BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini perkembangan informasi yang semakin cepat, menjadikan informasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kebutuhan masyarakat Indonesia.Perkembangan teknologi juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam perkembangan masyarakat. Salah satu hal penting yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sebuah perpustakaan adalah adanya proses temu kembali informasi, dimana secara spesifik juga akan menyangkut penelusuran informasi. Temu kembali informasi sendiri merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan dan memasok informasi bagi pemakai sebagai jawaban atas permintaan berdasarkan kebutuhan pemakai (Sulistyo- Basuki, 1992). Kualitas produk dan jasa menentukan kepuasan pelanggan.kualitas adalah sebuah harga mati manakala perusahaan atau lembaga ingin fokus pada peningkatan mutu.informasi merupakan data yang telah diolah sehingga memiliki nilai guna bagi penerimanya dan dapat dipahami dalam pengambilan suatu keputusan. Suatu data bisa memiliki nilai informasi bagi satu penerima, namun belum tentu memiliki nilai informasi untuk penerima yang lain. Tujuan utama dari sebuah perpustakaan adalah menyediakan layanan akses informasi bagi pemustakanya.dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang berimbas juga ke pengelolaan perpustakaan, mengakibatkan adanya paradigma baru dalam bidang perpustakaan. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan pentingnya sebuah pengelolaan informasi pada suatu lembaga atau organisasi.
Jasa layanan perpustakaan mengalami perubahan paradigm dengan adanya kemajuan di bidang teknologi informasi. Perubahan paradigm tersebut berakibat pada prestasi perpustakaan bukan lagi diukur berdasarkan kekayaan koleksi dan jumlah pengunjung, melainkan dari jumlah orang yang menggunakan layanan, meskipun mereka tidak datang secara fisik ke perpustakaan; penyediaan fasilitas perpustakaan berteknologi tinggi, harus lebih mengerahkan pustakawan pada penyediaan muatan informasi yang dapat disajikan kepada pemustaka. Dalam kondisi demikian, maka jasa layanan perpustakaan yang diberikan harus berfokus pada kepuasan pemustaka yang sering disebut dengan layanan prima (excellent service). Informasi jenis apa pun dapat diperoleh melalui perpustakaan, terutama yang telah direkam dalam media perekaman. Penelusuran dan pencarian sumber informasi yang bersebaran di segala jenis perpustakaan dan dipusat-pusat sumber informasi itu bukan merupakan hal yang mudah bagi setiap orang untuk melakukannya mengingat besar dan banyaknya sumber-sumber informasi itu bukan merupakan hal yang mudah bagi setiap orang untuk melakukannya mengingat besar dan banyaknya sumber-sumber informasi itu. Oleh karena itulah, pihak perpustakaan selalu berusaha meningkatkan kemampuannya untuk memperbaharui sistem penelusuran yang telah ada.di dunia perpustakaan, informasi menjadi garapan utama pengelolaannya untuk kepentingan peningkatan kualitas manusia pada umumnya. Segala informasi yang sanggup mendukung kelancaran terlaksananya programprogram akademik di suatu perguruan tinggi, tersedia di perpustakaan perguruan tinggi yang bersangkutan.melihat bahwa perguruan tinggi pada umumnya mengembangkan berbagai bidang ilmu dan tentu saja termasuk bidang informasi studi secara lebih mendalam, maka jelas, bahwa perpustakaan yang ada di lingkungannya pun harus mampu mendukung segala kebutuhan informasi studi yang menjadi bidang pengembangannya.perpustakaan perguruan tinggi mempunyai tugas mulai dari
pengadaan, pengolahan sumber informasi atau koleksi, dan kemudian menyebarluaskan kepada segenap civitas akademika perguruan tinggi yang bersangkutan.karena secara umum, perpustakaan perguruan tinggi bertugas mengelola sumber-sumber informasi yang mampu mendukung pelaksanaan kurikulum perguruan tinggi yang bersangkutan, dan semua sumber informasi Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung atau bangunan, atau gedung tersendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun secara sistematis menggunakan sistem klasifikasi DDC atau UDC, sehingga mudah untuk ditemu kembali dalam pemanfaatan koleksi tersebut menggunakan sistem komputer (OPAC) yang merupakan Katalog Online yang memudahkan pemustaka untuk menemukannya di rak. Perpustakaan dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana, seperti ruang baca, rak buku, rak majalah, meja-kursi, sistem pengolahan tertentu dan ditempatkan karyawan atau petugas yang mengelola perpustakaan (Sutarno, 2006:11).Sebagai sarana penyedia informasi, perpustakaan dituntut untuk menyediakan berbagai macam informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka dan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Perilaku pencarian informasi muncul karena adanya kebutuhan akan informasi. Semakin tinggi kebutuhan informasi, maka semakin tinggi pula jumlah kegiatan mencari informasi.perilaku pencarian informasi oleh pemustaka memiliki perilaku tersendiri.perkembangan informasi sangat bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan informasi.tingkat kebutuhan setiap orang berbeda-beda, semakin tinggi tingkat kebutuhan akan informasi, maka perilaku pengguna untuk mencari dan menemukan informasi juga semakin aktif. Tentunya informasi yang dibutuhkan adalah informasi yang relevan dan akurat dan dapat membantu mengatasi masalah yang sedang dihadapi.pencarian informasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan informasi.perilaku pencarian informasi dimulai ketika seseorang merasa bahwa pengetahuan yang
dimilikinya saat itu kurang dari pengetahuan yang dibutuhkannya. Untuk memenuhi kebutuhannya, maka orang tersebut akan mencari informasi dengan menggunakan berbagai sumber. Tindakan pencarian informasi menggunakan literatur adalah suatu perilaku yang kenyataannya menggambarkan berbagai tujuan. Seperti halnya yang dialami oleh mahasiswa yang dituntut untuk memahami seperangkat pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang dirumuskan dalam kurikulum, dan diwujudkan dalam bentuk mata kuliah baik pilihan maupun mata kuliah wajib. Perpustakaan mendukung proses pencarian informasi karena melingkupi koleksi yang besar dari berbagai informasi dan dalam hal yang umum yang berkaitan dengan pengorganisasian, pengambilan, akses, penyimpanan dan pengarsipan informasi. Pada dasarnya, perpustakaan adalah perpaduan antara manusia, tempat atau fasilitas dan informasi.dikatakan perpaduan disini, karena satu dengan yang lainnya saling ketergantungan.perpustakaan perguruan tinggi sering dikenal sebagai jantungnya perguruan tinggi. Jika perpustakaan lemah, akan berpengaruh pula pada institusi tempat perpustakaan itu bernaung. Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana mengembangkan diri dalam rangka menunjang visi dan misi perpustakaan sejalan dengan visi dan misi universitas.upt Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta adalah suatu Unit Pelaksana Teknik dari induk Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta.Universitas ini telah dimulai sejak dipersatukannya koleksi perpustakaan Sekolah Tinggi kemudian Fakultas Teologia dengan koleksi pustaka Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, dan Fakultas Biologi dibawah satu atap pada bulan Juli 1993. Gedung perpustakaan menempati tiga lantai, yaitu Lantai 1 untuk pusat administrasi dan layanan koleksi, Lantai 2 untuk laboratorium tugas akhir, ruang baca, dan ruang koleksi pascasarjana Teologia, dan Lantai 3 untuk studi feminis. Mulai 1 April
2014 yang lalu, Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana telah menggunakan aplikasi OPAC SLIMS (Senayan Library Information & Management System) dalam layanan sirkulasinya. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat, dan melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya. Idealnya, perguruan tinggi yang baik haruslah memiliki perpustakaan yang baik.begitu pula sebaliknya, perpustakaan yang tidak baik perlu dicurigai memiliki perpustakaan yang tidak baik. Sebagai sebuah jantung pendidikan, perpustakaan perguruan tinggi menggerakkan dan mengaliri semua proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Perpustakaan seperti ini bukan hanya sekedar menunjang proses pendidikan, tetapi juga menjadi sumber informasi (the source information). Perilaku secara sederhana dapat diartikan suatu perbuatan yang dilakukan oleh individu.salah satu yang mendasari suatu perilaku, menurut Newcomb, Turner, dan Carter, yaitu sikap. Sikap sangat berpengaruh pada perilaku, akan tetapi masih ada faktor lain yaitu peran situasi lingkungan. Perilaku dipengaruhi oleh sikap dan kondisi situasi, bila tekanan situasi sangat kuat, pada umumnya sikap tidak mempengaruhi perilaku sekuat bila tekanan itu relatif lemah. Kualitas pelayanan perpustakaan dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kita terhadap pemustaka yang datang mencari informasi. Pelayanan sirkulasi merupakan salah satu jasa perpustakaan yang pertama kali berhubungan langsung dengan pemustaka.upaya untuk menemukan informasi tersebut tidak terlepas dari kegiatan penelusuran informasi yang dilakukan pemustaka di Perpustakaan.Online katalog menghasilkan peningkatan kualitatif yang signifikan dalam mengakses sumber-sumber Perpustakaan. Hal itu, karena katalog online menyediakan kemampuan penelusuran baru, misalnya: akses kata kunci, batasan-batasan waktu, serta jenis-jenis material Perpustakaan.
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis melakukan penelitian mengenai Perilaku Mahasiswa Dalam Penelusuran Informasi Memanfaatkan OPAC SLIMS (Studi Pada Layanan Sirkulasi Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta). 1.2 Rumusan Masalah Penelitian. Permasalahan penelitian ini adalah mengenai perilaku mahasiswa dalam menelusuri informasi memanfaatkan aplikasi SLIMS di layanan sirkulasi Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta. Secara rinci permasalahan penelitian ini adalah: Mahasiswa belum memanfaatkan aplikasi OPAC SLIMS dalam penelusuran informasi seperti yang diharapkan oleh pengelola Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana. 1.3 Tujuan Penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengidentifikasi Faktorfaktor yang mendukung dan menghambat mahasiswa di dalam penelusuran informasi melalui aplikasi OPAC SLIMS di layanan sirkulasi Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana. 1.4 Manfaat Penelitian. Secara rinci, manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan pengetahuan,terutama yang berkaitan dengan perilaku pemustaka 2. Menjadi referensi bagi Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana untuk mengetahui sejauhmana perilaku mahasiswanya dalam menelusuri informasi memanfaatkan aplikasi OPAC SLIMS. 3. Sebagai bahan referensi bagi penelitian sejenis selanjutnya.
I.5 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Bab ini merupakan gambaran terhadap penelitian yang dilakukan yang terdiri dari : bagian latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Dan Landasan Teori Bab ini menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang diangkat dalam tesis ini antara lain Tinjauan Pustaka, Penelitian Sejenis yang pernah dilakukan, Definisi Penelusuran Informasi& Informasi, Definisi Perilaku &Perilaku Informasi, Kajian Perilaku Penemuan Informasi, Pengertian OPAC, Kelebihan Katalog OPAC, KarakteristikPemustaka, Landasan Teori Menggunakan TAM, Kerangka Konseptualdan Hipotesis Penelitian. Bab III Bab IV BAB V Metode Penelitian Bab ini menguraikan desain penelitian, lokasi penelitian, obyek penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, variabel penelitian, skala pengukuran penelitian, pengujian instrumen penelitian, hipotesis penelitian, kerangka teoritis, dan analisis data penelitian. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Kesimpulan Dan Saran