PENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE

dokumen-dokumen yang mirip
Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Meningkatkan Aktivitas, Respon, dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

The Efektiveness of the Using Powerpoint Media to Increase Student s Learning Achievement In The Application Concept Quality of Agricultural Subject

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOMETRI CONTEXTUAL APPROACH TO IMPROVE IMPLEMENTATION OF LEARNING GEOMETRY

Zaenab SMK Negeri 1 Pallangga Gowa

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS KELINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

Rahman et al., Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Sugestif...

PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

Penggunaan Media Tiruan Untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pemahaman Siswa Friska Eris Novitasari,Titin Kartini Abstrak:

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 2 SANGGRAHAN

Key Words: Accelerated learning, student s achievement, Linier Program

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

JURNAL. Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR TEKNOLOGI PENGUKURAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

p-issn : e-issn :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN METODE STUDI KASUS PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SIDOARJO MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

ARTIKEL SKRIPSI OLEH PUTU AMIK WIANTARI NIM

LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR KELAS IV SD N BALANGAN II

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN FOOD AND BEVERAGE SERVICE

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

Asia Muhammadiyah 1 dan Syamsu Rijal 2 1. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar 2. Alumni Jurusan Biologi FMIPA UNM.

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI KELAS IV SDN NO. 3 PANII

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

Hj. Zaenab Guru SMKN 1 Pallangga, kab. Gowa. Abstrak

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No.1, Tahun 2014 Elisa Rahma Saputri 25-35

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

Peningkatan Kompetensi Menganalisis... (Nurul Muslimah) 1

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1)

PREZI INNOVATION USAGE TO INCREASE 10 TH BOGA CLASS STUDENT LEARNING MOTIVATION IN SANITATION, HYGIENE & SAFETY LEARNING SUBJECT IN SMKN 4 SURAKARTA

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA MATA PELAJARAN IPA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL. Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO

Risma Muspitasari, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 2 (2016) :

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

Prakoso et al., Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar IPA Biologi...ister

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI PEMBERIAN ICE BREAKER PADA SISWA KELAS V SDN MONGGANG

Key words: media, motivation, learning achievement

Transkripsi:

88 PENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE Improved The Result of The K3LH Learning Trhought Giving The Learning Quiz to The Students at X Grade In SMK Negeri 1 Mare of Bone District Riska Rahmayana 1), Kadirman 2), dan Purnamawati 3). Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar riska.ptp@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah; (1) untuk mengetahui aktivitas yang ada dalam pembelajaran K3LH melalui pemberian kuis (2) untuk mengetahui hasil belajar K3LH setelah menerapkan metode pemberian kuis (3) untuk mengetahui pengaruh pemberian kuis terhadap hasil belajar K3LH. Subjek penelitian ini terdiri dari 34 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan pemberian tes setiap akhir siklus sesuai dengan materi yang diajarka. Prosedur penelitian meliputi tahap: (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, (c) observasi, dan (d) refleksi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa melalui pemberian kuis dapat meningkatkan hasil belajar siswa. yaitu 5 % meningkat menjadi 82,36 % dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 7. Kata Kunci : Peningkatan, Kuis, Hasil Belajar ABSTRACT This reseacrh is a classroom action research which aims to improve the learning outcomes of students. The aims of this research is; (1) to know the activity in learning of K3LH throught giving the quiz (2) to know the results of K3LH learning after applied the method of giving the quiz (3) to know the influence of giving the quiz to the results of K3LH learning. The subject of this reseach consists of 34 students. The techniques of collection data using observation and giving test at the end of the cycle that related to materials on teaching. Research procedures consist of: (a) planning, (b) implementation, (c)observation and (d) reflection. The data collected will be analyzed by qualitative descriptive data analysis. Based on the results of the research, it can be conclud that through giving the quiz can improve the result of students learning. That is 5% increase to 82,36% with Minimum Completeness Criterion (KKM) that is 7. Key Words: Improved, Quiz, The Results Of The Study

89 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan faktor utama yang menentukan kualitas suatu bangsa. Pendidikan bukanlah sesuatu yang bersifat statis melainkan sesuatu yang bersifat dinamis sehingga selalu menuntut adanya suatu perbaikan yang bersifat terus menerus. Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha mencerdaskan dan membudayakan manusia. Hal ini karena manusia merupakan pribadi yang utuh dan kompleks. Hakikat manusia berkembang mengikuti perkembangan zaman, maka dari itu ilmu pengetahuan juga harus ikut dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut dukungan dari berbagai faktor, salah satunya adalah faktor pendidikan yang berkualitas dan bermutu. Akan tetapi, sampai saat ini mutu pendidikan masih tetap jadi suatu masalah yang paling menonjol disetiap pembaharuan sistem pendidikan nasional. Salah satu komponen yang berkenaan dengan masalah kualitas pendidikan adalah proses belajar. Hal ini tidak sejalan yang terjadi di lapangan dimana dalam setiap proses belajar mengajar terjadi pembelajaran secara monoton yang menyebabkan murid mengalami depresi mental seperti kebosanan, kurangnya motivasi. Dilihat dari fakta yang terjadi dikalangan siswa ketika diberikan tugas, berbagai macam sikap yang ditunjukkan siswa terhadap tugas yang diberikan kepadanya tersebut. Sikap tersebut diantaranya yaitu terdapat siswa yang dengan tekun mengerjakan tugas dirumah di hari sebelum tugas itu akan dikumpulkan, ada juga yang mengerjakan tugas sebelum guru masuk ke kelas dan ada juga siswa yang hanya sekedar menyalin pekerjaan siswa lainnya, dan yang paling parah adalah terdapat siswa yang acuh terhadap tugas tersebut dan memilih untuk tidak mengerjakannya. Kondisi seperti inilah kemudian menjadi salah satu penyebab siswa kesulitan menyerap pelajaran, karena mereka masuk ke kelas tanpa memiliki pengetahuan tentang materi yang telah diajarkan sebelumnya. Siswa yang tidak mampu lagi untuk memahami materi selanjutnya. Oleh karena itu, sehingga kiranya perlu ada tindakan dari pendidik yaitu bagaimana siswa mempelajari ulang materi yang sudah diajarkan dan mencermati materi yang akan dipelajari berikutnya. Sehingga, hal ini kemudian akan memberikan dampak negatif terhadapi hasil belajar siswa, atau dengan kata lain hal ini menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah. Peningkatan hasil belajar siswa yang harus dilakukan adalah upaya seorang tenaga pendidik mencari pendekatan, metode, model serta strategi pembelajaran yang cocok dengan kondisi siswanya. pendekatan, metode, model serta strategi yang harus dipilih oleh tenaga pendidik sebisa mungkin melibatkan siswa, agar mereka mampu bereksplorasi untuk membentuk kompetensi, dengan menggali berbagai potensi yang ada pada diri siswa. Tugas tenaga pendidik di kelas, tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta didik, tetapi harus menjadi fasilitator yang bertugas memberikan suatu pembahasan kepada siswa yang dimana pembahasan tersebut bisa menciptakan pendiskusian antara siswa dan pendidik. Agar pembahasan tersebut bisa betulbetul dipahami bukan hanya diketahui. Salah satu tindakan yang dapat dipilih adalah dengan pemberian kuis,

9 kuis merupakan penilaian singkat yang digunakan dalam pendidikan dan bidang serupa mengukur peningkatan pengingatan, pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan. Oleh karena itu memberikan kuis merupakan suatu sarana memotivasi belajar siswa. Dengan adanya kuis guru dapat mengetahui keputusan apa yang diambil tentang berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, sedangkan bagi siswa dapat mengukur kemampuannya sendiri. Menurut Hamzah (NurIsmi:27) pemberian kuis setiap awal pembelajaran dimaksudkan untuk melihat keseriusan murid dalam belajar dan menilai kesiapan belajar siswa, artinya penilaian sejauh mana siswa telah memiliki kemapuan-kemampuan atau keterampilan yang diperlukan (prasyarat) untuk mempelajari suatu bahan pelajaran. Selain itu pemberian kuis bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa agar lebih bergairah dan menekuni materi pelajaran selama berlangsungnya proses belajar mengajar. Selanjutnya Majid (212:56) mengemukakan bahwa kuis adalah isian singkat dan menanyakan hal-hal yang prinsip. Biasanya dilakukan sebelum pelajaran dimulai kurang lebih 5-1 menit. Kuis mempunyai fungsi ganda yaitu untuk mengukur kemampuan siswa dan untuk mengukur keberhasilan program pembelajaran. Keuntungan proses belajar mengajar yang dilakukan dengan penerapan pemberian kuis disetiap awal pembelajaran adalah dapat mendorong inisiatif siswa, meningkatkan minat dan dapat meningkatkan hasil belajarnya. Pengajaran yang menerapkan pemberian kuis akan menuntun siswa untuk terus belajar guna untuk membangkitkan semangat belajar siswa. Menurut Hermawan (212), kelebihan proses belajar mengajar yang dilakukan dengan penerapan pemberian kuis adalah: 1) dapat mendorong inisiatif siswa bertanggung jawab, kreatif, tekun, giat, rajin belajar, dan berdiri sendiri, 2) pengetahuan yang diperoleh siswa dari hasil belajar akan dapat diingat lebih lama, 3) meningkatkan minat dan dapat meningkatkan hasil belajarnya. SMK Negeri 1 Mare merupakan salah satu sekolah yang letaknya sangat strategis di kabupaten Bone sehingga memiliki banyak siswa yang ingin bergabung. Salah satu mata pelajaran di kompetensi kejuruan penyuluhan pertanian adalah Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH). Menurut Suryani (211) K3LH adalah suatu upaya perlindungan agar karyawan/tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaannya di tempat kerja termasuk juga orang lain yang memasuki tempat kerja maupun proses produk dapat secara aman dalam produksinya. Definisi K3LH yang lainnya adalah suatu upaya perlindungan agar karyawan/tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaannya di tempat kerja termasuk juga orang lain yang memasuki tempat kerja maupun proses produk dapat secara aman dalam produksinya, yang berkembang seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Berdasarkan hasil observasi awal di SMK Negeri 1 Mare kelas X pada mata pelajaran K3LH (Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup) masih tergolong sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa berupa daftar nilai guru kelas X ditemukan rata-rata nilai ujian tengah

91 semester K3LH dengan jumlah keseluruhan 34 peserta didik, ada 1 peserta didik diantaranya telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah dipersyaratkan yaitu 7, sedangkan 24 peserta didik lainnya belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)) yang telah dipersyaratkan yaitu 7. Guru mata pelajaran K3LH di sekolah ini sudah melakukan proses pembelajaran secara maksimal namun hasil akhir yang diperoleh siswa hanya seperti itu masih ada yang belum mencapai nilai KKM. Hal ini yang terjadi dalam proses pembelajaran K3LH di SMK Negeri 1 Mare perlu dicarikan solusi, karena berdampak negatif bagi prestasi belajar siswa jika terus menerus dibiarkan seperti ini. Berdasarkan paparan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan perbaikan terhadap proses belajar mengajar K3LH pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Mare Kecamatan Mare Kabupaten Bone melalui sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Peningkatkan Hasil belajar K3LH Melalui Pemberian Kuis Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Mare Kab.Bone. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : untuk mengetahui aktivitas, hasil belajar, dan pengaruh pemberian kuis siswa kelas X.PP SMK Negeri 1 Mare melalui pemberian kuis pada mata pelajaran K3LH. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research), Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Pemberian kuis. Desain dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart. Pelaksanaan penelitian tindakan meliputi empat langkah yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Setiap langkah pelaksanaan termuat dalam suatu siklus. Siklus dihentikan jika penelitian yang dilakukan sesuai dengan rencana dan mengalami peningkatan. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Mare dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X.PP SMK Negeri 1 Mare berjumlah 34 siswa. Waktu penelitian dilaksanakan semester genap tahun ajaran 215/216. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus kegiatan yaitu siklus I (pertama) dilaksanakan selama 4 kali pertemuan, dan siklus II hanya dilaksanakan 3 kali pertemuan. Pengolahan data pada penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Menurut Tohirin (212:3) penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alami serta dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Untuk analisis secara kuantitatif digunakan analisis deskriptif, yaitu nilai rata-rata dan persentase. Selain itu, tabel frekuensi nilai minimum dan maksimum yang siswa peroleh pada pokok bahasan yang diajarkan. Dalam

92 hal analisis kualitatif dilakukan dengan melihat hasil observasi selama proses belajar mengajar dari tiap siklus. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan analisis data penelitian ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan penelitian tentang hasil belajar siswa pada mata pelajaran K3LH melalui pemberian kuis yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Mare. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama 2 siklus. Adapun yang dianalisis adalah hasil tes awal, tes akhir siklus I dan siklus II. Hasil dan pembahasan yang diperoleh dari dua siklus selama penelitian ini adalah sebagai berikut: Hasil Penelitian 1. Tes Awal Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa skor rata-rata belajar siswa pada mata pelajaran K3LH setelah tes awal adalah 59,5 % dari skor ideal, yaitu 1. Skor maksimum yang diperoleh siswa adalah 8, skor minimum 45 dan rentang skor adalah 35. Apabila kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada tes awal dianalisis, maka persentase ketuntasan belajar siswa tes awal persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 26,47 % yaitu 9 dari 34 siswa termasuk dalam kategori tuntas, sedangkan 73,53 % atau 25 dari 34 siswa termasuk dalam kategori tidak tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa dari 34 jumlah siswa masih ada 25 siswa yang belum tuntas hasil belajarnya dan memerlukan perbaikan pada pembelajaran siklus I. 2. Siklus I Setelah dilakukan pembelajaran K3LH dengan menggunakan metode pemberian Kuis diperoleh hasil belajar siswa yang disajikan pada gambar dibawah ini: 7 6 5 4 3 2 1 Nilai KKM Presentase 32.35 11 Frekuensi 67.65 23 <33 33-66,5 66,6-1 Persentase Hasil Belajar Gambar 1. Data Distribusi Frekuensi Nilai Tes Siklus I Dari gambar 1 diperoleh bahwa dari 34 siswa kelas X SMK Negeri 1 Mare terdapat 11 orang atau 32,35% dengan kategori cukup, 23 orang atau 67,65% dengan kategori baik. Untuk persentase ketuntasan belajar siswa pada tes siklus I diperoleh bahwa dari 34 siswa kelas X SMK Negeri 1 Mare terdapat 17 orang atau 5% yang mencapai ketuntasan, dan masih terdapat 17 siswa atau 5% yang belum mencapai batas ketuntasan atau belum kompeten berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam kurikulum satuan tingkat pendidikan (KTSP) serta tuntutan sekolah yakni minimal 8%, maka dengan demikian perlu dilakukannya penelitian berlanjut pada siklus berikutnya.

93 Nilai KKM 3. Hasil Tes Siklus II Setelah dilakukan perbaikan sesuai hasil refleksi pada siklus I, diperoleh hasil belajar siswa pada mata pelajaran K3LH dengan menggunakan metode pemberian kuis seperti yang tertera pada gambar di bawah ini: 1 8 6 4 2 Presentase 5.8 2 Frekuensi 94.11 <33 33-66,5 66,6-1 Persentase Hasil Belajar 32 Gambar 2. Data Distribusi Frekuensi Nilai Tes Siklus II Dari hasil gambar 2 diperoleh bahwa dari 34 siswa kelas X SMK Negeri 1 Mare terdapat 2 orang atau 5,8% dengan kategori cukup, 32 orang atau 94,11%. Untuk persentase ketuntasan belajar siswa tes siklus II diperoleh bahwa dari 34 siswa kelas X SMK Negeri 1 Mare sudah 82,36% yang telah mencapai ketuntasan. Dari daftar frekuensi dapat disimpulkan bahwa secara klasikal (8) siswa sudah bisa dikatakan berkompeten, karena sebanyak 28 Siswa atau 82,36% yang memperoleh hasil nilai pada siklus II 7 atau diatas penetapan kriteria ketuntasan minimal yang terdapat dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada lembaga SMK Negeri 1 Mare. PEMBAHASAN Dari hasil observasi yang dilakukan selama dua siklus dengan menerapkan metode pembelajaran pemberian kuis memberikan banyak perubahan pada siswa, diantaranya: 5. Siswa lebih termotivasi untuk giat belajar. 6. Melalui pemberian kuis pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa 7. Siswa tidak tertekan pada saat proses pembelajaran dengan model pembelajaran pemberian kuis 8. Melalui pemberian kuis siswa dapat mengingat lebih lama, aktif dan berfikir kreatif. 9. Siswa merasa senang dengan metode yang diterapkan 1. Perhatian siswa pada saat proses pembelajaran meningkat. Hasil belajar siswa bisa dikatakan meningkat, dimana tingkat penguasaan yang mereka capai dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan metode pemberian kuis memiliki hasil yang cukup baik. Hal ini sesuai dengan keuntungan proses belajar mengajar menggunakan kuis yang dijelaskan oleh Slameto (1991: 56), yaitu dapat mendorong inisiatif siswa, meningkatkan minat dan dapat meningkatkan hasil belajarnya. Hasil belajar siswa meningkat setelah melalui pengalaman belajar dalam kurun waktu tertentu yang diukur dengan menggunakan beberapa tes dimana pengalaman belajar yang dilalui berupa beberapa siklus dan beberapa tes yang diberikan oleh guru.

94 SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran pemberian kuis dapat meningkatkan pretasi belajar siswa pada mata pelajaran K3LH di kelas X.PP di SMK Negeri 1 Mare, hal ini dapat dilihat dari ketuntasan secara klasikal pada tes awal yaitu 26,47%, pada siklus I terjadi peningkatan sehingga ketuntasan secara klasikal menjadi 5% dan pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar sehingga ketuntasan secara klasikal menjadi 82,36%. Saran 1. Untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran K3LH perlu menerapkan model pembelajaran pemberian kuis, dengan cara pembawaan yang menarik dan dapat memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran. 2. Kepada guru khususnya guru SMK Negeri 1 Mare dapat mempertimbangkan metode pemberian kuis pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Siswa yang hasil belajarnya tergolong rendah hendaknya diberikan perlakuan khusus berupa bimbingan atau motivasi khusus, memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan strategi yang dia ketahui. DAFTAR PUSTAKA Hermawan. 212. Penggunaan Pemberian Kuis Sebelum Kegiatan Pembelajaran Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Ngabean Kecamatan Secan Kabupaten Magelang.pdf http://repository.uksw.edu/handle /123456789/923 (diakses 11 Februari 216).. Majid, Abdul.212. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Nurismi, 27. Peningkatan Hasil Belajar Sains Murid Kelas VIIIA SMP Negeri 2 Makassar Melalui Pemberian Kuis Berlapis Disertai Catatan. PTK: FMIPA UNM. Suryani dkk. 211. Menerapkan K3LH. Bekasi: Galaxy Puspa Mega Slameto. 23. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Tohirin. 212. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.