ANALISIS PREFERENSI PETANI TERHADAP BENIH KEDELAI VARIETAS GROBOGAN DI KECAMATAN WERU KABUPATEN SUKOHARJO

dokumen-dokumen yang mirip
EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BUAH JERUK LOKAL DAN BUAH JERUK IMPOR DI KABUPATEN KUDUS

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BUAH JERUK LOKAL DAN BUAH JERUK (SUNKIS) IMPOR KOTA PALU

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04

METODE PENELITIAN. metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat

PERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Oryza Sativa L) KULTIVAR PADI HITAM LOKAL CIBEUSI DENGAN PADI CIHERANG

ANALISIS DAYA SAING BUAH STROBERI DI KABUPATEN PURBALINGGA JAWA TENGAH (Studi Kasus di Desa Serang Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga)

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

MEKANISME PENYALURAN BENIH PADI BERSUBSIDI DI KABUPATEN PURBALINGGA ABSTRAK

Gambar 10. Sebaran Usia Petani Responden

SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK SAYURAN DI PASAR GIWANGAN KOTA YOGYAKARTA. Skripsi

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI KEDELAI VARIETAS GROBOGAN DI DESA TUKO KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN

Ringkasan Eksekutif Analisis Efektivitas Kebijakan Subsidi Pupuk dan Benih: Studi Kasus Tanaman Padi dan Jagung 1

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI

RANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP

ANALISIS SIKAP, KEPUASAN, DAN LOYALITAS PETANI TERHADAP BENIH KEDELAI DI DESA SUKASIRNA, KECAMATAN SUKALUYU, KABUPATEN CIANJUR.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS KINERJA DAN PROSPEK SWASEMBADA KEDELAI DI INDONESIA. Muhammad Firdaus Dosen STIE Mandala Jember

POTENSI PENGEMBANGAN PRODUSEN/PENANGKAR BENIH KEDELAI BERSERTIFIKAT DI JAWA TENGAH ABSTRAK

Luas areal tanaman Luas areal serangan OPT (ha)

AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal ISSN

INTRODUKSI KEDELAI VARIETAS GEMA DI DESA BUMI SETIA KECAMATAN SEPUTIH MATARAM KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan. Sektor tanaman pangan adalah sebagai penghasil bahan makanan

PENELITIAN POTENSI DAN KETERSEDIAAN PANGAN DALAM RANGKA KETAHANAN PANGAN DI JAWA TENGAH

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN CABAI RAWIT DI DESA PAGERJURANG KECAMATAN MUSUK KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI JAMUR TIRAM PADA DATARAN TINGGI DAN DATARAN RENDAH DI KABUPATEN KARANGANYAR. Oleh: Lucky Yoga Adhiyana H

KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN IMPOR KEDELAI DI INDONESIA. Oleh : RIKA PURNAMASARI A

By : Tedi Hartoyo. Key Word : The Role, Participation, Rank-Spearman Correliation

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BERAS ORGANIK DI KABUPATEN SRAGEN Ragil Saputro, Heru Irianto dan Setyowati

(PERFORMANCE ANALYSIS OF FARMER GROUP AND ITS RELATIONSHIP WITH HOUSEHOLD FOOD SECURITY LEVEL (CASE STUDY IN RASANAE TIMUR SUBDISTRICT BIMA CITY)

KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN BERAS IR 64 DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KONSUMSINYA DI KOTA BENGKULU. Ahmad Rayendra.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memerlukan pertumbuhan ekonomi yang kokoh dan pesat. Pertanian

IV. METODE PENELITIAN

JIIA, VOLUME 2 No. 4, OKTOBER 2014

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

USAHATANI PADI ORGANIK DI KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR

I. PENDAHULUAN. negara dititikberatkan pada sektor pertanian. Produksi sub-sektor tanaman

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NAIK TURUNNYA HARGA CABAI MERAH MENURUT PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN SITUBONDO

PEMASARAN SUSU DI KECAMATAN MOJOSONGO DAN KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI. P. U. L. Premisti, A. Setiadi, dan W. Sumekar

No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) ,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56

KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004

TINGKAT KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER DI KABUPATEN SRAGEN

III. METODE PENELITIAN A.

Nelfita Rizka*), Salmiah**), Aspan Sofian**)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TUKAR PETANI SEBAGAI INDIKATOR KESEJAHTERAAN PETANI PADI DI KABUPATEN SRAGEN

DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN KACANG PANJANG

Skripsi. Oleh: NIAJENG HAYUNING KODRATI F

Kata kunci: pendapatan, usahatani, jagung, hibrida Keywords: income, farm, maize, hybrid

ANALISIS KERAGAAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN CABAI RAWIT DI KOTA GORONTALO JURNAL ILMIAH MEIKO SAIDI

I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan salah satu komoditas pertanian yang banyak menjadi

SIKAP PETANI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus Polyrhizus) TERHADAP TEKNIK PENYULUHAN DI DESA TORIYO KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ABSTRACT. Keywords: Marketing, Channel Marketing, Margin, Copra

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk

ANALISIS PENDAPATAN DAN POLA KELEMBAGAAN PEMASARAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI KETELA RAMBAT KUNING DAN KETELA RAMBAT PUTIH DI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR. Skripsi

PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA TANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT

SEBARAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN SAWAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKSI PADI DI PROPINSI JAWA TENGAH

MOTIVASI PETANI UNTUK BERGABUNG DALAM KELOMPOK TANI DI DESA PAGARAN TAPAH KECAMATAN PAGARANTAPAH DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU

IV. METODE PENELITIAN

Sikap Petani Padi Organik Terhadap Program OVOP (One Village One Product) Berbasis Koperasi Produk Beras Organik Di Kabupaten Karanganyar

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Kedelai merupakan bahan pangan masyarakat Indonesia sejak lebih

Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Kaki Naga (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugrah, Kabupaten Bogor)

ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

PERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI BUNCIS DENGAN SISTEM TEBASAN DAN TANPA TEBASAN

PENGUATAN KELEMBAGAAN PENANGKAR BENIH UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN BENIH PADI DAN KEDELAI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS FUNGSI PRODUKSI PADI DI INDONESIA SKRIPSI. Oleh Fitria Ika Puspita Sari NIM

SKRIPSI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS PADI TERHADAP HAWAR PELEPAH DI LEMPONG JENAWI KARANGANYAR. Oleh MAYANG SARI H

ANALISIS PEMASARAN BIJI JAMBU METE DI KABUPATEN ALOR TESIS

ANALISIS PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN DEMAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PETANI DALAM BERUSAHATANI PADI DI KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan

ANALISIS PEMASARAN SUSU SEGAR DI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

pendapatan sampingan diluar pertanian, sehingga dapat menekan terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan.

ANALISIS PRODUKTIVITAS USAHATANI CABAI MERAH BESAR (Capsicum annum L.) DI DESA ANDONGSARI KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER

ANALISIS PENDAPATAN DAN TATANIAGA BERAS VARIETAS PANDAN WANGI DAN VARIETAS UNGGUL BARU

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

ANALISIS NILAI TAMBAH UBI KAYU SEBAGAI BAHAN BAKU KRECEK SINGKONG DI SENTRA INDUSTRI KRECEK SINGKONG BEDOYO KECAMATAN PONJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS CITRA BEBERAPA BUAH APEL LOKAL DI KALANGAN KONSUMEN PADA BERBAGAI PASAR DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani (Suprihono, 2003).

Transkripsi:

ANALISIS PREFERENSI PETANI TERHADAP BENIH KEDELAI VARIETAS GROBOGAN DI KECAMATAN WERU KABUPATEN SUKOHARJO Nike Susanti, Prof. Dr. Ir. Suprapti Supardi, M.P, dan R. Kunto Adi, S.P., M.P Program Studi Agribisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami No. 36 A, Kentingan, Surakarta 57126, Telp. (271) 637457 Email: nike.susanti5@gmail.com, Telp. 85725182 ABSTRACT: This research aims to determine the difference of farmer preferences toward soybean seed attribute of Grobogan Varieties in Weru Subdistrict Sukoharjo Regency, to determine the criteria of Grobogan Varieties soybean seed s attributes, and to determine the most Grobogan Varieties soybean seed s attribute who considered the farmers in Weru Subdistrict Sukoharjo Regency. The basic method used in this research is descriptive analytical survey techniques. The data used in this research are primary data and secondary data. The study was conducted in the Karanganyar village, Karangwuni village, and Krajan village in Weru Subdistrict Sukoharjo Regency. The analysis methods used in this research were chisquare analysis, descriptive analysis, and multiattribute fishbein analysis. The results showed that there is a difference of farmer preference toward the four attributes of Grobogan Varieties soybean seed are seed prices, resistance pests diseases, number of pods, and the availability of seed in the market. Other attributes, productivity and power grow there is no difference of farmer preferences. While harvest mature of same time attribute can not interpretation because the respondent choose the same attribute criteria. Grobogan Varieties soybean seed s attribute that the farmer preference be are high productivity, the less price seed, growing medium, power durability of pest diseases resistant, little bit more of pods, uniformity harvest mature of same time, and the availability of seed in the market that are easy to obtain. Grobogan Varieties soybean seed attributes that the most considered by farmers in Weru Subdistrict Sukoharjo Regency is the availability of seed in the market. Keywords: Preference, Seed, Grobogan Varieties Soybean ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan preferensi petani, mengetahui kriteria atributatribut benih kedelai Varietas Grobogan, dan mengetahui atribut yang paling dipertimbangkan petani di Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan teknik survei. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Penelitian dilaksanakan di tiga desa yakni Desa Krajan, Desa Karangwuni, dan Desa Karanganyar di Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis chisquare, analisis deskriptif, dan analisis multiatribut fishbein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan preferensi petani dalam memilih atribut benih kedelai Varietas Grobogan untuk atribut harga benih, ketahanan hama penyakit, jumlah polong dan ketersediaan benih di pasar. Sedangkan untuk atribut produktivitas, daya tumbuh tidak terdapat perbedaan preferensi. Atribut keseragaman masak panen tidak dapat diinterpretasi karena seluruh responden memilih opsi jawaban yang sama. Atribut yang menjadi preferensi yaitu produktivitas tinggi, harga benih murah, daya tumbuh sedang, ketahanan hama penyakit tahan, jumlah polong cukup banyak, keseragaman masak panen seragam, dan ketersediaan benih dipasar yang mudah diperoleh. Atribut benih kedelai Varietas Grobogan yang paling dipertimbangkan petani adalah ketersediaan benih di pasar. Kata Kunci : Preferensi, Benih, Kedelai Varietas Grobogan 1

PENDAHULUAN Kedelai merupakan salah satu komoditas tanaman pangan utama di Indonesia setelah padi dan jagung dengan produksi 779.992 ton pada tahun 213 (BPS, 214:1). Sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk maka permintaan kedelai juga akan semakin meningkat. Namun kebutuhan kedelai dalam negeri yang cukup besar ini belum bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Hal ini mendorong pemerintah mengimpor kedelai dari luar negeri untuk memenuhi konsumsi domestik. Menurut data Kementerian Pertanian dalam Statistik Makro Sektor Pertanian (214:22), impor kedelai nasional pada tahun 213 sebesar 1.784 ton dengan peningkatan dengan ratarata pertahun sebesar 9,34%. Keadaan ini tidak dapat dibiarkan terus menerus, mengingat kedelai merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia. Pemerintah terus berupaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor dengan melakukan berbagai program pengembangan kedelai. Pengembangan kedelai sendiri digerakkan di daerah yang selama ini menjadi produsen dan memiliki ketersediaan lahan yang memadai untuk menanam kedelai tersebut (Mulyani, 28:3). Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten yang biasa disingkat Subosukawonosraten merupakan salah satu wilayah strategis di Jawa Tengah dimana permintaan dan penawaran kedelai cukup tinggi untuk kebutuhan konsumsi industri sampai konsumsi rumah tangga. Diantara kabupaten/kota lain di wilayah Subosukawonosraten, Kabupaten Sukoharjo memiliki nilai produktivitas tertinggi. Oleh karena itu, Kabupaten Sukoharjo memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan kedelai. Kedelai yang mayoritas ditanam oleh petani di Kabupaten Sukoharjo adalah varietas Grobogan. Varietas Grobogan sendiri merupakan pengembangan dari varietas lokal di Kabupaten Grobogan. Salah satu keunggulan varietas ini adalah ukuran polong yang besar mirip dengan kedelai impor (Puslitbang Tanaman Pangan, 21:1). Keberhasilan usahatani kedelai dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kualitas benih. Maka dari itu, kaitannya dengan upaya mempertahankan dan mengembangkan kedelai, petani sebagai konsumen benih kedelai diharapkan memiliki preferensi yang positif terhadap atribut benih kedelai. Atribut benih merupakan salah satu dari berbagai faktor yang paling menjadi pertimbangan petani dalam keputusan pembelian benih sebagai input usahataninya. Hal ini dikarenakan atribut benih nantinya akan berpengaruh secara signifikan terhadap hasil panen. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui ada tidaknya perbedaan preferensi petani terhadap atribut benih kedelai varietas Grobogan di Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo, 2) Mengetahui kriteria atributatribut benih kedelai varietas Grobogan yang menjadi preferensi petani di Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo, dan (3) Mengetahui atribut benih kedelai varietas Grobogan yang paling dipertimbangkan petani di Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. METODE PENELITIAN Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Menurut Surakhmad (1998:14), metode deskriptif adalah metode yang 2

memusatkan diri pada pemecahan masalahmasalah aktual sedangkan analitis adalah data yang dikumpulkan mulamula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Teknik pelaksanaan penelitian ini menggunakan teknik survei. Metode Penentuan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di tiga desa di Kecamatan Weru. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara purposive (sengaja). Kecamatan Weru merupakan daerah produksi kedelai terbesar di Kabupaten Sukoharjo dengan luas panen sebesar 1.3 hektar, produksi 2.13 ton, dan produktivitas 2,7 kwintal/ha pada tahun 213. Sedangkan tiga desa yang dipilih berdasarkan luas tanam kedelai terbesar di Kecamatan Weru yakni Desa Krajan, Desa Karangwuni, dan Desa Karanganyar (Tabel 1). Metode Penentuan Responden Metode penentuan sampel petani kedelai menggunakan purposive sampling. Penentuan responden berdasarkan pertimbangan bahwa petani di 3 desa sampel tersebut merupakan petani yang menggunakan benih kedelai Varietas Grobogan untuk usahataninya. Maka dari itu pengambilan sampel pada petani kedelai di Kecamatan Weru adalah sebanyak 3 petani di Desa Krajan, Desa Karangwuni, dan Desa Karanganyar di Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. Sumber dan Jenis Data Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara kepada petani responden. Data sekunder diperoleh dari data yang sudah tersedia seperti data Perbenihan dari BPSB, spefisikasi benih kedelai Varietas Grobogan, keadaan umum daerah, serta data lain terkait penelitian. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan observasi, wawancara, dan kuisioner. Tabel 1 Luas Tanam Kedelai Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo, 214. No Desa Luas Tanam (ha) 1 Karangwuni 147 2 Krajan 22 3 Jatingarang 14 4 Karanganyar 142 5 Alasombo 9 6 Karangmojo 58 7 Weru 5 8 Karakan 26 9 Karangtengah 22 1 Grogol 55 11 Tegalsari 12 Tawang 13 Ngreco 25 Jumlah 975 Sumber : Laporan Perbenihan Tanaman Pangan Kecamatan Weru, 214 3

Metode Analisis Data Analisis Chi Square digunakan untuk mengetahui perbedaan preferensi konsumen terhadap benih kedelai Varietas Grobogan di Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo, dengan rumus sebagai berikut : [ ( ) ]...(1) Dimana x 2 merupakan chi square, fo adalah banyaknya responden yang memilih kategori dalam atribut benih kedelai, fe adalah banyaknya responden yang diharapkan dalam kategori atribut benih kedelai. Berdasarkan hipotesis nol, frekuensi yang diharapkan adalah merata (Simamora, 24:238). Hipotesis yang digunakan yakni H adalah tidak terdapat perbedaan preferensi petani terhadap atributatribut yang ada pada benih kedelai sedangkan Ha adalah terdapat perbedaan preferensi petani terhadap atributatribut yang ada pada benih kedelai. Pengujian pada tingkat kepercayaan 95% dengan kriteria pengujian jika x 2 hitung > x 2 tabel, maka H ditolak, ini berarti terdapat perbedaan preferensi petani terhadap atributatribut yang ada pada benih kedelai, sedangkan jika x 2 hitung x 2 tabel, maka H diterima, ini berarti tidak terdapat perbedaan preferensi petani terhadap atributatribut yang ada pada benih kedelai. Untuk menentukan atribut benih kedelai Varietas Grobogan yang menjadi preferensi petani yaitu dengan analisis deskriptif karena pelaksanaan metodemetode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan interpretasi tentang arti data itu (Surakhmad, 1998: 37). Analisis multiatribut fishbein digunakan untuk mengetahui atribut benih kedelai Varietas Grobogan yang paling dipertimbangkan oleh petani. Formulasi Fishbein merupakan model multiatribut yang paling terkenal, dengan rumus sebagai berikut :...(2) Dimana A merupakan Sikap petani terhadap atribut benih kedelai, bi adalah tingkat keyakinan petani bahwa benih kedelai memiliki atribut tertentu (atribut kei), ei adalah dimensi evaluatif petani terhadap variabel kei yang dimiliki benih kedelai, sedangkan n adalah Jumlah atribut yang dimiliki benih kedelai. Nilai bi dan ei didapat dengan menentukan standart penilaian (scoring) dengan menggunakan skala likert, kemudian skor masingmasing atribut dikalikan dengan frekuensi jawaban responden dan dibagi dengan jumlah responden. 4

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Petani Responden Karakteristik petani responden merupakan gambaran umum mengenai latar belakang dan keadaan petani. Karakteristik umum dari petani responden pada penelitian ini diidentifikasi berdasarkan jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pendapatan di luar usahatani per bulan, status pekerjaan, lama berusahatani, budidaya kedelai dalam setahun, status kepemilikan lahan, luas lahan, pola tanam dan ratarata hasil panen (Tabel 2). Perilaku Beli Konsumen Perilaku beli konsumen kedelai Varietas Grobogan, dalam hal ini petani, meliputi alasan membeli dan menggunakan benih kedelai Varietas Grobogan, tempat pembelian, jumlah pembelian, dan frekuensi pembelian (Tabel 3). Tabel 2 Karakteristik Petani Responden Konsumen benih kedelai Varietas Grobogan di Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo No Uraian Persentase Jumlah Keterangan Responden (%) 1 Jenis Kelamin 86,67 LakiLaki 2 Umur 43,33 516 tahun 3 Pendidikan 63,33 SD 4 Pendapatan diluar usahatani per bulan 43,33 Rp 5. Rp 999.999 5 Status Pekerjaan 8 Pekerjaan Utama 6 Lama Berusahatani 6 68 tahun 7 Frekuensi Budidaya 76,67 1 kali Kedelai dalam setahun 8 Status Kepemilikan 96,67 Milik Sendiri Lahan 9 Luas Lahan 4 1.5 2.9 m 2 1 Pola Tanam 76,67 Tanaman Lain, Kedelai Varietas Grobogan, Bero 11 Ratarata hasil panen 63,34 3 7,99 kw Sumber : Analisis Data Primer, 215 Tabel 3 Perilaku Beli Konsumen Benih Kedelai Varietas Grobogan No Uraian Persentase Keterangan Responden (%) 1 Alasan membeli dan 63,33 Memperoleh keuntungan menggunakan 2 Sumber Pengadaan Benih Kedelai 7 Saprotan, Tengkulak, Jaringan Benih Antar Lapang 4 Jumlah Pembelian Benih 56,67 615 kg 3 Frekuensi Pembelian Benih 76,67 1 kali Sumber : Analisis Data Primer, 215 5

Tabel 4 Hasil Analisis Chi Square terhadap Atribut Benih Kedelai Varietas Grobogan No Atribut Benih Kedelai Varietas Grobogan x 2 hitung df x 2 tabel Keterangan 1 Produktivitas 5,4 2 5,991 Tidak Berbeda Nyata 2 Harga Benih 22,533 1 3,841 Berbeda Nyata 3 Daya Tumbuh,533 1 3,841 Tidak Berbeda Nyata 4 Ketahanan Hama 4,8 1 3,841 Berbeda Nyata Penyakit 5 Jumlah Polong 6,533 1 3,841 Berbeda Nyata 6 Keseragaman Masak Tidak Teridentifikasi Panen 7 Ketersediaan Benih di Pasar 22,533 1 3,841 Berbeda Nyata Sumber: Analisis Data Primer, 215 Preferensi Petani Terhadap Atribut Benih Kedelai Varietas Grobogan Preferensi konsumen adalah pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap produk (barang atau jasa) yang dikonsumsi. Preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada (Kotler, 1997:48). Preferensi petani sebagai konsumen terhadap benih kedelai Varietas Grobogan dapat diketahui dari frekuensi responden yang memilih kategori atribut dari benih kedelai Varietas Grobogan yang diteliti. Adapun atribut yang benih kedelai Varietas Grobogan diteliti adalah produktivitas, harga benih, daya tumbuh, ketahanan hama penyakit, jumlah polong, keseragaman masak panen, dan ketersediaan benih di pasar. Dari hasil analisis Chi square dapat diketahui bahwa perbedaan preferensi petani terhadap benih kedelai Varietas Grobogan di Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo menunjukkan hasil seperti pada Tabel 4 dimana dapat diketahui bahwa atribut produktivitas dan daya tumbuh tidak berbeda nyata dalam taraf kepercayaan 95%. Hal ini berarti bahwa hipotesis nol (H ) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak sehingga tidak terdapat perbedaan preferensi petani terhadap atribut produktivitas dan daya tumbuh. Hasil chi square pada atribut harga benih, ketahanan hama penyakit, jumlah polong, dan ketersediaan benih di pasar menunjukkan berbeda nyata dalam taraf kepercayaan 95%. Keempat atribut tersebut memiliki x 2 hitung lebih besar daripada x 2 tabel. Hal ini berarti bahwa hipotesis nol (H ) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima yaitu terdapat perbedaan preferensi petani terhadap atribut harga benih, ketahanan hama penyakit, jumlah polong, dan ketersediaan benih di pasar. Sedangkan untuk atribut keseragaman masak panen tidak terdapat hasil chi square dikarenakan hasil analisis data primer menunjukkan bahwa seluruh responden memilih satu jawaban yang sama sehingga untuk angka harapan berdasarkan hipotesis nol yakni merata, hanya terfokus pada satu opsi saja sehingga tidak dapat dianalisis lebih lanjut dengan metode chi square. 6

Preferensi Petani Terhadap Kriteria Atribut Benih Kedelai Varietas Grobogan Atribut benih kedelai Varietas Grobogan terdiri dari produktivitas, harga benih, daya tumbuh, ketahanan hama penyakit, jumlah polong, keseragaman masak panen, dan ketersediaan benih di pasar. Setiap atribut tersebut memiliki kriteria atau kategori tersendiri. Preferensi petani terhadap benih kedelai Varietas Grobogan dapat diketahui dengan melihat kriteria atribut yang paling banyak dipilih oleh petani. Tabel mengenai preferensi petani terhadap atribut benih kedelai Varietas Grobogan di Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada lampiran 1. Kepercayaan dan Evaluasi Sikap konsumen terbentuk dari adanya kepercayaan dan evaluasi konsumen pada suatu produk atau objek tertentu, sehingga sikap konsumen akan menggambarkan kepercayaan (belief) konsumen pada suatu produk atau objek tertentu (Widhiani, 26:1). Kepercayaan (bi) dan evaluasi (ei) petani mengenai atribut benih kedelai Varietas Grobogan didapat dengan cara menentukan standart penilaian dengan menggunakan skala likert, kemudian skor masingmasing atribut dikalikan dengan frekuensi jawaban responden dan dibagi dengan jumlah responden, sehingga didapat nilai kepercayaan dan evaluasi petani terhadap atribut benih kedelai Varietas Grobogan. Kepercayaan dan evaluasi petani terhadap benih kedelai Varietas Grobogan dapat dilihat pada Tabel 5. Dari analisis multiatribut Fishbein diketahui besarnya indeks sikap petani sehingga dapat diketahui bahwa atribut yang dipertimbangkan oleh petani dalam pembelian benih kedelai Varietas Grobogan berturutturut dari yang paling dipertimbangkan sampai dengan yang kurang dipertimbangkan adalah ketersediaan benih di pasar, ketahanan hama penyakit, harga benih, produktivitas, keseragaman masak panen, daya tumbuh, dan jumlah polong. Tabel 5 Peringkat Sikap Petani Terhadap Benih Kedelai Varietas Grobogan di Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo No Atribut Benih Kedelai Kepercayaan Evaluasi Sikap Peringkat Varietas (bi) (ei) (Ao) Grobogan 1 Produktivitas 4,67 4,433 18,29 IV 2 Harga Benih 4,333 4,5 19,498 III 3 Daya Tumbuh 3,733 4,1 15,35 VI 4 Ketahanan Hama Penyakit 4,1 4,767 19,545 II 5 Jumlah Polong 3,667 4,167 15,28 VII 6 Keseragaman Masak Panen 3,8 4,2 15,96 V 7 Ketersediaan Benih di Pasar 4,6 4,867 22,388 I Sumber: Analisis Data Primer, 215 7

SIMPULAN Terdapat perbedaan preferensi petani terhadap empat atribut benih kedelai Varietas Grobogan yakni harga benih, ketahanan hama penyakit, jumlah polong, dan ketersediaan benih di pasar. Atribut lain yaitu produktivitas dan daya tumbuh tidak terdapat perbedaan preferensi petani. Sedangkan atribut keseragaman masak panen tidak dapat diinterpretasi karena seluruh responden memilih kriteria atribut yang sama. Atributatribut benih kedelai Varietas Grobogan yang menjadi preferensi petani adalah produktivitas tinggi, harga benih murah, daya tumbuh sedang, ketahanan hama penyakit tahan, jumlah polong cukup banyak, keseragaman masak panen seragam, dan ketersediaan benih di pasar yang mudah diperoleh. Atribut benih kedelai Varietas Grobogan yang paling dipertimbangkan oleh petani di Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo adalah ketersediaan benih di pasar. Produsen benih (perusahaan benih dan penangkar benih skala kecil sampai skala besar) kedelai Varietas Grobogan perlu terus mengupayakan ketersediaan benih kedelai Varietas Grobogan bagi petani pada saat musim tanam. Peran pemerintah juga dibutuhkan terkait kebijakan mengenai harga benih dengan menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan anjuran untuk menggunakan benih kedelai Varietas Grobogan. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. 214. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai Menurut Provinsi. http://www.bps.go.id. Diakses pada tanggal 5 November 214. Statistik Makro Kementerian Pertanian. 213. Statistik Makro Sektor Pertanian 212. http://www.pusdatin.setjen.pertanian.go.id. Diakses pada tanggal 5 November 214. Widhiani, A.P. 26. Aplikasi Teori Aksi Beralasan (Theory of Reasoned Action). http://www.digilib.ui.ac.id. Diakses pada tanggal 15 Mei 215. Surakhmad, W. 1998. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode dan Teknik. Penerbit Tarsito. Bandung. Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, Alih bahasa oleh Hendra Teguh, Rony Antonius Rusli. Ikrar Mandiri Abadi. Jakarta. Mulyani, A. 28. Potensi dan Ketersediaan Lahan untuk Pengembangan Kedelai di Indonesia. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol. 3 No. 1 28. Puslitbang Tanaman Pangan. 21. Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Tanaman Pangan Indonesia 21: Kedelai Varietas Lokal Grobogan. http://www.pangan. litbang.pertanian.go.id. Diakses pada tanggal 5 November 214. Simamora, B. 24. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Penerbit Gramedia. Jakarta. 8

Lampiran 1 Tabel 6 Preferensi petani terhadap atribut benih kedelai Varietas Grobogan di Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. No Atribut Benih Kedelai Varietas Grobogan Kategori atribut 1 Produktivitas Tinggi Sedang Rendah Jumlah Respon den 16 7 7 Persentase (%) 53,34 23,33 23,33 Preferensi Petani Tinggi Keterangan 2734kw/ha 2 Harga Benih Mahal Sedang Murah 2 28 6,67 93,33 Murah <Rp.12. 3 Daya Tumbuh Tinggi Sedang Rendah 13 17 43,33 56,67 Sedang 89% 4 Ketahanan Hama Penyakit 5 Jumlah Polong Tahan Sedang Rentan Banyak Cukup Banyak Tidak banyak 21 9 8 22 7 3 26,67 73,33 Tahan Cukup Banyak >9 % tidak ada tanaman yang terserang hama penyakit 23 6 Keseragaman Masak Panen Tidak seragam Cukup Seragam Seragam 3 1 Seragam >9% tanaman masak 7 Ketersediaan Benih di Pasar Sulit diperoleh Cukup mudah diperoleh Mudah diperoleh Sumber: Analisis Data Primer, 215 2 28 6,67 93,33 Mudah Diperoleh Mudah dicari dengan persediaan yang banyak 9