NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN PADA SEPEDA STATIS

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA STATIS TUGAS AKHIR. Diajukan oleh: MUHAMMAD D

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR

DESAIN SEPEDA STATIS DENGAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK YANG RAMAH LINGKUNGAN

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN FLYWHEEL MAGNET SEPEDA MOTOR DENGAN 8 RUMAH BELITAN SEBAGAI GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam melakukan pekerjaan. Namun perkembangan teknologi tidak

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA

NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA LAT PULL DOWN (ALAT FITNES) SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

DESAIN SISTEM MONITORING KELUARAN GENERATOR MAGENT PERMANEN PADA SEPEDA STATIS DENGAN MIKROKONTROLER ABSTRAKSI

NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SWING KIDS (AYUNAN ANAK) SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

AGUNG ARISTIYANTO D

DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA ABSTRAKSI

NASKAH PUBLIKASI DESAIN MESIN PEMOTONG RUMPUT MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK AC 100 WATT

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BANK KAPASITOR TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASA KECEPATAN RENDAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-satu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

PERANCANGAN MESIN LISTRIK PEMOTONG RUMPUT DENGAN ENERGI AKUMULATOR ABSTRAKSI

NASKAH PUBLIKASI SISTEM PENGAMAN MOTOR TERHADAP SUHU TINGGI MENGGUNAKAN SISTEM BERBASIS PLC

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Oleh : Bambang Dwinanto, ST.,MT Debi Kurniawan ABSTRAKSI. Kata Kunci : Perangkat, Inverter, Frekuensi, Motor Induksi, Generator.

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA LISTRIK

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN KINCIR ANGIN TIPE AXIAL SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISRIK

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMBUATAN SEPEDA LISTRIK BERTENAGA SURYA SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI ALTERNATIF MASYARAKAT

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

BAB II LANDASAN TEORI

MAKALAH ACUK FEBRI NURYANTO D

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat

DESAIN GENERATOR TIPE AXIAL KECEPATAN RENDAH DENGAN MAGNET PERMANEN

Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan

PENGARUH KAPASITOR BANK TERHADAP OUTPUT DARI GENERATOR INDUKSI 1 FASA

RANCANG BANGUN SISTEM SEPEDA ENERGI SURYA DENGAN MEMANFAATKAN SOLAR CELL

DESAIN PENAMPIL RPM DAN TEGANGAN PADA GENERATOR MAGNET PERMANEN SEPEDA STATIS BERBASIS ATMEGA16 TUGAS AKHIR

PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta

PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI MAGNET PERMANEN SATU FASE KECEPATAN RENDAH

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN SATU FASA TIPE AXIAL. Hasyim Asy ari 1, Jatmiko 1, Acuk Febrianto 2

Pemanfaatan energi yang terbuang dari pengayuhan sepeda sebagai sumber energi untuk charger HP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memanfaatkan energi cahaya matahari untuk menggerakan

ANALISIS HASIL PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SEPEDA STATIS DI FITNESS CENTER TERMINAL TRANSIT BAHAN BAKAR MINYAK PERTAMINA WAYAME AMBON

PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP KARAKTERISTIK KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE ABSTRAKSI

PENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN INTISARI

Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB)

DESAIN SISTEM MONITOR ENERGI LISTRIK YANG DIHASILKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN PADA SEPEDA STATIS

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30 DENGAN VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU JALAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN ATAU BAYU (PLTB)

DESAIN JARAK STATOR DENGAN ROTOR YANG PALING OPTIMAL PADA GENERATOR MAGNET PERMANEN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanik, dan

Pembangkit Listrik Tenaga Angin dengan Memanfaatkan Kecepatan Angin Rendah

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGGERAK MULA MIKROHIDRO TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 4 KUTUB ABSTRAKSI

SEPEDA STATIS SEBAGAI PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DENGAN PEMANFAATAN ALTERNATOR BEKAS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Sepeda Motor Listrik Tenaga Matahari dengan Metode Wireless Energy Transfer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN

PENINGKATAN UNJUK KERJA MEKANISME ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BOBOT KENDARAAN DI PERLINTASAN PORTAL AREA PARKIR

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MINI POWER STATION : NANOHIDRO BIDANG KEGIATAN: PKM-KARSA CIPTA

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE DARI MOTOR INDUKSI 3 FASE

BAB I PENDAHULUAN. daya yang berpotensi sebagai sumber energi. Potensi sumber daya energi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai

Muizzul Fadli Hidayat (1), Irfan Syarif Arief, ST.MT (2), dan Ir. Tony Bambang Musriyadi, PGD (3)

RANCANG BANGUN UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) DENGAN ENERGI HYBRID (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

PENGATURAN KECEPATAN KIPAS ANGIN DENGAN TEKNOLOGI INVERTER FAN CONTROLLING BASED ON INVERTER TECHNOLOGY

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SPRAYER PERTANIAN DENGAN SEL SURYA

Tabel 4.1. Hasil pengujian alat dengan variasi besar beban. Beban (kg)

Penyusun: Tim Laboratorium Energi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KECEPATAN PUTAR TERHADAP KELUARAN TEGANGAN DAN FREKUENSI PADA GENERATOR INDUKSI 1 FASA

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN DENGAN VARIABEL PERUBAHAN KETINGGIAN 4M,3M,2M DAN PERUBAHAN DEBIT NASKAH PUBLIKASI

KATA PENGANTAR. Meulaboh,15 Januari Penulis. Afrizal Tomi

MAKALAH PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TIPE HORISONTAL DUA KIPAS DELAPAN BILAH DENGAN GENRATOR AXIAL. Disusun Oleh : WAHYU SETIAWAN D

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam tugas akhir ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MODUL KULIAH ELEKTRONIKA DAYA PENGANTAR ELEKTRONIKA DAYA

PERANCANGAN GENERATOR MAGNET PERMANEN TIGA FASA

PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MATAHARI. Asep Najmurrokhman, Een Taryana, Kiki Mayasari, M Fajrin.

PENGANTAR ELEKTRONIKA DAYA

BAB I PENDAHULUAN. Bidang Teknik Elektro merupakan bidang yang sangat luas dan saat ini

BAB III PERANCANGAN ALAT

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN PADA SEPEDA STATIS Diajukan oleh: MUHAMMAD WASI AL HAKIM D 4 1 6 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 214 i

PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN PADA SEPEDA STATIS Muhammad Wasi Al Hakim Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani tromol pos 1 pabelan kartasura surakarta mwasi_alhakim@yahoo.com ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk pemanfaatan sepeda statis sebagai sarana olahraga sekaligus menjadi pembangkit listrik. Generator yang digunakan adalah jenis megnet permanen. Dsain pada sepeda statis ini, pada bagian rotornya menggunakan magnet permanen sebanyak 8 buah dengan ukuran 2 cm x 7 cm x 1 cm. Menggunakan kawat email berukuran,8 mm dengan jumlah lilitan 18. Selain itu juga menggunakan dudukan spull sebanyak 2 buah dengan ukuran 2 cm x 3 cm x 1 cm.sepeda statis ini sudah terintegrasi dengan generator magnet permanen.cara kerja dari sepeda statis ini yaitu dimana saat sepeda dikayuh maka generator yang terintegrasi dengan sepeda statis akan berputar dengan mememanfaatkan gaya tarik magnet. putar rotor ditentukan oleh kece kayuhan sepeda. Pengujian dilakukan pada saat tanpa beban dan dibebani lampu. Hasil penelitian menunjukkan pada kece minimal adalah 15 RPM dan kece maksimal 38 RPM. Ketika dibebani dengan lampu dan kipas putaran rotor adalah 15 generator menghasilkan tegangan 17.2 volt sedangkan arusnya.93 A mampu memikul beban sebesar 15 watt pada kece 2 Km/jam, dan untuk kecepatam maksimalnya yaitu pada putaran 38 generator dapat menghasilkan tegangan sebesar 25.2 volt sedangkan arusnya 1.2 A mampu memikul beban sebesar 31 watt pada kece 5 Km/jam Kata kunci : Magnet Permanen, Pembangkit Listrik, Sepeda Statis 1. Pendahuluan Secara sederhana, energi terbarukan didefinisikan sebagai energi yang dapat diperoleh ulang (terbarukan) seperti sinar matahari dan angin. Sumber energi terbarukan adalah sumber energi ramah lingkungan yang tidak mencemari lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim dan pemanasan global seperti pada sumber-sumber tradisional lain. Ini adalah alasan utama mengapa energi terbarukan sangat terkait dengan masalah lingkungan dan ekologi di mata banyak orang. Banyak orang biasanya menunjuk energi terbarukan sebagai antitesis untuk bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil memiliki tradisi penggunaan yang panjang, sementara sektor energi terbarukan baru saja mulai berkembang dan ini adalah alasan utama mengapa energi terbarukan masih sulit bersaing dengan bahan bakar fosil. Energi terbarukan masih perlu ditingkatkan daya saingnya, karena sumber 1

energi yang terbarukan masih membutuhkan subsidi untuk tetap kompetitif dengan bahan bakar fosil dalam hal biaya (meskipun harus juga disebutkan bahwa perkembangan teknologi pada energi terbarukan terus menurunkan harganya dan hanya masalah waktu energi terbarukan akan memiliki harga yang kompetitif tanpa subsidi dibandingkan bahan bakar tradisional). Selain dalam hal biaya, energi terbarukan juga perlu ditingkatkan efisiensinya. Sebagai contoh, panel surya rata-rata memiliki efisiensi sekitar 15% yang berarti banyak energi akan terbuang dan ditransfer menjadi panas, bukan menjadi bentuk lain energi yang bermanfaat untuk digunakan. Namun, ada banyak penelitian yang sedang berlangsung dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi teknologi energi terbarukan, beberapa darinya benar-benar menjanjikan, meskipun belum melihat solusi energi terbarukan yang sangat efisien dan bernilai komersial tinggi. Sektor energi terbarukan bisa memutuskan untuk "wait and see" karena bahan bakar fosil pada akhirnya akan habis dan energi terbarukan kemudian akan menjadi alternatif terbaik guna memuaskan rasa dahaga dunia akan energi. Tapi ini akan menjadi strategi yang buruk karena dua alasan: keamanan energi dan perubahan iklim. Sebelum bahan bakar fosil habis, sektor energi terbarukan harus dikembangkan untuk cukup menggantikan batubara, minyak bumi, dan gas alam dan ini hanya dapat dilakukan jika kemajuan teknologi energi terbarukan berlanjut di tahun-tahun mendatang. Sepeda statis adalah alat olahraga sepeda yang terbukti sangat populer di kalangan penggemar olahraga. Salah satu hal terbaik mengenai sepeda Statis adalah bahwa latihan ini sangat cocok untuk berbagai tingkat kebugaran mulai dari yang sangat suka berolahraga hingga mereka yang sangat malas untuk pergi keluar. Kegiatan yang monoton terjadi pada sebagian besar latihan olahraga berbeda bila menggunakan sepeda untuk latihan olahraga. Karena hal itulah maka di penelitian ini akan di kembangkan sebuah sepeda statis yang tidak hanya bisa digunakan sebagai sarana olah raga semata melainkan dapat digunakan berbagai macam hal, dimana sepeda statis ini akan terintegrasi dengan sebuah generator magnet permanen. Generator sendiri nantinya akan digunakan sebagai pembangkit listrik. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merencanakan pengujian pembangkit listrik energi terbarukan dengan memanfaatkan generator magnet permanen pada sepeda statis. 2. Metode Penelitian 2.1 Jadwal Penelitian Penelitian dengan judul Pembangkit Listrik Energi Terbarukan Dengan Memanfaatkan Generator Magnet Permanen Pada Sepeda Statis dapat diselesaikan dalam waktu 4 bulan yaitu mulai dari studi literatur, pembuatan proposal sampai analisa data dan pembuatan laporan. 2.2 Studi Literatur Studi literatur yaitu dengan mencari dan mengumpulkan beberapa bahan atau referensi mulai dari buku-buku jurnal yang berkaitan dengan judul Tugas Akhir yang sedang dikerjakan. 2.3 Observasi atau pengumpulan Data a. Pengumpulan data hasil dari pembangkit b. Pengumpulan data tentang kekuatan energi yang dihasilkan 2.4 Tahap Pengujian sistem a. Pengujian generator dengan mengayuh sepeda yang telah b. dimodifikasi c. Pengujian dan pengukuran keluaran tegangan dan arus dari generator d. Pengukuran dengan PWM control 2.5 Analisa Data Analisa yang dilakukan dari pengujian system adalah data yang akan diambil berupa data RPM, tegangan dan arus dari jumlah putaran motor, data tersebut diolah dengan program Microsoft Excel yang digunakan untuk perhitungan analisa dalam bentuk tabel dan grafik. 2

2.6 Pengambilan Kesimpulan Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan melihat hasil dari pengujian sistem yang telah dilakukan 2.7 Bahan dan Peralatan Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Magnet permanen sebanyak 8 buah dengan spesifikasi 2 cm x 7 cm x 1 cm b. Laker dan As berukuran 2 mm c. Baut baja sebanyak 12 buah d. Kawat email.8 mm 18 belitan e. 2 buah dudukan Spul 2 cm x 3 cm x 1 cm f. 2 buag papan PCB dengan ukuran 25 cm x 27 cm x 1 cm g. 2 buah piringan besi untuk dudukan magnet berdiameter 17 cm h. Baut i. Poli j. Kaki besi siku (4x4) 25 cm 2 buah k. Sepeda dengan variable speed l. Rangka besi m. Multimeter digital untuk mengukur tegangan. n. Tachometer untuk mengukur kece putaran motor. o. Generator magnet permanen 1 phase termodifikasi sebagai pembangkit listrik saat mengisi ke akumulator. p. Rectifilter / diode bridge q. Switch / saklar r. Peralatan kunci 2.8 Flowchart Penelitian Mulai Perakitan Rangkaian Pangkaian berfungsi dengan baik? Analisa Hasil Pengukuran alat Selesai Gambar 1. Flowchart Penelitian Perbaikan Rangkaian 3. Hasil dan Pembahasan Penelitian yang sudah dilakukan adalah pengujian generator magnet permanen pada sepeda statis yang sudah terintegrasi. Data pada penelitian berikut ini berdasarkan pada hasil dalam pengujian generator magnet permanen pada sepeda statis tanpa beban dan dengan beban. Percobaan pertama dilakukan dengan tanpa beban, percobaan kedua dilakukan dengan menambahkan beban dan seterusnya. ya Pengukuran tegangan dan arus Laporan tugas akhir tidak Studi Literatur Perancangan pebuatan pebangkit listrik energi terbarukan 3

3.1 Hasil Percobaan Pertama tanpa beban. Tabel 1. Pengukuran tegangan input, dan RPM tanpa beban. No 3.2 Hasil Percobaan Kedua Terhubung Langsung Ke Inverter Tabel 2. Pengukuran tegangan input, arus dan RPM No pata n Putar (RPM) (RPM) (Km/jam) (Km/jam) Tegangan VDC (Volt) 1 15 2 11 2 17 23 12 3 2 27 15 4 38 53 2 Tegangan Setelah Inverter (Volt) 1 15 2 175 2 17 23 19 3 2 27 2 4 38 53 225 No (rpm) (km/ja m) Tega ngan (vdc) Arus (a) Daya (watt) 3.4 Hasil Percobaan Keempat Menggunakan Beban Lampu 15 Volt Tabel 4. Percobaan Dengan beban lampu 15 volt beban Kipas dc12 v 1 15 2 7.2.21 1.6 Berputar pelan 2 17 23 8.2.23 1.8 Berputar pelan 3 2 27 8.3.25 2 Berputar sedang 4 38 53 1.9.3 3.2 Berputar kencang No (rpm) Km/jam Tega ngan (volt Arus (a) Daya (watt) Beban Lampu 15 volt 1 15 2 9.2.12 1.1 Redup 2 17 23 1.2.15 1.5 Terang 3 2 27 1.5.17 1.7 terang 3.3 Hasil Percobaan Ketiga Menggunakan Beban Kipas 12 Volt Tabel 3. Percobaan dengan beban kipas 12 volt 3.5 Hasil Percobaan Kelima Menggunakan Beban lampu 12 Volt 5 Watt Tabel 5. Percobaan dengan beban lampu 12 volt 5 watt 4

Tegangan (DC) Tegangan AC (Volt) No (rpm) (km/jam) Tega ngan (volt) Arus (a) Daya (watt) 1 15 2 6.6.29 1.9 2 17 21 7.1.32 2.2 3 2 25 8.2.33 2.7 4 38 47 1.2.39 3.9 No 3.6 Hasil Percobaan Keenam dengan menggunakan beban Lampu 12 Volt 1 Watt Tabel 6. Percobaan dengan bebn lampu 12 volt 1 watt Patan (rpm) Patan (km/jam) Tega Ngan (volt) Arus (a) Day (watt) 1 15 2 3.4.43 1 2 17 23 3.6.46 1.6 3 2 27 3.9.48 1.8 4 38 53 4.6.5 2.3 25 2 15 1 5 3.7 Analisa Hasil Percobaan Pertama Tampa Beban 11 12 14 15 17 2 38 putar (RPM) Grafik 1. Grafik hubungan tegangan dengan kecepatar putar (RPM) tampa beban Grafik 1 menunjukkan bahwa ketika kece putar yang dihasilkan sebesar 15 RPM maka 2 Tegangan (Volt) tegangan yang dihasilkan sebesar 11 volt, ketika kece putar 17 RPM maka tegangan yang dihasilkan dari generator sebesar 12 volt, pada kece 2 RPM tegangan yang dapat dihasilkan sebesar 15 volt, kemudian ketika berada pada putaran 38 RPM tegangan yang dihasilkan dari generator sebesar 2 volt. Putaran 38 RPM sendiri merupakan kece putar maksimal yang dapat dihasilkan ketika sepeda statis dikayuh. Karena belum diberi beban maka tegangan yang di keluarkan sama, dapat juga diartikan semakin cepat kayuhan atau semakin cepat putaran RPM maka baik tegangan maupun kecenya akan terus bertambah atau terus semakin besar. 3.8 Analisa Percobaan Kedua Terhubung Langsung Ke Inverter 25 2 15 1 5 175 19 2 15 17 2 38 225 putar (RPM) Tegan gan Grafik 2. Hubungan kece putar RPM terhubung langsung ke inverter Dari grafik 2 menunjukkan adanya peningkatan hasil keluaran tegangan dari generator saat output generator yang tersambung langsung dengan inverter, dimana pada kece putar 15 RPM tegangan yang dikeluarkan setelah inverter sebesar 157 volt, ketika berada di putaran 17 RPM tegangan yang dikeluarkan sebesar 19 volt, ketika kece putar berada pada 2 RPM tegangan yang dukeluarkan sebesar 2 volt, dan ketika pada kece putar 38 RPM tegangan yang dikeluarkan oleh inverter adalah sebesar 225 volt. Ketika generator terhubung langsung dengan inverter ada peningkatan ditiap perce putarnya. hasilnya pun sangat 5

Tegangan (Volt) & Arus (A) Tegangan & Arus 12 1 8 6 4 2 berbeda apabila diberi sebuah akumulator dimana ketika diberi akumulator maka tegangan yang di keluarkan inverter bisa lebih stabil, sedangkan jika terhubung langsung dengan inverter maka hasil outputnya kurang stabil. 3.9 Analisa Percobaan Ketiga Dengan Beban Kipas DC 12 Volt 7.2 8.2 8.3 1.9.21.23.25.3 15 17 2 38 putar (RPM) Tegangan (VDC) Arus (A) Grafik 3. Hubungan kece putar RPM dengan tegangan dan arus dengan beban kipas DC 12 volt Tabel grafik 3 memperlihatkan hasil keluaran tegangan dan arus dengan kece putar RPM ketika dibebani kipas 12 volt DC, dari grafik di atas memperlihatkan ketika kece putarnya berada pada 15 RPM tegangan yang di hasilkan generator setelah dibebani kipas 12 volt adalah 7.2 volt, dan arus keluarannya adalah.21 ampere, dan ketika kece putar berada pada 17 RPM tegangan yang di keluarkan adalah 8.2 volt, dimana arus keluarannya adalah.23 ampere, begitu juga dengan kece putar 2 RPM tegangan yang dikeluarkan adalah 8.3 volt, dimana arus keluarannya adalah.25 ampere, dan pada kece putar maksimal pada kece 38 RPM tegangan yang dikeluarkan sebesar 1.9 volt, dan arus keluarannya adalah.3 ampere. 12 1 8 6 4 2 9.2 1.2 1.5.12.15.17 15 17 2 putar (RPM) Grafik 4. Pengaruh kecepaatan putar RPM terhadap tegangan dan arus dengan beban lampu 15 volt Pada grafik 4 menunjukkan hubungan antara kece putar RPM dengan tegangan dan arus ketika dibebani lampu 15 volt. Pada kece putar di 15 RPM menunjukkan tegangan yang dihasilkan adalah 9.2 volt dan keluaran arusnya adalah.12 ampere ketika di bebani dengan lampu 15 volt, sedangkan pada kece putar 17 RPM tegangan keluarannya adalah 1.2 volt dan arus yang dihasilkan adalah.15 ampere, sama halnya dengan kece putar 2 RPM tegangan yang dihasilkan sebesar 1.5 volt dan arus yang dihasilkan adalah.17 ampere. Ketika dibebani dengan lampu kece putar sangat mempengaruhi dari hasil tegangan maupun arus yang dihasilkan oleh generator ketika dikayuh. Dalam hal ini semakin tinggi kece putar maka hasil dari tegangan dan arus juga semakin naik, sebaliknya jika kece putar rendah maka tegangan dan arus juga akan rendah atau menurun. 3.11 Analisa Percobaan Kelima Dengan Beban Lampu 12 Volt 5 Watt Teganga n (Volt) 3.1 Analisa Percobaan Keempat Dengan Beban Lampu 15 Volt 6

Tegangan & Arus Tegangan & Arus 12 1 8 6 4 2 6.6 7.1 8.2 1.2.29.32.33.39 15 17 2 38 putar (RPM) Tegangan (Volt) Arus (A) Grafik 5. Pengaruh kece putar RPM terhadap tegangan dan arus diberi beban lampu 12 volt 5 watt Pada grafik 5 menunjukkan hubungan antara kece putar RPM dengan tegangan dan arus ketika dibebani lampu 12 volt 5 watt. Disini terlihat adanya perbedaan keluaran arus maupun tegangannya. Pada kece putar berada di 15 RPM menunjukkan tegangan yang dihasilkan adalah 6.6 volt dan keluaran arusnya adalah.29 ampere ketika di bebani dengan lampu 12 volt 5 watt, pada tegangan ini beban lampu belum bekerja maksimal dikarenakan tegangan yang dibutuhkan agar beban bekerja secara maksimal harus mencapai 12 volt. Begitu pula pada kece putar yang berada di 17 RPM tegangan yang dikeluarkan adalah 7.1 volt dan arus yang bisa dihasilkan adalah.32 ampere, ketika kece putar berada pada 2 RPM tegangan yang di hasilkan adalah 8.2 volt dan untuk arus yang dihasilkan adalah.33 ampere, ketika kece putar dalam keadaan maksimal yaitu pada 38 RPM tegangan yang dapat di keluarkan adalah 1.2 volt, dan untuk arus yang dihasilkan adalah.39 ampere. Pada percobaan ini untuk memaksimalkan kinerja beban yang digunakan harus ada penambahan kece putar yang lebih besar dimana ketika tegangan maupun arus yang dihasilkan sama besar dengan beban yang digunakan makan beban bisa bekerja dengan maksimal. 3.12 Analisa Percobaan Keenam Dengan Beban Lampu 12 Volt 1 Watt 5 4 3 2 1 3.4 3.6 3.9 4.6 Arus (A).43.46.48.5 15 17 2 38 putar (RPM) Tegangan (V) Grafik 6. Pengaruh kece putar RPM terhadap tegangan dan arus dengan beban lampu 12 volt 1 watt Pada grafik 6 memperlihatkan hubungan kece putar RPM dengan tegangan dan arus saat diberi beban lampu 12 volt 1 watt. Pada percobaan ini beban sangat berpengaruh dimana semakin besar beban yang digunakan maka tegangan yang dihasilkan akan menurun atau drop, sebaliknya dengan beban yang lebih besar arus yang mengalir akan lebih besar. Dapat dilihat perbedaan hasil pengujian antara beban 5 watt dengan beban 1 watt, ketika menggunakan beban 1 watt pada kece putar 15 RPM akan menghasilkan tegangan 3.4 volt dan keluaran arusnya adalah.43 ampere, sedangkan pada kece putar 17 RPM tegangan yang mampu dihasilkan hanya 3.6 volt dan arusnya.46 ampere, ketika berada pada kece putar 2 RPM tegangan yang dihasilkan sebesar 3.9 volt dimana arus yang mengalir adalah.48 ampere, dan pada kece putaran maksimal yaitu 38 RPM tegangan yang dihasilkan 4.6 volt dan arusnya.5 ampere. dari percobaan ini beban belum bekerja secara maksimal dikarenakan pada pengujian ini yang menjadi sebuah adalah kece putar (RPM) terhadap tegangan maupun arusnya, sehingga jika beban ingin dimaksimalkan kemampuannya harus menambah kece putar RPM dari generator untuk menghasilkan penggunaan beban yang maksimal. 7

4. Kesimpulan Dari hasil pengujian dan hasil uraian analisa sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Daya listrik yang dapat dihasilkan minimal adalah 15 watt dan maksimalnya adalah 31 watt. Dan tegangan yang dihasilkan adalah 17.2 volt minimalnya dan 25.7 volt maksimalnya. Ketika generator diberi beban kayuhan akan terasa lebih berat dibandingkan tanpa beban. Semakin cepat kayuhan sepeda maka tegangan dan arus juga semakin naik, tetapi jika beban yang digunakan semakin besar maka tegangan yang dihasilkan semakin menurun dan arusnya menjadi naik. Rahmad Adiprasetya Al Habsi. 21. Peran seumer terbarukan dalam penyediaan energy listrik dan penurunan emisi CO 2. Yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA Akhamad Zaky Fanani. 211. Rancang bangun Uninterruptible Power Suplay UPS) Dengan Energy Hybrid. Surabaya. Boyle, G., "Renewable Energy", New York, Oxford University Press, 2.LaporanTeknis Penelitian dan Pengenbangan Kelistrikan (Oscillating Water Column), BPDP- BPPT, 25. Derito, Nanda Sujiarto dan Munir, Miftahul. 21. Pembuatan Motor Magnet Dengan Memanfaatkan Energi Pada Magnet Permanen Sebagai Penggeraknya. Institut Teknologi Sepuluh November. Febrian Dio Rhapsody, Eka Maulana, Argi Suwandi. 21. Rancang bangun Sepeda Statis Penghasil Energy Listrik Yang Ergonomis. Yogyakarta. Obil Parulian Siregar. 27. Desain Generator Magnet Permanen Untuk sepeda listrik. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 8