LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN Pemeriksaan J 10 UJI BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT ( PB ) ( AASHTO T ) ( ASTM D )

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENGUJIAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AIR AGREGAT HALUS

3.4 PENGUJIAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS

PEMERIKSAAN BAHAN SUSUN BETON

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN

Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI ) Berat Tertahan (gram)

: Pengujian Bahan Perekat Hidrolis. Materi : Uji Berat Jenis SSD dan Penyerapan Air Agregat Halus dan Kasar REFERENSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus

SNI. Metode Pengujian Berat Jenis Dan penyerapan air agregat halus SNI Standar Nasional Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun tahapan pelaksanaan pekerjaan selama penelitian di laboratorium adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

(Data Hasil Pengujian Agregat Dan Aspal)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bahan ikat yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas, diatas tanah dasar secara aman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian pada penulisan ini merupakan serangkaian penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rencana kerja ditunjukkan oleh Gambar 3.1, yang merupakan bagan alir

Lampiran 1. Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar. 1/2" (gram)

BAB III METODE PENELITIAN

MODUL PRAKTIKUM MATERIAL KONSTRUKSI

Cara uji berat jenis tanah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V PEMERIKSAAN BERAT JENIS TANAH. 5.1 REFERENSI a. M Das, Braja Mekanika Tanah Jilid I. Jakarta: Erlangga. Bab 1 Tanah dan batuan, Hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN LABORATORIUM BAHAN KONSTRUKSI

Lampiran A Berat Jenis Pasir. Berat pasir kondisi SSD = B = 500 gram. Berat piknometer + Contoh + Air = C = 974 gram

Sumber: Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 (Revisi 3)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Bagan Alir penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. Gambar 4.1 Pasir Merapi 2. Semen yang digunakan adalah semen portland tipe I merk Gresik, lihat Gambar 4.2.

METODE PENGUJIAN BERAT JENIS NYATA CAMPURAN BERASPAL DIPADATKAN MENGGUNAKAN BENDA UJI KERING PERMUKAAN JENUH

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL PENELITIAN AWAL (VICAT TEST) I. Hasil Uji Vicat Semen Normal (tanpa bahan tambah) Penurunan (mm)

Hasil Pengujian Berat Jenis Agregat Kasar

Pemeriksaan BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR. Penanggung Jawab. Iman Basuki

Penelitian ini menggunakan tiga macam variasi jumlah tumbukan dan

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Struktur Bahan, Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

Tabel 4.1. Hasil Pemeriksaan Gradasi Pasir. Berat. Berat. Tertahan Tertahan Tertahan Komulatif

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian

PENGGUNAAN SPEN KATALIS PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRTE-WEARING COURSE ABSTRAK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

BAB IV METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah urutan-urutan kegiatan penelitian, meliputi

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Salah satunya adalah Metode UJI MATERIAL GEDUNG melalui suatu pelatihan khusus.

Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus (Pasir) Tabel 1. Hasil Analisis Kadar Air Agregat Halus (Pasir)

Laporan Tugas Akhir Kinerja Kuat Lentur Pada Balok Beton Dengan Pengekangan Jaring- Jaring Nylon Lampiran

BAB IV METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Struktrur Dan Bahan Kontruksi

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada industri paving block di way kandis Bandar

METODOLOGI PENELITIAN. untuk campuran lapis aspal beton Asphalt Concrete Binder Course (AC-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipresentasikan pada gambar bagan alir, sedangkan kegiatan dari masing - masing

BAB V HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pemeriksaan mutu bahan yang berupa serat ijuk, agregat dan aspal, perencanaan

Cara koreksi kepadatan tanah yang mengandung butiran kasar

METODOLOGI PENELITIAN. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

DAFTAR PUSTAKA. 1. Bina Marga Petunjuk Pelaksanaan Lapis Tipis Aspal Beton. Saringan Agregat Halus Dan Kasar, SNI ;SK SNI M-08-

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah Pasir ini berada di Kecamatan Pasir Sakti,

BAB III LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1.a. Bagan Alir Penelitian

LAMPIRAN A HASIL PENGUJIAN AGREGAT

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah suatu tahapan yang harus ditetapkan terlebih dahulu

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi

BAB IV PENGUJIAN MATERIAL DAN KUAT TEKAN BETON

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini :

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut adalah diagram alir dari penelitian ini : MULAI. Studi Pustaka. Persiapan Alat dan Bahan

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA. penetrasi, uji titik nyala, berat jenis, daktilitas dan titik lembek. Tabel 4.1 Hasil uji berat jenis Aspal pen 60/70

BAB 1 PENGUJIAN ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR

BAB III METODE PENELITIAN. perihal pengaruh panjang serabut kelapa sebagai bahan modifier pada campuran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN Pemeriksaan J 10 UJI BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT ( PB 0203 76 ) ( AASHTO T 84 81 ) ( ASTM D 128 79 ) KELOMPOK IV : 1. QORRI AINAQI : 121100013 2. REZKHA DWINITA : 121100012 3. YAYANG ABDI P. : 121100010 4. ROCHUL A.K : 121100007 5. ADE ARISANDI : 121100006 6. DINAR MAULANA : 121100025 PJ MODUL : QORRI AINAQI ASISTEN MODUL : WAHYU PURNAMAYOGA TANGGAL PRAKTIKUM : 6 JANUARI 2013 TANGGAL DISETUJUI : NILAI LAPORAN : JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

MODUL PRAKTIKUM : UJI BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT ( PB 0203 76 ) ( AASHTO T 84 81 ) ( ASTM D 128 79 ) TANGGAL PRAKTIKUM : 06 Januari 2013 PENYUSUN MODUL : Qorri Ainaqi ASISTEN PENANGGUNG JAWAB : Wahyu Purnamayoga UJI BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT A. MAKSUD Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis ( bulk ) berat jenis kering permukaan jenuh ( Saturated Surface Dry = SSD ), berat jenis semu ( apparent ) dan penyerapan dari agregat halus. a) Berat jenis ( bulk specific gravity ) ialah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu. b) Berat kering permukaan jenuh ( SSD ) yaitu perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu. c) Berat jenis semu ( apparent specific gravity ) ialah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu tertentu. d) Penyerapan ialah persentase berat air yang dapat di serap pori terhadap berat agregat kering.

B. TEORI Pada percobaan ini kita akan menganalisa : Bulk Specific Gravity kondisi keseluruhan Bulk Specific Gravity dalam kondisi SSD ( Saturated Surface Dry ). Untuk menentukan keadaan SSD diperlukan test SSD, yaitu dengan memasukkan agregat halus yang lewat saringan no. 4 dalam kerucut dan tumbuk 25 kali dalam 3 kali pengerjaan. Maka akan didapat kondisi Saturated Surface Dry. SSD merupakan suatu kondisi dimana pada permukaannya kering, akan tetapi didalamnya jenuh dengan air. Absorption ( penyerapan ) : Kondisi penyerapan dari Agregat halus yang lewat saringan no. 4 C. PERALATAN a) Timbangan, kapasitas 1 ( satu ) kg atau lebih dengan ketelitian 0,1 gram. b) Piknometer dengan kapasitas 500 ml. Kerucut terpancung ( cone ), diameter bagian atas ( 40 ± 3 ) mm, diameter bagian bawah ( 90 ± 3 ) mm dan tinggi ( 75 ± 3 ) mm dibuat dari logam tebal minimum 0,8 mm. c) Batang penumbuk yang mempunyai bidang penumbuk rata, berat ( 340 ± 15 ) gr, diameter permukaan penumbuk ( 25 ± 3 ) mm. d) Saringan No. 4 e) Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai ( 110 ± 5 )º C f) Pengukur Suhu dengan ketelitian pembacaan 0,1 º C. g) Talam h) Bejana tempat air i) Pompa hampa udara ( vacum pump ) atau tungku j) Air suling k) Desikator

D. PERHITUNGAN ANALISA PERHITUNGAN KASAR Data : = 3000 g Bj = 3074 g Ba = 1818 g A. Berat Jenis ( Bulk Specific Gravity) = Bj Ba = 3000/3074-1818 =2,388 g B. Berat Kering Permukaan Jenuh (Saturated Surface Dry) = Bj Bj Ba C. Berat Jenis Semu (Apparent Specific Gravity) = D. Penyerapan = Bj x 100% = 3074-3000/3000 x 100% = 2.46 % ANALISA PERHITUNGAN MEDIUM Data : = 3000 g Bj = 3071 g Ba = 1879,5 g E. Berat Jenis ( Bulk Specific Gravity) = Bj Ba Ba = 3074/3074-1818 = 2,447 g = 3000/3000-1818 = 2,538 g = 3000/3071 1879,5 = 2,517 g

F. Berat Kering Permukaan Jenuh (Saturated Surface Dry) = Bj Bj Ba G. Berat Jenis Semu (Apparent Specific Gravity = H. Penyerapan = Dimana : Bj x 100% = 3071-3000/3000 x 100% = 2,367 % : Berat benda uji kering oven (gram) Bj : Berat benda uji kering permukaan jenuh (gram) Ba = 3071/3071 1879,5 = 2,577 g = 3000/3000 1879,5 = 2,677 g Ba : Berat benda uji kering permukaan jenuh di dalam air (gram)

ANALISA PERHITUNGAN HALUS Rumus yang digunakan : A. Berat jenis ( bulk specific Gravity ) Bj 500 Bt = 486,5/(663+500-965,5) B. Berat jenis kering permukaan jenuh ( SSD ) = 2,463 gram Bj 500 500 Bt = 500/(663+500-965,5) C. Berat jenis semu ( apparent specific gravity ) = 2,531 gram Bj Bt = 486,5/(663+486,5-965,5) D. Penyerapan = 2,644 500 x 100 % = ((500-486,5)/486,5) x 100% = 2,774% Dimana : = Berat benda uji kering oven ( gram ) Bj = Berat piknometer berisi air ( gram ) Bt = Berat piknometer berisi benda uji dan air ( gram ) 500 = Berat benda uji dalam keadaan kering permukaan jenuh ( gram )

E. ANALISA a. Analisa Percobaan Agregat Kasar dan Medium Untuk agregat kasar dan medium setelah dicuci, agregat dikeringkan menggunakan kain. Kemudian ditimbang untuk mendapatkan berat SSD nya. Setelah itu, masing-masing agregat itu ditimbang di dalam air untuk mendapatkan nilai berat jenis dalam air. Setelah ditimbang, agregat kasar maupun medium itupun di oven pada suhu ( 110 ± 5 )º C sampai di dapat keadaan kering merata. Agregat Halus Setelah agregat halus disiapkan, agregat halus yang jenuh air dikeringkan dalam oven pada suhu ( 110 ± 5 )º C sampai di dapat keadaan kering merata. Agregat halus disebut kering merata jika telah dapat tercurah dengan baik, kemudian pada suhu ruang rendam dalam air selama ( 24 ± 4 ) jam. Setelah direndam dalam air, buang air perendam dan jangan sampai ada butiran yang hilang. Setelah itu, tebarkan agregat diatas talam dan kemudian keringkan diudara panas sampai tercapai keadaan kering permukaan jenuh. Sebagian benda uji yang kering permukaan jenuh, dimasukkan kedalam cetakan kerucut pasir / kerucut terpancung ( metal sand cone mold ). Benda uji dipadatkan dengan tongkat pemadat sampai 25 kali tumbukan. Kondisi SSD ( saturated surface dry ) diperoleh jika cetakan diangkat, butiran agregat halus runtuh, longsor sebagian. Agregat halus 500 gram SSD dimasukkan kedalam piknometer dan diisi air sampai kapasitasnya 90%. Gelembung gelembung udara dibebaskan dengan cara menggoyang goyangkan piknometer. Rendamlah piknometer dengan temperatur air ( 23 ± 2 )º C. Kemudian timbang berat piknometer yang berisi benda uji dan air. Pisahkan contoh benda uji dari piknometer dan keringkan pada temperatur ( 110 ± 5 )º C, setelah dikeringkan pada temperatur ( 110 ± 5 )º C dinginkan benda uji untuk mendapatkan berat tetap, kemudian timbang. Lalu timbang juga berat piknometer berisi air sesuai dengan kapasitas kalibrasi pada temperatur ( 23 ± 2 )º C, dengan ketelitian 0,1 gram. b. Analisa Hasil Hasil dilaporkan dalam bilangan desimal sampai tiga angka dibelakang koma.

c. Analisa Kesalahan Bila penyerapan dan harga berat jenis digunakan dalam pekerjaan beton dimana agregatnya digunakan pada keadaan kadar air aslinya maka tidak perlu dilakukan pengeringan dalam oven. Banyak jenis bahan campuran yang mempunyai bagian butir butir berat dan ringan. Bahan semacam ini memberikan harga harga berat jenis yang tidak tetap walaupun pemeriksaan dilakukan dengan sangat hati - hati. Dalam hal ini beberapa pemeriksaan ulangan diperlukan untuk mendaptkan harga rata rata yang memuaskan. Gunakan timbangan yang masih baik kondisinya, agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran berat.

BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT Nama : Qorri Ainaqi Dikerjakan : Januari 2013 Judul :. Diperiksa :. Tanggal :. PEMERIKSAAN KASAR BERAT BENDA UJI gram BERAT KERING OVEN BK 3000 BERAT KERING PERMUKAAN JENUH BJ 3074 BERAT PERMUKAAN JENUH DI DALAM AIR BA 1818 BERAT JENIS (Bulk Specific Gravity) 2,388 BERAT JENIS KERING PERMUKAAN JENUH (SSD) 2,447 BERAT JENIS SEMU (Apparent Specific Grafity) 2,538 PENYERAPAN 2,46 % PEMERIKSAAN MEDIUM BERAT BENDA UJI gram BERAT KERING OVEN BK 3000 BERAT KERING PERMUKAAN JENUH BJ 3071 BERAT PERMUKAAN JENUH DI DALAM AIR BA 1879,5 BERAT JENIS (Bulk Specific Gravity) 2,517 BERAT JENIS KERING PERMUKAAN JENUH (SSD) 2,577 BERAT JENIS SEMU (Apparent Specific Grafity) 2,677 PENYERAPAN 2,367 %

BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS PEMERIKSAAN BERAT gram BENDA UJI KERING OVEN BK 486,5 PIKNOMETER BERISI AIR B 663 PIKNOMETER BERISI BENDA UJI + AIR Bt 965,5 BENDA UJI ( dalam keadaan kering permukaan jenuh) 500 BERAT JENIS (Bulk Specific Gravity) 2,463 BERAT JENIS KERING PERMUKAAN JENUH (SSD) 2,531 BERAT JENIS SEMU (Apparent Specific Grafity) 2,644 PENYERAPAN 2,774 % F. ANALISA KESALAHAN 1. Kurang nya ketelitaan praktikan dalam melaksanakan praktikum yang mana menyebabkan data yang diperoleh kurang akurat 2. kurangnya ketelitian pembacaan data yang diperoleh oleh praktikan sehingga kurang sesuai nya hasil yang diperoleh Catatan Bila penyerapan dan harga berat jenis digunakan dalam pekerjaan beton dimana agregat digunakan pada keadaan kadar air aslinya, maka tidak perlu dilakukan pengeringan dengan oven. Banyak jenis bahan campuran yang mempunyai bagian butir butir berat dan ringan bahan semacam ini memberikan harga harga berat jenis yang tidak tetap walaupun pemeriksaan dilakukan dengan sangat hati hati. Dalam hal ini beberapa pemeriksaan ulangan diperlukan untuk mendapatkan harga rata rata yang memuaskan.

G. KESIMPULAN Setelah kita melakukan praktikum ini kita dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu: 1. Oven pada praktikum ini sangat berpengaruh untuk menentukan penyerapan yang terjadi pada agregat kasar. Sebab agregat kasar merupakan salah satu campuran aspal yang sangat penting 2. Hasil yang didapat dari praktikum ini adalah : Pemeriksaan agregat kasar - Rata rata berat jenis bulk adalah 2,388 gram. - Rata rata berat jenis jenuh kering permukaan (SSD) adalah 2,447 gram. - Rata rata berat jenis semu (Apparent) adalah 2,538 gram. - Rata rata penyerapan (Absorption) adalah 2,46% Pemeriksaan agregat medium - Rata rata berat jenis bulk adalah 2,517 gram. - Rata rata berat jenis jenuh kering permukaan (SSD) adalah 2,577 gram. - Rata rata berat jenis semu (Apparent) adalah 2,677 gram. - Rata rata penyerapan (Absorption) adalah 2,367 % Pemeriksaan agregat halus - Rata rata berat jenis bulk adalah 2,463 gram. - Rata rata berat jenis jenuh kering permukaan (SSD) adalah 2,531 gram. - Rata rata berat jenis semu (Apparent) adalah 2,644 gram. - Rata rata penyerapan (Absorption) adalah 2,774%