POLA AKTIVITAS ORANGUTAN (Pongo abelii) DI KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER KETAMBE ACEH TENGGARA

dokumen-dokumen yang mirip
BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

POLA PENGGUNAAN WAKTU OLEH ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii, LESSON 1827) DI TAMAN MARGA SAWTA RAGUNAN RIZKI KURNIA TOHIR E

POLA PENGGUNAAN RUANG OLEH ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii, LESSON 1827) DI TAMAN MARGA SAWTA RAGUNAN RIZKI KURNIA TOHIR E

Aktivitas Harian Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) di Bali Safari and Marine Park, Gianyar

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

PENDUGAAN PRODUKTIVITAS POHON PAKAN ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii) PADA KAWASAN PPOS (PUSAT PENGAMATAN ORANGUTAN SUMATERA, BUKIT LAWANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERILAKU DAN PAKAN LUTUNG KELABU (Trachypithecus cristatus, Raffles 1812) DI HUTAN MANGROVE KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT PROVINSI SUMATERA UTARA

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2017

PENGELOLAAN ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii) SECARA EX-SITU, DI KEBUN BINATANG MEDAN DAN TAMAN HEWAN PEMATANG SIANTAR

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:

Aktivitas Harian Bekantan (Nasalis larvatus) di Cagar Alam Muara Kaman Sedulang, Kalimantan Timur

SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PERBURUAN DAN PERDAGANGAN ORANGUTAN (Pongo pygmaeus) DI DESA KEPARI KECAMATAN SUNGAI LAUR KABUPATEN KETAPANG

TINGKAH LAKU HARIAN KUSKUS BERUANG (Ailurops ursinus) DI CAGAR ALAM TANGKOKO BATU ANGUS

SEBARAN POHON PAKAN ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii. Lesson,1827.) MENGGUNAKAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Berkurangnya luas hutan (sekitar 2 (dua) juta hektar per tahun) berkaitan

I. PENDAHULUAN. Satwa liar merupakan salah satu sumber daya alam hayati yang mendukung

PERILAKU HARIAN ANAK GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumateranus) DI PUSAT KONSERVASI GAJAH TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS LAMPUNG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KEPADATAN INDIVIDU KLAMPIAU (Hylobates muelleri) DI JALUR INTERPRETASI BUKIT BAKA DALAM KAWASAN TAMAN NASIONAL BUKIT BAKA BUKIT RAYA KABUPATEN MELAWI

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi Area. Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) merupakan satu kesatuan

TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER SKRIPSI SANTY DARMA NATALIA PURBA MANAJEMEN HUTAN PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN

KORELASI FENOLOGI TIANG DAN POHON DENGAN JUMLAH SARANG ORANGUTAN ( Pongo abelii ) DI HUTAN SEKUNDER RESORT SEI BETUNG TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3

Aktivitas Harian Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) Di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor

I. PENDAHULUAN. Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 28 Januari 27 Februari 2015 bekerja sama

DAFTAR PUSTAKA. Alikodra, S. H Pengelolaan Satwa Liar Jilid I. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

MATERI DAN METODE. a b c Gambar 2. Jenis Lantai Kandang Kelinci a) Alas Kandang Bambu; b) Alas Kandang Sekam; c) Alas Kandang Kawat

BRIEF Volume 11 No. 05 Tahun 2017

KAJIAN KEBERADAAN TAPIR (Tapirus indicus) DI TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS BERDASARKAN JEBAKAN KAMERA. Surel :

KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes SPP) DALAM KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG SEMAHUNG DESA SAHAM KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 18 hari (waktu efektif) pada bulan Maret 2015

PERILAKU HARIAN ORANGUTAN (Pongo pygmaeus Linnaeus) DALAM KONSERVASI EX-SITU DI KEBUN BINATANG KASANG KULIM KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR RIAU

I. PENDAHULUAN. Siamang (Hylobates syndactylus) merupakan salah satu jenis primata penghuni

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. hewan langka yang terancam punah (IUCN Red List of Threatened

EKOLOGI, DISTRIBUSI dan KONSERVASI ORANGUTAN SUMATERA

PERILAKU DAN JELAJAH HARIAN ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelli Lesson, 1827) REHABILITAN DI KAWASAN CAGAR ALAM HUTAN PINUS JANTHO, ACEH BESAR ABSTRACT

KOMPOSISI DAN POTENSI KARBON TERSIMPAN PADA TEGAKAN DI HUTAN RESORT BUKIT LAWANG TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER TESIS. Oleh : S O I M I N

SMP NEGERI 3 MENGGALA

PEMETAAN SATWA MANGSA HARIMAU SUMATERA (Panthera tigris sumatrae) DI TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER (SPTN WILAYAH VI BESITANG)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

keadaan seimbang (Soerianegara dan Indrawan, 1998).

I. PENDAHULUAN. liar di alam, termasuk jenis primata. Antara tahun 1995 sampai dengan tahun

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di Indonesia dan 24 spesies diantaranya endemik di Indonesia (Unggar,

Kampus USU Medan 20155

I. PENDAHULUAN. Primata merupakan salah satu satwa yang memiliki peranan penting di alam

INVENTARISASI JENIS BURUNG PADA KOMPOSISI TINGKAT SEMAI, PANCANG DAN POHON DI HUTAN MANGROVE PULAU SEMBILAN

Tingkah Laku Harian Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) di Bali Safari and Marine Park, Gianyar

BAB I. PENDAHULUAN. bagi makhluk hidup. Keanekaragaman hayati dengan pengertian seperti itu

MODE LOKOMOSI PADA ORANGUTAN KALIMANTAN (Pongo pygmaeus Linn.) DI PUSAT PRIMATA SCHMUTZER, JAKARTA MUSHLIHATUN BAROYA

PERILAKU MAKAN DAN JENIS PAKAN ORANGUTAN(Pongo pygmaeus) DI YAYASAN INTERNATIONAL ANIMAL RESCUE INDONESIA (YIARI) KABUPATEN KETAPANG KALIMANTAN BARAT

NILAI EKONOMI PERDAGANGAN SATWA LIAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi dan Morfologi Orangutan. tetapi kedua spesies ini dapat dibedakan berdasarkan warna bulunnya

BAB I PENDAHULUAN. Kukang di Indonesia terdiri dari tiga spesies yaitu Nycticebus coucang

ANALISIS VEGETASI DAN PENDUGAAN CADANGAN KARBON DI KAWASAN HUTAN CAGAR ALAM LEMBAH HARAU KABUPATEN 50 KOTA SUMATERA BARAT

POPULASI BEKANTAN Nasalis larvatus, WURM DI KAWASAN HUTAN SUNGAI KEPULUK DESA PEMATANG GADUNG KABUPATEN KETAPANG KALIMANTAN BARAT

AKTIVITAS POLA MAKAN DAN PEMILIHAN PAKAN PADA LUTUNG KELABU BETINA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Strategi Adaptasi Macaca nigra (Desmarest, 1822) Melalui Perilaku Makan di Pusat Primata Schmutzer, Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta

PENGENALAN KUCING CONGKOK (Prionailurus bengalensis) BERDASARKAN JEBAKAN KAMERA di TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS (TNWK)

Tingkah Laku Owa Jawa (Hylobates moloch) di Fasilitas Penangkaran Pusat Studi Satwa Primata, Institut Pertanian Bogor

Jurnal Sylva Lestari ISSN Vol. 1 No. 1. September 2013 (17 22)

Keanekaragaman Jenis dan Pola Distribusi Nepenthes spp di Gunung Semahung Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. Siamang yang ditemukan di Sumatera, Indonesia adalah H. syndactylus, di

Evaluasi Tatalaksana Pemeliharaan dan Tingkah Laku Sosial Macaca di Taman Marga Satwa Tandurusa Kecamatan Aertembaga Kota Bitung Sulawesi Utara

PENGAMATAN KEBERADAAN BADAK SUMATERA (Dicerorhinus sumatrensis) DI KUTAI BARAT DAN MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR. Indonesia-Program Kutai Barat

STUDI PERILAKU MENYIMPANG ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii) BETINA DEWASA SEMI LIAR DI BUKIT LAWANG TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER SUMATERA UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Arthropoda merupakan filum terbesar dalam dunia Animalia yang mencakup serangga, laba-laba, udang,

BAB I. PENDAHULUAN. beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya,

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.2

WANDA KUSWANDA, S.HUT, MSC

I. PENDAHULUAN. Kawasan lahan basah Bujung Raman yang terletak di Kampung Bujung Dewa

KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes spp) KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG DESA KAMPUNG BARU KECAMATAN KUBU KABUPATEN KUBU RAYA

BAB I PENDAHULUAN. endemik pulau Jawa yang dilindungi (Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 Tahun

MENGENAL BEBERAPA PRIMATA DI PROPINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM. Edy Hendras Wahyono

JUMLAH INDIVIDU DAN KELOMPOK BEKANTAN (Nasalis larvatus, Wurmb) Di TAMAN NASIONAL DANAU SENTARUM KABUPATEN KAPUAS HULU

PERILAKU HARIAN SIAMANG (Symphalangus syndactylus) di BALI ZOO PARK, DESA BATUAN, GIANYAR, BALI

HABITAT DAN POPULASI OWA JAWA (Hylobates moloch Audebert, 1797) DI TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO JAWA BARAT FEBRIANY ISKANDAR

PENDUGAAN CADANGAN KARBON TUMBUHAN BAWAH PADA KEMIRINGAN LAHAN YANG BERBEDA DI HUTAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KABUPATEN KARO SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Burung merupakan salah satu jenis satwa liar yang banyak dimanfaatkan oleh

PENDUGAAN PRODUKTIVITAS POHON PAKAN ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii) PADA KAWASAN PPOS (PUSAT PENGAMATAN ORANGUTAN SUMATERA), BUKIT LAWANG

PENDAHULUAN Latar Belakang

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.1

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci : kuntul kecil, pulau serangan, aktivitas harian, habitat, Bali

I. PENDAHULUAN. margasatwa, kawasan pelestarian alam seperti taman nasional, taman wisata alam,

BAB I PENDAHULUAN. rapat dan menutup areal yang cukup luas. Sesuai dengan UU No. 41 Tahun

NILAI EKONOMI DAN POLA SEBARAN AREN

Transkripsi:

Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 3, No. 2, Ed. September 2015, Hal. 133-137 POLA AKTIVITAS ORANGUTAN (Pongo abelii) DI KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER KETAMBE ACEH TENGGARA 1 Afkar dan 2 Nadia Aldyza 1,2 Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Gunung Leuser Email: afkar.peusangan@gmail.com ABSTRAK Penelitian dilakukan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Ketambe, Aceh Tenggara, pada bulan Januari 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola aktivitas dan aktivitas dominan orangutan (Pongo abelii) di kawasan Taman Nasional Tenggara. Pengambilan data orangutan menggunakan Focal Animal Sampling Method dan pencatatan data menggunakan One Zero Sampling Method. Dari hasil penelitian ditemukan 3 ekor orangutan ( Pongo abelii), dan didapatkan aktivitas orangutan (Pongo abelii) makan 13%, bergerak 4%, duduk 21%, berdiri 5%, tidur, mencari kutu 4%, berayun 7%, bergantung di pohon 21%, bermain, mencari makan 25%, menyusui dan berguling. Berdasarkan aktivitas tersebut, aktivitas yang paling dominan dilakukan oleh Pongo abelii di kawasan Taman Nasional Tenggara adalah mencari makan. Kata Kunci: Aktivitas, Orangutan (Pongo abelii), Taman Nasional Gunung Leuser ABSTRACT The study was conducted in the area of Gunung Leuser National Park Ketambe, Southeast Aceh, in January 2016. This study aimed (1) to find out the activity patterns of orangutan (Pongo abelii), and (2) to determine the dominant activities of orangutan (Pongo abelii) in Gunung Leuser National Parks Ketambe Southeast Aceh district. The data were collected by using Focal Animal Sampling Method and recording of data using One Zero Sampling Method. The research found that there were three orangutans (Pongo abelii), and the activities of orangutan (Pongo abelii) were eating 13 %, moving 4 %, sitting 21 %, standing 5 %, sleeping 0 %, looking for lice 4 %, swinging 7 %, hanging in tree 21 %, playing 0 %, feeding 25 %, breast-feeding and rolling 0 % 0 %. Based on these activities, the most dominant activity carried out by Pongo abelii in the Gunung Leuser National Park Ketambe Southeast Aceh Regency was foraging. Keywords: Activity, Orangutan (Pongo abelii), Gunung Leuser National Park PENDAHULUAN aman Nasional Gunung Leuser (TNGL) terletak di Desa Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara. TNGL ini mengambil nama dari Gunung Leuser dan pada Tahun 1981 menyandang dua status berskala global yaitu sebagai Cagar Biosfer dan Tahun 2004 dinobatkan sebagai Warisan Dunia yang disahkan oleh UNESCO. TNGL adalah Taman terbesar di Indonesia dan salah satu kawasan pelestarian alam memiliki luas sekitar ±1.094.692 Hektar[1]. Orangutan yang terdapat di Pulau Sumatera adalah Pongo abelii dan di Kalimantan adalah Pongo pgymaeus [2]. Daftar International Union Concervation of Nature (IUCN) terdapat ±8 orangutan telah hilang dan punah. Apabila status orangutan ini dibiarkan, maka dalam waktu ±10-20 tahun ke depan orangutan akan mengalami kepunahan, oleh sebab itu berbagai strategi dilakukan untuk program perlindungan orangutan. IUCN (2007) menyatakan bahwa status orangutan sebagai critically endangered species atau satwa yang tergolong punah [2]. Murti (2007) juga menyatakan bahwa kerusakan habitat dan perburuan orangutan secara liar dapat menyebabkan populasi orangutan mengalami kepunahan [3]. Kawasan Gunung Leuser merupakan salah satu kawasan yang masih dihuni oleh orangutan [133]

(Pongo abelii). Secara umum, untuk mendukung kehidupan orangutan diperlukan satu kawasan habitat yang dapat menjamin kehidupannya untuk survival dan bereproduksi. Banyak kegagalan dalam pengelolaan satwa liar maupun orangutan, disebabkan karena kurang perhatian dalam memperbaiki keadaan habitat. Orangutan diperkirakan mempergunakan ruang antara 35-6 dari luas habitatnya [4]. Aktivitas orangutan mempunyai hubungan erat terhadap hutan, terutama habitatnya untuk memenuhi kebutuhan makanan dan tempat berlindung. Orangutan ( Pongo abelii) juga sering berpindah tempat bersarang antara satu pohon ke pohon yang lain. Satwa liar maupun orangutan dan tumbuh-tumbuhan sangat erat hubungannya. Beberapa satwa liar mempunyai peranan dalam penyerbukan bunga, penyebaran dan perkecambahan, dan prosesproses lainnya. Banyak biji-biji yang tidak bisa berkecambah apabila tidak dibawa dan dijatuhkan pada tempat yang cocok ataupun melalui saluran usus satwa liar [5]. Hal ini menunjukkan bahwa flora dan fauna hutan telah berkembang membentuk suatu hubungan yang saling terkait dan saling mempengaruhi. Jika habitat mampu memenuhi kebutuhan satwa, maka aktivitas satwa juga mengalami peningkatan. Penelitian ini merupakan studi awal mengenai observasi pola aktivitas orangutan (Pongo abelii) di kawasan Taman Nasional Tenggara, sebagai salah satu contoh upaya pelestarian in-situ bagi orangutan. Pengetahuan ekologi orangutan yang terkait dengan data kualitatif dan kuantitatif terhadap pola aktivitas orangutan ( Pongo abelii) masih terbatas karena menemukan orangutan yang liar masih sulit dilakukan. Maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola aktivitas Orangutan (Pongo abelii), dan mengetahui aktivitas Orangutan ( Pongo abelii) yang dominan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian pola aktivitas orangutan (Pongo abelii) dilakukan di Kawasan Taman Nasional Tenggara. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016. Alat dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peralatan pengambilan data orangutan ( Pongo abelii) dan peralatan dokumenter kegiatan penelitian. Alat dan bahan yang digunakan disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Alat dan Bahan yang Digunakan pada Penelitian No. Alat dan Bahan Kegunaan 1. Teropong binokuler Untuk mengamati pola aktivitas Orangutan (Pongo abelii). 2. Lembar observasi Untuk mencatat hasil pengamatan 3. Stopwatch Sebagai alat pengukur waktu selama pengamatan berlangsung 4. Kamera digital Sebagai alat dokumentasi 5. Orangutan (Pongo abelii) Sebagai objek pengamatan Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengambilan data orangutan ( Pongo abelii) adalah Focal Animal Sampling Method [7]. Pencatatan data dilakukan dengan One Zero Sampling Method. Nilai 1 diberikan apabila terjadi aktivitas, dan nilai 0 diberikan apabila tidak terjadi aktivitas [8]. Observasi dilakukan mulai pukul 09.00 Wib sampai dengan pukul 17.00 Wib dengan interval waktu pengamatan 15 menit. [134]

Afkar, dkk Analisis Data Data dianalisis dengan menggunakan perhitungan persentase aktivitas (Martin dan Batesson, 1988) yang formulanya sebagai berikut : Persentase aktivitas = (A/B) x 10 Keterangan: A = Frekuensi aktivitas yang diamati dalam perlakuan. B = Total frekuensi seluruh aktivitas yang diamati [8]. Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel, gambar dan diagram tentang aktivitas orangutan ( Pongo abelii) di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Aktivitas Orangutan (Pongo abelii) Hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan 3 ekor orangutan ( Pongo abelii) di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Ketambe, Aceh Tenggara. Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat beberapa aktivitas yang dilakukan oleh Pongo abelii. Aktivitas orangutan ( Pongo abelii) di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Pola Aktivitas Orangutan (Pongo abelii) di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Ketambe, Aceh Tenggara No. Aktivitas Frekuensi Aktivitas 1. Makan 7 2. Bergerak 2 3. Duduk 12 4. Berdiri 3 5. Tidur 0 6. Mencari kutu (Grooming) 2 7. Berayun 4 8. Bergantung di pohon 12 9. Bermain 0 10. Mencari makan 14 11. Menyusui 0 12. Berguling 0 Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa dari 12 aktivitas yang diamati, hanya 8 aktivitas yang dilakukan oleh Orangutan ( Pongo abelii). Aktivitas yang dilakukan yaitu makan, bergerak, duduk, berdiri, mencari kutu, berayun, bergantung di pohon dan mencari makan, sedangkan aktivitas yang tidak terjadi pada saat pengamatan yaitu tidur, bermain, menyusui dan berguling. Aktivitas duduk dan tidur merupakan kondisi orangutan dalam melakukan istirahat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Zhou et al (2007) bahwa aktivitas istirahat merupakan suatu keadaan individu yang tidak aktif yang meliputi duduk, tidur atau berbaring [8]. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Ketambe, Aceh Tenggara, terdapat aktivitas Orangutan (Pongo abelii) makan 13%, bergerak 4%, duduk 21%, berdiri 5%, tidur, mencari kutu 4%, berayun 7%, bergantung di pohon 21%, bermain, mencari makan 25%, menyusui dan berguling (Gambar 1).Pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa aktivitas tertinggi yang dilakukan oleh orangutan (Pongo [135]

abelii) adalah mencari makan. Aktivitas tersebut terjadi pada saat orangutan berayun dari satu pohon ke pohon lainnya, atau bergantung di pohon untuk memetik buah-buahan, pucuk daun muda atau kulit kayu. Menurut Manori et al (2014) aktivitas mencari makan merupakan aktivitas pada saat individu menuju ke arah mangsa dan menangkap dengan kedua tangannya. Aktivitas ini diikuti dengan aktivitas tertinggi kedua yaitu bergantung di pohon dan duduk [9]. Aktivitas duduk dapat disimpulkan sebagai aktivitas istirahat orangutan dan juga aktivitas makan. Berdasarkan hasil pengamatan, orangutan ( Pongo abelii) juga melakukan aktivitas makan pada saat duduk di dahan pohon.aktivitas makan merupakan aktivitas tertinggi ketiga yang dilakukan oleh Pongo abelii. Aktivitas ini dapat terjadi ketika orangutan telah berhasil menemukan makanan. Pada saat pengamatan, orangutan juga melakukan aktivitas makan pada saat sedang bergantung di pohon. Menurut Galdikas (1986), aktivitas makan merupakan salah satu kegiatan utama orangutan untuk mencari, mendapatkan, mengunyah dan menelan makanan [10]. Menyusui Berguling Makan 13% Bergerak 4% Bermain Mencari makan 25% Bergantung di pohon 21% Duduk 21% Berayun 7% Tidur Mencari kutu (Grooming) 4% Berdiri 5% Gambar 1. Frekuensi Aktivitas Orangutan ( Pongo abelii) di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Ketambe, Aceh Tenggara Aktivitas yang tidak terjadi pada saat pengamatan yaitu tidur, bermain, menyusui dan berguling. Pada saat pengamatan, aktivitas bermain dan berguling tidak terjadi karena hanya 3 individu saja yang ditemukan dan ketiganya berada dalam jarak yang berjauhan sehingga tidak menimbulkan aktivitas bermain atau sosial dengan orangutan lainnya. KESIMPULAN Simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1. Pola aktivitas orangutan ( Pongo abelii) yang terdapat di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara adalah makan 13%, bergerak 4%, duduk 21%, berdiri 5%, tidur, mencari kutu 4%, berayun 7%, bergantung di pohon 21%, bermain, mencari makan 25%, menyusui dan berguling. 2. Aktivitas orangutan ( Pongo abelii) yang dominan di kawasan Taman Nasional Tenggara adalah mencari makan. [136]

DAFTAR PUSTAKA [1] Djufri. 2014. Hutan Sebagai Sumber Keanekaragaman Hayati Dan Laboratorium Alam Dalam Kaitannya Dengan Implementasi Kurikulum 2013. (Prosiding). FKIP UNSYIAH. Banda Aceh. [2] IUCN. 2007. IUCN Red List of Threatened Species. IUCN Gland, Switzerland. (http://www.iucnredlist.org). (diakses 4 April 2016). [3] Murti, D. B. 2007. Adaptasi Orangutan: Studi Primatologi mengenai Adaptasi Orangutan Menyangkut Masalah Perilaku Lokomosi dan Perilaku Sosial di Kebun Binatang Surabaya. Skripsi. Universitas Airlangga. http://adln.lib.unair.ac.id/go (diakses 10 April 2016). [4] Wanda, K., Satyawan P. 2012. Seleksi tipe habitat orangutan Sumatera ( Pongo abelii lesson 1827) Di cagar alam sipirok, Sumatera Utara ( selection of habitat types by Sumatran orangutan (Pongo abelii Lesson 1827) In Sipirok Nature Reserve, North Sumatra). [5] Rangkuti, R., Pindi, P., Siti, L., 2015. Pola Aktivitas Orangutan Sumatera ( Pongo abelii) Pada Struktur dan Komposisi Vegetasi Hutan di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera Taman Nasional Gunung Leuser ( Activity pattern of Sumatran Orangutan (Pongo abelii) in the Structure and Composition of Forest Vegetation in Sumatran Orangutan Observation Center Gunung Leuser National Park. Kehutanan-USU. Medan. [6] Fachrul, M. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta. [7] Martin, P., dan P. Bateson. 1988. Measuring Behavior, An Introduction Guide. 2 nd Edition. Cambridge University Press. Cambridge. [8] Zhou, Q., F. Wei, C. Huang, M. Li, B. Rend an B. Luo. 2007. Seasonal Variation in the activity budgets of Trachypithecus francoisi in the Nonggang Nature Reserve, China. International Journal of Primatology. 28: 657-671. [9] Manori, O. S. F., E. de Queljo., Saroyo., P. Siahaan. 2014. Pola Aktivitas Harian Tangkasi ( Tarsius spectrum) di Taman Marga Satwa Naemundung Kota Bitung. Jurnal MIPA UNSRAT Online. 3(2): 125-128. [10] Galdikas, B. M. F. 1986. Adaptasi orangutan di Suaka Tanjung Putting Kalimantan Tengah. Universitas Indonesia Press. Jakarta. 137