BAB 1 PENDAHULUAN. tubuh membentuk vitamin D serta hormon-hormon seperti estrogen dan testoteron

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hal dasar dalam kehidupan untuk menunjang semua aktivitas mahkluk hidup. Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang terpenting di dambakan oleh setiap umat

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda :

PENDAHULUAN. kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Mitos dan Fakta Kolesterol

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. utama kematian di negara dengan pendapatan rendah dan menengah

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

PERBAIKAN KADAR LIPID DARAH PADA MENCIT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, penyakit jantung menjadi penyakit pembunuh

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hipertensi merupakan salah satu bagian dari penyakit kardiovaskuler

serta peningkatan jumlah dan jenis penyakit. Tumbuhan sebagai sumber senyawa bioaktif alami merupakan bahan baku yang potensial yang menunjang usaha

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia saat ini juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB I PENDAHULUAN. mementingkan defisit neurologis yang terjadi sehingga batasan stroke adalah. untuk pasien dan keluarganya (Adibhatla et al., 2008).

BAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) (Purwanto,

FAKTOR-FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI PENGUNJUNG PUSKESMAS MANAHAN DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Armilawati, 2007). Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif

RS PERTAMINA BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lecithin Softgel, Herbal Obat Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sustrani, dkk (2009) dalam Putra (2014) mengatakan hipertensi sering

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG TERBEBANI KOLESTEROL SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi

Negara Indonesia yang kaya akan berbagai macam jenis tanaman, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2008 prevalensi penyebab kematian tertinggi terjadi pada akut miokard infark (AMI)

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat membentuk pribadi yang kuat (Abednego, 2013:24) namun menerapkan pola

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik responden yang mempengaruhi tekanan darah. rentang tahun dan lansia akhir pada rentang tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, karena dengan seseorang merasa sehat maka

I. PENDAHULUAN. Hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan dimana kadar kolesterol serum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNDERSTANDING CHOLESTEROL. Djadjat Tisnadjaja Puslit Bioteknologi-LIPI

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, gagal jantung, serangan

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. darah. Kejadian hipertensi secara terus-menerus dapat menyebabkan. dapat menyebabkan gagal ginjal (Triyanto, 2014).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

AYU CANDRA RAHMAWATI J


Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. penyakit degeneratif akan meningkat. Penyakit degeneratif yang sering

BAB I PENDAHULUAN. bahwa, penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kolesterol adalah alkohol steroid di jaringan tubuh yang menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. dan kematian yang cukup tinggi terutama di negara-negara maju dan di daerah

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

Pentingnya mengenal faktor. usaha mencegah serangan Jantung

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi (tekanan darah tinggi) sering dikatakan sebagai silent killer

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kolesterol merupakan substansi seperti lilin yang berwarna putih dan secara alamiah ditemukan di dalam tubuh manusia. Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak dalam tubuh. Lemak merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh tubuh disamping zat gizi lainnya, seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak ataupun Kolesterol merupakan zat yang di butuhkan untuk membentuk dinding sel dalam tubuh. Kolesterol dibuat dalam sel hati untuk memproduksi empedu dan memungkinkan tubuh membentuk vitamin D serta hormon-hormon seperti estrogen dan testoteron (Kurniadi, Nurrahmani 2014:86 ). Kolesterol dalam tubuh terdiri dari beberapa komponen yaitu Low Density Lipoprotein (LDL), High Density Lipoprotein (HDL), Trigliserida dan juga Kolesterol total. Jika kadar Kolesterol normal, maka Kolesterol bermanfaat bagi tubuh. Kolesterol lipoperotein atau LDL diproses dalam hati dialirkan ke seluruh sel tubuh, antara lain sel otot dan jantung. Jika kolesterol LDL berlebihan dalam pembuluh darah, maka HDL akan mengangkut kolesterol LDL ke hati untuk diuraikan. Kolesterol LDL akan diteruskan ke Kandung Empedu sebagai asam empedu. Kolesterol LDL disebut sebagai Kolesterol jahat karena melekat pada dinding pembuluh darah sehingga dapat menyempitkan pembuluh darah. Kolesterol HDL merupakan kolesterol baik, karena HDL berperan mengangkut sisa-sisa kolesterol LDL dalam pembuluh darah masuk ke hati.

Tabel 1.1 Klasifikasi Pengukuran Kadar Kolesterol Lemak darah (mg/dl) Diinginkan Perbatasan Meningkat Risiko rendah Risiko sedang Risiko tinggi Kolesterol < 125 125-200 200 ke atas total Kolesterol < 100 <150 150 ke atas LDL Kolesterol 60 ke atas 35-59 <35 HDL Trigliserida < 150 200-399 400 ke atas Sumber: Eric & Dasha Baverman, 2006 :22 Jumlah kolesterol yang terlalu banyak akan menimbulkan hiperkolesterolemia. Ketika hiperkolesterolemia tidak mendapat penanganan yang tepat maka akan menjadi faktor penyebab terjadinya penyakit jantung, diabetes, dan penyakit Hipertensi (Kurniadi, Nurrahmani 2014:85-90 ). Penyakit jantung dan Hipertensi disebabkan karena adanya sumbatan plak sebagian atau keseluruhan pada salah satu arteri koroner sehingga oksigen yang masuk ke jantung berkurang dan oksigen keluar juga berkurang sehingga tekanan dalam jantung dan arteri meningkat menyebabkan Hipertensi dan jantung koroner. Plak yang terbentuk pada dinding arteri karena terjadi ikatan antara kolesterol dengan ion kalsium atau ikatan kimia antara protein dengan ion kalsium (Eric Baverman dan Dasha, 2006). Penyakit Hipertensi atau darah tinggi merupakan suatu peningkatan tekanan darah sistolik di atas 140 mmhg dan tekanan diastolik di atas 90 mmhg. Berdasarkan penyebabnya Hipertensi dapat di bagi dua yakni Hipertensi primer dan Hipertensi sekunder (Trubus, 2013: 34-127, Casey dan Benson, 2012:6-7). Hipertensi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari sehingga tekanan

darah dapat meningkat dan akan menurun ketika beristirahat. Tekanan darah dapat meningkat pada pagi hari dan akan lebih rendah pada saat tidur/istirahat malam hari. Penyakit Hipertensi sulit disadari karena tidak memiliki gejala khusus. Namun demikian, ada beberapa hal yang setidaknya dapat dijadikan indikator. Misalnya, pusing atau sakit kepala, sering gelisah, wajah merah, tengkuk terasa pegal, mudah marah, susah tidur, sesak napas, mudah lelah, mata berkunang-kunang, dan mimisan. Gejala lainnya yang dapat dikenali adanya Hipertensi antara lain pandangan menjadi kabur. Hal ini terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal. Penderita Hipertensi dapat mengalami penurunan kesadaran bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak, Keadaan ini disebut ensefalopati Hipertensi. Penyakit Hipertensi, sering menunjukan indikasi yang tidak mudah dikenali. Oleh karena itu, Hipertensi perlu pemeriksaan untuk mengetahui tekanan darah secara berkala (Junaedi, Yulianti, Rinata, 2013 : 8-9). Penyakit Hipertensi menyebabkan stroke, gagal jantung, dan gagal ginjal. Penyakit Hipertensi tidak mengenal batas usia dan jenis kelamin seseorang. Semua orang dapat mengenali resiko yang sama terhadap Hipertensi tanpa ada ciri atau gejala terlebih dahulu. Penyakit Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit dominan terjadi di beberapa negara maju. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2011, pada tahun 2025 diperkirakan akan ada 1 miliar penduduk dunia menderita Hipertensi. Dua pertiga jumlah penduduk penyakit Hipertensi ada pada negara berkembang, termasuk Indonesia. Berdasarkan data Statistik Kesehatan Dunia WHO tahun 2012, Hipertensi menyumbang 51% kematian akibat stroke dan 45% kematian akibat jantung koroner (Kompas, 2013:5). Pernyataan tersebut didukung oleh data penyakit Hipertensi dan kolesterol pada beberapa tempat antara lain : RSUD Prof Dr. W. Z Yohanes

Kupang, RS Bhayangkara Kupang, RSUD Kabupaten, Puskesmas Kota Kupang sebagai berikut: Tabel 1.2 Data Penderita Kolesterol dan Penyakit Hipertensi 2012/2013 Nama Rumah Jumlah Pasien Hipertensi Jumlah Pasien Kolesterol Sakit Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2012 Tahun 2013 RSUD Prof Dr. W. Z Yohanes Kupang 219 82 - - Rumah Sakit Bhayangkara - - 213 103 Kupang RSUD Kab. Flores Timur 160 197 - - RSUD Kab. Kupang 416 208 5 3 Puskesmas Kota Kupang 1427 1386 3 0 Total 2222 1873 221 106 Total Pasien Seluruhnya 4095 327 Sumber: RSUD Prof Dr. W. Z Yohanes Kupang, RS.Bhayangkara, RSUD Kab.Kupang, Puskesmas Kota Kupang 28/04/2014. Data RSUD Prof Dr. W. Z Yohanes Kupang, RS Bhayangkara Kupang, RSUD Kabupaten, Puskesmas Kota di atas dapat dibuat dalam diagram batang sebagai berikut : 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 jumlah pasien Hipertensi tahun 2012 jumlah pasien Hipertensi tahun 2013 jumlah pasien kolesterol tahun 2012 jumlah pasien kolesterol tahun 2013 Gambar 1.1 Grafik Pasien Penyakit Hipertensi dan Kolesterol

Jumlah pasien kolesterol RS. Bhayangkara, RSUD Kabupaten Kupang dan puskesmas kota kupang menunjukan penurunan jumlah pasien dari tahun 2012 ke tahun 2013. Hal ini dapat di simpulkan bahwa adanya kesadaran masyarakat daerah tersebut terhadap efek negatif penyakit kolesterol dan hidup sehat yang baik. Jumlah pasien Hipertensi RSUD Prof Dr. W. Z Yohanes Kupang, RSUD kabupaten kupang dan puskesmas kota kupang cenderung menurun dari tahun 2012 ke 2013, Hal ini dapat disimpulkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap efek negatif penyakit Hipertensi dan kesehatan cukup baik dan penanganan penyakit Hipertensi pada daerah tersebut cukup baik. Sedangkn jumlah pasien Hipertensi pada RSUD Kabupaten Flores Timur menunjukan peningkatan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kesadaran masyarakat akan efek negatif penyakit Hipertensi dan hidup sehat tergolong masih kurang, dan Proses penanganan penyakit Hipertensi pada daerah tersebut masih kurang konsentrasi dengan baik Faktor penyebab penyakit Kolesterol dan Hipertensi antara lain kurangnya aktifitas fisik, kebiasaan merokok, stres dan kebiasaan mengkonsumsi makanan berlemak. Menurut tipe daerah, persentase di perkotaan relatif lebih tinggi dibandingkan di pedesaan (Bps:2013). Hal ini didukung pula dengan hasil wawancara dengan salah satu dokter di RS Sint. Carolus Boromeus Belo bahwa rata-rata penderita Hipertensi terdapat pada daerah perkotaan karena sering mengkonsumsi makanan berlemak namun jarang melakukan aktifitas fisik atau olahraga. Pengobatan Kolesterol dan Hipertensi dapat dilakukan dengan obat sintetik antara lain obat-obatan golongan diuretik, beta blocer, antagonis kalsium dan obat penghambat konversi enzim angiotensin di gunakan untuk menurunkan tekanan darah. Sedangkan

Niasin, Ezetimibe, beta blocer dan Bile Acid Binder (Resin) digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol. Pengobatan Kolesterol dan Hipertensi secara tradisional antara lain dengan memanfaatkan tanaman seperti bawang merah, belimbing wuluh, mengkudu, advokad dan lain-lain. Pada daerah Kelurahan Ekasapta, Kecamatan Larantuka, Flores Timur, daun belimbing wuluh digunakan untuk menurunkan tekanan darah dengan cara direbus daun, disaring dan diminum air rebusannya. Di daerah desa Lamahala, Kecamatan Adonara Timur daun belimbing wuluh memiliki khasiat untuk menurunkan kadar Kolesterol, digunakan dengan cara direbus, diminum air rebusannya. Daun belimbing wuluh mengandung senyawa aktif tanin, flavonoid dan triterpenoid. Daun belimbing wuluh juga mengandung senyawa peroksida yang dapat berpengaruh terhadap antipiretik. Peroksida merupakan senyawa pengoksidasi dan kerjanya tergantung pada kemampuan pelepasan oksigen aktif dan reaksinya mampu membunuh banyak mikroorganisme. Pada daerah perumahan Kampung Bajawa dan Kampung Solor Kota Kupang, Siung Bawang Merah digunakan untuk mengobati penyakit Hipertensi dengan cara direbus siungnya dan diminum air rebusannya. Bawang Merah memiliki kandungan kimia allil propil disulfide atau allisin, asam fumarat, quersetin, tolbutamide, flavonoid, sterol, minyak atsiri, difenilamina yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Fakta tradisional di atas didukung oleh penelitian Henarti, Cristina Winarti dan Tri Marwati (2009:56), menunjukan ektsrak daun belimbing wuluh yang dimurnikan dapat menurunkan tekanan darah. Samsudin Surialaga, Diah Dhianawaty, Anna Martiana, Andreanus A. S. (2013:127) menunjukan pemberian jus belimbing wuluh di manfaatkan dalam mencegah kenaikan kadar kolesterol.

Catharina Endah Wulandari, Pudjadi, Henny Kartikawati Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang (2010:16) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna kadar tekanan darah pada tikus wistar sebelum dan setelah pemberian ekstrak bawang merah. Ismawati, Enikarmila Asni dan M.Yulis Hamid (2012:154) menunjukan air perasan bawang merah dapat menurunkan kadar MDA plasma mencit yang diinduksi Hiperkolesterolemia. Secara tradisional, pengobatan Hipertensi dan kolesterol sudah dilakukan dengan menggunakan ekstrak tunggal daun belimbing wuluh dan siung bawang merah. Namun, pengobatan Hipertensi dengan kombinasi ekstrak tanaman yang berbeda dan analisis komponen senyawa kimia hasil ekstrak kombinasi belum dilakukan dan belum dianalisis secara ilmiah sifat-sifat fisiko-kimia, kandungan kimia dan aktifitasnya sebagai obat. Peningkatan jumlah pasien penyakit Hipertensi dan Kolesterol tidak seiring peningkatan penemuan obat sintetik maupun obat herbal dari tanaman. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : AKTIVITAS EKSTRAK KOMBINASI DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi Lin) DAN SIUNG BAWANG MERAH (Allium cepa L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL DAN HIPERTENSI (Tekanan Darah Tinggi) PASIEN.

1.2. Rumusan Masalah Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana sifat fisiko-kimia ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.)? 2. Komponen fitokimia apa saja dalam ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.)? 3. Kandungan senyawa kimia apa saja dalam ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.)? 4. Bagaimana aktivitas ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.) terhadap Kadar kolesterol pasien Hipertensi? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Sifat fisiko-kimia ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.). 2. Komponen fitokimia dalam ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.). 3. Kandungan senyawa kimia dalam ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.).

4. Aktivitas ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.) terhadap Kadar kolesterol pasien Hipertensi. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi masyarakat lokal untuk mengetahui manfaat kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.). 2. Sebagai tambahan informasi kandungan kimia dan komponen fitokimia pada ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.). 1.5. Ruang Lingkup Penelitian ini dibatasi pada : 1. Sifat fisiko-kimia ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.). 2. Komponen fitokimia dalam ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.). 3. Kandungan senyawa kimia dalam ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.).

4. Aktivitas ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.) terhadap Kadar kolesterol pasien Hipertensi.