BAB I PENDAHULUAN. untuk penelitian dan pemeriksaan ( Dorland, 2002).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk melihat kenampakan sel secara utuh. Maserasi pada jaringan tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan praktikum merupakan kegiatan yang tidak akan pernah lepas

BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan preparat dalam pengamatan sel dan jaringan tumbuhan atau

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia kedokteran dan kesehatan banyak membahas tentang

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana 1 Program Studi Pendidikan B iologi. Disusun Oleh: RAHAYU KURNIA DEWI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN EKSTRAK BUAH Breynia sp DAN. KUNCUP DAUN JATI (Tectona grandis) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI LUGOL PADA KEGIATAN PRAKTIKUM

berperan dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar (Arbian, 2006 :1). Di dalam kegiatan praktikum sarana dan prasarana penunjang menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan selanjutnya,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Seluruh masyarakat merupakan konsumen dari makanan sekaligus

III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Rumput gajah odot (Pannisetum purpureum cv. Mott.) merupakan pakan. (Pannisetum purpureum cv. Mott) dapat mencapai 60 ton/ha/tahun

PEMBUATAN SEDIAAN KRIM ANTIAKNE EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. air putih yang bersih, jernih dan steril sebagai minuman utama untuk dikonsumsi.

PEWARNA ALTERNATIF DAUN JATI MUDA (Tectona grandis) DAN DAUN JAMBU MONYET (Annacardium occidentale L.)

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ISOLASI NEMATODA TANAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE BARLENSE-TULGREEN DAN METODE BASKOM

Serbuk Temulawak Sebagai Bahan Baku Minuman

EKSTRAKSI KURKUMIN DARI TEMULAWAK DENGAN MENGGUNAKAN ETANOL

S U N A R D I A

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Identifikasi Masalah Apakah daun beluntas menghilangkan bau badan.

BAB I PENDAHULUAN. Genus Cucumis pada dasarnya memiliki bermacam-macam jenis spesies

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Muhammadiyah Semarang Jl. Wonodri Sendang Raya No. 2A Semarang.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG TINGGI SERAT DARI AMPAS BENGKUANG DAN AMPAS JAGUNG TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK KUE KERING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

TATA TERTIB PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 2

PERTUMBUHAN TANAMAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA ARANG SEKAM DAN COCOPEAT DENGAN PEMBERIAN STARBIO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menguji antioksidan dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.)

Dewi et al, Kualitas Preparat Secion 95

EFEKTIVITAS PEMBERIAN EM (Effective Microorganism) TERHADAP PERTUMBUHAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA CAMPURAN PAKIS CACAH DAN ARANG SEKAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Angsana (Pteracorpus Indicus Will) merupakan jenis tanaman

PERTUMBUHAN TANAMAN Gelombang Cinta (Anthurium plowmanii keris) PADA MEDIA CAMPURAN ARANG SEKAM DAN PUPUK KANDANG DENGAN PENAMBAHAN STARBIO SKRIPSI

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Muhammadiyah Semarang di Jalan Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya di era modern ini banyak hasil pengolahan ikan yang

ERNI WAHYU FITHRIANA A

I. PENDAHULUAN. Konsumen spa khususnya di Bali sudah menyadari bahaya dari bahan bahan

ANALISIS KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :

Sediaan Mikroskopis untuk Pengamatan dengan Mikroskop Elektron Transmisi (TEM). Pengukuran Parameter Fotosintesis . Pengamatan Anatomi Daun HASIL

BAB I PENDAHULUAN. juta penduduk setiap tahun, penyebab utamanaya adalah Vibrio cholera 01,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai

KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI RAMBUTAN (Nephelium lappaceum Linn)

BAB I PENDAHULUAN. kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

BAB I PENDAHULUAN. disekitarnya. Telah menjadi realita bila alam yang memporak-porandakan hutan,

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

I. PENDAHULUAN. Paru-paru, jantung, pusat syaraf dan otot skelet bekerja berat dalam melakukan

Kata kunci: pelatihan, awetan botani, media pembelajaran, biologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Obat adalah zat yang digunakan untuk terapi, mengurangi rasa nyeri, serta

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka memengaruhi peserta. memungkinkannya untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

BAB III METODE PENELITIAN

Metoda-Metoda Ekstraksi

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran selama ini dan sistem pembelajaran yang. mudah. Diperlukan peran aktif guru sebagai pendidik untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. satu keanekaragaman tersebut adalah bunga Tasbih (Canna edulis Ker.) dan ikan

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. berkhasiat obat (biofarmaka) dan kurang lebih 9606 spesies tanaman obat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara yang potensial sebagai penghasil bahan

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab (LIPI,1980). Menurut

PEMETAAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

I. PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)

BAB I PENDAHULUAN. ada didalam sel, pembelahan dan penduplikasian merupakan konsep terpenting

BUDIDAYA TANAMAN DURIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai

BAB I PENDAHULUAN. populer di Indonesia. Buah dengan julukan The King of fruits ini termasuk dalam

BAB I PENDAHULUAN. sediaan mikroteknik atau yang juga dikenal sebagai sediaan Histologi.

Budidaya Tanaman Obat. Elvira Syamsir

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)

Jahe untuk bahan baku obat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN

Anda Perlu Tahu Jenis-Jenis Obat Buah Diabetes Ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai indikator asam dan basa telah banyak digunakan seperti

Deskripsi METODE PEMBUATAN BAHAN BAKAR PADAT BERBASIS ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN spesies tumbuhan, 940 spesies diantaranya merupakan tumbuhan obat dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Preparat adalah tindakan atau proses pembuatan maupun penyiapan sesuatu menjadi tersedia, spesimen patologi maupun anatomi yang siap dan diawetkan untuk penelitian dan pemeriksaan ( Dorland, 2002). Maserasi merupakan salah satu teknik pembuatan preparat yang digunakan untuk melihat kenampakan sel secara utuh. Prinsip kerja dari teknik pembuatan ini adalah dengan cara memutuskan lamella tengah dari sel tumbuhan. Pemutusan lamella tengah bertujuan memisahkan bagian sel dengan sel lainnya sehingga sel bisa dilihat secara satuan utuh. Teknik ini sangat bermanfaat. Banyak penelitian melakukan teknik ini untuk mengekstraksi suatu zat atau bagian tertentu dari sel tumbuhan. Preparat Maserasi merupakan suatu preparat yang proses pembuatannya dengan cara pembusukan buatan (melunakkan jaringan tertentu) dengan menggunakan cairan maserator. Proses membusuknya jaringan yang mudah hancur akan terbuang, sementara jaringan yang tidak rusak akibat cairan maserator akan tetap bertahan dan utuh. Metode maserasi dapat digunakan pada semua tumbuhan yang akan dijadikan sebagai obyek preparat. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai metode maserasi yaitu bagian batang tanaman iler. Bagian batang tanaman iler mempunyai tekstur yang lunak sehingga mudah diamati dan

2 cocok/sesuai agar sel trakea dapat terlihat dengan menggunakan metode maserasi. Iler merupakan tanaman obat-obatan yang masuk ke dalam famili labiatae. Tanaman iler mampu tumbuh dengan optimal di dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter diatas permukaan laut, dan tumbuh liar di sekitar sungai atau ladang (Rakhman, 2012). Preparat maserasi pada batang iler dapat diidentifikasi tentang jaringan pembuluh trakea, trakeid dan trakeida. Salah satu cara untuk mengidentifikasi penampakan anatomi jaringan pembuluh ini adalah dengan pengamatan mikroskopis melalui bantuan mikroskop cahaya dengan mengamati preparat maserasi pada batang iler menggunakan pewarna alami dari filtrat rimpang temulawak. Temulawak adalah tanaman yang menghasilkan rimpang atau umbi akar yang memiliki khasiat sebagai tumbuhan herbal (tumbuhan obat). Tanaman yang memiliki nama latin Curcuma zanthorrhiza L. ini masuk dalam anggota jahejahean. Temulawak adalah tanaman asli Indonesia yang banyak hidup di dataran pulau Maluku, Jawa dan Kalimantan. Tanaman ini memiliki banyak nama, karena di beberapa daerah berbeda dalam menyebut tanaman ini. Misalnya temulawak di daerah Madura disebut dengan temu labak, sedangkan di Sunda disebut dengan temu koneng. Temulawak biasa hidup subur ditanah yang gembur, dan bisa hidup hingga ketinggian 1500 mdpl. Temulawak memiliki bau yang khas, biasanya umbi akarnya berdiameter panjang 15 cm dan 6 cm. Umbi akar temulawak berwarna kuning gelap, atau coklat muda dikarenakan mengandung zat warna

3 alami yang disebut kurkuminoid yang aman digunakan untuk pewarna makanan atau tekstil (Ramdja, 2009). Berdasarkan fakta tersebut rimpang temulawak dapat dimanfaatkan sebagai zat pewarna alami untuk mewarnai jaringan tumbuhan menggantikan pewarna sintetis yang harganya mahal dan bersifat karsinogenik. Zat karsinogenik dalam pewarna sintetis dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu zat warna sintetis perlu diganti menggunakan zat pewarna alami untuk mengurangi masalah yang ditimbulkan. Jaringan tumbuhan yang dimaksud seperti batang tumbuhan iler yang dijadikan sebagai preparat maserasi menggunakan pewarna yang dihasilkan dari filtrat rimpang temulawak. Batang iler memiliki tekstur yang tidak begitu keras, sehingga mudah dijadikan untuk preparat, seperti halnya preparat maserasi. Fakta tersebut merupakan upaya yang dilakukan untuk mengkaji apakah warna yang dihasilkan dari filtrat rimpang temulawak mampu menjadi pewarna alami sebagai alternatif pada preparat maserasi batang iler. Jaringan pembuluh trakea, trakeid dan trakeida dalam bidang pendidikan sangatlah minim dalam pembahasannya. Materi tentang jaringan pembuluh ini terkait dengan mata pelajaran IPA Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas VIII Semester Ganjil dengan materi pokok struktur dan fungsi jaringan tumbuhan serta pemanfaatannya dalam teknologi, KD. 3.2. Menjelaskan keterkaitan struktur jaringan tumbuhan dan fungsinya, serta berbagai pemanfaatannya dalam teknologi yang terilhami oleh struktur tersebut.. Materi ini sangat membantu siswa dalam mendapatkan informasi baru mengenai jaringan pembuluh pada batang iler dalam

4 proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang diajarkan. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis karakter melalui pendekatan scientifik. Pendekatan scientifik ini menjadikan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses aktifitas yang dilakukan secara tertata dan teratur, berjalan secara logis dan sistematis mengikuti aturanaturan yang telah disepakati sebelumnya. Setiap kegiatan pembelajaran bukan merupakan proyeksi keinginan dari guru secara sebelah pihak, akan tetapi merupakan perwujudan dari berbagai keinginan yang dikemas dalam suatu kurikulum. Sebuah komunikasi pembelajaran sangat dibutuhkan untuk lebih meningkatkan tingkat keefektifan pencapaian atau kompetensi tersebut (Daryanto, 2010). Media pembelajaran merupakan komponen pembelajaran yang tidak bisa diabaikan dan sudah merupakan bagian kesatuan yang sangat bermanfaat untuk dapat memperjelas tanggapan siswa terhadap materi pembelajaran, menambah perhatian siswa sehingga memungkinkan timbulnya kegiatan belajar siswa. Media bukan hanya sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar melainkan alat penyalur pesan bagi siswa (Sadiman, 2011). Oleh karena itu, kreatifitas guru dalam pengembangan metode serta media pembelajaran mengajar perlu ditingkatkan. Harapan peneliti dalam pemanfaatan filtrat rimpang temulawak pada pembuatan sediaan preparat maserasi pada batang tanaman iler ini bertujuan sebagai sumber belajar biologi dalam bentuk preparat yang akan digunakan sebagai penyusunan RPP yang akan dijaikan pedoman pembelajaran di dalam

5 kelas. Berdasarkan penguraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penggunaan Filtrat Rimpang Temulawak (Curcuma Zanthorrhiza L.) Sebagai Pewarna Preparat Maserasi Batang Iler (Coleus Scutellarioides L.) Sebagai Media Pembelajaran Biologi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut: a) Bagaimanakah bentuk pengembangan dari hasil penelitian penggunaan filtrat rimpang temulawak (Curcuma zanthorrhiza L.) sebagai pewarna preparat maserasi batang iler (Coleus scutellarioides L.) sebagai media pembelajaran biologi? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Untuk mengetahui bentuk pengembangan dari hasil penelitian penggunaan filtrat rimpang temulawak (Curcuma zanthorrhiza L.) sebagai pewarna preparat maserasi batang iler (Coleus scutellarioides L.) sebagai media pembelajaran biologi. 1.4 Manfaat Penelitian Pada penulisan penelitian ini, peneliti berharap bahwa karya ini dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis bagi pembacanya. Berikut manfaat dalam penelitian ini:

6 a) Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber ilmiah bagi peneliti selanjutnya atau sebagai dasar acuan bagi penelitian yang lebih mendalam berkenaan dengan penggunaan filtrat rimpang temulawak (Curcuma zanthorrhiza L.) sebagai pewarna preparat maserasi batang iler (Coleus scutellarioides L.) sebagai media pembelajaran. Hal ini sangat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan baik bagi kalangan akademis maupun masyarakat umum. b) Manfaat Praktis 1. Bagi Guru Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan ajar. 2. Bagi Peneliti Penelitian ini akan semakin menambah wawasan, sebagai acuan dan pengetahuan peneliti mengenai dampak atau pengaruh penggunaan filtrat rimpang temulawak (Curcuma zanthorrhiza L.) sebagai pewarna preparat maserasi batang iler (Coleus scutellarioides L.) sebagai media pembelajaran. 3. Bagi Masyarakat Penelitian ini sebagai sumber informasi mengenai pembuatan preparat maserasi tanpa menggunakan pewarna sintetis serta bernilai ekonomis. 1.5 Batasan Masalah Agar penelitian ini tidak meluas maka peneliti melakukan batasan masalah sebagai berikut:

7 a) Lokasi penelitian ini dibatasi hanya di Laboratorium Universitas Muhammadiyah Malang. b) Tumbuhan yang akan digunakan untuk pembuatan preparat maserasi dalah iler (Coleus scutellarioides L.) yang hanya diambil batangnya. c) Indikator untuk mengetahui penggunaan filtrat rimpang temulawak (Curcuma zanthorrhiza L.) sebagai pewarna preparat maserasi batang iler (Coleus scutellarioides L.) sebagai media pembelajaran adalah kejelasan jaringan struktur sampel dari preparat, kejelasan warna dan kekontrasan warna. d) Bagian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rimpang temulawak (Curcuma zanthorrhiza L.) yang masih segar, setelah itu dikupas, dipotong-potong kemudian dihancurkan untuk dibuat filtrat. e) Filtrat rimpang temulawak (Curcuma zanthorrhiza L.) yang digunakan dalam penelitian ini adalah filtrat yang dibuat di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang beralamat di Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang. f) Konsentrasi filtrat yang digunakan dalam penelitian ini ada 3 yaitu 100%, 75% dan 50% dengan campuran etanol. g) Perencanaan pembelajaran disusun untuk mengaplikasikan penelitian pemanfaatan rimpang temulawak (Curcuma zanthorrhiza L.) sebagai bahan pewarnaan alternatif untuk pembuatan preparat maserasi dari batang iler (Coleus scutellarioides L.) dalam kegiatan pemebelajaran merupakan perencanaan pembelajaran yang mengacu pada mata pelajaran

8 IPA Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas VIII Semester Ganjil dengan materi pokok struktur dan fungsi jaringan tumbuhan serta pemanfaatannya dalam teknologi dengan KD. 3.2. Menjelaskan keterkaitan struktur jaringan tumbuhan dan fungsinya, serta berbagai pemanfaatannya dalam teknologi yang terilhami oleh struktur tersebut. 1.6 Definisi Operasional a) Filtrat adalah hasil dari proses pemisahan campuran heterogen yang mengandung cairan dan partikel-partikel padat dengan menggunakan media filter yang hanya meloloskan cairan dan menahan partikel-partikel padat (Susilo T. A., 2011). b) Temulawak adalah tanaman yang menghasilkan rimpang atau umbi akar yang memiliki khasiat sebagai tumbuhan herbal (tumbuhan obat). Tanaman yang memiliki nama latin Curcuma zanthorrhiza ini masuk dalam anggota jahe-jahean. c) Preparat adalah objek yang diamati dengan mikroskop. Preparat dapat berupa preparat kering atau basah yang berupa sayatan atau tanpa sayatan. Preparat awetan/kering merupakan objek yang sudah diawetkan. Preparat awetan dapat digunakan berkali-kali. Preparat segar/basah adalah preparat yang dibuat secara langsung tanpa pengawetan. Preparat basah berupa objek hidup yang akan diamati dan biasanya hanya untuk satu kali pengamatan. d) Maserasi merupakan salah satu teknik pembuatan preparat yang digunakan untuk melihat kenampakan sel secara utuh.

9 e) Iler merupakan tanaman obat-obatan yang masuk ke dalam famili labiatae. Tanaman iler mampu tumbuh dengan optimal di dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter diatas permukaan laut, dan tumbuh liar di sekitar sungai atau ladang (Anonymous, 2015). f) Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar (Anonymous, 2012).