BAB V KONSEP PERANCANGAN. kendang dengan kategori metafora kombinasi. Dalam pengertian konsep

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Dalegan di Gresik ini adalah difraksi (kelenturan). Konsep tersebut berawal dari

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep pada Hasil Rancangan. sebelumnya didasarkan pada sebuah tema historicism sejarah Singosari masa

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

BAB V I KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dari permasalahan Keberadaan buaya di Indonesia semakin hari semakin

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB V I APLIKASI KONSEP PADA RANCANGAN. karena itu, dalam perkembangan pariwisata ini juga erat kaitannya dengan

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Jenis musik biasanya didasarkan pada karakter dominan pada sebuah karya

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM...

BAB V KONSEP PERANCANGAN. bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis didapat

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Untuk memudahkan dan mengarahkan spesifikasi perancangan bangunan

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Dasar perancangan yang dipakai dalam perancangan kantor Pemerintah

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan dilakukan untuk memudahkan kita dalam merancangan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI HASIL RANCANGAN

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan yang dipakai dalam perancangan kantor

BAB V KONSEP PERANCANGAN. sebagai pengembangan bakat dan minat anak adalah attaractif behavior.

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB VI HASIL PERANCANGAN. digunakan adalah menggabungkan dari aspek-aspek mendasar seperti tema,

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Seni Tradisi Sunda di Ciamis Jawa Barat menggunakan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI. KONSEP DESAIN MUSEUM dan PUSAT PELATIHAN BENCANA di YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB VI KONSEP RANCANGAN

Dari pertimbangan diatas dibuat konsep tata ruang

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

Konsep Penataan Massa

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Galeri Budaya Pendalungan yang mengintregasikan antara

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar

Structure As Aesthetics of sport

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar yang digunakan dalam Perancangan Kembali Terminal Bus. Tamanan Kota Kediri mencangkup tiga aspek yaitu:

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB V KONSEP PERANCANGAN. struktur sebagai unsur utamanya. Konsep High-Tech Expression juga

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. rancangan terdapat penambahan terkait dengan penerapan tema Arsitektur

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB III KONSEP. Konsep edukasi pada redisain galeri Saptohoedojo ini ditekankan pada

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

Transkripsi:

BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar pada perancangan ini adalah menggunakan metafora kendang dengan kategori metafora kombinasi. Dalam pengertian konsep metafora kendang, perancangan akandidapat dari pendekatan sifat, nilai, karakter serta bentukan dan elemen dari kendang yang telah mengalami transformasi. Spesifikasi tersebut akan diaplikasikan ke dalam perancangan. Gambar 5.1Gambar kendang 205

Kendang Nilai Bentuk: Bulat Lonjong pipih Fisik : - Alami - Tekstur - Lentur - Bunyi Non Fisik : - Sederhana - Loyalitas - Getaran amplitudo Transformasi bentuk (pengurangan, penambahan,penggabungan, dsb) - Struktur - Bahan material - Warna Hasil perancangan Skema 5.1 Konsep Dasar 5.2 Konsep Tapak 5.2.1 Konsep Tatanan Massa Konsep tatanan massa yaitu dengan pendekatan dari karakter suara ketika seseorang memainan kendang. Dalam pengertian ini, yaitu ketika beberapa orang memainkan sebuah kendang baik dengan formasi sejajar,melingkar ataupun setengah lingkaran dengan menampilkan,menonjolkan skillnya secara bergantian. Pemain dengan posisi menunjukkan skill, memiliki karakter suara yang atraktif, improve, dan menjadi focus point. Sedangkan pemain lain yaitu memiliki karakter suara sebagai pengatur ritme,kendali, ritme utama. 206

Dari pendekatan di atas, perancangan ini akan terdapat area dimana tempat tersebut memiliki ciri yang dapat menjadi sebagai daya tarik,atraktif serta dapat menjadi perhatian pengunjung. Maka dari itu, pengaplikasian dari pengertian tersebut yaitu dengan memberikan area show case pada perancangan sebagai tempat pementasan, pertunjukan, teater dalam bentuk outdoor. Gambar 5.2Konsep Tapak (tatanan massa) 207

Gambar 5.3Bentuk Tapak (tatanan massa) Show case yang berfungsi sebagai tempat pertunjukkan diletakkan di tengah tapak agar menjadi daya tarik tersendiri oleh para pengunjung. Hal ini diambil dari nilai efek focus point ketika seorang pemain kendang berimprovisasi. Selain itu, kawasan juga mengambil dari nilai amplitudo getaran bunyi yang semakin jauh dari pusat getaran semakin rigid. Konsep ini diaplikasikan sebagai 208

bahan material yaitu dengan memberikan bahan organik seperti batu alam, kolam, daun sulur-suluran pada bagian dalam tapak dan ketika menuju sisi luar tapak dengan memberikan bahan non organik atau geometri seperti paving, aspal, dan bentukan geometri. 5.2.2 Konsep Batas Tapak Tapak perancangan merupakan area persawahan yang berbatasan dengan sungai pada bagian Barat, sawah pada bagian Utara dan Selatan, jalan dan rumah penduduk pada bagian Tmur tapak. Maka dari itu perlu adanya pembatas tapak sebagai pembatas nyata dari luasan tapak. Persawahan Sungai Jl raya Rumah penduduk Persawahan Gambar 5.4Gambar eksisiting 209

Konsep batas tapak akan disesuaikan dengan area yang berhubungan langsung dengan tapak perancangan. Pada tapak yang berbatasan dengan sungai dan persawahan akan dibatasi dengan pagar massif. Hal ini dilakukan karena area tersebut berbatsan dengan area bebas sehingga diperlukan pagar massif. Pada area yang berbatasan dengan jalan raya dan rumah warga, batas tapak akan menggunakan pagar semi massif dan pedestrian. Vegetasi tetap dibiarkan yang ada pada tepi tapak, tetapi akan di hilangkan bagi vegetasi yang kurang berpotensi. Pendekatan tema ke dalam konsep batas ini adalah dengan memasukkan elemen yang ada pada kendang seperti warna, ukiran, simpul tali dan sebagainya ke dalam batas tapak agar sekaligus menjadi symbol yang bersifat komunikatif, visual dan estetik. 210

Gambar 5.5 Konsep batas tapak 5.2.3 Konsep Aksesbilitas 5.2.3.1 Konsep Perletakan Entrance Konsep entrance yaitu ketika seseorang memasuki dunia kendang.dalam hal ini adalah ketika orang memainkan kendang. Pada saat mengetuk kendang, maka tangan orang tersebut akan mengetuk pada bagian tepi dan tengah kendang. Pada analisis ini, maka entrance akan diletakkan pada sisi tepi tapak ataupun diletakkan di tengah pada garis lurus sumbu tapak. Konsep perletakan entrance akan dipilih dari hasil tanggapan analisis dengan mempertimbangkan kelebihan dan pengurangan. Konsep side entrance akan diletakkan pada bagian Timur site sisi Utara. Hal ini dikarenakan sisi utara merupakan jalan sekunder sehingga tidak akan menimbulkan kemacetan. Konsep main entrance akan diletakkan pada bagian Timur sisi Selatan tapak dengan dengan menjorokkan gerbang utama masuk ke dalam sehingga memudahkan sirkulasi serta mengurangi kemacetan. 211

Akses dari Gang h Jl Akses dari Akses Gambar 5.6 Site 212

Gambar 5.7Konsep Tapak (entrance) 5.2.3.2 Sirkulasi Sirkulasi dalam tapak terbagi menjadi 2 jenis, yaitu : a. Sirkulasi pejalan kaki Konsep dari sirkulasi pejalan kaki yaitu memberikan pedestrian dengan material paving bertekstur dan penambahan elemen kendang pada pedestrian.selain itu juga memberikan selasar dengan bentuk penutup selasar dari bentukan kendang.tetapi tidak semua sirkulasi pejalan kaki akan terdapat selasar. Hanya pada area yang membutuhkan saja. 213

Gambar 5.8Konsep Tapak (Sirkulasi pejalan kaki) b. Sirkulasi kendaraan Konsep dari sirkulasi kendaraan yaitu dengan memasukkan elemen-elemen yang ada pada kendang seperti warna, ukiran, dan sebagainya.penerapan sistem yaitu memberikan 2 jalur sebagai jalur masuk dan keluar tapak. Hal ini akan memudahkan bagi pengendara motor atau mobil dan memberikan kelancaran sebagai sirkulasi kendaraan. 214

Gambar 5.9 Konsep Tapak (sirkulasi kendaraan) 5.2.4 Konsep Topogafi Lokasi site merupakan area persawahan dengan permukaan tanah yang datar. Namun pada area tersebut terdapat terasering yang menimbulkan sedikit kontur dengan beda ketingian antara 1m-1,5m pada bagian Barat site. Konsep topografi site yaitu membiarkan kontur tetap ada dan menambah anak tangga serta ramp sebagai alat penghubung. Hal ini akan menjadi pemandangan tersendiri bagi pengunjung. 215

Gambar 5.10Konsep Tapak (Topografi) 5.2.5 Konsep Angin / penghawaan Lokasi tapak merupakan area persawahan dan terbuka sehingga terdapat banyak pergerakan angin pada tapak.pergerakan angin pada tapak dapat dari berbagai arah, tetapi pergerakan angin dominan dari arah selatan dan 216

barat.hembusan angin pada lokasi site, tidak terlalu kencang atau masih dapat dikatakan normal. Pada perancangan ini, konsep untuk mengatasi aliran angin yaitu dengan memberi vegetasi sebagai barrier dan bentukan massa bangunan yang dapat melancarkan aliran angin. Gambar 5.11Konsep Tapak (Penghawaan) 217

5.2.6 Konsep Kebisingan Lokasi tapak berada antara jalur primer dan sekunder.sumber kebisingan yaitu berasal dari pengguna jalan tersebut atau dari pengguna kendaraan.namun, kebisingan pada sekitar tapak tergolong rendah.hal ini dikarenakan kecepatan para pengguna kendaraan rata-rata 40-60 km per jam. Konsep untuk mengaasi kebisingan yaitu dengan vegetasi sebagai pemecah kebisingan serta massa bangunan utama diletakkan pada tengah tapak. 218

Gambar 5.12Konsep Tapak ( kebisingan) 5.2.7 Konsep Matahari / Pencahayaan Lokasi obyek perancangan berada pada area persawahan yang terbuka, hal ini akan membuat sinar matahari akan menyinari langsung pada tapak perancangan. Matahari akan terasa terik pada waktu pukul 10.00-14.00 dan tepat mengenai tapak secara langsung. Pukul 14.00 ke atas, intnsitas sinar matahari akan menurun, tetapi masih dominan mengenai tapak langsung meski terdapat pepohonan pada Barat lokasi site. 219

Konsep dalam memanfaatkan aliran sinar matahari yaitu dengan memberikan vegetasi sebagai penyejuk kawasan, tatanan massa bangunan serta bentuk dan bahan material bangunan. 220

Gambar 5.13Konsep Tapak ( Pencahayaan) 5.2.8 Konsep View / Pandangan Pada lokasi site ini, potensi view yang optimal yaitu pada sisi Timur site.pada sisi Timur site merupakan kawasan yang berhadapan langsung dengan jalan raya dan rumah penduduk. Hal ini nantinya akan dijadikan potensi view sebagai penarik perhatian kepada pengunjung. Konsep view pada perancangan ini adalah bagaimana agar kawasan ini terlihat rapi, teratur, serta menjadi daya tarik bagi orang di sekeliling tapak. Maka dari itu, view perancangan akan di konsep dengan memberikan sculpture dan papan nama sebagai tampilan fasad yang sekaligus dapat juga berfungsi sebagai petunjuk atau informasi serta memperbaiki kawasan tapak dengan pedestrian dan sebagainya. 221

Gambar 5.14Konsep Tapak ( View) 5.2.9 Konsep Vegetasi Pada lokasi tapak, vegetasi hanya terdapat pada sisi Timur dan Barat site.pada sisi Barat merupakan pepohonan dengan tinggi mencapai 5m, hal ini dikarenakan dekat dengan sungai.pada sisi Timur merupakan pepohonan yang terdapat pada tepi jalan raya.pohon ini memiliki ketinggian yang berbeda-beda, antara 2m hingga 5 m. Sebagai tempa produksi dan hiburan, perlu adanya vegetasi sebagai penyeimbang keadaan pada tapak.maka dari itu konsep pada vegetasi adalah dengan menata kembali vegetasi pada tapak yang dapat berfungsi sebagai peneduh, pengarah, penghias kawasan, area hijau dan sebagainya. Vegetasi yang berpotensi akan dibiarkan tetap ada, tetapi juga diperhatikan letak vegetasi yang telah ada. 222

. Gambar 5.15 Konsep Tapak (Vegetasi) Vegetasi pada perancangan terdiri dari vegetasi pengarah, hias, peneduh seperti pada gambar berikut: Gambar 5.16 Pohon Trembesi Gambar 5.17 Bambu 223

Gambar 5.18 Pohon palem Gambar 5.19 Pohon Mahoni Gambar 5.20 Pohon Angsana 5.3 Konsep Bentuk Dan Tampilan Konsep bentuk dan tampilan massa bangunan akan berdasarkan konsep dasar, yaitu dari metafora kendang yang meliputi sifat atau bentukan kendang yang akan diaplikasikan pada bentukan massa bangunan, antara lain : a. Bentukan bangunan dari metafora kendang serta atap berbahan membran yang di dapat dari metafora kulit hewan pada kendang. 224

Gambar 5.21 Konsep Tapak (bentuk tampilan) 225

b. Bentuk dari penggabungan 2 bentuk kendang yang telah mengalami penambahan dan pengurangan. Gambar 5.22 Konsep Tapak (tampilan) 226

c. Bentuk dari penggabungan satu jenis kendang yang mengalami penambahan dan pengurangan. Gambar 5.23 Konsep Tapak (Vegetasi) 227

5.4 Konsep Ruang Gambar 5.24 Konsep Ruang (suasana ruang luar) Gambar 5.21 Konsep Ruang (suasana ruang dalam) 228

5.5 Konsep Utilitas 5.5.1 Penyediaan Air Bersih Konsep penyediaan air bersih pada obyek ini adalah dengan menggunakan sumur bor yang akan ditampung terlebih dulu menggunakan tangki bawah. Dari tangki bawah, akan disalurkan ke tangki atas dan selanjutnya akan di distribusikan ke seluruh ruangan. Konsep pendistribusian air bersih dapat dijelaskan pada skema berikut ini: Tangki Atas Sumur bor Pompa air Tangki bawah Distribusi ke seluruh ruang Skema 5.2 Konsep Utilitas (SPAB) Gambar 5.22 Konsep Utilitas (SPAB) 229

5.5.2 Konsep Pembuangan Air Kotor Air kotor pada obyek perancangan terdapat dari 3 jenis, yaitu dari KM, dapur atau cafetaria serta dari air hujan.konsep pembuangan air kotor dapat dijelaskan pada diagram-diagram berikut ini: a. KM / WC Air Kotor Padat Septictank KM/WC Sumur resapan Air Kotor Cair Bak kontrol b. Dapur, cafétaria dsb Penyaring Air dapur,restoran Drainase Bak kontrol Sumur resapan c. Air hujan Talang Air hujan Drainase Pipa saluran Skema 5.3Konsep Utilitas ( SPAK) 230

5.5.3 Konsep Elektrikal Bangunan Konsep kelistrikan pada obyek ini menggunakan jalur PLN dan genset sebagai sumber listrik. Penjelasan konsep elektrikal terdapat pada skema berikut: Trafo Meteran Panel distribusi PLN/ genset Panel genset Panel utama Ruang-ruang Skema 5.4 Konsep Utilitas (ME) 5.5.4 Konsep Pembuangan Sampah Konsep pembuangan sampah dari tapak akan dilakukan secara berurutan mulai dari sampah per ruang, ditempatkan sampah per bangunan, lalu di salurkan pada TPS sementara yang kemudian di salurkan TPA. Sampah setiap ruang TPS sementara Sampah bangunan TPA pusat Skema 5.5 Konsep Utilitas (sampah) 231

5.5.5 Konsep Penanggulangan Kebakaran Konsep dalam menanggapi penanggulangan kebakaran yaitu dengan menggunakan sistem hydrant, splinker, tabung gas, fire alarm.sistem hydrant akan terdapat di dalam ruangan dan di luar ruangan. Khusus hydrant luar, hanya akan terdapat beberapa buah dari per area, yaitu area utama, sekunder dan penunjang. Hidrant dalam ruang akan terdapat pada per bangunan. Sedangkan sistem splinker, tabung gas, dan fire alarmakan terdapat di setiap ruang. Per area bangunan : Area utama Area Sekunder Area penunjang Per massa bangunan Per ruangan Gambar 5.23 Konsep Utilitas (Penanggulangan kebakaran) 232

5.5.6 Konsep Telekomunikasi Saluran telpon ke ruangan Telkom MDF telepon Saluran telpon ke ruangan Saluran telpon ke ruangan Skema 5.6 Konsep Utilitas (telepon) 5.5.7 Konsep Pengahawaan(AC) Dalam penjelasan ini, akan lebih ditekankan pada penghawaan secara buatan. Konsep penghawaan buatan ini, akan menggunakan sistem direct coolingatau sistem langsung. Kelebihan dari sistem ini yaitu efisiensi biaya dan perawatan yang rendah. Sistem langsung ini akan di aplikasikan dengan menggunakan AC split. 233

Gambar 5.24 Konsep Utilitas (penghawaan) Pemakaian AC split ini hanya terdapat pada massa bangunan tertentu, diantaranya : a. Kantor pengelola Kantor sebagai fasilitas bagi pengelola obyek ini, memerlukan ruangan yang tenang dan nyaman untuk digunakan. Tetapi, tidak semua ruangan kantor pengelola akan terdapat penghawaan dari AC. b. Galeri Galeri sebagai tempat pameran akan terdapat pengunjung yang akan menggunakannya. Untuk memberikan fasilitas serta kenyamanan, maka memberikan penghawaan buatan akan memberikan kenyamanan bagi pengguna. 234

c. Guest house Bangunan ini berfungsi sebagai tempat tinggal sementara bagi pengunjung resmi atau penting yang akan menempatinya. Maka dari itu, penghawaan buatan sebagai pelayanan bagi tamu atau pengunjung tersebut. 5.5.8 Konsep Keamanan (CCTV) Konsep dalam penambahan keamanan bangunan akan terapkan pengendali atau pengawasan jarak jauh. Dari konsep ini akan diaplikasikan dalam bentuk kamera trersembunyi atau CCTV yang akan dileyakkan pada bangunan, ruang dan kawasan tertentu. Skema konsep keamanan sebagai berikut : Ruangan Monitor Kontrol CCTV Kawasan Skema 5.7 Konsep Utilitas (CCTV) 5.6 Konsep Struktur Konsep pada struktur pondasi akan menggunakan struktur batu kali, straus pile foot plat, kombinasi pondasi batu kali dengan mini pile.pemilihan konsep struktur pondasi ini berdasarkan pada bentuk bangunan dan ketinggian bangunan serta keadaan tanah. 235

Pondasi batu kali. Hal ini dikarenakan massa bangunan hanya satu lantai, sehingga beban tidak terlalu besar dan cukup untuk penggunaan pondasi ini Gambar 5.25 Konsep Struktur Pondasi Straus pile/ Foot plat. Massa bangunan lebih dari satu lantai membutuhkan penyangga yang kuat.bangunan bentang lebar dengan beban yang relative besar juga mempengaruhi pondasi tersebut. Gambar 5.26 Konsep Struktur 236

Gambar 5.27 Konsep Struktur Pada struktur dinding, dengan mengunakan beberapa jenis struktur, yaitu : Gambar 5.28 Konsep Struktur 237

Batu alam Papan kayu Tekstur Bambu Batu andesit Ornamen bata merah Gambar 5.29 Konsep Struktur Konsep struktur dinding, memakai bata sebagai bahan dasar dinding.dinding partisi hanya terdapat di dalam bangunan sebagai ruang penyekat antar ruang.pemakaian dinding dengan finishing bahan material diperoleh dari pendekatan tema dan obyek perancangan. 238

Pada kolom dengan memakai 3 jenis bahan, yaitu kolom beton bertulang, kolom baja profil dan kolom dari bahan kayu. Gambar 5.30 Konsep struktur Struktur rangka atap akan di konsep menggunakan struktur baja ringan, struktur bentang lebar, membran, kayu dan strultur kabel. Pemilihan struktur ini berdasarkan dengan tema perancangan. 239

Struktur membran merupakan metafora dari kulit kendang yang memiliki sifat lentur. Penggunaan material batu alam sebagai penambah estetika bangunan.selain itu termasuk metafora intangible dari kendang. 240

Pemakaian rangka bentang lebar karena bangunan membutuhkan area yang luas sehingga meminimalisir kolom di tengah ruangan. Pemakaian bahan atap dari fiber untuk agar cahaya dapat masuk ke dalam ruangan. Rangka baja ringan sebagai struktur atap.selain mudah didapat, pengerjaan pada lapangan mudah dan praktis. Struktur kabel merupakan metafora dari kulit kendang yang pemasangannya ditarik oleh kawat. Rangka atap menggunaka baja ringan dengan bahan material atap terbuat dari fiber. Pengunaan baja ringan mudah dalam pemasangan dan praktis dalam pengerjaan. Gambar 5.31 Konsep struktur 241