BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang dikenal dengan classroom action

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih

III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melalui refleksi, colaboratif, dan partisipatif. Menurut Arikunto, S., dkk. (2006:

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan kepada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

METODE PENELITIAN. dilakukan dalam kelas (Wardhani, 2004: 3). Sedangkan Arikunto (2006: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Hamdani (2011: 326) Penelitian Tindakan Kelas pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

III. METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. 2008: 58). Sedangkan menurut Kunandar (2010: 46) PTK dapat juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

III. METODE PENELITIAN. atau sering juga disebut dengan Classroom Action Research. Menurut

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

Transkripsi:

26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Arikunto (2006: 58) menjelaskan penelitian tindakan kelas adalah gabungan definisi dari tiga kata, Penelitian, Tindakan, Kelas. Sehingga Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran. Wardhani (2007: 1.3) mengemukakan PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. PTK merupakan jenis penelitian untuk menyelesaikan masalah pembelajaran di kelas secara cermat dan sistematis untuk meningkatkan kualitas pembelajaran (Agung, 2012:63). B. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus. Siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi dapat beberapa kali sampai tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran tercapai. Arikunto, dkk (2011: 16) mengemukakan bahwa secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam PTK yaitu (a) perencanaan, (b) pelaksaanaan, (c) pengamatan,

27 dan (d) refleksi. Adapun tahapan atau alur siklus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Perencanaan I Refleksi I SIKLUS I Pelaksanaan I Pengamatan I Perencanaan II Refleksi II SIKLUS II Pelaksanaan II Pengamatan II Gambar. 3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Sumber: Wardhani, 2007:2.4) C. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 11 Metro Pusat, Jl. Veteran No. 50 Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro. 2. Waktu Penelitian Kegiatan ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 selama lima bulan dari persiapan sampai laporan hasil penelitian. 3. Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas IVC SD Negeri 11 Metro Pusat. Adapun subjek

28 penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas IVC SD Negeri 11 Metro Pusat yang berjumlah 25orang siswa yang terdiri adas 12 orang lakilaki dan 13orang perempuan. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan non tes (observasi). a. Teknik non tes (observasi) Data yang dikumpulkan dalam teknik nontes ini berupa data kualitatif, yaitu data yang berupa kata atau catatan-catatan. Selanjutnya, data kualitatif ini akan ditransformasikan ke data kuantitatif dengan pemberian skala penilaian. Jumlah dari hasil skala penelitian akan dikembalikan ke dalam data kualitatif dengan cara menggolongkan hasil tersebut ke dalam kategori pada setiap instrumen yang telah ditentukan oleh peneliti. Teknik non tes dilakukan oleh teman sejawat yang bertindak sebagai observer menggunakan lembar observasi dengan cara memberikan tanda ceklis untuk mengetahui data mengenai kinerja guru, hasil belajar siswa pada ranah afektif dan psikomotor dalam proses pembelajaran melalui penerapan model cooperative learningtipe group investigation. b. Teknik Tes Teknik tes merupakan prosedur atau cara untuk mendapatkan data yang bersifat kuantitatif (angka) berupa nilai-nilai siswa untuk mengetahui hasil belajar dalam ranah kognitif melalui penerapan model cooperative learning

29 tipe group investigation. Tes dilaksanakan setiap akhir siklus. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur hasil yang diperoleh siswa setelah pemberian tindakan dalam proses pembelajaran. E. Alat Pengumpulan Data Menurut Arikunto (2007: 101) instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data, agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah oleh peneliti. Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrumen sebagai berikut: a. Lembar panduan observasi, instrumen ini dirancang oleh peneliti berkolaborasi dengan guru kelas IVC SD Negeri 11 Metro Pusat. Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kinerja guru serta hasil belajar siswa pada ranah afektif dan psikomotor dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model cooperative learning tipe group investigation. Adapun aspek yang diamati dalam instrumen yang digunakan untuk memperoleh data kinerja guru meliputi: (1) kegiatan pendahuluan terdiri dari: a) apersepsi dan motivasi, dan b) penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan, (2) kegiatan inti terdiri dari: a) penguasaan materi pelajaran, b) penerapan model cooperative learning tipe group investigation dan scientific, c) penerapan pembelajaran tematik terpadu, d) pemanfaatan sumber belajar/ media dalam pembelajaran, e) pelibatan peserta didik dalam pembelajaran, f) penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran dan g) penutup pembelajaran.

30 Tabel 3.1. Instrumen Penilaian Kinerja Guru 1. Nama Guru : 2. Nama Sekolah : 3. Tema/Subtema : 4. Kelas/Semester : 5. Siklus ke : 6. Pertemuan ke : 7. Hari/ Tanggal : Aspek yang diamati Kegiatan Pendahuluan Skor Apersepsi dan Motivasi 1 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya. 2 Mengajukan pertanyaan menantang. 3 Menyampaikan manfaat dan tujuan pembelajaran. 4 Mendemonstrasikan sesuatu yang berkaitan dengan tema. Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan 1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik. 2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi. Kegiatan Inti Penguasaan Materi Pelajaran 1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran. 2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek, dan kehidupan nyata. 3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat. 4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak). Penerapan model Cooperative Learning tipe GI 1 2 3 4 Guru memberikan subtopik permasalahan yang sudah ditetapkan serta membentuk kelompok investigasi, dengan anggota tiap kelompok 4 sampai 5 orang. Guru merencanakan prosedur pembelajaran, tugas dan tujuan khusus yang konsisten dengan subtopik yang telah ditetapkan pada tahap pertama. Guru membimbing siswa dalam menalar untuk melakukan penyelidikan sesuai topik yang dibahas pada masing-masing kelompok. Guru membimbing siswa menganalisis dan mensintesis informasi yang diperoleh pada tahap ketiga dan merencanakan bagaimana informasi tersebut diringkas dan disajikan dengan cara yang menarik sebagai bahan untuk dipresentasikan kepada seluruh kelas.

31 Aspek yang diamati 5 Guru membimbing kelompok menyiapkan laporan akhir yaitu berupa rencana kegiatan persentasi yang akan disajikan didepan kelas, semua anggota terlibat dalam kegiatan ini. Skor 6 Guru mengevaluasi hasil kerja siswa. Penerapan Pendekatan Scientific 1 Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana. 2 Memancing peserta didik untuk bertanya. 3 Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba. 4 Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati. 5 Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis. 6 7 Memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk menalar berfikir logis dan sistematik. Menyajikan kegiatan agar peserta didik mampu berkomunikasi. Penerapan Pembelajaran Tematik Terpadu 1 Menyajikan pembelajaran sesuai tema. 2 Menyajikan pembelajaran dengan memadukan berbagai mata pelajaran setiap subtema. 3 Menyajikan pembelajaran yang memuat komponen karakteristik terpadu. 4 Menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif dan menyenangkan. Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber 1 belajar. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan 2 media pembelajaran. 3 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar. 4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran. Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi 1 guru, peserta didik, sumber belajar. 2 Merespon positif partisipasi peserta didik. 3 Menunjukan sikap terbuka terhadap respon peserta didik. 4 Menumbuhkan kecerian dan antusiasme peserta didik dalam belajar. Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran 1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar. 2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.

32 Aspek yang diamati Penutup pembelajaran Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan 1 melibatkan peserta didik. Keterangan: 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang Tabel 3.2. Rubrik Penilaian Kinerja Guru Skor 2 Memberikan tes lisan atau tulisan. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan 3 kegiatan berikutnya dan tugas dirumah. Jumlah nilai Nilai rata-rata Kategori Nilai angka Nilai mutu Indikator 1 Kurang Dilaksanakan dengan kurang baik oleh guru dan guru terlihat kurang menguasai 2 Cukup Dilaksanakan dengan cukup baik oleh guru dan guru terlihat cukup menguasai 3 Baik Dilaksanakan dengan baik oleh guru dan guru terlihat menguasai 4 Sangat baik Dilaksankan dengan baik oleh guru dan guru terlihat professional Adapun kriteria yang digunakan untuk memperoleh data hasil belajar afektif siswa meliputi sikap: (1) Disiplin dan (2) Percaya Diri.

33 Tabel 3.3. Lembar Observasi Hasil Belajar Afektif Nama Sekolah :... Kelas/semester :... Tema/subtema :... Pembelajaran ke :... Siklus/pertemuan :... No Nama Siswa Perilaku yang diamati Disiplin Percaya Diri 5 6 7 8 Total Skor Nilai Kategori 1 2 3 4 5 dst. Jumlah skor Nilai rata-rata Kategori Keterangan: 1. Berilah tanda ceklist ( ) bila siswa melaksanakan yang berarti Ya dan tanda( ) yang berarti Tidak bila siswa tidak melaksanakan,pada kolom perilaku yang diamati (1-8)! 2. Kisi-kisi penilaian hasil belajar afektif Aspek yang diamati Displin Percaya diri Indikator perilaku 1. Membawa buku teks mata pelajaran dan alat tulis 2. Melaksanakan kegiatan sesuai petunjuk guru 3. Mengumpulkan tugas tepat waktu 4. Tertib dalam mengikuti pembelajaran, tidak ribut/melakukan aktivitas lain didalam kelas 5. Berani bertanya 6. Berani menjawab pertanyaan 7. Berani presentasi di depan kelas 8. Mengerjakan tugas tanpa mencontek (Sumber: Kemendikbud, 69-71)

34 Alat pengumpul data psikomotor dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi. Adapun keterampilan yang digunakan untuk memperoleh data hasil belajar psikomotor meliputi keterampilan berbicara dan bertanya. Tabel 3.4. Lembar Observasi Hasil Belajar Psikomotor Nama Sekolah :... Kelas/semester :... Tema/subtema :... Pembelajaran ke :... Siklus/pertemuan :... No Nama Siswa 1 2 3 4 5 dst. Jumlah nilai Nilai rata-rata Kategori Keterampilan Berbicara Bertanya 5 6 Skor Perolehan Nilai Kategori Keterangan: 1. Berilah tanda ceklist ( ) bila siswa melaksanakan yang berarti Ya dan tanda ( ) yang berarti Tidak bila siswa tidak melaksanakan,pada kolom perilaku yang diamati (1-8)! 2. Aspek yang diamati: 1. Kefasihan dalam berbicara 2. Pemilihan kosakata 3. Berbicara sesuai dengan topik pembicaraan 4. Pengungkapan pertanyaan jelas dan singkat 5. Pertanyaan berisi isi informasi yang relevan 6. Merespon pertanyaan dengan kata-kata yang jelas b. Tes hasil belajar, instrumen ini digunakan untuk mengumpulkan data-data hasil belajar siswa pada ranah kognitif mengenai pemahaman atau penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran yang telah dipelajari

35 dengan menggunakan model cooperative learning tipe group investigation. Instrumen ini berbentuk tes tertulis berupa tes formatif yang dikerjakan secara individu. Nilai Pengetahuan No Nama Siklus I Siklus II Nilai Kategori Keterangan Nilai Kategori Keteranngan 1 2 3 4 5 dst. Jumlah nila Nilai rata-rata Jumlah siswa tuntas Jumlah siswa belum tuntas Nilai tertinggi Nilai terendah Persentase ketuntasan belajar klasikal Kategori Ketuntasan F. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Kualitatif Analisis deskriptif kualitatif akan digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan dinamika proses yaitu, data tentang kinerja guru selama pembelajaran berlangsung. a. Nilai kinerja guru diperoleh dengan rumus: N = x 100 Keterangan: N = nilai yang dicari atau diharapkan R = skor yang diperoleh guru SM = skor maksimum 100 = bilangan tetap (Sumber: Purwanto, 2008: 102)

36 Tabel 3.5. Kategori Nilai Kinerja Guru No Kategori Nilai 1. Sangat Baik (A) 81 100 2. Baik (B) 66-80 3. Cukup Baik (C) 51-65 4. Kurang Baik (K) 50 Sumber: Modifikasi (Kemendikbud, 2013: 315) b. Nilai afektif siswa diperoleh dengan rumus: N = x 100 Keterangan: N = nilai yang dicari R = jumlah skor perolehan SM = skor maksimum ideal 100 = bilangan tetap (Sumber: Purwanto, 2009: 102) Tabel 3.6. Kategori Nilai Afektif Nilai Skala 0-100 Predikat 86-100 A 81-85 A- 76-80 B+ 71-75 B 66-70 B- 61-65 C+ 56-60 C 51-55 C- 46-50 D+ 0-45 D (Sumber: Kemendikbud, 2013: 131) Kategori Sudah Membudaya Mulai Berkembang Mulai Terlihat Tidak Terlihat c. Nilai psikomotor siswa diperoleh dengan rumus: N= x 100 Keterangan: N = nilai yang dicari R = skor yang diperoleh

37 SM = skor maksimum ideal 100 = bilangan tetap (Sumber: Poerwanti, 2008: 7.8) Tabel 3.7. Kategori Nilai Psikomotor Nilai Skala 0-100 Predikat 86-100 A 81-85 A- 76-80 B+ 71-75 B 66-70 B- 61-65 C+ 56-60 C 51-55 C- 46-50 D+ 0-45 D (Sumber: Kemendikbud, 2013: 131) Kategori Sangat Terampil Terampil Cukup Terampil Kurang Terampil 2. Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif akan digunakan untuk mengetahui kemajuan hasil belajar siswa terhadap penguasaan materi yang telah dipelajari. Nilai tes hasil belajar siswa diperoleh dari tes pada setiap siklus. a. Nilai individual ini diperoleh menggunakan rumus: N= x 100 Keterangan: N = nilai yang dicari atau diharapkan R = skor yang diperoleh SM = skor maksimum dari tes 100 = bilangan tetap (Sumber: Purwanto, 2009: 112) b. Nilai rata-rata kelas Untuk menghitung nilai rata-rata hasil belajar diperoleh melalui rumus:

38 Keterangan: = nilai rata-rata yang dicari = jumlah nilai siswa = banyaknya siswa (Sumber: Muncarno, 2009: 15) c. Persentase Ketuntasan Klasikal (Sumber: Aqib, dkk., 2009: 41) Tabel 3.8. Kategori tingkat ketuntasan siswa No Rentang ketuntasan (%) Kategori 1. 85 Sangat Tinggi 2. 65 84 Tinggi 3. 45 64 Sedang 4. 25 44 Rendah 5. <25 Sangat Rendah Sumber: Aqib (2011:41) G. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas Urutan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di Kelas IVC SD Negeri 11 Metro Pusat adalah sebagai berikut: Siklus I 1. Perencanaan Pada tahap ini, peneliti membuat rencana pembelajaran yang matang untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan. Adapun langkah-langkah perencanaannya adalah sebagai berikut:

39 a. Menyusun kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, indikator pencapaian, silabus dan rencana perbaikan pembelajaran (RPP). b. Menetapkan tema dan sub tema dan pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu tema 6 indahnya negeriku, subtema 3 indahnya peninggalan sejarah. c. Menyiapkan media pembelajaran. d. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) kelompok untuk diinvestigasi. e. Menyusun lembar pengamatan hasil belajar siswa meliputi aspek afektif dan psikomotor. f. Menyusun lembar pengamatan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan model cooperative learning tipe group investigation selama proses pembelajaran berlangsung. g. Mempersiapkan alat-alat dokumentasi. h. Menyiapkan tes formatif untuk memperoleh data hasil belajar siswa. 2. Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, rencana pembelajaran yang dirancang untuk mengimplementasi dari tema 6 indahnya negeriku dengan subtema 3 yaitu indahnya peninggalan sejarah menggunakan model cooperative learning tipe group investigation meliputi beberapa tahap anatara lain: a) Kegiatan Awal 1) Membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam. 2) Mengkondisikan siswa. 3) Berdo a.

40 4) Absensi. 5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 6) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab kepada siswa terkait materi yang akan diajarkan pada subtema 3 indahnya peninggalan sejarah. b) Kegiatan Inti 1) Guru membagikan sub topik permasalahan yang sudah ditetapkan serta membentuk kelompok investigasi yang terdiri dari 4-6 orang seriap kelompok kelompok secara heterogen. 2) Guru merencanakan prosedur pembelajaran, tugas dan tujuan khusus yang konsisten dengan subtopik yang telah ditentukan. 3) Guru membimbing siswa dalam menalar untuk melakukan penyelidikan sesuai topik yang dibahas pada masing-masing kelompok. 4) Guru membimbing siswa menganalisis dan mensintesis informasi yang diperoleh pada tahap ketiga dan merencanakan bagaimana informasi tersebut diringkas dan disajikan dengan cara yang menarik sebagai bahan untuk dipresentasikan kepada seluruh kelas. 5) Guru membimbing kelompok menyiapkan laporan akhir yaitu berupa rencana kegiatan presentasi yang akan disajikan didepan kelas, semua anggota kelompok terlibat dalam kegiatan ini. 6) Guru bersama siswa mengevaluasi hasil presentasi yang telah disajikan oleh masing-masing kelompok dan meluruskan apabila terdapat jawaban yang kurang tepat.

41 c) Kegiatan Akhir 1) Guru bersama-sama siswa melakukan refleksi tentang apa saja yang sudah dipelajari. 2) Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan/ rangkuman hasil belajar selama satu hari. 3) Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi). 4) Guru memberikan pekerjaan rumah sebagai tindak lanjut. 5) Mengajak semua siswa berdo a menurut agama dan keyakinan masingmasing. 3. Tahap Pengamatan Pelaksanaan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini, peneliti mengamati aspek afektif, psikomotor siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. 4. Tahap Refleksi Peneliti menganalisis hasil pengamatan hasil belajar siswa. Analisis yang dilakukan pada siklus pertama adalah untuk mengetahui sejauh mana antusias proses pembelajaran melalui penerapan model cooperative learning tipe group investigation. Analisis hasil belajar siswa dilakukan dengan menentukan rata-rata nilai kelas.hasil analisis digunakan sebagai bahan perencanaan pada siklus ke II.

42 Siklus II Pada akhir siklus 1 telah dilakukan refleksi untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan guru sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus II. Siklus II dilakukan sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan model cooperative learning tipe group investigation. Hasil dari siklus II ini diharapkan lebihbaik dari siklus I. 1. Tahap Perencanaan Pada siklus II ini kegiatan dibuat dengan membuat rencana pembelajaran secara kolaboratif antara peneliti dan guru seperti siklus sebelumnya berdasarkan refleksi pada siklus I, yang membedakan adalah pembelajarannya. 2. Tahap Pelaksanaan Pada siklus II ini dilakukan tindakan atau perlakuan yang sama dengan siklus I berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi. 3. Tahap Pengamatan Pelaksanaan observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dalam tahap ini, peneliti mengamati aspek afektif, psikomotor siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.

43 4. Tahap Refleksi Peneliti menganalisis hasil pengamatan hasil belajar siswa. Analisis yang dilakukan pada siklus pertama adalah untuk mengetahui sejauh mana antusias proses pembelajaran melalui penerapan model cooperative learning tipe group investigation. Analisis hasil belajar siswa dilakukan dengan menentukan rata-rata nilai kelas.hasil dari siklus II digunakan untuk menentukan dilaksanakan atau tidaknya tindakan pada siklus berikutnya. Karena jika pada siklus II belum mencapai target yang diinginkan, maka penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya.apabila indikator keberhasilan telah tercapai, maka penelitian dihentikan. H. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan pada penelitian tindakan kelas ini antara lain sebagai berikut: 1. Adanya peningkatan hasil belajar (kognitif, afektif, psikomotor) setiap siklusnya, yaitu dengan ketuntasan klasikal mencapai minimal 75% dari jumlah siswa memperoleh nilai minimal 66, mulai berkembang atau terampil. 2. Terdapat peningkatan nilai rata-rata kelas hasil belajar siswa setiap siklusnya.