EVALUASI SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA (IRT) KERUPUK IKAN TENGGIRI DI KECAMATAN CILACAP SELATAN KABUPATEN CILACAP

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA (IRT) KERUPUK IKAN TENGGIRI DI KECAMATAN CILACAP SELATAN KABUPATEN CILACAP SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang terjangkau oleh daya beli masyarakat tercantum dalam UU no. 18, th Pangan yang aman merupakan faktor yang penting untuk

FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA. Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT. Penanggungjawab :

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

TATA CARA PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA

BAB III METODE PENELITIAN

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengawasan agar produk pangan yang dihasilkan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pangan adalah bahan-bahan yang dimakan sehari-hari untuk memenuhi

Undang-undang Pangan No. 7/1996

INFORMASI LABEL KEMASAN MOCHIBO INFORMATION OF "MOCHIBO" AS A FOOD LABELLING ABSTRACT ABSTRAK

KEBIJAKAN NASIONAL PENGATURAN IRTP DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KEAMANAN PANGAN

BAB V PENUTUP. Implementasi kebijakan sertifikasi keamanan pangan pada Industri Rumah

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PERIZINAN PIRT (PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA)

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh globalisasi perdagangan pangan sudah mulai meluas ke berbagai

g. Pemeliharaan dan Program Higiene Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa makan dan minum yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk dikonsumsi. Maka dari itu, dalam hal ini higienitas sangat berperan penting

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG

CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA (IRT)

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Manusia mempunyai kebutuhan yang beragam seiring dengan

Menimbang : Mengingat :

BAB I PENDAHULUAN. gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

No. 1071, 2014 BPOM. Pangan. Olahan yang Baik. Cara Produksi. Sertifikasi. Tata Cara.

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Keamanan Pangan

EVALUASI PENERAPAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK (CPPB) DI UKM MUSTIKA LANGGENG JAYA, KABUPATEN BANYUMAS

BAB III METODE PELAKSANAAN

BAB III. A. Pasal 43 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Keamanan, Mutu Dan Gizi Pangan

Isu Pengelolaan Higiene Sanitasi

III. METODA KAJIAN. Lokasi yang menjadi obyek kajian tugas akhir ini adalah PT. Libe Bumi

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

Kondisi Usaha Kecil Menengah Pangan di Wonogiri. Mustofa DRD Kabupaten Wonogiri ABSTRACT

Waspada Keracunan Akibat Produk Pangan Ilegal

BAB I PENDAHULUAN. Toko Daging & Swalayan Sari Ecco merupakan salah satu industri

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2016

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mikroba patogen. Pangan juga dapat menimbulkan masalah serius jika

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label

2016, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

II. KETENTUAN HUKUM TERKAIT KEAMANAN PANGAN. A. UU Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

PENGAWASAN POST MARKET PRODUK PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi, makanan harus baik, dan aman untuk dikonsumsi.

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan penyusunan dan penelitian tugas akhir ini dilakukan di Usaha Kecil Menengah

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

IMPLEMENTASI PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK N0M0R 382/MENKES/PER/VI/ 1989 TENTANG PENDAFTARAN MAKANAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN I.1.

Evaluasi penerapan cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB) di industri obat tradisional di Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. Tulisan ini membahas tentang implementasi kebijakan sertifikasi keamanan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keamanan Pangan 2.2. Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan

The First Food Technology Undergraduate Program Outside of North America Approved by the Institute of Food Technologists (IFT)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 381/Kpts/OT.140/10/2005 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI KONTROL VETERINER UNIT USAHA PANGAN ASAL HEWAN

PROSEDUR. Sertifikasi Cara Penanganan Ikan Yang Baik (CPIB) Berdasarkan Konsepsi HACCP : AM/OK/SM/01 : - : - : 1 / 9

Imtiyaz, et al, Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan...

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

PELABELAN DAN IKLAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 381/Kpts/OT.140/10/2005 TENTANG

PERILAKU PEDULI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN SANITASI HYGIENE SISWA DI LABORATORIUM TPHP SMK NEGERI 1 PANDAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI PENULISAN LABEL PANGAN YANG TIDAK LENGKAP DAN IKLAN PANGAN MENYESATKAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2013

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

I. PENDAHULUAN. maupun ekspor. Hal ini karena propinsi Lampung memiliki potensi lahan

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA DALAM PEREDARAN JAJANAN ANAK (HOME INDUSTRY) YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM DINAS KESEHATAN

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL P

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2016

BAB II LANDASAN TEORI

A. Latar Belakang Masalah

PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN TERHADAP PRODUK MAKANAN YANG DIPASARKAN PELAKU USAHA MENURUT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB IV KURSUS HIGIENE SANITASI MAKANAN

HIGIENE SANITASI PANGAN

Regulasi Pangan di Indonesia

KEAMANAN PANGAN (UNDANG-UNDANG NO 12 TENTANG PANGAN TAHUN 2012

Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 3 57

BAB III TINJAUAN TEORITIS PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN. digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG SERTIFIKASI TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN, TEMPAT-TEMPAT UMUM DAN PENGAWASAN KUALITAS AIR

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam makanan. Kurangnya perhatian terhadap hal ini telah sering

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010).

Regulasi sanitasi Industri Pangan

ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RISIKO PENDAPATAN USAHA KERUPUK IKAN GABUS DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH

Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah

Deputi III Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM RI. PKPA Tahun 2017

BAB IV PEMBAHASAN. A. Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Atas Makanan Kemasan. Industri Rumah Tangga Tanpa Izin di Boyolalin

Bambang Suhardi. Universitas Sebelas Maret Surakarta Maria Kadita

IbM PENGUSAHA KERUPUK KARAK DI DESA DUKUH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS MAKANAN SEHAT DAN PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA

2012, No.72 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Alat dan mesin peternakan dan kesehatan hewan yang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1189/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG PRODUKSI ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

I. PENDAHULUAN. dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukan sebagai

PENGUATAN USAHA PENGASAPAN IKAN SIDO MAKMUR KETAPANG KABUPATEN KENDAL. Jalan Menoreh Tengah X no 22 Semarang

Transkripsi:

EVALUAI ARANA PRODUKI PANGAN INDUTRI RUMAH TANGGA (IRT) KERUPUK IKAN TENGGIRI DI KECAMATAN CILACAP ELATAN KABUPATEN CILACAP Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program tudi trata I pada Jurusan Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh: DIYAN CANDRA DEWI J 8 PROGRAM TUDI ILMU GIZI FAKULTA ILMU KEEHATAN UNIVERITA MUHAMMADIYAH URAKARTA

i

ii

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar arjana di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya. urakarta, Oktober Yang membuat pernyataan, Diyan Candra Dewi J8 iii

EVALUAI ARANA PRODUKI PANGAN INDUTRI RUMAH TANGGA (IRT) KERUPUK IKAN TENGGIRI DI KECAMATAN CILACAP ELATAN KABUPATEN CILACAP ABTRAK Pemerintah berkewajiban untuk meningkatkan daya saing Industri Rumah Tangga (IRT) atau yang dikenal dengan Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP). Melalui Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) industri pangan dapat menghasilkan pangan yang bermutu, layak dikonsumsi dan aman bagi kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sarana produksi pangan industri rumah tangga (IRT) kerupuk ikan tenggiri di Kecamatan Cilacap elatan Kabupaten Cilacap. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik quota sampling. Populasi yang digunakan sebanyak IRTP di wilayah Kecamatan Cilacap elatan. ampel yang diambil sebanyak sampel dari total populasi IRTP. Instrument yang digunakan dalam pengumpulan data adalah formulir yang merujuk pada tata cara pemeriksaan sarana produksi pangan industri rumah tangga dari Direktorat urveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi Bidang Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri berada pada level IV, industri KR pada level IV, industri TR pada level IV, industri M pada level IV, industri CR pada level III. Industri AGR pada level III dan industri AR pada level I. Penelitian dapat disimpulkan bahwa hanya satu industri saja yang lulus dalam pemeriksaan sarana produksi pangan Industri Rumah Tangga (IRT) kerupuk ikan tenggiri. Kata Kunci : arana Produksi Pangan, Kerupuk Ikan Tenggiri, Industri Rumah Tangga Pangan.

EVALUATION OF FOOD PRODUCTION FACILITIE IN HOUEHOLD INDUTRY OF PANIH MACKEREL FIH CRAKER IN UB DITRICT OF OUTH CILACAP ABTRACT The Government is obliged to improve the competitiveness of Household Industries or known as Food Household Industries. Through Good Food Production Method the food industry can produce quality food, feasible and safe for health. The purpose of this research is to evaluate food production facilities of Household Industry of mackerel fish cracker in food outh Cilacap. This research is descriptive research using quota sampling technique. The population is in outh Cilacap District. amples taken as many as samples from total population. Instruments used in data collection is a form referring to the procedure of inspection of household food production facilities from the Directorate of Food afety urveillance and Counseling Deputy for Food afety and Dangerous Materials. The results show that industry is at level IV, KR at level IV, TR at level IV, industry M at level IV CR at level III, AGR at level III, and AR at level I. This research can be concluded that only one industry that meet the standard inspection of food production facilities Household Industry of panish mackerel fish crackers. Keywords : Food Production Facilities, panish Mackerel Fish Crackers, Household Food Industry.

. PENDAHULUAN Pemerintah berkewajiban untuk meningkatkan daya saing Industri Rumah Tangga (IRT) atau yang dikenal dengan Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) dan kepercayaan konsumen terhadap produk pangan yang dihasilkan IRTP serta menumbuhkan kesadaran, motivasi produsen dan karyawan tentang pentingnya pengolahan pangan yang higienis dan tanggung jawab terhadap keselamatan konsumen. (Badan POM, ) Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 Tahun tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan, dijelaskan bahwa Produksi pangan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas, mengemas kembali, dan/atau mengubah bentuk pangan. etiap orang yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan pada rantai pangan yang meliputi proses produksi, penyimpanan, pengangkutan, dan peredaran pangan wajib memenuhi persyaratan sanitasi sesuai ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Masalah yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dari hasil pembinaan ke sarana industri rumah tangga pangan tahun diperoleh hasil antara lain industri rumah tangga beroperasi tanpa memiliki legalitas karena izin industri rumah tangga pangan masih menggunakan pengelola lama, menurunnya tingkat higienitas pengolahan makanan olahan, menjual produk olahan yang sudah kedaluwarsa, penggunaan bahan tambahan pangan melebihi standar yang sudah ditentukan, komposisi bahan makanan yang tertera pada label tidak sesuai dengan yang diproduksi, sarana dan prasarana sudah tidak layak digunakan dalam produksi, dll. Bedasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dari tahun sampai terdapat IRTP yang terdaftar sebagai industri pengolahan kerupuk ikan tenggiri, diantaranya terdapat dalam wilayah kecamatan Cilacap elatan (Dinkes Kabupaten Cilacap, ). Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi sarana produksi pangan Industri Rumah Tangga (IRT) kerupuk ikan tenggiri di Kecamatan Cilacap elatan Kabupaten Cilacap.

. METODE Jenis penelitian ini menggunakan rancangan penelitian secara deskriptif. Populasi penelitian ini adalah PIRT kerupuk ikan tenggiri wilayah kecamatan Cilacap elatan yang seluruhnya berdomisili di kecamatan Cilacap elatan dan sudah terdaftar dan mempunyai izin kegiatan produksi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap. Tempat penelitian dilakukan pada Industri Rumah Tangga Pangan kerupuk ikan tenggiri di wilayah kecamatan Cilacap elatan dan dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember. Teknik pengambilan sampel pada penelitian disini menggunakan quota sampling. iteria inklusi dalam subjek penelitian ini adalah semua PIRT yang berdomisili di wilayah kecamatan Cilacap elatan, pelaku usaha telah lulus mengikuti penyuluhan keamanan pangan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dan memiliki sertifikat produksi pangan industri rumah tangga yang masih berlaku minimal hingga akhir tahun 6. Instrumen penelitian yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data adalah formulir yang merujuk pada Tata Cara Pemeriksaan arana Produksi Pangan di industry rumah tangga, Direktorak urveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbaya BPOM RI 6. ebelum melakukan penelitian, formulir tidak perlu dilakukan uji validitas dan reabilitas karena sudah paten. Langkahlangkah penelitian yang dilakukan yaitu, pada tahap pertama dilakukan pembuatan proposal dan perizinan yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, kemudian selanjutnya penilaian menggunakan kuosioner ditujukan kepada industri rumah tangga pangan yang memproduksi kerupuk ikan tenggiri, serta wawancara dengan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap bagian pembinaan dan perijinan obat, makanan dan minuman tentang kelayakan cara produksi pangan yang baik di industri rumah tangga pangan di kota Cilacap sebagai bukti pendukung, dan didapat perolehan data setelah dilakukan analisis untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan standar cara produksi pangan yang baik di industri rumah tangga pangan kota Cilacap melalui jumlah total

ketidaksesuaian. etelah didapat jumlah total ketidaksesuaian maka akan dilakukan evaluasi faktor pendukungdan penghambat terhadap pencapaian standar tersebut.. HAIL DAN PEMBAHAAN. Gambaran Umum Industri Rumah Tangga Pangan Pemeriksaan sarana produksi pangan pada industri rumah tangga dilakukan di Industri Rumah Tangga Pangan yang berdomisili di Kecamatan Cilacap elatan. Ketujuh industri ini sudah terdaftar dalam perijinan produk untuk industri rumah tangga di Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap. emua industri yang dievaluasi memproduksi kerupuk ikan tenggiri. Tabel. Gambaran IRTP Nama Industri Alamat Jumlah RataRata Karyawan Produksi Jl Laut Cilacap kg CR Jl Mangga Cilacap kg AR Jl. Lingkar elatan Cilacap kg KR Jl Pemintalam No Cilacap 6kg TR JL Rambutan no clp kg M Perum Tegal Asri. Jl Baruna kg Tengah AGR Jl wadaya No. Cilacap kg. Hasil Evaluasi IRTP Hasil formulir pemeriksaan sarana produksi pangan industri rumah tangga ini menggunakan rumus total jumlah penyimpangan, seluruh hasil tiaptiap standar dijumlahkan. etelah hasil didapatkan maka dapat dilihat jumlah penyimpangan tersebut termasuk dalam level I, II, III, atau IV. Level tertinggi berada pada level I, sedangkan level terendah pada level IV. emakin tinggi level yang didapat makan semakin kecil jumlah penyimpangan yang dilakukan oleh IRTP.

Tabel. Level IRTP Hasil Evaluasi arana Produksi Pangan Nama Industri Jumlah Penyimpangan Mayor erius itis Level IRTP Minor CR III AR I KR IV TR IV M IV AGR III IV Data yang terkumpul dari hasil formulir pemeriksaan sarana produksi pangan industri rumah tangga pada industri rumah tangga pangan kerupuk ikan tenggiri memiliki bobot masing masing di setiap levelnya. Dari hasil yang didapat dari IRTP maka didapat IRTP berada pada level I, IRTP pada level III, sedangkan IRTP lainnya mendapatkan Level IV dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu, kurangnya perilaku PHB yang dimiliki oleh karyawan maupun penanggung jawab, lokasi dan lingkungan IRTP yang tidak terawat, dan hewan peliharaan yang terlihat berkeliran di sekitar dan di dalam ruang produksi pangan.. Rekapitulasi Ketidaksesuaian IRTP Dalam penetuan kategori ketidaksesuaian dalam industri rumah tangga pangan terdapat penetapan ketidaksesuaian. Penetapan ketidaksesuaian tersebut terdiri dari Mi= minor, Ma= mayor, e= serius, dan = kritis. Hasil evaluasi kategori ketidaksesuaian yang ditemukan pada industri rumah tangga pangan terdapat pada tabel. 6

Tabel. Rekapitulasi Ketidaksesuaian IRTP Industri CR AR KR TR M T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T Hasil T 6 6 A. B. B. B. C. C6. C. D8. D9. E. E. E. E. F. F. F6. F. F8. G9. G. G. G. H. H. I. I6. I. I8. I9. J. J. K. K. L. Ketidaksesuaian e Ma e e e e Ma Ma e e e Ma Ma Ma e e e e e e e M. e T T T M6. Mi T T T T T T No. N. Keterangan: = esuai, T= Tidak sesuai AGR T T T

Dari hasil evaluasi kategori ketidaksesuaian yang ditemukan pada industri rumah tangga pangan maka diketahui bahwa pada elemen nomor E, F, I6, dan I9 merupakan ketidaksesuaian yang tertinggi. Elemen No.E merupakan fasilitas dan kegiatan higiene sanitasi yang mengevaluasi ketersediaan sarana cuci tangan lengkap dengan sabun dan alat pengering tangan. Elemen No.F merupakan kesehatan dan higiene karyawan yang mengevaluasi penggunaan alat pelindung diri (APD) pada karyawan. Elemen No.I6 merupakan pengendalian proses yang mengevaluasi bagan alir produksi pangan. Demikian pula elemen No.I9 merupakan pengendalian proses yang mengevaluasi ketersediaan alat ukur timbang untuk bahan tambahan pangan (BTP).. KEIMPULAN Bedasarkan hasil analisis deskriptif diatas, maka dapat disimpulkan sebgai berikut:. Terdapat ketidaksesuaian serius pada IRTP kerupuk ikan tenggiri di Kecamatan Cilacap elatan. Tertinggi adalah pada elemen No. E. yaitu ketersediaan sarana cuci tangan lengkap, diikuti oleh elemen No. F tentang penggunaan APD pada karyawan, kemudian elemen No. I6 tentang ketersediaan bagan alir produksi pangan, dan elemen No. I9 yang mengevaluasi tentang alat ukur untuk penggunaan bahan tambahan pangan.. Terdapat IRTP berada pada level IV yaitu industri, industri KR, industri TR dan industri M, kemudian IRTP berada pada level III yaitu industri CR dan industri AGR, serta IRTP berada pada level I yaitu industri AR. 8

DAFTAR PUTAKA A.A, G. M.. Manajemen Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Ahmadi Miru dan utarman Yodo.. Hukum Perlindungan KonsumenCetakan Pertama. Jakarta : Rajawali Pers. Badan POM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Tentang Cara Produksi Pangan Yang Baik Untuk Industri Rumah Tangga. Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan. Badan POM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Tentang Tata Cara Pemekrisaan arana Produksi Pangan Industri Rumah Tangga. Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan. Badan POM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Tentang Pedoman Pemberian ertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga. Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan. Departemen Kesehatan RI. 6. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah akit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Happy usanto. 8. HakHak Konsumen Jika Dirugikan. Jakarta : Visimedia. Hariyadi, Purwiyatno dan Dewayanti, Ratih. 9. Memproduksi Pangan yang Aman. Jakarta: Dian Rakyat. Keputusan Menteri Kesehatan RI.. Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah akit. Jakarta: Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.. Nomor 96/MENKE/PER/VI Tentang Higiene anitasi Jasaboga. Jakarta : Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 Tahun Tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan. eto,.. Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor : Bogor. hidarta.. Hukum Perlindungan Konsumen. Jakarta : Grasindo. omali, L. dan Muryani, W,. 99. Petunjuk Praktikum Pengawasan Mutu Makanan. Akademi Gizi Depkes RI : Jakarta. ugiyono.. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. uryana, A. 99. Progam Pengawasan Makanan dan Minuman. Rapat Koordinasi Pangan Tingkat Propinsi DKI Jakarta Oktober 99: Jakarta. UndangUndang Republik Indonesia No. 8 Tahun Tentang Pangan. Wahyuni, M.. Kerupuk Tinggi Kalsium: Nilai Tambah Limbah Cangkang Kerang Hijau Melalui Aplikasi Teknologi Tepat Guna. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi ke X Jakarta Nopember Winarno, F.G.. Keamanan Pangan. MBRIO PRE. Bogor. www.cilacapkab.go.id. Data Geografi Wilayah Kabupaten Cilacap. Diakses tanggal 8 juli 6. 9