PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 10 TAHUN 2013 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK.14 TAHUN 2011 TENTANG

2016, No Indonesia Tahun 2006 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4658); 3. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2007 ten

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 09 TAHUN 2015 TENTANG PENGGUNAAN PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM. 72 TAHUN 2014 TENTANG

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 22 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN.

2014, No PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 177, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4925); 2. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasio

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 45 Tahun : 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN Nomor : KM 6 Tahun 2004 TENTANG

2018, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penyelenggara Pemil

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS KEPALA DAERAH, WAKIL KEPALA DAERAH DAN KEPALA DESA

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 8 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 8 TAHUN 2016

2 Serta Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG. PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Powered by TCPDF (

PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

NOMOR : 12 TAHUN 2010

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

2017, No Indonesia Tahun 2008, Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 32 Tah

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pe

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI BANDUNG BARAT

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.16/MEN/2004 TENTANG

BUPATI KEDIRI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI KEDIRI NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

//1 A \ DEMO : Purchase from to remove the watermark. 3. WANITA 2 Tampak depan Tampak belakang Keterangan

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 02 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR BIAYA DALAM PENYELENGGARAAN OPERASI SAR TAHUN ANGGARAN 2011

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 51

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

SALINAN. Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 6,nomor 5494);

PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

2017, No Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tenta

1. Pakaian Dinas Upacara Besar (PDUB) No Tampak Depan Tampak Belakang 1.

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PAKAIAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 19 TAHUN 2015

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN: 1. Ketentuan pasal 1 ditambah satu angka setelah angka 22 yaitu angka 23, sehingga pasal 1 berbunyi sebagai berikut: Pasal 1

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

- 2 - Geofisika Nomor 17 Tahun 2014 tentang Organisasi dan

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, Menimbang

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN. Nomor : KM 6 Tahun 2004 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 47 SERI E

PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR 13 TAHUN TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 05 Tahun 2010 TENTANG STANDAR BIAYA DALAM PENYELENGGARAAN OPERASI SAR TAHUN ANGGARAN 2010

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Repu

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

Transkripsi:

KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 10 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 18 TAHUN 2009 TENTANG PENGGUNAAN PAKAIAN DINAS SERAGAM PEGAWAI NEGERI DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN SAR NASIONAL, Manimbang a. bahwa dengan Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor PK.18 tahun 2009 telah diatur mengenai penggunaan pakaian dinas seragam Pegawai Negeri di lingkungan Badan SAR Nasional; b. bahwa dalam rangka memberikan identitas berdasarkan jabatan bagi anak buah kapal di lingkungan Badan SAR Nasional, perlu mengatur secara khusus dengan menambahkan pengaturan tanda jabatan sebagai kelengkapan dalam penggunaan Pakaian Dinas Harian (PDH) dan Pakaian Dinas Lapangan (PDL) Anak Buah Kapal; c. bahwa dengan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu dilakukan perubahan Ketiga atas Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor PK.18 Tahun 2009 tentang Pakaian Dinas Seragam Pegawai Negeri di Lingkungan Badan SAR Nasional dengan Peraturan Kepala Badan SAR Nasional; Mengingat 1. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2006 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 2006, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4648); 2. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2007 tentang Badan SAR Nasional;

3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/18/M.PAN/II/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan Lembaga Non Kementerian; 4. Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor PK.18 Tahun 2009 tentang Pakaian Dinas Seragam Pegawai Negeri di Lingkungan Badan SAR Nasional sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor PK. 07 Tahun 2013; 5. Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor PER.KBSN- 01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan SAR Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor PK.18 Tahun 2012; M E M U T U S K A N Menetapkan PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 18 TAHUN 2009 TENTANG PENGGUNAAN PAKAIAN DINAS SERAGAM PEGAWAI NEGERI DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL. Pasal I Menambahkan Pasal dan mengubah Pasal 9a ayat (3) serta menambahkan Lampiran Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor PK 18 Tahun 2009 tentang Pakaian Dinas Seragam Pegawai Negeri di Lingkungan Badan SAR Nasional sehingga menjadi sebagai berikut BAB III PEMAKAIAN PAKAIAN DINAS DAN TANDA KEPANGKATAN Pasal 9a (1) Tanda pangkat merupakan kelengkapan dari Pakaian Dinas Harian (PDH) yang digunakan oleh seluruh Pegawai Negeri di lingkungan Badan SAR Nasional. (2) Tanda kepangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), digunakan pada lidah baju bahu sebelah kanan dan baju bahu sebelah kiri Pakaian Dinas Harian (PDH).

(3) Untuk Anak Buah Kapal (ABK) pada saat bertugas di kapal mengenakan tanda jabatan ABK yang di pasang pada lidah baju bahu sebelah kanan dan baju bahu sebelah kiri Pakaian Dinas Harian (PDH) dan pada saat di luar kapal menyesuaikan dengan kepangkatan/golongan. (4) Jenis dan makna tanda kepangkatan yang digunakan pada Pakaian Dinas Harian (PDH) secara lengkap sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan ini. (5) Tanda kepangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) secara serentak telah digunakan oleh seluruh Pegawai Negeri di lingkungan Badan SAR Nasional paling lambat 2 (dua) bulan sejak Peraturan ini ditetapkan. Pasal 9b (1) Pakaian Dinas Lapangan (PDL) Anak Buah Kapal (ABK) terdiri dari a. Model overall; dan b. Model kaos; (2) Pakaian Dinas Lapangan (PDL) Anak Buah Kapal (ABK) model overall sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a yaitu a. Terbuat dari kain warna oranye dengan model overall krah/ leher model tegak dan berlengan panjang yang dapat digulung; b. Pada kerah baju sebelah kanan dipasang korps crew engine kapal dan kerah sebelah kiri dipasang tanda jabatan crew engine; c. Pada lengan sebelah kanan dipasang badge lambang Badan SAR Nasional, lambang bendera RI dan tulisan call sign rescue boat, pada lengan sebelah kiri dipasang badge logo Badan SAR Nasional dan 1 cm di atasnya dipasang badge tanda unit kerja; d. Di atas saku kanan dipasang badge nama dan brevet rescue boat, di atas saku kiri dipasang badge brevet/ tanda kecakapan rescuer dan di bawahnya dipasang bordir tulisan Basarnas; e. Model pakaian sebagaimana dimaksud pada huruf a,b,c dan d secara lengkap tercantum dalam Lampiran IV Peraturan ini. (3) Pakaian Dinas Lapangan (PDL) Anak Buah Kapal (ABK) model kaos sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari a. Kaos Lapangan a) Kaos lapangan berlengan panjang terbuat dari kain berwarna orange, dipasang logo Badan SAR Nasional dibagian dada sebelah kiri, lambang Bendera RI di bagian dada sebelah kanan dan di bagian belakang kaos bertuliskan BASARNAS, pada bagian bahu dan siku bagian belakang diberi busa berwarna hitam; b) Model kaos sebagaimana dimaksud pada huruf a secara lengkap tercantum dalam Lampiran IV Peraturan ini.

b. Celana PDL Pendek a) Celana terbuat dari bahan berwarna hitam dengan tinggi diatas lutut; b) Pada bagian depan terdapat 2 (dua) buah saku bebek dengan lubang saku serong kedepan tanpa tutup; c) Pada bagian samping dan belakang terdapat 2 (dua) buah saku tempel dengan penutup disertai perekat; d) Model celana sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c secara lengkap tercantum dalam lampiran IV Peraturan ini; c. Topi Rimba a) Topi rimba bagian luar berwarna hitam dan dalam berwarna orange; b) Diberikan tali pengikat untuk kepala; c) Terdapat logo basarnas dibangian depannya; d) Model topi sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c secara lengkap tercantum dalam lampiran IV Peraturan ini. d. Coral Boat a) Terbuat dari bahan berwarna hitam; b) Digunakan pada saat crew kapal sedang melaksanakan operasi atau latihan; c) Tinggi sepatu diatas mata kaki; d) Model coral boat sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c secara lengkap tercantum dalam lampiran IV Peraturan ini. (4) Pakaian dinas model overall sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, digunakan pada saat operasi SAR, Latihan dan pemeliharaan kapal. (5) Pakaian dinas model kaos sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, digunakan pada saat evakuasi korban, pencarian dengan rubber boat dan sekoci. (6) Pakaian Dinas Lapangan (PDL) Anak Buah Kapal (ABK) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara serentak telah digunakan oleh seluruh ABK di lingkungan Badan SAR Nasional paling lambat 2 (dua) bulan sejak Peraturan ini ditetapkan.

Pasal II Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di J A K A R T A Pada Tanggal 10 Juni 2013 KEPALA BADAN SAR NASIONAL Salinan Peraturan ini disampaikan kepada 1. Menteri Keuangan Republik Indonesia; 2. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; 3. Para Pejabat Eselon I di lingkungan Badan SAR Nasional; 4. Para Pejabat Eselon II di lingkungan Badan SAR Nasional; 5. Para Kepala Kantor di lingkungan Badan SAR Nasional ttd MUHAMMAD ALFAN BAHARUDIN LETNAN JENDERAL TNI (MAR) Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM Dan KEPEGAWAIAN AGUNG PRASETYO, S.H PEMBINA UTAMA MADYA (IV/d)

Lampiran III Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor PK. 10 Tahun 2013 Tanggal 10 Juni 2013 JENIS/BENTUK TANDA JABATAN KETERANGAN 1. TANDA JABATAN DEPARTEMENDECK KAPAL KELAS I (> 40 M) TANDA JABATAN PERWIRA Warna dasar Warna bar Ukuran Bahan Biru Dongker Kuning emas 5cm x 8cm Beludru Biru Makna dari tanda pangkat 1. Makna warna dasar biru dongker mengartikan bijaksana dan kokoh. TANDA JABATAN NON PERWIRA mengatur dan melaksanakan setiap pekerjaan yang diembannya guna mendukung tugas pokok dalam mencapai maksud dan tujuan. 3. Steering Wheel sebagaikorps crew dekkapal. 2. TANDA JABATAN DEPARTEMENDECK KAPAL KELAS II (30-40 M) TANDA JABATAN PERWIRA Warna dasar Warna bar Ukuran Bahan Biru Dongker Kuning Emas 5cm x 8cm Beludru Biru Makna dari tanda pangkat 1. Warna bar kuning berarti kemuliaan dalam melaksanakan tugas. mengatur dan melaksanakan setiap pekerjaan yang diembannya guna mendukung tugas pokok

TANDA JABATAN NON PERWIRA dalam mencapai maksud dan tujuan. 3. Steering Wheel sebagai korps crew dekkapal. 3.TANDA JABATAN DEPARTEMENDECK KAPAL KELAS III (20-<30 M) TANDA JABATAN PERWIRA TANDA JABATAN NON PERWIRA Warna dasar Biru Dongker Warna Bar Kuning Emas Ukuran 5cm x 8cm Bahan Beludru Biru Makna dari tanda pangkat 1. Warna bar kuning berarti kemuliaan dalam melaksanakan tugas disertai ketegasan. dan bijak untuk bertindak sebagai penata tugas guna mencapai tujuan dari visi dan misi serta mempunyai tanggung jawab pada tugas yang diembannya. 3. Steering Wheel sebagai korps crew dek kapal.

4. TANDA JABATAN DEPARTEMENDECK KAPAL KELAS IV (< 20 M) TANDA JABATAN PERWIRA TANDA JABATAN NON PERWIRA Warna dasar Biru Dongker Warna Bar Kuning Emas Ukuran 5cm x 8cm Bahan Beludru Biru Garis Pinggir Kuning Makna dari tanda pangkat 1. Warna bar kuning berarti kemuliaan dalam melaksanakan tugas disertai ketegasan. dan bijak untuk bertindak sebagai penata tugas guna mencapai tujuan dari visi dan misi serta mempunyai tanggung jawab pada tugas yang diembannya. 3. Steering Wheel sebagai korps crew dek kapal. 5. TANDA JABATAN DEPARTEMEN ENGINE KAPAL KELAS I (>40 M) TANDA JABATAN PERWIRA Warna dasar Biru Dongker Warna Bar Kuning Emas Ukuran 5cm x 8cm Bahan Beludru Biru Garis Pinggir Kuning Makna dari tanda pangkat 1. Warna bar kuning berarti kemuliaan dalam melaksanakan tugas disertai ketegasan. dan bijak untuk bertindak sebagai penata tugas guna mencapai tujuan dari visi dan misi serta

TANDA JABATAN NON PERWIRA mempunyai tanggung jawab pada tugas yang diembannya. 3. Propeller sebagai korps crew engine kapal. 6. TANDA JABATAN DEPARTEMEN ENGINE KAPAL KELAS II (30 40 M) TANDA JABATAN PERWIRA TANDA JABATAN NON PERWIRA Warna dasar Biru Dongker Warna Bar Kuning Emas Ukuran 5cm x 8cm Bahan Beludru Biru Garis Pinggir Kuning Makna dari tanda pangkat 1. Warna bar kuning berarti kemuliaan dalam melaksanakan tugas disertai ketegasan. dan bijak untuk bertindak sebagai penata tugas guna mencapai tujuan dari visi dan misi serta mempunyai tanggung jawab pada tugas yang diembannya. 3. Propeller sebagai korps crew engine kapal.

7. TANDA JABATAN DEPARTEMEN ENGINE KAPAL KELAS III(20 - <30 M) TANDA JABATAN PERWIRA TANDA JABATAN NON PERWIRA Warna dasar Biru Dongker Warna Bar Kuning Emas Ukuran 5cm x 8cm Bahan Beludru Biru Garis Pinggir Kuning Makna dari tanda pangkat 1. Warna bar kuning berarti kemuliaan dalam melaksanakan tugas disertai ketegasan. dan bijak untuk bertindak sebagai penata tugas guna mencapai tujuan dari visi dan misi serta mempunyai tanggung jawab pada tugas yang diembannya. 3. Propeller sebagai korps crew engine kapal. 8. TANDA JABATAN DEPARTEMEN ENGINE KAPAL KELAS IV(< 20 M) TANDA JABATAN PERWIRA Warna dasar Biru Dongker Warna Bar Kuning Emas Ukuran 5cm x 8cm Bahan Beludru Biru Garis Pinggir Kuning Makna dari tanda pangkat 1. Warna bar kuning berarti kemuliaan dalam melaksanakan tugas disertai ketegasan. dan bijak untuk bertindak sebagai penata tugas guna mencapai tujuan dari visi dan misi serta mempunyai tanggung jawab pada

TANDA JABATAN NON PERWIRA tugas yang diembannya. 3. Propeller sebagai korps crew engine kapal. i. PIN TANDA ANAK BUAH KAPAL Betuk Gambar NAKHODA DAN MUALIM Steering Wheel KKM DAN MASINIS Propeller Warna dasar gambar Kuning Emas Ukuran 3cm x 3cm, dengan ukuran gambar menyesuaikan. Bahan Brevet KEPALA BADAN SAR NASIONAL ttd MUHAMMAD ALFAN BAHARUDIN LETNAN JENDERAL TNI (MAR) Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM DAN KEPEGAWAIAN AGUNG PRASETYO, S.H PEMBINA UTAMA MADYA (IV/d)

Lampiran IV Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor PK. 10 Tahun 2013 Tanggal 10 Juni 2013 PAKAIAN DINAS CREW KAPAL A). TIPE OVERALL B). KAOS PDL Keterangan KETERANGAN 1. Korps Crew Engine Kapal 2. Tanda Jabatan Crew Engine 3. Brivet Rescue Boat 4. Wing Rescuer 5. Bordir Tulisan Nama Crew 6. Bordir Tulisan Basarnas 7. Bordir Tulisan Call sign Rescue Boat 8. Bendera Negara 9. Lambang Basarnas 10. Bordir Nama Kantor SAR 11. Lambang SAR Nasional 12. Kantong dengan Resleting 13. Resleting Badan 14. Kantong dengan Resleting 15. Resleting Kaki KETERANGAN Kaos lengan panjang terbuat dari kain berwarna orange. Keterangan 1. Bendera Negara 2. Logo Basarnas 3. Tulisan Basarnas

C). CELANA PDL PENDEK KETERANGAN 1. Celana terbuat dari bahan berwarna hitam 2. Tinggi celana diatas lutut 3. Pada bagian depan terdapat 2 (dua) buah saku bebek dengan lubang saku serong kedepan tanpa tutup 4. Pada bagian samping dan belakang terdapat 2 (dua) buah saku tempel dengan penutup disertai perekat KETERANGAN D). TOPI RIMBA 1. Bisa digunakan bolak-balik 2. Bagian luar berwarna hitam dan dalam berwarna orange 3. Diberikan tali pengikat untuk kepala 4. Menggunakan logo Basarnas dibagian depan. Topi Rimba KETERANGAN E). CORAL BOAT 1. Terbuat dari bahan berwarna hitam 2. Digunakan pada saat crew kapal sedang melaksanakan operasi atau latihan 3. Tinggi sepatu diatas mata kaki Coral Boat Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM Dan KEPEGAWAIAN AGUNG PRASETYO, S.H PEMBINA UTAMA MADYA (IV/d) KEPALA BADAN SAR NASIONAL ttd MUHAMMAD ALFAN BAHARUDIN LETNAN JENDERAL TNI (MAR)