T. Haryono 1, Avrin Nur Widiastuti 1, Arya Bagus Sanjaya 2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Namun masalah utama dalam energi listrik adalah menyangkut. menimbulkan masalah baru yaitu masalah isolasi.

Pengaruh Equivalent Salt Deposit Density (ESDD) Terhadap Tegangan Flashover

BAB I PENDAHULUAN. Sistem tenaga listrik terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pusat pembangkit,

FLASHOVER PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN BAHAN PENGISI ALUMINA, PASIR SILIKA DAN FIBER GLASS

BABI PENDAHULUAN. semakin meningkat, maka perlu dilakukan suatu perencanaan dalam sistem

PENGARUH POLUTAN INDUSTRI TERHADAP KINERJA BAHAN ISOLASI POLIMER EPOKSI BERPENGISI SILICONE RUBBER DAN ABU SEKAM

PEMANFAATAN ISOLASI RESIN EPOKSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PENYALURAN ENERGI LISTRIK DITINJAU DARI KARAKTERISTIK HIDROFOBIK

ANALISIS KARAKTERISTIK ARUS BOCOR DAN SUDUT KONTAK PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN CAMPURAN ABU SEKAM

Unjuk Kerja Isolator 20 kv Bahan Resin Epoksi Silane Silika Kondisi Basah dan Kering

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena sebagian besar energi listrik yang telah di konversikan

PENGUJIAN TEGANGAN FLASHOVER DAN ARUS BOCOR PADA ISOLATOR 20 KV BERBAHAN RESIN EPOKSI SILANE KONDISI BASAH DAN KERING

PENGARUH HUJAN TERHADAP TEGANGAN LEWAT DENYAR ISOLATOR PIRING TERPOLUSI

PENGUJIAN KANDUNGAN ESDD DAN SIFAT HIDROFOBIK BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN BAHAN PENGISI SEKAM PADI

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di wilayah iklim

ANALISIS DEGRADASI PERMUKAAN BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN PENGISI PASIR PANTAI YANG MENGANDUNG BANYAK KALSIUM. Jl. Kasipah No.

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN SILANE TERHADAP UNJUK KERJA ISOLATOR BAHAN RESIN EPOKSI DENGAN KONTAMINAN PANTAI

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN PASIR PANTAI BERKALSIUM SEBAGAI MATERIAL PENGISI BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI UNTUK ISOLATOR LISTRIK

PENGUJIAN ISOLATOR PIN-POST 20 KV TERKONTAMINASI GARAM MENGAKIBATKAN ARUS BOCOR FLASHOVER PADA PERMUKAAN

The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN

STUDI ARUS BOCOR PERMUKAAN BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI SILANE DENGAN VARIASI PENGISI PASIR SILIKA (Dengan Polutan Pantai)

ANALISIS PENGARUH KOMPOSISI SILICONE RUBBER

PEMANFAATAN BATU BERSILIKA, SILANE, DAN VINYL SILANE SEBAGAI PENGISI BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI UNTUK ISOLATOR LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik adalah unsur yang paling penting dalam kehidupan modern

ISOLATOR 2.1 ISOLATOR PIRING. Jenis isolator dilihat dari konstruksi dan bahannya dibagi seperti diagram pada Gambar 2.1. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH POLUTAN INDUSTRI TERHADAP KINERJA BAHAN ISOLASI POLIMER RESIN EPOKSI BERPENGISI SILICONE RUBBER DAN ABU SEKAM

PENGARUH PEMBERSIHAN OLEH HUJAN TERHADAP ARUS BOCOR ISOLATOR PIN-POST 20 KV TERPOLUSI

SIFAT HIDROFOBIK BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI BERPENGISI SILICONE RUBBER DAN ABU SEKAM PADI YANG TERKONTAMINASI POLUTAN INDUSTRI

EFEKTIFITAS PENAMBAHAN FILLER PASIR BERKALSIUM PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN PENGUJIAN DEGRADASI PERMUKAAN

ANALISA ARUS BOCOR PERMUKAAN BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI SILANE MENGGUNAKAN METODE PENGUKURAN INCLINED- PLANE TRACKING

Pengaruh Sinar Ultraviolet dan Komposisi Bahan Pengisi Pasir Silika terhadap Arus Bocor Permukaan Bahan Isolator Resin Epoksi Silane

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan bagian peralatan yang terhubung secara fisik dengan tanah. berfungsi sebagai penggantung atau penopang konduktor [2].

ANALISIS ARUS BOCOR DAN TEGANGAN FLASHOVER PADA ISOLATOR SUSPENSI 20 kv 3 SIRIP DENGAN 4 TIPE SIRIP BERBAHAN POLIMER RESIN EPOKSI SILANE SILIKA

Pengaruh Kontaminan terhadap Sudut Kontak Hidropobik dan Karakteristik Arus Bocor pada Sampel Isolator Resin Epoksi Silane

KEKERASAN PERMUKAAN BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI BERPENGISI ALUMINA, PASIR SILIKA DAN FIBER GLASS

1 BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan kebutuhan utama dan komponen penting dalam

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia. Abstrak

Pengaruh Radiasi UV Buatan Terhadap Kerusakan Permukaan Bahan Isolasi Resin Epoksi Silane

BAB I LATAR BELAKANG. berlangsung secara aman dan efisien sepanjang waktu. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menyalurkan listrik secara

PENGARUH ASAP HASIL BAKAR KAYU TERHADAP TEGANGAN FLASHOVER AC ISOLATOR PIRING

PENGARUH PENAMBAHAN KARET SILIKON TERHADAP SUDUT KONTAK HIDROPOBIK DAN KARAKTERISTIK ARUS BOCOR PERMUKAAN PADA BAHAN RESIN EPOKSI

Analisis Degradasi Permukaan Bahan Isolasi Resin Epoksi dengan Pengisi Pasir Pantai yang Mengandung Banyak Kalsium

PENGARUH PENAMBAHAN SILIKON TERHADAP SUDUT KONTAK HIDROPOBIK DAN KARAKTERISTIK ARUS BOCOR PERMUKAAN BAHAN RESIN EPOKSI

1 BAB I PENDAHULUAN. perusahaan penyedia tenaga listrik. Standar yang lebih tinggi tersebut adalah

Polimer saat ini telah banyak diteliti orang dengan harapan bisa didapatkannya

ANALISA PENGARUH VARIASI DAN KOMPOSISI BAHAN PENGISI TERHADAP UNJUK KERJA SAMPEL ISOLATOR RESIN EPOKSI SILANE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengujian Karakteristik Limbah Pasir PLTP Dieng Sebagai Bahan Pengisi Isolator Resin Epoksi Silane

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN PASIR PANTAI BERKALSIUM TINGGI SEBAGAI MATERIAL PENGISI BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI UNTUK ISOLATOR LISTRIK

1. BAB I PENDAHULUAN

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia.

PEMBUATAN DAN ANALISIS PENGARUH KONDISI PERMUKAAN TERHADAP UNJUK KERJA ISOLATOR POLIMER 20 KV TIPE SIRIP TAK SERAGAM DENGAN VARIASI TEGANGAN UJI

LEMBAR PERSETUJUAN KAJIAN UNJUK KERJA KELISTRIKAN ARESTER PORSELEN DAN ARESTER POLIMER PADA SISTEM TEGANGAN 20 KV

BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA

BAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA

EFEK KONTAMINAN PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI YANG MENGALAMI PERLAKUAN FILLER BERBEDA TERHADAP KINERJA SUDUT HIDROFOBIK

ISBN : B.20

ANALISIS PENGARUH POLUTAN PADA ISOLATOR KACA TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN ISOLATOR RANTAI

Pengaruh Kelembaban dan Suhu Terhadap Karakteristik Arus Bocor pada Isolator Bahan Resin Epoksi dengan Pengisi Bahan Pasir Silika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TRANSIENT, VOL.4, NO. 3, SEPTEMBER 2015, ISSN: , 532

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FENOMENA FLASHOVER AKIBAT ARUS BOCOR PADA ISOLATOR KERAMIK DAN RESIN EPOKSI

BAB II ARUS BOCOR DAN KELEMBABAN UDARA

Pengukuran Indeks Polusi Pada Sistem Minahasa Berdasarkan Nilai Esdd Dan Nsdd

PENGARUH KOMPOSISI RESIN TERHADAP SIFAT ELEKTRIK DAN MEKANIK UNTUK BAHAN ISOLATOR TEGANGAN TINGGI

Analisis Kegagalan isolasi Minyak Trafo jenis energol baru dan lama dengan minyak pelumas

Hubungan Intensitas Polusi Isolator Jaringan Distribusi di Sumatera Utara dengan Jarak Lokasi Isolator dari Pantai

BAB I PENDAHULUAN. listrik demi menjaga kelangsungan hidup mereka. Pada proses sistem tenaga. transmisikan dan didistribusikan kepada para konsumen.

TINJAUAN SIFAT HIDROFOBIK BAHAN ISOLASI SILICONE RUBBER

Mekanisme Degradasi Permukaan dan Penentuan Tracking Index Bahan Resin Epoksi Silane Silica

ANALISIS PENGARUH COATINGTERHADAP SUDUT KONTAK, ARUS BOCOR, DAN THD PADA ISOLATOR POLIMER 20 KV KONDISI TERKONTAMINASI

Studi Arus Bocor Permukaan Bahan Isolasi Resin Epoksi Silane Dengan Variasi Pengisi Pasir Silika ( Dengan Polutan Pantai)

1 BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan daya listrik dari pembangkit ke konsumen yang letaknya dapat

PENGARUH TEGANGAN IMPULS LEWAT DENYAR PADA ISOLATOR KERAMIK TERSUSUN SERI

PENGARUH KELEMBABAN TERHADAP ARUS BOCOR ISOLATOR PIRING JENIS PORSELEN TERPOLUSI ABU VULKANIK

PENGARUH UKURAN BUTIRAN AIR HUJAN TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA

ANALISIS SIFAT HIDROFOBIK PERMUKAAN HDPE BERDASARKAN NILAI TOTAL HARMONIC DISTORTION

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman, populasi dan teknologi yang pesat, mengakibatkan permintaan

PENGARUH POLUTAN TERHADAP KINERJA HIDROFOBIK PERMUKAAN BAHAN ISOLATOR SILIKON RUBBER

ANALISIS SIFAT MEKANIK UNTUK FEEDTHROUGH

Pengaruh Arus Bocor Terhadap Perubahan Temperatur Pada Kabel Bawah Tanah 20 Kv

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan listrik, salah satunya adalah isolasi. Isolasi adalah suatu alat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISTIK BERBAGAI JENIS BAHAN ISOLASI KABEL INSTALASI TEGANGAN RENDAH

PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA PADA ELEKTRODA BOLA TERPOLUSI ASAM

STUDI DISTRIBUSI TEGANGAN DAN ARUS BOCOR PADA ISOLATOR RANTAI DENGAN PEMBASAHAN

PENGARUH POLUTAN TERHADAP TAHANAN PERMUKAAN ISOLATOR EPOXY RESIN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Desain isolasi untuk tegangan tinggi (HV) dimaksudkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat untuk mendukung kegiatannya sehari-hari. Di kota-kota besar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengukuran Besaran Elektrik,

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS KARPET INTERLOCKING PT. BASIS PANCAKARYA LAPORAN

ANALISIS PENGARUH KEADAAN SUHU TERHADAP TEGANGAN TEMBUS AC DAN DC PADA MINYAK TRANSFORMATOR. Sugeng Nur Singgih, Hamzah Berahim Abstrak

Vol: 4, No. 2, September 2015 ISSN: ANALISIS DISTRIBUSI MEDAN LISTRIK PADA ISOLATOR GANTUNG JENIS POLIMER AKIBAT PENGARUH KONTAMINAN

Pemanfaatan Bentonite sebagai Media Pembumian Elektroda Batang

ARESTER SEBAGAI SISTEM PENGAMAN TEGANGAN LEBIH PADA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 20KV. Tri Cahyaningsih, Hamzah Berahim, Subiyanto ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

PENGARUH KONTAMINAN ABU VULKANIK GUNUNG MERAPI PADA TEGANGAN LEWAT DENYAR DAN KINERJA BAHAN ISOLATOR EPOKSI RESIN DENGAN PENGISI PASIR PANTAI KUKUP T. Haryono 1, Avrin Nur Widiastuti 1, Arya Bagus Sanjaya 2 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro, FT UGM 2 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, FT UGM Abstrak- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyemprotan abu vulkanik Gunung Merapi dan mengetahui pengaruh komposisi bahan pengisi terhadap karakteristik tegangan lewat denyar, arus bocor dan nilai ESDD. Penelitian ini diawali dengan pembuatan bahan uji epoksi resin yang memiliki variasi banyaknya kandungan bahan pengisi pasir pantai Kukup sebesar 10%, 20%, dan 30% dari berat keseluruhan bahan uji. Setelah itu dilakukan penyemprotan abu Merapi pada bahan uji, kemudian dilakukan pengujian tegangan lewat denyar. Setelah itu dilakukan pengujian terhadap arus bocornya. Pengujian arus bocor menggunakan setengah nilai dari tegangan kritis lewat denyarnya. Dan yang terakhir adalah pengukuran ESDD. Dari hasil pengujian dan analisa data didapat bahwa semakin besar lama penyemprotan polutan abu Merapi maka semakin besar pula arus bocor dan nilai ESDD nya sehingga menurunkan nilai tegangan lewat denyarnya. Hal ini didapatkan dari pengujian dengan bahan uji dengan pengisi 10%. Pada keadaan bersih diperoleh tegangan lewat denyar sebesar 32.5 kv dengan nilai ESDD sebesar 0.0055 mg/cm 2 dan arus bocor sebesar 48.93 µa pada tegangan masukan 25 V. Sementara pada keadaan lama penyemprotan 6 menit diperoleh tegangan lewat denyar 29.1 kv dengan nilai ESDD sebesar 0.052 mg/cm 2 dan arus bocor sebesar 55.6 µa pada tegangan masukan 25 V. Dari pengujian arus bocor, pengukuran ESDD, dan tegangan lewat denyar maka bahan uji dengan pengisi 10% memiliki sifat isolasi yang paling baik diantara bahan uji lainnya. Kata kunci : Epoksi resin, Tegangan lewat denyar, Arus bocor, ESDD, Pasir Pantai Kukup. dalam penelitian ini yang akan diuji adalah isolator yang terbuat dari bahan epoksi resin, karena memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan dengan isolator yang terbuat dari porselin dan kaca, antara lain dalam hal pembuatan dan berat bahan [1]. Meskipun mempunyai berbagai keunggulan yang dimiliki, material epoksi resin, umumnya rentan terhadap pengaruh lingkungan [2]. Sebagai pengisi epoksi resin digunakan pasir Pantai Kukup karena banyak mengandung unsur kalsium karbonat (CaCO 3 ). Kalsium karbonat merupakan unsur yang sangat melimpah di dunia ini. Sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Dan merupakan unsur yang sangat stabil dalam hal kimiawi dan mekanis [3]. Meletusnya Gunung Merapi pada bulan Oktober 2010 menyebabkan terjadinya hujan abu vulkanik di wilayah Jogjakarta dan sekitarnya. Material abu vulkanik Gunung Merapi menyebabkan PLN terpaksa melakukan pemadaman listrik di beberapa pemukiman. Hal ini disebabkan oleh abu vulkanik yang menempel pada isolator dan instalasi jaringan kabel berpotensi menimbulkan arus hubung singkat. B. Dasar Teori 1. Epoksi Resin sebagai Bahan Dasar [4] Jenis epoksi resin yang digunakan pada penelitian ini adalah dyglycidyl ether of bisphenol A (DGEBA). Struktur kimia dari DGEBA dapat dilihat sebagai berikut: I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada sistem tenaga listrik, mulai dari pembangkitan, transmisi sampai dengan distribusi ke konsumen, diperlukan suatu perlakuan yang benar agar sistem tersebut tetap aman. Agar aliran listrik tersebut mengalir sesuai dengan jalur yang dikehendaki, maka digunakan suatu alat yang mampu mengisolasi aliran listrik agar selalu berada dalam jalurnya yang disebut dengan isolator. Sampai sekarang ini, isolator yang banyak digunakan pada jaringan listrik adalah isolator yang terbuat dari bahan porselin dan kaca. Akan tetapi, Gbr.1- Struktur Kimia DGEBA 2. Pematangan pada Epoksi Resin [4] Pematang yang digunakan pada penelitian ini adalah metaphenylene-diamine (MPDA). Gbr.2- Struktur Kimia MPDA Perbandingan antara epoksi resin (DGEBA) dengan pematangnya/inisiatornya (MPDA) adalah 1:1, reaksi yang terjadi antara kedua bahan ini adalah sebagai berikut, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 28 Juli 2011 147

ISSN: 2085-6350 Teknis CITEE 2011 Gbr.3- Reaksi antara DGEBA dan MPDA 3. Bahan Pengisi [5] Untuk meningkatkan kinerja bahan isolasi padat diberikan bahan tambahan (pengisi) berupa pasir Pantai Kukup 325 mesh dicampur dengan silane. Divariasikannya bahan pengisi pada material isolasi diharapkan dapat memperbaiki kinerja isolasi, berupa pengurangan esdd dan arus bocor serta peningkatan tegangan lewat denyar. II. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah polimer epoksi resin, Silikon rubber, Pasir pantai Kukup, polutan abu vulkanik Gunung Merapi 200 gr, dan air destilasi (aquades) 1 Liter. Sementara alat yang digunakan adalah peralatan pengujian tegangan tinggi, sprayer, kompresor, thermometer, barometer, osiloskop dan kamera. B. Metode Penelitian Tabel.1- Faktor b θ ( o C) b 5 0.031556 10 0.02817 20 0.02277 30 0.01905 Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa nilai dari hasil pengukuran kadar polutan yang menempel pada permukaan isolator resin epoksi. Langkah-langkah perhitungan ESDD adalah sebagai berikut: σ 20 = σ θ [1-b(θ-20)] (1) θ = suhu larutan ( o C) σ 20 = konduktivitas pada suhu 20 o C (µs/cm) σ θ = konduktivitas pada suhu θ o C (µs/cm) b = faktor yang tergantung pada suhu θ, (tabel 1) Dari konduktivitas pada suhu 20 o C kemudian dapat ditentukan konsentrasi polutan dalam % dengan menggunakan persamaan: D = (2) D = konsentrasi polutan (%) σ 20 =konduktivitas polutan pada suhu 20 o C (µs/cm) ESDD dihitung dengan menggunakan persamaan: ESDD = 10 x V x (3) Gbr.4- Rangkaian pengujian tegangan lewat denyar Pengujian tegangan lewat denyar dilakukan dengan menaikan tegangan hingga tercapai kondisi lewat denyar. ESDD = Equivalent Salt Deposit Density (mg/cm 2 ) V = Volume air pencuci (ml) D 1 = Konsentrasi larutan sebelum ada polutan (%) D 2 = Konsentrasi larutan sesudah ada polutan (%) S = Luas seluruh permukaan isolator (cm 2 ) III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Tegangan Lewat Denyar Berikut adalah tabel hasil pengujian tegangan lewat denyar: Tabel.2- Pengujian Tegangan Lewat Denyar (kv) Gbr.5- Rangkaian Pengujian Arus Bocor Pengujian Arus Bocor dilakukan pada tegangan masukan 5V, 10V, 15V, 20V dan 25V. Kemudian pengukuran nilai ESDD terlebih dahulu diukur nilai konduktivitas sebelum dan setelah bahan uji dicuci. Kemudian hasil tersebut kemudian dikoversikan ke suhu 20 o C dengan menggunakan faktor koreksi (b). Hubungan antara tegangan lewat denyar dengan lama penyemprotan polutan dapat dinyatakan dalam grafik gambar 6. 148 Yogyakarta, 28 Juli 2011 Universitas Gadjah Mada

ESDD. Bertambahnya lama penyemprotan pada bahan uji akan diikuti dengan kenaikan nilai ESDD. Dari grafik 7 terlihat bahwa bahan uji dengan pengisi 10% memiliki kinerja yang baik, ditunjukan oleh nilai ESDD yang lebih kecil dari bahan uji lainnya untuk seluruh keadaan penyemprotan. Hal ini menandakan bahwa bahan uji dengan pengisi 10% memiliki kekuatan untuk menolak polutan lebih baik dibandingkan bahan uji yang lain. Gbr.6-Tegangan lewat denyar vs lama penyemprotan Dari gambar 6 terlihat bahwa lama penyemprotan polutan abu vulkanik Gunung Merapi akan menyebabkan penurunan nilai tegangan lewat denyar. Semakin lama penyemprotan polutan maka semakin besar nilai penurunan tegangan lewat denyar. Hal ini terjadi karena pertambahan lama penyemprotan mengakibatkan konduktivitas permukaan bahan meningkat, sehingga resistansi permukaan bahan menurun, akibatnya tegangan lewat denyar akan menurun. Secara keseluruhan, bahan uji dengan pengisi 10% memiliki kinerja yang baik karena memiliki tegangan lewat denyar yang tertinggi diantara bahan uji yang lain. B. Pengukuran ESDD Berikut adalah tabel hasil pengukuran ESDD: Tabel.3- Pengukuran ESDD Hubungan antara pengukuran ESDD dengan lama penyemprotan polutan dapat dinyatakan dalam grafik gambar 7. Gbr.7- ESDD vs lama penyemprotan Lama penyemprotan polutan pada bahan uji akan memberikan dampak terhadap nilai ESDD. Lama penyemprotan polutan berbanding lurus dengan nilai C. Pengujian Arus Bocor Tabel.4- Pengujian arus bocor Pengisi Penyemprotan Tegangan (V) Arus Bocor (µa) 5 25.26 10 28.29 10% 0 menit 15 33.27 20 39.83 25 47.93 5 25.92 10 29.01 20% 0 menit 15 34.96 20 42.02 25 48.93 5 25.51 10 31.64 30% 0 menit 15 38.10 20 47.12 25 52.38 5 26.38 10 29.93 10% 2 menit 15 34.93 20 41.99 25 50.74 5 26.17 10 31.91 20% 2 menit 15 35.77 20 43.43 25 51.05 5 28.80 10 32.37 30% 2 menit 15 40.12 20 51.31 25 63.96 5 29.35 10 31.84 10% 4 menit 15 35.91 20 42.75 25 51.19 5 30.81 10 33.05 20% 4 menit 15 36.74 20 43.52 25 51.31 5 31.51 10 33.65 30% 4 menit 15 41.73 20 52.44 25 64.68 5 29.84 10 33.59 10% 6 menit 15 39.56 20 46.78 25 55.59 5 33.17 10 38.57 20% 6 menit 15 44.45 20 51.30 25 59.61 5 35.39 10 38.86 30% 6 menit 15 45.93 20 56.62 25 68.69 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 28 Juli 2011 149

ISSN: 2085-6350 Teknis CITEE 2011 Dari tabel 3, dapat dibuat grafik hubungan antara nilai arus bocor dengan tegangan masukan untuk tiap bahan uji dengan pengisi 10%, 20% dan 30% dalam berbagai variasi lama penyemprotan sebagai berikut: rendah tegangan yang diberikan maka akan semakin rendah medan listriknya sehingga arus bocor yang terjadi juga akan semakin kecil. Sementara itu, semakin lama waktu penyemprotan polutan maka arus bocor yang terjadi akan semakin besar. Peristiwa ini terjadi untuk seluruh bahan uji. Hal ini dikarenakan nilai konduktivitas permukaan bahan uji akan naik dengan menempelnya polutan, sehingga arus bocor akan lebih cepat terjadi. Berikut adalah grafik perbandingan setiap jenis bahan uji untuk setiap lama penyemprotan polutan berdasarkan arus bocornya : Gbr.8-Arus bocor vs Tegangan masukan pengisi 10% Gbr.11-Arus bocor vs lama penyemprotan 0 menit Gbr.9-Arus bocor vs Tegangan masukan pengisi 20% Gbr.12-Arus bocor vs lama penyemprotan 2 menit Gbr.10-Arus bocor vs tegangan masukan pengisi 30% Pada pengujian arus bocor ini, tegangan masukan yang diberikan disamaratakan agar dapat mengetahui perbandingan arus bocornya. Dari gambar grafik diatas, terlihat bahwa semakin besar nilai tegangan masukan yang diberikan maka semakin besar arus bocor yang terjadi. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh medan listrik yang ditimbulkan dari sisi tegangan tingginya. Jadi, semakin tinggi tegangannya maka akan semakin tinggi medan listrik dan arus bocornya. Semakin Gbr.13-Arus bocor vs lama penyemprotan 4menit Gbr.14-Arus bocor vs lama penyemprotan 6menit 150 Yogyakarta, 28 Juli 2011 Universitas Gadjah Mada

Pada grafik perbandingan setiap jenis bahan uji untuk setiap lama penyemprotan polutan berdasarkan arus bocornya, terlihat bahwa bahan uji dengan pengisi 10% memiliki kinerja yang lebih baik di antara bahan uji yang lain, karena arus bocor yang dihasilkan lebih kecil dari bahan uji yang lain dalam seluruh lama penyemprotan. Hal ini mengindikasikan bahwa bahan uji dengan pengisi 10% memiliki ketahanan terhadap polutan lebih baik daripada bahan uji yang lain IV. KESIMPULAN 1. Pada pengujian tegangan lewat denyar didapatkan hasil bahwa bahan uji dengan pengisi 10% memiliki tegangan lewat denyar tertinggi untuk seluruh keadaan penyemprotan. 2. Pada pengujian arus bocor bahan uji dengan pengisi 10% memiliki arus bocor yang paling rendah. 3. Pada pengukuran nilai ESDD, bahan uji dengan pengisi 10% memiliki nilai ESDD yang paling kecil dari bahan uji yang lain untuk seluruh keadaan penyemprotan. 4. Pada pengukuran nilai ESDD terlihat bahwa semakin lama polutan yang disemprotkan, maka nilai ESDD juga semakin meningkat. 5. Pengukuran tegangan lewat denyar dan arus bocor dipengaruhi oleh nilai ESDD. Nilai tegangan lewat denyar berbanding terbalik dengan nilai ESDD dan nilai arus bocor, semakin besar nilai ESDD, maka semakin besar pula arus bocornya sementara nilai tegangan lewat denyar akan menurun, karena dengan meningkatnya nilai ESDD maka nilai resistivitas dari permukaan bahan tersebut akan menurun sehingga menurunkan nilai tegangan lewat denyarnya. 6. Semakin besar nilai tegangan masukan yang diberikan maka semakin besar pula arus bocor yang terjadi pada bahan uji tersebut. Hal itu disebabkan karena adanya pengaruh medan listrik yang ditimbulkan dari sisi tegangan tingginya. Jadi semakin tinggi tegangannya maka akan semakin tinggi pula medan listriknya. [3] Azmi, M. A. R., 2008, The Effect of Calcium Carbonate and Calcined Clay Micro Filler Materials on The Electrical Characteristics of Polyvinyl Chloride for Cable Insulation, Faculty of Electrical Engineering, Universiti Teknologi Malaysia. [4] Suyatmoko, 2006, Pengujian Arus Bocor dan Komposisi Kimia Permukaan Pada Material Isolasi Berbahan Dasar Resin Epoksi dengan Pengisi Pasir Silika dan ATH Terkontaminasi Polutan Industri Gresik, Skripsi S1, Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT UGM. Tidak Dipublikasikan. [5] Arrahman, Zet, 2006, Pengujian Arus Bocor dan Komposisi Kimia Permukaan Pada Material Isolasi Berbahan Dasar Resin Epoksi dengan Bahan Pengisi Pasir Silika dan ATH Terkontaminasi Polutan Standar IEC 507, Skripsi S1, Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT UGM. Tidak Dipublikasikan. V. REFERENSI [1] Syafriyudin, 2009, Pengujian Kandungan ESDD dan Sifat Hidrofobik Bahan Isolasi Resin Epoksi dengan Bahan Pengisi Sekam Padi, Jurusan teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains dan Teknologi AKPRIND, Yogyakarta. [2] Jatmiko dan Asy ari, H., 2003, Tegangan Flashover pada Bahan Isolasi Resin Epoksi (DGEBA) yang Terpengaruh oleh Polutan Garam Parangtritis, Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 28 Juli 2011 151