Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah 2013 BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Geografi. Astronomi. Batas Wilayah. Cuaca

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar 3 Peta Lokasi Sub-sub DAS Keyang, Slahung, dan Tempuran.

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super "Solusi Quipper" F. JENIS TANAH DI INDONESIA

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

DAFTAR ISI. Daftar Tabel... iii. Daftar Gambar... ix

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

3. List Program Pertanyaan Untuk Ciri-Ciri Asal Terjadinya Tanah. 4. List Program Pertanyaan Untuk Ciri-Ciri Sifat Dan Bentuk Tanah

LEMBAR KERJA SISWA. No Jenis Tanah Jenis tanaman Pemanfaatannya

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI WILAYAH DAERAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PERENCANAAN 2.1. KONDISI GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

PENGEMBANGAN WILAYAH KKN KABUPATEN KARANGANYAR

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Umum

BAB III TINJAUAN WILAYAH

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di

BAHAN MUSRENBANG RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2015

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

BAB III PROFIL INSTITUSI MITRA A. GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH KABUPATEN KARANGANYAR.

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

LETAK GEOGRAFIS DAN KEADAAN ALAM

d. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali (Jateng)

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

BAB III TINJAUAN KAWASAN / WILAYAH

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Batuan beku Batuan sediment Batuan metamorf

KONDISI UMUM. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 12. Peta Adminstratif Kecamatan Beji, Kota Depok

Gambar 2. Lokasi Penelitian Bekas TPA Pasir Impun Secara Administratif (

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH PERENCANAAN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

GAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan

BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH

KONDISI UMUM LOKASI. Gambaran Umum Kabupaten Cirebon

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

BAB II DESKRIPSI DAERAH STUDI

Gambar 2 Peta administrasi DAS Cisadane segmen hulu.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Lahan Kesesuaian Tanaman Karet

KONDISI W I L A Y A H

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

BAB III PUSAT STUDI PENGEMBANGAN BELUT DI SLEMAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN KLATEN

KLASIFIKASI TANAH INDONESIA

BAB III TINJAUAN KAWASAN WILAYAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Letak, Batas, dan Luas Daerah Penelitian. Sungai Oyo. Dalam satuan koordinat Universal Transverse Mercator

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA BOGOR

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Secara Geografis Kota Depok terletak di antara Lintang

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

TASIKMALAYA 14 DESEMBER 2015

PROFIL SANITASI SAAT INI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pulau Panjang (310 ha), Pulau Rakata (1.400 ha) dan Pulau Anak Krakatau (320

KAJIAN HUBUNGAN SIFAT HUJAN DENGAN ALIRAN LANGSUNG DI SUB DAS TAPAN KARANGANYAR JAWA TENGAH :

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI

Seisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN SETELAH UTS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. pertemuan 3 (tiga) lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Euro-Asia di. tsunami, banjir, tanah longsor, dan lain sebagainya.

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. tersebut relatif tinggi dibandingkan daerah hilir dari DAS Ciliwung.

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KAJIAN KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS DI KABUPATEN KARANGANYAR, JAWA TENGAH. Sintha Prameswari Santosa

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Jumlah desa, dusun dan luas Kabupaten Bantul per kecamatan dapat

BAB II FAKTOR PENENTU KEPEKAAN TANAH TERHADAP LONGSOR DAN EROSI

14/06/2013. Tujuan Penelitian Menganalisis pengaruh faktor utama penyebab banjir Membuat Model Pengendalian Banjir Terpadu

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah saja, tetapi juga dari sektor privat. Dalam Undang-Undang No

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Profil Daerah 1. Letak Geografis Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kabupaten di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Karanganyar ± 77.378,64 ha terletak antara 110 0 40-110 0 70 Bujur Timur dan 7 0 28-7 0 46 Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Karanganyar dibatasi oleh : Sebelah Utara : Kabupaten Sragen Sebelah Selatan : Kabupaten Wonogiri dan Sukoharjo Sebelah Barat : Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali Sebelah Timur : Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi (Provinsi Jawa Timur) 2. Letak Administratif Kabupaten Karanganyar terdiri dari 17 Kecamatan meliputi 177 desa/kelurahan (15 kelurahan dan 162 desa). Desa/Kelurahan tersebut terdiri dari 1.091 dusun, 2.313 dukuh, 1.876 RW dan 6.358 RT (Badan Pusat Statistik, 2013). Kecamatan Jumapolo memiliki jumlah dusun terbanyak yakni 102 dusun, sedangkan jumlah dusun yang terkecil ada di Kecamatan Jenawi sebanyak 34 dusun. Sedangkan jumlah Dukuh terbanyak dimiliki oleh Karangpandan, Kerjo, dan Kecamatan Karanganyar, masing-masing sebanyak 197 dukuh, 193 dukuh, dan 191 dukuh, sedangkan kecamatan yang memiliki jumlah dukuh terkecil adalah Tawangmangu sebanyak 82 dukuh. I-1

Gambar 1.1. Peta Administratif Kabupaten Karanganyar 3. Luas Wilayah Luas wilayah Kabupaten Karanganyar adalah 77.378,6 Ha, yang terdiri atas luas tanah sawah 22.562,45 Ha dan luas tanah kering 54.816,19 Ha. Tanah sawah terdiri dari irigasi teknis 16.024,61 Ha, setengah teknis 4.395,06 Ha, dan tidak berpengairan 2.145,77 Ha. Sementara itu luas tanah untuk pekarangan/bangunan 20.981,09 Ha dan luas untuk tegalan/kebun 17.626,60 Ha. 4. Kondisi Topografi Ketinggian wilayah di Kabupaten Karanganyar antara 90-2.000 meter (rata-rata 511 m) di atas permukaan laut. Wilayah terendah berada di Kecamatan Jaten yang hanya 90 m sedangkan wilayah tertinggi berada di Kecamatan Tawangmangu yang mencapai 2000 m di atas permukaan laut. Ketinggian wilayah menurut kecamatan di Kabupaten Karanganyar dapat dilihat pada Gambar 1 (Karanganyar Dalam Angka, 2012). I-2

2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 terendah Tertinggi Rata-rata 1. Jatipuro 2. Jatiyoso 3. Jumapolo 4. Jumantono 5. Matesih 6. Tawangmangu 7. Ngargoyoso 8. Karangpandan 9. Karanganyar 10. Tasikmadu 11. Jaten 12. Colomadu 13. Gondangrejo 14. Kebakkramat 15. Mojogedang 16. Kerjo 17. Jenawi Gambar 1.2 Ketinggian Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Karanganyar Tahun 2012 5. Kondisi Geologi Kondisi Geologi secara umum di wilayah Kabupaten Karanganyar terdiri atas batuan hasil gunung api kwarter muda, pliestosen fasies sedimen, pliestosen fasies gunung api dan hasil gunung api kwarter tertua. Kondisi litologi Kabupaten Karanganyar secaraa garis besar dapat dikelompokkan dalam lima jenis tanah yaitu : a. Mediteran coklat, coklat tua, coklat kemerahan Tanah jenis ini mempunyai lapisan solum yang cukup tebal, yaitu antara 90-2000 cm, tetapi batas antara horison tidak begitu jelas. Warna tanah adalah coklat sampai merah, teksturnya agak bervariasi dari lempung sampai liat, dengan struktur gumpal sampai gumpal bersudut, sedangkan konsistennya adalah gembur sampai teguh. Kandungan bahan organik umumnya rendah sampai sangat rendah. Pada horison A atau lapisan tanah atas mengandung paling tinggi 3 Toftseksi tanah yang dicirikan dari nilai ph sekitar 6,0-7,5 adalah netral kadar unsur hara yang terkandung umumnya tinggi, tetapi tidak tergantungg kepada bahan induknya. I-3

b. Regosol Jenis tanah ini mempunyai sedikit atau belum banyak perkembangan profilnya. Tebal solum tidak melebihi 25 cm. tanah berwarna kelabu, coklat atau coklat kekuning-kuningan sampai keputih-putihan. Struktur lepas atau butir tunggal, sedang tekstur pasir sampai lempung berdebu, konsistensi lepas atau teguh dan keras atau pejal bila memadat. c. Aluvial kelabu dan kekelabuan Jenis tanah ini belum memiiiki perkembangan profil yang baik. Tanah berwarna kekelabu-kelabuan sampai kecoklat-coklatan. Tekstur pejal atau tanpa struktur, konsistensi keras waktu kering dan teguh waktu lembab. Kandungan unsur hara relatif kaya dan tergantung pada bahan induknya yang berasal dari bahan aluvial dan koluvial. Bahan organik umumnya rendah sampai rendah sekaii, reaksi tanah sangat bervariasi dari asam sampaiasi. Permeabilitas lambat, drainase sedang, cukup peka terhadap gejala erosi. d. Grumusol kelabu tua Jenis tanah ini mempunyai lapisan solum tanah yang agak dalam/tebal,antara 100-200 cm, berwarna kelabu sampai hitam, Tekstur lempung berliat sampai-sampai liat. Struktur tanah keras di lapangan atas, gumpal di bagian bawah, konsistensi teguh atau keras kalau kering. Kandungan bahan organik lapisan tanah atas umumnya rendah antara 1-3,5%, semakin kebawah semakin menurun. e. Aluvial Jenis tanah ini belum memiliki perkembangan profil yang baik. Tanah berwarna kekelabu-kelabuan, sampai kecoklat-coklatan. Tekstur pejal atau tanpa struktur konsistensi keras waktu kering dan teguh waktu lembab. Kandungan unsur hara relatif kaya dan tergantung pada bahan induknya yang berasal dari bahan aluvial dan koluvial. Bahan organik umumnya rendah sampai rendah sekali, reaksi tanah sangat bervariasi dari asam netral sampai basa I-4

Gambar 1.3. Peta Jenis Tanah Kabupaten Karanganyar Jenis tanah di Kabupaten Karanganyar antara lain : Tanah Latosol Terdapat di Kecamatan Jatipuro, Jatiyoso, jumapolo, Jumantono, Matesih, Tawangmangu, Ngargoyoso, Mojogedang, Kerjo dan Jenawi. Tanah Andosol Terdapat di Kecamatan Jatiyoso, Tawangmangu, Ngargoyoso dan Jenawi. Tanah Mediteran Terdapat di Kecamatan Matesih, Karangpandan, Karanganyar, Tasikmadu, Gondangrejo, Kebakkramat, Mojogedang dan Jenawi. Tanah Aluvial Terdapat di Kecamatan Jaten dan Kebakkramat. Tanah Grumosol Terdapat di Kecamatan Jaten, Gondangrejo dan Kebakkramat. Tanah Regosol Terdapat di Kecamatan Colomadu. Tanah Litosol Terdapat di Kecamatan Jenawi. I-5

6. Klimatologi Kabupaten Karanganyar termasuk beriklim tropis dengan musim hujan dan musim kemarau yang silih berganti sepanjang tahun. Temperatur udara di Kabupaten Karanganyar berkisar antara 22-31 C. Berdasarkan data dari 6 stasiun pengukur yang ada di Kabupaten Karanganyar, banyaknya hari hujan selama tahun 2012 adalah 116,6 hari dengan rata-rata curah hujan 5.965,9 mm, dimana curah hujan tertinggi terjadi pada Bulan Januari dan Maret. Sedangkan yang terendah pada Bulan Juli, dan Agustus. Gambar 1.4. Peta Curah Hujan Kabupaten Karanganyar 7. Hidrologi Kondisi Hidrologi Kabupaten Karanganyar memiliki berbagai sumber air yang disebabkan oleh karena terletak dikaki Gunung Lawu, dimana keadaan tanahnya makin ke barat semakin datar dan banyak sumber air yang berasal dari Gunung Lawu. I-6

Sungai yang ada sebanyak 27 buah, yang dikelompokkan ke dalam 6 (enam) Sub DAS, yaitu Sub DAS Keduang Hulu, Sub DAS Jlantah Walikan, Sub DAS Samin, Sub DAS Mungkung, Sub DAS Kenatan, dan Sub DAS Pepe. Tabel 1.1. Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Karanganyar (DAS Bengawan Solo) No Nama DAS Luas (Ha) Debit (M³/Detik) 1 Sub. DAS Kedaung 257 22,3 2 Sub. DAS Jlantah Walikan 11.564 3.332 3 Sub. DAS Samin 20.412 5.881 4 Sub. DAS Pepe 7.254 623 5 Sub. DAS Mungkung 31.129 2.571 6 Sub. DAS Kenatan 7.408 895 Sumber : RTRW Kabupaten Karanganyar,2013 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Sub Das Mungkung mempunyai luas jangkauan pengairan diwilayah Kabupaten karanganyar terbesar yaitu 31.129 Ha dan paling kecil adalah Sub Das Kedaung yang hanya mempunyai luas pengairan sebesar 257 Ha. Sungai yang melintasi Kabupaten Karanganyar sebanyak 27 sungai/anak sungai. Yang paling panjang adalah sungai/anak sungai Kumpul yang mempunyai jangkauan 43,50 Km dan yang paling pendek adalah sungai/anak sungai Platar dengan panjang hanya 3,50 Km. Untuk lengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. I-7

Tabel 1.2. Daftar Sungai yang Melintasi Kabupaten Karanganyar NO A. NAMA SUNGAI Sumberdaya Air Lintas Provinsi di Kabupaten Karanganyar PANJANG RUAS DI WILAYAH KAB. KRA (km) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. Bengawan Solo Jlantah Samin Gembong Bagor Gubug Babon Bayas Platar Plawan Ranjing Puru Kotong Dumpul Cebon Kenatan Sawur Sragen Jlamprang Walikan Cemoro Pepe Gede Kumpul 12,80 27,50 28,00 22,50 9,50 9,50 4,50 8,00 3,50 9,00 16,50 4,00 12,00 9,50 8,75 16,50 9,25 20,25 15,50 30,75 40,50 19,00 2,00 43,50 Sumberdaya Air Lintas Provinsi di Kabupaten Karanganyar 25. 26. 27. Siwaluh Jirak Jaten 31,50 10,80 7,80 Sumber : Dinas Pekerjaan umum Kab.Karanganyar, 2013 I-8

B. Isu-Isu Prioritas Pembangunan merupakan upaya untuk meningkatkan kondisi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat dengan mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam. Pengelolaan sumberdaya dapat dimulai dari kemampuan memelihara sumberdaya alam yang ada (air, udara, energi, tanah/lahan dan biota). Kemudian sumberdaya tersebut menjadi bahan baku ataupun tempat dimana pembangunan terjadi baik yang dilakukan pemerintah, swasta maupun masyarakat. Pembangunan yang baik akan memberikan manfaat maksimal dan menghasilkan sumberdaya yang tersisa minimal (sustainable development). Sebaliknya pembangunan yang buruk adalah pembangunan yang tidak efisien, tidak memberi manfaat banyak dan menghasilkan banyak masalah. Permasalahan-permasalahan lingkungan hidup di Kabupaten Karanganyar antara lain : Meningkatnya pencemaran air, dimana Limbah industri, pertanian, dan rumah tangga merupakan penyumbang pencemaran air. Semakin tingginya pencemaran limbah padat, dimana selain membebani pembuangan akhir sampah (TPA) namun sebagian besar sampah yang ada belum diolah dan dikelola secara sistematis, sekedar ditimbun sehingga mencemari tanah maupun air. Menurunnya kualitas udara perkotaan, semakin meningkatnya perindustrian dan penggunaan kendaraan bermotor sangat mempengaruhi kualitas udara, khususnya di wilayah perkotaan. Kurangnya kesadaran masyarakat umum akan pentingnya fungsi lingkungan dalam setiap usaha/kegiatan ekonomi atau pembangunan. I-9