TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini.

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ESTI UTAMI A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN NATURALIS MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH 01 SROYO, JATEN, KARANGANYAR

PENERAPAN BERMAIN KARTU BILANGAN DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI 5 PENDEM SUMBERLAWANG

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ISLAM KANITA TIARA BAKI SUKOHARJO

PENERAPAN AKTIVITAS RITMIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK ANAK KELOMPOK A TK IT AISYIYAH LABAN KEC. MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN SAINS PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH REKSONITEN SURAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN BENTUK-BENTUK GEOMETRI PADA KELOMPOK A TK MELATI BAWANG, BATANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Guna Memenuhi Sebagian Prasyarat Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh : WAHYUNINSIH A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DINA NURHAYATI A

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian PerSyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini ALIMATUL FADLIYAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah seorang laki-laki ataupun perempuan yang belum dewasa

PENINGKATAN KECERDASAN MUSIKAL MELALUI GERAK DAN LAGU PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMALA BHAYANGKARI 70 KECAMATAN MASARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun Oleh : SEPTIANA A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini SRI SUMARMI A53B090201

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

NASKAH PUBLIKASI Guna memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun oleh : ARIYANI A53C090015

ETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Anak Usia Dini.

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI GERAK DAN LAGU DI TK AISYIYAH CABANG KARTASURA KELOMPOK B TAHUN AJARAN 2013/2014

PERMAINAN GEOMETRI DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK A RA AL ISLAM KADIPIRO SAMBIREJO SRAGEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK A DI TK WONOREJO KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK MELALUI KEGIATAN MONTASE PADA KELOMPOK B TK PERTIWI NGARAN II POLANHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

NURAINI RAHARJANTI A53B111047

PRIYANTI A53C NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. guru. Diantaranya permasalahan yang dialami di Taman Kanak-Kanak. TK

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK BTK AISYIYAH GONDANG TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S- 1 Pendidikan Anak Usia Dini. Oleh : WAHYUNI A53H111012

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN AFEKSI SOSIAL EMOSIONAL MELALUI STRATEGI SALING TUKAR ALAT MAINAN PADA ANAK KELOMPOK A. TK AISYIYAH DEMANGAN SAMBI BOYOLALI

MENGEMBANGKAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK PERTIWI PURO I KARANGMALANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bahasan yang menarik dalam dunia pendidikan. Karena Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

K A R M I NIM. A53B111043

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR DI TK ABA TLOBONG I KELAS B TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TRISULA PERWARI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

KEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK A TK AISYIYAH II KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN BERMAIN MENGGAMBAR DEKORATIF PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH 1 KECAMATAN

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BEREMPATI MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B TK PGRI PANDEYAN SEMESTER II TAHUN 2012/2013

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PAUD

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK DESA KRAJAN 01, WERU, SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

UPAYA PENGEMBANGAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI TK RA GUPPI MANDAN SUKOHARJO

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guru mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan terutama,

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN KARTU ANGKA BERGAMBAR DI DESA GONILAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERCERITA DENGAN PAPAN FLANNEL PADA ANAK KELOMPOK A DI TAMAN KANAK-KANAK JURANGJERO II KLATEN TAHUN 2012

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI KEGIATAN MEMBACA AISM PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI II CANDEN SAMBI BOYOLALI TAHUN AJARAN

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI BERMAIN GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A RA MASYITHOH 2 SINE KECAMATAN SRAGEN KEBUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN

Naskah Publikasi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A DI TK AISYIYAH VI CENGKLIK KALIJAMBE TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMA PENGALAMANKU MELALUI PERMAINAN BALOK CUISENAIRE

BAB I PENDAHULUAN. berlaku untuk semua, mulai usia dini sampai jenjang perguruan tinggi. Usia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Disusun oleh : WINDITA FITRI ILHAMI A

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN BURUNG-BURUNG DI POHON PADA ANAK KELOMPOK A TK AISYIYAH I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SAINS DENGAN METODE EKSPERIMEN DI KELOMPOK A TK 01 NGLEBAK TAWANGMANGU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK MELALUI PEMBELAJARAN SANDIWARA BONEKA DI TK GENENGAN 2, KELOMPOK B KECAMATAN JUMANTONO, KABUPATEN

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

RAHMAH ROFI SURYA ANISSA A

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MOJODOYONG 3 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Berikut pernyataan tentang pendidikan anak usia

NOVI NUR ENDAH RAHAYU A

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat SI Program Studi Pendidikam Anak Usia Dini

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING IKAN PADA ANAK

NURKHAYATI A

Transkripsi:

1 UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL ANAK KELOMPOK A MELALUI METODE BERCERITA DI TAMAN KANAK- KANAK ISLAM TERPADU AISYIYAH LABAN, MOJOLABAN, SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini Disusun oleh: WAHYU NOOR KUMALA SARI A520100172 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA TAHUN 2014

2

3

4 ABSTRAKSI UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL ANAK KELOMPOK A MELALUI METODE BERCERITA DI TAMAN KANAK - KANAK ISLAM TERPADU AISYIYAH LABAN, MOJOLABAN, SUKOHARJO, TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Wahyu Noor Kumala Sari, A520100172, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 72 halaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kecerdasan intrapersonal anak kelompok A melalui kegiatan bercerita dengan buku cerita bergambar di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Aisyiyah Laban, Tahun Pelajaran 2013/2014. Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok A Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Aisyiyah Laban Tahun Ajaran 2013/2014. Jumlah anak yang diteliti sebanyak 23 anak, yang terdiri dari 10 anak perempuan dan 13 anak laki-laki. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, bersifat kolaboratif antara peneliti, guru kelas dan kepala sekolah. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus, dengan jumlah pertemuan 4 kali yaitu pada siklus I sebanyak 2 pertemuan, dan siklus II sebanyak 2 pertemuan. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi. Data yang dikumpulkan adalah kecerdasan intrapersonal anak dan data penerapan kegiatan bercerita dengan buku cerita bergambar. Teknik analisis data kecerdasan intrapersonal menggunakan teknik analisis komparatif, yaitu membandingkan hasil rata-rata kecerdasan intrapersonal dengan indikator setiap siklusnya. Teknik analisis data pada kegiatan bercerita dengan buku cerita bergambar menggunakan teknik analisis interaktif dengan prosedur mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data dan menyimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kecerdasan intrapersonal anak melalui kegiatan bercerita menggunakan buku cerita bergambar dengan prosentase sebelum tindakan 48,72%, siklus I 71,37%, dan siklus II 90,03%. Kegiatan bercerita dilakukan menggunakan buku cerita bergambar, sehingga anak dapat bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kegiatan bercerita dengan buku cerita bergambar dapat meningkatkan kecerdasan intrapersonal anak kelompok A Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Aisyiyah Laban Tahun Pelajaran 2013/2014. Kata kunci: Kecerdasan Intrapersonal, Bercerita, Buku Cerita Bergambar

1 A. Pendahuluan Latar Belakang Masalah Pendidikan dan pengajaran berperan penting dalam menumbuh kembangkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjaga kelangsungan hidup bangsa dan sanggup bersaing dengan bangsa lain. Oleh karena itu pendidikan itu perlu mendapat perhatian dari pemerintah, masyarakat, keluarga, dan pengelola pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Usia dini merupakan masa terpenting dalam perkembangan anak, karena pada masa ini terletak pokok kecerdasan anak, kecenderungan minat bakatnya, penampilan akar dalam kemampuan yang dimilikinya serta kesiapan anak dalam pergaulan di masyarakat. Kesadaran akan pentingnya pemberian rangsangan dan perhatian kepada anak usia dini harus dilakukan, mengingat mereka sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, baik fisik maupun mental. Terdapat lima aspek perkembangan untuk anak usia dini, yaitu perkembangan fisik motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan sosial emosional, dan perkembangan nilai-nilai agama dan moral. Pada anak usia 0-3 tahun terjadi proses pertumbuhan sel-sel syaraf serta pembentukan koneksi (hubungan antara sel-sel syaraf). Setelah usia 4-5 tahun pertumbuhan otak akan mencapai 80%. Perkembangan neuron dalam sistem syaraf pusat akan meningkatkan daya pikir yang lebih kompleks serta menyerap informasi semakin banyak dan cepat. Selanjutnya ketika anak mencapai usia 6 tahun lebih terjadi perluasan ruang gerak serta hubungan sosial yang lebih rumit (Surya, 2007: 1-2).

2 Otak merupakan pusat suatu kecerdasan, banyak para peneliti menaruh perhatiannya pada konsep kecerdasan, diketahui bahwa dalam struktur otak terdapat bentuk kecerdasan, antara lain: Intellegent Quoetient (IQ), Emotional Quoetient (EQ), dan Spiritual Quotient (SQ), serta bentuk kecerdasan yang lain. Menurut Howard Gardner dalam (Surya, 2007: 3) dari Hardvard sekaligus pencetus teori multiple intellegence mengatakan bahwa manusia mempunyai 9 macam kecerdasan, yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan logika matematika, kecerdasan kinestetik, kecerdasan visual spasial, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan musikal, kecerdasan natural, dan kecerdasan eksistensial. Sembilan kecerdasan tersebut harus dikembangkan dan diasah secara maksimal. Salah satu kecerdasan yang perlu diasah sejak usia dini adalah kecerdasan intrapersonal. Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan seseorang untuk berfikir secara reflektif mengenai perasaan dan proses pemikiran diri sendiri. Ciri-ciri kecerdasan intrapersonal antara lain: mempunyai rasa empati; mau berbagi, menolong dan membantu teman; sikap antusiasme; mampu memimpin; mudah berteman; menunjukkan rasa percaya diri; menjaga diri dari lingkungan serta dapat menghargai orang lain; mampu bersikap realistis terhadap kekuatan dan kelemahannya. Kecerdasan intrapersonal ini perlu dikembangkan sejak usia dini, karena akan membantu anak menemukan jati dirinya, anak akan mengetahui kelemahan dan kelebihan dari dirinya sendiri. Namun, jika kecerdasan intrapersonalnya belum berkembang, maka anak akan sulit untuk menemukan jati dirinya dan akan berpengaruh pada proses perkembangan yang akan datang. Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan di Taman Kanak- Kanak Islam Terpadu Aisyiyah Laban, Mojolaban, Sukoharjo khususnya kelompok A, menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan intrapersonal anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Aisyiyah Laban tersebut masih rendah, hal ini terbukti berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti terdapat 19 dari 23 anak yang masih belum sepenuhnya percaya diri,

3 belum mampu mengendalikan perasaan, belum mampu menghargai orang lain, dan belum mampu menaati peraturan dalam sebuah permainan. Misalnya ketika diminta untuk bercerita atau bernyanyi anak masih belum berani dan kurang percaya diri untuk tampil ke depan, dan ketika mengikuti kegiatan bermain dalam kelompok, masih ada yang bermain sendiri dengan menunjukkan sikap acuh dan cenderung egois. Kondisi di atas disebabkan karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan di Taman Kanan-Kanak Islam Terpadu Aisyiyah Laban kurang bervariasi, dan cenderung monoton, yaitu guru banyak menggunakan metode tanya jawab dan cakap-cakap tanpa menghiraukan teknik-tekniknya, sehingga membuat anak bosan dan cenderung tidak memperhatikan guru. Hal ini yang membuat anak sulit untuk memahami maksud dan tujuan dari sebuah pembelajaran yang telah disampaikan. Adapun pembatasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1)Kecerdasan intrapersonal dibatasi pada menunjukkan sikap mandiri, mampu memahami kekuatan dan kelemahan dirinya, mampu memahami perasaannya sendiri, dan mampu menunjukkan rasa percaya diri, (2) bercerita dibatasi pada bercerita menggunakan buku cerita bergambar, (3) Cerita dibatasi pada cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, dan mengandung pembelajaran yang positif. Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah bercerita dapat meningkatkan kecerdasan intrapersonal anak kelompok A di Taman Kanak- Kanak Islam Terpadu Aisyiyah Laban, Mojolaban, Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014? Tujuan penelitian adalah meningkatkan kecerdasan intrapersonal anak kelompok A TK Islam Terpadu Aisyiyah Laban, Mojolaban, Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014. Kecerdasan intrapersonal dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (Surya, 2007: 8), faktor hereditas, faktor lingkungan, faktor gizi dan makanan, dan faktor kesehatan. Sujiono (dalam Sujiono, 2010: 61-62)

4 menguraikan beberapa cara yang digunakan untuk mengembangkan kecerdasan intrapersonal anak salah satunya adalah dengan kegiatan bercerita. Melihat permasalahan dan teori yang telah dikemukakan di atas dapat dirumuskan hipotesis yaitu: melalui metode bercerita mampu meningkatkan kecerdasan intrapersonal anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Aisyiyah Laban, Mojolaban, Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014. B. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau dapat disebut juga dengan classroom action research. Subyantoro (2012: 10) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa subuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian tindakan kelas merupakan sebuah tindakan yang terdiri dari beberapa kegiatan untuk mengatasi masalah yang terjadi di dalam kelas. Dalam model penelitian tindakan kelas terdapat 4 tahapan, yaitu: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Pengamatan, 4) Refleksi. 1. Perencanaan, yaitu berupa rencana yang akan dilakukan saat pembelajaran berlangsung, perencanaan berupa Rencana Kegiatan Harian yang dibuat oleh guru. 2. Pelaksanaan, yaitu tindakan dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang telah dibuat. Pelaksanaan dilaksanakan selama 2 siklus dalam waktu 2 minggu, berkolaborasi dengan guru kelas dan kepala sekolah. 3. Pengamatan, yaitu Proses pengamatan berlangsung bersamaan pada saat pelaksanaan tindakan (bercerita dengan buku cerita). Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencacat semua hasil dan peristiwa selama pelaksanaan tindakan berlangsung. 4. Refleksi, yaitu mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak tindakan yang telah dilakukan secara menyeluruh, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan selanjutnya.

5 Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data kecerdasan intrapersonal dan pembelajaran dengan kegiatan bercerita menggunakan buku cerita bergambar. Data kecerdasan intrapersonal diambil dengan mengamati secara langsung pada setiap pembelajaran. Sedangkan data kegiatan bercerita dapat diambil secara langsung pada saat guru melaksanakan kegiatan. Pengumpulan Data Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan pengumpulan data melalui metode observasi dan dokumentasi. Observasi adalah proses pengambilan data dari pelaksanaan tindakan untuk memotret sejauh mana tindakan yang telah mencapai sasaran. (Subyantoro, 2012: 43). Observasi ini meliputi pengamatan dalam proses pembelajaran sesuai dengan ciri-ciri yang telah ditetapkan menggunakan instrumen yaitu pedoman observasi. Instrumen Penelitian Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan untuk mencatat atau mendapatkan data yang diperlukan. Pembuatan instrumen disusun sebelum peneliti terjun ke lapangan. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui bercerita, menggunakan lembar observasi atau lembar pengamatan. Indikotor Pencapaian Penelitian ini dikatakan berhasil bila sesuai dengan indikator kinerja sebagai tolak ukur pada penelitian ini. Keberhasilan pada penelitian ini ditandai dengan prosentase pada tiap siklusnya, yaitu pada siklus I, siklus II. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang indikator kinerja pada penelitian ini: Tabel 3.2 Keberhasilan Penelitian Pada Setiap Siklus. Keberhasilan Penelitian Siklus I Siklus II Rata-Rata Kecerdasan Intrapersonal Anak 70% 90%

6 Teknik Analisis Data Analisis data merupakan proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstrasikan, mengorganisasikan data secara sistematik dan rasional dalam mengulas sebuah masalah, bagaimana seseorang dapat mengulas sebuah masalah dengan cara sistematis dan runtut sehingga mudah dipahami oleh pembaca (Subyantoro, 2012: 77). Analisis yang digunakan adalah (1) Analisis Komparatif, yaitu membandingkan antara hasil dari rata rata kecerdasan intrapersonal anak dengan indikator kinerja.(2) analisis interaktif yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kemudian menyimpulkan menjadi sebuah data yang valid. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian dilakukan di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Aisyiyah Laban, Mojolaban, Sukoharjo. Subjek dalam penelitian ini adalah anak Kelompok A dengan jumlah 23 anak, yang terdiri dari 10 perempuan dan 13 laki-laki. Penelitian dilakukan dengan berkolaborasi dengan guru kelas dan kepala sekolah. Sebelum melakukan tindakan pada siklus I, peneliti melakukan observasi prasiklus yaitu dengan melakukan pengamatan untuk mengetahui kecerdasan intrapersonal anak sebelum dilaksanakan tindakan. Angka rata rata prosentase kecerdasan intrapersonal anak sebelum diadakan tindakan adalah 48,72 % artinya kecerdasan intrapersonal anak hampir mulai berkembang. Pada siklus I peneliti mengadakan penelitian dengan menggunakan Rencana Kegiatan Harian, dan berkolaborasi dengan guru kelas, serta menggunakan pedoman observasi. Rata-rata prosentase kecerdasan intrapersonal anak setelah siklus I berjalan sebesar 71,37%, artinya kecerdasan intrapersonal anak berkembang sesuai harapan. Hal ini terbukti bahwa terdapat peningkatan sebesar 22,65%. Penelitian dilanjutkan pada siklus II yang masih sama menggunakan metode seperti Siklus I, hanya ada perubahan pada tema dan sub tema. Rata-rata prosentase kecerdasan intrapersonal pada siklus II sebesar 90,03%, artinya kecerdasan

7 intrapersonal anak berkembang sesuai harapan dan tahapan yang dicapai anak sudah mencapai indikator dan ciri-ciri yang telah ditentukan. Berdasarkan prosentase dari prasiklus, siklus I dan siklus II bahwa kegiatan bercerita dengan buku cerita bergambar dapat meningkatkan kecerdasan intrapersonal anak. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan prosentase disetiap siklusnya. Pembahasan Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa kecerdasan intrapersonal anak sebelum tindakan sampai siklus II menunjukkan peningkatan karena penerapan kegiatan bercerita dengan buku cerita bergambar ini dapat membuat anak lebih mengetahui tentang kekuatan dan kelemahan dirinya, serta anak mampu menjadi pemimpin dalam sebuah kegiatan, sehingga membuat anak menjadi mengetahui siapa dirinya melalui cerita yang telah di bacakan, dan anak merasa senang dalam pembelajarannya. Fenomena tersebut dapat dibenarkan jika dikaitkan dengan apa yang diungkapkan oleh Sujiono (dalam Sujiono, 2010) bahwa mengajak berimajinasi jadi satu tokoh sebuah cerita, berandai-andai menjadi tokoh cerita yang telah di gemari anak, selain itu guru dapat mengajak anak bercakap-cakap memperbincangkan kelemahan, kelebihan dan minat anak. Tugas guru adalah memberikan pengalaman kepada anak yang dapat merangsang munculnya ekspresi pribadi sang anak dan dilakukan berulang ulang akan dapat meningkatkan kecerdasan intrapersonal pada anak. Cara yang ditempuh guru antara lain dengan memberikan beragam pengalaman atau membantu anak untuk mengingat pengalaman pribadinya yang tersembunyi. Adapun peningkatan pada tiap siklus yang ditunjukkan dari hasil prosentase pencapaian oleh anak dalam menggunakan kegiatan bercerita dengan buku cerita bergambar. Hal ini membuktikan bahwa kecerdasan intrapersonal anak mengalami perkembangan. Pada siklus 1 diantara 23 anak, ada 11 yang belum tuntas sesuai dengan indikator dan ciri-ciri. Hal itu dikarenakan anak belum melihatkan kecerdasan intrapersonalnya dalam menunjukkan kelemahan, kelebihan, menjadi seorang pemimpin, dan sebagainyannya, Anak cenderung masih pasif pada saat pembelajaran yang

8 berlangsung. Pada siklus ke II ini 3 anak yang belum tuntas hasil prosentasenya, akan tetapi anak sudah menunjukan perkembangan kecerdasan intrapersonalnya yang cukup baik. Perkembangan pada kecerdasan intrapersonal anak disebabkan oleh beberapa faktor dari dalam diri anak dan faktor kegiatan pembelajaran yang digunakan. Kegiatan bercerita dengan buku cerita bergambar ini merupakan hal yang menyenangkan bagi mereka, sehingga mereka sangat antusias mengikuti kegiatan. Simpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kegiatan bercerita dengan buku cerita bergambar berpengaruh terhadap kecerdasan intrapersonal anak Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Aisyiyah Laban, Mojolaban, Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014.

9 DAFTAR PUSTAKA Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta: Universitas Terbuka. Subyantoro. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang. Unnes Press. Sujiono, Nuraini. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta. Indeks. Sujiono, Nuraini. 2009. Konsep Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks. Surya, Sutan. 2007. Melejitkan Multiple Intellegensi Anak Sejak Usia Dini. Yogyakarta. Andi.