KOPI, Banjarbaru - Oknum aparat keamanan ini melakukan kerjasama melawan hukum alias KUHP. Oknum Polisi Jumadi dengan oknum TNI Kopda Apung merencanakan perampokan uang milik Bank Mandiri senilai Rp. 10 Milyar tunai. Inilah kelemahan para Komandan, kurang control kurang control mengawasi anggotanya dinas diluar. Tidak bisa anggota tersebut dibina, binasakan saja. Bikin malu komandan saja K au serta korops/kesatuan. Ujung-ujungnya komandan kena mutasi. Ditempat kerjanya, Kangmas Sutisyoso mengatakan Bagaimana kalian nih, anggota saja tak bisa kalian Bina. Apalagi Masyarakat. Bagaimana mau jadi Pangdam. Sudah berkali-kali saya bilang tingkatkan patroli, pantau kegiatan anggota Anda diluar rumah. Apakah terlibat bisnis terlarang seperti memperjual belikan minyak tanah, premium, Solar, Penadah barang curian, terlibat aksi perampokan, terlibat perbuatan criminal, sebagai pemakai atau Bandar narkoba, disersi dan lain-lain. Nanti apa bilang orang di Mabes TNI, si Anu tuh anggota saja tak bisa ia bina, bagaimana Ia memimpin. Ujung-ujungnya sang Komandan kena mutasi alias masuk kotak tidak mendapat jabatan Cakap Pengamat Militer Nusantara. Satu-persatu misteri kasus perampokan uang Bank Mandiri sebesar Rp. 10 miliar yang melibatkan oknum polisi Brigadir Jumadi bersama rekannya Yongki Susanto, terkuak. Bahkan, aksi perampokan tersebut ternyata juga menyeret oknum anggota TNI AD, Kopda Apung. Penangkapan Apung merupakan hasil pengembangan dari kasus yang terjadi Kamis (4/1) lalu. 1 / 6
Penangkapan oknum TNI yang berdinas di Kodim 1008/Tanjung ini pun dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Kalsel AKBP M Rifai, Senin (8/1) kepada wartawan. Ya, telah diamankan oknum anggota TNI AD atas nama Kopda A, dengan jabatan Tamudi (Tamtama Pengemudi) Ramil 01/Muarauya, Kodim 1008/Tanjung, katanya. Keterlibatan Kopda Apung ini karena yang bersangkutan ikut membuat perencanaan, termasuk mengantar tersangka Yongki untuk bertemu Jumadi guna merampok pengiriman uang milik Bank Mandiri. Kronologisnya Sekitar pukul 14.30 Wita, Kopda A bersama Yongky berangkat menuju Rumah Makan Wong Solo Banjarbaru untuk bertemu dengan Brigadir Jumadi yang sedang istirahat makan saat melaksanakan pengawalan uang, ujar AKBP Rifai. Dilansir dari Kanal Kalimantan. Setelah mereka bertemu, Kopda Apung lalu meninggalkan Yongki untuk bersama-sama dengan Brigadir Jumadi. Setelah rencana jahat mereka berhasil, Brigadir Jumadi pulang, sementara Yongki dan Kopda Apung bertemu di pusat perbelanjaan. Pukul 19.00 Wita, setelah Yongky mengantar Brigadir Jumadi ke rumahnya, kemudian berangkat menuju Q Mall Banjarbaru untuk menjemput Kopda A, ucap Rifai. Rencananya Kopda Apung dan Yongki hendak ke luar kota Martapura. Namun karena ada razia kendaraan, mereka memilih putar balik.. Kemudian disepakati bahwa uang hasil rampokan disimpan di rumah saudara Kopda A, sambung Rifai. 2 / 6
Kopda Apung bersama Sdr. Yongky berangkat dari Jl. A. Yani KM 18 menuju Rumah Makan Wong Solo Banjarbaru untuk bertemu dengan Brigadir Jumadi yang sedang istirahat makan saat melaksanakan pengawalan uang. Selanjutnya Yongky turun dari mobil yang dikendarainya dan langsung ikut masuk ke dalam Mobil Pengawalan Bank Mandiri mobil cat Hitam Nopol DD 1182 KE yang didalamnya terdapat Brigadir Jumadi dan dua karyawan Bank Mandiri yakni Gugum (sopir) dan Atika. Nah, saat mobil pengawalan Bank Mandiri melintas di Jembatan Martapura, kemudian Brigadir Jumadi menodongkan Senpi kepada Gugum supaya menepi dan selanjutnya Jumadi bersama dengan Yongky mengikat tangan serta menutup mulut Gugum dan Atika dengan menggunakan Lakban. Kemudi selanjutnya diambil alih oleh Jumadi. Di Jalan Trikora, Yongky menurunkan paksa Gugum dan Atika dan selanjutnya mengantar Jumadi ke rumah keluarganya yang beralamat di Daerah Landasan Ulin Kota Banjarbaru. Sekira pukul 19.00 Wita, Yongky mengantar Brigadir Jumadi berangkat menuju Q Mall Banjarbaru untuk menjemput Kopda Apung. 3 / 6
Sekitar pukul 21.00 Wita, Kopda Apung bersama Yongky dengan menggunakan Mobil Daehatsu Xenia berangkat dari Q Mall Banjarbaru menuju arah Tanjung dan setibanya di Binuang melihat razia yang dilakukan di depan Polsek Binuang. Akhirnya, Yongky memutuskan balik arah kembali menuju Martapura dan berhenti di salah satu Toko Ponsel daerah Binuang untuk membeli Ponsel sekaligus membeli Motor Honda Vario dengan menggunakan uang hasil rampokan. Kopda Apung bersama Yongky melanjutkan perjalanan menuju arah Martapura dan berhenti di Daerah Matraman, kemudian disepakati bahwa uang hasil rampokan disimpan di rumah saudara Kopda Apung di Astambul. Sekitar pukul 23.45 Wita, Kopda Apung dengan menggunakan Honda Vario membawa 4 karung yang berisi uang hasil rampokan ke rumah saudaranya bernama Sudiono. Setiba di rumah Sudiono uang tersebut disimpan dengan cara dijadikan satu dalam karung besar yang dicampur dengan gabah (padi). Selanjutnya Yongky dengan menggunakan Mobil Daehatsu Xenia pergi meninggalkan Kopda Apung menuju Tanjung. Pada hari Jum at tanggal 5 Januari 2018 sekira pukul 03.00 Wita, Kopda Apung dengan menggunakan Sepeda Motor Jupiter MX milik Sudiono kembali ke Tabalong dan selanjutnya berdinas seperti biasa di Koperasi Kodim 1008/Tanjung. Kini ribuan jumlah media online, Pewarta Indonesia.com merupakan Media online Standar Internasional ( World Class) kami menjalin kerjasama dengan berbagai negara di dunia. Berita kami bisa di baca oleh masyarakat internasional any time, any where, translate delapan bahasa dengan mengklik bendera dipojok kanan layar komputer Anda Silahkan baca ketik di Google.com Operasional Fee klik. Percayakan Publikasi Anda ke Kami. Publikasi media elektronik (TV) mahal hanya sekali tayang, beritanya tak tahu kapan tayang. 4 / 6
Sekira pukul 13.30 Wita, usai melaksanakan Sholat Jumat, Kapolres Tanjung Tabalong menemui Dandim 1008/Tanjung dengan maksud menyampaikan adanya informasi hasil pemeriksaan yang dikembangkan dari tersangka Yongky bahwa uang dari hasil perampokan dititipkan kepada Kopda Apung, yang merupakan anggota Kodim 1008/Tanjung. Dandim 1008/Tjg pun berkoordinasi dengan Kapolres Tabalong dan selanjutnya berangkat menuju ke TKP penyimpanan uang di Astambul. Di situlah, Dandim 1008/Tanjung bersama Pasi Intel Kodim 1008/Tjg dan Kopda Apung tiba di rumah Sudiono yang merupakan kakaknya, untuk menyerahkan uang sebanyak 4 karung. Dari hasil penghitungan, diperoleh bahwa 4 karung yang berisi uang tersebut berjumlah Rp. 5.200.000.000. Sementara itu, Dandim 1008/Tanjung Letkol Arm Anang Krisna Indra Kumara melalui Kepala Penerangan Korem 101 Antasari, Mayor Iskandar belum berani memastikan dugaan keterlibatan oknum TNI AD tersebut. Kami tak berwenang menyatakan oknum tersebut salah atau benar. Kasus ini sepenuhnya berada di aparat Kepolisian, kita tunggu saja, ujarnya. ( didi ) Teks Foto.I Kapolda Kalsel Brigjen Rachmat Mulyana saat membeber temuan uang baru dari hasil rampokan. (foto.ist) 5 / 6
Teks Foto II. Brigadir Jumadi. (foto.ist) Teks Foto III. Kopda Apung (foto.ist) Hati-Hati Sindikat Penipuan/Maling!!... Gaek Sinting menjual nama orang mengaku sebagai family Kepala Daerah, dll. Atau mengaku Mamak/ keluarga/ Orang tua wartawan. Wajah serupa/mirip, Orang maling Print out berita mengaku nulis berita ke orang. Anda Rugi Materi, Tolong Tangkap Komandan. 6 / 6