PASAR MONOPOLI PENDAHULUAN BAB I

dokumen-dokumen yang mirip
Pasar Oligopoli dan Monopoli

PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA

Bab 10 PASAR MONOPOLI

TEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi

Struktur Pasar Pemasaran (TIN 4206)

Definisi Pasar Monopoli

ekonomi Kelas X STRUKTUR PASAR K TSP & K-13 A. PENGERTIAN DAN FUNGSI PASAR B. STRUKTUR PASAR Tujuan Pembelajaran

Bentuk-Bentuk Pasar. Categories : Bentuk-Bentuk Pasar. ekonomi.

BAB VI Struktur Pasar

STRUKTUR PASAR PERSAINGAN MONOPOLI

MODUL SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS)

TEORI PASAR. Materi Presentasi. Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli. Sayifullah, SE., M.

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

b. Fungsi Pasar c. Jenis-jenis Pasar 1)

STRUKTUR PASAR. 1. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di

I. PENDAHULUAN. kemajuan pembangunan ekonomi. Kemajuan pembangunan ekonomi dibuktikan

Kebijakan Makro Ekonomi

BAB II TINJAUAN LITERATUR

KEPUTUSAN KOMISI NO. 89/2009. Tentang Pengaturan Monopoli Badan Usaha Milik Negara

EKONOMI INDUSTRI (Pertemuan Pertama)

PEDOMAN PELAKSANAAN PASAL 51 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 BAB I PENDAHULUAN. Peranan negara dalam kegiatan ekonomi dapat diwujudkan dengan

Pengecualian Dalam UU No.5/1999. Pasal 50 & Pasal 51

Jenis-Jenis Pasar PERSAINGAN DAN MONOPOLI DEFINISI PASAR

MAKALAH. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aspek Hukum. Dosen Pengampu : Ahmad Munir, SH., MH. Disusun oleh : Kelompok VII

Kelembagaan Ekonomi di Indonesia (Ekonomi Pancasila, Ekonomi Kerakyatan)

BAB IV KETENTUAN PENGECUALIAN PASAL 50 HURUF a UU NOMOR 5 TAHUN 1999 DALAM KAITANNYA DENGAN MONOPOLI ATAS ESSENTIAL FACILITY

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

Modul I : Pengantar UU NO. 5/1999 TENTANG LARANGAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

BAB I PENDAHULUAN. Pasca krisis moneter 1998, pemerintah giat melakukan privatisasi dan

KEGIATAN YANG DILARANG

TEORI PASAR. Wawong Dwi Ratminah Prodi Teknik Pertambangan FTM, UPN Veteran Yogyakarta

Beberapa Peraturan Terkait Compliance

JENIS & STRUKTUR PASAR. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

II. TINJAUAN PUSTAKA. kali diperkenalkan oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul Wealth of

PENGECUALIAN PRAKTEK MONOPOLI YANG DILAKUKAN OLEH BUMN SESUAI PASAL 51 UU NO.5 TAHUN 1999

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

STRUKTUR PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Ethics in Market Competition. Mery Citra.S,SE.,MSi Business Ethics #7

Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya Pasar: terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun

BAB V PENUTUP. Dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya dari analisis berbagai data dan fakta yang

ANALISIS YURIDIS MENGENAI KEISTIMEWAAN BAGI PELAKU USAHA KECIL TERKAIT DENGAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

Kewirausahaan. Persaingan Dalam Pasar Bebas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

Konsep-Konsep Dasar Ekonomi 1. Para Pelaku Pada dasarnya pembagian pelaku ekonomi hanya 2, yaitu: 1. Konsumen dan Produsen Konsumen adalah para

Materi 10 Ekonomi Mikro

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik. Ekonomi Manajerial Manajemen

Peran Pemerintah dalam Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang berlangsung di Indonesia. Hak atas kekayaan intelektual yang

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN, PENGEMBANGAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Bahwa tinjauan yuridis atas sengketa kasus ini ditinjau dari Undang-undang Nomor 5 Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN. Pengantar Ekonomi 1 1

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA MIKRO

Kartel : Persaingan Tidak Sehat. Oleh Djoko Hanantijo Dosen PNS dpk Universitas Surakarta ABSTRAKSI

BAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. ekonomi di Indonesia. Kegiatan ekonomi yang banyak diminati oleh pelaku usaha

RINGKASAN PUTUSAN. 1. Pemohon : Mohammad Yusuf Hasibuan Reiza Aribowo

Pengantar Ekonomi Mikro

Ekonomi Mikro. Monopoli

TEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN

Terobosan Peningkatan Kapasitas Nasional dalam Industri Hulu Migas ditinjau dari Perspektif Persaingan Usaha

STRUKTUR PASAR & LABA MAKSIMUM

Kegiatan Ekonomi : 1. Produksi. 2.Distribusi. 3.Konsumsi. Pertemuan ke 2

PENDAHULUAN EKONOMI MANAJERIAL

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DESAIN TATA KELOLA MIGAS MENURUT PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI 1

BAB III KARTEL DAN PERMASALAHANNYA

STRUKTUR PASAR I. Beberapa asumsi yang diperlukan dalam menganalisa struktur pasar : PRICE MAKERS

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pesatnya suatu perubahan yang sangat cepat sehingga membuat banyak negara

Pertemuan Ke 5. Bentuk Pasar

Materi 11 Ekonomi Mikro

Bab 9 PASAR OLIGOPOLI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pelindo II (Persero) yang mana PT Pelindo II (Persero) sendiri merupakan

Sifat dasar diskrimanasi harga

ekonomi Kelas X PELAKU KEGIATAN EKONOMI KTSP & K-13 A. RUMAH TANGGA KELUARGA a. Peran Rumah Tangga Keluarga Tujuan Pembelajaran

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS MEREK TERKENAL (WELL-KNOWN MARK) BERKAITAN DENGAN PELANGGARAN MEREK

BAB I PENDAHULUAN. timbul sebagai hasil kerja kreativitas daya fikir manusia yang. dipublikasikan kepada masyarakat umum baik dalam bidang ilmu

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI

Berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Pasar adalah tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan transaksi jual/beli

Adapun...

Jenis Sistem Ekonomi

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

STRUKTUR PASAR, KEGAGALAN PASAR, EKSTERNALITAS DAN PERAN KELEMBAGAAN

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Perbuatan atau Kegiatan yang Dilarang Pasal 17 24

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PASAR, PASAR SASARAN DAN SEGMENTASI PASAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN EKONOMI. Kegiatan manusia dalam memanfaatkan lingkungan ekonominya

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar sebagai kumpulan jumlah pembeli dan penjual individual mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut muncul karena masing-masing individu pembeli dan penjual mempunyai perilaku individual yang berbeda pula. Di dalam biaya produksi terdapat karakteristik pasar tertentu dimana dalam pasar tersebut hanya terdapat satu penjual dari satu produk (barang atau jasa) yang tidak mempunyai alternatif produk pengganti (substitusi). Pasar dengan karakteristik tersebut disebut dengan pasar monopoli. Mengingat dalam pasar monopoli hanya terdapat satu penjual dari satu produk (barang atau jasa) yang tidak mempunyai alternatif produk pengganti (subtitusi) maka dalam pasar monopoli tidak ada persaingan dari penjual lain. Dalam kehidupan perekonomian yang faktual, sangat jarang mendapat penjual yang tidak menghadapi persaingan dari penjual lain. Meskipun dalam suatu pasar misalnya hanya terdapat satu penjual sehingga tidak ada persaingan secara langsung dari penjual lain, tetapi penjual tunggal tersebut akan menghadapi persaingan secara tidak langsung dari penjual lain yang menghasilkan produk yang dapat merupakan alternatif produk pengganti yang tidak sempurna. 1

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pasar Monopoli Di dalam pasal 1 ayat 1 UU Antimonopoli, monopoli didefinisikan sebagai suatu penguasaan atas produksi / pemasaran barang / penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha. Secara harafiah monopoli berasal dari Bahasa Yunani : monos yang artinya satu dan polein yang artinya menjual sehingga pasar monopoli dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar monopoli adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai monopolis. Atau bisa juga diartikan sebagai suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat oleh sebab itu penjual dapat menentukan harga dan memperoleh keuntungan yang tinggi. Hal ini merupakan kasus monopoli murni atau pure monopoli. Namun pada kenyataannya keadaan ini sangat sulit terealisasi karena meskipun secara teori pada pasar monopoli sangat sulit bagi perusahaan lain untuk menjadi subtitusi, namun secara tidak langsung ada produsen yang mempunyai subtitusinya walaupun secara fisik atau teknologi tidak sama namun secara fungsi sama. Bahkan sekalipun itu regulated monopolies yang diatur dan diawasi pemerintah sekalipun. Sebagai contoh, meskipun pengelolaan listrik nasional diberikan hak kepada PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan tidak ada pesaingnya, namun masih ada perusahaan genset sebagai subtitusi bagi daerah yang belum terjamah oleh PLN. Tidak hanya itu, kekuasan pemerintah terhadap pasar monopoli juga berpengaruh terhadap kelancaran proses monopoli itu sendiri. Belum lagi para innovator yang berambisi untuk menciptakan sumber listrik yang lebih ekonomis, efisien dan ramah lingkungan, ini juga menjadi 2

pesaing pasar monopoli. Jadi pengertian pasar monopoli yang banyak digambarkan atau yang penulis cantumkan di atas tidaklah sepenuhnya benar. B. Konsep Pasar Monopoli Pasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli, yaitu pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu pelaku usaha atau penjual yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. Walau di pasar monopoli penjual tidak memiliki saingan, belum tentu ia dapat memperoleh keuntungan yang besar. Hal ini mungkin saja terjadi bila biaya produksi berada diatas harga pasar. Sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama dengan kurva permintaan pasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva penerimaan rata-rata dan kurva penerimaan marginal dapat ditentukan. Bagi perusahaan monopolis, kurva penerimaan rata-rata dan kurva penerimaan marginal dapat ditentukan. Bagi perusahaan monopolis, kurva penerimaan marginal lebih rendah dari harga, karena penjual harus menurunkan harga dengan tujuan barangnya dapat terjual. Pada saat sekarang perusahaan yang seratus persen bersifat monopoli jarang ditemui, mungkin hanya beberapa komoditi jasa seperti telepon, gas, air, dan listrik yang benar-benar dikuasai oleh penjual tunggal (di Indonesia dipegang oleh perusahaan pemerintah). Tetapi merekapun harus menghadapi persaingan dari industri lain, dan untuk jangka panjang tidak ada perusahaan yang benarbenar bebas dari serangan pesaing, artinya kemungkinan pasar monopoli tidak akan ada lagi. C. Entry Barries Ciri utama dari monopoli adalah tertutup pintu masuknya ke pasar (barries to entry) sehingga pesaing tidak dapat masuk kepasar dan bersaing dengan penguasa pasar. 3

Mengapa pesaing tidak bisa masuk? Ada tiga alasannya : 1. Sumber daya kunci dikuasai oleh satu perusahaan tunggal. Artinya, barang utama untuk memproduksi barang tersebut hanya dikuasai oleh satu perusahaan saja, sehingga tidak mungkin bagi perusahaan lain untuk memperolehnya. Maka dari itu perusahaan monopolis dapat menetapkan harga yang tinggi, walau biaya marginalnya rendah. 2. Pemerintah memberikan hak eksklusif kepada sebuah perusahaan tunggal untuk memproduksi dan menjual barang tertentu. Inilah yang dikatakan regulated monopolies. Dalam monopoli ini pemerintah sengaja menciptakan monopoli demi melayani kepentingan publik. Sebagai contoh, pemerintah memberikan hak mengelolah air kepada PAM, listrik kepada PLN dll. 3. Biaya-biaya produksi akan lebih efisien jika hanya satu produsen tunggal yang membuat produk dari pada banyak perusahaan. Inilah yang dikatakan natural monopoly. Contohnya adalah distribusi air bersih, pipa gas dan listrik. Untuk dapat melayani kebutuhan produk, sebuah perusahaan harus membuat jaringan. Bayangkan, jika banyak perusahaan yang membangun jaringan betapa tidak efisiennya biaya produksi. D. Undang-Undang Tentang Monopoli Terlepas dari kenyataaan bahwa dalam situasi tertentu kita membutuhkan perusahaan besar dengan kekuatan ekonomi yang besar, dalam banyak hal praktik monopoli, oligopoli, suap harus dibatasi dan dikendalikan, karena bila tidak dapat merugikan kepentingan masyarakat pada umumnya dan kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat. Strategi yang paling ampuh untuk itu, sebagaimana juga ditempuh oleh negara maju semacam Amerika, adalah melalui Undang- Undang Anti-Monopoli. Di Indonesia untuk mengatur praktik monopoli telah dibuat sebuah undang-undang yang mengaturnya. Undang-undang itu adalah Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. 4

Undang-undang ini menerjemahkan monopoli sebagai suatu tindakan penguasaan atas produksi dan pemasaran barang atau penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha. Sedangkan praktik monopoli pada UU tersebut dijelaskan sebagai suatu pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. UU ini dibagi menjadi 11 bab yang terdiri dari beberapa pasal. E. Ciri-Ciri Pasar Monopoli Adapun ciri-cirinya secara umum: 1. Pasar Monopoli adalah industri satu perusahaan Sifat ini sudah secara jelas dilihat dari definisi monopoli diatas, yaitu hanya ada satu saja perusahaan dalam industri tersebut. Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat diberi dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain, kalau mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan monopoli tersebut. 2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip Barang yang dihasilkan perusahaan tidak monopoli tidak dapat digantikan oleh barang lain yang ada dalam pasar. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang tidak terdapat barang mirip (close substitute) yang dapat menggantikan barang tersebut. 3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai kekuasaan monopoli. Adanya hambatan kemasukan yang sangat tangguh menghadirkan berlakunya keadaan yang seperti itu. Ada beberapa bentuk hambatan kemasukan dalam pasar monopoli. 5

Ada yang bersifat legal yaitu dibatasi dengan undang-undang. Ada yang bersifat teknologi yaitu teknologi yang digunakan sangat canggih dan tidak mudah dicontoh. Dan ada pula yang bersifat keuangan yaitu modal yang diperlukan sangat besar. 4. Dapat mempengaruhi penentuan harga Karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjualan didalam pasar maka, perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price setter. Dengan mengadakan pengendalian ke atas produksi dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang dikendakinya. 5. Promosi iklan kurang diperlukan Karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan didalam industri, ia tidak perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Walau bagaimanapun perusahaan monopoli sering membuat iklan. Iklan tersebut bukanlah bertujuan untuk menarik pembeli, tetapi untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat. F. Jenis-jenis Monopoli 1. Monopoli Alamiah Yaitu monopoli yang disebabkan oleh keadaan alam tertentu ataupun yang disebabkan oleh adanya bakat khusus melebihi orang lain. 2. Monopoli Undang-Undang Yaitu monopoli yang diberikan oleh pemerintah melalui peraturan undangundang baik kepada swasta maupun monopoli yang dikuasai atau dimiliki oleh negara dengan ketetapan undang-undang. Contoh monopoli undang-undang kepada swasta : Adanya pemberian hak paten, hak cipta, hak konsesi, hak merek dagang dan sebagainya. 6

Contoh monopoli yang dipegang oleh negara dengan ketetapan undang-undang: Bank Indonesia, PT. PLN(persero), PT. Postel, Perum Kereta Api dan sebagainya. G. Jenis-jenis Monopoli Yang Tidak Dilarang 1. Monopoli by Law Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak. 2. Monopoli by Nature Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung iklim dan lingkungan tertentu. 3. Monopoli by Lisence Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual. H. Faktor-faktor Timbulnya Monopoli Hal-hal yang dapat menimbulkan monopoli diantaranya: 1. Adanya penguasa bahan mentah (sumber daya) tertentu. Satu jenis produk tertentu mungkin hanya dapat dihasilkan dengan menggunakan faktor produksi tertentu. Misalnya, Perusahaan Listrik Negara (PLN). Karena listrik merupakan kebutuhan vital masyarakat secara luas, maka penguasaan atau pengelolanya ditangani oleh pemerintah seperti yang tercantum dalam UUD 1945. satu perusahaan yang memiliki tanah atau hutan yang menghasilkan jenis kayu tertentu (ukir misalnya) maka perusahaan tersebut mempunyai kedudukan monopoli untuk produksi kayu ukir. 2. Adanya penguasaan teknik produksi tertentu atau memiliki keunggulan teknologi. Satu produsen yang memiliki teknik atau keunggulan teknologi jauh diatas calon pesaingnya, untuk satu periode tertentu dapat mempunyai kedudukan monopoli. Misalnya penguasaan teknik foto, dulu hanya ada pada Kodak, sehingga sampai sekarang orang sering menyebut tustel dengan 7

sebutan kodak. Demikian pula dengan IBM, untuk menyebut komputer. Selama teknik produksi tidak ada yang meniru, maka pasar barang-barang tersebut akan dikuasai oleh si monopolis. 3. Adanya penguasaan hak paten untuk produk tertentu (merupakan unsur yuridis). Untuk mendapatkan hak paten ini biasanya harus didahului oleh adanya suatu penemuan. Satu produsen menemukan cara-cara produksi baru atau menghasilkan produk jenis baru kemudian dimintakan hak paten pada pemerintah. Dalam hal ini produsen mendapatkan monopoli untuk menghasilkan barang tersebut. Misalnya Graham Bell untuk pesawat telepon dan Thomas Edison untuk bola lampu pijar. Hak paten ini diberikan oleh departemen kehakiman dan mempunyai masa berlaku tertentu. Selama jangka waktu tersebut maka tidak ada orang lain yang dapat memproduksi barang yang sama, karena jika memproduksi maka akan dituntut ke pengadilan. 4. Adanya lisensi (izin). Hal ini terjadi karena diperoleh secara institusional (kelembagaan). Misalnya monopoli yang dipegang oleh PT ASTRA Internasional, yaitu monopoli unutk perakitan dan penjualan mobil baru merk TOYOTA. 5. Adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah (tidak perlu adanya hak paten atau lisensi). Misalnya karena faktor luas pasar yang terlalu besar sehingga tidak memungkinkan untuk dilayani oleh lebih dari satu penjual. Masuknya perusahaan baru biasanya tidak akan menguntungkan, sebab perusahaan lama yang memegang monopoli sudah mempunyai pengalaman yang lebih luas dan mempunyai kekayaan non material atau good will dari masyarakat. Oleh sebab itu pendatang baru akan dapat bertahan jika mempunyai teknologi yang lebih efisien. 8

H. Dampak Monopoli dan Pemecahannya Pemberlakuan monopoli pada perekonomian menimbulkan 2 sisi dampak yaitu : Sisi Positif : 1. Memotivasi penggunaan dan inovasi baru dari teknologi, dengan tujuan biaya per unit dapat ditekan sehingga keuntungan dapat ditingkatkan. 2. Meningkatkan produksi secara masal dan meningkatkan produktivitas, sehingga status sebagai pemegang monopoli dapat dipertahankan. 3. Kesejahteraan karyawaan relatif lebih baik. 4. Aktivitas dan kreativitas bagian penelitian dan pengembangan perusahaan lebih diperhatikan. Sisi Negatif : 1. Ketidakadilan karena monopoli memperoleh keuntungan diatas keuntungan normal. Jumlah produksi ditentukan oleh monopolis sesuai dengan keuntungan yang ingin diperolehnya. 2. Memproduksi output pada tingkat lebih rendah daripada output kompetitif (yang sesuai dengan permintaan konsumen). 3. Mengenakan harga lebih tinggi daripada harga kompetitif. 4. Terjadi eksploitasi monopolis terhadap pemilik faktor produksi dan konsumen. Pemecahan Masalah : Salah satu langkah yang dapat dilakukan Pemerintah untuk mengatasi monopoli adalah dengan mengeluarkan kebijakan perekonomian mengenai: 1. Membatasi ruang gerak monopolis dengan campur tangan pemerintah dalam produksi dan harga. 2. Melakukan regulasi ekonomi terhadap monopoli bila kemunculannya tidak dapat dihindari lagi. 3. Kebijakan anti-trust yang berupaya mencegah monopolis atau penyalahgunaan antikompetitif. 4. Pengenaan Pajak. 9

BAB III ANALISA DAN KESIMPULAN A. Analisa Berdasar pada uraian Bab II, pasar monopoli ataupun monopoli sebagai salah satu pilihan dalam perekonomian hanyalah sebagai obyek dari perekonomian itu sendiri. Sama halnya dengan sebuah pisau yang tajam, dapat memberikan manfaat yang cukup besar bagi seorang koki untuk membuat masakan yang nikmat dan dinikmati banyak orang; sebaliknya apabila di tangan seorang penjahat maka pisau sangat mematikan. Monopoli dapat bermanfaat bagi masyarakat luas apabila Pemerintah sebagai subyek atau pengatur dan pengawas perekonomian bijak dalam kebijakan dan langkahnya. Regulated monopolies yang menyangkut hajat hidup orang banyak harus dilakukan. Dan sistem monopoli yang melibatkan komunikasi dua arah antara produsen, konsumen, dan Pemerintah mungkin bisa menjadi alternatif penyelesaian masalah. Transparansi juga harus diterapkan agar tidak terjadi salah persepsi antar pihak. B. Kesimpulan Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat. Atau bisa disebut suatu pelaku usaha atau penjual yang menjadi pusat kekuatan ekonomi yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pasar atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. Untuk meminimalisir dampak negatif monopoli yang dapat merugikan masyarakat luas maka Pemerintahan Negara Republik Indonesia telah mengeluarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan. 10

DAFTAR PUSTAKA Adji, Wahyu dkk. 2007. Ekonomi Untuk Sma/Sma Kelas X. Jakarta: Erlangga. Sukardi. 2009. Ekonomi Untuk Sma/Sma Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional Endang S, Dkk.. 2003. Ekonomi Mikro Pengantar. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN. Nuraini, Ida. 2005. Pengantar Ekonomi Mikro, Cetakan ke empat. Malang : UMM Pres. Nopirin. 2000. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. Yogyakarta: BPFE. Rosyidi, Suherman. 1991. Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro Dan Makro,Cetakan ke empat. Surabaya: Duta Jasa. Pasar Monopoli. 2013, 6 April. Diperoleh 24 September 2013 dari http://id.wikipedia.org/wiki/pasar_monopoli Pasar Monopoli. 2010, April. Diperoleh 21 September 2013 dari http://profilaminkutbi.blogspot.com/2010/04/pasar-monopoli-oleh-m.html Pasar Monopoli. 2013, 04 April. Diperoleh 25 September 2013 dari http://tyuzeka.blogspot.com/2013/04/pasar-monopoli_4.html Tugas Sistem Ekonomi Indonesia : Pasar Monopoli Indonesia. 2012, 14 April. Diperoleh 21 September 2013 dari http://daninur.blog.fisip.uns.ac.id/2012/04/14/tugas-sistem-ekonomiindonesia-pasar-monopoli-indonesia/ 11