BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PROBLEM-PROBLEM SOSIAL DALAM MONOLOG MARSINAH MENGGUGAT KARYA RATNA SARUMPAET: Tinjauan Sosiologi Sastra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. agenda kemanusiaan yang harus segera diselesaikan. Kata diskriminasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, seperti halnya puisi karya Nita Widiati Efsa yang berisi tentang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pengarang dan psikologi isi hatinya, yang diiringi dengan daya

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di kehidupan masyarakat. Pada karya tersebut terdapat adanya suatu peristiwa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. puisi antara lain Oidipus, Hamlet, Mahabaratha, Ramayana, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN. sastra menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Drama merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra menjadi lahan yang sangat luas untuk diteliti atau

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat (Damono, 2002: 1). Selain dimanfaatkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sisi-sisi kehidupan manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan

BAB I. yang dilagukan. Lagu umumnya berisi tentang permasalahan kehidupan

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebuah imitasi. Karya sastra merupakan bentuk dari hasil sebuah kreativitas

BAB I PENDAHULAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan utama

BAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN. berupa pengalaman, semangat, ide, pemikiran, dan keyakinan dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia (Trisman, 2003:12). Karya sastra terdiri atas puisi, prosa, dan drama.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. drama dapat digolongkan menjadi dua, yaitu part text, artinya yang ditulis dalam teks

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya (Iswanto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam sebuah karya. Sastra lahir dari dorongan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa yang baik. Bentuk bahasa dapat dibagi dua macam, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya

BAB I PENDAHULUAN. dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dalam meningkatkan hal tersebut,

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra selain dapat dikatakan sebuah karya seni dalam bentuk tulisan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil imajinasi seseorang yang berasal dari pengalaman, pemikiran, perasaan yang

Novel momoye mereka memanggilku karya Eka Hindra dan Koichi Kimura : tinjauan sosiologi sastra BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. imajinasi, kemudian tercipta suatu pemikiran imajinatif yang akan tercermin lewat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. Sumarah karya Tentrem Lestari dapat diambil simpulan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Dari masa ke masa banyak pujangga yang menghasilkan karya sastra. dengan berbagai bentuk dan gaya penulisan sebagai pengukuh segi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. berarti berbuat, to act atau to do (Morris dalam taringan, 2000:69). Drama dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam

I. PENDAHULUAN. emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang keberhasilan dalam. memelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya sastra. Sastra tidak hanya sekedar bidang ilmu atau bentuk

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 9 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan karya seni kreatif yang menjadikan manusia

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan kehadiran orang lain. Tanpa kehadiran orang lain ia merasa kurang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari (Djojosuroto, 2000:3). Persoalan yang menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya era globalisasi berdampak pada tatanan persaingan

BAB II LANDASAN TEORI

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha esa. Karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SOSIOLOGI SASTRA SEBAGAI PENDEKATAN DALAM PENELITIAN SASTRA (Metode Penelitian Sastra)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan tanggung jawab. Karya sastra lahir dari seorang pengarang yang

BAB I PENDAHULUAN. F. Latar Belakang Masalah. Perjalanan manusia dalam mengarungi kehidupan tidaklah lurus dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

BAB II PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN PERAN MELALUI METODE KETERAMPILAN PROSES. Drama di teater adalah salah satu bentuk karya sastra, bedanya dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 12 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan berdasarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Terdahulu. mengenai penelitian terhadap Buku kumpulan sajak Aku dan Rantai Karya Ciu

BAB I PENDAHULUAN. belajar dipengaruhi oleh motivasi dari dalam dan luar siswa.

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 23 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2016/2017 Yundi Fitrah dan Lia Khairia FKIP Universitas Jambi

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang dipentaskan dihadapan

KD Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca

BAB I PENDAHULUAN. salah satu wujud karya seni yang bermedium bahasa. Menurut Goldmann (1977:

BAB I PENDAHULUAN. etimologis, fiksi berasal dari akar kata fingere (Latin) yang berarti berpurapura.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sarana bagi seorang pengarang untuk menyampaikan suatu pemikiran atau gagasan berdasarkan problem-problem sosial yang terjadi di lingkungan sekitar dan merupakan suatu kenyataan yang terdapat di dalam masyarakat. Problem-problem yang dimunculkan oleh pengarang memuat berbagai bentuk gagasan dan cara pandang seorang pengarang berupa suatu gambaran realita yang ada dalam suatu masyarakat. Sastra merupakan gambaran kehidupan. Menurut Sapardi Djoko Damono peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam batin seseorang yang sering menjadi bahan sastra adalah pantulan hubungan seseorang dengan orang lain atau dengan masyarakat (1979:1). Karya sastra merupakan hasil dari kenyataan sosial manusia. Dalam hal ini, pengarang mendapat pandangan dari keadaan sosial masyarakatnya. Salah satu bentuk karya sastra yang dapat digunakan pengarang untuk mengolah kenyataan sosial dalam masyarakat adalah monolog. Monolog merupakan bagian dari drama. Drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang diproyeksikan di atas pentas (Waluyo, 2006:1). Clay Hemilton dan Kloning berpendapat tentang drama sebagai karya sasgtra yang ditulis dalam bentuk percakapan dan dimaksudkan untuk dipertunjukkan oleh aktor (dalam Dejowati, 2012:8). Berkaitan dengan hal ini, pada hakikatnya drama memiliki dua dimen si yang sama penting, yakni dimensi 1

2 sastra dan dimensi seni pertunjukan, sehingga drama mengandung arti lebih luas ditinjau apakah drama sebagai salah satu genre sastra, ataukah drama sebagai cabang kesenian mandiri. Sebagai sebuah genre sastra naskah drama memiliki sebuah keunikan yang berbeda jika dibandingkan dengan puisi dan prosa. Drama naskah adalah lakon. Dasar teks drama adalah konflik manusia digali dari kehidupan. Drama dikatakan unik karena penulis dalam membuat suatu naskah drama tidak hanya sekedar menulis kata-kata indah dan bagaimana menyampaikan pesan/amanat, tetapi juga membayangkan dialog yang ada menjadi lebih pas untuk diucapkan dalam kehidupan sehari-hari karena tujuan dibuatnya naskah drama memang untuk dipentaskan. Selain dialog, dalam dunia drama juga mengenal istilah monolog. Pengertian dasar monolog ialah berbicara sendiri, lawannya dialog (dua orang tokoh atau lebih saling berbicara). Dejowati berpendapat bahwa monolog adalah kata hati yang diformulasikan dalam bentuk cakapan (2012:188). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) monolog merupakan adegan sandiwara dengan pelaku-pelaku tunggal yang membawakan percakapan seorang diri (Sugono et.al 2008:928). Dalam monolog Marsinah Menggugat, Ratna Sarumpaet menggambarkan problem-problem kesenjangan sosial berdasarkan faktor ekonomi berupa demontrasi buruh yang berkaitan dengan upah. Di samping itu, Ratna Sarumpaet juga memunculkan problem-problem tentang penegakan keadilan yang tidak berpihak pada rakyat kecil. Hukum yang dirasa tajam ke bawah dan tumpul ke atas merupakan kritik pengarang terhadap kewajiban pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat

3 dan mempertegas peran suatu lembaga penegakan hukum. Hal tersebut merupakan gambaran kondisi sosial terhadap sistem sosial yang digambarkan dalam monolog Marsinah Menggugat. Tokoh Marsinah dalam monolog Marsinah Menggugat karya Ratna Sarumpaet merupakan seorang buruh yang sangat berani dalam menyuarakan tuntutan kaum buruh pada pemerintah. Marsinah mulai dianggap berbahaya oleh golongan tertentu dalam sistem pemerintahan waktu itu (Orde Baru). Pada akhirnya, ia hilang beberapa hari dan ditemukan sudah tidak bernyawa di hutan Jati, Nganjuk, Jawa Timur. Tokoh Marsinah mengalami berbagai macam tindak kejahatan atau kriminalitas sebelum sampai akhirnya ditemukan sudah tidak bernyawa. Lembaga peradilan yang seharusnya sebagai pertahanan terakhir rakyat kecil untuk menjaga hak dan martabat seakan ikut bungkam. Terdapat konspirasi politik tertentu di balik kematian tokoh Marsinah. Hal inilah yang menjadi sorotan utama pengarang dalam melihat problemproblem sosial yang ada pada masyarakat waktu itu, terutama kaum buruh dan hal tersebut terpresentasikan lewat gugatan-gugatan tokoh Marsinah dalam monolog Marsinah Menggugat karya Ratna Sarumpaet. Pada monolog Marsinah Menggugat karya Ratna Sarumpaet terdapat latar Jawa (Jawa Timur). Latar tersebut merupakan daerah asal Marsinah yang mendasari penulisan tokoh Marsinah dalam monolog Marsinah Menggugat. Penulisan karya ini didasari oleh kasus terbunuhnya Marsinah, seorang buruh yang menjadi penggerak kaum buruh yang ditemukan tewas beberapa waktu setelah demonstrasi buruh pada Mei 1993 di Sidoarjo, Jawa Timur.

4 Pada monolog Marsinah Menggugat, terdapat gambaran kehidupan yang dituangkan oleh Ratna Sarumpaet. Gambaran kehidupan tersebut berupa permasalahan kesenjangan sosial berupa demonstrasi buruh sebagai ciri kesenjangan sosial berdasarkan faktor ekonomi. Upah buruh yang minim serta tidak adanya jaminan kesejahteraan sosial yang disediakan oleh pemerintah menjadi alasan utama demontrasi pada Mei 1993. Upaya demonstrasi yang dilakukan oleh Marsinah dan kawan-kawan secara tidak langsung mengusik stabilitas pemerintahan Orde Baru (Orba) pada waktu itu. Hal ini yang menjadi alasan bahwa Marsinah dianggap berbahaya. Marsinah diculik, dianiaya, dan pada akhirnya dibunuh karena terlalu berani mengkritik suatu sistem dalam pemerintahan Orde Baru (Orba). Meskipun ada hukum yang dianggap mampu melindungi hak-hak buruh, namun dengan lemahnya posisi buruh dalam peradilan negara melawan golongan tertentu yang dianggap kuat membuat buruh semakin tidak berdaya. Oleh karena itu, hukum inipun gagal menjalankan fungsinya. Problem-problem sosial berupa; demonstrasi buruh sebagai ciri kesenjangan sosial berdasarkan faktor ekonomi, permasalah kejahatan dengan korban (kejahatan atau kriminalitas berupa tindak penculikan, tindak penganiayaan, tindak asusila, dan tindak pembunuhan), kejahatan politik, dan sistem penegakan hukum terhadap kasus kematian tokoh Marsinah dalam monolog Marsinah Menggugat, serta kritik sosial mengenai kemiskinan dan ketidakadilan. Sosok Marsinah dalam monolog Marsinah Menggugat, merupakan cerminan dari seorang wanita yang berani berbicara tentang

5 ketidakadilan yang dialami kawan sejawatnya (kaum buruh) namun malah dianggap berbahaya dan akhirnya di(ter)bunuh. Ratna Sarumpaet sebagai seorang pengarang memunculkan fakta sosial beserta permasalahan mengenai sosok pejuang hak-hak kaum buruh. Hal tersebut tercermin melalui tokoh Marsinah berdasarkan cara pandangnya terhadap lingkungan sosialnya. Sebagai seorang pengarang Ratna Sarumpaet dianggap berani dalam berbagai tulisannya. Ia juga seorang aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) yang cukup berpengalaman dalam kasus ketidakadilan khususnya yang dialami oleh perempuan. Pandangan tersebut yang mempengaruhi penulisan tokoh Marsinah dalam monolog Marsinah Menggugat. Berdasarkan permasalahan di atas, teori sosiologi Wellek dan Warren digunakan dalam penelitian ini untuk menguak permasalahan yang ada dalam karya sastra. Teori tersebut mengungkap karya sastra sebagai dokumen sosial dan sebagai potret kenyataan sosial. Hal ini dikarenakan kisah Marsinah dalam monolog Marsinah Menggugat, memunculkan fakta sosial yang berupa problem-problem atau permasalahan-permasalahan yang mencerminkan suatu kondisi sosial suatu masyarakat. Sapardi Djoko Damono berpendapat bahwa pendekatan terhadap sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan disebut sosiologi sastra (1979:1). Pendekatan yang umum dilakukan terhadap hubungan sastra dan masyarakat adalah mempelajari sastra sebagai dokumen sosial dan sebagai potret kenyataan sosial. Memang ada semacam potret sosial yang bisa ditarik dari karya sastra (Wellek dan Warren, 1993:122).

6 Wellek dan Warren membagi telaah sosiologi sastra menjadi tiga yaitu, sosiologi pengarang, sosiologi karya sastra, dan sosiologi pembaca. Dalam penelitian ini hanya memfokuskan pada sosiologi karya sastra. Adapun hal tersebut dikarenakan pembatasan permasalahan untuk memfokuskan pada problem-problem sosial berupa demonstrasi buruh sebagai ciri kesenjangan sosial berdasarkan faktor ekonomi, kejahatan atau kriminalitas, dan permasalahan penegakan hukum yang terdapat pada monolog Marsinah Menggugat karya Ratna Sarumpaet, serta kritik sosial yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet melalui monolog Marsinah Menggugat. Penelitian dengan judul Problem-Problem Sosial dalam Monolog Marsinah Menggugat Karya Ratna Sarumpaet: Tinjauan Sosiologi Sastra menitikberatkan pada analisis sosiologi karya sastra yang mempermasalahkan karya itu sendiri dan yang berkaitan dengan masalah sosial dalam perspektif sosiologi sastra. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah adalah sebagai berikut. 1. Analisis problem sosial yang meliputi demonstrasi buruh sebagai ciri kesenjangan sosial berdasarkan faktor ekonomi, kejahatan/kriminalitas, dan penegakan hukum kasus Marsinah dalam monolog Marsinah Menggugat karya Ratna Sarumpaet. 2. Mendeskripsikan kritik sosial yang dilakukan Ratna Sarumpaet melalui monolog Marsinah Menggugat. Kritik tersebut berkaitan dengan kemiskinan dan ketidakadilan.

7 C. Perumusan masalah Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimana problem sosial yang terdapat dalam monolog Marsinah Menggugat? 2. Bagaimana kritik sosial yang dilakukan Ratna Sarumpaet melalui monolog Marsinah Menggugat berkaitan dengan masalah kemiskinan dan ketidakadilan? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Mendeskripsikan problem-problem sosial dalam monolog Marsinah Menggugat. Problem-problem sosial itu berupa demonstrasi buruh sebagai ciri kesenjangan sosial berdasarkan faktor ekonomi, kejahatan/kriminalitas, serta sistem penegakan hukum terhadap kasus kematian tokoh Marsinah dalam monolog Marsinah Menggugat. 2. Mendeskripsikan kritik sosial yang dilakukan Ratna Sarumpaet melalui monolog Marsinah Menggugat berkaitan dengan masalah kemiskinan dan ketidakadilan. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi konstribusi dalam pengembangan ilmu sastra, khususnya kajian tentang drama monolog. Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut.

8 1. Manfaat Teoretis a. Menambah pemahaman mengenai sastra dan kajian drama naskah, khususnya tentang problem dan kritik sosial yang terdapat pada suatu karya satra. b. Penelitian ini diharapkan dapat mempermudah dalam memahami suatu karya sastra sehingga dapat membantu untuk bahan penelitian selanjutnya. c. Memberikan sumbangan bermakna terhadap perkembangan ilmu sastra, serta memperkaya kajian tentang sastra Indonesia khususnya pengetahuan mengenai drama naskah (monolog). d. Memberikan sumbangan bermakna melalui analisis karya satra yang dikaitkan dengan sistem perundang-undangan dan sistem penegakan hukum di Indonesia. 2. Manfaat Praktis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru mengenai drama naskah (monolog) dan segala hal yang berkaitan dengan karya sastra dan masyarakat. b. Penelitian ini dapat membantu dalam memahami apa yang dituju pengarang dalam suatu naskah dilihat dari segi kemasyarakatan. c. Menambah pemahaman tentang permasalahan sesungguhnya yang dihadapi oleh pekerja atau buruh di Indonesia.

9 d. Memberikan gambaran serta pemahaman tentang sistem peradilan di Indonesia berkaitan dengan penaganan kasus kematian Marsinah. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini dibagi dan dijabarkan dalam lima bab. Sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan. Pendahuluan berisi uraian mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Latar belakang mendeskripsikan berbagai hal yang menunjukkan pemahaman terhadap permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian. Pembatasan masalah menguraikan berbagai hal yang diteliti dengan dibatasi agar permasalahan tetap fokus dan tidak melebar. Rumusan masalah berisi pernyataan yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian. Tujuan penelitian merupakan pernyataan dari rumusan masalah. Manfaat penelitian menjelaskan manfaat teoretis dan manfaat praktis dari penelitian. Bab II Kajian Pustaka dan Kerangka Pikir. Kajian Pustaka menampilkan dasardasar teori ilmiah, konsep-konsep, prinsip-prinsip atau temuan terdahulu yang terdiri dari studi terdahulu yaitu penelitian-penelitian yang berhubungan dengan objek kajian monolog Marsinah Menggugat. Bab ini juga membahas mengenai teori-teori yang digunakan dalam penelitian, yaitu mengenai sosiologi dalam monolog Marsinah Menggugat dengan pendekatan sosiologi sastra. Kerangka pikir merupakan gambaran secara jelas yang digunakan peneliti untuk mengkaji dan memahami permasalahan yang diteliti.

10 Bab III Metode Penelitian. Metode penelitian terdiri dari jenis penelitian, pendekatan, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data. Jenis penelitian kualitatif. Pendekatan pada penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra. Data dan sumber data berisi data yang lengkap, benar, dan sahih yang digunakan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data berisi tentang cara yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Teknik analisis data berisi teknik analisis data yang digunakan dan alasan teknik itu dipilih dalam penelitian. Bab IV Analisis Data. Analisis data berisi penjabaran tentang demontrasi buruh sebagai ciri kesenjangan ekonomi berdasarkan faktor ekonomi dalam monolog Marsinah Menggugat, tipe kejahatan (kejahatan dengan korban dan kejahatan politik), dan sistem penegakan hukum terhadap kasus kematian tokoh Marsinah dalam monolog Marsinah Menggugat, serta kritik sosial Ratna Sarumpaet mengenai kemiskinan dan ketidakadilan dalam monolog Marsinah Menggugat. Bab V Penutup. Penutup berisi tentang simpulan dan saran dari penelitian. Simpulan merupakan hasil temuan penelitian dan merupakan jawaban dari rumusan masalah. Saran berisi tentang pemantapan hasil penelitian yang dicapai dan pengembangan penelitian lanjut yang ditujukan pada pembuat kebijakan, pengguna hasil penelitian, dan peneliti lain yang berminat untuk mengembangkan penelitian sejenis. Penelitian ini dilengkapi buku-buku yang tercantum dalam daftar pustaka. Penelitian ini juga dilengkapi lampiran yang berupa monolog Marsinah Menggugat.