RINGKASAN. masyarakat dalam berkesehatan. Instansi ini berfungsi sebagai lembaga

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OBAT HERBAL BIOMUNOS PADA PT. BIOFARMAKA INDONESIA, BOGOR

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN PERLUASAN USAHA PEMASOK IKAN HIAS AIR TAWAR Budi Fish Farm Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Oleh: DWIASIH AGUSTIKA A

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

I. PENDAHULUAN. hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya

IV. METODE PENELITIAN

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

I. PENDAHULUAN. pertanian. Tidak dapat dipungkiri bahwa sektor pertanian memegang peranan

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGEMBANGAN PEMBIBITAN (BREEDING)SAPI POTONG PADA PT LEMBU JANTAN PERKAS (LJP), SERANG, PROPINSI BANTEN

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN BUNGA POTONG KRISAN LOKA FARM KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR. Afnita Widya Sari A

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN LARVA IKAN BAWAL AIR TAWAR BEN S FISH FARM CIBUNGBULANG, KABUPATEN BOGOR

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Indonesia sebagai negara

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA SERBUK MINUMAN INSTAN BERBASIS TANAMAN OBAT (Studi Kasus:Koleksi Taman Obat Dan Spa Kebugaran SYIFA, Bogor)

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

Dl KECAMATAN BlNJAl BARAT, PROP. SUMATERA UTARA. ANALISIS KELAYAKAN FlNANSiAL INVESTASI USAHATANI RAMBUTAN (Nephelium lappaceum Linn)

III KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. Regional Bruto (PDRB). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. (barang/jasa) dibutuhkan peranan supplyer untuk memasok produk yang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN KELINCI ASEP S RABBIT PROJECT, LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT. Oleh : Nandana Duta Widagdho A

BAB III METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

I. PENDAHULUAN. Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to nature)

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN EKONOMI AGRIBISNIS NANAS

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7

PELUANG DAN PROSPEK BISNIS KELAPA SAWIT DI INDONESIA

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Internet

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pertanian sebagai salah satu sektor yang dapat diandalkan dan memiliki

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL

I.PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bermata

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA AKARWANGI (Andropogon Zizanoid) PADA KONDISI RISIKO DI KABUPATEN GARUT. Oleh: NIA ROSIANA A

IV. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN LOBSTER AIR TAWAR (Kasus K BLAT S Farm, Kec. Gunung Guruh, Kab. Sukabumi, Jawa Barat) Oleh: KAMMALA AFNI A

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA IKAN HIAS AIR TAWAR PADA ARIFIN FISH FARM, DESA CILUAR, KECAMATAN BOGOR UTARA, KOTA BOGOR

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA ISI ULANG MINYAK WANGI PADA USAHA PERSEORANGAN BOSS PARFUM, BOGOR. Oleh MOCH. LUTFI ZAKARIA H

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK TANI BHINEKA I, DESA BLENDUNG, KABUPATEN SUBANG

STUDI KELAYAKAN BISNIS USAHA SALON. : Amalia Nursyahfitri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Reni Diah Kusumawati.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Indonesia sendiri merupakan negara tropis banyak ditumbuhi jenis

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian, salah satu sub sektor dari sektor pertanian adalah sektor

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

STUDI KELAYAKAN USAHA PRODUKSI ALAT DAN MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB XI PENGELOLAAN KEGIATAN

POTENSI PASAR BANK YANG BERBASIS AGRIBISNIS BAGI PENGEMBANGAN PT. BANK BUKOPIN, TBK CABANG KARAWANG DI WILAYAH KABUPATEN PURWAKARTA

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

C. Program. Berdasarkan klaim khasiat, jumlah serapan oleh industri obat tradisional, jumlah petani dan tenaga

SIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan memeliharanya. Salah satu cara untuk menjaga amanat dan anugrah yang Maha Kuasa yaitu

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia yang mengalami penurunan pada masa. krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, masih berlangsung hingga

Transkripsi:

RINGKASAN EJEN MUHAMADJEN. Analisis Kelayakan Usaha Rumah Jamu di Taman Sringanis, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dibimbing oleh Ir. Netty Tinaprilla,MM Taman Sringanis merupakan wujud kepedulian terhadap dambaan masyarakat dalam berkesehatan. Instansi ini berfungsi sebagai lembaga pendidikan, pelayanan pengobatan, pelestarian tanaman obat dan sekaligus sebagai produsen obat herbal. Pengelolaan Taman Sringanis dipimpin oleh pemiliknya langsung dan dibantu oleh beberapa orang karyawan dan pembantu umum. Instansi ini dalam struktur organisasinya memiliki beberapa divisi, yaitu Divisi Kunjungan dan Pelatihan, Divisi Klinik Pengobatan, Divisi Rumah Jamu, Divisi Pembibitan, dan Divisi Buku Tanaman Obat Taman Sringanis mengoleksi sekitar 400 jenis tanaman obat dan sebagian dari tanaman itu diperjualbelikan. Selain itu, Taman Sringanis juga memproduksi berbagai jenis obat herbal berupa minuman instan, teh, kapsul bubuk, simplisia dan kapsul ekstrak. Produk tersebut dipasarkan di Taman Sringanis sendiri dan outlet Rawamangun Jakarta. Di Indonesia sebanyak 31,7 persen masyarakat menggunakan obat tradisional, sedangkan 9,8 persen masyarakat mencari pengobatan dengan cara tradisional untuk mengatasi masalah kesehatan dan 57,7 persen melakukan pengobatan sendiri baik dengan obat modern maupun tradisional. Sementara itu harga obat dari satu apotik dengan apotik yang lainnya cukup variatif dan perbedaannya cukup signifikan antara 10 30 %. Selanjutnya adanya keinginan sebahagian masyarakat Indonesia untuk menggunakan dan mengkonsumsi produk alamiah yang diyakini tidak memiliki efek samping.

Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan akan produk tanaman obat memberikan kesempatan bagi pelaku usaha dalam mengusahakan komoditi tanaman obat. Taman Sringanis merupakan salah satu jenis usaha kecil dan menengah yang terdapat di Bogor ikut memanfaatkan peluang usaha tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Menganalisis usaha Rumah Jamu di Taman Sringanis dengan menghitung besarnya nilai Net Present Value (NPV), Interna Rate Return (IRR), Net Benevit Cost ratio (Net B/C) dan Payback Period. 2) Menganalisis Switching Value usaha Rumah Jamu terhadap perubahan dalam penurunan penjualan produk dan peningkatan harga bahan baku. Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan pemilik usaha Rumah Jamu. Sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan dan buku-buku yang ada pada lembaga terkait dengan melakukan studi literatur.analisis data dalam penelitian ini dilakukan denan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang pelaksanaan yang telah dilakukan usaha Rumah Jamu di Taman Sringanis, juga digunakan untuk mengetahui aspek-aspek yang berhubungan dengan proyek seperti : aspek teknis, aspek pemasaran dan aspek manajerial. Sedangkan analisis kuantitatif untuk mengetahui aspek finansial kelayakan usaha Rumah Jamu di Taman Sringanis. Analisis finansial meliputi perbandingan biaya dan manfaat yang diperoleh pada masa kini dan masa yang akan datang. Analisis Switching Value dilakukan untuk melihat seandainya ada perubahan pada penurunan penjualan produk dan peningkatan harga bahan baku di Taman Sringanis berada pada tingkat kelayakan minimum.

Usaha Rumah Jamu di Taman Sringanis secara finansial layak untuk diusahakan. Hasil analisis kelayakan usaha Rumah Jamu di Taman Sringanis menunjukkan nilai NPV sebesar Rp 42.439.133,89, artinya nilai ini lebih besar dari nol berarti bahwa usaha rumah jamu di Taman Sringanis masih layak untuk dilaksanakan. IRR sebesar 28.51 persen, artinya dibandingkan dengan tingkat diskonto yang berlaku pada saat ini 16 %, maka dari tingkat pengembalian modal usaha rumah jamu di Taman Sringanis masih layak untuk dilaksanakan.sedangkan NBCR sebesar 1.42 artinya setiap pengeluaran biaya sebesar Rp. 1,00 akan memberikan keuntngan Rp 1,42. Analisis switching value usaha Rumah Jamu di Taman Sringanis dilakukan pada dua skenario perubahan.pada penurunan penjualan produk dan peningkatan harga bahan baku. Berdasarkan hasil perhitungan dengan analisis switching value usaha Rumah Jamu di Taman Sringanis tetap akan mencapai keuntungan asalkan penurunan nilai penjualan produk tidak lebih dari 6.09 % dan peningkatan harga bahan baku tidak lebih dari 38.17 %. Hasil analisis tingkat pengembalian usaha Rumah Jamu di Taman Sringanis dengan tingkat diskonto 16 persen menunjukkan bahwa pada usaha Rumah Jamu masa pengembalian investasinya lebih kecil dari umur proyek yaitu 7 tahun. Hasil analisis ini berlaku jika tidak ada perubahan penurunan penjualan dan peningkatan harga bahan baku. Berdasarkan uraian diatas maka saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah : 1) Perluasan lahan areal penanaman, supaya pasokan bahan baku tidak mengalami kendala, karena selama ini pemasokan bahan baku sebagian masih dilakukan pihak lain. 2) Modernisasi peralatan, supaya kapasitas produksi lebih banyak, lebih rapi sehingga akan menambah kepercayaan

pelanggan. 3) Melakukan pengarsipan data penerimaan dan biaya untuk memudakhan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dan dapat mengambil keputusan terhadap kegiatan yang akan dilakukan serta mengetahui posisi keuangan dalam usaha.

ANALISIS KELAYAKAN USAHA RUMAH JAMU DI TAMAN SRINGANIS Oleh Ejen Muhamadjen A14103532 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS DEPARTEMEN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS PERTANIAN DEPARTEMEN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN Dengan ini Kami menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh : Nama Nomor Pokok Program Studi Judul : Ejen Muhamadjen : A14103532 : Ekstensi Manajemen Agribisnis : Analisis Kelayakan Usaha Rumah Jamu di Taman Sringanis Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Prorgam Studi Ekstensi Manajemen Agribisnis, Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Menyetujui, Dosen Pembimbing Ir. Netty Tinaprilla,MM NIP :... Mengetahui, Ketua Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Tanggal Kelulusan : Dr.Ir.Nunung Kusnadi NIP :...

PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN Bogor, Juli 2008 PENULIS EJEN MUHAMADJEN A14103532

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan primer seluruh masyarakat. Pemenuhan atas kebutuhan ini selalu menjadi perhatian manusia. Berbagai bidang keahlian manusia ditujukan untuk menemukan suatu metode dan solusi terbaik guna memenuhi kesehatan. Oleh karena itu, kemudian kesehatan berkembang menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Zaire, dengan jumlah tumbuhan berbunga sebanyak 30.000 jenis, 7.000 jenis diantaranya merupakan tanaman obat, 1.000 jenis tumbuhan penghasil racun, dan 50 jenis tanaman aromatika. Disamping itu, Indonesia juga memiliki kearipan lokal dari 370 jenis dalam memanfaatkan tanaman sebagai bahan obat untuk memelihara kesehatan, pengobatan penyakit, perawatan tubuh dan kecantikan. Selanjutnya sekitar 85 % dari sekitar 300 jenis herba yang digunakan secara rutin dalam industri obat tradisional di Indonesia masih mengandalkan sumberdaya tanaman obat yang tumbuh di habitatnya, terutama dihutan. Hanya 15 % jenis tanaman obat yang digunakan berasal dari sumber hasil budidaya petani, itupun belum ada yang dibudidayakan dalam skala besar (Balitro, 2007). Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional sudah berlangsung sejak jaman dahulu kala. Tumbuhan obat telah digunakan oleh nenek moyang kita dan memberikan hasil positif bagi pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (Guzman- Ladion 2001). Masyarakat Indonesia telah mengenal dan menggunakan obat

2 tradisional sebagai warisan nenek moyang. Obat tradisional ini, baik berupa jamu maupun tanaman obat masih digunakan hingga saat ini (Santoso 2003). Secara historis, pengobatan tradisional dengan menggunakan daun dan akar tumbuh-tumbuhan terbukti dapat menyembuhkan berbagai penyakit, yang kadang jika diobati dengan cara modern akan memakan waktu lama dan biaya yang cukup besar. Pengalaman histories tersebut telah mendorong masyarakat dunia dan khususnya Indonesia untuk back to nature atau kembali ke alam, yaitu memanfaatkan kekayaan alam kembali ke obat tradisional yang bahan bakunya berasal dari tumbuh-tumbuhan yang ada. Selain dari pengalaman historis di atas, adanya keinginan untuk menggunakan dan mengkonsumsi produk alamiah yang diyakini tidak memiliki efek samping juga timbul akibat maraknya isu dampak negatif dari produk yang menggunakan bahan kimia terhadap lingkungan. Fenomena-fenomena inilah yang mendukung perkembangan tanaman obat dan industri jamu di Indonesia. Pemakaian tanaman obat dalam dekade ini cenderung meningkat sejalan dengan berkembangnya industri jamu atau obat tradisional, farmasi, kosmetik dan minuman. Tanaman obat yang dipergunakan biasanya dalam bentuk simplisia yang berasal dari akar, daun, bunga, biji, buah, dan kulit batang. Pemanfaatan obat tradisional Indonesia akan terus meningkat seiring kuatnya keterkaitan bangsa Indonesia terhadap tradisi kebudayaan untuk memakai jamu. Beberapa bahan baku jamu juga telah menjadi komoditas ekspor yang andal sebagai penyumbang devisa Negara. Selanjutnya pasar herbal dunia tahun 2000 mencapai 43 miliar US$, tetapi kontribusi Indonesi hanya 100 juta US$. Omzet penjualan produk tanaman obat 1 www.balitro.com

3 Indonesia tahun 2007 baru mencapai Rp. 3 triliun, sementara China mencapai 6 miliar US$ dan Malaysia 1,2 miliar US$. Indonesia menargetkan untuk meningkatkan nilai perdagangan Rp 8 triliun pada tahun 2010 1. Berdasarkan hal tersebut diatas menunjukkan bahwa kebutuhan akan produk tanaman obat ini oleh negara-negara tujuan ekspor semakin bertambah. Pasar Internasional memberikan kesempatan bagi pelaku usaha di Indonesia dalam mengusahakan komoditi tanaman obat. Sebanyak 31,7 persen masyarakat menggunakan obat tradisional, sedangkan 9,8 persen masyarakat mencari pengobatan dengan cara tradisional untuk mengatasi masalah kesehatan dan 57,7 persen melakukan pengobatan sendiri baik dengan obat modern maupun obat tradisional. Sementara itu di Indonesia harga obat dari satu apotik dengan apotik yang lainnya cukup variatif dan perbedaannya cukup signifikan antara 10 30 persen, sehingga kalau konsumen mau membeli obat yang harganya lebih murah dibutuhkan waktu ekstra sebagai pertimbangan untuk membeli ( Hasil Susenas dalam Melaniawati, 2004) Pertumbuhan ekonomi Kota Bogor tahun 2007 sebesar 6,21 persen, salah satunya diperoleh dari sektor jasa dan usaha masyarakat, termasuk usaha kecil dan menengah yang memiliki potensi besar bagi pertumbuhan perekonomian Kota Bogor. Taman Sringanis merupakan salah satu jenis usaha kecil dan menengah yang terdapat di Kota Bogor ikut memanfaatkan peluang pasar tersebut. Dalam pengusahaannya dibutuhkan suatu kegiatan investasi jangka panjang. Oleh karena itu dalam suatu proyek perlu dilakukan analisis kelayakan melalui studi kelayakan usaha. Hal ini untuk menghindari terjadinya investasi yang ternyata tidak mendatangkan keuntungan dan tidak layak.