Manajemen Kontrol pengelolaan keuangan Fakultas Ekonomi Universitas pendidikan ganesha

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk

DEWI KURNIASIH Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Implementasi Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Fakultas Ekonomi Undiksha

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Jasa keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam roda

mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur penggajian yang ditetapkan. pemotongan gaji dan pembayaran gaji yang salah. Hal tersebut akan

PENGENDALIAN INTERN 1

Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan masalah pengelolaan perusahaan dan pengawasan aktiva.

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kebijakan yang telah ditetapkan, dan ketentuan. Selain itu, pengawasan intern atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, memajukan, serta

MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. diperkenalkannya pendekatan penganggaran berbasis kinerja (performance based

BAB. I PENDAHULUAN. perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. perorangan, masyarakat dan atau pemerintah oleh karenanya Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kepemerintahan yang baik (good governance). Good governance adalah

Manual Mutu Pengabdian

SATUAN PEMERIKSAAN INTERN PADA BADAN LAYANAN UMUM. Muhadi Prabowo Widyaiswara Madya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika

Ch.8. Mempertimbangkan Pengendalian Internal

BAB I PENDAHULUAN. Negara mengelola dana yang sangat besar dalam penyelenggaraan pemerintahannya.

1/28/2012. Menurut Warren Reeve & Fees (1999) Pengendalian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PADANG LAWAS UTARA,

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

Mengenal dan Menaksir Resiko

Internal Control Pundu Learning Center, 28 September 2017

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu

Disampaikan Dalam Pengarahan kepada Civitas Akademik UNS

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi

PENGARUH KUALITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA RUMAH SAKIT GATOEL MOJOKERTO SKRIPSI. Disusun Oleh :

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KOTA BANJAR TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bab I membahas permasalahan yang melatarbelakangi penelitian, pertanyaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

PERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK

BAB 1 PENDAHULUAN. industri menengah maupun industri besar. Dalam perkembangannya saat ini nampak jelas

BAB II BAHAN RUJUKAN

PENDAHULUAN. menjelaskan secara tertulis tentang tanggungjawab pembuatan informasi.

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM MONITORING DAN INFORMASI PENGAWASAN

LAPORAN PROGRAM P2M DANA DIPA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah penting. RS swasta maupun milik organisasi nirlaba (publik/pemerintah)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang tersebar dari Sabang sampai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG

`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani

MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM : PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN PADA PT. ARTA BOGA CEMERLANG CABANG MAJALENGKA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dibutuhkan proses yang baik dari pengendalian manajemen.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA DPPKAD KABUPATEN GORONTALO

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. internal, intuisi, pemahaman terhadap SAP dan pengetahuan tentang pengelolaan

Gambaran Transisi Menuju Standar Akuntansi Pemerintah dalam Penerapan PPK- BLUD

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR :32 TAHUN 2011

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 /M/PER/XII/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 225/PMK.05/2014 TENTANG

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

Menurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Manfaat Anggaran bagi Manajemen Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Keuangan telah melakukan perubahan kelembagaan yaitu. peningkat- an efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kinerja birokrasi dalam

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menyusun laporan keuangannya, suatu Badan Layanan Umum (BLU)

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB I PENDAHULUAN. membawa kepada suatu perubahan adalah reformasi akan perwujudan dan

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. adalah memanipulasi pencatatan, penghilangan dokumen, dan mark-up yang

Makalah. Tugas E-Learning Administrasi Bisnis Tentang. Internal Control Yang Meliputi :

Transkripsi:

Manajemen Kontrol pengelolaan keuangan Fakultas Ekonomi Universitas pendidikan ganesha I Putu Gede Diatmika a, Gede Adi Yuniarta b, I Putu Gede Parma c abc Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja, Indonesia * (gedediatmika@gmail.com) ABSTRAK Fakultas Ekonomi merupakan salah satu Fakultas di Undiksha sebagai Perguruan Tinggi Pemerintah (PTP) yang telah menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). Oleh karena itu tatakelola keuangan harus menyesuaikan dengan peraturan yang berlaku di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi serta Kementerian Keuangan. Pola PK BLU memberikan fleksibilitas dalam penggunaan dana PNBP. Anggaran Undiksha mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, demikian juga anggaran di Fakultas Ekonomi. Sumber dana untuk operasional bersumber dari APBN atau RM dan dari PNBP. Dari tahun ketahun target pendapatan PNBP Fakultas Ekonomi Undiksha selalu mengalami kenaikan yang signifikan, namun realisasi pendapatan selalu berada dibawah target yang telah ditetapkan. Demikian juga halnya terkait serapan anggaran belanja bahwa kemampuan penyerapan anggaran dari tahun ketahun selalu tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Ditahun 2013 dana yang tidak terserap sebesar 29%, ditahun 2014 dana yang tidak terserap juga sebesar 29%, bahkan di tahun 2015 mencapai titik tertinggi yakni 34%. Penyerapan anggaran ditahun 2016 mencapai 91%, kondisi ini merupakan prestasi yang sangat baik mengingat sisa yang tidak terserap hanya sebesar 9 % namun kondisi ini harus bisa dipertahankan bahkan sebaiknya ditingkatkan. Kata kunci : Manajemen, kontrol, anggaran, pendapatan dan belanja Keywords: Management, control PENDAHULUAN Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) ditetapkan berdasarkan peraturan Presiden Republik Indonesia No.11 tahun 2006, tanggal 11 mei 2006. Sejarah perkembangan Undiksha sangat panjang dan sangat terkait dengan sejarah pendidikan guru Indonesia. Diawal ditetapkannya sebagai Universitas, Undiksha mengelola 6 Fakultas yang meliputi (1) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Fakultas Ilmu Sosial, (3) Fakultas Bahasa dan Seni, (4) Fakultas Ilmu Pendidikan, (5) Fakultas Teknik dan Kejuruan dan (6) Fakultas Olahraga dan Kesehatan. Seiring perkembangannya maka di tahun 2012 mulai beroperasional 433

Diatmika, Yuniarta, Parma-Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas... Fakultas Ekonomi. Sebagai Fakultas yang baru dengan rata-rata sumberdaya manusia yang baru pula maka diperlukan suatu pedoman operasional di berbagai aktifitas Fakultas. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yaitu Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, bagi setiap unit/fakultas wajib memberikan pelayanan kepada publik. Baik itu pelayanan berupa barang, jasa, maupun pelayanan administrasi. Fakultas Ekonomi sebagai penyelenggara Pendidikan berusaha memberikan layanan kepada semua pihak baik layanan perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat secara efisien dan profesional. Sebagai salah satu bagian dari Undiksha yang menyelenggarakan tridharma perguruan tinggi (pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), diperlukan suatu manajemen yang disebut sebagai manajemen mutu total (total quality menegement, TGM). TQM adalah manajemen peningkatan mutu secara total yang meliputi semua komponen atau aspek yang berperan dalam menghasilkan produk atau jasa. Fakultas Ekonomi merupakan salah satu Fakultas di Undiksha yang merupakan Perguruan Tinggi Pemerintah (PTP) yang telah menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). Oleh karena itu tatakelola keuangan harus menyesuaikan dengan peraturan yang berlaku di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi serta Kementerian Keuangan. Pola PK BLU memberikan fleksibilitas dalam penggunaan dana PNBP. Anggaran Undiksha mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, demikian juga anggaran di Fakultas Ekonomi. Sumber dana untuk operasional bersumber dari APBN atau RM dan dari PNBP. Sebagai Fakultas di bawah Undiksha yang berada dikemterian Ristek Dikti sudah selayaknya pola kebijakan keuangan harus sesuai dengan pola kebijakan keuangan negara yang dapat dilihat pada gambar 1 berikut : 434

Gambar 1. Kebijakan Keuangan Negara Berdasarkan gambar 1 menunjukkan bahwa saat ini kebijakan keuangan negara mengarah pada performance based indicator budgeting dimana ada 4 prioritas kebijakan yang meliputi efisiensi, akuntabilitas, evaluasi dan produktivitas. Kondisi saat ini menunjukkan dari tahun ketahun target pendapatan PNBP Fakultas Ekonomi Undiksha selalu mengalami kenaikan yang signifikan, namun realisasi pendapatan selalu berada dibawah target yang telah ditetapkan. Demikian juga halnya terkait serapan anggaran belanja bahwa kemampuan penyerapan anggaran dari tahun ketahun selalu tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan. yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk membakukan model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas Ekonomi METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini pengembangan model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha, yang yang meliputi :(1) model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan khususnya dalam pos pendapatan, (2) model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan khususnya dalam pos belanja dikembangkan melalui 4 tahapan pengembangan, yaitu : Define, Design, Development dan Desseminate. Lebih ditailnya langkah tahapan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut : Tahap Define ( Pendefinisian) Pelaksanaan tahapan ini memiliki tujuan menetapkan dan 435

Diatmika, Yuniarta, Parma-Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas... mendefinisikan syarat-syarat model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. Tahapan ini dilakukan dengan analisis tujuan dalam batasan rancangan Dokumen model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan. Ada 5 langkah pokok dalam tahapan ini, yaitu meliputi: (a) Analisis kebutuhan yang meliputi substansi, relevansi, tantangan dan tuntutan kebutuhan di masa yang akan datang. Analisis kebutuhan ini akan memunculkan masalah dasar yang dibutuhkan dalam pengembangan model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan sehingga dapat dibuatkan alternatifalternatif rancangan yang relevan. (b) Analisis pengguna, analisis ini dilakukan dengan memperhatikan ciri, tingkat pemahaman, motivasi, ketrampilan, dan pengalaman pengguna. (c) analisis tugas merupakan kumpulan prosedur untuk menentukan isi model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan. (d)analisis konsep dilakukan dengan mengidentifikasi konsep-konsep utama substansi isi, menyusun secara sistematis dan merinci konsep-konsep yang relevan. Hasil dari analisis ini berupa peta konsep pengembangan (e) Perumusan tujuan dan kebermanfaatan produk yang menjadi dasar penyusunan dan pemilihan media. Produk akhir dari tahapan ini adalah rancangan Dokumen model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan berdasarkan hasil analisis kebutuhan, tugas, konsep, tujuan dan kebermanfaatan. Tahap Design (Perancangan) Pada tahapan ini dilakukan perancangan prototipe model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan. Dalam tahapan ini dilakukan penyusunan sistematika, pemilihan media dan pemilihan format. Pemilihan format dilakukan dengan mengkaji format-format Dokumen model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan yang sudah ada. Produk akhir tahapan ini adalah draft model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan. Tahap Development (Pengembangan) Dalam tahapan ini kegiatan penelitian yang dilakukan adalah: (1) validasi Dokumen model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan. Tahap Desseminate (Pendesiminasian) 436

Setelah Dokumen model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan dipergunakan pada uji coba dengan tujuan utama untuk memperoleh masukan guna penyempurnaan akhir. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Penelitian dilakukan selama enam bulan dari bulan Mei 2017 s/d Oktober 2017. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah pegawai dilingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. Sementara objek penelitian adalah pengembangan model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan. HASIL DAN PEMBAHASAN Fakultas Ekonomi saat ini merupakan Fakultas tebesar di Undiksha baik dari sisi jumlah mahasiswa maupun dari sisi keuangan. Dilain pihak sebagai fakultas termuda maka sudah dapat dipastikan pola manajemen termasuk dalam mengelola keuangan masih memiliki keterbatasan terutama kesiapan pengelolaan oleh sumberdaya manusianya. Untuk itu dalam pengelolaan keuangan diperlukan suatu manajemen kontrol yang baik mengingat penggunaan dana yang cukup besar dengan sumberdaya yang terbatas. Sistem Pengendalian Intern atau sederhananya manajemen kontrol keuangan merupakan suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan. Pengendalian intern merupakan bagian dari manajemen resiko yang harus dilaksanakan oleh setiap lembaga untuk mencapai tujuan lembaga. Demikian perlunya pengendalian intern dalam sebuah lembaga sehingga hal ini harus dilaksanakan secara konsisten untuk menjamin kesinambungan dan kepercayaan pihak pemberi dana maupun masyarakat. Pengendalian intern adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai berkenaan dengan 437

Diatmika, Yuniarta, Parma-Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas... pencapaian tujuan diantaranya (1) Keandalan pelaporan keuangan, (2) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, (3) Efektivitas dan efisiensi operasi.(akmani,2011). Titik awal yang menjadi fokus keuangan adalah bagaimana penganggaran pendapatan Fakultas. Kematangan manajemen dapat dilihat pula dari bagaimana penganggaran tersebut serta realisasinya sebagai capaian dari pendapatan. Berikut proyeksi pendapatan dan belanja Fakutas Ekonomi jika dibandingkan dengan Fakultas lainnya di Undiksha disajikan seperti Tabel 1. Tabel 1. Proyeksi Pendapatan dam Belanja Tahun 2016-2017 (Dalam Ribuan) Fakultas Tahun 2016 2017 2018 (asumsi 5%) Pendapatan Belanja Pendapatan Belanja Pendapatan Belanja FIP 12.744.200 9.630.406 11.690.000 8.833.779 12.274.500 9.275.468 FMIPA 7.436.150 6.475.596 8.707.400 7.582.634 9.142.770 7.961.765 FIS 2.894.450 2.387.844 3.854.800 3.180.108 4.047.540 3.339.113 FBS 8.749.600 6.181.471 9.653.950 6.820.382 10.136.647 7.161.401 FTK 4.987.625 4.585.773 5.884.100 5.410.019 6.178.305 5.680.520 FOK 2.641.525 1.768.651 3.201.700 2.143.720 3.361.785 2.250.906 FE 12.562.600 12.288.639 12.033.550 11.751.969 12.635.227 12.339.567 PASCA 7.959.900 6.994.465 10.481.100 9.209.875 11.005.155 9.670.369 REKTORAT 1.611.828 1.257.225 2.714.000 2.116.920 2.849.700 2.222.766 UNDIKSHA 61.587.878 51.550.074 68.220.600 57.049.409 71.631.630 59.901.879 Sumber : Hasil Proyeksi Bagian Perencanaan Undiksha Berdasarkan tabel 1. menunjukkan bahwa Fakultas ekonomi memiliki potensi pendapatan tertinggi di Undiksha. Demikian juga halnya dengan belanja diantara Fakultas yang ada Fakultas Ekonomi memiliki potensi belanja yang paling besar. Apabila dilihat pada capaian target PNBP per tahun anggaran Fakultas Ekonomi mengalami fluktuasi yang pat dilihat pada gambar 1 sebagai berikut : 438

Gambar 1. Capaian Target PNBP Fakutas Ekonomi Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 target pendapat Fakultas semakin meningkat, demikian juga realisasinya yang capainnya selalu meningkat, namun capaian selalu dibawah target yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan ada yang tidak tepat dalam perumusan perencanaan. Tidak tercapainya target menyebabkan penganggaran pembiayaan ditahun berjalan menjadi terpengaruh, sehingga diperlukan revisi anggaran untuk mengurangi belanja yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menyesuaikan dengan pendapatan yang direalisasikan. Anggaran berfungsi pula sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan. Menurut Budiono (2005) yang dimaksud dengan realisasi adalah proses menjadikan nyata. Proses dalam hal ini adalah suatu kegiatan atau program yang dilaksanakan selama satu tahun berdasarkan pada suatu rencana yang sebelumnya telah ditetapkan. Dengan demikian realisasi anggaran ini merupakan hasil dari pelaksanaan anggaran yang telah dianggarkan atau direncanakan sebelumnya. Menurut Munandar (2011), dengan membandingkan antara apa yang tertuang didalam anggaran dengan apa yang dicapai 439

Diatmika, Yuniarta, Parma-Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas... oleh realisasi kerja, dapatlah dinilai apakah telah sukses bekerja ataukah kurang sukses bekerja. Bilamana realisasi kerja dapat mencapai apa yang direncanakan atau bahkan lebih baik daripada apa yang direncanakan, maka berarti organisasi telah bekerja dengan sukses. Sebaliknya jika realisasi kerja tidak dapat mencapai apa yang ditargetkan dalam rencana, maka berarti organisasi telah bekerja dengan kurang sukses. Dari perbandingan tersebut dapat pula diketahui faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya penyimpangan (perbedaan) antara anggaran dan realisasinya. Penyimpangan-penyimpangan itu sendiri ada yang bersifat positif(kekuatan), yaitu apabila realisasi kerja justru lebih bagus daripada apa yang direncanakan, dan ada yang bersifat negatif(kelemahan), yaitu apabila realisasi kerja kurang bagus jika dibandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Informasi tentang sebab-sebab tejadinya penyimpangan-penyimpangan ini sangat penting sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun anggaran-anggaran pada waktuwaktu selanjutnya. Terkait dengan daya serap belanja Fakultas Ekonomi dapat dilihat pada gambar 2 sebagai berikut : Gambar 2. Daya Serap Fakultas Ekonomi 440

Dari gambar 2 dapat dicermati bahwa kemampuan penyerapan anggaran dari tahun ketahun selalu tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Ditahun 2013 dana yang tidak terserap sebesar 29%, ditahun 2014 dana yang tidak terserap juga sebesar 29%, bahkan di tahun 2015 mencapai titik tertinggi yakni 34%. Penyerapan anggaran ditahun 2016 mencapai 91%, kondisi ini merupakan prestasi yang sangat baik mengingat sisa yang tidak terserap hanya sebesar 9 % namun kondisi ini harus bisa dipertahankan bahkan sebaiknya ditingkatkan. Pengendalian internal terdiri atas beberapa unsur-unsur, namun hendaknya tetap diingat bahwa unsur-unsur tersebut saling berhubungan dalam suatu system yang meliputi : (1) Lingkungan pengendalian (control environment), suasana organisasi yang mempengaruhi kesadaran penguasaan (control consciousness) dari seluruh pegawainya. Lingkungan pengendalian ini merupakan dasar dari komponen lain karena menyangkut kedisiplinan dan struktur. (2) Penaksiran resiko (risk assestment), adalah proses mengidentifikasi dan menilai resikoresiko yang dihadapi dalam mencapai tujuan. Setelah teridentifikasi, manajemen harus menentukan bagaimana mengelola/mengendalikannya. (3) Aktivitas pengendalian (control activities), adalah kebijakan dan prosedur yang harus ditetapkan untuk meyakinkan manajemen bahwa semua arahan telah dilaksanakan. Aktivitas pengendalian ini diterapkan pada semua tingkat organisasi dan pengolahan data. (4) Informasi dan komunikasi (information and communication), dua elemen yang dapat membantu manajemen melaksanakan tanggung jawabnya. Manajemen harus membangun sistem informasi yang efektif dan tepat waktu. Hal tersebut antara lain menyangkut sistem akuntansi yang terdiri dari cara-cara dan perekaman (records) guna mengidentifikasi, menggabungkan, menganalisa, mengelompokkan, mencatat dan melaporkan transaksi yang timbul serta dalam rangka membuat pertanggung jawaban (akuntabilitas). (5) Pemantauan (monitoring), suatu proses penilaian sepanjang waktu atas kualitas pelaksanaan pengendalian internal 441

Diatmika, Yuniarta, Parma-Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas... dan dilakukan perbaikan jika dianggap perlu. Sebagai bagian dari Univeristas maka Fakultas sudah sepatutnya mengikuti pola yang telah terbakukan di tingkat lembaga. Dengan pola pertanggungjawaban yang ada apalagi dengan sistem online yang telah dikembangkan maka pertanggungjawaban keuangan Fakultas menjadi lebih tertata dan sudah mengikuti standar yang telah ditetapkan. Namun tetap saja manajamen pengelolaan keuangan ditentukan oleh pihak Dekanat. Diperlukan kemampuan manajerial yang mumpuni dalam hal perencanaan dan eksekusi anggaran. Pola sinergi pimpinan sangatlah penting sehingga diperlukan beberapa pencermatan pola manajemen sehingga berbagai kebijakan penganggaran dan esekusinya menjadi tepat diantaranya : (1) bahwa pimpinan kebijakan dalam eksekusi anggaran adalah tetap berada pada Dekan yang dibantu oleh masing-masing wakil Dekan sesuai dengan bidangnya, (2) mengingat Fakultas adalah suatu unit dengan tujuan tertentu maka eksekusi anggaran tidaklah bersifat parsial perbidang namun diperlukan sinergi semua bidang baik akademik, rumah tangga maupun kemahasiswaan. Hal ini harus disadari oleh manajemen sehingga tidak terjadi rasa keakuan penguasaan anggaran. (3) pola kontrol yang telah dikembangkan dan akan semakin disempurnakan oleh Satuan Pengendalian Internal Undiksha harus didukung penuh untuk kontrol dan keseragaman secara melembaga, (4) masingmasing bidang dan unit kerja harus cermat dan profesional dalam perencanaan dan eksekusi anggaran termasuk memperhatikan kemampuan atau daya serap anggaran perperiode. (5) berbagai standar esekusi keuangan tidak boleh dikembangkan sendiri-sendiri mengingat sudah diatur oleh berbagai aturan yang ada. PENUTUP Fakultas Ekonomi memiliki potensi pendapatan dan belanja tertinggi di Undiksha. Kemampuan penyerapan anggaran dari tahun ke tahun selalu tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Ditahun 2013 dana yang tidak terserap sebesar 29%, ditahun 2014 dana yang tidak terserap juga 442

sebesar 29%, bahkan di tahun 2015 mencapai titik tertinggi yakni 34%. Penyerapan anggaran ditahun 2016 mencapai 91%, kondisi di tahun 2016 merupakan prestasi yang sangat baik mengingat sisa yang tidak terserap hanya sebesar 9 % namun kondisi ini harus bisa dipertahankan bahkan sebaiknya ditingkatkan. Untuk memastikan akuntabilitas keuangan negara maka diperlukan pola manajemen kontrol keuangan yang tepat, untuk itu prinsip-prinsip Pengendalian internal haruslah ditaati. Dalam pengendalian internal juga harus diperhatikan unsur-unsur pembentukkan yang meliputi : (1) Lingkungan pengendalian (control environment), (2) Penaksiran resiko (risk assestment), (3) Aktivitas pengendalian (control activities), (4) Informasi dan komunikasi (information and communication), (5) Pemantauan (monitoring). Selain itu perlu juga diperhatikan bahwa : (1) bahwa pimpinan kebijakan dalam eksekusi anggaran adalah tetap berada pada Dekan yang dibantu oleh masing-masing wakil Dekan sesuai dengan bidangnya, (2) mengingat Fakultas adalah suatu unit dengan tujuan tertentu maka eksekusi anggaran tidaklah bersifat parsial perbidang namun diperlukan sinergi semua bidang baik akademik, rumah tangga maupun kemahasiswaan. Hal ini harus disadari oleh manajemen sehingga tidak terjadi rasa keakuan penguasaan anggaran. (3) pola kontrol yang telah dikembangkan dan akan semakin disempurnakan oleh Satuan Pengendalian Internal Undiksha harus didukung penuh untuk kontrol dan keseragaman secara melembaga, (4) masingmasing bidang dan unit kerja harus cermat dan profesional dalam perencanaan dan eksekusi anggaran termasuk memperhatikan kemampuan atau daya serap anggaran perperiode. (5) berbagai standar esekusi keuangan tidak boleh dikembangkan sendiri-sendiri mengingat sudah diatur oleh berbagai aturan yang ada yang benar adalah bahwa semua kebijakan keuangan sudah sepatutnya dilaksanakan DAFTAR PUSTAKA Arens, Alvin A, R.J. Randal,M.S. Beasley Dan A.A. Jusuf. 2011. Jasa Audit Dan Assurance Pendekatan Terpadu Buku 1. Jakarta: Salemba Empat 443

Diatmika, Yuniarta, Parma-Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas... Harahap, Sofyan Syafri. 2014. Budgeting Peranggaran Perencanaan Lengkap. Jakarta : PT. Raja Grafika Persada. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi. (2008). Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Tinggi. Mulyadi, 2015. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga. Yogyakarta : STIE YKPN Munandar, M. 2011. Budgeting. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE. Pedoman Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Pendidikan Tinggi. (2003). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Tjiptono, Fandy. 2011. Strategi Pemasaran. Edisi II. Yogyakarta : ANDI Tunggal, Amin Widjaja. 2011. Dasar- Dasar Budgeting. Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Rineka Cipta Undang-undang RI No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Undang-undang RI Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 444