan dengan intensitas ringan, 1 hari hujan dengan intensitas Sedang, dan 2 hari hujan dengan intensitas Lebat. b. Dasarian Kedua Pada sepuluh hari kedua (dasarian II) di bulan Desember 2017, dari peta gradien terlihat wilayah Indonesia sekitar equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 5 s/d 9 sel tekanan rendah yaitu di Laut Cina Selatan, Samudera Pasifik (Utara Papua, dan Timur Australia), Samudera Hindia, dan Australia. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s/d 4 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 1 badai tropis yang aktif di Samudera Pasifik (Timur Filipina) yakni badai tropis Kal-tak. Badai tropis Kai-tak aktif pada tanggal 14 s/d 21 Desember 2017 dengan tekanan minimum 996 mb dan kecepatan

12 maksimum 40 knot, badai ini aktif di Timur Filipina dan bergerak ke Barat, dan punah di Teluk Thailand. Gambar 11. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian II Desember 2017 Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara ekuator pada umumnya bertiup dari arah Barat Timur Laut, dengan kecepatan angin 0 45 knot, sedangkan di bagian selatan ekuator angin bertiup dari arah Tenggara Barat Laut dengan kecepatan 0 30 knot. Daerah konvergensi (pertemuan angin) umumnya terjadi di bagian Sumatera Selatan, Laut Jawa, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara Maluku, dan Papua. Daerah konvergensi menyebabkan banyaknya pertumbuhan awan-awan konvektif penyebab hujan lebat di wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Aceh, Riau, Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 7 hari hujan dengan intensitas ringan dan 1 hari hujan dengan intensitas Sedang. c. Dasarian Ketiga Pada sepuluh hari ketiga (dasarian III) bulan Desember 2017, dari peta gradien terlihat wilayah Indonesia sekitar selatan equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 3 s/d 8 sel tekanan rendah yaitu di Samudera Hindia, Laut Cina Selatan, Filipina, Perairan Selatan Jawa, Nusa Tenggara Timur, Australia, dan Samudera Pasifik. Di wilayah equator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s/d 5 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 2sistem tekanan rendah yang aktif di bagian Timur Filipina yakni badai tropis Tembin dan di perairan Barat Laut Australia yakni Siklon Tropis Hilda. Badai tropis Tembin aktif mulai dari 21 s/d 25 Desember 2017 dengan tekanan minimum 970 mb dan kecepatan maksimum 70 knot, siklon ini aktif di bagian Timur Filipina dan bergerak ke Barat, hingga punah di

13 Vietnam. Siklon Tropis Hilda aktif mulai dari 27 s/d 28 Desember 2017 dengan tekanan minimum 980 mb dan kecepatan maksimum 45 knot, siklon ini aktif di bagian perairan Barat Laut Australia dan tidak bergerak sehingga punah di lokasi yang sama. Gambar 12. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian III Desember 2017 Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bertiup dari arah Barat Timur Laut dengan kecepatan angin 0 45 knot, sedangkan di bagian selatan angin bertiup dari arah Tenggara Barat Laut dengan kecepatan 0 45 knot. Daerah pertemuan angin atau konvergensi umumnya terjadi di wilayah bagian Barat Sumatera, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Laut Arafuru, Laut Flores, dan Papua. Daerah konvergensi menyebabkan banyaknya pertumbuhan awan-awan konvektif penyebab hujan sedang hingga lebat di wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terjadi di wilayah Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Maluku, Laut Banda, dan Papua. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 7 hari hujan dengan intensitas ringan dan 1 hari hujan dengan intensitas Sedang. 7. Estimasi curah hujan pantauan Satelit TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission) Satelit TRMM merupakan salah satu satelit yang mengamati curah hujan di wilayah tropis secara realtime. Hasil pantauan satelit TRMM menunjukkan bahwa akumulasi curah hujan pada bulan Desember 2017 untuk wilayah Kalimantan Selatan berkisar antara 150 500 mm. Akumulasi curah hujan 250 mm terjadi di wilayah Kalimantan Selatan bagian Selatan dan Timur yang meliputi sebagian Kab. Kotabaru, sebagian Kab. Tanah Bumbu, sebagian Kab. Tanah Laut dan sebagian Kab. Banjar. Akumulasi curah hujan bulan Desember 2017 berdasarkan citra satelit TRMM dapat dilihat pada Gambar 13.

14 Gambar 13. Akumulasi Curah hujan Bulan Desember 2017 (Sumber: http://disc2.nascom.nasa.gov/giovanni/tovas/realtime.3b42rt.shtml) B. GAMBARAN KONDISI CUACA LOKAL 1. Angin Hasil pengamatan stasiun Meteorologi Banjarmasin pada bulan Desember 2017 arah angin dominan bertiup dari arah Barat Daya (247.5 292.5 ) dengan persentase sebesar 15.6%. Kecepatan angin terbanyak adalah 4 7 knot dengan persentase 33.1% sedangkan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knot. Distribusi angin pada bulan Desember 2017 berdasarkan arah dan kecepatannya (Windrose) dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14. Grafik Arah dan Kecepatan angin dominan Desember 2017

15 2. Kelembaban Udara Profil kelembaban udara rata-rata harian bulan Desember 2017 berkisar antara 80-93%, kelembaban maksimum harian berkisar antara 94 100%, dan kelembaban udara minimum harian berkisar antara 55-85%. Kelembaban minimum terjadi pada tanggal 26 sebesar 55% dan kelembaban maksimum terjadi pada tanggal 14 sebesar 100%. Profil kelembaban harian bulan Desember 2017 dapat dilihat pada Gambar 15. Gambar 15.Grafik Profil Kelembaban Udara Harian Desember 2017 Gambar 16.Grafik Profil Kelembaban Udara Rata-rata Perjam Desember 2017 Profil kelembaban udara rata-rata per-jam mencapai nilai maksimum terjadi antara jam 02.00 09.00 WITA dengan nilai berkisar antara 98 100 %, sedangkan kelembaban

16 udara minimum terjadi antara jam 13.00-15.00 WITA dengan nilai berkisar antara 55-60%. Detail profil kelembaban rata-rata per jam bulan Desember 2017 dapat dilihat pada Gambar 16. 3. Suhu Udara Profil suhu udara rata-rata harian bulan Desember 2017 berkisar antara 25.3 29.0 0 C, suhu udara maksimum harian berkisar antara 27.4 34.0 0 C, dan suhu udara minimum harian berkisar antara 22.8 25.6 0 C. Suhu udara maksimum adalah sebesar 34.0 0 C terjadi pada tanggal 26. Sedangkan suhu minimum 22.8 0 C terjadi pada tanggal 27. Profil suhu udara harian bulan Desember 2017 dapat dilihat pada Gambar 17. Gambar 17. Grafik Profil Suhu Udara Harian Desember 2017 Profil suhu udara rata - rata perjam bulan Desember 2017 dapat dilihat pada Gambar 18. Dari grafik dapat terlihat kecenderungan suhu udara meningkat mulai pukul 07.00 WITA. Rata-rata suhu udara maksimum berkisar antara 33.6 34.0 0 C terjadi antara pukul 13.00 16.00 WITA. Rata-rata suhu udara minimum terjadi antara jam 02.00 05.00 WITA dengan suhu berkisar 22.8 23.2 0 C.

17 Gambar 18. Grafik Profil Suhu Udara Rata-rat Perjam Bulan Desember 2017 4. Jarak Pandang Mendatar (Visibility) Hasil pengamatan jarak pandang mendatar rata-rata perjam di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin bulan Desember 2017 umumnya > 8 km. Jarak pandang maksimum ( > 9 km) terjadi pada pagi hingga malam hari antara pukul 09.00 21.00 WITA. Visibility mulai menurun (< 9 km) antara pukul 22.00-08.00 WITA. Kondisi ini dikarenakan kabut (fog) atau karena hujan. Profil Jarak Pandang Mendatar (visibility) rata - rata harian bulan Desember 2017 dapat dilihat pada Gambar 19. Gambar 19. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Desember 2017

18 Gambar 20. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Ekstrem bulan Desember 2017 Selama bulan Desember 2017, jarak pandang mendatar (visibility) yang tergolong ekstrim (< 1000 m) terjadi sebanyak 5 kali dimana jarak pandang mendatar mencapai 500 meter pada tanggal 17. Kondisi ini terjadi akibat adanya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Ekstrem bulan Desember 2017 dapat dilihat pada Gambar 20. 5. Curah Hujan Berdasarkan hasil pengukuran, curah hujan kumulatif bulan Desember 2017 adalah sebesar 401.5 mm dengan hari hujan sebanyak 26 hari. Pada dasarian I jumlah curah hujan kumulatif sebesar 208.1 mm dengan 9 hari hujan, dasarian II jumlah curah hujan sebesar 97.4.8 mm dengan 9 hari hujan dan dasarian III jumlah curah hujan adalah 96.0 mm dengan 8 hari hujan. Curah hujan harian tertinggi sebesar 111.8 mm terjadi pada tanggal 10 Desember 2017. Curah hujan normal (rata-rata 30 tahun) bulan Desember sebesar 373.0 mm. Dibandingkan dengan normalnya, curah hujan bulan Desember 2017 bersifat Normal. Grafik curah hujan harian bulan Desember 2017 dapat dilihat pada Gambar 21.

19 Gambar 21. Grafik Curah Hujan Harian Desember 2017 Berdasarkan hasil pantauan penakar hujan otomatis tipe Hellman di Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor selama bulan Desember 2017 menyatakan bahwa total curah hujan maksimum perjam sebesar 36.6 mm terjadi antara pukul 21.00 22.00 WITA dan jumlah curah hujan maksimum mutlak yakni sebesar 33.1 mm yang terjadi pada tanggal 10 Desember 2017. Grafik kejadian hujan harian bulan Desember 2017 dapat dilihat pada Gambar 22. Gambar 22. Grafik Profil Curah Hujan Setiap Jam Bulan Desember 2017

20 6. Keadaan Cuaca Berdasarkan hasil pantauan cuaca yang terjadi bulan Desember 2017 di Stasiun Syamsudin Noor Banjarmasin, kondisi cuaca didominasi oleh kejadian hujan sebanyak 26 kali, petir sebanyak 13 kali dan jarak pandang ekstrim < 1000 meter sebanyak 5 kali kejadian. Gambar 23. Grafik Cuaca Signifikan Bulan Desember 2017

21 7. Kalender Cuaca Gambar 24. Kalender Cuaca Bulan Desember 2017

22 IV. KEJADIAN CUACA EKSTREM DASARIAN I a. Hujan Lebat Sangat Lebat Hujan lebat tercatat sebesar 50.4 mm pada tanggal 4 Desember 2017 Adanya konvergensi terbentuk memanjang di samudra Hindia Barat Bengkulu, Lampung, Selat Karimata dan khususnya Laut Jawa sehingga membentuk awan hujan yang cukup besar dan berdampak ke wilayah Kalimantan Selatan. Dan pada 10 Desember 2017 tercatat curah hujan sebesar 111.8 mm karena adanya konvergensi yang terbentuk memanjang dari Laut Jawa hingga Gorontalo dan dari Maluku hingga Papua termasuk wilayah Kalimantan Selatan yang terjadi pertemuan angin sehingga membentuk awan hujan yang signifikan. b. Angin Kencang NIHIL c. Suhu Ekstrim NIHIL d. Jarak Pandang Mendatar Pada tanggal 6 dengan jarak pandang mendatar minimum mencapai 1000 m yang dikarenakan hujan dengan intensitas sedang. DASARIAN II a. Hujan Lebat Sangat Lebat NIHIL b. Angin Kencang NIHIL c. Suhu Ekstrim NIHIL d. Jarak Pandang Mendatar. Pada tanggal 17 dan 19 dengan jarak pandang mendatar minimum masing-masing mencapai 500 dan 600 m yang dikarenakan hujan dengan intensitas sedang. DASARIAN III a. Hujan Lebat Sangat Lebat NIHIL b. Angin Kencang

23 NIHIL c. Suhu Ekstrim NIHIL d. Jarak Pandang Mendatar. Pada tanggal 22 dan 29 dengan jarak pandang mendatar minimum mencapai 1000 m dikarenakan hujan dengan intensitas sedang.

24 A. PRAKIRAAN HUJAN 1. Prakiraan Sifat Hujan Januari 2018 V. PRAKIRAAN Gambar 25. Prakiraan Sifat Hujan Kalimantan Selatan Bulan Januari 2018 Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru Prakiraan sifat hujan Desember 2017 di wilayah Kalimantan Selatan berdasarkan data Stasiun Klimatologi Banjarbaru secara umum pada kondisi normal. Sifat hujan bawah normal (51 85%) diperkirakan di Kab. Tanah Bumbu (Kr. Bintang/ Manunggal, Sei Loban/ Marga Mulya). Sifat hujan di atas normal (116-150%) diperkirakan di Kab. Tanah Laut (Kurau / Maluka Baulin, Panyipatan/ Batu Mulia, Takisung/ Gn. Makmur, Tambang Ulang/ Pulau Sari), Kab. Banjar (Pengaron, Sungai Pinang/ Rantau Nangka, Martapura Kota, Danau Salak/ Lawa Baru, Danau Salak/ C.Kantor, Danau Salak/ Atayo, Danau Salak/ Atanik, Danau Salak/ Gn.Sari), Kab. Barito Kuala (Wanaraya/ Kolam Kiri, Tabunganen/ Sei Jingah Besar, Mandastana/Karang Indah), Kab. Tapin (Bungur, Candi Laras Selatan/ Baringin, Lok Paikat, Tapin Utara/ Rantau Kiwa), Kab. Hulu Sungai Selatan (Telaga Langsat/ Mandala, SMPK Sungai Raya, Simpur/ Wasah Hulu, Padang Batung/ Durian Rabung, Angkinang/ Bamban Selatan, Kandangan/ Tibung Raya), Kab. Hulu Sungai Tengah (Labuan Amas Utara/ Kasarangan, Barabai/ Mandingin, Batang Alai Utara/ Ilung, Batu Benawa/ Pagat, Hantakan), Kab. Hulu Sungai Utara (Banjang, Amuntai Utara/ T. Daun), Kab. Tabalong (Murung Pudak/ Maburai, Muara Harus/ Tantaringin, Kelua/ Kel Pulau, Upau/ Masingai I, Haruai/ Kembang Kng), Kab. Balangan (Juai/

25 Mungkur Uyam), Kota Banjarmasin (Banjarmasin Utara/ Surgi Mufti). Wilayah di sekitar Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin diprakirakan sifat hujan dalam kondisi normal. Prakiraan sifat hujan Januari 2018 dapat dilihat pada Gambar 25. 2. Prakiraan Curah Hujan Januari 2018 Gambar 26. Prakiraan Curah Hujan Kalimantan Selatan Bulan Januari 2018 Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru Prakiraan akumulasi curah hujan Januari 2018 di wilayah Kalimantan Selatan sebagian besar dalam kategori tinggi antara 301-500 mm. Untuk curah hujan 151-300 mm diprakirakan di Kab. Tanah Laut (Kintap/ Kebun Raya), Kab. Kotabaru (Stamet Stagen, PL Utara / Gunung Ulin, PL Timur / Langkang Lama), Kab. Barito Kuala (Anjir Muara/ Anjir Muara Kota Tengah), Kab. Tapin (Lok Paikat), Kab. Hulu Sungai Tengah (Batang Alai Selatan/ Kapar, Pandawan), Kab. Hulu Sungai Utara (Sei Pandan/ BT. Pangkalan, Babirik/Babirik Hilir), Kab. Tabalong (Murung Pudak/ Maburai, Murung Pudak/ Tanjung Selatan, Upau/ Masingai I, Haruai/ Kembang Kng), Kab. Tanah Bumbu (Kusan Hulu/ Sungai Rukam, Kusan Hilir/ Mudalang, Sei Loban/ Marga Mulya, Angsana/Kr.Indah, Kr. Bintang/ Manunggal), Kab. Balangan (Batu Mandi/ Hamparaya). Untuk curah hujan > 500 mm diprakirakan di Kab. Barito Kuala (Tabunganen/ Sei Jingah Besar). Wilayah di sekitar Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Landasan Ulin curah hujan diprakirakan antara 300-400 mm. Prakiraan curah hujan bulan Januari 2018 di wilayah Kalimantan Selatan dapat dilihat pada Gambar 26.

26 B. INFORMASI KELAUTAN 1. Tinggi Gelombang Signifikan Gambar 27. Rata-rata Tinggi Gelombang Signifikan Bulan Januari Rata-rata tinggi gelombang signifikan pada bulan Januari di wilayah perairan Kalimantan Selatan berkisar antara 0.2 hingga 1.2 meter. Rata-rata gelombang signifikan tertinggi berada di wilayah Laut Jawa dan dominan dari arah Barat. Sedangkan untuk ratarata maksimum tinggi gelombang signifikan pada bulan Januari antara 0.6 hingga 2.6 meter dari arah Barat dengan gelombang tertinggi di wilayah perairan Laut Jawa. Gambar 28. Rata-rata Maksimum Tinggi Gelombang Signifikan Bulan Januari

27 2. Pasang Surut Informasi prakiraan pasang surut bulan Desember 2017 dibagi menjadi beberapa wilayah yaitu di wilayah perairan Kota Banjarmasin meliputi Banjarmasin, Sungai Barito, Sungai Tabanio dan wilayah perairan Kabupaten Kotabaru meliputi Teluk Kelumpang, Kampung Baru, Tanjung Pamukan yang dapat dilihat pada lampiran.

28 TIM REDAKSI Pelindung Penanggungjawab Anggota Tim : Irman Sonjaya, M. Si Kepala Stasiun Meteorologi Klas II Syamsudin Noor Banjarmasin : Riza Arian Noor, S.Si, M.Ling Kepala Seksi Observasi Dan Informasi : 1. Purwo Aji Setiawan 2. Rianita Sekar Utami 3. Uli Mahanani 4. Herin Hutri Istyarini 5. Rezky Yunita 6. Rizqi Nur Fitriani 7. Utari Randiana 8. Bayu Kencana Putra

29 Lampiran 1 Pasang Surut Air Laut Bulan Desember 2017

30

31

32

33

34

35 Lampiran 2 Alamat Website Informasi Meteorologi - BMKG www.bmkg.go.id - BMKG Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor http://stametsyamsudinnoor.com - Prakiraan Cuaca Harian Provinsi Kalimantan Selatan http://web.meteo.bmkg.go.id/id/prakiraan/cuaca-prakiraan - Informasi Meteorologi Penerbangan http://aviation.bmkg.go.id - Informasi Meteorologi Kelautan http://maritim.bmkg.go.id - Informasi Titik Panas (hotspot) http://satelit.bmkg.go.id/bmkg/index.php?pilih=31 - Informasi Potensi Kebakaran Lahan http://web.meteo.bmkg.go.id/id/peringatan/kebakaran-hutan

BMKG BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR KELAS II BANJARMASIN 2017