BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Mei 1967 berdasarkan keputusan presidium kabinet No.114/U/Kep/5/1967, dengan tujuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL PERUSAHAAN. logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/

BAB II. Perum BULOG GBB Mabar Medan

BAB II PERUM BULOG DIVRE SUMUT

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan perekonomian di Indonesia. Perum BULOG Divisi Regional Sumbar adalah salah satu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, BULOG tetap melakukan kegiatan menjaga Harga Dasar. Tugas pokok BULOG sesuai Keputusan Presiden (Keppres) No 50 tahun

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. pangan. Perum BULOG berkantor pusat di Jakarta, memiliki 26 Divisi

BAB I PENDAHULUAN. usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung

BAB II PROFIL INSTANSI. Perusahaan Umum Badan Logistik atau disingkat Perum BULOG adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB II PERUM BULOG DIVRE SUMUT. daerah serta mengendalikan harga pangan di tingkat produsen dan konsumen.

BAB II PERUM BULOG DIVRE SUMUT

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Perum Bulog Divre Lampung

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PERUM BULOG. sekarang ini.secara umum tugas lembaga pangan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. JATIM yang meliputi sub-sub divre yang ada di dalamnya. Pada Sub Divre

I. PENDAHULUAN. Selama lebih dari 30 tahun Bulog telah melaksanakan penugasan dari

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA. NAMA : RINI WIDODO NPM : PEMBIMBING : Dr. IMAM SUBAWEH

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang paling asasi.

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan ekonomi dan industri yang saling bersingungan satu sama lain.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PERUM BULOG SUBDIVRE PEMATANGSIANTAR. A. Sejarah Kantor Perum Bulog SubDivre Pematangsiantar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang semakin pesat dinegara ini berakibat semakin

PROSEDUR PENCATATAN PIUTANG KLAIM PADA KARYAWAN DI PERUM BULOG JAKARTA

BAB V PENUTUP. Selama melaksanakan kegiatan magang pada Perum Bulog Divisi Regional

BAB I PENDAHULUAN. fungsi utama yang berkaitan langsung dengan pencapaian tujuan dan berbagai

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SELAKU KETUA HARIAN DEWAN KETAHANAN PANGAN NOMOR: 05/Permentan/PP.200/2/2016

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ini terjadi karena adanya kegagalan GCG yang diterapkan oleh perusahaan.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah mengenai lokasi penelitian

I. PENDAHULUAN 927, ,10

BAB I PENDAHULUAN. total. Tekanan dari luar negeri datang dari negara-negara pemberi pinjaman dan

II. TINJAUAN PUSTAKA

KELIMA : Semua pengeluaran keuangan yang berhubungan dengan pelaksanaan keputusan ini, dibebankan pada anggaran dari masing-masing unit kerja.

adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen bertugas sebagai stabilisator harga sembilan bahan pokok terutama beras, dengan cara melakukan pengadaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. BULOG Sebelum menjadi PERUM. ayam pada Hari Raya, Natal/Tahun Baru.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Dari serangkaian yang penulis telah lakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG

BAB III SISTEM YANG BERJALAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SELAKU KETUA HARIAN DEWAN KETAHANAN PANGAN,

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI DAN DIREKTUR UTAMA PERUM BULOG NOMOR : 25 TAHUN 2003 NOMOR : PKK-12/07/2.003

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN TAHUN 1995 TENTANG BADAN URUSAN LOGISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas pangan masyarakat Indonesia yang dominan adalah beras yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah. Oleh karena itu ekonomi secara terus-menerus mengalami

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. yang cocok digunakan untuk pertanian. Sedangkan berdasarkan letak astronominya,

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMBANGUNAN DI BIDANG PERTANIAN ADALAH SUATU HAL YANG TIDAK BISA DI TAWAR-TAWAR LAGI, KARENA SEBAGIAN BESAR RAKYAT INDONESIA MENGKONSUMSI BERAS DAN

I. PENDAHULUAN. antar perusahaan semakin meningkat, sehingga setiap perusahaan dituntut

TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BAB I PENDAHULUAN I-1

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING

I. PENDAHULUAN. dengan menyerap 42 persen angkatan kerja (BPS, 2011). Sektor pertanian

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya strategi dalam memasarkan produk. Didalam suatu perekonomian yang sifatnya kompetitif, perusahaan yang

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 98 /KPTS/013/2015 TENTANG TIM KOORDINASI RASKIN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

G U B E R N U R J A M B I

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DIKOTA SURABAYA TAHUN 2011

8 LAMPIRAN A WAWANCARA

PERAN PERUM BULOG SUBDIVRE KEDIRI DALAM MENJAGA STABILITAS HARGA BERAS MELALUI PENGADAAN BERAS TESIS. Diajukan Oleh :

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 29 TAHUN 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN.

Pendahuluan. Rakornas Bidang Pangan Kadin 2008

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2010

I. Tugas dan Fungsi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR SUMATERA BARAT

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. akan diterapkan atau dengan memperbaiki sistem transportasi yang sudah

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

2016, No UndangUndang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi yang telah berkembang saat ini menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi ton beras dari petani nasional khususnya petani di wilayah Jawa

Transkripsi:

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI A. Sejarah Singkat Perusahaan Umum (Perum) BULOG Perjalanan Perum BULOG dimulai pada saat dibentuknya BULOG pada tanggal 10 Mei 1967 berdasarkan keputusan presidium kabinet No.114/U/Kep/5/1967, dengan tujuan pokok untuk mengamankan penyediaan pangan dalam rangka menegakkan eksistensi Pemerintahan baru. Selanjutnya direvisi melalui Keppres No.39 tahun 1969 tanggal 21 Januari 1969 dengan tugas pokok melakukan stabilitasi harga beras, dan kemudian direvisi kembali melalui Keppres No.39 tahun 1987, yang dimaksudkan untuk menyongsong tugas BULOG dalam rangka mendukung pembangunan komoditas pangan yang multi komoditas. Perubahan berikutnya dilakukan melalui Keppres No.103 tahun 1993 yang memperluas tanggung jawab BULOG mencakup koodinasi pembangunan pangan dan meningkatkan mutu gizi pangan, yaitu ketika Kepala BULOG dirangkap oleh Menteri Negara Urusan Pangan. Pada tahun 1995, keluar Keppres No.50, untuk menyempurnakan struktur organisasi BULOG yang pada dasarnya bertujuan untuk lebih mempertajam tugas pokok, fungsi serta peran BULOG. Oleh karena itu, tanggung jawab BULOG lebih difokuskan pada peningkatan stabilitasi dan pengelolaan persediaan bahan pokok dan pangan. Tugas pokok BULOG sesuai Keppres tersebut adalah mengendalikan harga dan mengelola persediaan beras, gula, gandum, terigu, kedelai, pakan dan bahan pangan lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam rangka menjaga kestabilan harga bahan pangan bagi produsen dan konsumen serta memenuhi kebutuhan pangan berdasarkan kebijaksanaan umum Pemerintah. Namun tugas tersebut berubah dengan keluarnya Keppres

No.45 tahun 1997, dimana komoditas yang dikelola BULOG dikurangi dan tinggal beras dan gula. Kemudian melalui Keppres No.19 tahun 1998 tanggal 21 Januari 1998, Pemerintah mengembalikan tugas BULOG seperti Keppres No.39 tahun 1968. Selanjutnya melalui Keppres No.19 tahun 1998, ruang lingkup komoditas yang ditangani BULOG kembali dipersempit seiring dengan kesepakatan yang diambil oleh Pemerintah dengan pihak IMF yang tertuang dalam Letter of Intent (LoI). Dalam Keppres tersebut, tugas pokok BULOG dibatasi hanya untuk menangani komoditas beras. Sedangkan komoditas lain yang dikelola selama ini dilepaskan ke mekanisme pasar. Arah Pemerintah mendorong BULOG menuju suatu bentuk badan usaha mulai terlihat dengan terbitnya Keppres No.29 tahun 2000, dimana didalamnya tersirat BULOG sebagai organisasi transisi (tahun 2003) menuju organisasi yang bergerak di bidang jasa logistik di samping masih menangani tugas tradisionalnya. Pada Keppres No.29 tahun 2000 tersebut tugas pokok BULOG adalah melaksanakan tugas Pemerintah di bidang manajemen logistik melalui pengelolaan persediaan, distribusi dan pengendalian harga beras (mempertahankan Harga Pembelian Pemerintah HPP), serta usaha jasa logistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Arah perubahan tersebut semakin kuat dengan keluarnya Keppres No.166 tahun 2000, yang selanjutnya diubah menjadi Keppres No.103/2000. Kemudian diubah lagi dengan Keppres No.03 tahun 2002 tanggal 7 Januari 2002 dimana tugas pokok BULOG masih sama dengan ketentuan dalam Keppres No.29 tahun 2000, tetapi dengan nomenklatur yang berbeda dan memberi waktu masa transisi sampai dengan tahun 2013. Akhirnya dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah RI No.7 tahun 2003 BULOG resmi beralih status menjadi Perusahaan Umum (Perum) BULOG.

B. Jenis Usaha/Kegiatan Perusahaan Umum (Perum) BULOG Perusahaan Umum (Perum) BULOG adalah sebuah lembaga pemerintah yang menangani bahan pangan pokok khususnya beras. Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional. C. Visi dan Misi Perusahaan Perusahaan Umum (Perum) BULOG Visi : Menjadi lembaga pangan yang handal untuk menetapkan ketahanan pangan nasional. Misi : 1. Menyelenggarakan tugas pelayanan publik untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan kebijakan pangan nasional. 2. Menyelenggarakan kegiatan ekonomi dibidang pangan secara berkelanjutan yang memberikan manfaat kepada perekonomian nasional. 3. Menyelenggarakan kegiatan ekonomi dibidang pangan dan usaha lain secara berkelanjutan dan bermanfaat kepada stakeholders. 4. Menjalankan usaha dalam bidang produksi pemasaran dan jasa dibidang komoditi pangan guna mendukung program pengembangan hasil pertanian khususnya pangan dan bidang lainnya dengan upaya memaksimalkan produktivitas, efisiensi dan kemampuan menghasilkan laba.

D. Struktur Organisasi Perusahaan Umum (Perum) BULOG KEPALA WAKIL KEPALA *) ASISTEN BIDANG PELAYANAN PUBLIK PENGADAAN ANALISA HARGA DAN PASAR PERSEDIAAN DAN ANGKUTAN PERAWATAN KUALITAS PENYALURAN BIDANG PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI DAN PERDAGANGAN JASA TEKNOLOGI INFORMASI BIDANG ADMINISTRASI DAN KEUANGAN SDM DAN HUKUM TATA USAHA DAN UMUM HUBUNGAN MASYARAKAT KEUANGAN AKUNTANSI SUB DIVISI REGIONAL KANTOR LOGISTIK **) GUDANG **) UPT PENGOLAHAN GABAH/BERAS **) Catatan : *) Divre Jabar, Jateng, Jatim, Sulsel **) Apabila Membawahkan Unit Kerja Kansilog, Gudang dan UPT Sumber : Kantor Perusahaan Umum (Perum) BULOG (2013) Gambar 2.1

E. Job Description Perusahaan Umum (Perum) BULOG Tugas pokok masing-masing bagian di Perusahaan Umum (Perum) BULOG Divisi Regional Sumatera Utara adalah sebagai berikut : 1. Kepala, memiliki tugas yaitu : a. Memimpin Divisi Regional sesuai dengan tugas yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku. b. Membina sumber daya Perum BULOG dilingkungan Divisi Regional. c. Melaksanakan kebijakan teknis dibidang pelayanan publik, perencanaan dan pengembangan usaha, administrasi dan keuangan. 2. Asisten : Berdasarkan pertimbangan beban kerja dan kebutuhan keahlian bidang tertentu, maka Kepala Divisi Regional dapat dibantu oleh seorang atau beberapa Asisten Divisi Regional. Asisten Divisi Regional memiliki tugas membantu Kepala Divisi Regional dibidang keahlian tertentu dengan menyelenggarakan pengolahan, dan pengkajian terhadap masalah-masalah sesuai bidang penugasan baik atas inisiatif sendiri maupun atas petunjuk Kepala Divisi Regional. Asisten berada dibawah tanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi Regional. 3. Bidang Pelayanan Publik memiliki tugas yaitu : a. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengadaan gabah atau beras. b. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pemantauan analisa harga pasar. c. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengolahan persediaan dan angkutan. d. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan perawatan kualitas dan pemberantasan hama serta pengolahan komoditi pangan.

e. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pelayanan penyaluran beras kepada kelembagaan pemerintah serta masyarakat umum dan khusus. 4. Bagian Administrasi dan Keuangan memiliki tugas yaitu : a. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengolahan administrasi sumber daya manusia, urusan hukum dan klaim. b. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengolahan surat menyurat, arsip, ekspedisi, hubungan masyarakat, kerumahtanggaan dan pengolahan, pengadaan, pemeliharaan, perlengkapan sarana kantor, rumah dinas jabatan, mess, pergudangan dan investaris serta penghapusan. c. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan kehumasan. d. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan anggaran administrasi pembayaran verifikasi. e. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan administrasi pembukuan, neraca, laporan pertanggunngjawaban keuangan dan hubungan rekening antar kantor (RAK). 5. Bagian Perencanaan dan Pengembangan Usaha memiliki tugas yaitu : Merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan dan strategi dibidang industri, perdagangan, dan jasa serta teknologi informasi. 6. Bagian Sumber Daya Manusia dan Hukum memiliki tugas yaitu : a. Merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan sumber daya manusia. b. Merencanakan, mengarahkan, mengekoordinasikan dan mengendalikan kegiatan organisasi dan tata laksana. c. Merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan hukum.

d. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pelayanan bantuan hukum dan pembinaan kelompok jabatan fungsional legal officer. 7. Bagian Tata Usaha dan Umum memiliki tugas yaitu : a. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan urusan pelayanan. b. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pembinaan urusan kerumahtanggaan. c. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pembinaan urusan sarana subdivisi regional. 8. Bagian Hubungan Masyarakat (HUMAS) memiliki tugas yaitu : a. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pembinaan hubungan kelembagaan dan corporate governance. b. Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pembinaan citra dan media massa. c. Merencanakan, melaksanan dan mengendalikan kegiatan pelayanan Kepala Divisi Regional.

F. Kegiatan Terkini Perusahaan Umum (Perum) BULOG 1. Public Service Obligation (PSO). a. Penyaluran beras berdasarkan Printah Logistik (Prinlog). a) Beras untuk Bina Tuna Warga (BTW) atau Lembaga Pemasyarakatan. b) Beras untuk TNI/Polri (Pendidikan, dll). c) Beras transmigrasi. b. Penyaluran beras Non Prinlog. a) Melaksanakan operasi pasar beras ketika diperlukan. b) Mendistribusikan beras kepada masyarakat miskin (Raskin) atas Surat Permintaan Alokasi (SPA) dari Pemerintah. 2. Komersial. a) Perdagangan komoditi bahan pokok (beras, gula pasir, minyak goreng, mentega, dan lain lainnya melalui BULOG Mart. b) Perdagangan komoditi palawija (beras, gula pasir, jagung, kopi, cabai merah (bila diperlukan) melalui Bidang Komersil Perum BULOG.