ANALISA LAJU ALIRAN FLUIDA PADA MESIN PENGERING KONVEYOR PNEUMATIK DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI CFD

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KAJIAN CFD PADA PROSES ALIRAN FLUIDA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang dilalui garis khatulistiwa, negara kita Indonesia

ANALISIS CASING TURBIN KAPLAN MENGGUNAKAN SOFTWARE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS/CFD FLUENT

MAKALAH KOMPUTASI NUMERIK

BAB I PENDAHULUAN. halaman belakang untuk memenuhi berbagai kenyamanan bagi para. penghuninya, terutama kenyamanan thermal. Keberadaan space halaman

I. PENDAHULUAN. Komoditas hasil pertanian, terutama gabah masih memegang peranan

SIMULASI PENGARUH VARIASI KECEPATAN INLET TERHADAP PERSENTASE PEMISAHAN PARTIKEL PADA CYCLONE SEPARATOR DENGAN MENGGUNAKAN CFD

PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD) DALAM MENGANALISIS SISTEM PENGERING IKAN TUNA BERTENAGA SURYA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Besaran dan peningkatan rata-rata konsumsi bahan bakar dunia (IEA, 2014)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN SUHU DAN ALIRAN UDARA DALAM KEMASAN BERVENTILASI MENGGUNAKAN TEKNIK COMPUTATIONAL DYNAMIC (CFD) Emmy Darmawati 1), Yudik Adhinata 2)

Simulasi Kondisi sirkulasi udara di dalam suatu ruangan ibadah

SIMULASI PENGARUH VARIASI KECEPATAN INLET TERHADAP PERSENTASE PEMISAHAN PARTIKEL PADA CYCLONE SEPARATOR DENGAN MENGGUNAKAN CFD ABSTRAK

SIMULASI ALIRAN FLUIDA PADA POMPA HIDRAM DENGAN TINGGI AIR JATUH 2.3 M DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CFD

SIMULASI NUMERIK UJI EKSPERIMENTAL PROFIL ALIRAN SALURAN MULTI BELOKAN DENGAN VARIASI SUDU PENGARAH

Program Studi Teknik Mesin, FakultasTeknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Abstract

SIMULASI ALIRAN FLUIDA PADA POMPA HIDRAM DENGAN VARIASI PANJANG PIPA PEMASUKAN DAN VARIASI TINGGI TABUNG UDARA MENGGUNAKAN CFD

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

ANALISIS MODEL MATEMATIKA PROSES PENYEBARAN LIMBAH CAIR PADA AIR TANAH

STUDI GASIFIKASI BATU BARA LIGNITE DENGAN VARIASI KECEPATAN UDARA UNTUK KEPERLUAN KARBONASI

ANALISIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)

Analisa Aliran Fluida Pada Pipa Spiral Dengan Variasi Diameter Menggunakan Metode Computational Fluid Dinamics (CFD)

ANALISA NUMERIK ALIRAN DUA FASA DALAM VENTURI SCRUBBER

ANALISA TERMODINAMIKA LAJU PERPINDAHAN PANAS DAN PENGERINGAN PADA MESIN PENGERING BERBAHAN BAKAR GAS DENGAN VARIABEL TEMPERATUR LINGKUNGAN

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR...

Distribusi Temperatur Pada Microwave menggunakan Metode CFD

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Prosedur Penggunaan Software Ansys FLUENT 15.0

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Iklim Mikro Rumah Tanaman Daerah Tropika Basah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH HUMIDITY DAN TEMPERATURE TERHADAP KENYAMANAN PEMAKAIAN HELM TENTARA MENGGUNAKAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD) FLUENT

Peningkatan Kecepatan Pengeringan Gabah Dengan Metode Mixed Adsorption Drying Menggunakan Zeolite Pada Ungguan Terfluidisasi

METODOLOGI PENELITIAN

Analisa Unjuk Kerja Heat Recovery Steam Generator (HRSG) dengan Menggunakan Pendekatan Porous Media di PLTGU Jawa Timur

II. TINJAUAN PUSTAKA Nutrient Film Technique (NFT) 2.2. Greenhouse

Analisa Pengaruh Penambahan Serat Bambu dan Serat Kelapa Terhadap Nilai Minor Losses pada Pipa Spiral Lengkung

STUDI NUMERIK DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN KECEPATAN UDARA PADA RUANG KEDATANGAN TERMINAL 2 BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA

(Studi Kasus PT. EMP Unit Bisnis Malacca Strait) Dosen Pembimbing Bambang Arip Dwiyantoro, ST. M.Sc. Ph.D. Oleh : Annis Khoiri Wibowo

III. METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN EKSPERIMEN DAN NUMERIK PADA SPOT COLLING MENGGUNAKAN VORTEX TUBE (PENGARUH TEKANAN TERHADAP TEMPERATUR OUTLET)

Analisa Aliran Fluida Pada Turbin Udara Untuk Pneumatic Wave Energy Converter (WEC) Menggunakan Computational Fluid Dynamic (CFD)

FORMULASI PENGETAHUAN PROSES MELALUI SIMULASI ALIRAN FLUIDA TIGA DIMENSI

Gambar 3.2 Pola Penataan Bangunan Obyek Penelitian

Analisa Pengaruh Penambahan Rambut dan Serat Pisang Terhadap Nilai Minor Losses pada Pipa Spiral Lengkung

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Mesin pengering merupakan salah satu unit yang dimiliki oleh Pabrik Kopi

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PERPINDAHAN KALOR YANG TERJADI PADA RECTANGULAR DUCT DENGAN ANSYS 11 SP1 DAN PERHITUNGAN METODE NUMERIK

TAKARIR. Computational Fluid Dynamic : Komputasi Aliran Fluida Dinamik. : Kerapatan udara : Padat atau pejal. : Memiliki jumlah sel tak terhingga

Muchammad 1) Abstrak. Kata kunci: Pressure drop, heat sink, impingement air cooled, saluran rectangular, flow rate.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan pemanasan global yang berdampak pada alam seperti

STUDI PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PADA SUSUNAN SILINDER VERTIKAL DALAM REAKTOR NUKLIR ATAU PENUKAR PANAS MENGGUNAKAN PROGAM CFD

BAB I PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA PENGARUH POSISI KELUARAN NOSEL PRIMER TERHADAP PERFORMA STEAM EJECTOR MENGGUNAKAN CFD

BAB III ANALISA KONDISI FLUIDA DAN PROSEDUR SIMULASI

EFEKTIVITAS STEAM EJECTOR TINGKAT PERTAMA DI PLTP LAHENDONG UNIT 2

BAB I PENDAHULUAN. Desain yang baik dari sebuah airfoil sangatlah perlu dilakukan, dengan tujuan untuk meningkatkan unjuk kerja airfoil

BAB IV PROSES SIMULASI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Analisa Aliran Fluida Dalam Pipa Spiral Pada Variasi Pitch Dengan Menggunakan Metode Computational Fluid Dinamics (CFD)

BAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan komoditas sektor perkebunan yang cukup strategis di. Indonesia. Komoditas kopi memberikan kontribusi untuk menopang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH MASSA JENIS PARTIKEL DAN KETINGGIAN PARTIKEL TERHADAP FENOMENA FLUIDISASI DALAM FLUIDIZED BED DENGAN MENGGUNAKAN CFD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SIMULASI ALIRAN FLUIDA PADA POMPA HIDRAM DENGAN TINGGI AIR JATUH 2.3 M DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CFD

ANALISIS PENGARUH PERPINDAHAN PANAS TERHADAP KARAKTERISTIK LAPISAN BATAS PADA PELAT DATAR

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) G-184

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169

BAB III METODOLOGI DAN PENGOLAHAN DATA

Lucky.K.Octatriandi. Program StudiTeknikMesin, FakultasTeknik, UniversitasMuhammadiyah Yogyakarta (

*Mohammad Renaldo Ercho. *Ir. Alam Baheramsyah, MSc. *Mahasiswa Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK-ITS

SIMULASI RUANG INKUBATOR BAYI YANG MENGGUNAKAN PHASE CHANGE MATERIAL SEBAGAI PEMANAS RUANG INKUBATOR

STUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN OBSTACLE BENTUK PERSEGI PADA PIPA TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS.

Analisis Aliran Fluida Dinamik Pada Draft Tube Turbin Air

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) VIII

SIMULASI NUMERIK ALIRAN FLUIDA PADA TINGKAT PERTAMA KOMPRESOR DALAM INSTALASI TURBIN GAS DENGAN DAYA 141,9MW MENGGUNAKAN CFD FLUENT 6.3.

MENENTUKAN JUMLAH KALOR YANG DIPERLUKAN PADA PROSES PENGERINGAN KACANG TANAH. Oleh S. Wahyu Nugroho Universitas Soerjo Ngawi ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. ditingkatkan dengan penerapan teknik pasca panen mulai dari saat jagung dipanen

PENGUJIAN THERMAL ALAT PENGERING PADI DENGAN KONSEP NATURAL CONVECTION

SIMULASI PERPINDAHAN PANAS GEOMETRI FIN DATAR PADA HEAT EXCHANGER DENGAN ANSYS FLUENT

TEMPERATUR UDARA PENGERING DAN MASSA BIJI JAGUNG PADA ALAT PENGERING TERFLUIDISASI

Studi Eksperimental Sistem Pengering Tenaga Surya Menggunakan Tipe Greenhouse dengan Kotak Kaca

SIMPULAN UMUM 7.1. OPTIMISASI BIAYA KONSTRUKSI PENGERING ERK

V. PERCOBAAN. alat pengering hasil rancangan, berapa jenis alat ukur dan produk gabah sebagai

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 612

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SIMULASI PERPINDAHAN PANAS KOLEKTOR SURYA TIPE TABUNG PLAT DATAR MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CFD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 3 PEMODELAN 3.1 PEMODELAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

INVESTIGASI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS PADA DESAIN HELICAL BAFFLE PENUKAR PANAS TIPE SHELL AND TUBE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)

Transkripsi:

FLYWHEEL: JURNAL TEKNIK MESIN UNTIRTA Homepagejurnal: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jwl ANALISA LAJU ALIRAN FLUIDA PADA MESIN PENGERING KONVEYOR PNEUMATIK DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI CFD Imron Rosyadi 1*, Agung Sudrajad 1, Dhimas Satria 1, Yusvardi Yusuf 1, Kurnia Tri Wijaya 1 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Jl. Jend. Soedirman KM.3 Cilegon 42435, Indonesia *Email Penulis: imron_hrs@yahoo.co.id INFORMASI ARTIKEL NaskahDiterima 04/12/2017 NaskahDirevisi 08/12/2017 NaskahDisetujui 08/12/2017 Naskah Online 08/12/2017 ABSTRAK Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil berbagai macam produk pertanian salah satunya berupa padi, Padi merupakan tanaman yang penting di Indonesia, karena sebagai sumber makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia adalah nasi yang berasal dari padi. Pengeringan salah satu proses tahapan padi menjadi beras untuk menurunkan kadar air bahan sampai tingkat yang di inginkan. Pengeringan yang dilakukan di Indonesia sebagian besar menggunakan metode tradisional, hal tersebut memiliki beberapa kekurangan yaitu kehilangan sejumlah gabah akibat kotoran, dimakan hewan, serta tidak dapat dijemur pada saat hujan. Karena faktor faktor tersebut pengeringan mekanis sangat dibutuhkan. Tujuan penelitian adalah menganalisa karakteristik laju aliran fluida pada mesin pengering untuk memberikan gambaran tentang profil kecepatan, tekanan dan temperature pada saat proses pengeringan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan software CFD yaitu Gambit 2.2.30, dan Fluent 6.3.26. Pada varian temperature 45 C merupakan varian terbaik karena menghasilkan kontur yang merata yang ada diruangan pengering den gan suhu 43,3 C. Pada varian kecepatan 25 m/s merupakan varian terbaik menghasilkan tekanan sebesar 1800 2000 pascal karena proses pemindahan gabah membutuhkan 1876 pascal, dan udara yang masuk keruangan pengering lebih merata walaupun terdapat pusaran. Kata kunci: CFD, Pengering gabah, laju aliran, simulasi mesin pengering, fluent 1. PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil berbagai macam produk pertanian salah satunya berupa padi, produksi hasil pertanian indonesia pada tahun 2013 mencapai 60,7 ton gabah kering giling dan pada tahun 2014 mencapai 70,61 juta ton gabah kering giling (BPS, 2014). Hampir seluruh pengeringan pada produk pertanian dilakukan dengan energi panas matahari. Cara ini memiliki banyak kelemahan selain membutuhkan lahan yang luas juga terjadi kontaminasi oleh debu atau kotoran. Mesin pengering hybrid tipe konveyor pneumatic ini belum banyak digunakan untuk proses pengeringan di Indonesia dan pada umumnya menggunakan pemanas bukan dari sumber energi terbarukan. Oleh karena itu gagasan pembuatan mesin pengering hybrid tipe konveyor pneumatic ini terlahir dengan analisa yang dilakukan menggunakan bantuan software CFD. Computational Fluid Dynamic (CFD) merupakan program computer perangkat lunak untuk memprediksi dan menganalisis secara kuantitatif aliran fluida, perpindahan panas, transport phenomena dan reaksi kimia. Analisis aliran fluida dalam suatu sistem CFD merupakan analisis numeric dengan control volume sebagai elemen dari integrasi persamaan persamaan yang terdiri dari persamaan keseimbangan massa, momentum dan energi. (Versteeg and Malalasekera, 1995). 48

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap laju aliran terhadap gabah secara simulasi pada proses pengeringan gabah dalam gabah basah ke dalam aliran udara panas. Melalui kajian ini diharapkan dapat ditentukan metodologi operasi yang optimal pada sistem pengeringan. Analisa laju aliran pada sistem pengering gabah ini menggunakan Fluent 6.3.26 dan pembuatan gambar serta bentuk geometri mesin dilakukan dalam Software Gambit. 2. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Skema Alat Pengering Skema alat pengering merupakan skema mesin pengering tipe konveyour pneumatik. Prinsip pengering pneumatik adalah bahan basah yang dialiri oleh udara panas tetapi pada mesin pengering yang kita buat udara panas masuk ke dalam tungku gabah dan gabah tersirkulasi dengan menggunakan blower. Pada alat ini laju pengeringannya cukup tinggi. Bahan dimasukkan ke dalam tungku yang disediakan, kemudian katup akan dibuka untuk mengalirkan bahan yang akan bergerak sepanjang pipa yang dialiri udara panas Pada tahap ini dilakukan proses perhitungan data data input dengan persamaan yang terlibat secara literatif, artinya perhitungan dilakukan hingga menuju error terkecil atau hingga mencapai nilai yang konvergen. Pada tahapan processor ini dilakukan dengan beberapa varian kecepatan yaitu, 10m/s, 15m/s, 20m/s, 25m/s, 30m/s dan varian temperatur 35 C, 40 C, 45 C, 50 C dan 55 C. 3. Postprocessor Postprocessor adalah tahapan dimana perhitungan di interprestasikan ke dalam gambar, grafik bahkan animasi dengan pola pola warna tertentu. 2.3 Diagram Alir Penelitian Pada simulasi ini ada beberapa proses yang harus dilakukan seperti pembuatan gambit untuk menentukan bentuk yang ingin disimulasikan, lalu pada fluent penentuan data sifat fisik dan kondisi batas, Seperti pada diagram alir dibawah ini. Gambar 1. Skema Mesin Pengering 2.2 Tahapan Proses Simulasi Pada umumnya terdapat tiga tahapan yang harus dilakukan dalam melakukan proses simulasi CFD, yaitu : 1. Preprocessor Preprocessor merupakan langkah pertama dalam membangun analisis sebuah model CFD. Teknisnya adalah membuat model dalam paket CAD (Computer Aided Design), membuat mesh yang cocok/sesuai, kemudian menerapkan kondisi batas. Gambar 2. Diagram Alir Simulasi 2. Processor 49

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum melakukan proses simulasi diperlukan perhitungan untuk mengetahui jenis aliran dan inputan data data yang dibutuhkan dalam melakukan simulasi untuk menghindari kesalahan dalam proses simulasi. Dari perhitungan yang telah dilakukan, didapat hasil sebagai berikut : 1. Number Reynold (10m/s) : 42765 2. Number Reynold (15m/s) : 64148 3. Number Reynold (20m/s) : 85530 4. Number Reynold (25m/s) : 106913 5. Number Reynold (30m/s) : 126871 6. Intensitas Turbulensi (10m/s): 4,2% 7. Intensitas Turbulensi (15m/s): 4,0% 8. Intensitas Turbulensi (20m/s): 3,8% 9. Intensitas Turbulensi (25m/s): 3,7% 10. Intensitas Turbulensi (30m/s): 3,6% 11. Skala panjang turbulensi : 0,0053 3.1 Hasil Simulasi 3. Pada varian 45 C dengan beberapa kecepatan (A) 10 m/s, (B) 15m/s, (C) 20m/s, (D) 25m/s, dan (E) 30 m/s. Gambar 5. Kontur temperatur 45 C 4. Pada varian 50 C dengan beberapa kecepatan (A) Hasil analisa karakteristik aliran pada mesin pengering gabah menggunakan simulasi Computational Fluid Dynamic. 1. Pada varian 35 C dengan beberapa kecepatan (A) 30m/s. Gambar 6. Kontur temperatur 50 C 5. Pada varian 55 C dengan beberapa kecepatan (A) Gambar 3. Kontur temperatur 35 C 2. Pada varian 40 C dengan beberapa kecepatan (A) Gambar 7. Kontur temperatur 55 C 6. Kontur kecepatan dari varian (A) 10m/s, (B) 15m/s, (C) 20m/s, (D) 25m/s, dan (E) Gambar 4. Kontur temperatur 40 C 50

3.2 Analisa Hasil Simulasi Gambar 8. Kontur Kecepatan Dari hasil simulasi dengan varian kecepatan sebesar 10m/s, 15m/s, 20m/s, 25m/s, dan 30m/s dengan temperatur 35 C, 40 C, 45 C, 50 C, dan 55 C. Terdapat pada tabel data keseluruhan terlihat dalam tabel 1. Tabel 6. Hasil Keselurahan Simulasi Pada varian temperature, temperature 45 C merupakan varian terbaik karena pada suhu 45 C menghasilkan kontur yang merata yang ada diruangan pengering dengan suhu 43,3 C sehingga bisa menghasilkan pengeringan yang merata pada gabah kering dan ideal nya pengeringan gabah pada suhu 43 C. Pada varian kecepatan, 25 m/s merupakan varian terbaik karena pada 25 m/s menghasilkan tekanan sebesar 1800 2000 pascal dan untuk proses pemindahan gabah keruangan pengering membutuhkan 1876 pascal, dan udara yang masuk keruangan pengering lebih merata walaupun terdapat hole atau pusaran di tengah ruangan pengering. 5. DAFTAR PUSTAKA ANSYS, inc. 2009. Tutorial 23. Using eulerian Granular Multiphase Model with Heat Transfer. Bar-Meir Genick. 2010. Basics Of Fluid Mechanic. Chicago. Glenn, M. 2015. Rancang Bangun Konveyor Pneumatik Mesin Pengering Tipe Hybrid. Jurusan Teknik Mesin, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Munson, Bruce R. Young, Donald. And Okiishi, Theodore. 2013. Mekanika Fluida. Edisi Keempat. Jakarta. Erlangga Syaiful, M. 2009. Profil Suhu Pada Proses Pengeringan Produk Pertanian Dengan Simulasi Computational Fluid Dynamics (CFD). Jurusan Teknik Mesin, Universitas Bengkulu Taib, Gunarif 1988. Operasi Pengeringan Pada Pengolahan Hasil Pertanian. Jakarta. Mediyatama Sarana Perkasa. Tuakia, Firman. 2008. Dasar dasar CFD Menggunakan FLUENT. Bandung. Informatika Varian temperatur tidak mempengaruhi hasil kecepatan karena kecepatan yang dimasukan pada inlet konstan sehingga nilai dari kecepatan sama. Pada hasil tekanan, semakin besar kecepatan udara semakin besar pula tekanan yang diperoleh, dan hasil tekanan tidak dipengaruhi oleh suhu, sebesar apapun temperatur kalau kecepatan nya sama hasil tekanan nya sama karena konsep mesin pengering udara yang masuk ke inlet langsung keluar ke outlet, tekanan dipengaruhi oleh temperature apabila masuk dalam konsep gas ideal yaitu ruangan dalam keadaan tertutup. Pada hasil temperatur dipengaruhi oleh varian kecepatan udara. Semakin besar kecepatan udara pada inlet, suhu ruangan pengering semakin besar. Karena udara panas yang keluar pada inlet masuk ke dalam ruangan pengering sehingga ruangan pengering dipenuhi oleh udara panas. Semakin besar udara panas di inlet semakin besar pula udara panas diruang pengering. 4. KESIMPULAN Dari hasil simulasi yang dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 51

52