BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tangan atau alat terhadap jaringan tubuh yang lunak. Massage bertujuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Vertigo berasal dari istilah latin, yaitu vertere yang berarti berputar, dan igo

BAB I PENDAHULUAN. igo yang berarti kondisi. Vertigo merupakan subtipe dari dizziness yang

Journal of Physical Education, Health and Sport

Kelompok 6 (adri, diah, yuyun, irfan, rama)

BAB I PENDAHULUAN. tidak disebabkan kerusakan di dalam otak. Namun, dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang mendambakan untuk dapat memiliki hidup yang sehat, sehingga

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

SEJARAH MASSAGE Tiongkok India kuno Mesir & Persia Kuno

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun mental. Akan tetapi, olahraga yang dilakukan tanpa mengindahkan

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah

SPORT MASSAGE SURYA ADHITYA

untuk Mencegah Sakit Punggung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan

PENGURUTAN (MASSAGE)

PENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP NYERI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELANGGU

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurun, dan pankreas dapat menghentikan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ringan atau berat sehingga dalam proses penyembuhan pasien. buruk dari rawat inap atau long bed rest.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lampiran materi MYALGIA (NYERI OTOT) 1. Pengertian myalgia 2. Jenis Myalgia Fibromyalgia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada (kurangnya aktivitas fisik), merupakan faktor resiko independen. menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. jaman. Termasuk ilmu tentang kesehatan yang di dalamnya mencakup. manusia. Selama manusia hidup tidak pernah berhenti menggunakan

Tulang dan sendi merupakan kerangka tubuh yang menyebabkan tubuh dapat berdiri tegak,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan cara duduk atau berdiri, ditambah dengan daya tarik gravitasi telah

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA. TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom. Ns. Emira Apriyeni, S.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Undang-undangKesehatan No. 36 Tahun 2009 yaitu keadaan sehat fisik,

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. seperti tarian. Pada saat ini, aerobik mempunyai gerakan yang tersusun, tapi

KOMPLIKASI PHLEBOTOMY

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi penuh sejak janin berada dalam rahim(kira-kira pada. gestasi minggu ke-8). Tanpa adanya jantung yang berdenyut dan

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Fenomena ini disambut baik sebagai wujud kemajuan. pembangunan dan perkembangan teknologi. Namun, di sisi lain

PENDAHULUAN. cabang-cabang olahraga. Atlet yang menekuni salah satu cabang tertentu untuk

BAB I PENDAHULUAN. degeneratif seperti jantung koroner dan stroke sekarang ini banyak terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Olahraga merupakan kebutuhan yang tidak asing lagi.

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

APA ITU REMATIK...??? Rematik adalah penyakit peradangan. pada sendi yang bersifat menahun. atau kronis yang menyebabkan. perubahan dari bentuk sendi

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. patah tulang adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh (Reeves C.J,

Problem kebugaran dan kesehatan. Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia ( Depkes, 2015). Hasil Sensus Penduduk (SP) 2010

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

BAB 1 PENDAHULUAN. DM suatu penyakit dimana metabolisme glukosa yang tidak normal, yang terjadi

FIRMAN FARADISI J

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan kesempatan untuk melewati masa ini. tahun 2014, jumlah lansia di Provinsi Jawa Tengah meningkat

AKTIVITAS FISIK BAGI KEBUGARAN DAN KESEHATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN STROKE NON HEMORAGIK (SNH) DI RUANG SINDORO RSUD BOYOLALI

CEDERA OLAHRAGA PADA SENAM DAN UPAYA P3K. Oleh: Dr. Sugeng Purwanto Dosen PJKR FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama

BAB I PENDAHULUAN. yang melebihi 140/90 mmhg yang dikonfirmasikan pada berbagai kesempatan

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi di masyarakat. Nyeri punggung bawah sering dijumpai dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. umumnya. Seseorang bisa kehilangan nyawanya hanya karena serangan

BAB I PENDAHULUAN. dengan persalinan (Cunningham, 2006). Menurut Kemenkes RI (2010), pada

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah penggunaan tenaga dan penggunaan bagian tubuh seperti tangan

- Seluruh perilaku, gerak dan aktivitas kita dikontrol oleh otak, yang terdiri dari bermilyard-milyard sel otak.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2

BAB I PENDAHULUAN. darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis

Obat Diabetes Paling Ampuh

BAB 1 : PENDAHULUAN. disatu pihak masih banyaknya penyakit menular yang harus ditangani, dilain pihak

BAB I PENDAHULUAN. terjadi penyakit degeneratif yang meliputi atritis gout, Hipertensi, gangguan

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATKAN BERAT BADAN PADA BALITA GIZI KURANG USIA BULAN DI PUSKESMAS IMOGIRI II KABUPATEN BANTUL

Pilose Antler Capsule, Tingkatkan Fungsi Seksual

PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA BAGI PEMBINA PMR PMI SE- KABUPAATEN TEGAL

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

KEBUTUHAN MOBILITAS FISIK

BAB I PENDAHULUAN. mengalami berbagai perkembangan penyakit yang bersifat degeneratif.

HUBUNGAN ANTARA STATUS GLASSGOW COMA SCALE DENGAN ANGKA LEUKOSIT PADA PASIEN TRAUMA KEPALA YANG DIRAWAT INAP DI RSUD Dr MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di seluruh dunia saat ini terjadi transisi demografi dimana proporsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Written by Dr. Brotosari Wednesday, 02 September :18 - Last Updated Wednesday, 28 December :53

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang secara menyeluruh. Termasuk pembangunan di bidang kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi normal serta gangguan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. organ, khususnya mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah (America

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi dalam dunia olahraga merupakan salah satu faktor dalam

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. Indonesia menurut survey Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006

BAB I PENDAHULUAN. terlihat sembab, sakit kepala, dan nyeri dibagian perut 1. dengan PMS (Premenstruation Syindrom). Bahkan survai tahun 1982 di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Massage adalah suatu cara penyembuhan yang menggunakan gerakan tangan atau alat terhadap jaringan tubuh yang lunak. Massage bertujuan memperbaiki sirkulasi, membantu absorpsi (penyerapan), sekresi (pengeluaran, serta memperlancar distribusi energi dan nutrisi ke dalam jaringan) (Capellini and Welden, 2010: 34). Massage merupakan suatu kompleks manipulasi dengan menggunakan tangan yang diterapkan pada tubuh dan dalam keadaan pasif dengan tujuan membantu pembinaan kondisi fisik, menghindarkan atau mencegah cedera dan membantu meringankan atau memulihkan keadaan negatif yang dilakukan misalnya penumpukan asam laktat, ketegangan otot, mialgia. Terapi massage efektif dalam mengurangi nyeri, hormon stres dan gejala yang terkaitdengan nyeri punggung kronis yang rendah (Hernandez, Field, Krasnegor and Theakston, 2001: 131-145). Di Cina sekitar tahun 3000 SM khususnya dunia kedokteran tradisional, massage bertujuan untuk mengaktifkan sirkulasi darah dan hormonal, sebagai alat penenang (sedative), perangsang persyarafan dan sebagai sarana pengobatan bermacam penyakit. Di Mesir kuno masih tercatat di dinding bahwa massage merupakan metode pengobatan penyakit atau luka akibat kecelakaan atau peperangan. Herodicos seorang dokter dan pesenam Yunani menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara senam pengobatan dan latihan fisik serta massage 1

2 dengan tujuan menyehatkan jiwa dan raga. Hipocrates seorang dokter dalam kedokteran modern mengenal dan mempelajari massage pada Herodicos dan menulis tentang pengaruh massage pada system fisiologis tubuh khususnya pada pasien keseleo, fraktur atau patah tulang serta massage dapat membuat system persendian menjadi kuat dan mudah untuk memobilisasi atau menggerakkan persendian yang kaku. Penelitian menjelaskan bahwa massage berefek pada psikologi, neurologi dan fisiologi seseorang (Weerapong, Hume and Kolt, 2005: 256). Massage dilaksanakan secara metodik dan ritmis dengan tujuan untuk menghasilkan efekefek bersifat fisiologis, mekanis, reflektoris, khemis pada tubuh. Pada efek fisiologis, massage membantu mengurangi rasa sakit dan dapat merelaksasi otot. Pada efek mekanis dengan teknik menekan dan mendorong secara bergantian menyebabkan terjadinya pengosongan dan pengisian pembuluh vena dan lymph, sehingga membantu memperlancar sirkulasi, membantu sekresi, dan pemberian nutrisi kedalam jaringan. Efek reflektoris massage menimbulkan pacuan terhadap syaraf, peredaran darah yang menimbulkan proses vasso kontriksi yang diikuti dengan vasso dilatasi lokal sehingga memperlancar peredaran darah. Efek khemis, massage menyebabkan terbebasnya suatu zat sejenis histamin yang memberi efek dilatasi terhadap pembuluh darah kapiler. Massage dalam perkembangannya tidak hanya berfungsi sebagai sarana pemeliharaan tubuh saja juga sebagai terapi pengobatan seperti penyakit yang disebabkan karena aliran darah yang tidak lancar. Massage berpengaruh dalam mikro sirkulasi, yaitu massage dapat meningkatkan aliran darah ke jaringan,

3 massage juga membuka atau melebarkan pembuluh darah dan peregangannya yang memungkinkan nutrisi lewat lebih mudah serta alat-alat gerak dan alat-alat koordinasi akan berfungsi lebih baik (Wang Ai-ping, 2004: 57). Pengaruh massage terhadap peredaran darah adalah manipulasi atau pijatan yang dikerjakan dari bagian-bagian tubuh menuju ke jantung (sentripetal) secara mekanis mendorong aliran darah pada pembuluh vena menuju ke jantung. Aliran darah yang lebih lancar dalam vena akan membantu kelancaran aliran darah pada arteri dan kapiler. Sehingga massage membantu proses penyerapan dan pembuangan sisa-sisa metabolisme dari dalam jaringan serta memperlancar distribusi nutrisi dan O 2. Peredaran terjadi karena otot, osmosis, gaya berat dan juga dengan massage. Keadaan ini membantu penyerapan, terutama terhadap jaringan yang mengalami peradangan atau pembengkakan. Vertigo berasal dari istilah latin, yaitu vertere yang berarti berputar, dan igo yang berarti kondisi. Vertigo atau yang disebut juga pusing, pening (giddiness), dan pusing ringan adalah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitarnya dengan gejala lain yang timbul, terutama dari jaringan otonomik yang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh (Quinodoz, D., 1997: 2). Vertigo didefinisikan sebagai ilusi gerakan, yang paling sering adalah perasaan atau sensasi tubuh yang berputar terhadap lingkungan atau sebaliknya, lingkungan sekitar kita rasakan berputar. Vertigo juga dirasakan sebagai suatu perpindahan linear ataupun miring, tetapi gejala seperti ini relatif jarang dirasakan. Secara etiologi, vertigo disebabkan oleh adanya abnormalitas organ-organ vestibuler.

4 Vertigo merupakan salah satu gangguan yang paling sering dialami dan menyusahkan sebagian besar manusia. Umumnya keluhan vertigo menyerang sebentar saja seperti hari ini terjadi, besok hilang. Namun, ada juga vertigo yang kambuh lagi setelah beberapa bulan atau beberapa tahun. Pada umumnya vertigo yang terjadi disebabkan oleh stres, mata lelah, dan makanan/minuman tertentu. Selain itu, vertigo bisa bersifat fungsional dan tidak ada hubungannya dengan perubahan-perubahan organ di dalam otak. Otak sendiri sebenarnya tidak peka terhadap nyeri. Artinya, pada umumnya vertigo tidak disebabkan oleh kerusakan yang terjadi di dalam otak. Namun, suatu ketegangan atau tekanan pada selaput otak atau pembuluh darah besar di dalam kepala dapat menimbulkan rasa sakit yang hebat pada kepala. Vertigo terjadi pada sekitar 32% kasus, dan sampai dengan 56,4% pada populasi orangtua. Menurut beberapa penelitian menyatakan bahwa 1/3 orang mengeluhkan pusing mengalami vertigo. Angka kejadian vertigo sendiri tidak banyak hanya 4,9% (vertigo terkait migrain sebanyak 0,89% dan benign paroxysmal positional vertigo (BPPV) sebanyak 1,6%). Walaupun vertigo bukan merupakan salah satu penyakit yang banyak dikenal orang dan dengan angka kejadian yang tinggi, namun seseorang dengan vertigo dapat berbahaya karena berisiko jatuh saat beraktivitas akibat gangguan keseimbangan hingga kehilangan kesadaran/pingsan (Young and Hung Chen, 2003: 662). Akibat dari penyakit vertigo adalah penderita dapat jatuh pingsan karena kehilangan keseimbangan dan tubuh mulai kehilangan energi. Oleh karena itu, pembelajaran mengenai vertigo beserta asuhan keperawatannya dirasa penting dan

5 perlu, sehingga diharapkan kasus vertigo dapat berkurang. Selain itu, untuk menjaga keseimbangan tubuh dan menjaga asupan O 2, maka diperlukan massage. Massage membantu mendorong aliran darah pada pembuluh vena menuju ke jantung sehingga keseimbangan dan aliran darah akan tetap terjaga. Terapi massage ini menguntungkan dan dapat meringankan atau mengurangi resiko terjadinya vertigo pada pasien (Young and Hung Chen, 2003: 662). Terapi massage merupakan upaya penyembuhan yang aman, efektif dan bisa dilakukan sendiri maupun dengan bantuan yang sudah ahli. Terapi massage dapat membantu penyembuhan berbagai penyakit fisik. Orang yang sering mengalami akibat vertigo, disarankan memanfaatkan waktu untuk istirahat yang cukup, pemijatan, mencukupi kebutuhan tubuh akan zat gizi, mineral, kalsium. Jika penyakit vertigo tidak segera diatasi dan diobati, seseorang bisa saja mengalami gegar otak ringan hingga otak berat sebagai akibat dari penderita vertigo yang sering kambuh. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Massage dapat digunakan sebagai terapi pengobatan seperti penyakit yang disebabkan karena aliran darah yang tidak lancar. 2. Massage berpengaruh dalam mikro sirkulasi, yaitu massage dapat meningkatkan aliran darah ke jaringan, massage juga membuka atau melebarkan pembuluh darah.

6 3. Penyakit vertigo adalah penyakit yang bisa saja disebabkan karena kurangnya oksigen ke otak (kurangnya aliran darah yang menuju ke otak). Penyakit vertigo terjadi karena adanya gangguan keseimbangan. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Terapi massage dapat mengurangi keluhan penderita vertigo. 2. Terapi massage dapat menurunkan pusing penderita vertigo. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah terapi massage mempengaruhi penyakit vertigo? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek terapi massage terhadap penyakit vertigo. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat praktis : Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi kemajuan civitas akademik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas

7 Pembangunan Surakarta, khususnya Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. 2. Manfaat teoritis : Sebagai khasanah pengetahuan bagi pembaca dan bahan referensi bagi penelitian sejenis atau lanjutan.