Oleh: PROF. Dr, Jamal Wiwoho, S.H.,MHum

dokumen-dokumen yang mirip
1

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

PENDELEGASIAN PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DALAM LINGKUP PEMDA

KLARIFIKASI PERDA DISKRIMINATIF GENDER

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. oaching

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

EVALUASI KEBIJAKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SMA NEGERI 1 AMPIBABO KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BAB I PENDAHULUAN. terwujudnya good governance. Hal ini memang wajar, karena beberapa penelitian

BAB. I PENDAHULUAN. perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

PERANAN APIP DALAM PELAKSANAAN SPIP

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

Kuliah 12 EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dapat melayani masyarakat dalam memenuhi keperluannya.

BAB I PENDAHULUAN. Birokrasi yang berbelit dan kurang akomodatif terhadap gerak ekonomi mulai

PROFIL SKPD A. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI. A. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya krisis ekonomi di Indonesia ternyata disebabkan oleh buruknya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

PERANAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DALAM PENGELOAAN KEUANGAN SNMPTN- SBMPTN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance. yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien.

I. PENDAHULUAN. Reformasi di bidang kinerja pemerintahan tidak akan membuahkan hasil optimal

DEfiNISI KEBIJAKAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan APBN 2013 memberikan alokasi yang cukup besar terhadap

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian pada Bab I sampai dengan Bab VI, disusun

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan kebijakan yang. daerahnya masing-masing atau yang lebih dikenal dengan sebutan

Kabupaten Tasikmalaya 10 Mei 2011

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN

Keselarasan antara RPJMD dengan RPJMN DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR PERIODE

pemeriksaan mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pelaporan.

BAB I PENDAHULUAN. (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pergeseran tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik,

PENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL DALAM MELAKUKAN AUDIT BERBASIS RESIKO

PenguatanPengawasan Pengawasan dan Akuntabilitas. Outline Paparan

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, yang diisi oleh Pegawai Negeri Sipil yang dalam tulisan ini

I. PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu

RAPAT KOORDINASI PENANGANAN KONFLIK POLITIK DAN BATAS DAERAH ADMINISTRASI DI PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan suatu negara membutuhkan dana yang cukup besar. akuntabel dalam pengelolaan keuangan negara.

Independensi Integritas Profesionalisme

Hubungan Kerja Direksi dan Dewan Pengawas. Good Governance is Commitment and Integrity

Kuliah 13. Marlan Hutahaean 1

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan keuangan negara merupakan suatu kegiatan yang akan

DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA

RENCANA PROGRAM PEMBINAAN KONSTRUKSI TA. 2018

BAB 1 PENDAHULUAN. harus bisa menyediakan public goods and services dalam memenuhi hak setiap

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dana pensiun dapat dilihat dari tingkat pencapaian tujuan nya.

BAB V FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

LAYANAN UTAMA DAN LAYANAN PENDUKUNG. Untuk Rancangan Lampiran RPP-PUPK

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

Standar Audit Internal Pemerintah Indonesia. Asosiasi Audit Internal Pemerintah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyentuh kalangan bawah (grass rooth). Semula harapan ini hanya

BAB I PENDAHULUAN. digerakkan oleh sektor bisnis (Privat) dan sektor publik (entitas publik).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri atas latar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam reformasi birokrasi saat ini dan persaingan global mendorong

Rancangan RPJMD Kabupaten Belitung Timur Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, perkembangan sektor publik dewasa

: Prof. Said Zainal Abidin, Ph.D., MPIA

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

I. PENDAHULUAN. pengukuran kinerja pada capacity building yang mengikuti pola reinventing

KEBIJAKAN PENGANGGARAN BERSIFAT MULTI-DIMENSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

Pengaturan Tentang: Standar Operasional Prosedur (SOP)

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. aturan-aturan main di dalam suatu kelompok sosial, dan sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Rumah sakit dituntut untuk

MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN

BAB I PENDAHULUAN. negeri, dan obligasi pemerintah, serta sumber dana lain yang sah dan tidak

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN

KATA PENGANTAR. Lamongan, Januari 2012 Kepala Bagian Bina Pengelolaan Keuangan dan Asset. S U B A N I, SE, MM Pembina NIP

BAB I PENDAHULUAN. No.12 Tahun Menurut Undang-Undang Nomer 23 Tahun 2014 yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berbasis syariah dalam tiga dekade terakhir, lembaga keuangan telah

AKUNTABILITAS (accountability): pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah sudah sesuai dengan norma dan nilai-nilai. yang dianut

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta penyelenggaraan negara yang bersih dari unsur-unsur KKN untuk

Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari pajak dan penerimaan Negara lainnya, dimana kegiatannya banyak

Frequently Asked Questions (FAQ) Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan

PINJAMAN LUAR NEGERI DAN KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH. Oleh : Ikak G. Patriastomo 1

Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang dengan pesat. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang didasarkan pada prinsip-prinsip good governance (Bappenas,

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

BAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.22 tahun

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip good governance. Selain itu, masyarakat menuntut agar

SEKILAS TENTANG ANALISIS KEBIJAKAN BELANJA PUBLIK/NEGARA

PRINSIP-PRINSIP DASAR, KEBIJAKAN UMUM, ETIKA, TATA CARA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK SERTA ASPEK HUKUM DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

BAB VII RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. penelitian ini, keterbatasan penelitian, dan rekomendasi.

BAB I PENDAHULUAN. Akuntabilitas berada pada ilmu sosial yang menyangkut berbagai cabang ilmu

Transkripsi:

Oleh: PROF. Dr, Jamal Wiwoho, S.H.,MHum

PERTIMBANGAN DALAM PENYUSUNAN KEBIJAKAN PUBLIK INSTITUTIONAL REFORM PUBLIC MANAGEMENT REFORM GOOD GOVERNANCE FINANCIAL REFORM

Kebijakan publik adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dikerjakan maupun untuk tidak dikerjakan Kebijakan publik adalah kebijakan yang dikembangkan oleh badan-badan dan pejabat pemerintah

Dibuat oleh Pemerintah Isinya berupa tindakan atau tidak bertindak Mempunyai tujuan tertentu

Diarahkan untuk menciptakan lingkungan sesuai dengan yang diharapkan Diarahkan agar mampu membangun daya saing masyarakat Perlu dihindarkan kebijakan publik yang mendorong timbulnya ketergantungan masyarakat kepada pemerintah

MASYARAKAT MAMPU MELAKSANAKAN KEGIATAN STRATEGIS KEGIATAN TIDAK STRATEGIS MASYARAKAT TIDAK MAMPU MELAKSANAKAN

MAKRO/ DIRECTIVE POLICY 1.TAP MPR 2.UU MIKRO/ ADJUSMENT POLICY 1. PP 2. PERPRES 3. PERMEN 4. PERDA

PROSES INPUT OUTPUT UMPAN BALIK DAMPAK

EVENTS PATTERNS STRUCTURE

PERUMUSAN EVALUASI UMPAN BALIK IMPLEMENTASI MONITORING

WAKTU SDM BIAYA KELEMBAGAAN TEKNIS PENYUSUNAN KEBIJAKAN PUBLIK

TAHAP PERUMUSAN TAHAP IMPLEMENTASI TAHAP EVALUASI

NO MASALAH EVALUASI 1 MAKRO Penurunan investasi 2 RINCIAN Masalah infrastruktur Masalah Perizinan 3 STRATEGIS/ INTI Masalah keamanan Masalah Ketenagakerjaan Masalah Pajak Masalah Ketidakpastian Hukum Perizinan

TIDAK ADA KEBIJAKAN PUBLIK YG KOMPLET/SEMPURNA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SELALU MEMPUNYAI KEKURANGAN SEJAK DITETAPKAN

APAKAH KEBIJAKAN PUBLIK DIPUTUSKAN MELALUI PROSEDUR YANG BENAR DAN RASIONAL APAKAH KEBIJAKAN PUBLIK YANG DIBUAT MENGAKOMODASIKAN TUNTUTAN DEMOKRASI

Menilai efektivitas kebijakan Menilai pencapaian tujuan Melihat kesenjangan antara harapan dan kenyataan

Melihat pada kinerja kebijakan Melihat manfaat dan hasil kebijakan Istilah lain yang sering dipakai: 1. Penaksiran (appraisal) 2. Pemberian angka (rating) 3.Penilaian (assesment)

1. FUNGSI EKSPLANASI 2. FUNGSI KEPATUHAN 3. FUNGSI AUDIT 4. FUNGSI AKUNTING

Menjelaskan realitas pelaksanaan kebijakan. Mengidentifikasi dan menjelaskan masalah, kondisi dan aktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan kebijakan

Untuk mengetahui perilaku masyarakat, birokrasi dan aparat penegak hukum sesuai dengan kebijakan atau tidak

Untuk mengetahui apakah output benar-benar sampai pada kelompok sasaran kebijakan atau justru terjadi penyimpangan kebijakan

Mengetahui dampak sosial ekonomi dari penerbitan kebijakan tersebut

Tujuan: menemukan hal-hal strategis untuk meningkatkan kinerja kebijakan Evaluator: profesional, menguasai kecakapan keilmuan, metodologi dan beretika. Evaluator harus mengambil jarak dengan pembuat, pelaksana dan sasaran kebijakan Evaluasi dilaksanakan tidak dalam suasana permusuhan atau kebencian

1. Identifikasi tujuan kebijakan yg dievaluasi 2. Analisis terhadap masalah 3. Deskripsi dan standarisasi kegiatan 4. Pengukuran terhadap tingkat perubahan yang terjadi 5. Menentukan indikator/kriteria untuk mengukur dampak 6. Menentukan apakah perubahan tersebut akibat kebijkan tersebut atau krn kegiatan lain

KRITERIA PERTANYAAN Efektivitas Apakah hasil yang diingikan sudah tercapai? Efisiensi Kecukupan Keadilan Responsivitas Ketepatan Seberapa banyak usaha yg diperlukan untuk mencapai hasil? Seberapa jauh pencapaian hasil dapat menyelesaikan masalah? Apakah manfaat/hasil didistribusikan secara merata Apakah hasil kebijakan memuaskan kebutuhan masyarakat Apakah hasil yg diperoleh tepat sasaran

JENIS KEBIJA KAN SDM DANA LEMBA GA SARA NA TRANS RES PON AKSES

1. Keterbatasan sumber daya 2. Kesalahan pengaministrasian 3. Kebijkan dirumuskan terpaku pada satu faktor saja 4. Masyarakat memberikan respon dengan caranya sendiri 5. Adanya kebijakan yang saling bertentangan 6. Memecahkan masalah dengan biaya yang besar 7. Terjadi perubahan sifat masalah ketika kebijakan sdg dirumuskan atau dilaksanakan 8. Ada masalah baru yang lebih menarik

Prof Dr Zudan Arif Fakrulloh, SH,MH Ketua Program Doktor Ilmu Hukum Univ Borobudur Kepala Biro Hukum Kemendagri HP: 081514357376