BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam menyalurkan kebutuhan biologisnya. diliputi rasa kasih sayang antara sesama anggota keluarga.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Islam di Indonesia, Jakarta, Departemen Agama, 2001, hlm. 14.

BAB I PENDAHULUAN. semua mahluk, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Seperti firman Allah

BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. sampai matinya salah seorang suami istri. Inilah sebenarnya yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SAMPANG. NOMOR: 455/Pdt.G/2013.PA.Spg.

Prosiding Peradilan Agama ISSN:

PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i)

BAB I PENDAHULUAN. itu merupakan cara yang paling tepat untuk menyalurkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. boleh diadakan persetujuan untuk meniadakannya 1. Diakui secara ijma

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAHARUAN AKAD NIKAH SEBAGAI SYARAT RUJUK

ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu persoalan berada pada tangan beliau. 2. Rasulullah, penggunaan ijtihad menjadi solusi dalam rangka mencari

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Umumnya bentuk atau cara perceraian karena talak,

BAB I PENDAHULUAN. hukum secara global, yaitu untuk mengatur segala tingkah laku manusia

BAB I PENDAHULUAN. keturunan yang dilangsungkan menurut ketentuan-ketentuan syariat. bahagia yang penuh ketenangan hidup dan rasa kasih sayang 2.

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM MALIK DAN IMAM SYAFI I TENTANG TATA CARA RUJUK SERTA RELEVANSINYA TERHADAP PERATURAN MENTERI AGAMA NO.

BABI PENDAHULUAN. iman.puasa adalah suatu sendi (rukun) dari sendi-sendi Islam. Puasa di fardhukan

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

BAB I PENDAHULUAN. menghimpit, menindih atau berkumpul, sedangkan arti kiasanya ialah watha

BAB II A. TINJAUAN UMUM TENTANG TALAK. akan merasakan akibat yang timbul dari perceraian.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA ISTERI. A. Analisis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim karena Isteri

BAB IV. ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN NAFKAH ANAK ATAS DASAR EX AEQUO ET BONO DALAM STUDI PUTUSAN No.1735/Pdt.G/2013/PA.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah Swt. menciptakan manusia di bumi ini dengan dua jenis yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELARANGAN NIKAH DIKALANGAN KIAI DENGAN MASYARAKAT BIASA DI DESA BRAGUNG KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP

BAB IV. Agama Bojonegoro yang menangani Perceraian Karena Pendengaran. Suami Terganggu, harus mempunyai pertimbangan-pertimbangan yang

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IBNU QUDAMAH TENTANG TIDAK SAHNYA AKAD NIKAH DENGAN MENDAHULUKAN QABUL DAN MENGAKHIRKAN IJAB

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI I TENTANG KEWARISAN KAKEK BERSAMA SAUDARA. A. Analisis Pendapat Imam al-syafi i Tentang Kewarisan Kakek Bersama

BAB I PENDAHULUAN. mensyariatkan perkawinan sebagai realisasi kemaslahatan primer, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga yang islami, yakni rumah tangga yang berjalan di atas

IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan bahagia dan berusaha agar kebahagiaan itu tetap menjadi

KAIDAH FIQH. Sebuah Ijtihad Tidak Bisa Dibatalkan Dengan Ijtihad Lain. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain

STUDI ANALISIS TERHADAP PASAL 105 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG PEMELIHARAAN ANAK YANG BELUM/SUDAH MUMAYYIZ

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan. TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MADZHAB SYIAH IMAMIYYAH TENTANG DUA ORANG SAKSI SEBAGAI SYARAT SAH JATUHNYA TALAK

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IBNU HAZM TENTANG STATUS KHULU SEBAGAI TALAK RAJ I. A. Analisis Pendapat Ibnu Hazm Tentang Status Khulu Sebagai Talak

PUTUSAN Nomor : 002/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KEBOLEHAN PENDAFTARAN PENCATATAN PERKAWINAN PADA MASA IDDAH

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPAT IMAM MALIK DAN IMAM AL- AUZA I TENTANG PENUNDAAN PEMBAYARAN MAHAR

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia diciptakan berpasangan antara laki-laki dengan perempuan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Allah SWT dari kaum laki-laki dan perempuan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan manusia, tetapi juga terjadi pada tumbuhan maupun hewan. Perkawinan

BAB I PENDAHULUAN. anak. Selain itu status hukum anak menjadi jelas jika terlahir dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan penciptaan manusia. Syariat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad

TINJAUAN MAQASHID AL-SYARI AH SEBAGAI HIKMAH AL-TASYRI TERHADAP HUKUM WALI DALAM PERNIKAHAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan adalah suatu perjanjian perikatan antara laki-laki dan

P U T U S A N Nomor 239/Pdt.G/2012/PA.Pkc

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA TENTANG PENAMBAHAN UANG SEWA TAMBAK DI DESA GISIK CEMANDI KEC. SEDATI KAB.

ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI'I TENTANG HAKAM TIDAK MEMILIKI KEWENANGAN DALAM MENCERAIKAN SUAMI ISTRI YANG SEDANG BERSELISIH SKRIPSI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Hak Istri Menolak Rujuk Perspektif Kompilasi Hukum Islam (KHI) di

BAB I PENDAHULUAN. mulia dibanding makhluk lainnya. Manusia memiliki fitrah untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. penerus yang akan melanjutkan garis keturunannya. Untuk melakukan hubungan. biologisnya tersebut maka pernikahan adalah jalannya.

AKIBAT PERKAWINAN DIBAWAH UMUR DALAM KELANGSUNGAN HIDUP. ( Studi Kasus Pengadilan Agama Blora)

BAB IV. A. Analisis Pertimbangan Dan Dasar Hukum Hakim. Berdasarkan keterangan pemohon dan termohon serta saksi-saksi dari

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

Pendapat Ulama Hanafiyah dan Ulama Syafi iyah Tentang Penarikan Kembali Harta yang Sudah Dihibahkan (Studi Komparatif)

A. Analisis faktor penyebab nushu>z nya istri karena ketidakmampuan suami. memberi nafkah

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG NIKAH TAH}LI>L

BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO

P U T U S A N Nomor : XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. kemudian rujuk kembali pada saat iddah istrinya hampir habis, kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan. Ada laki-laki, ada pula

BAB IV ANALISIS TENTANG IDDAH BAGI ISTRI YANG DITINGGAL MATI SUAMINYA DALAM KEADAAN HAMIL

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB IV ANALISIS PERNIKAHAN DALAM MASA IDDAH. A. Analisis Pemikiran Pernikahan dalam Masa Iddah di Desa Sepulu Kecamatan

BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. dan Anas melihatnya, dan beliau bersabda:

BAB I PENDAHULUAN. untuk selamanya. Tetapi adakalanya karena sebab-sebab tertentu bisa

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENETAPAN HARTA BERSAMA DALAM PERMOHONAN IZIN POLIGAMI DALAM BUKU II SETELAH ADANYA KMA/032/SK/IV/2006

و م ن ك ل ش ي ء خ ل ق ن ا ز و ج ين ل ع ل ك م ت ذ كر ون

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh manusia, hewan, bahkan olah tumbuh-tumbuhan. 1 Pernikahan

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN PROSES MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA DENGAN PROSES PERDAMAIAN DI MAHKAMAH SYARI AH KUCHING SARAWAK MALAYSIA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENDAPAT ULAMA HANAFIYYAH TENTANG QADLI SEBAGAI PIHAK YANG BOLEH MENIKAHKAN DALAM WASIAT WALI NIKAH

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akad yang sangat kuat (mitsaqan ghalidhan) untuk mentaati perintah. Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.

BAB IV PERNIKAHAN SEBAGAI PELUNASAN HUTANG DI DESA PADELEGAN KECAMATAN PADEMAWU KABUPATEN PAMEKASAN

BAB II TINJAUAN HUKUM ISLAM DALAM PROSES PERKAWINAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan memerlukan kematangan dan persiapan fisik dan mental karena

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN WALI HAKIM OLEH KEPALA KUA DIWEK JOMBANG TANPA UPAYA MENGHADIRKAN WALI NASAB

STUDI KOMPARASI TENTANG PENARIKAN HIBAH DALAM PASAL 212 KHI DAN PASAL 1688 KUH PERDATA

PUTUSAN Nomor : 049/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. semua makhluk Tuhan, baik pada manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan. 1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Islam dengan disyari atkannya nikah pada hakekatnya adalah sebagai upaya legalisasi hubungan seksual sekaligus untuk mengembangkan keturunan yang sah dan menjadi percampuran nasab. Di samping itu lembaga perkawinan juga merupakan faktor pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya dalam menyalurkan kebutuhan biologisnya. Tujuan perkawinan adalah untuk membentuk tatanan keluarga yang diliputi rasa kasih sayang antara sesama anggota keluarga. Tujuan tersebut dapat di lihat dalam Undang-undang Perkawinan No. 1 tahun 1974 Bab 1 pasal 1 diterangkan bahwa perkawinan adalah ikatan suami istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa. 1 Demikian juga dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) dicantumkan bahwa perkawinan menurut Islam adalah akad yang sangat kuat atau mitsaqon ghalidzon, untuk mentaati perintah Allah SWT dan melakukannya merupakan ibadah. 2 Untuk mencapai tujuan di atas dibutuhkan berbagai sikap dan langkah yang harus ditempuh dari kedua belah pihak sehingga tidak sedikit 1 Badan Penyuluhan Hukum,Undang-Undang Perkawinan No.1 th 1974, Jakarta, Departemen Agama RI Direktorat Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1999, hlm. 96. 2 Dr. Abdul Goni Abdullah, SH, Kompilasi Hukum Islam, Jakarta: Gema Insani Press, 1994, hlm.. 78. 1

2 perkawinan mengalami hambatan dan rintangan yang mengakibatkan perselisihan yang berkepanjangan karena faktor tertentu. Untuk mentolelir kemungkinan-kemungkinan tersebut di atas Islam memberikan alternatif langkah terakhir yang biasa disebut talak yakni lepasnya suatu ikatan perkawinan. 3 Talak dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor penyebab, baik langsung dari suami maupun dikarenakan oleh perintah hakim yang antara lain suami telah bersumpah untuk tidak menggauli istrinya selama empat bulan dan sebagainya. Hal yang demikian juga dapat di lihat pada Undang-Undang Perkawinan No. Tahun 1974 pasal 38 telah disebutkan bahwa perkawinan dapat putus karena : a. kematian, b. perceraian, c. atas putusan pengadilan 4, yang dilanjutkan dengan pasal 39 ayat 2 yang menyebutkan bahwa untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan, bahwa antara suami istri itu tidak dapat hidup rukun sebagai suami istri. 5 Talak dapat jatuh dikarenakan suami melakukan sumpah ila, hal ini sesuai dengan firman Allah : ل لذ ين ي و لو ن م ن ن س اي ه م ت ر ب ص ا ر ب ع ة ا ش ه ر فا ن فاء وا فا ن الل ه غ فور البقرة: ر ح ي م. و ا ن ع ز م وا ال طلاق فا ن الل ه س م يع ع ل يم (البقرة: 226 -.(227 3 H. Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, Bandung: Sinar Baru, 1997, hlm. 401. 4 Badan Penyuluhan Hukum, UU Perkawinan, op. cit, hlm. 102. 5 Ibid.

3 Artinya : Kepada orang-orang yang mengila istrinya diberi tangguh empat bulan (lamanya). Kemudian jika mereka kembali (kepada istrinya), maka sesungguhnya Allah SWT Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan jika mereka ber azam (bertetap hari untuk) talak, maka sesungguhnya Allah SWT Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al-Baqarah : 226 227). 6 Apabila telah selesai penangguhan yaitu masa empat bulan telah berlalu dan suami tidak kembali kepada istri yang diila, ulama Sunni khususnya Imam madzhab empat memberikan pendapatnya tentang hal tersebut. Imam Malik menyatakan, bahwa jika seorang laki-laki melakukan sumpah ila dan kemudian menceraikannya, maka itu dihitung sebagai pernyataan cerai kedua (talak dua). 7 Imam Abu Hanifah berpendapat, jika berlalu masa empat bulan maka istri tertalak ba in dengan tidak membawa persoalan ini di hadapan hakim dan hakim tidak memutuskannya. 8 Imam Syafi i berpendapat bahwa talak yang terjadi akibat habisnya masa sumpah ila adalah talak satu, dimana suami mempunyai rujuk dalam masa iddah. 9 6 Departemen Agama RI, op.cit, hlm. 55. 7 Imam Malik ibn Anas, Al-Muwaththa, Beirut: Daar al-fikr, tth., hlm. 419. 8 Abdul Rahman al-jaziri, Al-Fiqh ala Madzhaib Al-Arba ah, Juz IV, Beirut: Libanon, Daar al-kutub, al- Ilmiyah, tth, hlm. 475. 9 Muhammad ibn Idris al-syafi i, al-umm Juz V, an-nasr wa al-tauzi, Daar al-fikr, tth. hlm. 290.

4 Kemudian Imam Ahmad ibn Hanbal berpendapat, bahwa talak yang jatuh adalah talak ba in. 10 Dan apabila suami enggan untuk mentalaknya, maka hakimlah yang menjatuhkan talak. 11 Dari uraian singkat di atas penulis ingin mengetahui lebih jauh bagaimana pendapat ulama Sunni tentang talak yang jatuh karena suami tidak kembali pada istri setelah habis masa sumpah ila dalam bentuk skripsi dengan judul STUDI KOMPARATIF PENDAPAT ULAMA SUNNI TENTANG TALAK YANG JATUH KARENA SUAMI TIDAK KEMBALI PADA ISTRI SETELAH HABIS MASA SUMPAH ILA. B. Permasalahan Berdasarkan latar belakang di atas, maka ada beberapa pokok masalah yang akan penulis analisis dalam penelitian ini. Adapun pokok-pokok masalah tersebut adalah : 1. Bagaimana pendapat ulama Sunni tentang talak yang jatuh karena suami tidak kembali pada istri setelah habis masa sumpah ila? 2. Bagaimana istinbath hukum mereka yang dijadikan dasar pendapatnya tentang talak yang jatuh karena suami tidak kembali pada istri setelah habis masa sumpah ila? 10 Abdullah bin Qudamah al-muqdasi, Al-Kafi fi Fiqh Imam Ahmad ibn Hanbal, Juz III, Bairut: Daar al-fikr, tth. hlm. 170. 11 Muhamad Ali Ash-Shabuni, Rawa ul Al-Bayan, Juz III, Damsik: Syuriyah, Maktabat al-ghazali, tth. hlm. 313.

5 C. Tujuan Penulisan Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui sejauh mana pendapat ulama Sunni tentang talak yang jatuh karena suami tidak kembali pada istri setelah habis masa sumpah ila. 2. Untuk mengetahui istinbath mereka yang melatar belakangi pendapat mereka tentang talak yang jatuh karena suami tidak kembali pada istri setelah habis masa sumpah ila. D. Telah Pustaka Bertitik tolak dari permasalahan di atas, sepanjang pengetahuan penulis, permasalahan tentang talak yang jatuh karena suami tidak kembali pada istri setelah habis masa sumpah ila menurut pandangan ulama sunni belum ada yang membahasnya. Hanya saja penulis menemukan beberapa pendapat dan tulisan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah tersebut. Dalam kitab al-muwatta, Imam Malik menerangkan mengenai sumpah yang menjadikan seseorang suami dikatakan telah bersumpah ila, dan juga berpendapat mengenai talak yang terjadi ketika berlalunya masa empat bulan. 12 As-Sarakhsy pengarang kitab Al-Mabsuth, menerangkan mengenai pendapat Imam Abu Hanifah tentang jenis talak yang diakibatkan karena 12 Imam Malik ibn Anas, op.cit, hlm. 419.

6 sumpah ila, menurut Imam Abu Hanifah suami yang menyatakan ila pada istrinya berarti suami tersebut telah menjatuhkan talak atas isterinya dan berpendapat bahwa jika ia mendekati istrinya sebelum masa empat bulan maka suami tidak wajib membayar kafarat. 13 Dalam kitab Al-Um, Imam Syafi i menyebutkan bahwa talak yang jatuh karena suami menceraikan istri yang diila adalah talak raj i, dimana suami dapat kembali pada masa iddahnya. 14 Dalam kitab Kafi fi Fiqh Imam Ahmad ibn Hanbal, karangan Abdullah bin Qudamat Mukdis diterangkan tentang pendapatnya Imam Ahmad ibn Hanbal tentang talak yang jatuh karena suami menceraikan istri yang diila. 15 Selain dari kitab-kitab di atas, penulis juga mengkaji kitab Al-Fiqh ala mazahib Al-Arba ah karangan Abdurrahman al-juzairy, menerangkan pendapat Hanafi tentang talak ba in sebagai akibat menceraikan istri yang diila. 16 dan pendapat Maliki tentang talak raj i sebagai akibat menceraikan istri yang diila. 17 Dalam kitab Fiqh As-Sunnah, karangan Sayyid Sabiq, dibahas juga mengenai hukum dari sumpah ila itu sendiri dan talak yang diakibatkan dari sumpah ila. 18 Dalam kitab Bidayatul Mujtahid Wa Nihayah Al-Muqtasid karangan Ibnu Rusyd, terdapat pendapat para ulama tentang hukum talak atau 13 Syamdudin al-sarakhsi, al-mabsuth, Bairut: Libanon, Daar al-fikr, tth, hlm. 35. 14 Muhammad ibn Idris al-syafi i, op.cit, hlm. 35. 15 Abdullah ibn Qudamah al-muqdasi, op. cit, hlm. 170. 16 Abdurrahman al-juzairy, Al-Fiqh ala Mazahib al-araba ah, Beirut; Libanon, Daar al- Kutub, al- Ilmiyah, tth. hlm. 475. 17 Ibid, hal. 480. 18 Sayyid Sabiq, Fiqh as-sunnah, Beirut: Daar al-fikr, tth, hal. 170.

7 kedudukan talak yang diakibatkan dari sumpah ila, juga diterangkan mengenai iddah untuk talak yang jatuh karena sumpah ila. 19 Dalam buku Fiqh Islam karya H. Sulaiman Rasyid, dibahas mengenai bagaimana cara suami kembali kepada istri yang diila dan talak yang diakibatkannya. 20 Dalam buku Fiqh Munakahat dijelaskan mengenai hikmah diberikannya batas waktu empat bulan bagi suami yang mengila istrinya, dan juga mengenai kafarat yang harus diterima apabila suami ingin kembali kepada isteri yang diila 21 Dalam skripsi ini, pendapat ulama-ulama Sunni yang dimaksud adalah pendapat Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Syafi i, dan Imam Ahmad ibn Hanbal. Hal tersebut dikarenakan begitu banyaknya ulama Sunni yang mencapai belasan jumlahnya, dan juga dikarenakan empat ulama tersebutlah yang begitu berpengaruh dalam ilmu fiqh. Jadi, penulis memberikan batasan tersebut agar lebih representatif dan terfokus pada pendapat mereka. Dan penelitian ini merupakan hal yang baru, sepanjang pengetahuan penulis, yang lebih menekankan pada talak yang jatuh karena suami tidak kembali pada isteri setelah habis masa sumpah ila. Sedangkan untuk kepentingan analisis penulis merujuk pada nash (Al- Qur an dan Hadits), kitab-kitab ushul fiqh dan fiqh serta buku-buku yang bersangkutan dengan hukum Islam. 19 Ibn Rusyd, Bidayatul Mujtahid Wa Nihayah al Muqtasid, Bairut: Libanon, Daar al- Kitab al-islamiyah, 595 H, hlm. 102. 20 H. Sulaiman Rosyid, Op Cit, hlm. 411. 21 Dr. H. Djaman Nur, Fiqh Munakahat, Semarang: Dina Utama, 1999, hlm. 161

8 E. Metode Penulisan Skripsi Dalam penulisan skripsi ini penulis akan menggunakan suatu metode guna memperoleh data-data tertentu sebagai suatu cara pendekatan ilmiah agar diperoleh suatu hasil yang baik, sehingga dapat dipertanggung jawabkan atas kebenarannya. Untuk memperoleh data-data yang optimal dan obyektif penulis bermaksud menitik beratkan pada penelitian kepustakaan dengan tahapantahapan sebagai berikut : 1. Jenis Penelitian Dalam pengumpulan data penulisan menggunakan jenis penelitian kepustaan (library research), yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan dengan penghimpunan data dari beberapa literatur, baik perpustakaan ataupun tempat-tempat lain. 22 Dalam hal ini penulis melakukan penulisan untuk memperoleh data-data yang diperlukan berdasar kitab-kitab, bukubuku dan lainnya yang ada kaitannya dengan permasalahan tersebut untuk kemudian menelaahnya. Sehingga akan diperoleh hasil yang baik yang dapat dipertanggung jawabkan atas kebenarannya. Di samping itu dengan metode ini dimaksudkan untuk dapat mengungkap sebuah pemikiran secara sistematik. 2. Sumber Data. Karena penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang mengetengahkan pendapat ulama Sunni tersebut, maka yang akan diteliti 22 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University, 1995, Cet. Ke-6, hlm. 31.

9 adalah karya tulis mereka atau kitab mereka sehubungan dengan topik skripsi ini. Adapun karya tulis Imam Malik yang akan diteliti adalah Kitab al- Muwatta. Dalam kitab tersebut Imam Malik mengemukakan pendapatnya tentang talak yang terjadi karena suami tidak kembali pada istri setelah habis masa sumpah ila. Hasil karya Imam Syafi i yang akan diteliti adalah Kitab al- Umm, kitab tersebut merupakan kitab yang penting dalam ilmu fiqih, dan banyak dikaji oleh umat muslim Indonesia dan merupakan kitab induk yang hampir semua masalah fiqih dibahas di dalamnya. Kitab Badai u Shana i dan al-mabsuth merupakan kitab yang banyak memuat pendapat Imam Abu Hanifah mengenai permasalahan fiqih, juga pendapatnya mengenai topik yang penulis angkat dalam skripsi ini. Kitab Kafi fi fiqh Imam Ahmad Ibn Hanbal adalah kitab yang berisi pendapat dan argumen yang dipakai Imam Ahmad Ibnu Hanbal dalam mengungkapkan pendapatnya. Kitab-kitab tersebut diatas merupakan kitab yang akan dijadikan sebagai referensi utama, selain dari data-data tersebut penulis juga menggunakan kitab lain dan buku lain sebagai penunjang mengenai pembahasan dalam skripsi ini.

10 3. Analisis Data Data-data yang telah dikumpulkan diatas, penulis akan menganalisisnya dengan metode deskriptif. 23 Yaitu memberikan gambaran serta menerangkan hal-hal yang berkaitan dengan perbedaan pendapat ulama sunni tersebut tentang talak yang terjadi karena suami tidak kembli pada istri setelah habis masa sumpah ila. F. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan skripsi ini penulis akan menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut yaitu membagi menjadi lima bab yang saling berhubungan dengan perincian sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan, yang memuat alasan pemilihan judul, permasalahan, tujuan penulisan skripsi, telah pustaka, metode penulisan skripsi, sistematika penulisan. BAB II : Pengertian umum tentang talak dan ila. Bab ini merupakan landasan teori. Sesuai dengan judul skripsi ini maka pembahasan dalam bab ini akan terpusat pada pengertian umum tentang talak dan ila yang mana dibagi dalam dua sub bab : A. Talak yang memuat pengertian talak, dasar hukum talak dan macam-macam talak B. Ila yang memuat pengertian ila, dasar hukum ila, sekilas tentang ila 23 Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999, hlm. 245

11 BAB III : Pendapat ulama Sunni tentang talak yang jatuh karena suami tidak kembali pada istri setelah habis masa sumpah ila. Dalam bab ini berisi biografi ulama sunni, yaitu Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Syafi i, Imam Ahmad ibn Hanbal dan pendapat ulama Sunni tentang talak yang jatuh karena suami tidak kembali pada istri setelah habis masa sumpah ila, juga metode istimbath hukum yang digunakan ulama Sunni dalam pendapatnya tentang talak yang jatuh karena suami tidak kembali pada istri setelah habis masa sumpah ila. BAB IV : Analisis komparatif terhadap pendapat ulama Sunni tentang talak yang jatuh karena suami tidak kembali pada istri setelah habis masa sumpah ila. Dalam bab ini penulis mengetengahkan permasalahan inti sebagai laporan yaitu analisis pendapat ulama Sunni tentang talak yang jatuh karena suami tidak kembali pada istri setelah habis masa sumpah ila. Dan analisis terhadap istinbath hukum yang digunakan ulama Sunni tersebut. BAB V : Penutup, bab ini terdiri dari kesimpulan, saran dan penutup.