PELATIHAN APLIKASI SOFTWARE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED UNTUK PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSKESMAS DI GIANYAR ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WANGAYA KOTA DENPASAR TAHUN 2016 NI LUH ODELLIA PITAYUSA

PELATIHAN UNIT COST SEBAGAI DASAR PENETPAN TARIF BAGI BIDAN PRAKTEK SWASTA DI WILAYAH KELURAHAN PENATIH,DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. prasarana UPT Kesmas Tegallalang I telah dilengkapi dengan Poskesdes, Pusling,

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Gambaran perencanaan kebutuhan tenaga dokter umum dan dokter gigi

UNIVERSITAS UDAYANA. Oleh: Ni Putu Dewi Tata Arini NIM : PROGRAM STUDI KESEHATANMASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN KESIAPAN UNIT PELAKSANA TEKNIS KESEHATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN GIANYAR DALAM MENGHADAPI AKREDITASI TAHUN 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Tenaga Kesehatan. Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dikutip oleh Adisasmito

MODEL PERENCANAAN TENAGA KERJA LAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE WORKLOAD INDICATOR OF STAFFING NEED

ABSTRACT ROLE OF OPERATIONAL AUDIT TO INCREASE EFFECTIVENESS HEALTH SERVICES IN EMERGENCY ROOM AT SANTO BORROMEUS HOSPITAL BANDUNG

GAMBARAN PELAKSANAAN RUJUKAN RAWAT JALAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PUSKESMAS SE-KABUPATEN TABANAN TAHUN 2015

GAMBARAN PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL OLEH BALIAN DI WILAYAH KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS MENGWI II KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016

UNIVERSITAS UDAYANA ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN TABANAN TAHUN 2016 NI LUH INTEN LESTARI

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai. Dalam meningkatkan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam upaya pemenuhan tuntutan kesehatan. Salah satu indikator

PENGARUH SERVICE EXCELLENCE TRAINING BAGI STAF ADMINISTRASI BAAK POLITEKNIK X TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HARAPAN BUNDA DENPASAR TAHUN 2015

PELATIHAN BASIC COURSE COMMUNITY MENTAL HEATLH NURSING BAGI PERAWAT PUSKESMAS DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI. Oleh: ROHMAT DWI ROMADHONI UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT SURABAYA 2015

UNIVERSITAS UDAYANA ANALISIS KEBUTUHAN PEGAWAI PADA URUSAN UMUM, KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN DI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR NI WAYAN TIRTAYANI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan

LAPORAN WORKSHOP REGIONAL PASIEN STANDAR KEDOKTERAN WILAYAH I KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA FARMASI BERDASARKAN BEBAN KERJA DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT INDERA PROVINSI BALI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang atau individu mampu untuk hidup produktif dalam segi

EFEKTIFITAS PELATIHAN PATIENT SAFETY DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BIDAN DI RAWAT INAP PUSKESMAS TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

SUCI ARSITA SARI. R

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai tenaga kerja atau yang melakukan pekerjaan (Sudayat, 2009).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Metode Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN DI AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN ACEH SELATAN

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN PEMANFAATAN PELAYANAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DAN JAMINAN

BAB I PENDAHULUAN. letaknya berada paling dekat ditengah-tengah masyarakat dan mudah. yang bersifat menyeluruh atau yang disebut dengan Comprehensive

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS LAPANGAN KELUARGA BERENCANA DI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TRAINING NEEDS ASSESSMENT KEPALA PUSKESMAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EFEKTIFITAS PELATIHAN PENCEGAHAN GIZI BURUK BALITA PADA PEER EDUCATOR UNTUK MENINGKATAN PENGETAHUAN KELOMPOK DASAWISMA DI PUSKESMAS BATURRADEN I.

BAB I PENDAHULUAN. oleh kualitas dari sumber daya manusia yang dimiliki oleh rumah sakit bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pada saat ini berkat perkembangan ilmu dan teknologi juga kehidupan

The applicability of VCT information card during outreach works of clients of female sex workers in Denpasar Bali Indonesia

DAFTAR ISI BAB II KAJIAN TEORI TENTANG KECEMASAN SISWA MENGHADAPI UJIAN DAN TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIS DALAM KONSELING BEHAVIORAL...

UNIVERSITAS UDAYANA PERSEPSI IBU TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II DENPASAR BARAT TAHUN 2015

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tingkat penerapan PHBS

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) padabayi

BAB I PENDAHULUAN. (GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

Tin Herniyani, SE, MM

Definisi Sistem Suartini Bambang Kesatuan yang terdiri dari elemen-elemen yang berkaitan untuk berinteraksi satu sama lain dalam rangka menciptakan ha

PESAN POKOK LAYANAN HIV & AIDS YANG KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNG- AN (LKB): PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT SIPIL

ABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 4-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan pula kinerja dan daya hasil organisasi, sehingga dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pelayanan kesehatan paling dasar dan sebagai ujung tombak


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil pembangunan kesehatan saat ini adalah derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat secara bermakna, namun

BAB I PENDAHULUAN. strategi pengembangan sumber daya manusia. Sumber daya manusia atau yang sering

Kata Kunci: Kualitas, Pelayanan Obat, Assurance

Komentar dan Rekomendasi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Dasar-dasar atau prinsip pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah nilai

Tin Herniyani, SE, MM

MODEL KELAS IBU HAMIL UNTUK PEMETAAN RISIKO KEHAMILAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI PERSALINAN

LAPORAN WORKSHOP NASIONAL STANDARD SETTING KEDOKTERAN GIGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan salah satu institusi pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di suatu

DEKONSENTRASI & DANA ALOKASI KHUSUS: STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

TESIS. Oleh KATHERINE EMILY PANGGABEAN /IKM

EVALUATING TRAINING PROGRAM

BEBAN KERJA, KAPASITAS KERJA DAN PRODUKTIVITAS KERJA. Oleh: ENI MAHAWATI, SKM, M.KES

LAPORAN PENELITIAN PEMULA STUDI DESKRIPTIF TENTANG SEBARAN DAN PELAYANAN KEFARMASIAN OLEH APOTEKER DI PUSKESMAS DI PROVINSI JAWA TIMUR

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA DIPLOMA III KEPERAWATAN TERHADAP METODE BIMBINGAN KLINIK DI INSTALASI RAWAT INAP RSD dr. SOEBANDI JEMBER TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya makanan yang sempurna dan

ABSTRAK. RickyRicardo Nalley ( ); Pembimbing Utama: Evi Yuniawati, dr., MKM

Efektifitas Pendampingan Klinis Dalam Peningkatan Mutu Pelayanan Maternal dan Neonatal di 6 RSUD Nusa Tenggara Timur

BAB I PENDAHULUAN. fungsional terdepan sesuai dengan keputusan MENKES No. 128/ MENKES/ SK/ II/ 2004/ tanggal 10 Februari 2004 tentang kebijakan dasar

PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS DENGAN METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED (WISN) DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA

UNIVERSTAS UDAYANA PERSEPSI MASYARAKAT BANJAR KEDATON KELOD DESA KESIMAN PETILAN DENPASAR TIMUR MENGENAI PEMANTAU JENTIK TAHUN 2016 I G.A.

ARTIKEL ILMIAH PROGRAM PPM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. anak di negara sedang berkembang. Menurut WHO (2009) diare adalah suatu keadaan

PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP N 4 PACITAN

PERAN KADER KESEHATAN MASYARAKAT TERHADAPOPTIMALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDUDI PUSKESMAS BUKIT KAPUR KOTA DUMAI.

1. Pendahuluan ANALISIS PENGARUH TINGKAT EFISIENSI TENAGA KESEHATAN TERHADAP ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS (TB) PARU DI GORONTALO

Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN :

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT BERDASARKAN WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BALI ROYAL TAHUN

DEKONSENTRASI & DANA ALOKASI KHUSUS: STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

PENDAMPINGAN PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA. Jurusan Akuntansi-Fakultas Ekonomi 2

BAB I PENDAHULUAN. berdampak terhadap pelayanan kesehatan, dimana dimasa lalu pelayanan. diharapkan terjadi penekanan / penurunan insiden.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

MONITORING KINERJA DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN PERAWAT MELAKSANAKAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Workload Analysis of Doctors at Puskesmas Using Workload Indicators of Staffing Need in Denpasar

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes MODUL MATERI INTI. 6 AKREDITASI INSTITUSI DAN PROGRAM KESEHATAN

Transkripsi:

JURNAL UDAYANA MENGABDI, VOLUME 15 NOMOR 3, SEPTEMBER 2016 PELATIHAN APLIKASI SOFTWARE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED UNTUK PERENCANAAN SUMBER DAYA N. M. S. Nopiyani 1, P. P. Januraga 2, P. Muliawan 3, I K. Suarjana 4 ABSTRAK Pengabdian masyarakat berupa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan staf Dinkes dan Puskesmas di Gianyar dalam merencanakan kebutuhan SDM dengan metode WISN. Pelatihan WISN diselenggarakan pada tanggal 12 Juni 2015 di Gedung PSKM FK Unud. Sebelum pelatihan dimulai, dilakukan instalasi software WISN pada seluruh laptop peserta. Kegiatan pelatihan terdiri dari pemberian materi, diskusi, serta praktik penggunaan software WISN. Untuk evaluasi, seluruh peserta diminta untuk mengisi kuesioner pre dan post test. Nilai pre dan post test dianalisis secara statistik dengan uji t dua sampel berpasangan untuk melihat ada tidaknya perbedaan pengetahuan. Pelatihan dihadiri oleh 25 orang peserta (89,3%) dari Dinkes Gianyar dan 13 Puskesmas di Kabupaten Gianyar. Saat pelatihan, seluruh peserta telah mendapatkan dan mengetahui cara instalasi software WISN. Terdapat peningkatan pengetahuan peserta pelatihan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan WISN sebesar 5,08 dengan nilai p <0.001. Seluruh peserta dapat melakukan analisis dengan software WISN dengan panduan tim pelaksana dan menyatakan akan menerapkan metode WISN di institusi mereka. Pelatihan telah berjalan dengan baik dan berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas Dinkes dan Puskesmas di Gianyar dalam menggunakan software WISN. Bimbingan teknis dan follow up perlu dilakukan untuk mendorong implementasi metode WISN untuk perencanaan kebutuhan SDM di Gianyar. Kata kunci : efektivitas, pelatihan, WISN, pengetahuan, Puskesmas ABSTRACT This community service is a training aimed at improving the knowledge and skill of District Health Office and Puskesmas staf in undertaking human resources planning using WISN method. The training was conducted in 12 of June 2015 on Gedung PS IKM FK Unud. Prior to the training, WISN software was installed on the trainees computer. The training consist of presentation, discussion, and practices on how to use WISN software. The trainees were asked to fill in pre and post test questionaires. Pre and post test scores were analysed statistically using paired t-test to identify the existence of knowledge difference. The training was attended by 25 trainees (89,3%) from District Health Office and 13 Puskesmas in Gianyar. During the training, all trainees received and were 1 Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, sri.nopiyani@unud.ac.id 2 Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, januraga@unud.ac.id 3 Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, partha_muliawan@yahoo,com 4 Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, ketut.suarjana@rocketmail.com 136

N. M. S. Nopiyani, P. P. Januraga, P. Muliawan, I K. Suarjana informed of how to install WISN software. There was a knowledge improvement of 5.08 after the training with p value < 0.001. All trainees were able to conduct analysis using WISN software with the guidance of the trainers and they stated their willingness to apply WISN method on their institution. Overall, the training run well dan successfully improved the knowledge and skill of the participants. Further technical guidance and follow up are required to support the implementation of WISN method for human resources planning in Gianyar. Keywords: effectiveness, training, WISN, knowledge, Puskesmas PENDAHULUAN Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia (Depkes RIa 2004). Sayangnya hingga kini, Puskesmas masih dihadapkan oleh berbagai permasalahan termasuk diantaranya keterbatasan kuantitas, kualitas, dan distribusi sumber daya manusia. Proses perencanaan SDM yang lemah ditenggarai sebagai salah satu faktor yang berkontribusi terhadap permasalahan ketidakadekuatan SDM kesehatan di Indonesia (Bappenas 2005). Puskesmas-Puskesmas di Kabupaten Gianyar terdiri dari sembilan Puskesmas rawat jalan dan empat Puskesmas rawat inap, yang keseluruhannya telah berstatus Badan Layanan Umum (BLU) sejak tahun 2010 (Dinkes Gianyar 2014). Studi yang dilakukan di beberapa Puskesmas di Gianyar menunjukkan bahwa Puskesmas belum bisa memberikan layanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat karena adanya keterbatasan SDM. Salah satu studi yang dilakukan di Puskesmas Tegallalang menyebutkan bahwa layanan rawat inap di Puskesmas tersebut tidak bisa berjalan dengan baik karena keterbatasan tenaga dokter umum. Hasil wawancara dengan dua Kepala Puskesmas dan staf bidang pengembangan SDM kesehatan di Dinas Kesehatan Gianyar menunjukkan bahwa proses perencanaan kebutuhan SDM selama ini didasarkan atas persepsi subjektif serta berdasarkan rasio tenaga kesehatan per populasi. Metodemetode tersebut memiliki kelemahan yaitu tidak dapat mengakomodir variasi yang menyebabkan perbedaan demand layanan seperti pola morbiditas, aksesibilitas, dan tingkat ekonomi masyarakat (WHO 2010). Dengan menggunakan metode rasio tenaga kesehatan per populasi maka Puskesmas- Puskesmas dengan jumlah kunjungan yang tinggi maupun rendah akan dianggap memerlukan jumlah tenaga kesehatan yang sama padahal kemungkinan Puskesmas-Puskesmas tersebut memiliki jumlah kunjungan yang berbeda sehingga kebutuhan SDM-nya berbeda. Kepmenkes Nomor 81 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM telah merekomendasikan beberapa metode untuk menghitung kebutuhan SDM kesehatan di Puskesmas salah satunya adalah metode Workload Indicators of Staffing Need atau WISN (Depkes RIb 2004). Metode WISN memiliki keunggulan dibandingkan metode rasio tersebut karena WISN dapat mengakomodir variasi kebutuhan SDM berdasarkan tipe fasilitas kesehatan serta variasi lokal yang mempengaruhi (WHO 2010). Namun, terlepas dari keunggulan metode WISN, metode ini masih sangat jarang digunakan dalam perencanaan SDM di Indonesia oleh karena amat terbatasnya SDM di Dinas Kesehatan atau Puskesmas yang menguasai metode ini. Berdasarkan permasalahan tersebut, diadakanlah pelatihan aplikasi software WISN yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan staf manajerial di Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar dalam melakukan perencanaan kebutuhan sumber daya manusia secara lebih obyektif. METODE PEMECAHAN MASALAH Persiapan pelaksanaan pelatihan WISN diawali dengan komunikasi dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Ginayar terutama Bidang Pengembangan SDM. Setelah mendapatkan ijin pelaksanaan pelatihan, ditentukanlah tanggal untuk pelaksanaan pelatihan. Pihak Puskesmas VOLUME 15 NO. 3, SEPTEMBER 2016 137

PELATIHAN APLIKASI SOFTWARE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED UNTUK PERENCANAAN SUMBER DAYA meminta agar pelatihan bisa dilaksanakan pada bulan Juni, sebelum bulan puasa. Selain itu, Puskesmas akan mulai melakukan perencanaan pada bulan Agustus sehingga diharapkan pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan dari pelatihan ini dapat diterapkan dalam proses perencanaan SDM Puskesmas. Pada saat pelatihan, seluruh peserta diminta untuk membawa komputer jinjing, sehingga peserta dapat secara langsung berlatih menggunakan software WISN. Sebelum pelatihan dimulai, dilakukan instalasi software WISN pada laptop seluruh peserta. Selain itu, seluruh peserta diminta untuk mengisi kusioner pre-test yng terdiri dari 15 butir pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta terhadap metode WISN sebelum mendapat pelatihan WISN. Pelatihan terdiri dari pemberian materi tentang pengenalan metode WISN dan langkah-langkah analisis dengan software WISN, diskusi dan praktik penggunaan software WISN. Pada saat praktik penggunaan software WISN, para peserta dibimbing oleh fasilitator dalam mengerjakan studi kasus yang berisikan data-data yang diperlukan untuk perhitungan kebutuhan SDM. Peserta lalu menginput data-data tersebut ke dalam software WISN. Setelah hasil analisis diperoleh, peserta juga belajar untuk menginterpretasikan output WISN dan merencanakan tindak lanjut dari hasil analisis dengan WISN tersebut. Sebelum pelatihan berakhir, peserta diminta untuk mengisi kuesioner post-test dengan butir-butir pertanyaan yang sama dengan kesioner pre-test. Selain itu, peserta juga diminta untuk menuliskan pesan dan kesan mereka terhadap pelatihan yang mereka jalani. Hasil pre dan posttest diolah secara statistik dengan uji t dua sampel berpasangan untuk melihat ada tidaknya perbedaan pengetahuan peserta sebelum dan setelah pelatihan. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN Pelatihan WISN telah diselenggarakan pada tanggal 12 Juni 2015 di Ruang Komputer Gedung Timur Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Pelatihan WISN diikuti oleh 25 orang (89,3%) peserta yang terdiri dari Kepala Puskesmas dan Kepala Tata Usaha Puskesmas dari 13 Puskesmas di Kabupaten Gianyar serta staf Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar. Sebagian besar peserta pelatihan (96%) pernah mendengar tentang metode WISN dan seluruh peserta belum pernah mendengar tentang software WISN. Kegiatan pelatihan berlangsung selama delapan jam dan seluruh peserta pelatihan mengikuti kegiatan pelatihan secara penuh. Para peserta juga terlihat sangat antusias dalam mengikuti pelatihan. Beberapa pertanyaan yang muncul saat pelatihan antara lain teknis penggunaan software WISN, penggunaan metode WISN untuk analisis kebutuhan SDM Puskesmas yang menduduki posisi struktural dan lebih banyak melakukan tugas-tugas manajerial serta kemungkinan penggunaan hasil analisis dengan metode WISN untuk kepentingan pembagian jasa pelayanan di Puskesmas. Setelah pemberian materi mengenai pengenalan metode WISN dan cara penggunaan software WISN, dilakukan praktik penggunaan software WISN oleh peserta dengan dipandu oleh fasilitator. Pada sesi praktik tersebut, peserta diberikan data layanan Puskesmas yang harus mereka input ke dalam software WISN untuk selanjutnya dianalisis. Peserta pelatihan memiliki daya tangkap yang berbeda-beda sehingga fasilitator memberikan bimbingan yang intensif kepada peserta yang mengalami kesulitan. Seluruh peserta dapat melakukan langkah-langkah analisis kebutuhan SDM dengan panduan dari fasilitator. Hasil analisis terhadap skor pre dan post-test menunjukkan bahwa pelatihan ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan peserta setelah mendapat pelatihan WISN. Tabel 1. Hasil uji t dua sampel berpasangan terhadap skor pre dan post-test peserta pelatihan WISN Skor Pengetahuan Rerata Perbedaan rerata Interval kepercayaan 95% Nilai p Sebelum pelatihan 7,40 Sesudah pelatihan 12,48 5,08 4,062 6,098 < 0,001 138 JURNAL UDAYANA MENGABDI

N. M. S. Nopiyani, P. P. Januraga, P. Muliawan, I K. Suarjana Pada akhir pelatihan, peserta ditanyakan mengenai kemungkinan penerapan metode WISN di institusi mereka. Seluruh peserta menyatakan bahwa metode WISN fisibel untuk diterapkan dan mereka berencana untuk menerapkan metode ini di institusi mereka. Seluruh peserta pelatihan mendapatkan materi pelatihan yang terdiri dari pengenalan metode WISN dan manual penggunaan software WISN dalam flashdisk yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam penggunaan dan sosialisasi penggunaan software WISN kepada seluruh staf di institusi mereka. Secara umum, hasil evaluasi terhadap proses pelaksanaan pelatihan menunjukkan bahwa peserta merasa puas terhadap pelatihan ini dan berharap agar ada pendampingan lebih lanjut dari Program Studi Kesehatan asyarakat Universitas Udayana agar metode WISN bisa diimplementasikan di Puskesmas. Inisiasi penggunaan software WISN memerlukan adanya kesepakatan baik di internal Puskesmas, antar Puskesmas, maupun antar Puskesmas dengan Dinas Kesehatan mengenai jenis-jenis aktivitas yang akan diperhitungkan dalam analisis WISN untuk masing-masing kategori tenaga kesehatan serta standar waktu melakukan suatu aktivitas. Selain itu, Puskesmas dan Dinas Kesehatan perlu menciptakan suatu sistem untuk menjamin ketersediaan dan kelengkapan data statistik layanan yang diperlukan. Pada akhirnya penerapan WISN di Puskesmas ditentukan oleh komitmen dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk melakukan perubahan. SIMPULAN Pelatihan aplikasi software Workload Indicators of Staffing Need efektif dalam meningkatkan pengetahuan staf manajerial Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar. Selain itu, seluruh peserta telah mampu melakukan analisis perencanaan kebutuhan SDM dengan metode WISN dengan panduan tim pelaksana. Sebagian besar peserta menyatakan akan menerapkan metode WISN di institusi. SARAN Bimbingan teknis ke masing-masing Puskesmas dan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar perlu dilakukan untuk memfasilitasi inisiasi penggunaan software WISN untuk perencanaan kebutuhan SDM. UCAPAN TERIMAKASIH Pelatihan WISN ini dapat terselenggara berkat dukungan pendanaan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Udayana. Selain itu, kami ucapkan terimakasih kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar serta Kepala Puskesmas se-kabupaten Gianyar yang telah mendukung dan telah berpartisipasi dalam pelatihan ini. DAFTAR PUSTAKA Bappenas (2005) Kajian Perencanaan Tenaga Kesehatan, Jakarta. Depkes RIa (2004) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Depkes RIb (2004) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 81/Menkes/SK/I/2004 Tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota Serta Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Dinkes Gianyar. 2014. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar. Gianyar: Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar. WHO (2010) Applying the WISN in Practice: Case Studies from Indonesia, Mozambique and Uganda, Geneva: World Health Organization. VOLUME 15 NO. 3, SEPTEMBER 2016 139

PELATIHAN APLIKASI SOFTWARE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED UNTUK PERENCANAAN SUMBER DAYA Gambar 1. Pemberian Materi WISN 140 JURNAL UDAYANA MENGABDI