A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diharapkan dapat menghasilkan manusia berkualitas dan mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. pertama dan utama adalah pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi yang

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. datang. Pendidikan bukan hanya belajar dari tidak tahu untuk menjadi tahu

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. (tingkah laku) individu dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai posisi yang sangat penting dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia merumuskan dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk:

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, dan sebagainya. Masing-masing faktor yang terlibat dalam. lain, akan tetapi saling berhubungan dan saling mendukung.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang semakin berkembang menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum baru yaitu Kurikulum Kurikulum 2013 pada proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dan norma-norma yang diakui. Dalam pernyataan tadi tersurat dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, masyarakat, bangsa dan negara (UUSPN No. 20 tahun 2003).

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang Latar Belakang Masalah. berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas akan memajukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah. kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Penyelenggaraan. pendidikan diharapkan mampu mencetak manusia yang berkualitas yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lambatnya pembangunan bangsa sangat tergantung pada pendidikan. Oleh karena. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai sektor yang paling dalam meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan juga dipandang sebagai salah satu aspek yang melikiki peranan pokok membentuk manusia yang akan datang. Dengan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan manusia berkualitas dan mampu bersaing di masa depan. Tujuan pendidikan mengarhkan pada pembentukian manusia Indonesia seutuhnya. Hal ini dijelaskan dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2009, h.5) menjelaskan sebagai berikut: Pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Permasalahan yang muncul pada pembelajaran tema selalu berhemat energi subtema pemanfaatan energi sebagian siswa menganggap pembelajaran tersebut sebagai pembelajaran yang sulit dipahami sehingga siswa cenderung merasa bosan, jenuh dan malas untuk belajar, siswa kurang termotivasi karena menganggap pembelajaran tema selalu berhemat energi subtema pemanfaatn energi merupakan pembelajaran konsep yang luas sehingga aktivitas siswa yang rendah dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dan permasalahan dari guru adalah bahwa kurang melibatkan siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, guru hanya menggunakan metode ceramah dan guru tidak menggunakan metode variatif dan sesuai dengan materi yang dipelajari saat kegiatan pembelajaran guru tidak menggunakan media ajar saat proses pembelajaran. Masalah lainnya, ketika pembelajaran banyak siswa yang berbicara serta ada beberapa anak yang kurang berkonsentrasi dengan materi yang diajarkan akibatnya siswa menjadi tidak aktif dan cenderung pasif pada saat proses pembelajaran dan sebagian besar siswa tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Maksimal) yang telah ditetapkan yaitu 75.

Tabel 1.1 Data KKM siswa SDN Karangharja 03 NO Rentang Nilai Jumlah Siswa 1 0-19 2 2 20-29 5 3 30-39 1 4 40-49 4 5 50-59 5 6 60-69 2 7 70-79 5 8 80-89 4 9 90-100 3 JUMLAH 31 Jika dilihat pada tabel rentang nilai sebelum pembelajaran terdapat 12 atau 35% siswa yang nilainya sudah memenuhi KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal) dan 19 atau 65% siswa mendapatkan nilai dibawah KKM, sedangkan KKM di SD tersebut yaitu sebesar 70.00 Kondisi ini disebabkan karena siswa di lapangan pasif dan cenderung tidak aktif dalam melakukan pembelajaran, selain itu pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa sulit menerima materi pembelajaran dan tidak menuangkan pemikirannya terhadap apa yang sedang dipelajari. Bahkan bukan faktor itu saja, faktor lainnya seperti sarana dan prasarana penunjang pembelajaran masih sangat kurang. Penelitian ini dilakukan karena masih adanya permasalahan dalam melaksanakan pembelajaran, khususnya pada tema selalu berhemat energi subtema pemanfaatan energi, dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar yang ditunjukan oleh siswa masih rendah. Dikarenakan masih kurangnya keterampilan pendidik dalam memilih model, metode dan strategi yang dari waktu ke waktu tidak berkembang sehingga berdampak pada nilai dalam kegiatan ini masih banyak yang di bawah KKM.

Berdasarkan observasi, permasalahn pembelajaran pada Tema Selalu Berhemat Energi di SDN karngharja pada kelas IV yang terjadi perlu dilakukan tindakan pemecahan masalah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengupayakan pengembangan yang tepat, menarik dan efektif sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Jigsaw. Berdasarkan hasil pemikiran yang dilakukan oleh penulis dengan melihat gejala gejala masalah yang ada pada siswa seperti malas untuk belajar, jenuh, bosan, kurang motivasi, siswa tidak aktif, kurang berkonsentrasi, serta gejala-gejala masalah yang ada pada guru seperti penggunaan metode yang kurang bervariatif dan tidak menggunakan bahan ajar saat proses pembelajaran, maka penulis berpendapat bahwa model pembelajaran kooperatif leraning tipe jigsaw mampu mengatasi gejala-gejala masalah tersebut karena pembelajaran kooperatif leraning tipe jigsaw dapat mengembangkan kemampuan siswa mengungkapkan ide atau gagasan dalam memecahkan masalah tanpa takut membuat salah. dapat meningkatkan kemampuan sosial: mengembangkan rasa harga diri dan hubungan interpersonal yang positif dan siswa lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat karena siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan menjelaskan materi pada masing-masing kelompok. Berdasarkan masalah di atas, peneliti bermaksud untuk mencoba mengatasi permasalahan tersebut dengan mengadakan suatu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Penerapan Model Kooperatif Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Tema Selalu Berhemat Energi Subtema Pemanfaatan Energi (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Kelas V SDN Cimincrang Kota Bandung). B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian diatas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Siswa masih belum paham dan mengerti tentang tema selalu berhemat energi subtema pemanfaatan energi 2. Pembelajaran berpusat pada guru, sehingga siswa cenderung pasif dalam

pembelajaran 3. Hasil belajar pada tema selalu berhemat energi subtema pemanfaatan energi tergolong rendah 4. Guru masih menggunakan model pembelajaran yang monoton sehingga peserta didik kurang bisa menangkap pembelajaran secara maksimal 5. Keterlibatan peserta didik yang sangat kurang, karena pembelajaran disajikan secara verbal melalui kegiatan ceramah C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model kooperatif leraning tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada tema selalu berhemat energi subtema pemanfaatan energi? 2. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif learning tipe jigsaw dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas IV SDN Karngharja 03 pada tema selalu berhemat energi subtema pemanfaatan energi? 3. Bagaimana peningkatan aktivitas siswa kelas IV SDN Karangharja 03 pada tema selalu berhemat energi subtema pemanfaatan energi dengan menggunakan model kooperatif learning tipe jigsaw? 4. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN Karangharja 03 pada tema selalu berhemat energi subtema pemanfaatan energi dengan menggunakan model kooperatif learning tipe jigsaw? D. Tujuan Penelitian a. Mengetahui penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model kooperatif leraning tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada tema selalu berhemat energi subtema pemanfaatan energi? b. Mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif learning tipe jigsaw dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas IV SDN Karngharja 03 pada tema selalu berhemat energi subtema pemanfaatan

energi? c. Mengetahui peningkatan aktivitas siswa kelas IV SDN Karangharja 03 pada tema selalu berhemat energi subtema pemanfaatan energi dengan menggunakan model kooperatif learning tipe jigsaw? d. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN Karangharja 03 pada tema selalu berhemat energi subtema pemanfaatan energi dengan menggunakan model kooperatif learning tipe jigsaw? E. Manfaat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN Karangharja 03 diharapkan dapat memberi menfaat bagi semua pihak. Manfaat penelitiannya adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sumbangan pengetahuan terhadap peningkatan mutu pendidikan melalui proses pembelajaran dan diharapkan dapat menambah pemahaman terhadap model pembelajaran kooperatif leraning tipe jigsaw dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada tema selalu berhemat energi subtema pemanfaatan enrgi. 2. Manfaat Dari Segi Kebijakan memberikan arahan kebijakan untuk pengembangan pendidikan bagi anak SD dalam pembelajaran tematik yang baik dan efektif untuk diterapkan dan diajarkan, berkaitan dengan materi dan metode yang digunakan dalam pembelajaran di Sekolah Dasar. 3. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru dan juga sekolah serta peneliti, sebagai berikut: a. Bagi siswa Penerapan model Kooperatif Learning Tipe Jigsaw dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dari pembelajaran sebelumnya terutama dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran pada tema selalu berhemat energi subtema pemanfatan energi sehingga dapat memberikan motivasi terhadap siswa dalam memahami materi

pembelajaran. b. Bagi Guru Penerapan model pembelajaran kooperatif leraning tipe jigsaw diharapkan dapat menjadi masukan bagi pendidik untuk meningkatkan profesionalisme pendidik, masukan agar pendidik menjadi lebih aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan dalam melaksanakan proses belajar mengajar di dalam kelas. Selain itu, diharapkan guru dapat mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan di luar kelas sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Serta dapat memberi sumbangan pemikiran tentang pentingnya memilih dan menerapkan pola pendekatan, strategi dan model pembelajaran dalam proses pembelajaran di kelas IV agar lebih menarik, aktif dan diminati peserta didik hingga akhirnya dapat meningkatkan prestasi atau hasil belajar. c. Bagi Sekolah Dapat memberikan motivasi yang positif dalam rangka menciptakan kualitas belajar yang menarik. Dapat meningkatkan kinerja belajar dan kompetensi siswa. Dapat memberikan kontribusi dalam usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah. Memberikan gagasan baru dalam pembelajaran di kelas IV SD untuk meningkatkan hasil belajar siswa. d. Bagi Peneliti Dapat menambah wawasan dan pengetahuan di dalam ruang lingkup proses pembelajaran baik dari segi pendekatan, model, metode, dan strategi pembelajaran serta penguasaan kelas untuk menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, efektif, dan menyenangkan. Terutama dalam pembelajaran tematik. Selain itu, penelitian ini sangat bermanfaat untuk melatih kepekaan peneliti dalam menghadapi berbagai permasalahan di dalam proses pembelajaran sebagai bekal ketika sudah menjadi guru kelak. 4. Manfaat dari segi isu serta aksi social memberikan informasi kepada semua pihak mengenai pembelajaran tematik pada anak SD, sehingga dapat menjadi bahan masukan untuk lembaga-lembaga formal maupun non formal.

F. Definisi Operasional Definisi operasional adalah definisi yang memberikan penjelasan atau suatu variabel dalam bentuk yang dapat diukur. Untuk mengatasi ketidakjelasan makna dan perbedaan pemahaman. Mengenai istilah yang digunakan dalam judul penelitian, maka istilah tersebut perlu dijelaskan. Definisi operasional dan istilah yang digunakan dalam judul penelitian adalah sebagai berikut: a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI) Penerapan adalah perbuatan menerapkan. Sedangkan menurut beberapa ahli bahwa penerapan adalah suatu perbuatan mempraktikan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya. b. Menurut Solihatin dan Raharjo (2007, h. 4) mengatakan: Model pembelajaran kooperatif adalah suatu struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan diantara sesama anggota kelompok. Dengan kata pelaksanaan pembelajaran kooperatif didasarkan pada kebersamaan dalam belajar. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok dengan aturan tertentu dan memberi tugas untuk dipelajari c. Tipe Jigsaw adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif di mana pembelajaran melalui penggunaan kelompok kecil siswa yang bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mendapatkan pengalaman belajar yang maksimal, baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok d. Aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan fisik atau jasmani maupun mental atau rohani yang saling berkaitan sehingga tercipta belajar yang optimal. Dalam aktivitas belajar ini peserta didik haruslah aktif mendominasi dalam mengikuti proses belajar mengajar sehingga mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. e. Hasil belajar adalam kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Individu yang belajar akan memperoleh hasil dari apa yang telah dipelajari selama proses belajar itu. Hasil belajar yaitu suatu perubahan yang terjadi pada individu yang

belajar, bukan hanya perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk kecakapan, kebiasaan, pengertian, penguasaan, dan penghargaan dalam diri seseorang yang belajar. f. Sistematika Skripsi 1. Bab 1 pendahuluan Pendahuluan bermaksud mengantarkan pembaca ke dalam pembahasan suatu masalah. Esensi dari bagian pendahulan adalah pernyataan tentang masalah penelitian. Sebuah penelitian di selenggarakan karena terdapat masalah yang perlu dikaji oleh mendalam. Massalah penelitian timbul karena terdapat kesenjangan ntara harapan dengan kenyataan. Dengan membaca bagian pendahuluan, pembaca mendapat gambaran arah permasalahan dan pembahasan. Pendahuluan hendaknya memudahkan pembaca dalam memahami pokok-pokok isi skripsi secarah ilmiah. Bagian pendahuluan skripsi berisi hal-hal berikut. 1) Latar belakang Masalah 2) Identifikasi Masalah 3) Rumusan Masalah 4) Tujuan Penelitian 5) Manfaat Penelitian 6) Definisi Operasional 7) Sistematika Skripsi 2. Bab II Kajian Teori dan Kerangka Pemikiran Kajian tepri berisi deskripsi teoritis yang memfokuskan kepada hasil kajian atas teori, konsep, kebijakan, dan peraturan yang di tunjang oleh hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan masalah penelitian. Melalui kajian teori peneliti merumuskan definisi konsep dan definisi operasional variabel. Kajiaan teori dilanjutkan dengan perumusan kerangka pemikiran yang menjelaskan keterkaitan dari variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian. Dengan demikian,

kajian teori bukan hanya menyajikan teori yang ada, tetapi juga mengungkapkan alur pemikiran peneliti tentang masalah yang di teliti dan di pecahkan dengan topang atau dibangun oleh teori-treori, konsep, kebijakan dan peraturan yang ada. Kajian teoritis yang disajikan dalan Bab II pada tatanan skripsi dipergunakan sebagai teori yang dipersiapka untuk membahas hasil penelitian. 3. Bab III Metode Penelitian Bab ini secara sistematis dan terperinci langkah-langkah dan cra yang digunakan dalam menjawab permasalahan dn memperoleh simpulan. Bab ini berisi hal-hal berikut. 1) Metode Penelitian 2) Desain Penelitian 3) Subjek dan Objek Penelitian 4) Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 5) Teknik Analisi Data 6) Prosedur Penelitian