KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nomor : 57/KPTS/1995. Tentang JADUAL RETENSI ARSIP PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SISTEMATIKA JADWAL RETENSI ARSIP DI BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

GUBERNURNUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 250 TAHUN 2004 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU, Arsip. Retendi. Jadwal

BUPATI KTJTAI KARTANEGARA

BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1979 TENTANG PENYUSUTAN ARSIP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 22

2016, No Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NO 342 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indone

GUBERNURNUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 35 TAHUN 2012

Dari segi administrasi, tujuan penyusutan arsip ialah:

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1979 TENTANG PENYUSUTAN ARSIP. Presiden Republik Indonesia,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1979 TENTANG PENYUSUNAN ARSIP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG

PENYUSUTAN ARSIP DI PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 54 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BARITO KUALA PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUTAN ARSIP KEPEGAWAIAN BERDASARKAN JADWAL RETENSI ARSIP

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 38 TAHUN 2001 TENTANG

2 menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tentang Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Bidang Keuangan di Kementerian

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG,

KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 129 TAHUN 2003 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 36 TAHUN 2007 T E N TANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

- 1 - BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 93 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PEMERINTAH DAERAH

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Ta

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara R

2 menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tentang Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Kepegawaian Aparatur Sipil Neg

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA : KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2016, No tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menjadi Unda

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 3

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS KOMISI PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM

-3- b. Surat Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor : 94/S/II- MEMUTUSKAN :

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG TATA CARA PENYERAHAN DAN PEMUSNAHAN DOKUMEN PERUSAHAAN

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP FASILITATIF NON KEUANGAN DAN NON KEPEGAWAIAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 69 TAHUN 2016

2 Tahun 1999 Nomor 167; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tent

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK BUPATI GRESIK

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara R

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

SALINAN PERATURAN SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

2017, No Pengembangan Ekspor Nasional, dan Bidang Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dim

WALI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 51/Menhut-II/2011 TANGGAL : 30 Juni 2011

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

Oleh : Dra. Anna Nunuk Nuryani

2 Menetapkan : 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Lembaran Negara Republik Indones

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PROSEDUR DAN TEKNIK PENYUSUTAN ARSIP

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektron

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 106 TAHUN 1980 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

SURAT EDARAN Nomor : SE/01/1981. Tentang

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 146 TAHUN 2003

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 7 TAHUN Tentang

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

Transkripsi:

KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nomor : 57/KPTS/1995 Tentang JADUAL RETENSI ARSIP PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa untuk tercapainya tertib pelaksanaan penyusutan arsip di lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta perlu ditetapkan Jadual Retensi Arsip; b. bahwa Rancangan Jadual Retensi Arsip Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang disusun oleh Tim berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 93/TIM/1993 telah disetujui dan disahkan oleh Kepala Arsip Nasional dan Menteri Dalam Negeri, dalam suratnya masing-masing tanggal 3 Oktober 1994 nomor LT.10.01/ 925.1994 dan tanggal 7 Desember 1994 nomor 045/4091/SJ; c. Bahwa atas dasar pertimbangan - pertimbangan tersebut di atas maka perlu segera mengeluarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Jadual Retensi Arsip Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Pemerintahan di Daerah; 2. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta jo. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 sebagaimana telah diubah dan ditamba terakhir dengan Undang-undang Nomor 26 Tahun 1959; 3. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip; 5. Keputusan menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 1979 tentang Tata Kearsipan Departemen Dalam Negeri; 6. Keputusan menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 1985 tentang Pedoman Penyusutan Jadual Retensi Arsip; 7. Keputusan menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 1991 tentang Jadual Retensi Arsip Departemen Dalam Negeri; 8. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 256/KPTS/1981 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tata Kearsipan Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; 9. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 47/KPTS/1983 tentang Berlakunya Tata Kearsipan Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; 10. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 156/KPTS/1992 tentang Pembentukan Kantor Arsip Daerah Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

Memperhatikan : Surat Edaran Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor SE/02/1983 tentang Pedoman Umum Untuk Menentukan Nilai Guna Arsip. M E M U T U S K A N : Menetapkan : KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG JADUAL RETENSI ARSIP PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : a. Arsip adalah naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga- Lembaga Negara dan Badan- badan Pemerintahan dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintah; b. Arsip Dinamis adalah arsip yang dipergunakan dalam perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebagsaan pada umumnya atau dipergunakan dalam penyelenggaraan administrasi Negara; c. Arsip Aktif adalah arsip dinamis yang secara langsung dan terus menerus diperlukan dalam penyelenggaraan administrasi; d. Arsip Inaktif adalah arsip dinamis yang frekueinsi penggunaannya untuk penyelenggaraan administrasi yang sudah menurun; e. Arsip Statis adalah arsip yang tidak lagi dipergunakan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebagsaan maupun penyelenggaraan sehari-hari administrasi Negara; f. Nilai Guna adalah nilai arsip yang didasarkan pada kegunaannya bagi kegiatan pemerintahan dan kehidupan kebagsaan pada umumnya;

g. Penyusutan arsip adalah kegiatan pengurangan arsip, baik dengan memindahkan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan, memusnahkan arsip yang tidak bernilai guna lagi maupun menyerahkan arsip statis kepada Kantor Arsip Daerah / Arsip Nasional Daerah / Arsip Nasional; h. Retensi Arsip adalah penentuan jangka waktu simpan suatu arsip atas dasar nilai guna yang terkandung di dalamnya; i. Jadual Retensi Arsip adalah suatu daftar yang berisi sekurang-kurangnya jenis arsip beserta jangka waktu penyimpanannya dan keterangan simpan permanen, musnah atau dinilai kembali; j. Unit Pengolah adalah unit organisasi dalam lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, baik Tingkat Propinsi maupun Daerah Tingkat II yang mncipta dan atau mengolah arsip dalam rangka melaksanakan fungsi dan kegiatan administrasi; k. Unit Kearsipn adalah unit organisasi yang melaksanakan fungsi dan tugas kearsipan, baik structural maupun fungsional di lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, baik Tingkat Propinsi maupun di Daerah Tingkat II; BAB II KEBIJAKSANAAN JADUAL RETENSI ARSIP Pasal 2 (1) Jadual Retensi Arsip Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menganut asas sentralisasi dalam kebijaksanaan dan desentralisasi dalam pelaksanaan; (2) Jadual Retensi Arsip Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran I Keputusan ini. Pasal 3 Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan pembinaan penyusutan arsip, meliputi penyempurnaan dan pengembangan system, pembinaan pegawai dan pengawasan pelaksanaan penyusutan.

Pasal 4 Setiap unit organisasi dalam lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, baik Tingkat Propinsi maupun di Daerah Tingkat II melaksanakan penyusutan arsip. Pasal 5 Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II se Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan Jadual Retensi Arsip dengan bepedoman pada Keputusan ini. BAB III PELAKSANAAN PENYUSUTAN ARSIP Pasal 6 (1) Pelaksanaan penyusutan arsip dalam lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ialah unit-unit kearsipan sesuai dengan susunan organisasi yang berlaku; (2) Unit kearsipan mengkoordinasikan pelaksanaan penyusutan arsip sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini; (3) Penyusutan arsip dilaksanakan dengan berpedoman pada Jadual Retensi Arsip sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan ini; (4) Ketentuan-ketentuan pelaksanaan penyusutan arsip Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana diatur dalam Lampiran II Keputusan ini. Pasal 7 Khusus mengenai pemusnahan arsip yang retensinya 10 tahun atau lebih dalam pelaksanaannya berpedoman pada Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979.

Pasal 8 Arsip yang masih diperlukan dalam pelaksanaan tugas, retensinya dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan pimpinan unit organisasi. BAB IV P E M B I A Y A A N Pasal 9 Semua biaya yang timbul sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah masing-masing yang bersangkutan. BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 10 Penyempurnaan terhadap Jadwal Retensi Arsip sebagaimana dimaksud dalam Keputusan ini berpedoman pada Pasal 5 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979. Pasal 11 Jadwal Retensi Arsip Keuangan dan Kepegawaian ditetapkan tersendiri.

BAB VI P E N U T U P Pasal 12 Hal-hal yang belum pernah diatur dalam Keputusan ini sepajang mengenai pelaksanaannya akan ditetapkan kemudian. Pasal 13 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Yogyakarta Pada tanggal : 2 Maret 1995 PEJABAT GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PAKU ALAM VIII

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth.: 1. Menteri Dalam Negeri di Jakarta 2. Kepala Arsip Nasional RI di Jakarta 3. Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri di Jakarta 4. Dirjen PUOD Departemen Dalam Negeri di Jakarta 5. Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri di Jakarta 6. Kepala Biro Umum Setjen Depdagri di Jakarta 7. Kepala Badan/Inspektorat/Dinas/Biro/Instansi/Kantor di Lingkungan Pemerintah Propinsi DIY. 8. Bupati/Walikotamadya KDH Tingkat II se Propinsi DIY 9. Kepala Perwakilan Arsip Nasional RI di Dati I Jawa Tengah di Semarang Untuk diketahui dan atau dipergunakan seperlunya.

LAMPIRAN II KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 57/KPTS/1995 TENTANG JADUAL RETENSI ARSIP PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PELAKSANAAN PENYUSUTAN ARSIP PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA I. PENDAHULUAN Tata kearsipan dinamis mencakup kegiatan pengurusan surat, penataan berkas dan penyusutan, sebagai sub sistem-sub sistem dalam system kearsipan. Untuk kegiatan pengurusan surat dan penataan berkas telah disusun pedomannya sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 1979 jo Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 256/KPTS/1981 tentang Tata Kearsipan Departemen Dalam Negeri dan tentang Tata Kearsipan Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pedoman ini khusus mengatur tentang penyusutan arsip. Mengenai penyusutan arsip sebagai salah satu sub sistem dari tata kearsipan dinamis yang merupakan tahap terakhir dalam proses tata kearsipan diatur tersendiri sesuai dengan Pasal 7 Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta. Oleh karena itu perlu ditetapkan Jadual Retensi Arsip Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan adanya Jadual Retensi Arsip diharapkan pelaksanaan penyusutan arsip dapat berjalan lancar. II. BENTUK DAN SUSUNAN JADUAL RETENSI ARSIP Secara garis besar dalam Jadual Retensi Arsip Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terkandung unsure-unsur:

1. Masalah, yang ada pada dasarnya merupakan cerminan berkas yang ada di dalam organisasi dalam lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, baik berkas yang mencerminkan tugas operasional (substantif) maupun tugas penunjang (fasilitatif). 2. Rincian masalah, sebagai penjabaran dari masalah. 3. Retensi, yang merupakan jangka waktu penyimpanan arsip, baik pada waktu masa aktif maupun inaktif yang dituangkan dalam bentuk pernyataan dan angka. 4. Keterangan, berisi pernyataan musnah, permanent, atau pernyataan lain. III. TATA CARA PENYUSUTAN ARSIP Penyusutan arsip sebagai kegiatan untuk mengurangi volume arsip dari tempat penyimpanan dapat dilaksanakan baik dengan cara pemindahan, pemusnahan maupun penyerahan arsip statis ke arsip Nasional. 1. Pemindahan Arsip Arsip yang berada di unit pengolah setelah habis masa retensinya, harus segera dipindahkan ke unit kearsipan, dengan tata cara sebagai berikut: a. Tata Usaha Unit Pengolah mengadakan penelitian untuk menentukan arsip yang sudah mencapai masa inaktif. b. Dilakukan pemilahan untuk mengelompokkan arsip yang akan dimusnahkan dan yang akan dipindahkan ke Unit Kearsipan.. c. Menata arsip inaktif yang akan dipindahkan ke Unit Kearsipan. d. Unit Pengolah sekurang-kurangnya enam (6) bulan sekali memindahkan arsip inaktif ke Unit Kearsipan. Pemindahan arsip ini dilaksanakan dengan berita acara disertai daftar pertelaan arsip rangkap 2 (dua) dengan menggunakan formulir model I dan II dengan rincian : a. Lembar I untuk Unit Kerja yang menyerahkan b. Lembar II untuk Unit Kearsipan

2. Pemusnahan Arsip a. Pemusnahan arsip di Unit Pengolah. Langkah-langkah pemusnahannya adalah sebagai berikut : 1) Membuat daftar pertelaan arsip yang akan dimusnahkan. 2) Menyampaikan daftar tersebut kepada Pimpinan untuk memperoleh persetujuan. 3) Setelah mendapat persetujuan dilakukan pemusnahan terhadap arsip tersebut dengan membuat berita acara dan daftar pertelaan rangkap 2 (dua) : - Lembar pertama untuk unit pengolah. - Lembar kedua untuk unit kearsipan. 4) Pemusnahan arsip di Unit Pengolah dilaksanakan sekurangkurangnya enam bulan sekali. b. Pemusnahan arsip di Unit Kearsipan Pemusnahan arsip yang retensinya kurang dari 10 tahun yang tidak harus dinilai kembali, dilaksanakan sebagai berikut: 1) Membuat daftar pertelaan arsip yang akan dimusnahkan. 2) Menyampaikan daftar tersebut kepada Sekwilda untuk mendapat persetujuan pemusnahan. 3) Setelah mendapat persetujuan, dilakukan pemusnahan terhadap arsip tersebut dengan membuat berita acara dan daftar pertelaan rangkap 2 (dua) - Lembar pertama untuk Unit Kearsipan - Lembar kedua untuk Kantor Arsip Daerah Propinsi DIY. 4) Pemusnahan arsip di Unit Kearsipan untuk arsip yang retensinya kurang dari 10 tahun dan tidak harus dinilai kembali, dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali. c. Pemusnahan arsip yang retensinya kurang dari 10 tahun yang harus dinilai kembali dan 10 tahun atau lebih dilaksanakan sebagai berikut:

1) Membuat daftar pertelaan arsip yang akn dimusnahkan 2) Menyampaikan daftar tersebut kepada Panitia Penilai Arsip yang susunan keanggotaannya seperti terlampir (Model VII), untuk diadakan penilaian. 3) Apabila dalam penilaian berdasarkan daftar yang disampaikan ternyata panitia dapat meminta arsip fisiknya untuk diteliti secara langsung. 4) Panitia Penilai wajib memberikan pertimbangan dapat atau tidaknya suatu arsip dimusnahkan. 5) Arsip yang akan dimusnahkan terlebih dahulu diusulkan terlebih dahulu ke Arsip Nasional untuk mendapatkan pertejuan melalui Departemen Dalam Negeri. 6) Setelah mendapat persetujuan dari Kepala Arsip Nasional, maka pimpinan yang bertanggung jawab atas arsip tersebut melakukan pemusnahan dengan disaksikan oleh pejabat dari Bidang Hukum/Perundang-undangan atau Bidang Pengawasan. 7) Semua pemusnahan harus dibuat Daftar Pertelaan dan Berita Acara Pemusnahan Arsip (lihat Model III dan IV). Berita Acara tersebut dibuat rangkap 5 (lima). a. Lembar pertama untuk Unit Kearsipan. b. Lembar kedua untuk Unit Bidang Hukum. c. Lembar ketiga untuk Unit Bidang Pengawasan. d. Lembar keempat untuk Arsip Nasional. e. Lembar kelima untuk Instansi terkait 8) Pemusnahan arsip yang retensinya kurang dari 10 tahun yang harus dinilai kembali dan 10 tahun atau lebih ditetapkan oleh Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta. - Untuk Arsip Kepegawaian yang akan dimusnahkan sebelumnya harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan BAKN. Pemusnahan Arsip Kepegawaian dibuat Berita Acara dan Daftar Pertelaannya masing-masing 7 (tujuh) rangkap :

a. Lembar pertama untuk Unit Kearsipan. b. Lembar kedua untuk Unit Bidang Kepegawaian. c. Lembar ketiga untuk Unit Bidang Hukum. d. Lembar keempat untuk Unit Bidang Pengawasan. e. Lembar kelima untuk BAKN. f. Lembar keenam untuk Arsip Nasional. g. Lembar ketujuh untuk Instansi terkait. - Untuk Arsip Keuangan yang akan dimusnahkan, sebelumnya harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Badan Pemeriksa Keuangan. Bagi arsip keuangan dibuat Berita Acara dan Daftar Pertelaannya masing-masing rangkap 7 (tujuh): a. Lembar pertama untuk Unit Kearsipan. b. Lembar kedua untuk Unit Bidang Keuangan. c. Lembar ketiga untuk Unit Bidang Hukum. d. Lembar keempat untuk Unit Bidang Pengawasan. e. Lembar kelima untuk BAPEKA f. Lembar keenam untuk Arsip Nasional. g. Lembar ketujuh untuk Instansi terkait. Pemusnahan arsip di Unit Kearsipan dilaksanakan sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun sekali. 3. Penyerahan Arsip Penyerahan arsip dari Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ke Arsip Nasional,