PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

dokumen-dokumen yang mirip
PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

NASKAH PUBLIKASI MUATAN DAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Paskibra di SMA Negeri 1 Sragen) NASKAH PUBLIKASI

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MEMBANGUN JIWA PERSATUAN DAN KESATUAN (Studi Kasus Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN NILAI DEMOKRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENANAMAN KARAKTER PATRIOTISME PADA SISWA TUNAGRAHITA (Studi Kasus di SMPLB Bina Karya Insani Cangakan Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014)

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

NASKAH PUBLIKASI EKA MARTININGSIH SRI RAHAYU A PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KETAATAN HUKUM. pada Buku PKn Kelas VII Karangan Sugeng Priyanto, dkk dan NASKAH PUBLIKASI

PELAYANAN HAK MENDAPATKAN PENDIDIKAN PADA SISWA KURANG MAMPU (Studi Kasus Pelaksanaan Program Sintawati di SMA Negeri 1 Gondang Kabupaten Sragen

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MORAL SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA DALAM ETIKA PROFESI GURU DI SMP NEGERI 2 BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA SYAIR LAGU PERJUANGAN INDONESIA

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjan S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

EDY NOVIYANTO A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan BAB I

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA KELAS X/C

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: FELLA ULYA FAHMA A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

Diajukan Oleh DIAN KUSUMA IKA NURSANTI A

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ketidak-konsistenan antara pendidikan dan keberhasilan kehidupan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Beberapa kesimpulan menjawab rumusan masalah tentang pemahaman nilai

IMPLEMENTASI BUKU GURU SEBAGAI ACUAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

(Analisis Isi 2014/2015) persyaratan. Sarjana S-1. Diajukan Oleh: A

PENANAMAN KARAKTER KEJUJURAN PADA ANAK USIA DINI (Studi Kasus di Desa Cemeng Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen) NASKAH PUBLIKASI

KURIKULUM Kompetensi Dasar. Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Untuk KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research),

ANALISIS PERILAKU SISWA SMP DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KELIMA DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Di SMP Negeri 3 Sawit Boyolali)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. oleh tiap-tiap individu sebagai warga negara. Karena itu, apakah negara tersebut

IMPLEMENTASI HAK ANAK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kota Layak Anak Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN

BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali)

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME MELALUI TOKOH WAYANG BIMA PADA CERITA BRONTOYUDHO DALAM LAKON DURYUDONO GUGUR

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

IMPLEMENTASI KARAKTER RELIGIUS PADA ANAK KELUARGA PERANGKAT DESA (STUDI KASUS DI DESA WONOREJO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO)

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN DISIPLIN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR

IMPLEMENTASI KARAKTER GOTONG ROYONG DAN PEDULI SOSIAL DALAM KERJA BAKTI MINGGUAN

PELESTARIAN BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DI KALANGAN SISWA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan.

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan. Alasan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. yang mempengaruhi kehidupan manusia. Di dalam proses pembelajaran, guru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap warga negara Indonesia hendaknya memiliki sikap dan perilaku untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013

C. Peran Tokoh Perumus UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kota Surakarta. Alasan

PERAN KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA SD NEGERI JETISKARANGPUNG 1 KALIJAMBE TAHUN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016.

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI LEARNING STARTS WITH A QUESTION

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

STUDI TENTANG KINERJA PENGADILAN NEGERI DALAM MENYELESAIKAN KASUS SENGKETA TANAH WARISAN. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2011)

PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka beberapa hal. yang dapat disimpulkan di antaranya adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan metode kualitatif. Penelitian deskriptif (descriptive research)

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM PENYELESAIAN TUGAS-TUGAS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PERANAN GERAKAN PRAMUKA DALAM MENANAMKAN SIKAP SOSIAL PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI SURAKARTA II TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODOLOGI PENELITIN. Hulonthalangi. Penetapan lokasi penelitian karena secara geografis mudah dijangkau

ASPEK KERJA KERAS DAN SOLIDARITAS SOSIAL WANITA TANI. (Studi Kasus pada Kelompok Wanita Tani Mekar Sari di Desa Jurang Jero

IMPLEMENTASI PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN MANDIRI DALAM EKSTRAKURIKULER TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

Transkripsi:

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Oleh: SUHENI INDRIANI A220090060 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

PERSETUJUAN NASKAH PUBLIKASI PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGA NEGARAAN (Studi Kasus Di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013) Yang disiapkan dan disusun oleh: Suheni Indriani A.220090060 Telah Disetujui untuk Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikaan Program Studi Pendidikan Kewarganegaraaan Pembimbing Prof. Dr. Bambang Sumardjoko NIK. 131470269

ABSTRAK PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013) Suheni Indriani, A220090060, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman nilai-nilai nasionalisme pada siswa kelas VII, mendeskripsikan usaha penanaman nilai-nilai nasionalisme yang dilakukan guru melalui proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VII, mendeskripsikan partisipasi dalam penanaman nilai-nilai nasionalisme melalui proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VII, dan menggambarkan pelaksanaan penanaman nilai-nilai nasionalisme melalui proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VII MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013. Metode penelitian ini yaitu studi kasus, karena penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dari suatu peristiwa dalam suatu kelompok. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan mengkaji dokumen / arsip. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Pemahaman nilai-nilai nasionalisme pada siswa kelas VII sudah baik, terlihat dari siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas sudah senantiasa mengamalkan nilai-nilai nasionalisme, 2) Usaha penanaman nilai-nilai nasionalisme yang dilakukan guru melalui proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VII yaitu guru selalu mengecek kelengkapan buku paket dan tugas siswa sebelum memulai pembelajaran, guru selalu memberi kesempatan siswa untuk bertanya, dan guru memotivasi siswa untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan serta mencintai kebudayaan / produk asli dalam negeri, 3) Partisipasi dalam penanaman nilai-nilai nasionalisme melalui proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VII yaitu, siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan upacara dan pramuka, 4) Pelaksanaan penanaman nilai-nilai nasionalisme melalui proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VII MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013 yaitu, tercermin pada keinginan menjadi warga negara yang baik, setia terhadap negara, menghormati negara dalam keadaan apapun, dan senantiasa mencintai negara. Nilai-nilai nasionalisme tersebut diimplementasikan dalam proses pembelajaran di kelas, interaksi siswa dengan siswa dan siswa dengan guru baik di dalam maupun di luar kelas. Kata kunci: penanaman nilai, nasionalisme, pembelajaran PKn.

Pendahuluan Krisis identitas nasionalisme di negara kita pada era global ini, maka kiranya sudah sangat mendesak bagaimana mewujudkan identitas nasional dan nasionalisme dapat ditanamkan kepada para siswa sebagai warga negara yang dapat dihandalkan bagi bangsa dan negara dimasa depan. Nasionalisme sebagai salah satu paham untuk mengingatkan generasi muda akan kegigihan usaha para pejuang Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Jasa para pahlawan memang harus dikenang, namun dikenang saja tidaklah cukup. Karena perjuangan belumlah selesai, para pahlawan bangsa yang telah gugur tentu akan bangga bila perjuangan mereka diteruskan oleh generasi saat ini. Agar dapat meneruskan perjuangan mereka, generasi muda harus meneladani sikap nasionalisme mereka dalam kehidupan sehari-hari. Penanaman nilai-nilai nasionalisme, salah satunya melalui lembaga pendidikan formal seperti sekolah. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial kultur, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Materi-materi yang terdapat dalam kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan diantaranya meliputi: Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi pertama. Materi tersebut diharapkan mampu memberikan kesadaran nilai-nilai nasionalisme dalam diri siswa untuk mematuhi peraturan yang berlaku. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Nasionalisme merupakan salah satu materi Pendidikan Kewarganegaraan, sebagai sarana untuk memberikan penanaman nilai-nilai nasionalisme sejak dini terhadap siswa-siswi di sekolah. Penanaman nilai-nilai nasionalisme pada siswa di sekolah dimaksudkan untuk menciptakan generasi penerus yang sadar akan rasa nasionalisme. Pendidikan Kewarganegaraan sebagaimana amanat kurikulum harus menghasilkan perubahan perilaku yang lebih matang secara psikologis dan sosiokultural, khususnya sebagai warga negara yang sadar hak dan kewajibannya sebagaimana yang diamanatkan konstitusi. Berdasarkan latar belakang di atas maka dilakukan penelitian untuk mengetahui

Penanaman Nilai-nilai Nasionalisme melalui Pembelajara Pendidikan Kewarganegaraan di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013. Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan pemahaman nilai-nilai nasionalisme pada siswa kelas VII MTs Negeri Surakarta II tahun 2013. 2. Untuk mendeskripsikan usaha penanaman nilai-nilai nasionalisme yang dilakukan guru melalui proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VII MTs Negeri Surakarta II tahun 2013. 3. Untuk mendeskripsikan partisipasi siswa dalam penanaman nilai-nilai nasionalisme melalui proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada kelas VII MTs Negeri Surakarta II tahun 2013. 4. Untuk menggambarkan pelaksanaan penanaman nilai-nilai nasionalisme melalui proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VII MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013. Metode Penelitian Tempat penelitian ini adalah MTs Negeri Surakarta II. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan, sejak persiapan sampai dengan penulisan laporan penelitian. Secara keseluruhan dilakukan selama kurang lebih lima bulan, yaitu sejak bulan Januari 2013 sampai dengan Mei 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif karena analisis datanya nonstatistik dan mempertimbangkan asumsi atau pendapat orang lain yang disebut sebagai narasumber. Menurut Sukmadinata (2009:53-60), penelitian kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis, fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, orang secara individual maupun kelompok, sedangkan penelitian kuantitatif ialah penelitian yang objek-objeknya berupa angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol. Strategi penelitian ini adalah penelitian kualitatif interaktif dengan metode studi kasus, karena penelitian ini bertujuan untuk mengungkap keadaan dari suatu peristiwa dalam suatu kelompok. Juga menggunakan sumber data berupa buku dalam bentuk dokumen.

Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah MTs Negeri Surakarta II, guru Pendidikan Kewarganegaraan kelas VII MTs Negeri Surakarta II, dan siswa kelas VII MTs Negeri Surakarta II. Sumber data meliputi narasumber atau informan, peristiwa, aktivitas, perilaku, tempat atau lokasi, benda, gambar, rekaman, arsip, dan dokumen. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa informasi tentang Penanaman Nilai-nilai Nasionalisme melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik interaktif yang meliputi teknik mencatat dokumen / arsip, observasi tak berperan, mencatat, wawancara. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi: 1. Wawancara. Menurut Sutopo, 2006: 67-68) wawancara adalah proses pengumpulan data dengan cara lisan terhadap narasumber atau informan. Wawancara digunakan untuk memperoleh data dari kelompok tokoh, data yang dimaksud yaitu mengenai hasil penanaman nilai-nilai nasionalisme terhadap siswa. Wawancara dilakukan terhadap guru Pendidikan Kewarganegaraan dan siswa yang dianggap memiliki kapasitas mengenai permasalahan yang akan diungkap. 2. Observasi. Menurut Sukmadinata (2009: 220) mendefinisikan observasi sebagai suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Pengertian lain ialah cara yang digunakan untuk menggali data dengan mengamati suatu peristiwa, aktivitas, perilaku, tempat atau lokasi, dan benda. Observasi dilakukan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas VII A dan lingkungan MTs Negeri Surakarta II. Kisi-kisi observasi meliputi kegiatan guru, sekolah, dan kepala sekolah serta sasaran dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang terkait dengan penanaman nilai-nilai nasionalisme yang berlangsung di MTs Negeri Surakarta II, khususnya kelas VII. 3. Mengkaji dokumen dan arsip. Menurut Sutopo (2006:81) yang dimaksud mengkaji dokumen dan arsip ialah teknik untuk menemukan beragam hal yang sesuai dengan kebutuhan dengan cara mengkaji sumber data dalam

bentuk tulisan maupun gambar-gambar. Kisi-kisi berupa indikator untuk melihat materi nilai-nilai nasionalisme dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan kelas VII dengan materi pendidikan nilai-nilai nasionalisme yang ada dalam kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006: 160). Adapun langkah-langkah analisis data menurut Miles dan Huberman (1992:15-19) adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data di lokasi penelitian dengan melakukan observasi, wawancara mendalam dan mencatat dokumen dengan menentukan strategi pengumpulan data yang dipandang tepat dan untuk menentukan fokus serta pendalaman data pada proses pengumpulan data berikutnya. 2. Reduksi data, yaitu sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dari lapangan. Proses reduksi data akan terus berlangsung hingga laporan akhir penelitian lengkap dapat tersusun. 3. Penyajian data, merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi lengkap yang selanjutnya memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian data disusun berdasarkan pokok-pokok yang terdapat dalam reduksi data dan disajikan dengan menggunakan kalimat dan bahasa peneliti yang merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis, sehingga bila dibaca akan mudah dipahami. 4. Penarikan kesimpulan dan verifikasi, merupakan pernyataan-pernyataan ketika proses pengumpulan data sudah berakhir. Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar dipertanggungjawabkan. Verifikasi dapat berupa kegiatan pengembangan ketelitian.

Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Pemahaman Nilai-nilai Nasionalisme pada Siswa Kelas VII MTs Negeri Surakarta II Hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap Drs. Hanafi selaku kepala Madrasah, Dra. Dyah Kusharini selaku guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, dan beberapa siswa kelas VII mengenai pemahaman nilai-nilai nasionalisme dapat disimpulkan bahwa pemahaman nilai-nilai nasionalisme pada siswa kelas VII MTs Negeri Surakarta II sudah cukup baik. Menyadari bahwa nilai nasionalisme sangat penting untuk ditanamkan dan dikembangkan pada diri siswa maka usaha dari pihak sekolah melalui internal tidak hanya pada saat upacara bendera saja. Para guru saat proses belajar mengajar juga sering menyisipkan hal-hal yang terkait dengan nilai nasionalisme kepada para siswa, dan mengingatkan bahwa nilai nasionalisme sangat penting untuk dipahami tapi juga harus diterapkan pada kegiatan sehari-hari. Diharapkan pemahaman nilainilai nasionalisme siswa yang cukup baik dapat mengembangkan sikap nasionalisme para siswa. 2. Usaha Penanaman Nilai-nilai Nasionalisme yang Dilakukan Guru melalui Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas VII MTs Negeri Surakarta II Usaha penanaman nilai-nilai nasionalisme yang dilakukan guru melalui proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berlangsung dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari usaha yang dilakukan oleh Dra. Dyah Kusharini, selaku guru Pendidikan Kewarganegaraan, cara yang sering dilakukan ketika memulai proses pembelajaran di kelas mengajarkan pada siswa untuk bersikap jujur dan disiplin tinggi. Sebelum memulai proses pembelajaran di kelas guru membiasakan mengecek buku paket dan tugas para siswa dibawa atau tidak, hal ini dimaksudkan guru agar siswa memiliki sikap disiplin dan kejujuran yang baik setiap mengikuti proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Cara-cara kecil seperti mengajarkan sikap jujur dan disiplin tinggi pada siswa sejak dini, agar siswa bisa memiliki nilai nasionalisme dan menjadi warga negara yang baik serta melindungi negaranya.

3. Partisipasi Siswa dalam Penanaman Nilai-nilai Nasionalisme melalui Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Kelas VII MTs Negeri Surakarta II. Partisipasi penanaman nilai-nilai nasionalisme yang dilakukan murid melalui proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berlangsung dengan baik. Partisipasi siswa dalam menanamkan nilai nasionalisme rasa hormat untuk menghormati negaranya dalam keadaan apapun yaitu dengan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan, selalu menghormati gurunya, dan selalu menghormati antara teman meski ada perbedaan pendapat didalamnya. Partisipasi lain yang dilakukan siswa yaitu dengan mencintai identitas nasional, seperti dengan menempelkan lambang Burung Garuda, Pancasila di ruang kelas, serta menempelkan gambar-gambar pahlawan nasional dengan harapan siswa-siswa memiliki semangat tinggi untuk belajar agar dewasa nanti bisa menjadi orang cerdas dan mampu meneruskan perjuangan para pahlawan nasional terdahulu. Sedangkan partisipasi siswa untuk nilai nasionalisme rasa cinta terhadap negaranya yaitu siswa mengikuti proses pembelajaran dengan serius dan rajin agar dewasa nanti berguna bagi bangsa dan negara. Partisipasi lainnya yang dilakukan siswa dalam menanamkan nilai nasionalisme rasa cinta terhadap negaranya yaitu mengikuti kegiatan upacara hari senin dengan hikmat dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan dengan serius. 4. Pelaksanaan Penanaman Nilai-nilai Nasionalisme melalui Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas VII MTs Negeri Surakarta II Pelaksanaan penanaman nilai-nilai nasionalisme di MTs Negeri Surakarta II dilaksanakan dalam proses kegiatan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dikelas. Selain diterapkan dalam kegiatan pembelajaran, penanaman nilai nasionalisme juga diterapkan diluar kegiatan pembelajaran, yaitu kepramukaan, pelaksanaan upacara bendera karena dalam kegiatan upacara bendera, empat pilar kebangsaan sudah termuat di dalamnya mulai dari pembacaan teks pancasila, pembukaan UUD 1945, pengibaran bendera merah putih, menyanyikan lagu

kebangsaan Indonesia, serta mengingat jasa para pahlawan yang gugur demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Kesimpulan Penanaman nilai-nilai nasionalisme melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegara pada Siswa Kelas VII MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013, dapat disimpulkan sebagaimana uraian berikut: 1. Pemahaman nilai-nilai nasionalisme pada siswa kelas VII MTs Negeri Surakarta II dilihat dari setiap indikator meliputi keinginan, rasa loyal, rasa hormat, dan rasa cinta terhadap negaranya, sudah baik terlihat dari keinginan siswa rela berkorban demi bangsa dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan cara membuang sampah pada tempatnya, siswa menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar baik, siswa mencintai identitas nasional negara Indonesia, dan siswa senang mengikuti upacara bendera dengan tertib dan hikmat. 2. Usaha penanaman nilai-nilai nasionalisme yang dilakukan guru melalui proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegara pada siswa kelas VII MTs Negeri Surakarta II yaitu terlihat dari pada proses pembelajaran guru mengajarkan siswa untuk bersikap jujur dan disiplin tinggi dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Kewarganegara, guru selalu memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya atas materi yang belum bisa dipahami, Rasa hormat tercermin dalam proses pembelajaran guru memotivasi siswa untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dengan saling meghormati dengan yang lain, dan rasa cinta dari seseorang kepada negaranya terlihat pada saat pembelajaran guru selalu memberi motivasi dan mengigatkan pada siswa untuk mencintai kebudayaan dan produk asli dalam negeri. 3. Partisipasi siswa dalam penanaman nilai-nilai nasionalisme melalui proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegara pada kelas VII MTs Negeri Surakarta II yaitu dari indikator keinginan terlihat dari siswa aktif bertanya, menyampaikan pendapat, menanggapi pada waktu teman presentasi dengan menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar. Indikator rasa loyal

terlihat tercermin dari siswa dengan jiwa pemberani aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, indikator rasa hormat tercermin dari siswa meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan, selalu menghormati guru, dan saling menghormati antara teman, meski ada perbedaan pendapat didalamnya, dan indikator rasa cinta dari seseorang kepada negaranya terlihat dari siswa, mengikuti proses pembelajaran dengan serius dan rajin agar dewasa nanti berguna bagi bangsa dan negara. 4. Pelaksanaan penanaman nilai-nilai nasionalisme melalui proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegarapada siswa kelas VII MTs Negeri Surakarta II. Dari indikator keinginan tercermin dari siswa yang dapat dipercaya atas tindakan dan pekerjaan yang diperintah oleh guru untuk mengikuti proses pembelajaran dengan kejujuran dan kedisiplinan yang baik, indikator rasa loyal terlihat dari siswa berusaha untuk berani bertanya kepada guru atas materi yang belum dipahami, selain itu siswa juga memiliki jiwa toleransi yang baik dan selalu menghargai perbedaan. Indikator rasa hormat tercermin dari siswa mendapat kesempatan dari guru untuk mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab, serta selalu menghormati teman yang sedang berbicara dan mengutarakan pendapat, dan untuk indicator rasa cinta dari seseorang kepada negaranya tercermin dari guru selalu mengigatkan dan mengajak anak-anak untuk mencintai kebudayaan nasional dan prosuk asli dalam negeri.

Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Miles, Mathew B dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif (Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru). Jakarta: Universitas Indonesia (UI- Press). Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Kerjasama UI dan Remaja Rosdakarya. Sutopo. 2006. Metodelogi Penelitian Kualitatif (Dasar Teori dan Terapannya Dalam Penelitian Edisi 2). Surakaarta: Universitas Sebelas Maret.