PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU BAHASA ASING

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU BAHASA ASING (Peran Guru dalam Pembelajaran)

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU BAHASA ASING (Peran Guru dalam Pembelajaran)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Human Development Index (HDI) atau Indek Pembangunan Manusia

BAB I PENDAHULUAN. masih rendahnya mutu atau kualitas pendidikan, hal ini dapat dilihat dari hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan manajemen suatu lembaga pendidikan (sekolah) sangat

BAB I PENDAHULUAN. pada model pembelajaran yang di lakukan secara masal dan klasikal, dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep

BAB V PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2013 GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. jauh ketinggalan dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan dengan arus perubahan-perubahan tersebut menuntut adanya peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI)

BAB. I PENDAHULUAN. Hilman Latief,2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan manusia menghadapi masa depan agar bisa hidup lebih

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 pasal 3. (2005:56) tentang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

PROFES PRO SIONALISM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. profesional. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

BAB II LANDASAN TEORI

BAHAN KULIAH ORIENTASI BARU DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Oleh: ASEP SUPENA. Program Pasca Sarjana UNJ 2010

BAB I PENDAHULUAN. bidangnya. Pendidikan dalam pengertian bahasa disebut proses melatih dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mutu lulusan pendidikan sangat erat kaitannya dengan proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran.

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan, yaitu untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. dalam penguasaan ilmu dan teknologi agar sejajar dengan bangsa-bangsa maju di

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada masa sekarang ini memerlukan adanya. pembaruan dibidang strategi pembelajaran dan peningkatan relevansi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraannya, pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan proses yang dapat ditandai dengan perubahan perilaku

Oleh : Hepy S Pasambuna, Arwildayanto*, Arifin**

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan atas motif-motif dan tujuan yang ada pada murid.

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

MODEL KURIKULUM MASA DEPAN

BAB I PENDAHULUAN. baik agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

BAB I PENDAHULUAN. yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006 menuntut perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan atas dasar prestasi dan kinerjanya. dengan meningkatkan profesionalisme dalam melakukan pekerjaan sebagai guru.

I. PENDAHULUAN. Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

BAB I LATAR BELAKANG MASALAH. kerja, mendorong perguruan tinggi untuk membekali lulusannya dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. generasi yang mampu bersaing di era globalisasi. Negara dengan kualitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, ada beberapa unsur penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROCEEDINGS INTERNATIONAL SEMINAR

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Guru memiliki kedudukan sebagai figur sentral dalam

HAKIKAT MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) 1 (School Based Management/SBM)

ISKANDAR HASAN Pengawas Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kota Gorontalo

A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor sangat penting dalam pembangunan nasional dimana pembangunan itu sendiri membutuhkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang telah diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. siswanya menjadi lebih kritis dan kreatif. Pendidikan merupakan wadah untuk berlatih, berkreasi, mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tempat yang sangat strategis dalam pembangunan di negara kita

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan, dan penilaian. Suasana pembelajaran akan mampu. menciptakan lingkungan akademis yang harmonis dan produktif, jika

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan selalu mendapatkan sorotan tajam dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. Masalah besar dalam bidang pendidikan di Indonesia yang banyak. diperbincangkan, diantaranya adalah rendahnya mutu pendidikan yang

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. penunjang roda pemerintahan, guna mewujudkan cita cita bangsa yang makmur dan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan seseorang. Semakin baik pembinaan pendidikan di keluarga, maka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk. meningkatkan kualitas manusia. Sekolah merupakan salah satu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia di suatu Negara. Oleh karena itu pemerintah berupaya

A. Latar Belakang Masalah

PENGELOLAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 2 MRANGGEN DEMAK TESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM PAI DI SMPN 1 DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. yang bekerja didalamnya. Orang-orang yang bekerja di sekolah adalah

berkualitas adalah tenaga pendidik/guru yang sanggup dan terampil dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu pembekalan dan kualitas bagi setiap individu

Oleh: Dr. En d a n g Poer w a n t i, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah mempunyai peran dan fungsi yang menjamin mutu

DAMPAK FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK TUGAS POKOK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KUALITAS SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KABUPATEN BLORA TESIS. Oleh :

GURU BERDEDIKASI YANG BERMARTABAT SIAP MENYUKSESKAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DALAM MEWUJUDKAN GENERASI EMAS Pamungkas Stiya Mulyani, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU BAHASA ASING Oleh: Wawan Danasasmita Dosen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Disampaikan pada Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) 28 April 2008

PROFESI, PREFESIONAL, PROFESIONALISME PROFESI PEKERJAAN PROFESIONAL ORANGNYA ATAU KINERJA ATAU PENAMPILAN ORANG DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAAN PROFESIONALISME TINGKAT KEMAMPUAN PROFESIONALNYA

KOMPONEN SISTEM PENDIDIKAN MASUKAN KASAR: SISWA MASUKAN INSTRUMENTAL: GURU KURIKULUM FASILITAS MASUKAN LINGKUNGAN: LINGKUNGAN ALAM LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA PROSES: PROSES BELAJAR MENGAJAR, INTERAKSI EDUKATIF KELUARAN: NILAI LULUSAN TINGKAT KELULUSAN HASIL: DAYA SERAP KE DUNIA KERJA KESESUAIAN LULUSAN DENGAN DUNIA KERJA

PERAN DAN FUNGSI GURU PERAN 1. EDUCATOR 2. MANAGER 3. ADMINISTRATOR 4. SUPERVISOR 5. LEADER 6. INOVATOR 7. MOTIVATOR FUNGSI UTAMA 1. TELADAN 2. TATA TERTIB SEKOLAH 3. ADMINSTRASI SEKOLAH 4. MENGAWASI, MEMBINA 5. MENGARAHKAN 6. KREATIVITAS 7. MEMBIMBING

BEBERAPA PENYIMPANGAN PENDIDIKAN (EDUCATIONAL FALACIES) LEBIH MEMENTINGKAN HASIL DARIPADA PROSES LEBIH MEMENTINGKAN IJAZAH DARIPADA KOMPETENSI SEKOLAH MENJADI PENJARA BAGI ANAK TERLALU MEKANIS, TIDAK HUMANIS TERLALU AKADEMIS (MEMENTINGKAN KECERDASAN INTELEKTUAL, TIDAK MEMPERHATIKAN KECERDASAN YANG LAIN) = KECERDASAN GANDA (MULTIPLE INTELLIGENCE)

PERUBAHAN PARADIGMA dari kurikulum berorientasi kepada tujuan ke kurikulum berbasis kompetensi; dari kurikulum terpisah-pisah (separated curriculum) ke kurikulum terpadu (intergrated curriculum); dari ceramah ke diskusi; dari datang duduk dengar diam (D4) ke cara belajar siswa aktif (CBSA) atau student active learning (SAL); dari pembelajaran yang berpusat kepada guru (teachers-centered) ke terpusat kepada pembelajaran yang berpusat kepada siswa (students-centered); dari budaya mendengar ke budaya membaca dan mengerjakan; dari klasikal ke individual; dari sistem kegiatan kapur dan tutur atau chalk and talks activities ke kegiatan di alam bebas atau outbond actitivities; dari proses yang menekankan pengajaran ke proses yang menekankan pembelajaran; dari bahan ajar yang teoritis ke bahan ajar yang praktis; dari pembejalaran kognitif ke pembelajaran yang komprehensif (kognitif, afektif, dan psikomotorik);

lanjutan dari orientasi akademis ke orientasi total (akademis dan nonakademis); dari orientasi kecerdasan intelektual ke kecerdasan ganda (multiple intelligence) dari pertanyaan tentang apa ke pertanyaan tentang mengapa dan bagaimana; dari tekstual (textual) ke kontestual (contextual teaching and learning atau CTL); dari sekolah sebagai menara gading ke sekolah sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat; dari pendekatan monolitik ke pendekatan integratif; dari manajemen berbasis kepala sekolah ke manajemen berbasis masyarakat (MBS) atau manajemen peningkatan mutu berbasis masyarakat(mpmbs); dari guru sebagai manajer ke guru sebagai leader. dari guru sebagai teacher ke guru sebagai leaner. dan masih banyak perubahan paradigma pembelajaran yang lain.

DISUKAI DAN TIDAK DISUKAI No Sifat Yang Disukai Sifat Yang Tidak Disukai 1 Suka membantu dalam pekerjaan sekolah, menerangkan pelajaran dan tugas dengan jelas serta mendalam dan menggunakan contoh 2 Riang, gembira, mempunyai perasaan humor dan suka menerima lelucon atas dirinya 3 Bersikap akrab seperti sahabat, merasa seorang anggota dalam kelompok kelas 4 Menunjukkan perhatian pada murid dan memahmi mereka 5 Berusaha agar pekerjaan sekolah menarik, membangkitkan keinginan belajar 6 Tegas, sanggup menguasai kelas, membangkikan rasa hormat pada murid Terlampau sering marah, tak pernah tersenyum, sering mencela, mengecam Tak suka membantu murid melakukan pekerjaan rumah, tak jelas menerangkan pelajaran dan tugas, tidak membuat persiapan Pilih kasih, menekan murid-murid tertentu Tinggi hati (maksudnya tinggi diri, penulis), sombong, tak mengenakan murid Tak karuan, kejam, taktoleran, kasar, terlampau keras, menyuramkan kehidupan murid Tak adil memberi angka dalam ulangan dan ujian 7 Tak pilih kasih, tidak mempunyai anak kesayanangan Tak menjaga perasaan anak, membentak-bentak murid di hadapan murid temannya sekelas, muridmurid takut, merasa tak aman 8 Tidak suka mengomel, mencela, mengejek, menyindir Tidak menaruh perhatian kepada murid dan tidak memahami murid 9 Betul-betul mengajarkan sesuatu kepada murid yang berharga bagi mereka Memberi tugas dan pekerjaan rumah yang tidak sepantasnya 10 Mempunyai pribadi yang menyenangkan Tidak sanggup menjaga disiplin di dalam kelas, tidak dapat mengontrol kelas dan tidak menimbulkan rasa hormat untuk dirinya.

KOMPETENSI DASAR GURU 1. menguasai materi atau bahan ajar, 2. antusiasme, dan 3. penuh kasih sayang (loving) dalam mengajar dan mendidik (Mas ud Abdurrahman, 2003: 194)

GURU PROFESIONAL Guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya. Ini berarti bahwa komitmen tertinggi guru adalah kepada kepentingan siswa. Guru menguasai secara mendalam bahan/materi pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada para siswa. Bagi guru, hal ini merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perliraku siswa sampai tes hasil belajar. Guru mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Guru seyogianya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya, misalnya di PGRI dan organisasi profesi lainnya. (Educational Leadership Edisi Maret 1993)

SEPULUH KOMPETENSI GURU 1. Memiliki kepribadian sebagai guru 2. Menguasai landasan kependidikan 3. Menguasai bahan pelajaran 4. Mengusun program pengajaran 5. Melaksanakan proses belajar mengajar 6. Melaksanakan penilaian pendidikan 7. Malaksanakan bimbingan 8. Melaksanakan administrasi sekolah 9. Menjalin kerja sama dan interaksi dengan guru sejawat dan masyarakat 10. Malaksanakan penelitian sederhana

SKG (STANDAR KOMPETENSI GURU) I. Pengelolaan pembelajaran, penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan interaksi belajar mengajar, penilaian prestasi belajar peserta didik, pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik, pelaksanaan bimbingan belajar peserta didik, II. Pengembangan profesi 1. pengembangan diri, 2. pengembangan profesi, III. Penguasaan akademik. 1. pemahaman wasasan kependidikan, dan 2. penguasaan bahan kajian akademik (sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan).

SEKOLAH EFEKTIF 1. strong principal leadership, 2. safe and conducive school climate, 3. emphasis on the acquisition of basic skills, 4. teacher high expectation, 5. frequency of evaluation.

STANDAR PEMBINAAN KARIR JENJANG SEBUTAN PERSYARATAN STANDAR GAJI VIII Pejabat Pimpinan di Dinas Pendidikan Mengikuti diklat internasional Mengikuti diklat kepemimpinan tingkat menengah dan tinggi Standar VIII VII Pangawas Pernah menjadi kepala sekolah Standar VII VI Kepala Sekolah Pernah menjadi wakil kepala sekolah Standar VI V Wakil Kepala Sekolah Mengikuti diklat kepemimpinan tingkat lanjut Standar V IV Guru Dewasa Mengikuti diklat kepemimpinan tingkat dasar Mengikuti diklat jenjang tinggi III Guru Madya Mengikuti diklat jenjang lanjut dan menengah Pengalaman mengajar 5 tahun II Guru Muda Lulus seleksi secara obyektif dengan tes perbuatan Mengikuti diklat jenjang tingkat dasar I Guru baru Lulus LPTK Lulus LPTK program beasiswa prestasi Mengikuti tes standar kompetensi guru Standar IV Standar III Standar II Standar I

Terima Kasih