BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis proses bisnis yang sedang berjalan

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUHAN. Perawatan dan penanganan sebuah jaringan komputer di lingkungan suatu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Fungsi Acces Point. 12:01 Network

BAB III PEMODELAN BISNIS, DATA, DAN PROSES

CARA MENJALANKAN PROGRAM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengakses internet selama 6 jam dengan biaya Rp ,- dan Paket 2

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SQUID SERVER INTERNET UNTUK PENUNJANG SISTEM INFORMASI PADA BARISTAND INDUSTRI PADANG DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali perusahaan yang memerlukan informasi dan data-data dari

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi internet saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi nirkabel, telah menjadi suatu hal yang lazim bagi

BAB I PENDAHULUAN. di area hotspot tanpa harus menggunakan kabel. Layanan hotspot sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, menciptakan tren dan gaya hidup yang baru bagi kehidupan manusia di seluruh

MANAGEMENT TRAFFIC ECMP (EQUAL-COST MULTI- PARTH) LOAD BALANCE BANDWITH DENGAN MIKROTIK ROUTER PADA PT. SKYE MOBILE MONEY. Abstrak

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB XIII. Wireless LAN dan Hotspot

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

tidak boleh ditekuk (serat optik), pengirim dan penerima harus berhadapan langsung (line off sight), kompresi data yang dikirim.

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET

TAKARIR. Kapasitas transmisi dari sambungan elektronik. Percakapan melalui jaringan intenet.


Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Vol. VII Nomor 22 Maret Jurnal Teknologi Informasi ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi

BAB 1 PENDAHULUAN. beserta perangkat kerasnya. Secara langsung ataupun tidak, teknologi informasi telah

SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY

SISTEM PENCEGAHAN FLOODING DATA DENGAN METODE MANAJEMEN BANDWITH

BAB I PENDAHULUAN. Akibatnya lebih banyak pengguna yang akan mengalami kelambatan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi infomasi telah menyebabkan perubahan dan cara

Pembuatan Jaringan Internet Wireless Pada Kawasan Rt.07/Rw.04 Kel.kalibata Menggunakan Gateway Server ClearOS. Ahmad Thantowi

Representative Service Support Center Website,

Membangun Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN SIMULASI RT/RW WIRELESS NET DENGAN ROUTER MIKROTIK

Lampiran A : Hasil Wawancara. Hasil wawancara dengan Bapak Setiawan Soetopo, manager Internet Service

Nama Kelompok : 1. Arvita Mizza Utami (12/327968/SV/00144) >> Presenter. 2. Chusnul Khotimah M (12/327950/SV/00126) >>presenter & pencari materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3065

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. berjalan sebagaimana dengan yang diharapkan antara lain adalah:

BAB I PENDAHULUAN. budaya internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan bisnis di Indonesia secara khusus dan di dunia secara umum

Nama : Naufal Fazanny Wafda NPM : Jurusan : Teknik Informatika Pembimbing : Cut Asiana Gemawati, S.Kom., MMSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENGEMBANGAN

How to Build 2 Radius Server Hotspot in 1 Router. Mikrotik User Meeting 2016

PERANCANGAN KEAMANAN JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN RADIUS SERVER (Studi Kasus : Fakultas Teknik Universitas Pasundan)

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigirasi Router Lanjutan

PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT DENGAN MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK (Study Kasus : SMKN 1 JUWIRING)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ULANGAN HARIAN JARINGAN NIRKABEL

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input) dari kegiatan produksi, perdagangan, pertanian, dan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis dan industri saat ini. Hal ini disebabkan karena informasi

SOAL ULANGAN PERSIAPAN SEMESTER TIK KELAS IX SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

BAB 1 PENDAHULUAN. komponen penting dalam pembangunan jaringan komputer. melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Router berfungsi sebagai

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

MEMBANGUN INTERNET SERVICE PROVIDER MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK STUDI KASUS MENDUNGAN HOTSPOT

PERANCANGAN BANDWIDTH LIMITER PADA SMK NEGERI 1 PULAU RAKYAT BERBASIS MIKROTIK

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sehingga diperlukan untuk menghindari hal-hal yang tidak

BAB 2 LANDASAN TEORI

MANAJEMEN TATA KELOLA CAPTIVE PORTAL HOTSPOT MIKROTIK & UNIFI CONTROLLER

LIMITASI PENGGUNA AKSES INTERNET BERDASARKAN KUOTA WAKTU DAN DATA MENGGUNAKAN PC ROUTER OS MIKROTIK (Studi Kasus : SMK YPM 7 Tarik)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

METODELOGI PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah mengoptimalkan baik dari segi keamanan maupun

MANAJEMEN JARINGAN GONEWAJE

Modul Ujikom TKJ 2014/2015 Page 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan akses internet dewasa ini sangat tinggi sekali. Baik untuk mencari

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN

Nim : Nama : Agus Nurdin. Tgl : 10 Juni Review Presentasi DHCP di Mikrotik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI...

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI KEBERADAAN TELEPON SELULAR BERBASIS GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas yang tinggi dari pengguna internet membuat pengguna hotspot

ABSTRAK. Kata kunci: Wireless, Hotspot, MAC Address, Managemen Kuota, Mikrotik, User Manager. v Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan, bahkan di bidang bisnis sekalipun. Dimana banyak perusahaan yang

Konfigurasi Jaringan Hotspot Pada MikroTik RouterOS

Transkripsi:

23 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Bahan yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah data histori penggunaan bandwidth dan data akses situs pada jaringan komputer yang berkaitan dengan, kecepatan bandwidth dan kapasitas bandwidth yang ada di jaringan komputer. Data dikumpulkan lalu diidentifikasi berupa data histori pengguna bandwidth, Pengambilan dan pengolahan data pengguna bandwidth dilakukan dengan mengamati trafik penggunaan bandwidth yang ada server jaringan komputer. 3.2. Alat Penelitian Yang Dibutuhkan Dalam penelitian yang dilakukan, dibutuhkan beberapa alat atau perangkat sebagai faktor pendukung dalam membangun suatu jaringan komputer untuk membangun koneksi internet yang akan digunakan oleh user atau pengguna. Adapun alat penelitian yang dibutuhkan dilampirkan dalam bentuk tabel yang terdapat dibawah ini : Tabel. 3.1. Perangkat yang dibutuhkan No Nama Perangkat Fungsi 1 Mikrotik RB 1100 X2AH Mengatur penjadwalan On/Off jaringan internet yang akan disebar ke masyarakat dan manajemen bandwith 2 Radio Ubiquity Rocket M5 Pengiriman Bandwith dari Kantor PT. Deltauli ke POP Pancurbatu

24 No Nama Perangkat Fungsi 3 Radio Ubiquity Rocket M2 Menyebarkan Bandwith dari POP Pancurbatu ke masyarakat 4 2 PC Server Sebagai Radius Server dan SMS Server 5 Antena Omni Untuk menguatkan sinyal pancaran dari perangkat Rocket M2 6 USB Modem Untuk pengiriman user dan password untuk login ke jaringan 3.3. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah dilakukan penelitian dengan 2 metode penyebaran bandwidth yaitu menggunakan manajemen bandwidth dan menggunakan bandwidth tanpa manajemen.

25 3.3.1. Prosedur Penelitian Pada prosedur penelitian akan mengikuti jalannya diagram alur penelitian yang merupakan acuan dari penelitian yang dilakukan berdasarkan prosedur penelitian pada gambar berikut ini : Gambar. 3.1. Flowchart Prosedur Penelitian 3.4. Perancangan Topologi Jaringan Topologi jaringan komputer merupakan salah satu teknik dalam membangun struktur atau bentuk untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya yang merangkai menjadi sebuah jaringan, dimana penggunaan topologi jaringan didasarkan pada biaya, kecepatan akses data, ukuran maupun tingkat konektivitas yang akan mempengaruhi kualitas maupun efiensi suatu jaringan. Pada penelitian ini ada beberapa tahap akan dirancang penggunaan topologi jaringan yang akan diteliti.

26 3.4.1. Topologi Jaringan Tanpa Manajemen Pada topologi jaringan ini banwitdth akan disebar tanpa manajemen yang dimana bandwith akan disebar tanpa adanya login, dan akan diamati traffic bandwidth dan user user yang dapat terkoneksi ke jaringan, topologi jaringan tanpa manajemen ada pada gambar dibawah berikut Gambar. 3.2. Topologi Jaringan Tanpa Manajemen 3.4.2. Topologi Jaringan Dengan Manajemen Pada topologi jaringan ini bandwidth akan disebar dengan manajemen yang dimana bandwith yang akan disebar akan memakai login page yang dimana sistem ini mengharuskan pengguna untuk mendapatkan user dan password dahulu dengan mengirim sms permintaan user dan password ke sms server yang dimana pada login page akan muncul nomor sms server setelah terkoneksi ke jaringan, setelah dikirim sms server user dan password pengguna maka pengguna memasukkan user dan password tersebut pada login page setelah itu secara otomatis akan di redirect ke jaringan internet, berikut ini adalah gambar topologi jaringan dengan manajemen.

27 Gambar. 3.3. Topologi Jaringan Dengan Manajemen 3.5. Proses Login User Pada tahap proses login tersebut diperoleh user dan password berdasarkan pengiriman sms permintaan user ke sms server, sehingga user dapat terkoneksi pada jaringan internet. Gambar. 3.4. Proses Login User

28 3.6. Observasi Jangkauan Sinyal Pada tahapan penelitian ini, penulis melakukan observasi sebagai metodologi untuk mendapatkan letak atau titik jangkauan sinyal yang dipancarkan oleh POP Pancurbatu sebagai transmisi penyebaran fasilitas internet pada off-time kantor dengan menggunakan GPS yang terdapat pada Smartphone, sehingga titik koordinat lokasi jangkauan dapat diketahui berdasarkan keterangan latitude dan longitude dengan jumlah pengujian JS (Jangkauan Sinyal) sebanyak 39 titik koordinat. Berikut dapat dilihat observasi jangkauan sinyal pada tabel dibawah ini : Tabel. 3.2. Observasi Jangkauan Sinyal Latitude Longitude Name 98,5973245 3,478488555 JS-1 98,59769668 3,478286427 JS-2 98,59767774 3,478860147 JS-3 98,59765917 3,478999311 JS-4 98,59776718 3,478459193 JS-5 98,59776718 3,478274234 JS-6 98,59776718 3,478274234 JS-7 98,59814 3,479182778 JS-8 98,59814368 3,479135245 JS-9 98,59814368 3,479135245 JS-10 98,59814368 3,479135245 JS-11 98,59814368 3,479135245 JS-12 98,59814368 3,479135245 JS-13 98,59814368 3,479135245 JS-14 98,59814368 3,479135245 JS-15 98,59798912 3,478969942 JS-16 98,59782578 3,478868946 JS-17 98,59782578 3,478868946 JS-18 98,59782578 3,478868946 JS-19 98,59782578 3,478868946 JS-20 98,59721661 3,478494769 JS-21 98,59721661 3,478494769 JS-22 98,59626731 3,479232164 JS-23 98,59667242 3,479065253 JS-24 98,59667242 3,479065253 JS-25 98,59667242 3,479065253 JS-26 98,59667242 3,479065253 JS-27 98,59667242 3,479065253 JS-28 98,59667242 3,479065253 JS-29 98,59667242 3,479065253 JS-30

29 Latitude Longitude Name 98,59667242 3,479065253 JS-31 98,59667242 3,479065253 JS-32 98,59667242 3,479065253 JS-33 98,59667242 3,479065253 JS-34 98,5973245 3,478488555 JS-35 98,5973245 3,478488555 JS-36 98,5973245 3,478488555 JS-37 98,5973245 3,478488555 JS-38 98,5973245 3,478488555 JS-39 Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel diatas didapat dari fasilitas GPS yang terdapat pada Smartphone user yang terkoneksi dengan jaringan wifi. Berikut dapat dilihat salah satu proses pengambilan titik koordinat melalui Smartphone pada gambar dibawah berikut : Gambar. 3.5. Pengambilan Data Titik Koordinat Melalui GPS Pada Smartphone

30 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan Saat ini internet merupakan salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan dalam suatu instansi pemerintahan, kampus, masyarakat dan bahkan untuk bisnis dimana banyak sekali perusahaan atau kantor-kantor yang memiliki fasilitas internet. Akan tetapi, fasilitas internet yang berada pada suatu perkantoran tidak digunakan pada saat kegiatan diperkantoran sudah selesai. Dalam hal ini fasilitas internet yang berada di perkantoran tidak digunakan dengan maksimal. Untuk itu pada penelitan ini, penulis membangun suatu jaringan internet dengan memanfaatkan fasilitas internet yang berada pada perkantoran dapat di nikmati oleh masyarakat saat kegiatan atau aktivitas di perkantoran sudah selesai. Pemanfaatan penggunaan fasilitas internet yang berada di perkantoran harus memiliki aturan-aturan penggunaan yang ingin di nikmati oleh user atau pengguna. Oleh karena itu, perlu adanya suatu manajemen yang dapat mengatur dalam pembagian fasilitas internet perkantoran kepada masyarakat atau pengguna yang dapat menghidari pemakaian atau penggunaan situs-situs yang tidak resmi, sehingga fasilitas internet yang berada di perkantoran dapat di manfaatkan dengan baik. 4.2. Konfigurasi Jaringan Komputer Konfigurasi merupakan pengaturan atau proses pembuatan pengaturan dari bagianbagian yang membentuk keseluruhan yang mengacu pada perangkat hardware spesifik dan rincian perangkat lunak pada perangkat yang terpasang, kapasitas atau kemampuan sistem yang dibuat. Untuk itu dalam proses pemanfaatan fasilitas internet perkantoran terlebih dahulu dilakukan konfigurasi jaringan komputer sebagai susunan settingan atau pembuatan wujud dari suatu benda atau perangkat hardware jaringan.

31 4.3. Tahap Proses Koneksi Internet Pada tahap proses koneksi internet dalam penelitian ini, memiliki beberapa tahapan untuk mendapatkan fasilitas internet gratis yang di sediakan oleh off-time kantor. Beberapa tahapan proses koneksi internet dapat dilihat sebagai berikut : 1. Proses Dial-Up Hotspot Pada tahapan ini, user mengaktifkan fasilitas wifi yang berada pada smartphone atau gadget, sehingga wifi pada smartphone atau gadget akan menangkap sinyal wifi koneksi internet yang disediakan oleh off-time kantor. Dalam penelitian ini dapat dilihat interface fasilitas koneksi internet gratis yang aktif pada off-time kantor. Gambar. 4.1. Hostpot yang aktif pada Smartphone 2. Proses Login User Pada tahapan penelitian ini, user akan dihadapkan pada interface free internet service yang disediakan oleh off-time kantor. User dianjurkan untuk melakukan pengiriman permintaan atau request password kepada no center yang telah disediakan oleh hotspot. Berikut dapat dilihat tampilan interface free internet pada gambar dibawah ini :

32 Gambar. 4.2. Proses Login User 3. Status User Terkoneksi Internet Pada tahapan penelitian ini, setelah user terkoneksi pada internet akan langsung di redirect ke halaman google, sehingga akan terlihat salah satu status user yang terkoneksi internet pada hotspot yang disediakan oleh off-time kantor. Status user yang terkoneksi internet dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

33 Gambar. 4.3. Status User Terkoneksi Internet 4. Proses User Log Out Pada tahapan penelitian ini, akan terlihat jelas status user dalam pemakaian fasilitas internet yang telah digunakan dengan keterangan lama waktu online dan jumlah pemakaian data yang dilakukan oleh user. Berikut dapat dilihat tampilan status penggunaan internet yang digunakan oleh user saat melakukan proses log out pada gambar dibawah : Gambar. 4.4. Proses Log Out

34 5. Pemakaian Bandwidth Pada tahapan penelitian ini, menjelaskan bahwa status penggunaan atau pemakaian koneksi internet bandwidth yang berada pada fasilitas internet hotspot off-time kantor dapat terlihat total pemakain bandwidth yang tercatat pada radius manager. Berikut dapat dilihat total pemakaian bandwidth pada gambar radius manager berikut ini : Gambar. 4.5. Total Catatan Pemakaian Bandwidth 4.4. Penggunaan Bandwidth Bandwidth komputer di dalam jaringan komputer, sering digunakan sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate dengan jumlah data yang dapat dibawa dari suatu titik ke titik yang lain dalam jangka waktu tertentu pada waktu satuan detik atau disebut dengan satuan waktu Bps (bytes per second). Bandwidth sangat berperan penting dalam suatu jaringan komputer dengan menggunakan manajemen. Manajemen banwidth memiliki peranan penting dalam mengatur berbagai jenis aplikasi yang bisa mengakses internet yang ada, selain itu manajemen bandwidth juga mampu

35 memberikan layanan kepada aplikasi yang mendapatkan alokasi bandwidth untuk terus mengirimkan data sesuai dengan kebutuhan. Didalam koneksi internet sering terjadi kemacetan dalam jaringan bahkan dalam keadaan tertentu ketika alokasi bandwidth yang dimiliki oleh suatu aplikasi dan layanan yang tidak menggunakan Bandwidth Management, sehingga pemberian bandwidth lebih besar dari kebutuhan yang sebenarnya dan akan mengakibatkan pemborosan bandwidth. Begitu juga, apabila pemberian bandwidth lebih rendah dari kebutuhan sebenarnya, maka pengaksesan bagi konsumen menjadi lebih lambat yang akibatnya merugikan pihak pengguna. Penggunaan internet secara bersamaan dapat mempengaruhi performa jaringan dengan peningkatan jumlah pengguna. Jaringan juga memegang peranan penting dalam pengaturan kebutuhan bandwidth untuk tiap layanan aplikasi internet yang beraneka ragam. Ketersediaan bandwidth jaringan merupakan faktor penting dalam memilih layanan website. Berikut dapat dilihat hasil penggunaan bandwidth dengan menggunakan manajemen dan hasil penggunaan bandwidth tanpa manajemen. 4.4.1. Hasil Penggunaan Bandwidth Dengan Manajemen Pada tahapan penelitian ini, perlu adanya pengaturan didalam bandwidth dengan menggunakan manajemen untuk menghindari pemakai atau pengguna (user) dalam membuka situs-situs yang dilarang oleh agama dan pemerintah, sehingga situs-situs tersebut dapat terblokir pada fasilitas internet bandwidth yang disediakan oleh offtime kantor. Berikut dapat dilihat hasil penggunaan bandwidth dengan manajemen. Gambar. 4.6. Hasil Pemblokiran Situs Penggunaan Bandwidth Dengan Manajamen

36 Penggunaan bandwidth dengan manajemen juga dapat melakukan pengaturanpengaturan pembatasan kapasitas atau kecepatan yang merata pada setiap user atau pengguna dalam menggunakan fasilitas internet bandwidth pada off-time kantor, sehingga kapasitas bandwidth koneksi internet terbagi rata pada setiap pengguna atau pemakai (user). Berikut dapat dilihat hasil pembagian bandwidth koneksi internet yang merata pada setiap pengguna atau pemakai (user) seperti dibawah ini : Gambar. 4.7. Hasil Pembagian Kapasitas Bandwidth Dengan Manajemen Waktu aktifitas kegiatan pemakai bandwidth dengan manajemen dapat juga dilihat dari trafic permintaan atau request user terhadap fasilitas internet bandwidth yang disediakan oleh off-time kantor, sehingga dapat diketahui waktu penggunaan fasilitas internet pada saat jam kantor selesai. Berikut dapat dilihat trafic pemakai bandwidth yang digunakan oleh user berdasarkan waktu yang telah ditentukan.

37 Gambar. 4.8. Hasil Data Statistik Penggunaan Bandwidth Internet Oleh User 4.4.2. Hasil Penggunaan Bandwidth Tanpa Manajemen Pada tahapan penelitian ini, hasil yang diperoleh oleh penggunaan bandwidth tanpa manajemen memiliki banyak kekurangan. Pada penggunaan bandwidth tanpa manajemen dapat dilihat dari segi penggunaan pemakaian kapasitas bandwidth internet yang tidak merata pada setiap user, sehingga terjadi tarik-menarik kapasitas bandwidth pada setiap user yang menggunakan fasilitas internet bandwidth pada offtime kantor. Berikut dapat dilihat hasil penggunaan bandwidth tanpa manajemen. Gambar. 4.9. Hasil Penggunaan Bandwidth Tanpa Manajemen

38 Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa pengguna atau pemakai (user) memiliki kapasitas kecepatan koneksi internet yang tidak merata, sehingga sering terjadi putusnya koneksi internet atau keterlambatan koneksi internet pada beberapa user yang menggunakan fasilitas internet bandwidth pada off-time kantor. Selain itu, penggunaan bandwidth tanpa manajemen akan menyebabkan user atau pemakai dengan leluasa membuka situs-situ yang dilarang oleh agama dan pemerintah. Berikut dapat dilihat data-data situs atau domain yang sering dibuka oleh user saat penyebaran fasilitas koneksi internet pada off-time kantor tanpa manajemen bandwidth. Gambar. 4.10. Hasil Data Situs atau Domain Yang Dibuka Oleh User Tanpa Manajemen 4.5. Lokasi Pemancar Radio Pada penelitian ini, lokasi yang digunakan sebagai pemancar radio berada pada PT. Deltauliteknikarya yang di pancarkan ke lokasi pancurbatu dengan jarak atau jangkauan yang luas. Proses penyebaran fasilitas internet bandwidth akan diserbarkan

39 melalui POP (Point Of Presence) yang berada pada lokasi Pancurbatu. POP (Point Of Presence) adalah bagian infrastruktur terluar dari sebuah ISP yang menghubungkan ISP tersebut kepada user, dimana infrastruktur POP tersebut dapat meliputi sejumlah perangkat fisik yang bertugas melakukan pembuatan dan pemutusan sambungan (titik terminasi atau demarkasi) antara sebuah ISP dan user. Berikut dapat dilihat hasil jarak antara POP Pancurbatu ke PT.Deltauliteknikarya Utama melalui google eart seperti dibawah ini : Gambar. 4.11. Hasil Jarak Antara POP Pancurbatu ke PT. Deltauliteknikarya Utama 4.6. Jangkauan Sinyal Lokasi Koneksi Internet Yang Dapat Diakses Masyarakat. Penggunaan Fasilitas internet bandwidth yang disebarkan ke masyarakat memiliki jangkauan yang sangat luas, sehingga masyarakat dapat menikmati fasilitas internet pada radius ± 1 Km yang ditandai pada garis warna hijau. Berikut dapat dilihat hasil

40 jangkauan sinyal lokasi internet yang dapat diakses oleh masyarakat melalui google earth. Gambar. 4.12. Hasil Jangkauan Sinyal Lokasi Koneksi Internet

41 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pada penelitian ini pemanfaatan fasilitas internet bandwidth yang tidak terpakai pada off-time kantor dapat digunakan dengan melakukan penyebaran bandwidth internet, sehingga masyarakat dapat menikmati fasilitas internet secara gratis dengan menambah wawasan pengetahuan masyarakat dan dapat menjadi hiburan masyarakat dengan hadirnya internet yang cepat dan murah. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah disajikan pada bab terdahulu, maka kesimpulan yang dapat diperoleh pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dengan adanya pemanfaatan fasilitas internet bandwidth pada off-time kantor dapat membantu masyarakat dengan mudah mendapatkan suatu informasi dan juga menjadi sarana hiburan bagi masyarakat. 2. Dalam memanfaatkan fasilitas internet pada off-time kantor dilakukan dengan menggunakan manajemen bandwidth agar pembagian dalam penyebaran bandwidth internet merata dan dapat mengantisipasi masyarakat dalam pemakaian internet yang dilarang oleh pemerintah dan agama. 3. Dalam proses koneksi internet pada off-time kantor dilakukan dengan menggunakan sms gateway sebagai otentifikasi (sebagai penunjuk identitas) user yang akan terkoneksi pada fasilitas internet off-time kantor, sehingga user dapat termanajemen dengan baik oleh server.

42 4. Pada pemanfaatan fasilitas internet bandwidth off-time menggunakan rocket m2 sebagai penyebar sinyal dalam radius ± 1 km, sehingga jarak jangkauan dalam penyebaran koneksi internet pada masyarakat lebih luas. 5.2. Saran Pada penelitian ini dapat dikembangkan lagi dengan menambah beberapa fasilitas internet pada off-time kantor, sehingga kapasitas bandwith dapat menjadi lebih besar dan semakin banyak masyarakat menikmati fasilitas internet dengan menambah beberapa pemancar sinyal koneksi internet dan juga memperoleh koneksi internet yang cepat. Dalam perkembangan penelitian ini penulis menyarankan untuk meningkatkan jangkauan sinyal dengan menggunakan perangkat unifi outdoor, sehingga diperoleh jangkauan sinyal mencapai ± 2 km.