BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tahun), sampai saat ini pemerintah masih dihadapkan pada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS). Penyusunan APBS seharusnya. dilakukan dalam waktu singkat sekitar satu bulan sebelum tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin sekolah tapi terbentur dengan biaya. Anak-anak banyak yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian Pendidikan merupakan hak setiap warga negara (UUD 1945 Pasal 29)

BAB I PENDAHULUAN. Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun. Sekolah) yang menyediakan bantuan bagi Sekolah dengan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tolak ukur suatu pemerintahan yang berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

I. PENDAHULUAN. aparatur pemerintah dan kalangan-kalangan yang memiliki akses kekuasaan.

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan salah satu indikator untuk kemajuan pembangunan suatu bangsa.

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2017

B ab I P endahuluan BAB I PENDAHULUAN

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ADIWIYATA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. formal. Pendidikan formal di masyarakat lebih dikenal sebagai sekolah.

PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 12 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PENGGANTI KOMITE

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor utama bagi pengembangan. sumber daya manusia. Karena pendidikan diyakini mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter di Amerika Serikat, menjadikan negara Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu pekerjaan atau perencanaan. Mentri dalam Negeri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia telah diatur di dalam Undang-Undang Dasar

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut organisasi nirlaba. Salah satunya adalah organisasi nirlaba yang

BAB I PENDAHULUAN. nasional bertumpu pada tiga tema, yaitu : 1. Pemerataan dan perluasan akses.

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN DEMAK NOMOR 422.1/ 1378 / 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul (Hani Risnawati, 2014) (Thomas sumarsan, 2012:5), (Etty Muyassaroh, 2012:7)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kunci dalam peningkatan taraf hidup sebuah

DORONGAN BELAJAR SISWA PASCA PEMBERIAN BOS TESIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Botubilotahu Kecamatan Marisa yang akan dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan nasional

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang harus dicapai meliputi standar isi, proses, kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan perubahan dari dana APBN menjadi dana perimbangan. yang dilakukan melalui mekanisme transfer ke daerah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, agar kelak nantinya berguna bagi dirinya dan masyarakat umumnya. Pendidikan

KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) Tahun Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta, 2011

2013, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setela

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dari segi perencanaan RAPBS SMP N 3 Pekuncen disusun oleh Tim yang

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 18 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. negara. Bangsa yang terdidik dan sehat akan menjadi pekerja yang lebih produktif

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan secara formal dilakukan, memiliki sistem yang kompleks dan dinamis.

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH. Permendikbud No 17 Tahun 2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

Pembiayaan Pendidikan Perspektif PP 48 Tahun 2008 dengan Perpres 87 Tahun Bahan Kajian

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat menuntut setiap negara untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS)

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan nama ( BOS ). Menurut Duha (2015:3) Program Bantuan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG HIBAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2017

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab warga negara dan masyarakatnya. Kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mengelola keuangannya sendiri. Adanya otonomi daerah menjadi jalan bagi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG HIBAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Secara konseptual desentralisasi pendidikan adalah suatu proses dimana suatu

BAB I PENDAHULUAN. adalah bahwa gaji mempunyai kontribusi yang besar terhadap kinerja

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG HIBAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGELOLAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN DANA BOS PADA PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sarana untuk membentuk sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. anggaran Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 17. berbunyi sebagai berikut : Ketentuan mengenai pengakuan dan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH ALOKASIKAN ANGGARAN DANA DESA TAHUN 2015 SEBESAR RP9,1 TRILIUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

GAMBARAN UMUM BOS KETERKAITAN DENGAN RNCANA KERJA & ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

LAMPIRAN 1. PEDOMAN OBSERVASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

BAB I PENDAHULUAN. mencetak manusia susila yang cakap, demokratis, bertanggung jawab,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Konsekuensi dari amanat undang-undang tersebut adalah pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP) serta satuan pendidikan lain yang sederajat. Dengan demikian pemerintah mulai bulan Juli 2005 memutuskan diadakannya program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Dalam pelaksanaannya banyak terjadi penyimpangan. Oleh karena itu baru-baru ini, program BOS mengalami perubahan mekanisme penyaluran sesuai Undang-Undang APBN yang berlaku. Sejak tahun 1

2 2012 penyaluran dana BOS dilakukan dengan mekanisme transfer ke provinsi. Pelaksanaan program BOS diatur dengan 3 peraturan menteri, yaitu: 1. Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mekanisme penyaluran dana BOS dari Kas Umum Negara ke Kas Umum Daerah serta pelaporannya. 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri yang mengatur mekanisme pengelolaan dana BOS di daerah dan mekanisme penyaluran dari kas daerah ke sekolah. 3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengatur mekanisme pengalokasian dana BOS dan penggunaan dana BOS di sekolah. Dengan demikian, bantuan ini diharapkan dapat membantu proses belajar mengajar agar prestasi siswa yang menjadi tujuan sekolah tercapai dan berimbas kepada prestasi sekolah itu sendiri. Pelaksanaan Rencana Kerja Sekolah (RKS) yang disusun oleh Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 36 Bandung memperlihatkan prestasi sekolah yang baik, dengan banyaknya prestasi yang telah dicapai yaitu : 1. Kenaikan peringkat sekolah di tingkat Kota Bandung menjadi peringkat 24 dari 52 sekolah. 2. Kenaikan cluster sekolah di tingkat Kota Bandung menjadi cluster 2. 3. Juara 1 Sekolah Sehat Tingkat Kota Bandung tahun 2009. 4. Juara 2 Sekolah Sehat Tingkat Wilayah Priangan tahun 2009. 5. Juara 1 Sekolah Sehat Tingkat Wilayah Priangan tahun 2010. 6. Juara 1 Sekolah Berbudaya Lingkungan Tingkat Kecamatan. 7. Juara 1 Sekolah Berbudaya Lingkungan Tingkat Kota tahun 2010.

3 8. Juara 1 Sekolah Berbudaya Lingkungan Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2010. 9. Anugerah Adiwiyata Tingkat Nasional tahun 2011. 10. Anugerah Adiwiyata Mandiri Tingkat Nasional tahun 2012 dan prestasi lainnya. Prestasi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 36 Bandung dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2006-2007 SMP Negeri 36 bandung berada pada peringkat 46 di Kota Bandung dan berada di cluster IV. Pada tahun 2007-2008 berada pada peringkat 32. Pada tahun 2008-2009 berada pada peringkat 26 dan berada cluster III sampai akhirnya pada tahun 2011-sekarang berada di peringkat 24 dan berada di cluster II di tingkat Kota Bandung. Dalam penerimaan menurut sumber dana dan pengeluaran menurut tahun pelajaran SMP Negeri 36 Bandung sebelumnya didapat pos-pos dana yang sebagian besar digunakan untuk proses pembelajaran dan pembiayaan sarana dan prasarana serta program sekolah lainnya yaitu masing-masing dari dana BOS pusat: Rp 525.550.000., BOS provinsi: Rp 97.000.000., dan BOS kota Rp 293.220.000. yang digunakan untuk mengembangkan SMPN 36 Bandung dalam mencapai prestasi yang lebih tinggi. Karena dana Bantuan Operasional Sekolah ini merupakan sumber dana utama di dalam sekolah maka dalam penggunaannya perlu dilakukan pengendalian yang

4 dilakukan oleh pihak internal sekolah yaitu Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru-guru, Tenaga Administrasi, dan dibantu perwakilan orang tua siswa/i yang berada di Komite Sekolah. Dengan adanya pengendalian internal diharapkan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah dapat lebih terarah, jelas dan terawasi sehingga proses belajar mengajar dapat dilaksanakan dan tujuan sekolah pun dapat terealisasi. Pengendalian internal yang dilakukan oleh sekolah dapat berupa: 1. Pembentukan tim khusus yang dibentuk sesuai kompetensi yang dimiliki dalam penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah. 2. Mengumumkan penerimaan dan rencana penggunaan dana BOS di papan pengumuman yang telah ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Bendahara, dan Komite Sekolah 3. Mengumumkan barang dan jasa yang boleh dan tidak boleh dibiayai oleh dana Bantuan Operasional Sekolah di papan pengumuman agar seluruh warga sekolah dapat mengetahui dengan pasti penggunaan dana BOS tersebut. 4. Kepala Sekolah dibantu dengan Dewan Guru dan Komite Sekolah melakukan pemantauan dengan cermat dan teliti terhadap penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah. Dengan adanya pengendalian yang memadai diharapkan dana BOS dapat digunakan dengan lebih jelas, terarah dan tepat sasaran yang akan membantu meningkatan prestasi sekolah yang telah ada.

5 Berdasarkan uraian diatas maka penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH TERHADAP PRESTASI SEKOLAH (Studi Kasus pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 36 Bandung) 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan judul dan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengendalian internal penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 36 Bandung. 2. Bagaimana prestasi sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 36 Bandung. 3. Bagaimana pengaruh pengendalian internal penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 36 Bandung terhadap prestasi sekolah. 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengendalian internal sekolah terhadap dana Batuan Operasional Sekolah (BOS) yang baik sehingga memperkecil tingkat penyimpangan atau kecurangan yang dilakukan

6 oleh pihak-pihak yang terlibat dalam penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Selain itu lewat penelitian ini diharapkan dapat memberi evaluasi yang berguna bagi sekolah-sekolah yang telah menerima dana BOS serta memberi informasi yang cukup penting bagi sekolah-sekolah lain bagaimana pengaruh pengendalian internal sekolah pada penggunaan dana bantuan operasional sekolah terhadap prestasi siswa. 1.3.2 Tujuan Penelitian Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui : 1. pengendalian internal penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 36 Bandung. 2. prestasi sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 36 Bandung. 3. pengaruh pengendalian internal pada penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 36 Bandung terhadap prestasi sekolah. 1.4. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan baik bagi pengembangan ilmu, penerapan ilmu dan penelitian selanjutnya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

7 1. Sebagai dasar pertimbangan bagi sekolah-sekolah dalam hal pengimplementasian pengendalian internal pada dana bantuan operasional sekolah. 2. Sebagai pengalaman bagi peneliti selama melakukan observasi, dalam membandingkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada dilapangan, serta sebagai suatu penambahan pengetahuan dan wawasan mengenai aplikasi pengendalian internal yang diterapkan di sekolah. 3. Sebagai sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya mengenai pengendalian internal pada dana bantuan operasional sekolah (BOS) terhadap prestasi sekolah. 1.5. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data primer yang berasal dari Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 36 Jalan Caringin Kecamatan Babakan Ciparay Kabupaten Bandung Selatan dengan tujuan melakukan riset dokumen dan wawancara di sekolah tersebut. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2013 sampai dengan selesai.