Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja. mempunyai fungsi :

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA, KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN NGANJUK

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA

TUGAS DAN FUNGSI POKOK DINAS TENAGA KERJA Kepala Dinas Tenaga Kerja

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

pengendalian penanaman modal; dengan tugas pokok fungsinya.

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016

pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

Bupati Cirebon RINCIAN TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 120 TAHUN 2016 TENTANG

DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

1) Sub Bagian umum Sub Bagian Umum mempunyai tugas : a) melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan ketatalaksanaan. b) melaksanakan pengelolaan urusan su

j) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perumahan Rakyat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1386 TAHUN 2016

BUPATI PENAJAM PASER UTARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSIJAWA TIMtm PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 57 TAHUN 2010 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 43 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI BUPATI MADIUN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

e) membuat laporan secara administrasi tentang kegiatan pembinaan dan peningkatan kesertaan KB;

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

b. mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan Dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA SUB BAGIAN UMUM, KEUANGAN, DAN ASET

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-M TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA

(berdasarkan Peraturan Walikota Mojokerto Nomor : )

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA STRATEGIS DINAS PENANAMAN MODAL, PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DAN TENAGA KERJA KABUPATEN TUBAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 48 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 67 Tahun : 2016

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 37 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN MUSI RAWAS

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINASTENAGA KERJA Jl. Imam Bonjol 07Telp./Fax. (0342) B L I T A R

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENT ANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 23 TAHUN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BAB I PENDAHULUAN. fungsi yang sangat signifikan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan tidak bisa digantikan

DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN BANDUNG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 68

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 25

RENCANA AKSI KINERJA TAHUN 2017

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

Walikota Tasikmalaya

Transkripsi:

PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA, KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN NGANJUK I. TUGAS POKOK Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro. FUNGSI Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro mempunyai fungsi : a) perumusan kebijakan teknis dibidang Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro; b) pelaksanaan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro; c) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro; d) pelaksanaan administrasi dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro; e) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. I. KEPALA DINAS Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro mempunyai tugas merumuskan kebijakan teknis, melaksanakan kebijakan teknis, evaluasi dan pelaporan serta melaksanakan tugas di bidang Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro. 1. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administratif. Sekretariat mempunyai fungsi : a) pengoordinasian penyusunan program dan evaluasi; b) pengoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu; c) pelayanan administrasi; d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro sesuai dengan tugas dan fungsinya. 1) Sub Bagian Umum Sub Bagian Umum mempunyai tugas : a) melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan ketatalaksanaan; b) melaksanakan urusan kerumahtanggaan, perlengkapan dan keprotokolan; c) melaksanakan pelayanan administrasi kepegawaian; d) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan tugasnya. 2) Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan mempunyai Tugas : a) menyiapkan bahan dan data untuk penyusunan anggaran; b) menyusun rencana anggaran (RKA-SKPD dan DPA-SKPD); 1

c) melaksanakan tertib administrasi keuangan; d) menyusun laporan keuangan; e) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugasnya. 3) Sub Bagian Program dan Evaluasi Sub Bagian Program dan Evaluasi mempunyai tugas : a) melaksanakan koordinasi penyusunan program kegiatan; b) melaksanakan penyusunan program kegiatan; c) melaksanakan penyusunan laporan kegiatan; d) melaksanakan evaluasi pelaksanaan program; e) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugasnya. 1. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas merumuskan kebijakan teknis, menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum, membina dan melaksanakan tugas dibidang penempatan tenaga kerja dan transmigrasi. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi : a) Perumusan kebijakan teknis dibidang penempatan tenaga kerja dan transmigrasi. b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang penempatan tenaga kerja dan transmigrasi. c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang penempatan tenaga kerja dan transmigrasi. d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro sesuai dengan tugas dan fungsinya. 1) Seksi Pelatihan Kerja dan Pengembanagan Produktivitas Tenaga Kerja. Seksi Pelatihan Kerja dan Pengembanagan Produktivitas Tenaga Kerja mempunyai tugas : a) merumuskan kebijakan teknis di bidang pelatihan kerja dan pengembangan produktivitas tenaga kerja. dibidang pelatihan kerja dan pengembangan produktivitas tenaga kerja. c) membina dan melaksanakan tugas dibidang pelatihan kerja dan pengembangan produktivitas tenaga kerja. d) memberikan ijin pendirian lembaga kerja swasta. e) memberikan ijin pendirian lembaga kerja milik pemerintah. f) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi sesuai dengan tugasnya. 2) Seksi Penempatan Tenaga Kerja. Seksi Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas : a) merumuskan kebijakan teknis di bidang penempatan tenaga dibidang penempatan tenaga c) membina dan melaksanaan tugas dibidang penempatan tenaga 2

d) memberikan izin pendirian bursa kerja khusus (bkk) kepada sekolah, perguruan tinggi maupun lembaga penempatan kerja swasta, unit pendaftaran penerimaan dan penempatan calon tenaga kerja indonesia (ctki) dan rekruiter; e) memberikan rekomendasi paspor CTKI dan pameran kesempatan f) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dan Transmigrasi sesuai dengan tugasnya. 3) Seksi Transmigrasi. Seksi Transmigrasi mempunyai tugas : a) merumuskan kebijakan teknis di bidang penempatan, perpindahan dan perbekalan ketransmigrasian; b) menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang transmigrasi; c) membina dan melaksanaan tugas dibidang Transmigrasi; d) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi sesuai dengan tugasnya. 2. Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja mempunyai tugas : Merumuskan kebijakan teknis, menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum, membina dan melaksanakan tugas dibidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja. Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja. mempunyai fungsi : a) perumusan kebijakan teknis dibidang hubungan industrial dan syarat b) penyelenggaran urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang hubungan industrial dan syarat c) pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang hubungan industrial dan syarat d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah sesuai dengan tugas dan fungsinya. 1) Seksi Hubungan Industrial Tenaga Kerja. Seksi Hubungan Industrial Tenaga Kerja mempunyai tugas : a) merumuskan kebijakan teknis dibidang hubungan industrial; dibidang hubungan industrial; c) membina dan melaksanakan tugas dibidang hubungan industrial. d) melaksanakan koordinasi dan memfasilitasi kegiatan lembaga kerjasama tripartit, dewan pengupahan kabupaten, serikat pekerja/serikat buruh dan organisasi pengusaha; e) melaksanakan inventarisasi, verifikasi dan pencatatan lembaga kerjasama bipartit, serikat pekerja/serikat buruh dan organisasi pengusaha; f) melaksanakan inventarisasi, fasilitasi dan mediasi serta memberikan anjuran terhadap permasalahan perselisihan hak, perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan kerja perselisihan antar Serikat Pekerja/Serikat Buruh dalam 3

satu perusahaan, mogok kerja dan penutupan perusahaan(lock Out); g) melaporkan kepada Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja, setiap selesai melaksanakan tugas; h) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja sesuai dengan tugasnya. 2) Seksi Syarat Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Seksi Syarat Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai tugas: a) merumuskan kebijakan teknis dibidang syarat dibidang syarat c) membina dan melaksanakan tugas dibidang syarat d) menginventarisasi data, meneliti dan mengoreksi serta melaksanakan pencatatan perjanjian kerja, pelaporan pekerjaan penunjang, pendaftaran pemborongan pekerjaan, peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama; e) melaksanakan pembinaan syarat kerja meliputi perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, pengupahan dan jaminan sosial tenaga f) melaksanakan pembinaan mengenai hak dan kewajiban pengusaha, perkerja dan usaha peningkatan jaminan sosial tenaga g) mendata, memantau, melaksanakan sosialisasi terhadap perusahaan dalam pelaksanaan ketentuan upah minimum, pemberian tunjangan hari raya keagamaan, jaminan sosial dan lainnya guna peningkatan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya; h) melaporkan kepada kepala bidang hubungan industrial dan syarat kerja setiap selesai melaksanakan tugas; i) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja sesuai dengan tugasnya. 3. Bidang Pemberdayaan Koperasi Bidang Pemberdayaan Koperasi mempunyai tugas merumuskan kebijakan teknis, menyelenggarakan urusan pemeerintahan dan pelayanan umum, membina dan melaksankan tugas di bidang koperasi. Bidang Pemberdayaan Koperasi mempunyai fungsi : a) mengkoordinasikan pelaksanaan pemberdayaan kopearsi; b) mengkoordinisr perluasan akses pembiayaan/permodalan bagi koperasi; c) mempromosikan akses pasar bagi produk koperasi di dalam dan luar negeri; d) mengkordinasikan pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis bagi koperasi; e) mengkoordinasikan kemitraan antar koperasi dan badan usaha lainnya; f) mengkoordinasikan pelaksanaan pendidikan dan latihan bagi perangkat organisasi koperasi; g) mengkordinasikan pelaksnaan perlindungan koperasi; h) mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemberdayaan koperasi; 4

i) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro sesuai denga tugas dan fungsinya. 1) Seksi Kelembagaan Koperasi Seksi Kelembagaan Koperasi mempunyai tugas : a) menganalisa berkas pembentukan koperasi dan perubahan anggaran dasar koperasi; b) menganalisa berkas pembubaran koperasi; c) mengusulkan pendirian, penggabungan, dan pembubaran koperasi ke kementerian koperasi dan UKM RI; d) merencanakan bimbingan dan penyuluhan dalam pembuatan laporan tahunan koperasi dan menganalisis dokumen permohonan ijin usaha simpan pinjam; e) menganalisis dokumen ijin pembukaan kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas; f) melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis bagi koperasi; g) menganalisa data dan jumlah koperasi aserta koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam yang akurat; h) merencakan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemberdayaan koperasi; i) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi sesuai dengan tugasnya. 2) Seksi Fasilitasi Usaha Koperasi Seksi Fasilitasi Usaha Koperasi mempunyai tugas : a) merencanakan pelaksanaan pemberdayaan koperasi; b) membuat konsep kemitraan antara koperasi dan badan usaha lainnya; c) menyiapkan bahan penyusunan pedoman teknis fasilitasi pembiayaan koperasi; d) menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengembangan organisasi usaha simpan pinjam; e) melaksanakan fasilitasi permodalan, kemitraan/linkage program lembaga perbankan dan non perbankan dengan koperasi; f) melaksanakan fasilitasi kredit perbankan, penjaminan kredit, asuransi, anjak piutang dan securitisasi asset koperasi; g) melaksanakan fasilitasi pengembangan pembiayaan modal pernyertaan, penerbitan surat utang dan modal ventura koperasi, serta ; h) mengembangkan dan mempromosikan akses pasar bagi produk koperasi; i) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi sesuai dengan tugasnya. 3) Seksi Pengawasan Koperasi Seksi Pengawasan Koperasi mempunyai tugas : a) menyiapkan bahan pelaksanaan bimbingan pengawasan, akuntabilitas, kepatuhan dan audit koperasi; b) melaksanakan monitoring, evaluasi, pelaporan, pemeringkatan koperasi dan penilaian kesehatan usaha simpan pinjam; c) melaksanakan penerapan akuntabilitas koperasi; d) melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan kelembagaan dan usaha simpan pinjam koperasi; e) melaksanakan pemantauan, analisa, penindakan dan kepatuhan f) melaksanakan penerapan menejemen kelembagaan dan sanksi pada koperasi; 5

g) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi sesuai dengan tugasnya. 4. Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro mempunyai tugas merumuskan kebijakan teknis, menyelenggarakan urusan pemeerintahan dan pelayanan umum, membina dan melaksankan tugas di bidang usaha mikro. Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro mempunyai fungsi : a) mengkoordinasikan pemberdayaan dan perlindungan usaha mikro; b) mempromosikan akses pasar bagi produk usaha mikro di dalam dan luar daerah; c) mengkoordinasikan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemberdayaan usaha mikro; d) mengkoordinasikan pendataan ijin usaha mikro ; e) mengkoordinasikan pengembangan usaha mikro dengan orientasi peningkatan skala usaha mikro menjadi usaha kecil dan; f) mengkoordinasikan pengembangan kewirausahaan; g) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro Daerah sesuai denga tugas dan fungsinya. 1) Seksi Fasilitasi Usaha Mikro Seksi Fasilitasi Usaha Mikro mempunyai tugas : a) merancang akses pasar bagi produk usaha mikro baik di dalam daerah maupun di luar daerah; b) menganalisa data Ijin Usaha Mikro (IUM); c) melaksanakan fasilitasi kredit perbankan bagi usaha mikro; d) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro sesuai dengan tugasnya. 2) Seksi Pengembangan, Penguatan dan Perlindungan Usaha Mikro Seksi Pengembangan, Penguatan dan Perlindungan Usaha Mikro mempunyai tugas : a) mengembangkan pemberdayaan dan perlindungan usaha mikro; b) merencanakan pengembangan usaha mikro dengan orientasi peningkatan skala usaha mikro menjadi usaha kecil; c) merencanakan pengembangan kewirausahaan; d) merencanakan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemberdayaan usaha mikro; e) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro sesuai dengan tugasnya. BUPATI NGANJUK ttd Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM TAUFIQURRAHMAN ELLY HERNATIAS, SH, MM Pembina Tk.I NIP 19661107 199403 1 005 6