BAB II LANDASAN TEORITIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kepada perusahaan. Loyalitas pelanggan adalah komitmen yang kuat untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan

A. Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang

BAB II LANDASAN TEORI. mempengaruhi segala aspek perusahaan. Tanpa pemasaran tidak ada satupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pendek, tetapi disisi lain akan sulit dijangkau pelanggan. Marjin laba yang besar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. pada E-CINEMA yang saat ini berpotensi cukup baik dalam perkembangan Cinema. Eresto, Ecinema, Elounge, 7 KTV dan Banquet Service.

BAB II LANDASAN TEORI. melalui jasa atau produk yang dikonsumsi (Nasution, 2005).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen 2.2 Kepuasan Konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI. kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. NIlai, Biaya dan Kepuasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

BAB II KERANGKA TEORITIS. 1. Pengertian Kualitas Produk Penetapan kualitas merupakan salah satu cara untuk memenangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan adalah aspek pemasaran (Kotler, 2009:10) mengemukakan pengertian

BAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Modul ke: Kewirausahaan 1. Persiapan diri pengusaha muda. Fakultas Informatika. Mappesona, MSc. Program Studi Kewirausahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikaitkan dengan perilaku (behavior) daripada sikap. Bila seseorang merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan merupakan sektor

PASAR KONSUMEN. Meet -2. BY.Hariyatno.SE.Mmsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan konsumen. Seperti yang diungkapkan oleh Boyld, dkk. (2000:4)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kualitas layanan jasa merupakansesuatu yang dipersepsikan oleh nasabah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis saat ini berkembang dengan begitu pesat. Setiap perusahaan bersaing

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Loyalitas Pelanggan 1. Pengertian Loyalitas Pelanggan Menurut Oliver (2010), loyalitas pelanggan adalah pelanggan yang mendalam untuk membeli ulang atau berlangganan suatu produk dan jasa secara konsisten di mana yang akan datang, dengan demikian mengakibatkan pengulangan pembelian merek yang sama walaupun dipengaruhi situasi dan upaya pemasaran yang mempunyai potensi untuk menyebabkan tindakan berpindah ke pihak lain. Sedangkan menurut Sugiarto (2001), Loyalitas pelanggan merupakan suatu ukuran keterikatan pelanggan terhadap satu merek. Ukuran tersebut menggambarkan pelanggan telah puas dengan keseluruhan kinerja produk dan jasa yang didapatkan. Berdasarkan uraian diatas maka loyalitas pelanggan merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan terhadap sebuah produk. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya pelanggan beralih ke merek produk lain, apabila merek tersebut didapati adanya perubahan baik menyangkut harga maupun atribut lain. 2. Karakteristik Loyalitas Pelanggan Pelanggan yang loyal merupakan asset penting bagi perusahaan. Hal ini dilihat dari karakterisitik yang dimilikinya. Griffin (2005) menyatakan pelanggan yang loyal memiliki karakteristik sebagai berikut: 6

7 1. Melakukan pembelian secara teratur; 2. Melakukan semua pembelian di seluruh lini produk dan jasa; 3. Merekomendasikan produk ke orang lain; 4. Menunjukan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing. Karakteristik p elanggan yang loyal menurut Assael (2001), diantaranya adalah: 1. Pelanggan yang loyal cenderung lebih percaya diri pada pilihannya. 2. Pelanggan yang lebih loyal memilih untuk mengurangi resiko dengan melakukan pembelian berulang terhadap merek yang sama. 3. Pelanggan yang loyal lebih mengarah pada kesetiaan terhadap suatu toko. 4. Kelompok Pelanggan minor cenderung untuk lebih loyal. 3. Indikator Loyalitas Pelanggan Tjiptono (2008) mengemukakan indikator yang bisa digunakan untuk mengukur loyalitas pelanggan, yaitu: 1. Pembelian ulang Pelanggan akan melakukan pembelian kembali terhadap produk berupa barang atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan yang sama. 2. Berkomentar positif Respon yang diterima perusahaan dari pelanggan yang loyal adalah komentar positif berupa saran, pendapat bahwa pelanggan puas atas produk dan jasa yang telah diterimanya.

8 3. Merekomendasikan dan mengajak orang lain Pelanggan yang telah loyal melakukan word of mouth marketing secara sukarela dengan merekomendasikan dan mengajak orang lain membeli produk dari perusahaan. 4. Pelanggan sering berkunjung Frekuensi pelanggan loyal yang melakukan pembelian lebih banyak daripada pelanggan biasa. Semakin sering melakukan pembelian produk dan jasa maka semakin tinggi loyalitas pelanggan ke perusahaan tersebut. 4. Tahapan Loyalitas Pelanggan Brown dalam Hurriyati (2005) mengemukakan bahwa loyalitas pelanggan terdiri dari tiga tahapan yaitu : 1. The Courtship Pada tahapan ini hubungan yang terjalin antara perusahaan dengan pelanggan sebatas transaksi, pelanggan masih mempertimbangkan produk dan harga. Apabila penawaran produk dan harga yang diberikan pesaing maka mereka akan berpindah. 2. The Relationship Pada tahapan ini terciptanya hubungan yang erat antara perusahaan dengan pelanggan. Loyalitas yang terbentuk tidak lagi didasarkan pertimbangan harga dan produk. Terjadi hubungan saling menguntungkan antara kedua belah pihak.

9 3. The Marriage Pada tahapan ini, hubungan jangka panjang telah tercipta dan keduanya tidak dapat dipisahkan. Loyalitas tercipta akibat adanya kesenangan dan ketergantungan pelanggan pada perusahaan. B. Produk 1. Pengertian Produk Produk menurut Kotler dan Amstrong (2007) adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Menurut Stanton (2008), produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya. Menurut Tjiptono (2008) produk adalah pemahaman subyektif dari produsen yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli. 2. Klasifikasi Produk Menurut Kotler (2008), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu: 1. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu :

10 a. Barang Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. b. Jasa Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya 2. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : a. Barang tidak tahan lama (nondurable goods) Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng dan sebagainya. b. Barang tahan lama (durable goods) Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih). Contohnya lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain.

11 3. Berdasarkan tujuan konsumsi yaitu didasarkan pada siapa konsumennya dan untuk apa produk itu dikonsumsi, maka produk diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: a. Barang konsumsi (consumer s goods) Barang konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk tersebut. b. Barang industri (industrial s goods) Barang industri merupakan suatu jenis produk yang masih memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu manfaat tertentu. Biasanya hasil pemrosesan dari barang industri diperjual belikan kembali. 3. Pengertian Produk Menurut Kotler (2008), kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk dalam menunjukan berbagai berbagai fungsi termasuk ketahanan, kehandalan, ketepatan dan kemudahan dalam penggunaannya. Artinya kualitas produk menggambarkan sejauh mana kemampuan produk tersebut dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Sedangkan menurut Tjiptono (2008), kualitas produk adalah kecocokan penggunaan produk untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Berdasarkan uraian diatas maka kualitas produk adalah kemampuan produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan memuaskan pelanggan hingga terciptanya loyalitas pelanggan.

12 4. Indikator Produk Menurut Tjiptono (2008), kualitas produk terdiri dari beberapa indicator, yang terdiri dari : a. Kinerja (Performance ) Merupakan karakteristik pokok atau dasar dari produk. Merupakan tingkatan dasar dimana produk mampu menjalankan fungsinya. Pada penelitian ini, seperti produk makanan dan minuman yang disajikan sesuai dengan fungsi utamanya sebagai hidangan. Pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan fungsi utama yaitu melayani pesanan pelanggan dan mengatasi keluhan pelanggan. b. Daya Tahan ( Durability) Merupakan umur dan seberapa tangguh produk yang akan dikonsumsi. Jumlah penggunaan produk yang dapat diterima sebelum produk tersebut diganti. Mencakup umur ekonomis penggunaan produk. c. Keistimewaan Tambahan (Features) Karakteristik pelengkap atau sekunder yang berguna melengkapi ketertarikan konsumen terhadap produk. Fasilitas tambahan dan keunggulan khusus yang dimiliki Grand Keude Kupie Ulee Kareng seperti lahan parkir yang luas, jumlah kursi yang banyak, fasilitas wifi, adanya mushola dan lainnya.

13 d. Estetika (Aesthetics) Berhubungan dengan penampilan produk dilihat dari rasa, bau, bentuk produk. Seluruh daya tarik produk terhadap panca indra. Rasa minuman dan makanan, variasi bentuk sajian, keunikan bangunan dengan latar pemandangan kota Medan. e. Kesan (Perceived Quality) Hasil dari pengukuran berupa reputasi, informasi berbagai produk yang bersangkutan, rekomendasi pelanggan lain. Nama baik dari Grand Keude Kupie Ulee Kareng sesuai dengan eksistensinya di kota Medan. C. Pelayanan 1. Pengertian Pelayanan pelayanan merupakan salah satu faktor penting dalam usaha mencapai keunggulan bersaing. Untuk mencapai kualitas pelayanan yang diinginkan, perusahaan melakukan pemenuhan kebutuhan pelanggan. pelayanan adalah penilaian pelanggan tentang kehandalan dan superioritas pelayanan secara keseluruhan. Pelanggan akan membuat perbandingan antara yang mereka berikan dengan apa yang didapat (Karsono : 2007). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan adalah seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelayanan yang pelanggan terima. pelayanan ditunjukan oleh pelanggan dengan dua arah sikap. Pertama, prilaku yang menguntungkan meliputi mengemukakan segala sesuatu tentang perusahaan bersifat positif, merekomendasikan kepada orang lain,

14 membuat pelanggan menjadi setia dan loyal, bersedia membayar dengan harga yang lebih mahal dana akan mengeluarkan pengorbanan yang lebih demi perusahaan tersebut. Kedua, prilaku yang tidak menguntungkan meliputi pelanggan memutuskan hubungan dengan perusahaan, mengurangi volume pembelian, memberitahukan kepada pihak lain atas ketidakpuasannya dan menyampaikan keluhan (Karsono, 2007). 2. Indikator Pelayanan Parasuraman (2009) mengemukakan kualitas pelayanan terdiri dari beberapa indikator, yaitu : 1. Berwujud (Tangibles), yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan keadaaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. 2. Kehandalan (Reability), yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketetapan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan dengan akurasi yang tinggi. 3. Ketanggapan (Responsiveness), yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan pelanggan menunggu persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.

15 4. Jaminan dan Kepastian (Assurance), yaitu pengetahuan, kesopansantunan dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. 5. Empati (Empathy), yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan pelanggan. Perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan. D. Harga 1. Pengertian Harga Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan pelanggan dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli atau penjual dan ditetapkan oleh penjual untuk suatu harga yang sama terhadap semua pembeli (Stanton, 2008). Harga didefinisikan sebagai jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa, dalam pengertian lebih luas harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa, jumlah nilai yang ditukarkan pelanggan untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa (Kotler, 2007). Sedangkan menurut Tjiptono (2008), harga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran yang membutuhkan pertimbangan cermat, ini dikarenakan adanya sejumlah dimensi strategik harga dalam hal :

16 1. Harga merupakan aspek yang jelas bagi para pembeli bagi pelanggan yang tidak terlalu paham hal-hal teknis. Harga dijadikan semacam indikator kualitas. 2. Harga adalah determinan utama permintaan. Bedasarkan hukum permintaan, besar kecilnya harga mempengaruhi kuantitas produk yang dibeli pelanggan. Semakin mahal harga semakin sedikit jumlah permintaan atas produk bersangkutan dan sebaliknya. 3. Harga berkaitan langsung dengan pendapatan dan laba. Harga adalah satusatunya unsur bauran pemasaran yang mendatangkan pemasukan bagi perusahaan yang pada gilirannya berpengaruh pada besar kecilnya laba dan pangsa pasar yang diperoleh. 4. Harga bersifat fleksibel, artinya dapat ditentukan dengan cepat, dari empat unsur bauran pemasaran tradisional, harga adalah elemen yang paling mudah diubah dan diadaptasikan dengan dinamika pasar. 5. Harga mempengaruhi citra dan strategi positioning. Dalam pemasaran produk prestisius yang mengutamakan citra kualitas dan eksklusivitas, harga menjadi unsur paling penting. 6. Harga merupakan masalah utama yang dihadapi manajer. Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedang ketiga elemen lainnya seperti produk, distribusi dan promosi hanya menimbulkan biaya. Harga juga merupakan salah satu elemen bauran pemasarann yang flexibel yang dapat diubah dengan cepat

17 Menurut Lupiyoadi (2006), didalam harga terdapat tiga bentuk dasar yang menentukan batas-batas keputusan harga, yaitu sebagai berikut : 1. Harga dasar (price floor) Harga minimum yang hanya dipengaruhi oleh biaya produk. 2. Harga tertinggi (price celling) Harga maksimal yang dipengaruhi oleh harga kompetitif. 3. Harga optimal Merupakan fungsi permintaan akan produk dan biaya pemasok produk. Harga merupakan kunci bagi pendapatan, yang pada gilirannya merupakan sumber keuntungan bagi suatu perusahaan. Pendapatan merupakan harga yang dibebankan kepada pelanggan dikalikan dengan jumblah unit yang terjual. Untuk mendapatkan keuntungan para pelanggan harus memilih suatu harga yang sama dengan nilai persepsi bagi target pelanggan. Untuk bertahan dalam passar yang persaingannya sangat kompetitif, perusahaan memerlukan sasaran penetapan harga yang khusus yang dapat dicapai dan diukur. 2. Indikator Harga Menurut Stanton (2008), ada empat indikator harga yang mencirikan harga, yaitu : 1. Keterjangkauan harga Harga yang ditawarkan sesuai dengan kemampuan daya beli pelanggan. Pelanggan mampu menjangkau pembelian produk tersebut. 2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk Harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas yang ditawarkan.

18 3. Daya saing harga Harga yang ditawarkan bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya yang menyajikan produk yang mirip. 4. Kesesuaian harga dengan manfaat Harga yang ditawarkan ke pelanggan tidak lebih besar dari manfaat dan nilai tambah yang diterima pelanggan. E. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, penulis merangkum beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan penulis lain, beberapa penelitian terdahulu tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu No Peneliti Judul Variabel Hasil penelitian 1 Mansyur Yahya (2009) Universitas Sebelas Maret 2 Lia Erlian Sari (2011) Universitas Pengaruh Produk, Pelayanan dan Harga terhadap Kepuasan Konsumen Kedai Kopi Espresso Bar Solo Pengaruh Pelayanan terhadap Jasa Loyalitas produk, Layanan, Kepuasan Pelanggan Pelayanan dan Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara produk, Pelanggan terhadap Kepuasan Pelanggan baik secara parsial dan simultan. Hasil penelitian menunjukan adanya

19 Mercu Buana Pelanggan Sakane Japanese Restaurant di Delonix Hotel Karawang 3 Sadi (2009) Universitas Diponegoro Pengaruh Pelayanan terhadap Konsumen bakso Semarang dan Produk Kepuasan Kedai Pudji Loyalitas Pelanggan Pelayanan, Produk dan Kepuasan Konsumen hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan secara parsial dan simultan. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara produk, Pelanggan terhadap Kepuasan Konsumen. F. Kerangka Konseptual Sugiyono (2006) mengemukakan bahwa kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka konseptual yang baik seperti berikut : 1. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti harus baik. 2. Menjelaskan hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti dan teori yang melandasi. 3. Kerangka konseptual dinyatakan dalam bentuk diagram agar masalah penelitian yang dicari jawabannya mudah dipahami.

20 Berdasarkan teori diatas, maka kerangka konseptual untuk penelitian Faktor faktor yang mempengaruhi Loyalitas Pelanggan di Grand Keude Kupie Ulee Kareng & Gayo Medan, adalah sebagai berikut : Produk (X1) Loyalitas Pelanggan Pelayanan (X2) (Y) Harga (X3) Gambar 2.1. Kerangka Konseptual G. Hipotesis Menurut Sugiyono (2006) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Maka yang menjadi hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. produk berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Grand Keude Kupie Ulee Kareng & Gayo Medan. 2. pelayanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Grand Keude Kupie Ulee Kareng & Gayo Medan.

21 3. Harga berpengaruh berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Grand Keude Kupie Ulee Kareng & Gayo Medan. 4. pelayanan, kualitas produk, harga, secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Grand Keude Kupie Ulee Kareng & Gayo Medan.