Tika Prasetiawati KSM Psikiatri RS UGM.

dokumen-dokumen yang mirip
TANDA DAN GEJALA KLINIS PSIKIATRIK. Dr. I.A Kusuma Wardani, SpKJ Bag/ SMF Psikiatri RSUP Sanglah Denpasar

STATUS PSIKIATRI. II. RIWAYAT PSIKIATRI No. Rekam Medis : Autoanamnesis : Alloanamnesis : A. Keluhan Utama. Autoanamnesis.

TANDA & GEJALA KLINIS PSIKIATRIK Surjo & Vita

STATUS PASIEN PSIKIATRI. : Hagu Barat Laut, Banda Sakti, Aceh Utara Status Pernikahan : Belum menikah

Gejala Gangguan Psikologis Memahami Ciri Adanya Gangguan Mental Pada Manusia

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RS JIWA

GANGGUAN MOOD. dr. Moetrarsi SKF., DTM&H, Sp.KJ

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Nama : Tn. B Umur : 47 tahun. Jenis kelamin : Laki-laki Status pernikahan : Menikah

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Tanggal masuk panti: 25 Mei 2015 Tanggal wawancara: 29 Mei 2015

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

LAMPIRAN. Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian

LAPORAN PSIKIATRI GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR CAMPURAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Tujuan C. Manfaat

LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA PARANOID PEMBIMBING : DR. A. SYAIFUL HD, SP.KJ

Definisi Suatu reaksi organik akut dengan ggn utama adanya kesadaran berkabut (clouding of consciousness), yg disertai dengan ggn atensi, orientasi, m

Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III. Dr. Tribowo Tuahta Ginting S, SpKJ SMF Psikiatri RSUP Persahabatan

Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III Demensia Delirium

HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Modul ke: Pedologi. Skizofrenia. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dengan karakteristik berupa gangguan pikiran (asosiasi longgar, waham),

SKILL LAB. SISTEM NEUROPSIKIATRI BUKU PANDUAN MAHASISWA TEHNIK KETERAMPILAN PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

manusia. Bersifat ekstrim, penderita bisa menyiksa dirinya sendiri

Sinonim : - gangguan mood - gangguan afektif Definisi : suatu kelompok ggn jiwa dengan gambaran utama tdptnya ggn mood yg disertai dengan sindroma man

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Kualitas hidup seseorang tidak dapat didefinisikan secara pasti, hanya orang tersebut

1. Dokter Umum 2. Perawat KETERKAITAN : PERALATAN PERLENGKAPAN : 1. SOP anamnesa pasien. Petugas Medis/ paramedis di BP

2.1 Lampiran Kuesioner SKALA NILAI DEPRESI DARI HAMILTON HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)

LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menjelaskan skizofrenia sebagai suatu sindrom klinis dengan variasi

BAB II TINJAUAN KONSEP

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi berkepanjangan juga merupakan salah satu pemicu yang. memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan pada

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Seluruh kemampuan seorang individu

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN PEMASUNGAN PADA ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA

/BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengganggu kelompok dan masyarakat serta dapat. Kondisi kritis ini membawa dampak terhadap peningkatan kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

RIWAYAT PSIKIATRI Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 5 Juni 2013, pukul WIB di Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan.

Mata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-

BAB I PENDAHULUAN. berat sebesar 4,6 permil, artinya ada empat sampai lima penduduk dari 1000

BAB 1 PSIKIATRI KLINIK

PEMERIKSAAN PSIKIATRI

SKIZOFRENIA. Ns. Wahyu Ekowati, MKep., Sp.J. Materi Kuliah Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman (unsoed)

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI

Gangguan Mental Organik (GMO) Oleh : Syamsir Bs, Psikiater Departemen Psikiatri FK-USU

Skizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Benedict A.Morel ( ), seorang dokter psikiatri dari Prancis

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Waham adalah keyakinan yang salah, menetap, dipegang teguh. dan tidak dapat digoyahkan dan tidak sesuai dengan latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kognitif tertentu dapat berkembang kemudian (Sadock, 2003).

BAB II TINJAUAN TEORI. dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial

BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN. Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya

Disusun Oleh : Nurul Iman Pembimbing : dr. Hj. Ni Wayan Ani P, Sp. KJ Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta

GANGGUAN PSIKOTIK I. PENDAHULUAN

REFERAT SKIZOFRENIA. Pembimbing : Dr. Hartanto Gondhoyuwono, Sp.KJ (KAR) Penyusun : Nur Rashidah Bt Mohd Rashid

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial, dimana untuk mempertahankan kehidupannya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pengamatan terhadap suatu objek tertentu (Wahid, dkk, 2006).

Mampu mengenal dan mengetahui tanda, gejala dan pemeriksaan status mental yang menunjang dalam mendiagnosa pasien dengan gangguan mental organik

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa (Mental Disorder) merupakan salah satu dari empat

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMANDIRIAN PELAKSANAAN AKTIVITAS HARIAN PADA KLIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember Paranoid, No Register

GANGGUAN MOOD (ALAM PERASAAN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sign adalah gejala-gejala yang dapat diobservasi (observable) dan pada umumnya bersifat objektif (mengenai fisik).

BAB 1 PENDAHULUAN. stressor, produktif dan mampu memberikan konstribusi terhadap masyarakat

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK. Siska Nurlaela Dina Astiyanawati Dr. Tuti Wahmurti A.S., dr., Sp.KJ (K)

BAB I PENDAHULUAN. meliputi keadaan fisik, mental, dan sosial, dan bukan saja keadaan yang bebas dari

PSIKOLOGI INDUSTRI DAYA INGAT (MEMORY) Agus Riyanto,M.T Bandung, Psikologi Industri 1

BAB II TINJAUAN TEORI. pengecapan maupun perabaan (Yosep, 2011). Menurut Stuart (2007)

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berhubungan dengan fisik, maupun dengan mental. Masalah gangguan kesehatan jiwa menurut data World Health

LAPORAN KASUS PENGELOLAAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN PADA

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah masalah tentang kesehatan jiwa yang sering luput dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berfikir (cognitive),

Bab 4. Simpulan dan saran. bahwa tokoh yang bernama Frank dalam novel In The Miso Soup karya Ryu

: Jl. Petamburan 2 RT 03 RW 03 No.10

Konsep Kecemasa n. Oleh : Hapsah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organitation (WHO), prevalensi masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Jiwa menurut Rancangan Undang-Undang Kesehatan Jiwa tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prevalensi penderita skizofrenia pada populasi umum berkisar 1%-1,3% (Sadock

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Jeritan Jiwa dari Kursi Roda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN KASUS A. ANAMNESA PSIKIATRI 1. IDENTITAS PASIEN

Bab 5. Ringkasan. Dalam bab pertama yang berisi latar belakang penulisan skripsi ini, saya menjabarkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

I. IDENTITAS PASIEN RIWAYAT PSIKIATRI

Gangguan Suasana Perasaan. Dr. Dharmawan A. Purnama, SpKJ

STATUS PSIKIATRI. Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 11 Februari Suku bangsa /warga Negara : Sunda/ Indonesia

Transkripsi:

Tika Prasetiawati KSM Psikiatri RS UGM tikap28@yahoo.com tikap28@ugm.ac.id

KESEHATAN MENTAL Sadar kemampuan diri Mengatasi tekanan hidup Bekerja produktif Berkontribusi di masyarakat

Pengertian Umum Kesadaran & Fungsi Kognitif Perilaku Motorik Suasana Perasaan ( Mood & Affect ) Proses Pikir Persepsi Pembicaraan Insight & Judgment

Tanda klinis gangguan jiwa, adalah fenomena psikopatologi yang secara obyektif dapat diamati Gejala klinis gangguan jiwa, adalah fenomena psikopatologi yang muncul dari keluhan pasien dan bersifat subyektif Sindroma klinis gangguan jiwa, adalah kumpulan tanda dan gejala klinis gangguan jiwa.

Kesadaran / Consciousness = Keadaan siaga = State of awareness Gangguan Kesadaran : - Kesadaran menurun (Somnolence Coma ) - Kesadaran berkabut - Delirium - Twilight State, Dream like state - Confusion

Orientasi ( orang, tempat, waktu ) Atensi (distractibility, hypervigilance ) Memori (amnesia,paramnesia deja vu,hypermnesia) Intelejensi Berbahasa & Berhitung ( afasia, akalkulia ) Gnosis ( agnosis, astereognosis ) Fungsi Eksekutif Fungsi kognitif dapat di evaluasi dengan alat : Mini Mental State Evaluation

GANGGUAN MEMORI Amnesia : Ketidakmampuan mengingat sebagian atau seluruhnya pengalaman masa lalu. ( dibedakan : Anterograd & Retrograd) Paramnesia : memori palsu ( contoh : konfabulasi, de javu, jamais vu ) Screen memory : menutupi memori yang menyakitkan dengan memori lain yang lebih dapat ditoleransi.

Echopraxia : meniru gerakan Katatonia : kekacauan psikomotor pada skizofrenia tipe katatonik ( eq : catatonic excitement, stupor, catalepsy, flexibilitas cerea ) Stereotipi : gerakan berulang dgn pola yang sama Manerisme: pergerakan tidak disadari yang mendarah daging dan kebiasaan. Mutisme : membisu Akatisia : perasaan subyektif akan ketegangan otot-otot yang mengakibatkan penderita menjadi bergerak-gerak gelisah, biasanya karena efek samping obat antipsikotik. Kompulsi : gerakan berulang yg bersifat impulsif

Mood = suasana perasaan Emosi yang bersifat pervasif dan bertahan lama, mewarnai persepsi seseorang terhadap kehidupan. Deskripsi mood Euthym : normal Hypothym : murung-putus asadepresif Hyperthym : elasi-ekspansif-euforikmanik Empty : kosong-hambar Irritable : mudah tersinggung Alexithymia : sulit mengungkapkan perasaan

Afek : Ekspresi emosi sesaat, dapat diamati dari ekspresi wajah, gerak tubuh, irama suara. Deskripsi Afek : serasi / tidak serasi luas terbatas tumpul datar labil/tegang/cemas

Gangguan Arus Pikir : Ketidak mampuan mengorganisasikan proses pikir membentuk ide bertujuan Jenis-2 Gangguan Arus Pikir : 1. Inkoherensi : gagasan satu dengan lain tidak berhubungan, tidak logis, secara keseluruhan tidak dapat dimengerti. 2. Asosiasi longgar: bentuk lebih ringan dari inkoherensi. 3. Asosiasi bunyi : gagasan satu dengan yang lain dirangkaikan oleh kesamaan bunyi 4. Neologisme : membentuk logika baru yang hanya dimengerti oleh pasien

5. Sirkumstansial : penyampaian gagasan secara berbelit dan cenderung terpaku pada detail 6. Tangensial: ketidakmampuan untuk mempertahankan gagasan bertujuan 7. Flight of Ideas: gagasan yang bertubi-tubi melompat dari satu topik ke topik lain 8. Verbigerasi: pengulangan kata tanpa tujuan 9. Preserverasi: pengulangan gagasan secara persisten/tidak responsif terhadap stimulus baru 10. Blocking : Gahasan yang terhenti mendadak sebelum selesai disampaikan.

CIRCUMSTANTIAL D : Apa yang membawa anda ke sini? P : Biarkan saya menjelaskan. Saya ingat ketika berusia 8 tahun saya mempunyai noda kotor di celana. Saya tidak mungkin membersihkannya dengan baik. Saya selalu merasa bahwa saya mengkontaminasi diri sendiri. Saya mengotori baju saya. Kotoran di baju mengotori saya. Ketika saya melihat ke belakang saya ingin melihat saya bersih atau saya sudah mengotori kursi. Karena itu mengapa saya melihat ke belakang untuk melihat apakah ada tanda kotoron itu. Saya tahu hal ini bodh. Bahkan jika saya tidak membersihkan dengan sempurna akan tetap ada di baju saya. Saya rasa bahwa saya harus selalu melihat ke belakang setiap saat. Hal itu yang membuat saya ke sini.

TANGENSIAL D : Apa yang membawa anda ke sini? P : Saya mempunyai perasaan ini. Saya mempunyai perasaan ini setiap saat. Semua mengatakan itu disekeliling saya. Dapatkan anda membayangkan bagaimana jika hal itu menyebar? Ini adalah pekerjaan pertama saya. Kemudian dengan tetangga saya. Sekarang tampak dimana-mana. VERBIGERASI D: "Bapak kalau di rumah ngapain aja?" P: "DVD film, DVD film, DVD film."

PERSEVERASI Mengulang frase dan kata yang sama, bahkan jika subyek berubah tetap berada dalam tema yang sama. D: "Bapak, nama saya siapa?" P: "Sherly." D: "Kalau yang pakai kerudung putih itu siapa?" P: "Sherly." D: "Kalau yang baju merah itu namanya siapa?" P: "Sherly." CLANG ASSOSIATION / ASOSIASI BUNYI Tidak logik dan tidak bermakna, tapi mempunyai persamaan bunyi Contoh : Saya mau makan di Tarakan, seakan-akan berantakan.

Neologisme D: "Bapak tadi malam bisa tidur?" P: "Ngasa, dok." D: "Ngasa itu apa, Pak?" P: "Nggak bisa, dok (sambil tertawa)." FLIGHT OF IDEAS Contoh : Waktu saya datang ke rumah sakit, kakak saya baru dapat SIM, lalu untung saya pakai kemeja biru, hingga pak dokter menanyakan apakah sudah makan

BLOCKING DAN DERAILMENT Arus pikir tiba-tiba terputus, sesudah berhenti pasien memulai dengan pikiran yang baru,disebut derailment Contoh : D : Apa yang membawa anda ke sini? P : Saya punya pendapat ini dengan tetangga saya dan mereka memulai untuk..(berhenti) Seharusnya tidak ada seorangpun yang mendukung orang itu Jika ditanya apa yang terjadi ketika pasien blocking, dapat menjelaskan bahwa tiba-tiba hilang pikiran. Petit mal

WORD SALAD D: "Bapak tinggal di mana, Pak?" P: "Cing cangkeling, welcome dok, bosan pisan abdi. ASOSIASI LONGGAR Contoh : Saya mau makan. Semua orang dapat berjalan. Bila extrim, maka akan terjadi inkoherensi. INKOHERENSI D: "Bapak sudah mandi?" P: "Malam, ayam, pergi, cari, uang, dok."

Gangguan isi pikir : Di sini yang terganggu adalah buah pikirannya / keyakinannya, dan bukan cara penyampaiannya. Bisa berupa waham, obsesi, fobi, preokupasi dll Waham : Keyakinan yang salah, tidak dapat dikoreksi, tidak sesuai dengan realitas dan budaya yang berlaku di lingkungan kehidupan pasien. Deskripsi Waham 1. Waham aneh/bizarre 2. Waham sistematik

3. Mood congruent/incongruent 4. Waham Nihilistik 5. Waham Somatik 6. Waham Paranoid ; - Waham besar - Waham cemburu - Waham kejar 7. Waham kendali - Thought withdrawal - Thought insertion - Thought broadcasting 8. Waham Erotis / Erotomania

Persepsi = Proses pemindahan stimulus fisik menjadi informasi psikologik Deskripsi gangguan persepsi : 1. Halusinasi : Penginderaan/persepsi sensoris tanpa adanya stimulus eksternal 2. Ilusi : Salah persepsi/salah interpretasi terhadap stimulus eksternal yg nyata 3. Derealisasi : persepsi subyektif bahwa lingkungan berubah aneh/tidak nyata 4. Depersonalisasi : persepsi subyektif bahwa orang-orang disekitarnya berubah asing/aneh 5. Fugue : menjadi identitas baru disertai amnesia terhadap identitas lamanya

Sesuai jenis penginderaan dibedakan ; halusinasi auditorik, olfaktorik, visual, taktil ( raba ), dan gustatorik ( kecap ) Sesuai tema halusinasi ; commanding, commenting, mood congruent/incongruent Halusinasi hipnopompik ; halusinasi yang terjadi menjelang bangun tidur Halusinasi hipnagogik ; halusinasi terjadi menjelang masuk tidur Halusinasi somatis ; sensasi palsu yang berhubungan dengan organ tubuh biasanya organ viseral

Dalam arti luas tilikan sering disebut sebagai wawasan diri, yaitu pemahaman seseorang terhadap kondisi dan situasi dirinya dalam konteks realitas sekitarnya Dalam arti sempit adalah pemahaman pasien terhadap penyakitnya Tilikan terganggu ; hilangnya kemampuan untuk memahami kenyataan obyektif akan kondisi dan situasi dirinya

1. Penyangkalan total terhadap penyakitnya 2. Ambivalensi terhadap penyakitnya 3. Menyalahkan faktor lain sebagai penyebab penyakitnya 4. Menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak memahami penyebab sakitnya 5. Menyadari penyakitnya dan faktor faktor yang berhubungan dengan penyakitnya namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnya 6. Tilikan yang sehat, yakni sadar sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai motifasi untuk mencapai perbaikan