BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, penggunaan

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Teknologi komputer dapat di gunakan sebagi alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

I. PENDAHULUAN. Produktif atau Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang bertujuan. kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. dibuka secara elektronik melalui komputer sesuai dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik serta psikologis siswa (Peraturan Pemerintah, 2005).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 5 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan

I. PENDAHULUAN. tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Achmad Munib, 2004:34). Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang kepada suatu organisasi tingkah laku yang lebih tinggi berarti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah REZA FAUZI, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam. menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran

I. PENDAHULUAN. alam, meliputi segala akibat dan dampak terhadap kehidupan. Ilmu tersebut selalu

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pera Agustiyani Rahayu, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan teknologi telah mempengaruhi keberadaan media

I. PENDAHULUAN. Pelajaran fisika telah diperkenalkan kepada siswa di Sekolah Dasar (SD) dan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Widhi Anugrah Sukma Gemilang, 2013

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN SISTEM OPERASI KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TUTORIAL INTERAKTIF OPERASI BILANGAN DAN PENGENALAN GERBANG LOGIKA DASAR PADA MATA KULIAH DASAR TEKNIK DIGITAL MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan IPS merupakan penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MEDIA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV BERBASIS MULTIMEDIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju mengubah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. komponen, antara lain: siswa, guru, kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. abstrak melalui ceramah dan ilustrasi melalui gambar di papan tulis. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dasar memegang peran penting dalam usaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan peneliti sajikan pada bab ini adalah latar belakang masalah, identifikasi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan Undang-Undang Dasar RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional, lembaga pendidikan

Media Pembelajaran Teori Organisasi Umum Berbasis Multimedia (Studi Kasus STMIK Duta Bangsa Surakarta)

2015 PENERAPAN MOD EL MEANINGFUL INSTRUCTIONAL D ESIGN BERBANTUKAN MULTIMED IA GAME UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN BASIS D ATA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini. berkembang sangat pesat terutama dalam bidang pendidikan.

MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS MODEL ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUCTURED QUERY LANGUANGE (SQL)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikanadalah masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang

Pengembangan Sistem Visualisasi Pembelajaran Matematika Berbasis Multimedia Bagi Siswa SD

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL BOOK DENGAN KVISOFT FLIPBOOK MAKER

BAB I PENDAHULUAN. diberikan kepada siswa di semua jenjang pendidikan. Siswa dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenjang sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam proses pembelajaran (Hayati, 2016). sebagai pesan, sumber belajar sebagai sumber pesan, media pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak siswa yang menganggap., bahwa matematika itu adalah mata pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini, disebabkan kesulitan siswa dalam memahami apa yang disampaikan oleh guru, walaupun pada waktu proses pembelajaran siswa sudah berusaha keras untuk memperhatikan, tentu saja hal itu sangat menyulitkan para guru untuk mengajar. Sekuat apa pun guru berusaha menjelaskan., tetap saja pada umumnya siswa belum mampu untuk mencapai kompetensi dari tujuan pembelajaran yang ditetapkan, karena sudah dari awal para siswa kurang meminati matematika karena sulitnya materi yang perlu dipahami. Peran matematika sangat penting bagi para siswa., Hal ini sesuai pernyataan Suherman (2001: 58) bahwa, Matematika di sekolah berperan dalam melatih siswa berpikir logis, kritis dan praktis, serta bersikap positif dan berjiwa kreatif. Menyikapi hal tersebut maka seorang guru yang profesional haruslah kreatif dalam proses pembelajaran dikelas, agar mata pelajaran matematika yang selama ini dibenci atau kurang diminat itu dapat menjadi mata pelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka proses pembelajaran pada satuan pendidikan haruslah diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang 1

2 cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa (Peraturan Pemerintah No.19, 2005:Bab IV pasal 19 ayat 1). Dalam era perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi & Seni (IPTEKS) yang sekarang sudah sangat maju, profesionalisme guru dalam menyampaikan informasi (transfer knowledge) kepada siswa tidaklah cukup hanya dengan cara berbicara atau berceramah didepan kelas, tetapi guru sebaiknya harus mampu mengemas bentuk informasi itu ke dalam bentuk yang lebih menarik agar minat belajar siswa dapat lebih ditingkatkan. Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan saat ini memiliki peran dan posisi penting dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Januszweski & Molenda (2008: 1) mendefinisikan teknologi pendidikan sebagai suatu studi dan praktek etis yang memfasilitasi belajar, meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan dan mengelola proses-proses serta sumber teknologi yang sesuai. Hal ini mengindikasikan tujuan utama teknologi pendidikan (membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran). Sejalan dengan hal tersebut, maka pendidikan yang sekarang ini haruslah mengarah pada pemanfaatan teknologi., salah satu perwujudannya dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi atau pembelajaran berbantuan komputer (CAI). Dalam proses pembelajaran, pemilihan dan penggunaan media yang tepat diharapkan dapat berpengaruh terhadap pembelajaran yang dialami siswa dalam tujuan tercapainya kompetensi yang diharapkan dari siswa.

3 Salah satu media pembelajaran yang diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang menarik dan kondusif yaitu, dengan penggunaan bahan ajar teknologi audio visual atau salah satunya buku digital atau Buku Sekolah Elektronik (BSE)/e-book, tapi kali ini peneliti akan mengembangkan BSE tersebut dengan mengintegrasikan konten multimedia kedalam BSE tersebut, dengan istilah Multimedia Flipbook. Multimedia Flipbook merupakan bentuk penyajian bahan belajar mandiri yang disusun secara sistematis kedalam unit pembelajaran terkecil, untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang disajikan kedalam format digital yang didalamnya terdapat unsur multimedia, dan navigasi yang membuat pengguna lebih interaktif dengan media. Dengan adanya buku elektronik yang bersifat flipbook, dimana dalam proses penyampaian informasinya melibatkan tampilan audio visual seperti text, audio, video, grafis dan animasi, serta program tersebut pemakaiannya mudah dipahami dan diharapkan dapat dijadikan media pembelajaran yang baik. Sebagai tambahan, penggunaan multimedia flipbook juga dapat meningkatkan minat belajar siswa dan juga dapat mempengaruhi prestasi atau hasil belajar siswa (Ramdania, 2013) dan meningkatkan pemahaman dan meningkatkan pencapaian hasil belajar (Nazeri, 2013) hal yang sama dengan Vaughan (2008: 7) yang menyebutkan bahwa multimedia yang digunakan harus menyatukan antara siswa dengan materi pelajaran yang diberikan yang bearti multimedia flipbook yang di kembangkan telah dapat mengatasi rasa kebosanan siswa..

4 Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan peneliti di Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Ngawi, diketahui bahwa para siswa pada saat proses pembelajaran, minat belajar matematika rendah, dilihat dari sikap siswa yang kurang perhatian terhadap proses pembelajaran mata pelajaran matematika. Selain itu, prestasi belajar yang rendah, nilai rata-rata pada mata pelajaran matematika pun masih rendah dilihat dari laporan nilai tugas-tugas yang diberikan guru. Padahal fasilitas belajar sudah memadai karena sekolah tersebut telah memiliki sarana prasarana yang cukup lengkap seperti laboratorium komputer. Laboratorium komputer di sekolah tersebut memiliki 20 unit komputer yang dilengkapi dengan koneksi internet, yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran. Namun kenyataannya, guru tidak memanfaatkan laboratorium komputer sebagai sarana penunjang proses pembelajaran dan hanya menggunakan buku teks dan lembar kerja siswa (LKS) sebagai sarana penunjang proses pembelajaran. Selama pembelajaran berlangsung, masih terpusat pada guru (teacher centered) seperti penggunaan metode ceramah, dan tidak menggunakan fasilitas pembelajaran yang lebih berimplikasi pada minat belajar siswa, seperti pembelajaran yang menggunakan bantuan komputer (CAI) sebagai bagian dari teknologi pendidikan. Hal ini tentu saja dapat menimbulkan kejenuhan siswa dalam belajar, yang mengakibatkan minat pembelajaran menjadi rendah sesuai hasil dokumen hasil belajar siswa. Peneliti juga memperoleh pernyataan yang disampaikan guru melalui wawancara, yaitu guru belum memiliki kompetensi yang lebih untuk

5 memanfaatkan aplikasi komputer yang ada dalam hal mengembangkan pembelajaran berbantuan komputer. Padahal di sekolah tersebut sudah tersedia komputer yang semestinya tidak hanya digunakan dalam mata pelajaran bersifat praktik pembelajaran saja, tetapi guru juga dapat memanfaatkan program yang ada untuk melakukan proses belajar mengajar. Hal ini di karenakan kurangnya pemahaman guru dalam mengembangkan multimedia flipbook sesuai dengan kebutuhan siswa yang tertuju pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu guru juga belum menggunakan aplikasi Kvisoft Flipbook Maker Pro 4 untuk membuat suatu pembelajaran berbantuan komputer yang baru, khususnya pada mata pelajaran matematika masih menggunakan metode ceramah, buku teks dan lembar kerja siswa (LKS). Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti ingin mengembangkan bahan ajar multimedia flipbook dengan menggunakan aplikasi Kvisoft Flipbook Maker Pro 4 pada mata pelajaran matematika. Peneliti berharap proses pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Kvisoft Flipbook Maker Pro 4 dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi pembelajaran, sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Selain itu penelitian dan pengembangan ini dapat berkontribusi dalam pendidikan, yaitu dapat membuka wawasan baru dalam dunia pendidikan yang memberikan kemudahan siswa untuk belajar dengan menggunakan teknologi. Berdasarkan fenomena tersebut peneliti tertarik untuk membahas Matematika dalam Multimedia Flipbook: Kreatifitas Guru dalam Pengembangan Media

6 Pembelajaran Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Ngawi. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pembelajaran Matematika di SD Muhamadiyah 1 Ngawi? 2. Bagaimana proses pengembangan media ajar berbasis multimedia flipbook untuk mata pelajaran Matematika di SD Muhamadiyah 1 Ngawi? 3. Bagaimana efektivitas penggunaan media ajar berbasis multimedia flipbook pada mata pelajaran Matematika di SD Muhamadiyah 1 Ngawi? C. Tujuan Pengembangan Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang dicapai adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pembelajaran Matematika kelas V di SD Muhamadiyah 1 Ngawi 2. Untuk menghasilkan produk multimedia Flipbook untuk mata pelajaran Matematika kelas V di SD Muhamadiyah 1 Ngawi 3. Untuk menguji efektivitas penggunaan multimedia Flipbook dalam meningkatkan minat pada mata pelajaran Matematika kelas V di SD Muhamadiyah 1 Ngawi

7 D. Pentingnya Pengembangan Hasil pengembangan ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Secara teoritis a. Menjadi kajian dan bahan acuan dalam mengembangkan bahan ajar multimedia flipbook, dan sebagai upaya untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. b. Menjadi referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian terkait pengembangan media pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran matematika. 2. Secara praktis a. Guru, dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar padamata pelajaran matematika di SD Muhamadiyah 1 Ngawi agar lebih menarik, interaktif, efektif dan efisien. Selain itu, pengembangan ini dapat dijadikan wacana untuk menambah wawasan, pengetahuan serta pemikiran bagi semua guru dalam mengajar, membimbing dan membina siswa. b. Siswa, dapat meningkatkan minat belajar dan hasil belajar. c. Bagi sekolah, yaitu dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran matematika, meningkatkan ketuntasan belajar dan tingkat kenaikan kelas.

8 d. Peneliti, memberikan pengalaman praktis dalam mengembangkan, menerapkan, dan memanfaatkan multimedia flipbook dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang di dapat dari bangku kuliah. E. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan Adapun spesifikasi produk yang dikembangkan sebagai berikut. 1. Aplikasi yang digunakan adalah Kvisoft Flipbook Maker Pro 4., dengan membuat suatu rangkaian materi pengukuran pada mata pelajaran matematika sekolah dasar yang sesuai dengan silabus. 2. Materi pelajaran yang dikembangkan adalah pada kelas V semester genap yaitu Pengukuran. 3. Bentuk produk yang dibuat adalah multimedia flipbook yang dikemas dalam bentuk program (.swf) yang bisa di instal dan di uninstal yang mana didalamnya mencakup materi, animasi, suara, gambar, video dan tombol navigasi yang interaktif sehingga bisa digunakan siswa secara mandiri. F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan Asumsi penelitian ini adalah pengembangan multimedia flipbook akan menumbuhkan minat atau semangat belajar siswa melalui mata pelajaran matematika kelas V di SD Muhamadiyah 1 Ngawi yang dikemas dalam file digital (komputerisasi), dengan menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker pro 4 dapat menjadi salah satu alternatif media belajar bagi siswa.

9 Produk ini dikembangkan dengan Aplikasi Flipbook Maker Pro 4, dan pada Aplikasi Kvisoft Flipbook Maker Pro 4 mempunyai keterbatasan seperti Penggunaan harus di install, Tidak ada hiperlink untuk evaluasi dan Memerlukan perencanaan yang matang dan waktu yang lama dalam memodifikasi media dan untuk spesifikasi penggunaan computer yaitu OS Windows 7 64 Bit, Prosessor Dual Core, RAM 1 GB, Dari keterbatasan aplikasi yang digunakan untuk pengembangan maka peneliti hanya mengembangkan satu materi yaitu materi Pengukuran pada kelas V SD. I. Definisi Istilah 1. Pengembangan ialah penggunaan ilmu atau pengetahuan teknis dalam rangka memproduksi bahan baru atau peralatan, produk, dan jasa yang ditingkatkan secara subtansial untuk proses atau sistem baru, sebelum dimulainya produksi komersial atau untuk meningkatkan secara subtansial apa yang sudah diproduksi atau digunakan. 2. Matematika berasal dari bahasa atin, manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari, sedangkan dalam bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran 3. Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang

10 siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh-contohnya. (Sadiman, 2010:6) 4. Media Pembelajran merupakan semua alat bantu yang dipakai dalam proses pembelajaran, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber atau guru kepada penerima dalam hal ini peserta didik dan memungkinkan komunikasi antara guru dan siswa dapat berlangsung dengan baik. Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vector atau bipmap), grafik, suara, animasi, video, interaksi, dan lain-lain yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan ke publik. 5. E-book atau disebut juga buku digital merupakan sebuah publikasi yang terdiri dari teks, gambar, maupun suara dan dipublikasikan dalam bentuk digital yang dapat dibaca di komputer maupun perangkat elektronik lainnya. Buku digital biasanya merupakan versi elektronik dari buku cetak, namun tidak jarang pula sebuah buku hanya diterbitkan dalam bentuk digital tanpa versi cetak. 6. Flipbook atau Flipping Book memiliki arti buku yang membalik. Istilah Flipbook diambil dari sebuah mainan anak-anak yang berisi serangkaian gambar yang berbeda-beda, jika dibuka dari halaman yang satu ke halaman lain akan memperlihatkan bahwa gambar-gambar tersebut seakan-akan bergerak. 7. Kvisoft Flipbook Maker adalah jenis perangkat lunak profesi halaman flip untuk mengkonversi file PDF ke halaman-balik publikasi digital. Halaman

11 fungsi pengeditan kuat memungkinkan untuk menanamkan video, image, audio, hyperlink, hotspot dan objek multimedia lebih ke output membalikbalik halaman. Membuat halaman multimedia membalik buku membuat begitu mudah dengan software ini. 8. Minat adalah suatu gejala psikis berupa perhatian, rasa senang, ketertarikan, keingintahuan dan kecenderungan untuk memperhatikan suatu objek untuk mengetahui karena pentingnya nilai dari suatu objek tersebut tanpa adanya paksaan.