I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Rasio Keuangan pada Koperasi Unit Desa (KUD) Panca Satya di Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung

I. PENDAHULUAN. menampakan wujud dan peranannya. Sampai kini sektor swasta masih. mendominasi sektor perekonomian di Indonesia dan sektor koperasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Pengertian koperasi

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan salah satu lembaga keuangan non Bank yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menunjang keberhasilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Untuk itu diperlukan strategi pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. bagian integral tata perekonomian nasional. Oleh karena itu, koperasi diperankan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan Nasional di bidang ekonomi

ABSTRAK. Kata Kunci :Tingkat Perputaran Aktiva Lancar, Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Koperasi, Profitabilitas.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGAWASI AKTIFITAS FINANSIAL PADA KOPERASI KARYAWAN RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha yang beranggotakan oleh seseorang atau badan hukum koperasi

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan tersebut, sangat diperlukan manajemen yang baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan

BAB I PENDAHULUAN. laba yang maksimal serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, diperlukan suatu upaya untuk membangkitkan kembali elemen-elemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi, dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Dari ketiga kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. suatu pengaturan terhadap sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan

BAB I PENDAHULUAN Pemerintah dan segenap komponen bangsa lainnya seharusnya bersinergi

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UMS DI SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dalam berbagai bidang dewasa saat ini sangatlah cepat. Hal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Koperasi merupakan tonggak utama pembangunan ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan dalam perkembangan bisnis disemua perusahaan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. untuk dua hal. Pertama, digunakan untuk keperluan investasi. Artinya, dana

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi. Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang

BAB I PENDAHULUAN. koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar asas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 menempatkan ekonomi nasionalnya. Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadikan koperasi sebagai soko guru

BAB I PENDAHULUAN. tepat atau belum, mengingat sudah begitu kompleksnya permasalahan yang dapat. gulung tikar karena faktor keuangan yang tidak sehat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kebangkrutan dikarenakan banyaknya perusahaan yang akhirnya. gulung tikar karena faktor keuangan yang tidak sehat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini keberhasilan di dalam bidang perekonomian

LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS SEBAGAI SALAH SATU PENGUKUR TINGKAT EFISIENSI MODAL KERJA PADA KPRI KOPENDIK WONOGIRI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang maksimal agar kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan dan. bersifat teknis, administratif, maupun finansial.

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Rasio Sebagai Dasar Penilaian Kinerja Keuangan Pada KPRI Guyub Rukun Cabang Dinas Dikpora Kecamatan Laweyan Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. seperti tertuang dalam Pasal 33 Ayat 1 Undang- Undang Dasar 1945 yang

SKRIPSI. Disusun oleh: TRI PRASETIYA B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka untuk dapat menjalankan usahanya secara maksimal dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi yang sangat pesat menyebabkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. demikian, hal tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. cocok untuk perekonomian Indonesia. Menurut Undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan baik yang ada

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dan masyarakat pada umumnya. Menurut Undang-undang. kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada

BAB I Pendahuluan. Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada keputusan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemenm, pemerintah, karyawan, serta pelaku pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. makmur maka ketiga sektor kekuatan ekonomi itu harus saling berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Perseorangan (Persero) adalah BUMN yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan.

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari kegiatan dari pembangunan terdahulu, yaitu pembangunan nasional yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bagi setiap perusahaan modal kerja sangat penting karena berhubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan program pemerintah untuk melaksanakan pembangunan

ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. TAMBANG TIMAH Tbk PERIODE TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat menuntut koperasi / perusahaan untuk

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL PADA KUD-KUD DI KABUPATEN BOYOLALI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN PT. DJARUM KUDUS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di sektor Food and Beverages, karena dalam industri ini kepekaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Timor leste yang semakin pesat, menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kompetetif yang mengharuskan perusahaan-perusahaan menjalankan usaha. manajemennya untuk memenangkan persaingan pada era yang serba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kecil dan menengah sehingga akan meningkatkan permodalan. sistem informasi yang diterapkan dalam kegiatan oprasionalnya.

BABl PENDAHULUAN. Proses pembangunan Indonesia mempunyai sifat dan cita-cita khas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin ketatnya persaingan dunia usaha ini serta semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. sampai sekarang belum bisa terselesaikan. Hal ini membuat banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sektor property dan real estate merupakan sektor bisnis yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. sektor rill dan sektor keuangan. Salah satu sektor yang cukup baik untuk dicermati

BAB I PENDAHULUAN. kekeluargaan. Tujuan perekonomian Indonesia adalah mewujudkan. masyarakat adil dan makmur. Oleh karena itu perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran Koperasi dirasa semakin penting dalam meningkatkan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Para pelaku ekonomi baik perusahaan besar maupun. anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. amandemen yaitu koperasi.koperasi sebenarnya sudah masuk ke Indonesia sejak

I. PENDAHULUAN. Pancasila dan UUD Didalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 ditegaskan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal atau mendapatkan laba sebesar besarnya. Ini diperlukan berbagai

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (STUDI KASUS PADA KOPERASI PASAR (KOPPAS) KRANGGAN, JATISAMPURNA BEKASI)

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi sebagai gerakan lembaga ekonomi yang mempunyai tugas. dan tanggungjawab mensejahterakan seluruh anggota melalui pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam tatanan kehidupan perekonomian. Ketiga sektor tersebut adalah

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran masyarakat yang diutamakan bukan kemakmuran orangperorang. dan perusahaan yang sesuai dengan itu ialah perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menyajikan informasi akuntasi mengenai kegiatan operasi perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan koperasi di Indonesia dalam Perekonomian Nasional berperan

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi mempunyai peran penting dalam tercapainya kesejahteraan bagi anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Koperasi dalam kegiatannya memiliki dua karakter yang khas yaitu bersifat ekonomi dan berwatak sosial artinya meskipun dalam pokok usahanya berprinsip ekonomi, koperasi tetap mementingkan pendidikan pengkoperasian bagi anggota dan juga masyarakat (Anoraga 2002:17). Pembangunan koperasi yang merupakan perwujudan ke arah amanat konstitusi bangsa Indonesia, yaitu pada Undang- Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) yaitu perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan koperasi adalah bangun usaha yang sesuai dengan susunan perekonomian yang dimaksud. Koperasi diharapkan memainkan peranan penting dalam perekonomian Indonesia, yaitu koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia. Koperasi adalah salah satu bentuk usaha berbadan hukum yang berdiri di Indonesia. Menurut Undang-Undang No 25 Tahun 1992 pasal 1 ayat 1 tentang perkoperasian, koperasi Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang, atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi berperan positif dalam pelaksanaan pembangunan nasional di Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Koperasi merupakan sarana peningkatan kemajuan ekonomi bagi anggotanya dan bagi masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan koperasi, khususnya untuk memajukan kesejahteraan anggotanya dan masyarakat pada umumnya (Gaol, 2000). Prospek masa depan koperasi sebagai suatu badan usaha yang diharapkan menjadi soko guru perekonomian seperti amanat konstitusi negara (UUD 45) sangat ditentukan oleh mampu tidaknya kemandirian dilaksanakan untuk menjawab tantangan dan ancaman (Wardhono, 2001). Sementara dilihat dari fungsi badan usaha koperasi diukur oleh kemampuannya dalam 1

2 mengembangkan dan menguasai pasar. Koperasi harus mampu memberi alternatif rasional bagi pelanggannya (anggota) melalui berbagai kebijakan insentif usaha maupun perbaikan dalam teknis pelayanan pelanggan (Wardhono, 2001). Perkembangan ekonomi yang berjalan demikian cepat, pertumbuhan koperasi selama ini belum sepenuhnya menampakkan wujud dan perannya. Sampai kini sektor swasta masih mendominasi sektor perekonomian di Indonesia dan sektor koperasi kontribusinya terhadap perekonomian di Indonesia berada dilini terakhir (Rupa, 2009). Dalam rangka menggalang dan memperkokoh perekonomian rakyat, koperasi harus berusaha sekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha yang tangguh dan efisien. Sebab hanya dengan cara itulah koperasi dapat menjalankan perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional (Baswir, 2013). Koperasi yang tumbuh pesat di Bali, baik dilihat dari jumlah koperasi, jumlah anggota, maupun volume usaha menunjukkan bahwa masyarakat Bali mempercayakan dana yang dimilikinya untuk dikelola oleh koperasi. Menurut Irawan (1997), koperasi tersebut adalah salah satu bentuk perusahaan swasta yang dimiliki oleh lebih dari satu orang. Sebagai suatu perusahaan, koperasi memiliki tujuan yang berbeda dengan tujuan perusahaan pada umumnya. Tujuan koperasi ialah meningkatkan kesejahteraan anggotanya, bukan memperoleh laba yang maksimal. Dalam rangka menumbuh kembangkan ekonomi rakyat maka diambil kebijaksanaan untuk membangun koperasi di desa-desa yang disebut dengan KUD dengan landasan bahwa sebagian besar aktivitas penduduk Indonesia ada di desa (Sagimun, 1989). KUD adalah koperasi yang hanya ada di Indonesia yang bergerak di pedesaan (Suwandi, 1988). Menurut Sukamdiyo (1996), Koperasi Unit Desa didirikan di daerah pedesaan dengan tujuan untuk memberikan pelayanan bagi kegiatan perekonomian pedesaan khususnya di bidang pertanian sehingga dapat tercipta sektor pertanian yang maju, tangguh, efisien, dan akhirnya dapat meningkatkan pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani yang menjadi anggota KUD.

3 Menurut Depkop dan PPK (1996) keberhasilan dalam pengembangan suatu KUD dapat diukur dari empat segi yaitu: (1) perbandingan SHU dengan volume usaha, (2) variasi dan volume unit usaha, (3) pertumbuhan modal, dan (4) pengembangan jumlah anggota. KUD dengan jumlah anggota yang cukup besar belum menunjukkan dan menjamin mempunyai asset besar dalam pembentukan modal usahanya, dengan demikian usaha pengembangan KUD dimasa yang akan datang diperlukan informasi keuangan guna mengetahui kinerja finansial KUD yang akurat dan lebih lengkap. Gambaran tentang kinerja KUD tidak lepas dari kondisi keuangan yang tampak pada laporan neraca dan laporan rugi laba dari periode yang bersangkutan. Laporan neraca dan laporan laba rugi merupakan kondisi awal untuk mengetahui kinerja finansial KUD secara umum dan gambaran yang lebih khusus tentang posisi dan kondisi keuangan KUD dipertegas dengan analisis rasio keuangan (Wulandari, 2002). Analisis rasio keuangan akan sangat membantu dalam menilai satu prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang. Melalui analisis keuangan ini dapat diketahui kekuatan serta kelemahan koperasi memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansialnya, besarnya piutang yang cukup rasional, efisiensi manajemen persediaan, perencanaan pengeluaran investasi yang baik, dan struktur modal yang sehat sehingga tujuan untuk mensejahterakan anggota dapat tercapai. Analisis rasio keuangan yang umum digunakan di KUD adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabillitas (Sartono, 2001). Seperti yang telah kita ketahui pada umumnya setiap lembaga keuangan standarnya memiliki laporan keuangan, karena laporan keuangan merupakan alat yang penting untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan kondisi keuangan dan hasil-hasil kegiatan koperasi. Semua kegiatan yang berkaitan dengan transaksi keuangan harus dicatat dan secara periodik dibuat laporan untuk kepentingan internal maupun eksternal. Analisis rasio dapat digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan koperasi, dimana tujuan laporan ini dapat memperlihatkan perkembangan atau kemunduran koperasi tersebut.

4 Rasio keuangan yang dihitung dan diinterpretasikan secara tepat akan dapat menunjukkan aspek-aspek mana yang perlu dievaluasi dan dianalisa lebih lanjut. Rasio keuangan yang dihitung dan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan harus dikaitkan dengan tujuan utama yang hendak dicapai. Melalui penilaian dari analisa rasio keuangan maka pihak yang berkepentingan dapat memahami makna yang terkandung dalam laporan keuangan. Awal berdirinya KUD Panca Satya Dawan yang berkedudukan di Desa Kusamba asal mulanya sebagai organisasi nelayan Panca Satya yang dibentuk sekitar tahun 1978, tepatnya pada tanggal 27 Mei 1978, dimana organisasi ini mengadakan rapat dan sekaligus memilih pengurus baru. Pada tanggal 17 Maret 1979 organisasi nelayan Panca Satya diresmikan oleh anggota nelayan di Desa Kusamba yang berjumlah 176 orang. Pada tahun 1982 tepatnya pada tanggal 20 Februari 1982 dipindahkan ke wilayah Dawan Klod. KUD Panca Satya berdiri dengan nomor badan hukum: 73/BH/PAD/KWK-22/III1996, tanggal 25 Maret 1996. Jumlah anggota tetap Koperasi Unit Desa (KUD) Panca Satya sampai saat ini sebanyak 3.734 orang. Adapun bidang usaha yang dijalankan yaitu unit usaha perkreditan, unit distribusi diantaranya pengadaan pangan, pengadaan dedak, pertokoan, pupuk, obat-obatan, dan unit penjualan jasa diantaranya rice milling unit (penyosohan), perlistrikan (payment point online bank), sewa kursi, dan jasa pembayaran rekening telepon. Dalam mengelola aktivitasnya KUD Panca Satya Dawan ini dilengkapi dengan bidang organisasi yang terdiri dari: pengurus lima orang, badan pengawas tiga orang, badan pembimbing dan pelindung lima orang, dan satu orang manajer dibantu 15 orang karyawan tetap. Perbandingan keuangan KUD Panca Satya Dawan dari tahun 2009 sampai dengan 2013 disajikan pada Tabel 1.1.

5 Tabel 1.1 Perbandingan Keuangan KUD Panca Satya Dawan dari Tahun 2009-2013 Tahun Total aktiva Modal Sisa Hasil Usaha (Rp) (Rp) (Rp) 2009 2.370.397.745,85 885.445.327,12 80.577.342,40 2010 2.453.882.513,85 834.271.550,12 91.260.288,00 2011 2.838.627.123,85 911.544.312,12 96.463.046,00 2012 3.225.911.909,20 994.094.184,47 101.989.719,35 2013 3.566.043.526,51 1.241.946.747,78 113.100.618,00 Sumber: KUD Panca Satya Dawan, 2013. Keuangan KUD Panca Satya Dawan menunjukan perkembangan setiap tahunnya. Berdasarkan data perbandingan keuangan tahun 2009 sampai dengan 2013 pada Tabel 1.1 secara umum perkembangan total aktiva, modal dan sisa hasil usaha (SHU) KUD Panca Satya Dawan pada tahun 2009 sampai dengan 2013 cenderung mengalami peningkatan. Secara finansial perkembangan KUD Panca Satya Dawan cenderung mengalami peningkatan. Namun sebagaimana diuraikan sebelumnya, perkembangan finansial suatu badan usaha tidak cukup untuk menilai kinerja suatu badan usaha. Analisis yang lebih parsial dibutuhkan agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil keputusan secara cermat dalam kaitannya dengan kepentingan mereka terhadap badan usaha tersebut. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisis Rasio Keuangan pada Koperasi Unit Desa (KUD) Panca Satya di Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung.

6 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut 1. Bagaimana kinerja keuangan di Koperasi Unit Desa (KUD) Panca Satya dinilai dari hasil analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas tahun 2009 sampai tahun 2013? 2. Bagaimana perkembangan situasi keuangan dalam analisis horizontal dan analisis vertikal Koperasi Unit Desa (KUD) Panca Satya Dawan dilihat dari laporan keuangan neraca dan laporan SHU (Sisa Hasil Usaha) tahun 2009 sampai tahun 2013? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan dari rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini untuk menganalisis 1. Kinerja keuangan KUD Panca Satya Dawan dinilai dari hasil laporan keuangan menggunakan analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas tahun 2009 sampai 2013. 2. Perkembangan situasi keuangan dalam analisis horizontal dan analisis vertikal KUD Panca Satya Dawan dilihat dari laporan keuangan neraca dan laporan SHU (Sisa Hasil Usaha) tahun 2009 sampai tahun 2013. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dan berguna bagi semua pihak diantaranya 1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi peneliti dan menambah ilmu pengetahuan pada bidang keuangan dan mengetahui kondisi keuangan sebuah koperasi dan menerapkan teori-teori yang telah dipelajari khususnya analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. 2. Bagi koperasi, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan acuan atau bahan data dalam menjalankan kegiatan usaha dan dapat

7 digunakan sebagai masukan bagi koperasi dalam merencanakan seperti mengeluarkan pembiayaan dan strategi yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dimasa datang. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup analisis rasio di KUD Panca Satya Dawan. Analisis yang digunakan untuk menentukan rasio dalam penelitian ini adalah mengkaji laporan keuangan dengan menggunakan analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Periode analisis rasio keuangan dibatasi mulai dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.