LATAR BELAKANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN ANTARPULAU (PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 29 TAHUN 2017)

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/M-DAG/PER/5/2017 TENTANG PERDAGANGAN ANTARPULAU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERDAGANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, (Lembaran

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan P

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INDUSTRI PERIKANAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

2016, No kepelabuhanan, perlu dilakukan penyempurnaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan L

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan L

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERDAGANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5587); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang J

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN IZIN PENYELENGGARAAN POS

2015, No Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG AGENSI PENYELENGGARAAN UNDIAN GRATIS BERHADIAH

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang

Riati Anggriani, SH, MARS., M.Hum Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Pengawas Obat dan Makanan 6 Februari 2017

-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Or

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMENTAN/HR.060/5/2017 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No c. bahwa untuk mempercepat penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut, darat, dan udara diperlukan progr

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan

2015, No Perdagangan Antarpulau Gula Kristal Rafinasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Kementerian Perindustrian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1806); 4. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 77/M- DAG/P

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Operator Radio. Sertifikasi. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik I

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/M-DAG/PER/8/2012 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN WARALABA

2017, No sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 23/M-DAG/PER/3/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perd

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1 of 6 3/17/2011 3:59 PM

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/3/PBI/2015 TENTANG KEWAJIBAN PENGGUNAAN RUPIAH DI WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 11/M-DAG/PER/4/2008 TENTANG

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN TENTANG PELAYANAN TERPADU PERDAGANGAN. BAB I KETENTUAN UMUM

2018, No Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2.

2017, No sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Pe

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PERMEN-KP/2014 TENTANG SISTEM LOGISTIK IKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 05/MEN/2007 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PEMANTAUAN KAPAL PERIKANAN

2015, No Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 97/M-DAG/PER/12/2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan dinilai su

2018, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/7/PBI/2017 TENTANG PEMBAWAAN UANG KERTAS ASING KE DALAM DAN KE LUAR DAERAH PABEAN INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 28/M-DAG/PER/6/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 26, Tam

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik In

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Pendistribusian LPG. Pembinaan. Pengawasan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2013, No.38 2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 2009 TENTANG POS. BAB I KETENTUAN UMUM Pa

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Impor Besi. Baja. Ketentuan Impor.

2016, No Peraturan Menteri Perdagangan tentang Ketentuan Ekspor Produk Pertambangan Hasil Pengolahan dan Pemurnian; Mengingat: 1. Undang-Undang

2016, No Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintaha

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

TATA CARA PERIZINAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK (BERDASARKAN PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 35 TAHUN 2013)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi

2016, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Neg

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN NELAYAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DARI PURUK CAHU BANGKUANG BATANJUNG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lem

2015, No DAG/PER/3/2007 tentang Standardisasi Jasa Bidang Perdagangan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib terhadap Barang da

2017, No Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2387); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR...TAHUN... TENTANG USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BERITA NEGARA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

RAPAT KOORDINASI IDENTIFIKASI BARANG KEBUTUHAN POKOK MENGHADAPI PUASA DAN LEBARAN 2017

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Izin Khusus. Pertambangan. Mineral Batu Bara. Tata Cara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

LATAR BELAKANG KEBIJAKAN PERDAGANGAN ANTARPULAU (PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 29 TAHUN 2017) KEMENTERIAN PERDAGANGAN DALAM RANGKA BIMBINGAN TEKNIS APLIKASI PELAPORAN MANIFEST DOMESTIK PERDAGANGAN ANTARPULAU JAKARTA, 17 Oktober 2017

LATAR BELAKANG KONDISI GEOGRAFI INDONESIA TERDIRI DARI > 17.000 pulau, dengan 2/3 dari luas Indonesia terdiri dari Perairan (3.2 juta km2) DIPERLUKAN KEBIJAKAN DAN SISTEM LOGISTIK YANG TERINTEGRASI MENINGKATNYA PERDAGANGAN ANTAR PULAU SEHINGGA KETERSEDIAAN PRODUK/KOMODITAS YANG MERATA DAN HARGA YANG STABIL SERTA TERJANGKAU DAN AMAN BAGI MASYARAKAT INDONESIA TERWUJUD

KOMODITI TERBANYAK DIANTARPULAUKAN TAHUN 2016 PELABUHAN DI INDONESIA Komoditi Paling Banyak di Muat 2.500.000.000 2.000.000.000 1.500.000.000 1.000.000.000 500.000.000 M3 MTON 0

KOMODITI TERBANYAK DIANTARPULAUKAN TAHUN 2016 (SEMUA PELABUHAN INDONESIA)

KOMODITI TERBANYAK DIANTARPULAUKAN TAHUN 2016 PELABUHAN DI INDONESIA Komoditi Paling Banyak di Bongkar 2.500.000.000 2.000.000.000 1.500.000.000 1.000.000.000 M3 MTON 500.000.000 0

KOMODITI TERBANYAK DIANTARPULAUKAN TAHUN 2016 (SEMUA PELABUHAN DI INDONESIA)

KEBIJAKAN PERDAGANGAN ANTAR PULAU

Pengaturan Kegiatan Perdagangan Antar Pulau bertujuan Untuk Integrasi Pasar di Dalam Negeri Pengaturan antar pulau diarahkan untuk : a. Menjaga keseimbangan antar daerah yang surplus dan daerah yang minus b. Memperkecil kesenjangan harga antar daerah c. Mengamankan distribusi barang yang dibatasi perdagangannya d. Mengembangkan pemasaran produk unggulan setiap daerah e. Menyediakan sarana dan prasarana perdagangan antar pulau f. Mencegah masuk dan beredarnya barang selundupan di dalam negeri g. Mencegah penyelundupan barang ke luar negeri h. Meniadakan hambatan perdagangan antar pulau

Pengaturan 1 : Jenis Barang Diantarpulaukan Terdiri dari barang kebutuhan pokok, barang penting dan barang lainnya 1.Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai penetapan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting. 2.Barang lainnya berupa barang selain Barang kebutuhan Pokok dan Barang Penting. Barang Kebutuhan Pokok, Barang Penting dan Barang lainnya dapat didistribusikan melalui perdagangan antar pulau setelah kebutuhan daerah setempat terpenuhi

Pengaturan 2 : Kewajiban Pelaku Usaha Perdagangan Perdagangan antarpulau Barang Kebutuhan Pokok, Barang Penting dan Barang Lainnya harus dilengkapi dengan dokumen Manifest Domestik Antar Pulau 1.Menyampaikan dokumen Manifest Domestic Antar Pulau. 2.Mendistribusikan Barang yang diantarpulaukan dari daerah yang surplus ke daerah yang minus dalam hal terjadi kondisi tertentu yang dapat mengganggu kegiatan perdagangan nasional Dalam hal terjadi kondisi tertentu Menteri dapat menugaskan Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah atau swasta untuk melaksanakan pendistribusian Barang yang diantarpulaukan Kondisi tertentu dapat berupa : a. Bencana Alam b. Terjadinya gangguan pasokan; dan/atau c. Kondisi harga barang kebutuhan Pokok dan/atau Barang Penting tertentu berada di atas harga acuan atau di bawah harga acuan

Pengaturan 3 : Data dan Informasi Manifest Domestik a. Identitas Pelaku Usaha pengirim Barang yang diantar pulaukan b. Identitas Pelaku Usaha penerima Barang yang diantarpulaukan c. Jenis dan jumlah Barang yang diantarpulaukan d. Wilayah asal dan tujuan pengiriman e. Moda angkutan dan f. Uraian barang dan pos tarif /HS Manifest Domestic antarpulau disampaikan oleh pelakuusaha perdagangan antarpulau kepada Direktur secara online melalui SIPT Manifest Domestic Antarpulau diteruskan ke portal Indonesian National Single Window melalui INATRADE

Lanjutan Pengaturan 3 : Data dan Informasi Manifest Domestik Format Dokumen Manifest Domestic Antarpulau tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri Perdagangan Untuk menyampaikan Manifest Domestik pelaku usaha Perdagangan antarpulau harus memiliki hak akses SIPT dengan melakukan registrasi melalui SIPT dan mengunggah dokumen registrasi SIPT berupa : 1. Tanda Daftar Perusahaan 2. Nomor Pokok Wajib Pajak dan 3. Kartu Tanda Penduduk

Pengaturan 4 : Kewenangan Pemerintah Daerah (Gubernur, Bupati dan Walikota) a. Menyusun neraca produksi dan konsumsi barang yang diantar pulaukan, b. Menyelenggarakan sistem informasi barang yang keluar dan masuk melalui pelabuhan, c. Menyediakan informasi barang yang diantarpulaukan, d. Menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan perdagangan antar pulau, e. Meningkatkan jumlah pelaku usaha perdagangan antar pulau sesuai dengan kebutuhan pasar di daerahnya, f. Memfasilitasi pemasaran produk unggulan masing-masing daerah; g. Mengoptimalkan muatan ruang kapal angkutan barang sebagai muatan balik untuk pemasaran produk unggulan dari daerahnya h. Menyusun kebijakan daerah yang memperlancar kegiatan perdagangan antar pulau; i. Memfasilitasi kelancaran distribusi barang melalui perdagangan antar pulau.

Pengaturan 5 : Pengembangan Gerai Maritim Dalam rangka mendukung perdagangan antarpulau khususnya ke daerah terpencil, terluar dan perbatasan dilakukan melalui gerai maritim Kegiatan Gerai Maritim dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah bekerjasama dengan Pelaku Usaha penyedia jasa logistik

Pengaturan 6 : Pelaku usaha dapat : a. Melakukan kerjasama dengan swasta, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, koperasi dan perbankan, b. Memanfaatkan program promosi untuk produk unggulan daerah setempat, c. Memanfaatkan pusat distribusi yang ada di daerah, d. Memanfaatkan sarana dan prasarana perdagangan antar pulau, dan e. Memanfaatkan program lainnya yang berkaitan dengan perdagangan antarpulau

Pengaturan 7 : Pengawasan Perdagangan Antarpulau a. Direktur Jenderal mengoordinasikan kegiatan pengawasan perdagangan antarpulau dengan Gubernur dan/atau bupati /walikota, b. Untuk pelaksanaan pengawasan perdagangan antarpulau Direktur Jenderal dapat membentuk Tim Pengawas Pusat yang beranggotakan Kementerian dan/atau lembaga teknis terkait, c. Pelaksanaan pengawasan oleh Tim Pengawas Pusat dapat dilakukan secara bersama-sama atau sendiri. d. Gubernur dan bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya dapat membentuk Tim Pengawas Daerah yang beranggotakan satuan kerja perangkat daerah terkait, e. Dalam melaksanakan pengawasan, Tim Pengawas Pusat dan Tim Pengawas Daerah dapat mengikutsertakan aparat kepolisian dan asosiasi usaha sebagai unsur pendukung.

Lanjutan Pengaturan 7 : Pengawasan Perdagangan Antarpulau 1. Pelaksanaan pengawasan perdagangan antarpulau dilakukan paling sedikit terhadap : a. Manifest Domestic Antarpulau, b. Pengakuan sebagai pedagang antarpulau barang tertentu, c. Persetujuan Perdagangan Antarpulau, d. Verifikasi atau Penelusuran Teknis atas Barang yang diantarpulaukan, dan /atau, e. Pendistribusian barang dari daerah yang surplus ke daerah yang minus dalam kondisi tertentu sesuai dengan penugasan dari Menteri. 2. Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan secara berkala atau sewaktu-waktu dalam keadaan tertentu.

Pengaturan 8 : Sanksi Administratif bagi Pelaku Usaha Perdagangan Antarpulau Apabila melanggar ketentuan Pasal 6 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa : 1. Peringatan tertulis paling banyak 3 (tiga) kali 2. Pencabutan Perizinan dibidang perdagangan atau teknis lainnya

Pengaturan 9 : Forum Koordinasi Pengembangan Perdagangan Antarpulau Dalam rangka pengembangan perdagangan antarpulau Menteri dapat membentuk Forum Koordinasi Pengembangan Perdagangan Antarpulau beranggotakan: instansi, asosiasi, akademisi dan Pelaku usaha

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 29/M- DAG/PER/5/2017 Tentang Perdagangan Antarpulau mulai berlaku setelah 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal diundangkan