BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:88) mengartikan bahasa sebagai, sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Dari sini dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah alat yang digunakan oleh kelompok masyarakat suatu bangsa untuk berkomunikasi. Seperti yang kita ketahui, setiap bangsa di dunia mempunyai bahasanya masing-masing. Bangsa Indonesia memiliki bahasa negara yang disebut dengan bahasa Indonesia dan begitu pula halnya dengan bangsa Jepang yang memiliki bahasa negaranya sendiri yang dikenal dengan sebutan bahasa Jepang. Dalam keunikan dan perbedaan yang dimiliki oleh masing-masing bahasa, kita dapat menemukan adanya persamaan di antara bahasa-bahasa tersebut. Persamaan ini dapat kita analisis dan pahami dengan mempelajari ilmu bahasa atau linguistik. Salah satu persamaan bahasa yang dapat kita ambil sebagai contoh adalah persamaan adanya kata kerja/verba dalam kalimat bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Kata kerja/verba adalah kata-kata yang menunjukkan aktivitas makhluk hidup. Contohnya adalah kata minum, 1
makan, tumbuh, tidur dan lain-lain. Dalam bahasa Indonesia, kata kerja/verba dapat mengalami perubahan bentuk atau proses morfemis. Verhaar (1999:98) mengatakan bahwa terdapat empat proses morfemis untuk morfem segmental dalam bahasa Indonesia yaitu pengimbuhan, pengklitikaan, pemajemukan, dan reduplikasi. Di bawah ini, saya memberikan contoh kalimat dalam bahasa Indonesia yang kata kerjanya mengalami perubahan bentuk dalam hal pengimbuhan. Contoh: (1) Ibu menanak nasi di dapur. Kata dasar tanak Bahasa Jepang juga memiliki perubahan bentuk pada kata kerjanya. Di bawah ini adalah contoh kalimat dalam bahasa Jepang. Contoh: (2) 私ははしでご飯を食べます Watashi wa hashi de gohan wo tabemasu. Kata dasar taberu = makan Saya makan nasi dengan sumpit. Kata kerja/verba dalam bahasa Jepang disebut dengan doushi ( 動詞 ). Doushi ( 動詞 ) mengalami berbagai macam perubahan bentuk atau konjugasi yang disebut katsuyou ( 活 用 ). Sutedi (2003:48) menyatakan bahwa secara garis besar, terdapat enam macam katsuyou yang dapat diuraikan sebagai berikut: 2
a. 未然形 mizenkei, yaitu perubahan bentuk verba yang di dalamnya mencakup bentuk menyangkal (bentuk NAI), bentuk maksud (bentuk OU/YOU), bentuk pasif (RERU) dan bentuk menyuruh (bentuk SERU). b. 連用形 renyoukei, yaitu perubahan bentuk verba yang mencakup bentuk sopan (bentuk MASU), bentuk sambung (bentuk TE), dan bentuk lampau (bentuk TA). c. 終止形 shuushikei, yaitu verba bentuk kamus atau yang digunakan di akhir kalimat. d. 連体形 rentaikei, yaitu verba (bentuk kamus) yang digunakan sebagai modifikator. e. 仮定形 kateikei, yaitu perubahan verba ke dalam bentuk pengandaian (bentuk BA). f. 命令形 meireikei, yaitu perubahan verba ke dalam bentuk perintah. Dalam skripsi ini, saya ingin meneliti lebih lanjut mengenai salah satu dari enam macam katsuyou di atas, yaitu meireikei. Seperti yang telah dijelaskan oleh Sutedi(2003:48), meireikei adalah perubahan verba ke dalam bentuk perintah. Contoh kalimat yang mengandung meireikei: (1) 早く行け Hayaku ike. Cepat pergi! Dalam proses studi saya di universitas, saya telah mempelajari meireikei pada semester 3 dengan menggunakan buku Minna no Nihongo II. Karena saya ingin mengetahui lebih lanjut mengenai meireikei ini, saya memilih topik meireikei sebagai topik skripsi yang diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan jenjang pendidikan Strata 1 di Universitas 3
Bina Nusantara. Buku panduan yang akan digunakan oleh saya adalah buku Minna no Nihongo II Terjemahan dan Keterangan Tata Bahasa, Nihongo Bunpo Daijiten, serta buku-buku panduan lainnya sebagai buku pendukung. Alasan saya memilih buku-buku ini adalah karena saya beranggapan bahwa buku-buku ini dapat membantu saya dalam menganalisis meireikei sehingga menghasilkan hasil akhir skripsi yang memuaskan. 1.2 Rumusan Permasalahan Dalam Skripsi ini, saya akan meneliti fungsi meireikei dalam sebuah buku panduan belajar bahasa Jepang dan buku bacaan berbahasa Jepang. 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti oleh saya adalah fungsi meireikei dalam kalimat-kalimat bahasa Jepang yang terdapat dalam 10 jilid komik Jyanguru wa Itsumo Hare Nochi Guu karya Kindaichi Renjyuurou, serta fungsi meireikei yang tercantum dalam buku Minna no Nihongo Shokyuu II Terjemahan dan Keterangan Tatabahasa terbitan 3A Network. Alasan saya memilih buku komik ini adalah karena ceritanya menarik, serta tokoh-tokoh dalam komik ini sering sekali menggunakan meireikei. Bentuk meirei atau meireikei yang akan saya teliti adalah hanya yang 4
berakhiran e dan ro, serta koi yang berarti datang, yang terdapat dalam cerita utama (bukan cerita tambahan) komik Jyanguru wa Itsumo Hare Nochi Guu. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebuah hasil yang menyatakan apakah teori fungsi meireikei yang tercantum dalam buku Minna no Nihongo Shokyuu II Terjemahan dan Keterangan Tatabahasa dapat mendeskripsikan secara menyeluruh fungsi meireikei yang terdapat dalam komik Jyanguru wa Itsumo Hare Nochi Guu. 1.4.2 Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah informasi yang dapat menambah pengetahuan mengenai meireikei bagi pemelajar bahasa Jepang. Penelitian/skripsi ini juga diharapkan dapat menjadi masukan bagi jurusan Sastra Jepang Universitas Bina Nusantara dalam hal pemilihan buku yang akan digunakan dalam proses belajar-mengajar. 5
1.5 Metodologi Penelitian Tahap pertama yang saya lakukan untuk membuat skripsi ini adalah mengumpulkan data-data yang akan digunakan dalam penulisan skripsi. Data-data tersebut kemudian dianalisis dan dipilih menurut relevansinya terhadap topik yang akan dibahas. Tahap berikutnya adalah menganalisis data yang telah dipilih dan mendeskripsikan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Tahap ketiga adalah mengambil contoh-contoh kalimat dari komik yang mengandung meireikei, kemudian menganalisisnya dengan teori yang telah dideskripsikan sebelumnya. Oleh karena itu, metode penelitian yang dilakukan oleh saya adalah metode kepustakaan yang bersifat deskriptif dan analitis kuantitatif. 1.6 Sistematika Penulisan BAB 1 Bab ini merupakan pendahuluan dari penulisan skripsi. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan dan ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi serta sistematika penulisan skripsi ini. BAB 2 Dalam bab ini akan dituliskan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini. Teori-teori ini berguna untuk menganalisis topik skripsi yang terdapat pada bab tiga. Teori-teori yang saya tuliskan dalam bab dua adalah teori 6
konsep/pengertian meireikei, teori fungsi meireikei, teori etnografi komunikasi, teori konsep/pemikiran masyarakat Jepang yang berhubungan dengan teori meireikei, serta teori cara pembentukan meireikei. BAB 3 Dalam bab ini, saya akan menguraikan analisis data dengan menggunakan teori yang terdapat di bab dua. BAB 4 Bab ini berisikan simpulan dari hasil analisis saya. Saya yang telah menganalisis korpus data berdasarkan teori akan menuliskan simpulannya dalam bab ini. BAB 5 Bab ini merupakan ringkasan dari keseluruhan isi skripsi yang akan dituliskan dalam bahasa Indonesia dan Jepang. Bab ini adalah rumusan dari seluruh permasalahan serta jawaban yang dituliskan kembali secara singkat. 7