BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan posisi, kinerja, dan arus kas keuangan perusahaan kepada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang baik bagi investor-investor luar maupun dalam negeri. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. keuangan setiap perusahaan yang going-public. Laporan keuangan ini juga

BAB I PENDAHULUAN. dalam bisnis investasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal indonesia saat

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Terlebih lagi dalam perusahaan go public

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. informasi sehubungan dengan transaksi-transaksi yang terjadi selama periode. tertentu (Prastiwi, Yuniarta, dan Darmawan, 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang dirancang

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Nilai bisnis mungkin dapat dimaksimalkan melalui beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal dewasa ini meningkat dengan sangat pesat dan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai berbagai fungsi. Fungsi utamanya yakni compliance function

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. perusahaan (Sijabat, 2007). Setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan perusahaan-perusahaan yang go publik, maka makin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan pasar bebas ASEAN, dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang go public wajib menerbitkan laporan keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk. yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal.

BAB I PENDAHULUAN. (predictive value), (b) informasi mempunyai umpan balik (feedback value), dan (c)

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyediaan dan perolehan informasi pada pembuatan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dapat tertutupi hanya dengan mengandalkan sumber daya internal. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. informasi untuk membuat keputusan investasi dan kredit. modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan tentunya dimasa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bagi Manajer maupun Stakeholder. Sehingga pada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin tinggi. Informasi saat ini tidak hanya produk sampingan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini

BAB I 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan (Setiawan, 2013 ).

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang telah go

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat pada masa yang akan datang. Persaingan terjadi dalam penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya (going concern). Untuk itu tak sedikit dari perusahaan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan kegiatan bisnisnya.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas yang dilakukan oleh perekonomian nasional dan internasional sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan potret implementasi. mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengambilan keputusan ekonomis. Laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis di pasar modal, perusahaan go public diwajibkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Referensi-Referensi Penunjang dan Jurnal

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Hery, 2009:6). Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan laporan keuangan adalah profitabilitas perusahaan. Para

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi

BAB I PE DAHULUA. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan sebuah alat penting bagi para pelaku dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan menyediakan informasi keuangan suatu entitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan

BAB I PENDAHULUAN. Minat investor global berinvestasi di emerging market, terutama Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya (IAI, 2007). Ketepatan waktu

BAB I PENDAHULUAN. adalah laporan yang memenuhi kriteria dapat dibandingkan (comparability),

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian perdagangan bebas seperti AFTA (ASEAN Free Trade Area), kemudian ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area) serta Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini, kondisi perekonomian di indonesia dapat dilihat dari kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Laporan keuangan memuat catatan-catatan tentang kegiatan bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. langsung dengan informasi yang dihasilkan dengan sistem informasi. investasi, kredit dan yang serupa secara rasional.

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dari informasi keuangan untuk profesi akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (go public) Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan masyarakat umum.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan (Daniswara dan Kiswara, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan, dari transaksi UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan tersebut (Sembiring, 2010). Laporan keuangan memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. menuju perdagangan bebas yang semakin memperketat persaingan antar. dengan cara menjual kepemilikan saham perusahaan.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan informasi yang berguna untuk mempublikasikan posisi, kinerja, dan arus kas keuangan perusahaan kepada berbagai pihak terutama pihak investor atau kreditur sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam menginvestasikan dananya atau memberikan pinjaman. Adanya keterlambatan dalam menyampaikan informasi tersebut akan menyulitkan para investor atau kreditur dalam melihat dan menilai kinerja perusahaan serta bagaimana prospek perusahaan kedepan yang tercermin dalam laporan keuangan perusahaan sehingga mereka dapat beralih ke perusahaan lain yang menyediakan laporan keuangannya secara tepat waktu (Putra dan Thohiri, 2013:28). Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI, 2009) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (2009), tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dikatakan relevan apabila disampaikan secara tepat waktu dikarenakan laporan keuangan merupakan suatu alat bantu prediksi yang 1

2 penting mengenai suatu perusahaan bagi pihak pihak yang membutuhkan yaitu manajemen, kreditur, maupun investor dan pihak pihak berkepentingan lainnya. Sebaliknya manfaat laporan keuangan akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya. (Priyaningtyas, 2008) Perusahaan perusahaan yang sudah going-public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah diaudit oleh akuntan publik dengan pendapat lazim secara berkala kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mana sebelumnya merupakan tugas dan wewenang dari Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Aturan tersebut mulai berlaku sejak disahkannya oleh UU RI Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Munculya OJK yang merupakan Otoritas Jasa Keuangan tertinggi dalam aktivitas keuangan di Indonesia merupakan cikal bakal dimulainya era baru OJK dan berakhirnya bapepam. Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan telah diatur dalam Undang Undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal. Dan kemudian diperketat oleh beberapa keputusan keputusan Bapepam- LK yang telah dilakukan berbagai penyempurnaan seperti peraturan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor: Kep/36/PM/2003 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala, kemudian dicabut dan diganti oleh Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor 40/BL/2007 tentang Jangka Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Berkala dan Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang Efeknya Tercatat di

3 Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek di Negara Lain dalam lampiran X.K7, dan selanjutnya diperbarui serta disempurnakan kedalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2011 dalam lampiran X.K.2 dimana laporan keuangan tahunan wajib disajikan kepada Bapepam dan LK dan diumumkan kepada masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Sejak diberlakukan peraturan ini makan Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP/40/BL/2007 dinyatakan tidak berlaku lagi sepanjang yang mengatur tentang penyampaian laporan keuangan berkala. Berdasarkan amanat undang undang dan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal tersebut maka emiten atau perusahaan publik yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia seharusnya dapat menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu. Namun fenomena yang terjadi, masih banyak perusahaan yang menyampaikan laporan keuangannya ke publik tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan meskipun Bapepam telah menetapkan aturan dan sanksi yang berlaku kepada perusahaan perusahaan yang melanggar peraturan. Berdasarkan hasil pemantauan oleh Bapepam dan pengumuman yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia melalui situsnya di www.idx.co.id, terdapat 83 atau 16,83% perusahaan yang terlambat dalam menyampaikan Laporan Keuangan Audit Tahun 2010 (Annual Report, Bapepam-LK, 2011 : 95), 7 atau 1,57% perusahaan yang terlambat dalam menyampaikan Laporan Keuangan Audit Tahun 2011 (Peng-LK- 00139,128 /BEI.PPR,PPJ/06-2012), 52

4 atau 11,13% perusahaan yang terlambat dalam menyampaikan Laporan Keuangan Audit Tahun 2012 (Peng-LK- 00043 /BEI.PPR, PPJ/04-2013), 17 atau 3,18% perusahaan yang terlambat menyampaikan Laporan Keuangan Audit Tahun 2013 (No.Peng-LK-00032,00016,00014/BEI.PG1,PG2,PNG/06-2014) dan terdapat 52 atau 9,20% yang terlambat menyampaikan Laporan Keuangan Audit Tahun 2014 (No.Peng-LK-00004,00007,00005/BEI.PG1,PG2,PNG/04-2015). Regulasi yang ditetapkan seharusnya dapat memacu perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu. Namun, dari data tersebut dapat diketahui bahwa setiap tahunnya beberapa perusahaan publik masih mengalami keterlambatan dalam menyampaikan laporan keuangan tahunannya sedangkan regulasi yang ditetapkan masih tetap berlaku. Fakta diatas menunjukkan bahwa masih ada faktor faktor lain selain dari regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang harus diperhatikan sehingga hal ini diperlukan penelitian lebih lanjut. Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba pada periode tertentu merupakan suatu pengukuran yang diukur dengan menggunakan rasio profitabilitas dimana semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi perusahaannya. Profitabilitas yang tinggi merupakan suatu sinyal yang bagus bagi perusahaan, sehingga hal ini merupakan berita baik dan perusahaan akan cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan tahunannya kepada pihak pihak yang berkepentingan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

5 Hilmi dan Ali (2008), akan tetapi tidak sesuai dengan hasil penelitian Septriana (2010) dan Kadir (2011). Likuiditas mengacu pada tingkat kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek secara tepat waktu. Likuiditas yang tinggi menunjukkan kabar baik bagi perusahaan sehingga hal ini akan mempengaruhi perusahaan dalam menyampaikan laporan keuanganya secara tepat waktu karena akan membuat reaksi pasar menjadi positif terhadap perusahaan. Pernyataan ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali (2008) dan Wijayanti (2009), namun tidak sesuai dengan hasil penelitian Fitri dan Nazira (2009) dan Prastiwi, dkk (2014) yang menyatakan bahwa tinggi rendahnya tingkat likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Ukuran perusahaan merupakan salah satu karateristik penting bagi perusahaan yang ditunjukan oleh besar kecilnya suatu total aktiva, jumlah penjualan, rata rata penjualan dan rata rata total aktiva perusahaan. Bukti empiris yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan terdapat pada penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2009) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dikarenakan ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar informasi yang terdapat didalamnya, sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak manajemen mengenai pentingnya informasi baik bagi pihak eksternal maupun internal perusahaan sehingga perusahaan akan cenderung tepat waktu dalam

6 menyampaikan laporan keuangannya. Namun hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kadir (2011) serta Sutrisman dan Anna (2012). Perusahaan yang sudah berdiri cukup lama secara historis sudah memiliki banyak pengalaman terhadap setiap masalah yang dihadapi baik secara finasial maupun operasionalnya sehingga hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan cukup kompeten dalam mengumpulkan dan mengelola informasi serta menyampaikannya secara tepat waktu. Pernyataan ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2009) yang menyatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan, sehingga hal ini mendukung logika teori yang menyatakan bahwa ketika sebuah perusahaan berkembang dan para akuntannya belajar lebih banyak terhadap berbagai masalah yang dihadapi menyebabkan penundaan dapat diminimalisasikan. Namun pernyataan ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Herlyaminda, dkk (2013) dan M. Adriansyah, dkk (2014) dimana ketepatan waktu suatu perusahaan untuk menyerahkan laporan keuangan tidak dipengaruhi oleh seberapa lamanya perusahaan tersebut berdiri. Kepemilikan publik merupakan kepemilikan saham oleh pihak luar (masyarakat) dimana kepemilikan ini berbeda dengan pihak dalam karena pemilik saham dari publik tidak terlibat langsung dalam kegiatan bisnis perusahaan. Namun mereka mempunyai kepentingan untuk mengetahui tingkat pengembalian atas investasi yang mereka tanamkan. Kepemilikan publik berpengaruh besar terhadap kinerja perusahaan, dikarenakan pihak luar (shareholder) memiliki pengawasan terhadap kinerja manajemen sehingga hal ini menuntut manajemen

7 untuk memaksimalkan kinerjanya dengan baik yang nantinya akan berdampak pada baik atau buruknya penilaian publik terhadap kinerja perusahaan. Dengan adanya pengawasan dari shareholder manajemen akan dituntut untuk menyajikan laporan keuangannya secara tepat waktu. Sulistyo (2010) mendukung pernyataan ini melalui penelitiannya yang menemukan bukti empris bahwa konsentrasi kepemilikan dari pihak luar berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, hal ini dikarenakan pemegang saham pihak luar ingin segera mengetahui informasi perkembangan dan kondisi perusahaan sehingga perusahaan dituntut untuk menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu. Dari beberapa penelitian tersebut, yang menghasilkan bukti bukti empiris menunjukkan bahwa masih banyak terdapat faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan maka dalam penelitian ini akan mengembangkan kembali faktor faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan variabel profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan kepemilikan publik terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dikarenakan masih adanya ketidakkonsistenan dari hasil hasil penelitian yang dilakukan. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2009) mengenai studi empiris faktor faktor berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan yang mengatakan bahwa variabel profitabilitas, umur perusahaan, ukuran perusahaan, dan kepemilikan publik berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Perbedaannya dengan peneliti terdahulu adalah adanya penambahan variabel independen dan perbedaan tahun penelitian,

8 dimana variabel independen yang ditambahkan adalah variabel likuiditas serta data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pada tahun 2014. Digunakannya data pada periode ini dikarenakan: 1) Data tersebut adalah data baru; dan 2) untuk melihat konsistensi pengaruh masing masing variabel independen terhadap variabel dependen. Adanya penambahan variabel likuiditas dikarenakan likuiditas mengacu pada ketersediaan sumber daya (kemampuan) perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo secara tepat waktu sehingga perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya dan cenderung tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya (Hilmi dan Ali, 2008:7) Selain itu juga menurut Penelitian Suharli dan Rachpiliani (dalam Hilmi dan Ali, 2008:7) menemukan bukti empiris bahwa likuiditas memiliki hubungan yang searah dan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan index LQ45 yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2014. Alasan pemilihan perusahaan perusahaan publik yang terdaftar dalam index LQ 45 dikarenakan LQ 45 sangat jarang diteliti dan merupakan saham saham yang dimiliki oleh peurusahan besar, mapan, stabil, memiliki sejarah pertumbuhan dan pemberian dividen yang baik, manajemen yang baik, serta memiliki struktur modal yang kuat dan sehat. Namun pada dasaranya pilihan 45 saham ini mengacu pada 2 variabel yaitu likuiditas perdagangan dan kapitalisasi (nilai) pasar yang tinggi.

9 Indeks LQ 45 merupakan pasar saham untuk Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdiri dari 45 saham perusahaan terpilih yang berhak masuk yang telah memenuhi kriteria tertentu dan menduduki urutan tertinggi yang mewakili sektornya dalam klasifikasi industri BEI yang disesuaikan berdasarkan kriteria : 1) termasuk dalam top 60 perusahaan dengan kapitalisasi pasar tertinggi dalam 12 bulan terakhir; 2) termasuk dalam top 60 perusahaan dengan nilai transaksi tertinggi di pasar reguler dalam 12 bulan terakhir; 3) telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia selama 3 bulan; 4) memiliki kondisi keuangan yang baik, prospek pertumbuhan serta nilai transaksi dan frekuensi keuangan yang tinggi.(http://en.wikipedia.org/wiki/lq-45) Dari kriteria diatas, menjelaskan bahwa perusahaan yang terdaftar dalam index LQ45 adalah perusahaan yang memiliki sekelompok saham pilihan dimana perkembangan ini sangat disoroti oleh berbagai pihak terutama oleh pihak investor yang sangat membutuhkan informasi yang ada dalam laporan keuangan sehingga investor akan lebih mudah dalam memberikan pertimbangan serta mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi terhadap perusahaan tersebut sehingga menuntut perusahaan yang terdaftar dalam index LQ45 untuk lebih cepat dalam menyampaikan laporan keuangannya kepada publik. Berdasarkan masalah yang telah diuraikan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, dan Kepemilikan Publik Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan index LQ45 yang Listing di Bursa Efek Indonesia)

10 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : a. Apakah terdapat pengaruh profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? b. Apakah terdapat pengaruh likuiditas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? c. Apakah terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? d. Apakah terdapat pengaruh umur perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? e. Apakah terdapat pengaruh kepemilikan publik terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? 1.3 Pembatasan masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan kepemilikan publik terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan index LQ 45 yang listing di BEI. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah diatas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

11 a. Apakah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? b. Apakah likuiditas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? c. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? d. Apakah umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? e. Apakah kepemilikan publik berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah variabel profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. b. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah variabel likuiditas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. c. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

12 d. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah variabel umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. e. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah variabel kepemilikan publik berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : a. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan khususnya tentang pengaruh profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan kepemilikan publik terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. b. Bagi akademisi, memberikan referensi dan kontribusi serta menjadi tambahan literatur dalam mengembangkan faktor faktor berpengaruh yang terkait terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. c. Bagi praktisi (manajemen perusahaan, investor, kreditur, dan analis keuangan), diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pentingnya ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan relevansi dan keandalan informasi laporan keuangan.