BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu 1. Tempat. Penelitian ini akan di lakukan di Kampus STIPAP Beberapa kegiatan penelitian yang dilakukan seperti diperlihatkan pada tabel 3.1. No Tabel 3.1. Kegiatan Penelitian. Lokasi Kegiatan Penelitian Keterangan 1 Desain kertas komposit 2 Pembuatan kertas Laboratorium Komputer Kampus STIPAP Desain dengan menggunakan Auto CAD 2. Waktu. Waktu pelaksanaan akan dimulai dari bulan Mei sampai akhir bulan Oktober tahun 2016. 3.2 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Eksperimen dan memakai 2 variabel sebagai desain penelitian yaitu, variabel tetap dan variabel bebas, dan melakukan pembuatan kertas sebanyak 7 kali dengan komposisi yang berbeda-beda. 19
3.2.1 Variabel Tetap Didalam penelitian ini ada beberapa benda dan prosedur yang masuk didalam Variabel tetap salah satunya ialah zat berunsur padat dan pedukung lainnya, berikut ini adalah klasifikasi variabel tetap: Tabel 3.2 Variabel Tetap Sampah koran Komposisi Batang Kelapa Sawit Saringan cacahan Kain belancu Lem Kayu Suhu pengeringan Volume Cetakan Lama Pengadukan Lama pengeringan Tekanan Hot Press Jumlah Pembuatan Kertas : 10% (P3) : 10% (P1), 30%(P2), 10%(P3), 20% (P4) : 90 mesh : Hanya pada Kertas 1 (K1) : 10% (P1) : 60 o C : 87,5 cm 3 : 5 menit : 20 Jam : 125 Psi : 7 kertas (K) 20
3.2.2 Desain Ukuran Kertas Ukuran kertas didesain berbentuk empat persegi panjang dengan dimensi Panjang = 35 cm Lebar = 25 cm dan Tinggi = 0.3 cm seperti yang terlihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Ukuran Paper 3.2.3. Variabel Tidak Tetap Variabel yang berubah-ubah dalam penelitian ini adalah: Tabel 3.3 Variabel Tidak Tetap (Variabel Bebas) Nama Keterangan Zat epoksi Setiap percobaan berubah Lem kayu Pada P2 s/d P4 menjadi variabel bebas Kecepatan Belender 200 s/d 400 rpm Pencampuran air - Pemakaian Aluminium Koil Sesuai keperluan Keterangan: P = Percobaan K= Kertas 21
3.3 Bahan dan Pralatan Penelitian Bahan yang akan digunakan untuk membuat kertas (pulp) adalah: a. Zat Epoksi Epoksi adalah suatu kopolimer, terbentuk dari dua bahan kimia yang berbeda. Ini disebut sebagai "resin" dan "pengeras". Resin ini terdiri dari monomer atau polimer rantai pendek dengan kelompok epoksida di kedua ujung. Dan juga bertujuan sebagai pengeras untuk menjadikan hasil kertas yang kuat dan alot. Dalam penelitian ini kami menggunakan zat epoksi yang terdapat didalam cat dinding. b. Lem Kayu Lem kayu adalah bahan lengket yang dapat merekatkan 2 benda atau lebih. Lem bisa dibuat dari bagian tumbuhan atau hewan, maupun bahan kimia dari minyak. Pada penelitian ini lem kayu digunakan sebagai pembantu atau penambah perekatan yang akan dicampurkan dengan zat epoksi. c. Air Pengertian aira dalah senyawa kimia yang merupakan hasil ikatan dari unsur hidrogen (H2) yang bersenyawa dengan unsur oksigen (O) dalam hal ini membentuk senyawa H2O.Air berfungsi yang berguna untuk melarut kan larutan. d. Batang Kelapa Sawit Batang kelapa sawit digunakan sebagai media utama bahan untuk pembuatan kertas, dalam penelitian ini peleburan menggunakan media kering dengan cara dikeringkan dioven lalu dibelender dan di ayak dengan saringan 90 mesh. Gambar 3.2. Batang Kelapa Sawit 22
e. Sampah Koran Digunakan sebagai filler dalam percampuran pada P3 yang bertujuan untuk mendapatkan komposisi pembuatan kertas, dan kertas yang menggunakan kertas koran terdapat pada kertas 6. Peralatan yang akan digunakan untuk membuat kertas (pulp) adalah: a. Timbangan Digital Berfungsi untuk menimbang sample dan mengetahui jumlah ssample sebelum di gunakan ke proses selanjutnya. b. Belender Berfungsi sebagai penghalus atau pembubur bahan atau sample agar sample halus dan mempermuda proses pencampuran. c. Kain blancu Berfungsi sebagai media pelapis agar bentuk kertas menjadi rapi dan bagus d. Saringan. Berfungsi sebagai alat penyaring bubur kertas dari kotoran agar mempermudakan proses pencampuran dan bertujuan untuk mengurangi kadar kotoran pada sample. Gambar 3.3. Saringan 23
e. Ember Berfungsi sebagai tempat wadah pencampuran antara bahan baku kertas dan zat perekat pada proses pembuatan kertas, dan di butuhkan ember yang lebar agar bisa memasukan Screen sablon dan cetakan kedalamnya. f. Screen Sablon Berfungsi sebagai saringan dan juga sebagai tempat pembentuk ukuran kertas yang di inginkan. Adapun ukuran Scren sablon yang kami pakai ialah 25x34, dan kain saring yang kami gunakan iyalah T120. Gambar 3.4. Screen Sablon g. Cetakan Cetakan atau lebih dikenal sebagai Frame berfungsi untuk memberi bentuk dan menahan aliran bentuk kertas agar kertas tidak berubah bentuk. Gambar 3.5. Cetakan (frame) 24
h. Rakel Rakel ialah alat yang berfungsi sebagai alat penggosokan dan pengelusan yang berfungsi untuk mempermuda pelepasan kertas dari screen sablon dan juga mengurangi kadar air pada kertas. Gambar 3.6 Rakel (penggosok) i. Aluminium Foil Aluminium Foil ialah paduan aluminium yang dipadukan menjadi lembaran tipis, berikut ialah kegunaan Aluminium Foil dalam penelitian ini ialah: 1. Sebagai pengganti media kain blancu apabila mengalami kegagalan. 2. Sebagai pelapis Screen Sablon. 3. Dan juga sebagai media tempat kertas dikeringkan. Gambar 3.7 Aluminium Foil 25
j. Hot Press Hot press ialah alat yang bertujuan untuk mendapat kan kerapan partikel dalam serat komposit. Fungsi dari alat Hot press : 1. Mendapatkan kerapatan partikel serat yang diinginkan. 2. Mendapatkan bentuk ketebalan kertas. 3. Membuat kualitas kertas lebih bagus. Gambar 3.8. Hot press 3.4 Tahapan Penelitian Dalam tahapan penelitian ini terbagi dalam 2 proses utama 1. Teknologi pengoalah Pulp. 2. Teknologi pengolahan kertas (paper). 3.4.1. Teknologi Pengolahan Batang Kelapa Sawit (pulp). Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun non kayu) melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semikimia, kimia). Prosedur pengolahan batang kelapa sawit menjadi produk kertas dilakukan dengan beberapa tahapan: 26
a. Pencacahan Batang kelapa sawit yang sudah di kumpulkan kemudian dicacah menggunakan alat pencacah seperti parang dan pisau, yang bertujuan untuk mendapatkan seratnya. b. Peleburan/penghalusan Stelah proses pencacahan dilalukan barulah proses peleburan/penghalusan dilakukan, dalam proses ini terdapat 2 tipe proses yang mana proses 1). Proses basah 2) proses kering: 1. Proses kering ialah prose dimana meleburkan batang kelapa sawit dengan cara pengeringan dengan dioven atau dijemur diterik matahari. 2. Proses basah ialah dimana meleburkan batang kelapa sawit dengan cara dipanaskan dengan air dan diberi tambahan bahan kimia seperti NaOH untuk meleburkannya. Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan proses kering dalam peleburan dan penghalusan batang kelapa sawit. c. Penimbangan Serat batang kelapa sawit yang sudah halus kemudian akan diletakan di atas timbangan digital untuk mengetahui jumlah sample serat yang akan digunakan.penimbangan juga dilakukan pada bahan-bahan lain sperti lem kayu, air, sampah koran dan zat epoksi. 3.4.2 Teknologi Pengolahan Kertas (Paper) a. Pencampuran Setelah proses penimbangan dilakukan,barulah dilanjutkan dengan proses pencampuran dimana semua bahan sperti serat batang kelapa sawit, lem kayu, air, sampah koran dan zat epoxy dicmasukan kedalam belender kemudian dimixing sampai semua bahan menjadi homogen. b. Penuangan Setelah pencampuran bahan sudah homogen, kemudian dilakukan proses penuangan diatas Screen sablon yang bagian atasnya sudah dilapisi dengan 27
Aluminium foil, penuangan harus dilaukan secara merata sehingga mengisi setiap sisi pada Screen sablon. c. Perataan Stelah adonan Pulp sudah dimasukan kedalam Screen sablon yang dilapisi dengan Aluminium foil, barulah dilakukan perataan dengan penggunakan alat yang berpermukaan rata dan halus, pertaan tersebut bertujuan untuk membuat adonan Pulp yang sudah homogen merata disetiap permukaan. Dalam proses perataan ini harus mengutamakan Estetika agar keindahan kertas menjadi sesuai yang diinginkan. d. Pengeringan Proses pengeringan dalam penelitian ini menggunakan oven dengan suhu 60 o C, dengan waktu pengeringan selama 20 jam. e. Pelepasan Setelah dilakukan pengeringan selama 20 jam, barulah kertas siap dilepaskan dari Aluminium foil, pelepasan kertas dari aluminium foil dilakukan dengan perlahan agar tidak merubah bentuk kertas, estetika sangat dibutuhkan dalam pelepasan Aluminium foil. f. Pengepresan Setelah Aluminium foil terlepas dari kertas, kemudian barulah proses pengepresan dapat dilakukan, pengepresan menggunakan alat Hot press yang bertekanan 125 Psi, yang betujuan untuk mendapatkan tebal kertas yang diinginkan. 28
3.5 Bagan Alur Penelitian Mulai Perumusan Masalah Studi Literatur Pengumpulan Data Persiapan Alat dan Bahan Pembuatan Kertas Perbandingan Komposisi Pengamatan Pembahasan Hasil Kesimpulan Selesai Gambar 3.9. Bagan Alur Penelitian 29
3.6 Jadwal Penelitian Jenis Kegiatan No 1 Pengajuan Proposal 2 Percobaan pembuatan kertas 3 Mengintifikasi masalah 4 Penyusunan Laporan 5 Revisi Laporan 6 Seminar 7 Analisa Hasil data Tabel 3.4 Jadwal Penelitian Bulan tahun 2016 April Mei Juni Juli Agust Sept Okt 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 30