TUGAS FINAL PEMILU INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

SEJARAH PEMILU DI INDONESIA. Muchamad Ali Safa at

LATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 36 menit )

LATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 36 menit )

BAB II PEMILU DI INDONESIA

Tugas Mandiri Sejarah Sejarah Pemilu di Indonesia. Oleh : Mohamad Candra XI IPA 7 16

Ulangan Akhir Semester (UAS) Semester 1 Tahun Pelajaran

BAB V HASIL PEMILU A. PEMILU Bab ini menjelaskan tentang: Hasil Pemilu secara nasional mulai dari

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan

Sistem Pemerintahan Negara Indonesia semenjak 1945

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Peran. Peran merupakan aspek yang dinamis dalam kedudukan (status)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II PELAKSANAAN HAK-HAK PILIH PERSPEKTIF DEMOKRASI. yaitu demos yang berarti rakyat dan cratos atau cratein yang berarti

2015 PERKEMBANGAN SISTEM POLITIK MASA REFORMASI DI INDONESIA

LATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 30 menit)

Pemilu Hasil Pemilu 1999

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

IV. GAMBARAN UMUM PILEG. pada 9 April Dalam pemilihan umum legislatif di provinsi Lampung

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN DASAR. Lembaga Indonesia ASA PEMBUKAAN

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Komisi ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adala

Pemilu Belum siapnya pemerintah baru, termasuk dalam penyusunan perangkat UU Pemilu;

TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI

PP 33/1999, PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PENETAPAN JUMLAH DAN TATA CARA PENGISIAN KEANGGOTAAN

Demokrasi Sudah Digagas Jauh Sebelum Merdeka

BAB II SEJARAH KOMISI PEMILIHAN UMUM

2015 STRATEGI PARTAI ISLAM D ALAM PANGGUNG PEMILIHAN PRESID EN DI INDONESIA TAHUN

IMPLIKASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TENTANG PEMILU SERENTAK TERHADAP PENCALONAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PADA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DI DEPAN SIDANG TAHUNAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016

MPR Pasca Perubahan UUD NRI Tahun 1945 (Kedudukan MPR dalam Sistem Ketatanegaraan)

TIM PENYUSUN. Pengarah. Design-Layout

KETUA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN HADIRI PERTEMUAN PIMPINAN LEMBAGA NEGARA

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1999 TENTANG

SEKILAS PEMILU PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU

BAB II PEMILU DI INDONESIA

KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH PASANGAN CAPRES- CAWAPRES TERKUAT PEMILU 2014? Lingkaran Survei Indonesia Maret 2013

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian akan berkecimpung dalam dunia politik. 2 Peranan figur

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD

BAB 4 PROFIL ORGANISASI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA. A. Sejarah Singkat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Labuhan Batu

BAB I PENDAHULUAN. negara di masa yang akan datang, sebab kebijakan di masa depan akan sangat

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN DASAR Lembaga Indonesia ASA

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang). 1 Karena

BAB 4 PERKEMBANGAN POLITIK, EKONOMI DAN PERUBAHAN MASYARAKAT DI INDONESIA PADA TAHUN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data antara lain: - Tinjauan Pustaka : Buku Mengapa Kami Memilih Golput.

Presiden Jokowi: 2016 sebagai Tahun Percepatan Pembangunan Nasional Selasa, 16 Agustus 2016

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

-2- BAB I KETENTUAN UMUM

Berkaca Pada Pemilu 1955 dan 2004, serta Membangun Partisipasi Politik Perempuan Rabu, 08 April 2009

REFORMASI TENTANG UNDANG-UNDANG KEPARTAIAN DI INDONESIA. Drs. ZAKARIA

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara;

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2005 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANDUAN TEKNIS PENDAFTARAN PEMANTAU PEMILU. 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum.

PEMILIHAN UMUM TAHUN Agustus Februari PENYUSUNAN PERATURAN KPU 1 Agustus Januari 2019

d. Mendeskripsikan perkembangan politik sejak proklamasi kemerdekaan.

DAFTAR INFORMASI PUBLIK KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KOTA BANDA ACEH

A.OrdeLama 1. Penyelenggara Pemilu 1955

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013

SOAL ULANGAN HARIAN. Hari / Tanggal : Rabu, Kelas / semester

REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TINGKAT KABUPATEN/KOTA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang merubah sistem pemerintahan dari presidensial menjadi

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perkembangan Pasca UU MD3/2014. Herlambang P. Wiratraman Unair

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara hukum. 1 Konsekuensi

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TAHUN 2017 NO JUDUL RANCANGAN PERATURAN UNIT KERJA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era demokrasi ini, khususnya di Inodonsia, musik tidak hanya sebagai

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kekalahan jepang oleh sekutu memberikan kesempatan bagi kita untuk

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR. NOMOR : 13 /Kpts-K/KPU-Kab-012.

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

Reformasi Kelembagaan MPR Pasca Amandemen UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

BAB III PROFIL LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Kelompok 10. Nama :- Maria Yuni Artha (197) - Neni Lastanti (209) - Sutarni (185) Kelas : A5-14

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG

TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

SEJARAH PEMILU DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

Transkripsi:

TUGAS FINAL PEMILU INDONESIA MATAKULIAH : (PENGANTAR ILMU POLITIK) DI SUSUN OLEH : REXY MARTINO A321 15 135 PRODI PPKN JURUSAN PENDIDIKAN IPS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO 2017

SEJARAH PEMILU DI INDONESIA A. PERIODE SOEKARNO (Pemilu 1955) Satu hari setelah proklamasi kemerdekaan (18 Agustus 1945), Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menetapkan Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI pertama. Tanggal 3 November 1945 melalui Maklumat X atau Maklumat WakilPresiden Mohammad Hatta, mendorong pembentukan partai-partai politik untuk persiapan rencana penyelenggaraan Pemilu pada tahun 1946, Maklumat X melegetimasi partai-partai politik yang telah terbentuk sebelumnya sejak zaman Belanda dan Jepang. Amanat Maklumat X selain pembentukan partai-partai politik adalah menyelenggarakan Pemilu untuk memilih anggota DPR pada Januari 1946, Namun rencana tersebut tidak dapat dilaksanakan karena : 1. Tidak ada perundang-undangan untuk mengatur penyelenggaraan pemilu 2. Rendahnya stabilitas keamanan 3. Pemerintah dan rakyat fokus mempertahankan kemerdekaan Pemilu 1955 merupakan Pemilu Nasional pertama di Indonesia. Dilaksanakan untuk memilih anggota DPR (29 September 1955) dan anggota Konstituante (25 Desember 1955). Demokrasi Terpimpin dan Berakhirnya Periode Soekarno Pada 5 jjuli 1959 Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden UUD 1945 dinyatakan sebagai Dasar Negara Konstituante dan DPR hasil Pemilu dibubarkan diganti dengan DPR-GR Kabinet diganti dengan Kabinet Gotong Royong. Ketua DPR, MPR, BPK dan MA diangkat sebagai pembantu Soekarno dengan Jabatan menteri. Puncak kerapuhan politik indonesia terjadi ketika MPRS menolak Pidato Presiden Soekarno yang berjudul Nawaksara pada Sidang Umum ke-iv tanggal 22 Juni 1966.

B. PERIODE SOEHARTO (Pemilu 1971-1997) Pasca pemerintahan Presiden Soekarno, MPRS menetapkan Soeharto sebagai Pejabat Presiden pada 12 Maret 1967 dan tanggal 27 Maret 1968 Soeharto ditetapkan menjadi Presiden sesuai hasil Sidang Umum MPRS (TAP MPRS No. XLIV/MPRS/1988). Selama 32 Tahun Presiden Soeharto memimpin bangsa Indonesia, telah terjadi enam kalo penyelenggaraan Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD Tingkat I dan DPRD Tingkat II. Pada era ini Presiden dipilih oleh MPR. TAHUN PERISTIWA PEMILU Pada pemilu 1971, Orde Baru mulai meredam persaingan politik dan 1971 mengubur pluralisme politik. Hasil Pemilu 1971 menempatkan GOLKAR sebagai mayoritas tunggal dengan Perolehan suara (62,82%, diikuti NU (18,68%), PNI (6,93%) dan Parmusi (5,36%) ). Padad pemilu 1977, kontestan pemilu dari semula 10 partai menjadi 3 partai politik melalui Fusi 1973. NU, Parmusi, Perti dan PSII menjadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), PNI, Parkindo, Partai Katolik, Partai 1977-1997 IPKI dan Murba menjadi Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Formasi kepartaian ini (PPP, GOLKAR dan PDI) terus dipertahankan hingga Pemilu 1997, Golkar Sebagai mayoritas terus berlanjut pada pemilu 1982, 1987, dan 1997. GOLKAR menjadi partai pemenang. PPP dan PDI menempati peringkat 2 dan 3 Persentase perolehan suara peserta pemilu 1971

Persentase perolehan suara peserta pemilu 1977-1997 C. PERIODE REFORMASI (Pemilu 1999 - sekarang) Pasca pemerintahan Presiden Seharto, Wakil Presiden BJ, Habibie dilantik mejadi Presiden RI pada tahun 1998. Pada masa pemerintahan BJ, Habibie, Pemilu yang semula diagendakan tahun 2002 dipercepat pelaksanaannya menjadi tahun 1999. PEMILU ANGGOTA DPR, DPD PEMILU PRESIDEN DAN dan DPRD WAKIL PRESIDEN

Pemilu pertama pada masa reformaso Peserta 48 Partai Politik Pelaksanaan 7 Juni 1999 Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri dipilih dan ditetapkan oleh MPR RI sebagai Presiden dan Wakil 1999 Presiden RI Pasangan Abdurrhman Wahid Megawati Soekarnoputri digantikan oleh pasangan Megawati Soekarnoputri Hamzah Haz (Sidang istmewa MPR RI, 23 Juli 2001, melalui ketetapan MPR Pemilu pertama pasca perubahan amandemen UUD 1945. Terjadi I) 2. 20 September 2004 Perubahan: 1. Presiden dipilih secara langsung 2. Dibentuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD) 3. Hadirnya penyelenggara 2004 (Putaran II) Peserta 5 pasangan caon Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Pemilu yang bersifat Kalla Terpilih sebagai nasional, tetap dan mandiri Presiden dan Wakil (komisi Pemilihan Umm) Peserta 24 Partai Politik Pelaksanaan 5 April 2004 Peserta 44 Partai Politik (38 Presiden RI periode 2004-2009 2009 Pelaksanaan 8 Juli 2009 (1 putaran) Peserta 3 pasangan calon Susilo Bambang Partai Politik Nasional dan 6 RI No. 11/MPR/2001) 1. 5 Juli 2004 (Putaran Partai Lokal Aceh ) Pelaksanaan 9 April Yudhoyono dan

Boediono terpilih sebagai Presiden dan Waki Presiden RI 15 Partai Politik (12 Partai Politik Nasional dan 3 Partai Lokal Aceh) 1. 9 April 2014 (dalam negeri) 2. 30 Mares s.d 6 april 2014 (luar negeri ) Periode 2009-2014 9 juli 2014 Peserta 2 pasangan calon Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla 2014 ditetapkan sebagai Prsiden dan Wakil Presiden RI periode 2014-2019 D. PENTINGNYA PEMILU DAN DEMOKRASI 1. Memberikan kesempatan kepada setiap warga negra untuk menggunakan hak politiknya 2. Terjaminnya pergantian kepemimpinan secara reguler dan damai 3. Meningkatakan kesejahteraan dan kualitas kehidupan masyarakt 4. Mempertahankan kedaulatan rakyat dan tetap tegaknya Negara E. TAHAPAN PEMILIHAN UMUM DPR, DPD, DAN DPRD 1. Perencanaan program dan anggaran, serta penyusunan perturan 2. 3. 4. 5. 6. pelaksanaan penyelenggaraan pemilu Pemuktakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih Pendaftaran dan Verifikasi Peserta Pemulu Penetapan Peserta Pemuli Penetapan Jumlah Kursi dan Penetapan Daerah Pemilihan Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota 7. Masa kampanye Pamilu

8. Masa Tenang 9. Pemungutan dan Perhitungan Suara 10. Penetapan Hasi Pemilu 11. Pengucapan Sumpah/Janji Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota F. TAHAPAN PEMILIHAN UMUM PRESIDEN 1. Penyusunan Daftar Pemilih 2. Pendaftaran Bakal Pasangan Calon 3. Penetapan Pasangan Calon 4. Masa Kampanye 5. Masa Tenang 6. Pemungutan Suara dan Perhitungan Suara 7. Penetapan Hasil Pemilu presiden dan wakil Presiden 8. Pengucapan Sumpah/janji Presiden dan Wakil Presiden G. PEMUNGUTAN DAN PERHITUNGAN SUARA SERTA REKAPITULASI DAN PENTEPAN CALON/PASLON TERPILIH 1. Datang Pemilih datang ke TPS mulai pukul 07.00 13.00 waktu setempat 2. Daftar Pemilih mendafatr kepada petugas untuk mendapatkan surat suara 3. Dicoblos Pemilih mencoblos surat suara di bilik suara 4. Dimasukkan Pemilih Memasukkan Suarat Suara Ke dalam kotak suara 5. Dicelup Pemilih mencelupkan jarinya ketinta.

H. PEMUNGUTAN DAN PERHITUNGAN SUARA SERTA REKAPITULASI DAN PENETAPAN CALON/PASLON TERPILIH 1. Penghitungan suara dilaksanakan setelah berakhirnya pemungutan suara pukul 13.00 waktu setempat 2. Surat suara dihitung dan direkap secara berjenjang mulai dari TPS hingga selesai sesuai dengan jenjang pemilu 3. Penetapan calon/ pasanagn calon terpilih oleh penyelenggaraan Pemilu sesuai dengan jenjang Pemilu I. PENYELENGGARAAN PEMILU PPI (Panitia Pemilihan Indonesia) PPI menyelenggarakan Pemilihan anggota DPR dan Konstituante tahun 1955 dan berkedudukan ditingkat pusat Beranggotakan 5-9 orang diangka dan diberhentikan oleh Tahun 1955 Presiden Panitia Pemiihan tingkat dan diberhentikan oeh Maneteri Kehakiman Panitia Tingkat Kabupaten beranggotakan 5-7 otang, diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Dalam Negeri Tahun 1971-1997 LPU (Lembaga Pemilihan Umum) LPU menyelenggarakan Pemilu

sejak tahun 1971 1997 diketuai oleh Manteri Dalam Negeri Panitia Pemilihan Indonesia untuk tingkat pusat Panitia Pemilihan Daerah Tingkat I untuk Provinsi Panitia Pemilihan Daerah Tingkat II untuk Kabupaten/kota Panitia Pemungutan Suara dan Panitia Pendafataran Pemilih KPU (Komisi Pemilihan Umum) KPU menyelenggarakan Pemilu Sejak tahun 1999 sampai sekarang Tahun 1999 Pada Pemilu 1999 anggota KPU terdiri dari 48 wakil partai politik peserta pemilu dan 5 orang wakil pemerintah Kpu membentuk Panitia Pemiihan Indonesia untuk Melaksanakan Pemilu anggota DPR, DPRD Tingkat I dan DPRD Tingkat II Untuk membantu kelancaran peaksanaan tugas dan kewenangan KPU, dibentuk Sekretariat Umum yang dipimpin oleh seseorang Sekretaris Umum dan merupakan Badan Tahun 2004 sampai sekarang Pemerintahan Sejak Pemilu 2004, KPU bersifat NASIONAL, TETAP dan MANDIRI (tidak ada perwakilan

dari Pemerintah atau Partai Politik) Landasan Hukum : 1. Amandemen ketiga UUD 1945 tanggal 9 November 2001 Pasal 22E ayat (5): Pemilhan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yan bersifat nasional, tetap dan mandiri. Keppres No. 70 Tahun 2001 tanggal 5 Juni 2001: KPU bersifat independen dan non-pastisan Pada pemilu 2004, pembentukkan keanggotaan KPU melalui Pengusulan Presiden kepada DPR Sejak Pemilu 2009, pembentukkan kenggotaan KPU melalui seleksi terbuka oleh Panitia Seleksi dan fit and proper test oleh DPR RI J. TABEL PESERTA PEMILU TAHUN PELAKSANAN Pemilu 1955 PEMILU ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD Pemilu Partai Pemenang : Anggota DPR 36 Partai Politik 1. PNI 2. MASYUMI 3. NU 29 September 34 Ormas 1955 48

Perorangan Pemilu Anggota Konstituante 25 Desember 1955 39 Partai Politik 23 Ormas 29 Perorangan Partai Pemenang: Pemilu 1971 5 Juli 1971 10 Partai 1. GOLKAR 2. NU 3. PNI 2 Mei 1977 Pemilu 19771997 4 Mei 1982 23 April 1987 9 Juni 1992 3 Partai Politik Partai Pemenang: 1. GOLKAR 2. PPP 3. PDI 29 Mei 1997 Pemilu 1999 Pemilu 2004 Pelasksanan: 7 Juni 1999 5 April 2004 Partai Pemenang: 48 Partai 1. PDI Perjuangan 2. GOLKAR 3. PPP Partai Pemenang: Politik 24 Partai Politik 38 Partai Pemilu 2009 9 April 2009 Politik Nasional 6 Partai Pemilu 2014 9 April 2014 Lokal Aceh 12 Partai Politik 1. GOLKAR 2. PDI Perjuangan 3. PKB Partai Pemenang: 1. DEMOKRAT 2. GOLKAR 3. PDI Perjuangan Partai Pemenang: 1. PDI Perjuangan 2. GOKAR 3. DEMOKRAT

Nasional PESERTA PEMILU TAHUN PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PELAKSANAAN Tidak ada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Pwmilu 1955 Soekarno dan Mohammad Hatta ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI pertama oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) Tidak ada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Pemilu 1971 Seoharto dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI oleh MPR RI Tidak ada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Presiden dan Wakil Presiden diangkat dan ditetapkan oleh MPR RI Pemilu 1977-1997 Pemilu 1999 Tahun 1997: Soeharto dan Adam Malik Tahun 1982 : Soeharto dan Umar Wirahadikusumah Tahun 1987 : Soeharto dan Soedharmono Tahun 1992 : Soeharto dan Try Sutrisno Tahun 1997 : Soeharto dan BJ. Habibie Tidak ada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Presiden dan Wakil Presiden diangkat dan ditetapkan oleh MPR RI Presiden dan Wakil Presiden Terpilih: Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri Putaran I (5 Juli 2004) Peserta Pasangan Calon Pemilu 2004 1. 2. 3. 4. 5. Wiranto dan Salahuddin Wahid Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi Amien Rais dan Siswono Yudo Husodo Susilo Bambang Yudhoyono dan Muhammad Jusuf Kalla Hamzan Haz dan Agum Gumelar Putaran II (20 September 2004) 2 Pasangan Calon Pemilu 2009 1. Susilo bambang Yudhoyono dan Muhammad Jusuf Kalla 2. Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi Pelasksanaan: 8 Juli 2009

3 Pasangan Calon 1. Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto 2. Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono 3. Muhammad Jusuf Kalla dan Wiranto Presiden dan Wakil Presiden terpilih: Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono 9 Juli 2014 Peserta 2 Pasangan Calon Pemilu 2014 1. Parbowo Subianto dan hatta Rajasa 2. Joko Widodo dan Muhammad Hatta Presiden dan Wakil Presiden terpilih: Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla