PERAN KEPUASAN KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

PENGARUH SISTEM MUTASI PEGAWAI BAGIAN MERIT SYSTEM TERHADAP PRESTASI KERJA DI BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT (BKD) KOTA CILEGON

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mengunakan metode deskriptif korelatif dengan menggunakan metode survei,

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember

PENGARUH KOMUNIKASI, KONFLIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Pattindo Malang)

SKRIPSI. Untuk memenuhi persyaratan Penyusunan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Oleh : Vivi Anaviyah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil keseluruhan penelitian yang dilakukan oleh penulis

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN

PENGARUH INSENTIF DAN TUNJANGAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (PT.PLN (persero) TASIKMALAYA) Oleh : Andry Ramdhan Kurniawan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH BEBAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, AKTUALISASI DIRI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HOTEL NOVOTEL SEMARANG)

Universitas Diponegoro,

ABSTRACT. Keywords : Training, Work Motivation and Employee Performance.

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

Kata kunci : Kompensasi, Pengembangan Karir dan Komitmen Organisasi

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Insentif dan disiplin kerja. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMUNIKASI INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAYANAN (Studi pada Karyawan Eco Green Park, Batu)

PENGARUH OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY (OHS) TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk KC Malang)

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SOLOK SELATAN JURNAL

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. AGROWISATA ANUGERAH DI SEMARANG

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi Pada Karyawan PT. Naraya Telematika Malang)

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. Pada tanggal 26 Juni 2005 J.Co Donuts hadir dengan berbagai varian donatnya. J.Co

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016)

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

ABSTRAK. Kata kunci : insentif, kepuasan kerja, komitmen organisasional dan motivasi kerja. ABSTRACT

MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KINERJA

Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerjaan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Jember

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA (SMK) TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA PEGAWAI PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL JAWA TENGAH

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA

PENGARUH INSENTIF MATERIAL DAN NON MATERIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BALIKPAPAN

ARTIKEL. Hubungan Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai BKKBN Provinsi Jawa Tengah

DAFTAR ISI... JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR...

KONTRIBUSI KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DENGAN KEPEMIMPINAN SEBAGAI MODERATING VARIABLE

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

PENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR. Mohamad Jain

HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA. Oleh: Reza Rizky Aditya

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KAB. BONE BOLANGO

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal 1-7

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA PENGAWAI NEGERI SIPIL

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRACT. Keywords: Leadership style, financial compensantion, and employee performance. viii

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, GAJI, DAN PROMOSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PATI TESIS

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaji, insentif, kinerja karyawan. viii. Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang makin meluas dan kompleks dengan. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin canggih memerlukan

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada Kantor Pusat PT Varia Usaha Gresik

PENGARUH KOMPENSASI DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP MOTIVASI KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

PENGARUH MOTIVASI KERJA, INSENTIF, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PD. BPR BKK Wonogiri)

PENGARUH KOMPENSASI, IKLIM KERJA, DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. KUDUS KARYA PRIMA

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PIMPINAN IV TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN GARUT

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

ABSTRACT. Keywords : Influence Leadership, Employee Performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN BAGIAN DEPARTEMEN PERSONALIA PADA HOTEL PURI BAGUS CANDIDASA KARANGASEM

JURNAL PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PABRIK ROKOK FAJAR BERLIAN TULUNGAGUNG

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

Penilaian Kinerja Oleh Kepala di Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah VI Tasikmalaya. Dejan Saputra ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Path-goal theory menjelaskan dampak gaya kepemimpinan pada motivasi

Pengaruh Pemberian Kompensasi, Gaya Kepemimpinan Demokratis, Dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Jatim Cabang Jember

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, perkembangan dan persaingan dunia usaha sangat pesat

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN PRESTASI KERJA (Studi pada Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah Malang)

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

PENGARUH MOTIVASI KERJA, PENGAWASAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PADANG JURNAL

Universitas Diponegoro

DAFTAR ISI Siti Aminah, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB I PENDAHULUAN. hanya pada sektor usaha yang berorientasi pada laba, sektor pendidikan juga

PENGARUH KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN KEAMANAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) WILAYAH SULUTTENGGO AREA PALU

ABSTRAK. Kata-kata kunci: motivasi kerja, kepemimpinan, budaya organisasi, kepuasan kerja. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PG. Kebon Agung Malang)

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk)

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA (Studi pada Karyawan PR. Sejahtera Abadi Malang)

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Nusantara Medika Utama Mojokerto)

Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan: Studi Empiris Pada Sebuah Bank di Kota Medan

ABSTRAKSI. Aset paling penting yang harus dimiliki organisasi dan menjadi pusat

Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Pada Bojana Tour Blitar

PENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KARYAWAN PADA PT ASTRA GRAPHIA. Senny Handayani, Siti Aisyah

Transkripsi:

86 PERAN KEPUASAN KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI (ROLE OF JOB SATISFACTION IN IMPROVING THE PERFORMANCE OF EMPLOYEES) Rini Suntari, Rasto 1) 1) Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi, No. 229 Bandung, Jawa Barat Indonesia Email: rinisuntari21@gmail.com. ; rasto@upi.edu ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai dengan menggunakan metode survey explanatory. Teknik pengumpulan data menggunakan angket model likert scale. Responden adalah pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Pangkalpinang. Teknik analisis data menggunakan regresi. Hasil penelitian diperoleh bahwa kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, baik secara parsial. Oleh karena itu, kinerja pegawai dapat ditingkatkan melalui peningkatan kepuasan kerja pegawai. Kata Kunci: kepuasan kerja, kinerja pegawai ABSTRACT The study aimed to analyzed the effect of satisfaction on performance of employees by using explanatory survey method. Data were collected by using likert scalemodel questionnaire. Respondents were employees in Regional Civil Service Agency in PangkalpinangCity. Data were analyzed by using regression analyisis, the result showed that job satisfaction towards performance of employees has significant and positive effect on performanceof employee, either partially. Therefore, performance of employee can be improved though improving job satisfaction of employee. Keywords: job satisfaction, performance of employee PENDAHULUAN Sumber daya manusia (SDM) sangat mempengaruhi suatu organisasi. Sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni merupakan faktor penting dalam pencapaian tujuan dari organisasi. Oleh karena itu perusahaan maupun organisasi perlu menciptakan suasana/lingkungan kerja yang nyaman yang dapat memotivasi kinerja pegawai. Robbins dalam Tahir (2014) mengatakan bahwa pemahaman terhadap perilaku organisasi bagi seorang manajer atau pimpinan sangatlah penting. Perilaku organisasi menjadi sebuah acuan dalam meningkatkan kinerja organisasi. Salah satu langkah dalam meningkatkan kinerja organisasi lewat kepuasan kerja dari karyawan. Smith, Kendall, dan Hullin dalam Luthans (2006) menjelaskan bahwa ada beberapa dimensi kepuasan kerja dalam mengungkap karakteristik penting mengenai pekerjaan tersebut. Dimensi tersebut terdiri dari pekerjaan itu sendiri, atasan, teman sekerja, promosi, serta gaji/upah.

Kepuasan kerja yang didapatkan pegawai akan membentuk komitmen pegawai dalam bekerja yang selanjutnya dapat meningkatkan kinerja karyawan atau pegawai. Ketika pekerja tidak memiliki kepuasan dalam pekerjaannya, maka akan mempengaruhi kinerjanya dalam bekerja. Misalnya saja seperti yang terjadi di sebuah Badan Kepegawaian Daerah di Kota Pangkal Pinang yang menunjukkan kinerja pegawai masih kurang. Hal ini didukung data penilaian kinerja pegawai di badan organisasi tersebut selama periode tiga tahun berturutturut yang terlihat pada tabel berikut. Tabel 1 Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Kepegawaian Daerah Pangkal Pinang Tahun 2013-2015 Jabatan dalam struktur Unsur yang dinilai Kategori organisasi BKD SKP Perilaku kerja 2013 2014 2015 2013 2014 2015 Sekertaris 51,05 49,32 50,03 38,12 38,12 29,71 Baik Sub bagian perencanaan 40,09 41,21 40,23 30,76 32,09 30,09 Cukup Sub bagian umum dan kepegaiwaian 45,29 40,39 41,42 37,77 38 39,15 Baik Sub bagian keuangan 30 30,17 29,78 34,29 30,73 31,19 Cukup Jabatan fungsional 48,22 45,19 46,81 30,57 33,71 31,87 Baik Bidang administrasi kepegawaian 49,11 50 47,09 40 30,31 31,23 Baik Sub bidang mutasi pegawai 30,62 30 29,19 29,08 30 28,51 Kurang Sub bidang dokumentasi dan informasi pegawai 33 32,53 30,61 27,78 28 31,71 Cukup Bidang pembinaan pegawai 42,23 40 43,13 29 30 30 Cukup Sub bidang pembinaan dan pengembangan karir pegawai 50,07 40,88 47 25,19 37,12 30,17 Baik Sub bidang kesejahteraan pegawai 28,14 28 28 30,03 29,05 30 Kurang Bidang pendidikan dan pelatihan 29,45 27,89 30 30 30 30 Kurang Sub bidang pendidikan dan pelatihan structural 39 36,2 37 21,62 27 27 Cukup Sub bidang pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional 35,07 34 34 23,17 25,18 24 Kurang Tabel di atas menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa jabatan struktural yang masuk kedalam kategori kurang. Hal ini ditinjau dari penilaian SKP dan perilaku kerja karyawan selama tiga tahun berturut-turut. Organisasi perlu mengambil tindakan dalam meningkatkan kinerja pegawai di beberapa jabatan structural tersebut, salah satunya dengan meningkatkan kepuasan kerja pegawai. Berdasarkan data empiris di atas, penulis telah melakukan penelitian yang ditujukan untuk melihat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai di organisasi tersebut. Berikut akan dijelaskan beberapa konsep mengenai kepuasan kerja dan kinerja pegawai. Lalu, disajikan pula penjelasan mengenai metode penelitian yang dipakai, hasil penelitian di lapangan, serta kesimpulan maupun saran atas temuan dari penelitian. 87

TINJAUAN PUSTAKA Kepuasan Kerja Ada beberapa konsep mengenai kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya (Hasibuan, 2003). Lain lagi menurut Munandar (2001) bahwa kepuasan kerja merupakan hak yang bersifat pribadi. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan situasi dan nilai-nilai yang berlaku dalam dirinya. Robbins (2001) menjelaskan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima. Dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan perasaan senang atau tidak senang pekerja atau karyawan terhadap organisasi yang di pengaruhi oleh organisasi dimana ia bekerja. Robbins (2002) membagi dimensi yang menggambarkan gambaran mengenai kepuasan kerja seseorang. Dimensi tersebut terdiri dari kepuasan terhadap kesempatan untuk maju dan berkembang, kepuasan terhadap kondisi kerja, kepuasan terhadap gaji dan kompensasi, kepuasan terhadap sistem pengawasan dan kepemimpinan, kepuasan terhadap hubungan dengan rekan kerja, dan kepuasan terhadap keamanan kerja Adanya kepuasan kerja yang dirasakan oleh pegawai biasanya disebabkan oleh beberapa faktor. Caugemi & Clypool dalam Luthans (2006) menjelaskan ada beber apa faktor yang dapat menyebabkan kepuasan kerja seperti prestasi, penghargaan, kenaikan jabatan, dan pujian. Indrawijaya (2002) mengemukakan bahwa perusahaan perlu memperhatikan kepuasan kerja karyawan. Alasan yang pertama karena alasan nilai para pegawai. Kedua, adalah alasan kesehatan jiwa. Ketiga, adalah alasan kesehatan jasmani. Kinerja Pegawai Terdapat beberapa definisi kinerja pegawai yang telah dipaparkan oleh para ahli. Mangkupriwa dan Hubeis (2007) menjelaskan bahwa kinerja adalah hasil dari proses pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi bersangkutan. Lain lagi dengan Murpy dan Cleveland dalam Pasolong (2007) mengatakan bahwa, kinerja adalah kualitas perilaku yang berorientasi pada tugas dan pekerjaan. Kinerja menurut Amstrong dan Baron dalam Wibowo (2008) adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut, kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi. Sedarmayanti (2011) mendefinisikan kinerja sebagai hasil kerja seorang pekerja,sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan). Terdapat beberapa faktor yang turut mempengaruhi pencapaian kinerja dari pegawai. Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menjelaskan ada beberapa faktor yang turut mempengaruhi kinerja dari pegawai, yaitu faktor personal, faktor kepemimpinan, faktor tim, faktor sistem, dan faktor kontekstual. Untuk meningkatkan kinerja pegawai maka dapat ditingkatkan lewat beberapa cara. Simanjuntak (2005) menjelaskan ada tiga bagian yang dapat dipehatikan dalam meningkatkan kinerja pegawai, yaitu kompetensi individu, dukungan organisasi, dan dukungan manajemen. Untuk melihat sejauh mana progres atau perkembangan dari kinerja karyawan, maka sebuah organisasi dapat melakukan penilaian kinerja pegawai. Untuk menilai kinerja 88

seorang karyawan, kita dapat melihat dari indikator kinerja pegawai. Sedarmayanti (2001) menjelaskan bahwa untuk melihat kinerja seorang pegawai maka dapat dilihat dari beberapa indikator, yaitu kualitas kerja, ketetapan waktu, inisiatif, kemampuan, dan komunikasi. Berdasarkan studi literatur di atas, dapat digambarkan theoretical framework seperti berikut: Kepuasan Kerja Kinerja Pegawai Gambar 1. Theoretical Framework METODOLOGI Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan metode explanatory survey. Alat pengumpulan data menggunakan angket atau kuesioner. Angket yang dipakai menggunakan model skala Likert dengan responden penelitian yang berjumlah 50 orang di salah satu Badan Kepegawaian Daerah di Kota Pangkalpinang. Instrumen pengumpalan data terdiri dari 2 bagian, bagian pertama adalah angket untuk mengukur kepuasan kerja yang terdiri dari dalam 6 indikator yaitu absensi, peningkatan tanggung jawab, mematuhi pekerjaan sendiri, bangga pekerjaan sendiri, bangga atau hormat kepada atasan, dan bersemangat tinggi yang terdiri dari 12 item. Bagian kedua adalah angket untuk mengukur kinerja pegawai yang terdiri dari 5 indikator yaitu kualitas, kuantitas, efektivitas, ketepatan waktu/target, dan mengikuti intruksi pengawas yang terdiri atas 7 item. Statistik deskriptif menggunakan distribusi frekuensi yang digunakan untuk memperoleh gambaran jawaban responden mengenai kepuasan kerja dan kinerja pegawai. Statistik inferensial menggunakan analisis regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis dan menganalisis pengaruh antar variabel. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kepuasan Kerja Tanggapan responden mengenai kinerja guru ditunjukkan melalui tabel berikut : Tabel 2 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kepuasan Kerja No Indikator Item SoalRata-rataKategori 1 kehadiran 1-3 3,38 Sedang 2 Peningkatan tanggungjawab 4-5 3,64 Sedang 3 Mematuhi pekerjaan sendiri 6-7 3,5 Sedang 4 Bangga pekerjaan sendiri 8-9 3,48 Tinggi 5 Bangga atau hormat kepada atasan 10 3,6 Tinggi 6 Bersemangat tinggi 11-12 3,54 Tinggi Rata-rata 3,51 Tinggi Data empirik diatas menunjukkan kepuasan kerja pegawai berada pada kategori tinggi dengan rata-rata skor 3,51. Dengan indikator bangga atau hormat kepada atasan memiliki skor tertinggi sebesar 3,6 dan indikator terendah yaitu kehadiran sebesar 3,38. 89

Kinerja Pegawai Tanggapan responden mengenai kinerja pegawai ditunjukkan melalui tabel berikut : Tabel 3 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kinerja Guru No Indikator Item SoalRata-rata Kategori 1 kualitas 13-14 3,78 Tinggi 2 kuantitas 15 4,22 Sangat tinggi 3 efetivitas 16-17 3,76 Tinggi 4 ketepata waktu dalam menyelesaian pekerjaan 18 3,8 Tinggi 5 ketaatan terhadap perintah atasan 19 3,6 Tinggi Rata-rata 3,8 Tinggi Data empirik diatas menunjukkan kinerja pegawai berada pada kategori tinggi dengan rata-rata skor 3,8. Dengan indikator kuantitas memiliki skor tertinggi sebesar 4,22 dan indikator terendah yaitu ketaatan terhadap perintah atasan sebesar 3,6. H1: Pengaruh Kepuasan kerja terhadap Kinerja pegawai Dengan perhitungan regresi sederhana antara Insentif dengan semangat kerja karyawan menghasilkan persamaan regresi Ŷ = 14,858 + 0,282 (X) Konstanta 14,858dapat diartikan kinerja bernilai 14,858 jika kepuasan kerja tetap, tetapi bila kepuasan kerjameningkat, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,282. Berarti bahwa setiap upaya peningkatan kepuasan kerja maka akan meningkatkan kinerja karyawan. Berdasarkan perhitungan pengujian hipotesis diperoleh Fhitungsebesar 4,322 sedangkan Ftabel sebesar 4,04, artinya Fhitung > Ftabel yaitu4,322 >4,04 Maka H0 yang menyatakan kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai ditolak dan tentu saja H1 yang menyatakan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Badan Kepegawaian Daerah diterima. Berdasarkan hasil perhitungan data, diperoleh koefisien korelasi parsialantara variabel Insentif dan variable semangat kerja pegawai sebesar 0.287kemudian dikonsultasikan pada Kriteria Interpretasi Koefisien Korelasi Tabel untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel Insentif dan variabel semangat kerja pegawai. Setelah dikonsultasikan ternyata 0,287 terletak diantara0,20 0,399 yaitu termasuk kategori lemah. Jadi terdapat hubungan yang lemah antara kepuasan kerjadengan kinerja pegawai di BKD Pangkalpinang. Dapat diartikan bahwa nilai koefisien determinasivariabel kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai sebesar 8,3%. Artinyasecara parsial semangat kinerjadipengaruhi oleh kepuasan kerja sebesar 8,3%. Sisanya sebesar dipengaruhi oleh faktor lain. KESIMPULAN Kepuasan kerja berada pada kategori tinggi. Hal ini diukur oleh lima indikator yaitu absensi, peningkatan tanggung jawab, mematuhi pekerjaan sendiri, bangga pekerjaan sendiri, bangga atau hormat kepada atasan, dan bersemangat tinggi. Indikator bangga atau hormat kepada atasan memiliki skor tertinggi sebesar dan indikator terendah yaitu kehadiran. Kinerja pegawai berada pada kategori tinggi yang diukur oleh lima indikator yaitu, kualitas, kuantitas, efektivitas, ketepatan waktu/target, dan mengikuti intruksi pengawas. 90

indikator kuantitas memiliki skor tertinggi dan indikator terendah yaitu ketaatan terhadap perintah atasan. Kepuasan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini, membuktikan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh dalam peningkatan kinerja pegawai di sebuah organisasi. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan ada kajian lebih mendalam terhadap kinerja pegawai dengan faktor-faktor lain yang tidak ada dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Hasibuan, Malayu, S.P. (2003). Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: PT Toko Gunung Agung. Indrawijaya, I. Adam. (1989). Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Bandung: Sinarbaru. Luthans, F. (2006). Perilaku Organisasi, (AlihBahasa V.A Yuwono, dkk), Edisi Bahasa Indonesia, Yogyakarta: Nur Cahya. Pasolong, Harbani.(2007).Teori Administrasi Publik. Bandung :Alfabeta Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV Mandar Maju. Simanjuntak, Payaman J.( 2005). Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: FE UI. 91